Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini adalah jenjang pendidikan sebelum


pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang di tunjukan bagi
anak sejak lahir sampai usia 6 tahun. Pendidikan anak usia dini menitik beratkan
pada pengembangan pembentukan prilaku atau pembiasaan yang melalui 6 aspek
pengembangan anak usia dini, 6 aspek tersebut yaitu nilai agama dan moral, fisik
motorik, sosial emosional, Kognitif dan seni. Kegiatan pengembangan suatu aspek
di lakukan secara terpadu dengan aspek yang lain dengan menggunakan
pendekatan tematik.

Fisik motorik, aspek ini merupakan segala sesuatu yang berhubungan


langsung dengan perkembangan tubuh si kecil, semua gerakan gerakan
merupakan aspek perkembanganya, baik perkembangan motorik kasar maupun
motorik halusnya. Bambang sujino (2012: 1. 14 ) mengungkapkan bahwa gerakan
motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan di lakukan oleh otot-otot kecil, seperti jari jemari tangan gerakan
pergelangan tangan yang tepat. Fisik motorik ini merupakan salah satu aspek dari
6 aspek perkembangan anak usia dini. Perkembangan motorik halus sama
pentingnya dengan motorik kasar, perkembangan motorik halus jika terfasilitasi
sangat baik akan meningkatkan perkembangan mental kepercayaan diri pada
anak dalam memenuhi aktivitas sehari hari.

Perkembangan motorik halus pada anak bisa di lakukan dengan cara


memberikan stimulasi pembelajaran melalui permainan yang menyenangkan
yang di sesuaikan dengan usianya, seperti meremas, merobek, bermain pasir,
menganyam, menggunting, kolase dan lain-lain.

Berdasarka observasi pengamatan, pembelajaran motorik halus kelompok


B RA Darul Huda Teluk Dalem, Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur
anak-anak belum bisa memotong, mengelem dan menempel kertas warna pada
gambar kolase dengan tepat dan rapi, dan juga perkembangan anak dalam materi
kolase pada gambar binatang yang di berikan guru kurang berkembang secara
optimal.

Hal ini terlihat dari hasil karya anak dalam kegiatan pembelajaran
pengembangan motorik halus dalam kegiatan kolase. anak kurang fokus dan
kurang semangat dalam mengerjakan tugas, anak cenderung meminta tolong sama
guru. Oleh karena itu perlunya di lakukan refleksi terhadap kegiatan belajar
mengajar pada perkembangan motorik halus dalam kegiatan kolase. Apakah Guru
kurang kreatif, dan tidak ada pendampingan dan bimbingan dalam menerapkan
pembelajaran kolase, apakah Dalam memberikan materi guru hanya memberikan
metode ceramah kepada anak, Sehingga membuat anak kurang tertarik.

Melihat hasil observasi tersebut maka peneliti perlu mengadakan


penelitian untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan motorik halus melalui
kegiatan kolase .

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengambil judul “Meningkatkan


Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Media Kolase Kertas Warna
Pada Kelompok B Ra Darul Huda Teluk Dalem Kecamatan Mataram Baru
Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2022/2023”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di jadikan rumusan
masalah sebagai berikut: Bagaimanakah meningkatkan kemampuan
motorik halus anak usia dini melalui media kolase kertas warna pada
kelompok B RA Darul Huda Teluk Dalem Mataram Baru

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini di lakukan bertujuan:
a. secara umum
 untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini

b. secara khusus
 Untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini pada materi
kolase
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Bagi Anak
Dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak dan melatih
ketekunan, keterampilan serta memotivasi anak dalam belajar.

2. Bagi Orang Tua


Orang tua dapat berperan aktif dalam membantu memantau
perkembangan dan memperhatikan kegiatan anak sehingga
perkembangan anak tersebut berhasil secara optimal

3. Bagi Guru
Peningkatan kemampuan guru sebagai fasilitator dan motivator

4. Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu sekolah yang bersangkutan dengan kepetensi
pendidik dan meningkatkan kuwalitas siswa dan memberikan
kontribusi yang baik dalam meningkatkan prosespembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Motorik Halus


1. Pengertian Motorik Halus
Menurut Bambang (2009:1.13.-1.14) Motorik halus yaitu gerakan
gerakan yang melibatkan bagian bagian tubuh tertentu saja dan di
lakukan oleh otot-otot kecil. Seperti keterampilan menggunakan jemari
jemari tangan. Bambang sujino (2012: 1. 14 ) mengungkapkan bahwa
gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu saja dan di lakukan oleh otot-otot kecil, seperti
jari jemari tangan gerakan pergelangan tangan yang tepat.
Perkembangan motorik halus yaitu pengorganisasian penggunaan
sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering
membutuhkan kecermatan dan kordinasi mata dan tangan Sumantri
(2005:143) sedangkan menurut Dini P dan Daeng Sari (1996:39)
motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot
– otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut kordinasi mata dan
tangan serta pengendalian gerak yang baik yang memungkinkanya
melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak. Dan menurut
Kartini Kartono (1995:83) Motorik halus adalah Ketangkasan
keterampilan jari tangan dan pergelangan tangan serta penugasan
terhadap otot-otot urat pada wajah.

Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa motorik halus yaitu


Perkembangan fisik gerakan yang melibatkan otot-otot halus yang
menggerakan jari jemari yang ber kordinasi dengan mata dan tangan,
contohnya meremas, merobek, menulis, menggunting, mengelem,
main puzle dll.

1. Tujuan Perkembangan motorik halus


Tujuan perkembangan motorik halus anak yaitu untuk meningkatkan
kemampuan anak agar dapat mengembangkan kemampuan motorik
halus, khusunya melatih kelenturan dan koordinasi otot jari tangan
dan mata untuk melakuakan kegiatan seperti kolase, menganyam,
menggunting, menggambar dan menulis.

Dari pengertian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa tujuan


mengembangkan motorik halus bahwa dengan gerakan otot halus jari
jemari dan koordinasi tangan dan mata dapat Meningkatkan
kemampuan motorik halus anak dalam pembelajaran secara optimal.

2. Fungsi Perkembangan Motorik Halus

Beberapa fungsi motorik halus yaitu:

1. Anak dapat melakukan kegiatan keterampilan yang


menyenangkan yang di lakukan sendiri seperti Kolase,
menganyam, menggunting, meronce dll
2. Motorik halus dapat meningkatkan perkembangan mental
kepercayaan diri pada anak dalam memenuhi aktivitas sehari hari.
3. Dengan motorik halus anak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah pada usia prasekolah.

3. Karakteristik Motorik Halus

Karakteristik perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun yaitu:

1. Anak mampu memegang pencil, crayon dan alat tulis lainya


2. Anak mampu membedakan tangan kanan dan kiri
3. Anak dapat menggambar rumah, intu dan jendela
4. Anak dapat menggambar bentuk bentuk geometri
5. Anak dapat menggunting, merobek, mengelem, dan meronce
6. Ketangkasan ana terbentuk dengan baik
7. Anak suka belajar melalui pengalaman yang konkrit

Dari beberapa karakteristik perkembangan motorik halus anak


tersebut peneliti simpulkan bahwa pentingnya perkembangan
motorik halus anak untuk mempersiapkan diri menuju
pendidikan kejenjang selanjutnya

4. Media Kolase
1. Pengertian Media Kolase

Media menurut Schramm (1977) dikutip dalam Rudi dan Cepi


(2008:6) Menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah
“Teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan untuk
keperluan pembelajaran”

Media Pembelajaran Menurut (Surayya.2012) yaitu alat yang


mampu membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk
memperjelas makna pesan atau informasi yang di sampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan

Menurut Miarso (2004) berpendapat bahwa media


pembelajaran adalah segala sesuatu yang di gunakan untuk
mengalirkan esan serta dapat membangkitkan pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses.

Menurut Hajar Pamandhi, dkk (2010 : 5.2) Kolase adalah karya


seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang banyak
macamnya selama bahan dasar yang di maksut mampu di padukan
dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi
karya yang utuh dan dapat mewakili ungkap perasaan estetis orang
yang membuatnya.
Menurut Robins (2007) Kolase ialah seni menempel gambar atau
pola menggunakan bahan-bahan yang berbeda seerti kertas dan
kain yang di rekatkan pada latar belakang. Sumanto (dalam Sari
2012: 3-4) mengungkapkan bahwa “Kolase adalah kreasi aplikasi
yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan
tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu”. Sedangkan
menurut Fauzi dan Mulyadi (2015: 9) mendefinisikan bahwa :
“Kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai
macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain
sebagainya kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat
(minyak) atau teknik lainnya

Menurut Nicholson (2005:4) Kolase adalah gambar yang di buat


dari potongan kertas atau material lain yang di tempel.

Dari beberapa pendapat di atas , peneliti menyimpulkan bahwa


Media Kolase yaitu segala sesuatu benda atau komponen yang
dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan dari penerimanya
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
belajar anak dalam proses belajar dengan cara merobek,
menggunting, mengelem dan menempel materi, seperti kertas,
kain, daun, biji-bijian dan lain sebagainya.

1. Manfaat Kolase Pada Anak


Manfaat Kolase Menurut Ramdhania & Triyuni (2012) ada
beberapa manfaat kolase diantaranya:
a. Melatih motorik halus pada anak
b. Melatih memecahkan masalah
c. Mengenal warna dan bentuk
d. Meningkatkan kreativitas pada anak
e. Melatih kekonsentrasian
f. Melatih ketekukan
g. Melatih rasa kepercayaan diri pada anak

2. Bahan Bahan Yang Perlu Digunakan Untuk Membuat Kolase

a. Kertas warna
Dalam pembuatan Kolase dengan kertas warna bisa
menggunakan jenis kertas origami, kertas, karton, sampul buku,
dan lain sebagainya
b. Biji-bijian
Dalam pembuatan kolase dengan bahan biji-bijian kita bisa
menggunakan biji-bijian , kacang hijau, kedelai, jagung, dan lain
sebaginya
c. Daun-daunan
Dalam pembuatan kolase dengan bahan daun-daunuan, bisa
menggunakan dari berbagi daun tumbuhan apa saja
menyesuaikan karakter atau gambar yang akan di peroleh, bisa
menggunakan daun kering atau daun segar.
d. Kapas
Dalam pembuatan kolase dengan bahan kapas, kapas biasanya
juga bisa di gunakan untuk di jadikan bahan membuat kolase,
seperti bulu domba, awan dan laen sebagainya

3. Langkah – langkah Pembuatan Kolase


Langkah – langkah pembuatan kolase ini sangat sederhana dan
mudah sekali tetapi butuh kesabaran, ketelatenan dan
kekonsentrasian, agar mendapatkan hasil yang sangat baik atau
memuaskan.

Langkah – langkahnya sebagai berikut:


a. Siapkan pola pada gambar kertas hvs atau buku gambar
atau kertas karton.
b. Siapkan beberapa bahan yang ingin di tempelkan pada pola
gambar tersebut seperti kertas warna, biji-bijian, daun
kering, kapas dan laen sebagainya
c. Siapkan gunting, lem dan tisu.
d. Oleskan lem pada permukaan pola gambar dan tempelkan
beberapa bahan yang sesuai dengan pola di tempat
permukaan pola tersebut.

Media kolase ini pembuatanya sangat mudah, menyenangkan


dan menarik bagi anak, karena anak dapat langsung mengekpresikan
hasil karya nya sendiri. Hal ini sangat menunjang perkembangan
motorik halus anak dan sosial emosional anak.

A. Hipotensis Tindakan

Berdasarkan rumusan malasah dan landasan teori yang telah di


uraikan di atas maka, peneliti dapat mengemukakan hipotensis tindakan
sebagai berikut:
“Dengan menerapkan media kolase dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus anak usia dini pada Kelompok B RA Darul Huda
Sumbersari Teluk Dalem Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur
BAB III
RENCANA PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di RA Darul Huda
Teluk Dalem Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur.

2. Waktu penelitian
Waktu penelitian perbaikan ini di mulai dari penyusunan refleksiawal
pada pembelajaran RA Darul Huda Teluk Dalem sampai dengan
pelaksanaan pembelajaran siklus 2 yaitu tanggal 17 Oktober 2022
sampai dengan 28 Oktober 2022 dengan perincian jadwal sebagai
berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No Hari/Tanggal Siklus Ke
1. Sabtu, 15 Oktober 2022 Observasi awal
2. Senin, 17 Oktober 2022 Siklus 1
3. Jumat, 28 Oktober 2022 Siklus 2

3. Tema Pembelajaran
Dalam penelitian ini yang di laksanakan pada semester ganjil, dengan
pengambilan Tema Binatang Ciptaan Alloh.

4. Subjek Penelitian
Sabjek pada penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa siswi
RA Darul Huda Teluk Dalem kelompok B usia 5 tahun lebih sampai 6
tahun lebih, pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 dengan
jumlah siswa 14, terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan. Dengan
tabel nama sebagai berikut:
Tabel Nama Siswa RA Darul Huda Teluk Dalem
Tabel 3.1
No Nama Siswa Umur

1 Agung Rizki Andika 6 tahun 1 bulan


2 Ahmat fadli Abyan 5 tahun 11 Bulan
3 Alifiandra zafran Kurniawan 6 tahun
4 Anisa Selvi Anggraini 6 tahun 2 bulan
5 Beryl Alfarizki 6 tahun
6 Razka Zihan Hafiz 6 tahun 3 bulan
7 Lina Hasanatul Mahmudah 5 tahun 10 bulan
8 M. Arfa Alghozali 6 tahun 1 bulan
9 M. Akbar Syihab 6 tahun
10 Nadira Tungga Dewi 6 tahun
11 Safira Najwa Putri 5 tahun 11 bulan
12 Tsalisa Rahma Izati 6 tahun 1 bulan
13 Zahida Nadhifa Qolbi 5 tahun 10 bulan
14 Naila Mauzahra Ulfa 6 tahu 1 bulan

B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus

Kegiatan pengembangan ini di laksanakan dalam 2 siklus yang masing –


masing siklus terdiri dari 5 hari pembelajaran, 5 RKH, 5 Skenario perbaikan
dan 5 Lembar Observasi.

Dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pengembangan di susun secara


rinci yang di mulai dengan membuat perencanaan, pelaksanaan, rencana
pengamatan, pengumpulan data atau instrumen dan lembar refleksi yang di
gunakan untuk mengetahui sejauh mana kelebihan dan kelemahan
pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat di perbaiki pada kegiatan yang
akan di lakukan. Adapun prosedur pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Pelaksanaan

Pada tahap Perencanaan Pelaksanaan ini yang akan di laksanakan


untuk merencanakan langkah langkah kegiatan, di awali dengan
membuat perencanaan pembelajaran, yaitu Rancangan Kegiatan
Harian (RKH) dan menyiapkan media kertas warna, kertas HVS
bergambar binatang dan Lem untuk kegiatan pembelajaran Kolase.
Pada tahap pelaksanaan ini kegiatan yang di lakukan adalah
melaksanakan pembelajaran yang di rinci sebagai berikut:
 Peneliti berkolaburasi dengan supervisor dan kepala
sekolah
 Mengkondisikan anak-anak didik dalam pembelajaran
kolase
 Peneliti, supervisor dan kepala sekolah memperhatikan
kegiatan pembelajaran
 Anak-anak melaksanakan kegiatan kolase
Perencanaan pembelajaran menggunaka Rancangan Kegiatan Harian
(RKH Ke 1 Siklus 1 ) dan (RKH Ke 5 Siklus 2 )sebagai berikut:

 RKH Ke 1 Siklus 1
1. Kegiatan Pembukaan
Diawali dengan pembiasaan, Berbaris, Berdoa sebelum
kegiatan, membaca doa sehari hari, Membaca surat surat
pendek, Bernyanyi tiga anak bebek, dan Bercerita tentang
binatang yang hidup di darat, seperti ayam, kambing, sapi,
kuda, rusa

2. Kegiatan Inti
Di kegiatan inti ini anak di ajak Mengamati gambar binatang
“Bebek”, Menyebutkan ciri ciri bebek, Menyebutkan jumlah
kaki binatang bebek. Dan melakukan kegiatan kolase bebek,
dengan cara guru memberi petunjukpembuatan kolase, mulai
dari menyobek kertas warna, mengelem dan merekatkan kertas
warna di permukaan pola

3. Kegiatan Penutup
Di kegiatan penutup ini guru melakukan pembiasaan di
kegiatan akhir yaitu Melakukan pembiasaan, Berdoa, salam,
Mengulas kembali materi yang di pelajari seperti berapa kaki
bebek, apa ciri – ciri bebek dan bertanya jawab dilanjutkan
dengan anak - anak pulang.

 RKH Ke 5 Siklus 2
1. Kegiatan Pembukaan
Dikegiatan pembuka ini di awali dengan pembiasaan
seperti berbaris, berdoa sebelum kegiatan, menghafal doa
sehari hari, membaca surat surat pendek, berdiskusi lagi
tentang binatang darat

2. Kegiatan Inti
Di kegiatan inti ini anak di ajak Mengamati gambar
binatang darat “ayam”, Menyebutkan ciri ciri ayam,
Menyebutkan jumlah kaki binatang ayam. Dan melakukan
kegiatan kolase ayam, dengan cara guru memberi petunjuk
pembuatan kolase, mulai dari menyobek kertas warna,
mengelem dan merekatkan kertas warna di permukaan pola

3. Kegiatan Penutup
Dikegiatan penutup ini dilakukan pembiasaan, seperti
berdoa, salam, mengulas kembali materi yang di pelajari
yaitu menyebutkan suara ayam, berpa jumlah kakinya,
bernyanyi tek kotek kotek, dan tanya jawab
b. Prosedur Pelaksanaan PKP

Prosedur pelaksanaan PKP ini adalah sebagai berikut:

a. Supervisor 2
Supervisor 2 adalah ibu Dwi Puspitasari, S.Pd yaitu seorang
pendidik Anak Usia Dini (AUD) yang berpengalaman

b. Tugas Supervisor 2
Supervisor 2 bertugas memberikan orientasi PKP, Membimbing
dan memberikan supervisi, menilai rancangan tiap siklus,
mereview RKH, Skenario perbaikan, lembar observasi, refleksi,
dan merview hasil APKG 1 dan APKG 2, Menilai simulasi,
membimbing dan memberi masukan terhadap laporan PKP,
menilai laporan, merekapitulasi nilai praktek dan menyerahkan
rekapitulasi nilai praktek dan laporan PKP ke UPBJJ UT.

c. Prosedur Kegiatan Pengembangan


Prosedur kegiatan pengembangan yang di lakukan adalah melalui
kegiatan kolase kertas warna, melatih kelenturan jari anak untuk
dapat belajar merobek, mengelem dan meletakan hasil robekan
kertas warna ke permukaan pola gambar binatang, kegiatan ini
berguna untuk mengembangkan aspek motorik halus anak usia dini
( AUD ).

d. Prosedur Umum Kegiatan Pengembangan


Prosedur umum kegiatan pengembangan adalah dengan
menciptakan kegiatan yang dapat mengasah pola pikir anak dalam
memecahkan masalah yang dapat menumbuhkan kesabaran anak,
menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, meningkatkan
kreativitas anak sehingga anak dapat mengembangkan motorik
halusnya dengan baik.
c. Rencana Pengamatan

Dalam pelaksanaan perbaikan pengembangan pembelajaran pada


siklus I dan siklus II data yang di kumpulkan adalah dari hasil belajar
anak melalui pengamatan beberapa aspek perkembangan.
Beberapa aspek yang di observasi adalah:

 Siklus 1
RKH 5
a. Menyebutkan jumlah kaki binatang bebek
b. Menyebutkan ciri-ciri bebek
c. Menirukan suara bebek
d. Cara merobek kertas warna
e. Cara mengelem permukaan pola gambar bebek
f. Cara menempel kertas warna kepermukaan pola gambar
bebek

 Siklus 2
RKH 1
g. Menyebutkan jumlah kaki binatang ayam
h. Menyebutkan ciri-ciri ayam
i. Menirukan suara ayam
j. Cara merobek kertas warna
k. Cara mengelem permukaan pola gambar ayam
l. Cara menempel kertas warna kepermukaan pola gambar
ayam

Rencana Data Hasil Belajar Anak


Tabel 3.2
No Nama Siswa Nilai
Baik Cukup Kurang
1 Agung Rizki Andika
2 Ahmat fadli Abyan
3 Alifiandra zafran Kurniawan
4 Anisa Selvi Anggraini
5 Beryl Alfarizki
6 Razka Zihan Hafiz
7 Lina Hasanatul Mahmudah
8 M. Arfa Alghozali
9 M. Akbar Syihab
10 Nadira Tungga Dewi
11 Safira Najwa Putri
12 Tsalisa Rahma Izati
13 Zahida Nadhifa Qolbi
14 Naila Mauzahra Ulfa

d. Rencana Refleksi
Rencana refleksi ini di lakukan setelah mendapat data hasil observasi
dikumpulkan kemudian di analisis. Berdasarkan hasil tersebut di
lakukan refleksi untuk melakukan pengkajian terhadap keberhasilan
atau kegagalan tindakan yang di lakukan termasuk kendala-kendala
yang di hadapi. Refleksi dilakukan untuk di jadikan acuan atau untuk
memperbaiki melaksanakan siklus berikutnya yang merupakan
kelanjutan dan penyempurnaan tindakan pada siklus 1.

Anda mungkin juga menyukai