Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No.1 – Tahun 2015)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus setelah
penerapan metode bermain melalui kegiatan finger painting pada kelompok B2 semester
II di TK Santa Maria Singaraja Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian yang dilakukan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek
penelitian ini adalah 29 anak kelompok B2 TK Santa Maria Singaraja tahun pelajaran
2014/2015. Data mengenai kemampuan motorik halus dikumpulkan dengan
pengumpulan data metode observasi dengan menggunakan instrumen lembar
observasi. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan analisis deskriptif
kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan
motorik halus setelah penerapan metode bermain melalui kegiatan finger painting pada
siklus I sebesar 65,93% yang berada pada kategori sedang, ternyata mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 82,93% yang pada katagori tinggi. Jadi, peningkatan
kemampuan membaca permulaan anak sebesar 17%. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bermain melalui kegiatan finger
painting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Abstract
This study aims to determine the increase in the fine motor skills after the application of
the method of playing through finger painting in the second half B2 group in kindergarten
Santa Maria Singaraja academic year 2014/2015. The research is classroom action
research (PTK) are conducted in two cycles. The subjects were 29 children in group B2
TK Santa Maria Singaraja in the academic year 2014/2015. Data on fine motor skills are
collected by the data collection methods of observation using observation sheet
instruments. Data were analyzed using descriptive statistics and quantitative descriptive
analysis. The result showed that an increase in fine motor skills after the application of
the method of playing through finger painting on the first cycle of 65.93% were in middle
category, it increased in the second cycle into 82.93% were in the high category. Thus,
an increase in the beginning of the child's reading ability by 17%. Based on these results
it can be concluded that the application of the method of playing through finger painting
can improve fine motor skills of children.
Key words: playing method, finger painting activities, an increase in the fine motorr skills
e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No.1 – Tahun 2015)
dibubuhi cat pada pola gambar. Pada siklus dalam penelitian ini adalah kemampuan
ke 2 pertemuan ke 1 dan 2 meningkat motorik halus anak Taman Kanak-kanak
sebesar 67%, dalam hal ini anak sudah Santa Maria, pada semester II dalam
mulai memahami cara dalam mengulaskan kegiatan kemampuan motorik halus seperti,
bubur cat dengan rapi dan jari jemari/tangan anak.
mengkombinasikan warna sehingga pada Penelitian tindakan kelas ini
siklus ke 2 pertemuan ke 3 sudah dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus
meningkat sebesar 73,3% kategori baik. terdiri dari empat tahapan yaitu
Terkait dengan hasil penelitian perencanaan tindakan, pelaksanaan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi.
metode bermain melalui kegiatan finger Adapun gambar alur pelaksanaan
painting yang dapat dilakukan sambil penelitian tersebut dapat dilihat pada
bermain mampu untuk mengembangkan gambar 1 di bawah ini.
kemampuan motorik halus anak. Melalui
kegiatan finger painting anak dapat Refleksi
mengekspresikan diri dalam berkreatifitas
seni selain itu kegiatan finger painting dapat Pengamatan Siklus
I
Perencanaan
melatih anak untuk melenturkan jari jemari
anak dan mengontrol koordinasi mata dan Tindakan
tangan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka Refleksi
dicoba mengadakan suatu penelitian
Pengamatan
SIKLUS
II
Perencanaan
tindakan kelas melalui kegiatan yang bisa
digunakan pada saat pembelajaran untuk
Tindakan
Siklus
ke-‐n
meningkatkan kemampuan motorik halus
anak. Untuk itulah pada kesempatan ini
dirancang sebuah penelitian yang berjudul:
“Penerapan Metode Bermain Melalui Gambar 1. Model Penelitian Tindakan
Kegiatan Finger Painting Untuk Kelas (Arikunto, dkk., 2012:16)
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus
Anak Di Kelompok B2 TK Santa Maria Pada tahap rencana tindakan,
Singaraja Tahun Pelajaran 2014/2015”. peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan
digunakan untuk menunjang proses
METODE berlangsungnya kegiatan dalam penelitian
tindakan kelas, yaitu Menyiapkan Rencana
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana
tindakan kelas atau Classroom Action Kegiatan Harian (RKH) serta menyiapkan
Research. Penelitian tindakan kelas adalah alat dan bahan yang akan digunakan dalam
salah satu penelitian yang memang kegiatan finger painting, menyiapkan format
dilakukan di dalam kelas yang bertujuan penilaian yang menyangkut dengan
untuk memperbaiki cara belajar mengajar kemampuan motorik halus anak. Dalam
pembelajaran di kelas serta kreatifitas perencaan ini kegiatan yang dilakukan
dalam pembelajaran di kelas. Penelitian sesuai dengan tema yang dilakukan, guru
dilaksanakan pada semester II tahun serta kepala sekolah juga memiliki peran
pelajaran 2014/2015 pada bulan April tahun penting dalam perencaan ini, sebagai
2015. Penelitian tindakan kelas ini apresiasi dalam kegiatan pembelajaran
dilaksanakan pada kelompok B di Taman guru akan memajang hasil karya anak
Kanak-kanakSanta Maria Singaraja, didepan kelas.
Kecamatan Buleleng. Pada proses selanjutnya
Subjek penelitian ini adalah anak pelaksanaan, dilakuakn kegiatan sesuai
Taman Kanak-kanak kelompok B2 dengan rencana kegiatan harian yang
semester II di Taman Kanak-kanakSanta dipersiapkan. Dalam kegiatan
Maria Singaraja. Tahun Pelajaran evaluasi/observasi dilakukan guna
2014/2015 yang berjumlah 29. Obyek mengamati guru dan anak dalam proses
e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No.1 – Tahun 2015)
2
0
Peningkatan skor rata-rata dari siklus I 9
10
11
12
13
14
kesiklus II mampu dan mecapai kriteria
tinggi menunjukkan bahwa metode Mo=9,00
bermain melalui kegiatan finger painting
meningkatan kemampuan motorik halus Me=10,00
anak berjalan secara efektif dan efesien.
M=10,55
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Gambar 2. Grafik Poligon Siklus I
Siklus I dalam penelitian ini
dilaksanakan dari tanggal 27 April2015 Dari hasil pengamatan dan temuan
sampai 19 Mei 2015. Penelitian ini peneliti selama pelaksanaan tindakan pada
dilakukan dalam tiga minggu, dimana tiap siklus I terdapat beberapa masalah yang
minggu terdiri dari 3 kali pertemuan. menyebabkan hasil belajar anak masih
Pertemuan pada minggu pertama sampai berada pada kriteria rendah, maka masih
minggu kedua dilakukan tindakan perlu ditingkatkan pada siklus II. Adapun
pembelajaran dan minggu ketiga kendala-kendala yang dihadapi peneliti saat
melaksanakan evaluasi penilaian penerapan siklus I antara lain: Anak masih
kemampuan motorik halus anak yang anak yang kurang memperhatikan
berjumlah 29 orang. Data hasil belajar penjelasan yang disampaikan oleh guru
anak pada kemampuan motorik halus sebelum melakukan kegiatan mengoleskan
disajikandalam tabel distribusi frekuensi, bubur cat pada kertas, sebagian besar anak
menghitung Modus (Mo), Median (Me), masih merasa jijik dengan media bubur cat
Mean (M), grafik polygon, serta yang terbuat dari tepung kanji, dalam
membandingkan rata-rata atau mean kegiatan menggambar bebas dengan
dengan model PAP skala lima. menggunakan jari anak-anak masih kurang
Pelaksanaan penelitian penerapan metode bisa mengekspresikan diri mereka sendiri
bermain melalui kegiatan finger painting
e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No.1 – Tahun 2015)
sesuai dengan keinginan anak dan masih berikut:anak yang awalnya masih bingung
bingung ingin melukis apa. ingin melukis apa akhirnya dapat
menyelesaikan kegiataan finger painting
Tabel 2 Data statistik siklus I dan siklus II dengan baik dan terampil serta rapi,
Data Statistik Siklus I Siklus II beberapa anak awalnya jijik dengan bubur
warna yang akan dipakai melukis namun
Rentangan 6 6
dengan penjelasan dan motiasi dari guru
Mean 10,55 13,27
anak menjadi berani dan dalam
Modus 9,00 14,00
mengoleskan cat bubur di kertas anak juga
Median 10,00 14,00
sudah rapi dan terampil, beberapa anak
Rata-rata persen 65,93% 82,93%
yang awalnya masih kurang perhatiannya
dalam mendengarkan guru menjelaskan
Selanjutnya rata-rata hasil belajar cara melakukan kegiatan melukis dengan
kemampuan motorik halus pada siklus II jari pada akhirnya anak menjadi fokus
sebesar 82,93%. Berdasarkan perhitungan mendengarkan penjelasan, secara garis
dari grafik polygon diatas terlihat Mo > Me besar proses pembelajaran dapat berjalan
> M (14,00 >14,00 >13,27), sehingga dapat sesuai dengan yang direncanakan.
disimpulkan bahwa sebaran data-data hasil Secara umum proses pembelajaran
belajar kemampuan motorik halus pada dengan penerapan metode bermain
siklus II merupakan kurva juling melalui kegiatan finger painting untuk
negatif.Kurva ini memiliki arti skor meningkatkan kemampuan motorik halus
kemampuan motorik halus pada anak anak sudah berjalan dengan baik, hal ini
cenderung tinggi. terlihat dari adanya peningkatan rata-rata
presentase (M%) hasil belajar dari siklus I
ke siklus II, sehingga peneliti memandang
10
penelitian ini cukupsampai di siklus II dan
8
tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Setelah dilakukan observasi, diketahui
6
bahwa peningkatan yang signifikan pada
4
siklus II disebabkan oleh sudah
terbiasanya anak dengan metode bermain
2
melalui kegiatan finger painting yang
digunakan untuk meningkatkan
0
kemampuan motorik halus . Tidak hanya
10
11
12
13
14
15
itu saja, penyempurnaan dalam penerapan
metode bermain kegiatan finger painting
M=13,27 pada siklus II juga sangat berperan
terhadap peningkatan tersebut.
Me=14,00 Berdasarkan hasil analisis statistik
deskriptif dan analisis deskripsi kuantitatif
Mo=14,00 memberikan gambaran bahwa dengan
penerapan metode bermain melalui
kegiatan finger painting untuk
Gambar 3. Grafik Poligon Siklus II
meningkatkan kemampuan motorik halus
anak. Diperoleh rata-rata hasil belajar
Melalui perbaikan peroses
kemampuan motorik halus pada siklus
pembelajaran dan pelaksanaan tindakan
Isebesar 65,93% dan rata-rata hasil belajar
siklus I maka pada pelaksaaan siklus II telah
meningkatkan kemampuan motorik halus
tampak adanya peningkatan proses
pada siklus II sebesar 82,93%.
kegiatan melukis dengan jari yang
Ini menunjukan adanya
diperlihatkan melalui peningkatan hasil
peningkatan rata-rata persentase hasil
kegiatan anak. Adapun temuan-temuan
belajar anak dari siklus I ke siklus II
yang diperoleh selama tindakan
sebesar 17%. Hasil temuan ini sejalan
pelaksanaan siklus II adalah sebagai
dengan hasil penelitian yang dilakukan
e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No.1 – Tahun 2015)
oleh Luh Putu Yuli Artaningsih (2012) yang motorik halus pada anak kelompok B2
telah membuktikan bahwa dengan semester II tahun pelajaran 2014/2015 di
penerapan kegiatan finger painting dapat TK Santa Maria Singaraja dapat
meningkatkan keterampilan motorik halus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil
dan kreativitas pada anak kelompok B3 Di penelitian pada siklus I presentase
TK Kemala Bhayangkari 2 Singaraja kemampuan motorik halus anak sebesar
Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. 65,93% yang berada pada kategori
Keberhasilan dalam penelitian ini sedang. Penelitian dilanjutkan dengan
menunjukan bahwa penerapan kegiatan melakukan perbaikan pada siklus II dan
finger painitng untuk meningkatkan mengalami peningkatan dengan
kemampuan motorik halus telah tercapai presentase kemampuan motorik halus
atau berkembang dengan baik. anak sebesar 82,93% yang berada pada
Hal ini didukung oleh Solahudin kriteria tinggi. Jadi terjadi peningkatan
(2008:10) finger painting adalah “teknik kemampuan motorik halus anak dari siklus
melukis dengan mengoleskan kanji pada I ke siklus II sebesar 17%.
kertas atau karton dengan jari jemari atau
telapak tangan”. Pendapat ini juga Saran
didukung dengan pendapat dari Sumanto Berdasarkan simpulan diatas dapat
(2005:53) menggambar dengan jari (finger diajukan saran-saran sebagai berikut.
painting) adalah “jenis kegiatan yang Kepada para guru disarankan untuk dapat
dilakukan dengan cara menggoreskan membimbing dan memberi motivasi pada
adonan warna (bubur warna) secara anak agar berani dalam kegiatan apapun
langsung dengan jari secara bebeas diatas serta lebih kreatif dalam memilih metode
bidang gambar”. pembelajaran ataupun kegiatan
Dari penerapan kegiatan finger pembelajaran yang akan diterapkan pada
painting ini dapat menjadikan anak lebih anak, khususnya dalam penerapan
terampil dalam memegang pensil dengan kegiatan finger painting guru hendaknya
kedua jari antara ibu jari dan telunjuk, dan mengajak anak untuk melakukan kegiatan
kemandirian anak dalam melakukan finger painting secara bervariasi seperti
sesuatu. Hal ini sesuai dengan teori yang mengajak anak melakukan kegiatan di luar
dinyatakan oleh Wulan (2011:31) kelas dan memberi warna pada cat bubur
menyatakan beberapa fungsi kemampuan dengan banyak macam warna sehingga
motorik halus diantaranya: (1) keterampilan pembelajaran yang dilakukan
untuk mencapai kemandirian, (2) untuk menyenangkan dan menarik minat anak
menjadikan diri sebagai anggota kelompok Kepada kepala sekolah agar melakukan
sosial, (3) untuk bermain, (4) dan untuk pembinaan secara intensif kepada para
kegiatan pembelajaran di sekolah. guru mengenai metode, kegiatan dan
Dari paparan diatas, secara umum media pembelajaran, sehingga
telah mampu menjawab rumusan masalah kemampuan profesional para guru,
dalam penelitian ini. Berdasarkan hal perbaikan proses dan hasil belajar anak
tersebut dapat dinyatakan bahwa dengan dapat meningkat. Kepada peneliti lain,
penerapan metode bermain melalui hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai
kegiatan finger painting akan cenderung bahan perbandingan atau sumber acuan
meningkatkan kemampuan motorik halus serta disarankan hal-hal yang belum
anak kelompok B2 semester II tahun ajaran terjangkau untuk dilanjutkan dalam
2014/2015 di TK Santa Maria Singaraja. penelitian ini sehingga menjadi lebih
sempurna, karena pencapaian kemampuan
SIMPULAN DAN SARAN motorik halus anak baru mencapai kriteria
Simpulan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan pada DAFTAR RUJUKAN
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
metode bermain melalui kegiatan finger Agung, A. A. Gede. 2010. Metodologi
painting dapat meningkatkan kemampuan Penelitian Pendidikan. Singaraja.
e-Journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No.1 – Tahun 2015)