Anda di halaman 1dari 25

KARYA ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI


KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL GAMBAR BUAH
JERUK
PADA KELOMPOK B TK MUSLIMAT NU BANGILAN
KECAMATAN BANGILAN TUBAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DISUSUN OLEH
DHIA’URSILA
NIM : 834939924

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PGPAUD)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-SURABAYA
2021
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI
KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL GAMBAR
BUAH JERUK
PADA KELOMPOK B TK MUSLIMAT NU BANGILAN
KECAMATAN BANGILAN TUBAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DHIA’URSILA
NIM. 834 939 924

ABSTRAK
Kemampuan siswa kelompok B TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa
Sidodadi Kec. Bangilan Kabupaten Tuban dalam dalam Upaya
Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Menggunting dan Menempel
masih kurang dari yang diharapkan guru, dikarenakan perasaan takut
atau kurang berani dalam menggunakan alat gunting dan juga dalam
memegang lem. Padahal pada perkembangan seorang manusia,
perkembangan fisik motorik memegang peran yang sama pentingnya
dengan perkembangan kognitif, perilaku sosial dan kepribadian.
Kegiatan menggunting dan menempel bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak dan juga kreativitas anak dalam
membuat karya seni Metode yang digunakan dalam meningkatkan
Kreativitas anak adalah dengan metode demonstrasi dan pemberian
tugas. Adapun manfaat mengembangkan kemampuan Kreativitas anak
dalam menggunting dan menempel gambar adalah melatih kordinasi
tangan, mata dan konsentrasi, meningkatkan kepercayaan diri, lancar
menulis, ungkapan ekspresi dan mengasah kognitif.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa melalui menggunting dan
menempel siswa mampu dalam meningkatkan motorik halusnya yaitu
pada siklus I sebesar 47,3% menjadi 84,1% pada siklus II.
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa melalui menggunting dan
menempel dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak
dikelompok B TK Negeri Pembina Penarik Kabupaten Mukomuko.
Kata Kunci: Motorik Halus, Menggunting, Menempel
A. PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang


ditujukan kepada Anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Hal ini dilakukan agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan di jenjang yang lebih
tinggi.
Anak akan mulai tumbuh dan melalui masa usia dini, dimana masa
usia dini merupakan periode emas (the golden age) bagi perkembangan anak
untuk memperoleh proses pendidikan. Masa perkembangan anak usia dini
adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan semua potensi yang
dimiliki anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada usia ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan di usia berikutnya, hingga masa dewasa.
Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ dan fungsi
sistem susunan saraf pusat atau otak. Sistem susunan saraf pusat sangat
berperan dalam kemampuan motorik dan mengkoordinasi setiap gerakan
yang dilakukan anak. Semakin matang perkembangan sistem saraf otak yang
mengatur otot, semakin berkembang kompetensi atau kemampuan motorik
anak. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi 2 yaitu Keterampilan
motorik kasar dan Keterampilan motorik halus. Keterampilan motorik kasar
seperti berjalan, berlari, melompat, naik turun tangga, sedangkan
keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis,
menggambar, menggunting, menempel dan menangkap bola serta
memainkan benda-benda atau alat-alat mainan.
Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan fisik motorik halus pada
kegiatan menggunting pada bulan Oktober dan Nopember 2021 di TK
Muslimat NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban Tahun
Pelajaran 2021/2022 ternyata masih banyak ditemukan masalah. Hal ini,
ditandai dengan beberapa kondisi sebagai berikut :
1. Setiap anak diberi kegiatan menggunting, hasil menggunting anak tidak
sesuai dengan harapan dan tujuan dari kegiatan menggunting yaitu
menggunting tidak sesuai dengan pola yang dicontohkan yang diberikan
oleh guru sehingga keberhasilan digambarkan hanya 40-50% dari
keseluruhan jumlah siswa.
2. Ketika anak melaksanakan kegiatan menggunting banyak anak yang
mengeluh karena merasa kesulitan ketika memegang gunting, sehingga
hasil dari menggunting tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
3. Kondisi tersebut disebabkan karena kurangnya jenis pola yang dipakai
oleh pendidik dalam memberi contoh pada kegiatan menggunting.
4. Latar belakang anak dalam lingkungan keluarga yang terlalu membatasi
anak berkreasi dengan menggunakan gunting.
Anak usia dini mampu mencapai tahap perkembangan motorik
halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi yang tepat. Karena, di setiap
fase apa anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan
kemampuan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar
anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Anak akan kurang
berkembang jika kurang mendapatkan rangsangan. Melalui menggunting
dan menempel diharapkan mampu meningkatkan perkembangan motorik
halus anak dengan begitu kemampuan anak dalam mengkoordinasi gerakan
tangan dan jari jemarinya secara fleksibel dapat berkembang dengan tepat,
karena menggunting dan menempel melatih ketepatan anak dalam
mengikuti pola gambar serta melatih kerapian anak menghasilkan karya
seni yang indah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, diharapkan dengan kegiatan
menggunting berbagai pola dapat meningkatkan minat anak, sehingga
keberhasilan pembelajaran dapat meningkat 70-80%. Untuk itu penulis
memandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Upaya
Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Menggunting Dan
Menempel Gambar Buah Jeruk Pada TK Muslimat NU Bangilan Desa
Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban Tahun Pelajaran 2021/2022.”

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat di


identifikasi beberapa permasalahan seperti Keterampilan motorik
halus anak kelompok B belum begitu berkembang, Pengembangan
keterampilan motorik anak usia dini seringkali terabaikan atau
dilupakan oleh orang tua, pembimbing atau bahkan guru sendiri,
Aktivitas pembelajaran motorik halus dalam kegiatan menggunting
belum variatif.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas


maka masalah dapat dirumuskan yaitu Bagaimana meningkatkan
Kreativitas anak melalui kegiatan menggunting dan menempel
pada Kelompok B di TK Muslimat NU Bangilan Desa Sidodadi
Kecamatan Bangilan Tuban.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, perbaikan ini bertujuan
untuk meningkatkan Kreativitas anak melalui kegiatan menggunting dan
menempel pada Kelompok B di TK Muslimat NU Bangilan Desa Sidodadi
Kecamatan Bangilan Tuban. Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut :
a) Guru menyiapkan tempat untuk kegiatan yang akan dilakukan
b) Guru menyiapkan bahan yang akan dipakai untuk pengenalan warna
c) Guru menjelaskan cara menenal warna melalui media bahan alam
d) Guru memberikan kesempatann kepada anaakuntuk melakukan
kegiatan
e) Anak menyebutkan berbagai warna yang dipilih..

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk


meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan menggunting dan
menempel gambar buah jeruk pada anak kelompok B di TK MUSLIMAT
NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban.

a. Manfaat untuk guru : Menambah pengetahuan dalam


menggunakan variasi metode pembelajaran untuk
meningkatkan kreativitas anak dan meeningkatkan
keterampilan guru dalam mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran yang bervariasi.
b. Manfaat bagi anak yaitu : Anak mendapatkan stimulus dan
bimbingan dengan baik sehingga bakat kreativitasnya dapat
berkembang secara optimal melalui kegiatan pembelajaran dengan
tehnik menggunting dan menempel gambar.
c. Manfaat untuk sekolah yaitu : Hasil penelitian ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam meengembangkan pendidikan
di Taman Kanak-Kanak terutama mebingkatkan kemampuan
motoric halus pada anak.
d. Manfaat untuk peneliti yaitu : Dapat mengembangkan wawasan dan
pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah.
B. Metode

Elizabeth B. Hurlock (1978:147) mengungkapkan bahwa


perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan
jasmaniah melalui syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.
Sedangkan Sugiyanto dan Sudjarwo (1992:25) menjelaskan bahwa
perkembangan motorik adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau
kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin
terorganisasi dan terspesialisasi. Perkembangan terjadi dalam bentuk
perubahan kualitatif, kuantitatif atau kedua-duanya secara serempak.
Untuk mencapai prestasi yang baik di samping kecerdasan juga
minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang
efektif dan efesien. Menurut Slameto (2003:57) minat adalah kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa
senang dan diperoleh rasa kepuasan. Menurut Sumadi Suryabrata (1988:109)
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu
objek atau menyenangi sesuatu. Berdasarkan pengertian minat di atas dapat
disimpulkan bahwa minat menyebabkan perhatian di mana minat seolah-olah
menonjolkan fungsi rasa dan perhatian seolah-olah menonjolkan fungsi
pikiran. Hal ini menegaskan bahwa apa yang menarik minat menyebabkan
pula kita berperhatian dan apa yang menyebabkan berperhatian kita tertarik,
minatpun menyertainya jadi ada hubungan antara minat dan perhatian.
1. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang
terorganisasi ( Hurlock, 1993: 150).
Hal yang sama dikemukakan oleh Sumantri (2005:143), menyatakan
bahwa motoric halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-
otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan
kecermatan dan koordinasi dengan tangan, ketrampilan yang mencakup
pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek.
Segala perilaku dan stimulus yang diterima anak akan berpengaruh
terhadap pembentukkan dan pengembangan dirinya, baik disengaja maupun
tidak. Pendidikan merupakan bentuk stimulasi dan perilaku yang disengaja dan
disadari oleh pendidik sehingga efek yang dihasilkan akan lebih baik
dibanding dengan perilaku atau stimulasi yang diterima secara spontan.
2. Fungsi Kemampauan Motorik Halus Anak Usia Dini
Menurut Suyanto (2005:51) motorik halus berfungsi untuk melakukan
gerakan-gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik, seperti menulis, melipat,
merangkai, mengancing baju, menali sepatu dan menggunting.
Menurut Sumantri (2005:146) juga menjelaskan bahwa fungsi
pengembangan keterampilan motorik halus adalah mendukung aspek lainnya
seperti kognitif dan bahasa serta sosial karena pada hakekatnya setiap
pengembangan tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Senada dengan itu,
Yudha M Saputra (2005:116) mengemukakan bahwa fungsi pengembangan
motorik halus ialah :
a. Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan
b. Sebagai alat mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan
gerakan mata
c. Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut fungsi pengembangan motorik
halus ialah alat mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan
mata serta sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi anak.
3. Kegiatan Menggunting

a. Pengertian Menggunting

Menggunting adalah keterampilan yang sering digunakkan anak


untuk aktivitas seni,merupakan salah satu ajang melatih motorik halus
anak selain menulis, menempel, meronce, dan lain-lain. Menggunting,
adalah mengoordinasikan gerakan tangan kanan yang memegang
gunting dan kiri memegang objek yang di gunting (Siti
Aisyah,dkk,2014).
b. Tujuan Menggunting

Dalam Hal ini peneliti menginginkan anak bisa mengembangkan


kemampuan motorik halus anak salah satunya dengan cara menggunting
gambar berpola karena menurut (B.E.F. Montolalu, dkk, 2012)
menggunting mampu menstimulasi kekuatan tangan untuk
pengembangan motorik halus lainnya.
c. Manfaat Menggunting
1. Melatih motorik halus anak. Menggunting merupakan salah satu
ajang melatih motorik halus anak selain menulis, menempel,
meronce, dan lain-lain. Stimulasi kekuatan dan ketahanan jemari
anak. Saat menggunakan gunting, anak memusatkan kekuatan
menggerakkan gunting pada 2 buah jarinya.
2. Melatih koordinasi antara mata dengan tangan. Saat menggunting,
anak belajar mengoordinasikan gerakan tangan kanan yang
memegang gunting dan kiri memegang kertasnya, serta mata yang
mengikuti gerakan gunting tersebut.
3. Melatih konsentrasi dan kesabaran.

4. Melatih percaya diri , raut penuh kepuasan di wajah anak saat


berhasil menggunting dari satu sisi ke sisi yang lain sendiri. Hal ini
membuatnya percaya diri untuk menggunting banyak kertas lainnya
5. Kreativitas. Dapat meningkatkan kreativitas anak.

d. Langkah-langkah dalam Menggunting

Kegiatan menggunting merupakan kegiatan kreatif yang menarik


bagi anak-anak. Menggunting membutuhkan langkah kerja yang
memudahkan anak untuk melakukannya. Secara umum prosedur kerja
menggunting menurut Sumanto (2005: 109) adalah sebagai berikut: (a)
tahap persiapan,
(b) tahap pelaksanaan, (c) tahap penyelesaian.
e. Langkah Pembelajaran Pengembangan Keterampilan Motorik Halus
melalui Kegiatan Menggunting
Subyek penelitian Dalam upaya meningkatkan kreativitas
anak melalui kegiatan menggunting dan menempel gambar buah,
peneliti melakukan penelitian menggunakan data anak-anak
kelompok B usia 5-6 tahun dari TK MUSLIMAT NU Bangilan
Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban Tahun Pelajaran
2020/2021 yang berjumlah 20 anak.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelompok B TK
MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan
Tuban yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
bergerak di bidang TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi
Kecamatan Bangilan Tuban Tahun Pelajaran 2020/2021 yang
berjumlah 20 anak.
Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelompok B TK
MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan
Tuban yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
bergerak di bidang pendidikan anak usia dini, di bawah
pembinaan Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban.
Waktu Penelitian di lakukan di hari efektif sekolah. Siklus 1 di
laksanakan pada tanggal 25 s/d 30 Oktober 2021 sedangkan siklus II 01
s/d 06 November 2021
Dengan menggunakan Tema dan subtema penelitian adalah
tema Tanaman dan Sub Tema Buah (jeruk).
Pada penelitian ini, peneliti meneliti anak di kelompok B TK
MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban.
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan siklus I dan II
a) Guru mengawali dengan mengucap salam dan menyapa anak
b) Anak diajak untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran
c) Guru melakukan absensi sebelum melakukan kegiatan
d) Guru dan anak menyanyi lagu yang berkaitan dengan tema
e) Anak diberi tugas mewarnai dengan menggunakan kunyit dan daun kunyit
pada siklus I pada kegiatan inti
f) Anak diberi tugas kolase kunyit dan daunnya pada siklus II pada kegiatan
inti
g) Setelah selesai melakukan kegiatan anak diberi pertanyaan dan penjelasan
terkait materi.
h) guru mengamati dan membimbing sebagai evaluasi pembelajaran
i) anak diajak berdo’a sebelum makan
j) cuci tangan dan makan pada waktu istirahat
k) do’a sesudah makan dan minum
l) bermain bebas pada waktu istirahat
m) tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan pada kegiatan penutup
n) guru memberi menginformasikan untuk kegiatan selanjutnya
o) berdo’a sebelum pulang/sesudah kegiatan
p) mengucap salam, berdoa dan pulang
Alat dan Bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran
dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini , yaitu :
kertas hvs, Gambar buah jeruk, lem, dan gunting.
Rencana Pengamatan Dan Pengumpulan Data
Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data

tentang upaya peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan menggunting

dan menempel gambar buah jeruk. Data tersebut di dapat dengan

memperhatikan indicator kemampuaan anak melalui menggunting dan

menempel gambar dengan fokus penilaian : ketepatan, kemandirian, dan

ketuntasan.

Dalam prosedur pelaksanaan kegiatan perbaikan ini, peneliti dibantu oleh


supervisor 2 dan penilai adapun biodata supervisor adalah berikut:
1. Supervisor 1 : Dr. ZAENAL ARIFIN, S. Pd. M.Pd
NIP : 197308071998011-001
Jabatan : Tutor
Unit Kerja : UPBJJ UT SURABAYA
Alamat : Tuban Jawa Timur
Telepon :
2. Supervisor II
Tugas supervisor adalah melayani konsultasi mahasiswa dalam
menyusun RPPH dan menilai APKG 1 dan 2 dan membuat jurnal
penelitian perbaikan kegiatan pengembangan. Adapun penilai adalah
sebagai berikut :
Supervisor : SITI NIKMATUL MAHMUDAH, S.Pd
NIP :-
Unit Kerja : TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi
Kecamatan Bangilan Tuban
Alamat Kerja : Desa Sidodadi Kec. Bangilan - Tuban
Telepon :
3. Kepala TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan
Nama : DIANA KHOLIDA, S.Pd
NIP :-
Jabatan : KEPALA TK
Unit Kerja : TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi
Kecamatan Bangilan Tuban
Alamat Kerja : Desa Sidodadi Kec. Bangilan - Tuban
Telepon :-

1. Desain Prosedur Perbaikan Kegiatan Pengembangan


Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus.
Diskripsi setiap siklus adalah sebagai berikut :
a. Deskripsi Siklus I
Tujuan perbaikan siklus 1 adalah peningkatan kreativitas
melalui menggunting dan menempel pada anak kelompok B TK
MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan
Tuban Tahun Pelajaran 2020/2021.
1. Perencanaan
Pada tahap ini bersama supervisor 2 telah menyusun
semua kegiatan penunjang kelancaran perbaikan pembelajaran
pada tanggal 25- 30 Oktober 2021 semester 1 dengan tema
“buah-buahan” dan direncanaka sebagai berikut :
a. Membuat rencana perbaikan
b. Membuat media yang menarik dan menyenangkan
c. Membuat penilaian
d. Mengidentifikasi kemampuan menggunting dan menempel
gambar buah jeruk.
e. Menentukan indikator yang dicapai
2. Langkah-Langkah Perbaikan
a. Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet
b. Guru bercakap – cakap tentang suatu cerita..
c. Guru menjelaskan tentang langkah-langkah kegiatan
d. Guru menyiapkan lembar kerja sesuai dengan tema dan
jumlah anak
e. Anak diberi tugas untuk menggunting dan menempel
gambar buah jeruk.
f. Setelah selesai memberikan penjelsan tentang materi hari
ini, anak diberi pertanyaan dan penjelasan terkait materi.
g. Guru mengamati dan membimbing sebagai evaluasi
pembelajaran.
b. Deskripsi Siklus II

Dalam deskripsi siklus II peneliti mengamati tingkatan


kemampuan bercerita melalui media wayang kartun pada anak
kelompok B TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi
Kecamatan Bangilan Tuban Tahun Pelajaran 2020/2021.
1. Perencanaan
Tahap perencanaan pada Siklus II, untuk prinsip sama
dengan tahap perencanaan pada Siklus I yang terdiri dari
kegiatan menyusun rencana kegiatan harian dan
mempersiapkan lembar observasi. Pembelajaran siklus II pada
tanggal 01 s/d 06 November 2021 semester 1 dengan tema
Tanaman sub tema buah-buahan dan tindakan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikuat:
a. Membuat rencana perbaikan
b. Membuat media yang menarik dan menyenangkan
c. Membuat penilaian
d. Mengidentifikasi kemampuan menggunting dan
menempel gambar buah jeruk.
e. Menentukan indikator yang ingin di capai
2. Langkah-Langkah Perbaikan
a. Melakukan perbaikan kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan menggunting dan menempel gambar buah
jeruk.
b. Guru menjeaskan langkah –langkah kegiatannya
c. Guru menyiapkan lembar kerja sesuai dengan tema dan
sejumlah anak
d. Guru menyiapkan media gambar buah jeruk, lem,
gunting, dan buku gambar..
e. Guru membagikan media yang telah disediakan
f. Guru memberi contoh cara menggunting dan menempel
yang benar supaya menghasikan karya seni yang bagus
dan rapi.
g. Guru mengadakan evaluasi dengan indikator:
menyebutkan macam-macam buah jeruk sesuai dengan
pengetahuan anak, menghitung jumlah bulir jeruk, dan
mampu menjawab pertanyaan terkait dengan materi yang
di ajarkan.

 Analisis Data

Pelaksanaan tindakan yang sudah dilaksanakan dalam 2 siklus


menujukan adanya peningkatan kemampuan menggunting dan menempel
gambar buah jeruk pada anak kelompok B TK MUSLIMAT NU
Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban. Peningkatan
kemampuan menggunting dan menempel yang dicapai anak-anak selama
kegiatan pembelajaran berlangsung selalu meningkat secara bertahap dari
setiap siklus.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Perbaikan Setiap Siklus
Adapun rancangan tiap siklus dalah sebagai berikut:
1) Siklus I dan II
a. Rancangan siklus I dan II
Adapun rancangan siklus 1 adalah sebagai berikut:
Siklus : I dan II
Tema : Tanaman
Sub Tema : Buah-buahan
Kelompok : B
Hari / Tanggal : Senin dan Kamis tanggal 25 Oktober dan
04 November 2021
Tujuan perbaikan : Untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak
melalui
menggunting dan menempel gambar buah jeruk
pada
kelompok B TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa
Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban tahun
pelajaran
2020/2021
Identifikasi masalah :
1. Kesulitan dalam mengembangkan kreativitas
anak dalam menggunting dan menempel
gambar.
2. Sistem pembelajaran yang diterapkan oleh guru
masih cenderung klasikal dan monoton.
3. Minat siswa untuk belajar kurang berkembang
atau kurang menarik.
Rumusan masalah : Bagaimana meningkatkan kreativitas anak
melalui
kegiatan menggunting dan menempel gambar
buah
jeruk pada kelompok B TK MUSLIMAT NU
Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan
Tuban
tahun pelajaran 2020/2021?
b. Rencana siklus 1 dan II
Adapun rencana pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
c. Skenario siklus I dan II
Adapun skenario perbaikan perbaikan kegiatan siklus I dan II adalah
sebagai berikut :
Tema / subtema : Tanaman / Buah-buahan
Kelompok :B
Semester :I
Waktu : 07.30-09.30
Siklus : 1 dan II
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak melalui
menggunting dan menempel gambar buah jeruk
pada kelompok B TK MUSLIMAT Bangilan Desa
Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban tahun
pelajaran
2020/2021
Hal yang di perbaiki :
- Kegiatan pengembangan.
Kegiatan anak untuk meningkatkan kreativitas anak melalui
menggunting dan menempel gambar buah jeruk pada kelompok B TK
MUSLIMAT Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban tahun
pelajaran 2020/2021
1. Pengolahan kelas :
Penataan ruangan :
a. Penataan ruangan yang awalnya individu duduk dikursi masing-
masing.
b. Pengorganisasian anak : anak- anak duduk melingkar bersama dengan
ibu guru
2. Langkah-langkah perbaikan
a. Kegiatan awal 30 menit
- Berbaris
- Berdoa dan salam
- Tepuk nama-nama buah
- Tanya jawab tentang nama-nama buah yang di ketahui.
b. Kegiatan inti 60 menit
 Anak-anak dikondisikan duduk melingkar di karpet
 Guru bercakap – cakap tentang buah jeruk.
 Guru menjelaskan tentang langkah-langkah kegiatan
 Guru menyiapkan lembar kerja sesuai dengan tema dan jumlah anak
 Anak diberi tugas menggambar buah jeruk di kertas lalu menggunting
dan menempelnya di buku gambar.
 Setelah itu anak-anak diberi pertanyaan dan penjelasan terkait materi.
 Guru mengamati dan membimbing sebagai evaluasi pembelajaran.
c. Istirahat 30 menit
- Berdoa sebelum dan sesuda makan
- Cuci tangan- makan
- Bermain
d. Kegiatan akhir 30 menit
- Tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilaksanakan
- Tepuk nama-nama buah
- Berdo’a, salam-pulang

Hasil Penelitian Siklus I

Aspek Yang Dinilai


No Nama Anak A B C
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB

1 Ananda √ √ √
Linggar
Septian
Hasan Mabrur
2 √ √ √

3 Kharis Ardana √ √ √
Putra
4 Muhammad √ √ √
Andika
Pratama
Fajar Fairus
5 √ √ √
Dwi N.
6 M. Abi Pandu √ √ √
S.
7 M. Reno √ √ √
Setiawan
8 M. Zia Azim √ √ √
Yahya
9 Muhammad √ √ √
Arham M.
10 Muhammad √ √ √
Dzakawan
11 Mahira Hasna √ √ √
Kamila
12 Anindya Nur √ √ √
Lingga H.
13 Ananda April √ √ √
Riana Sari
14 Alifa Calista √ √ √
Maharani
15 Abid Zikri √ √ √
Maulana
16 Dea Intan √ √ √
Hafida
17 Ahmad √ √ √
Maulana Putra
18 Ahmad Reno √ √ √
Bramantyo
19 Latifa √ √ √

20 Rania √ √ √

Jumlah 7 13 7 13 8 12

Adapun rekapitulasi presentase ketuntasan untuk siklus I dan II dapat dipaparkan


dengan menggunakan tabel 3.4 seperti format berikut ini:
Tabel 4.3 Data Penilaian Ketuntasan Kemampuan menggunting dan menempel
Siklus 1

Nilai
Belum Tuntas
No Aspek Yang Dinilai Belum
Tuntas Tuntas(%) (%)
Tuntas
1 Menyebutkan nama-
nama buah (A) 7 13 33,5% 69,8%

2 Membuat gambar buah


jeruk di kertas serta
menggunting dan 7 13 33,5%, 69,8%
menempelnya di buku
gambar (B)

3 Mampu menghasilkan
karya seni yang bagus 8 12 37,5% 65,5%
dan rapi. (C)

Keterangan :
1. Siswa yang di anggp tidak tuntas jika memperoleh (BB) dan (MB)
2. Siswa yang dianggap tuntas jika memperoleh (BSH) dan (BSB)
Grafik 4.1 Ketuntasan Kemampuan menggunting dan menempel Siklus I
70
60
50
Belum Tuntas
40 Tuntas
30
20
10 Tu
0 Be n
l
Ind Ind In
Hasil Penelitian Siklus II

Aspek Yang Dinilai


No Nama Anak A B C
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB

1 Ananda √ √ √
Linggar
SeptianMabrur
Hasan
2 √ √ √

3 Kharis Ardana √ √ √
Putra
4 Muhammad √ √ √
Andika
Pratama
Fajar Fairus
5 √ √ √
Dwi N.
6 M. Abi Pandu √ √ √
S.
7 M. Reno √ √ √
Setiawan
8 M. Zia Azim √ √ √
Yahya
9 Muhammad √ √ √
Arham M.
10 Muhammad √ √ √
Dzakawan
11 Mahira Hasna √ √ √
Kamila
12 Anindya Nur √ √ √
Lingga H.
13 Ananda April √ √ √
Riana Sari
14 Alifa Calista √ √ √
Maharani
15 Abid Zikri √ √ √
Maulana
16 Dea Intan √ √ √
Hafida
177 Ahmad √ √ √
Maulana Putra
18 Ahmad Reno √ √ √
Bramanyo
19 Latifa √ √ √

20 Rania √ √ √

Jumlah 3 18 3 17 1 17

Adapun rekapitulasi presentase ketuntasan untuk siklus II dapat dipaparkan dengan


menggunakan tabel 3.4 seperti format berikut ini:
Tabel 4.6 Data Penilaian Ketuntasan Kemampuan menggunting dan menempel Siklus 1I
Nilai
Belum Tuntas
No Aspek Yang Dinilai
Belum Tuntas Tuntas(%) (%)
Tuntas
Menyebutkan nama-
1 nama tokoh cerita sesuai 3 17 13,5% 89,5%
wayang kartun (A)

Menceritakan kembali
2 isi cerita wayang kartun 3 17 13,5% 89,5%
(B)

Mampu menjawab
3 pertanyaan terkait isi 1 18 6,2% 95,8%
cerita wayang kartun (C)

Keterangan :
1. Siswa yang di anggp tidak tuntas jika memperoleh (BB) dan (MB)
2. Siswa yang dianggap tuntas jika memperoleh (BSH) dan (BSB)

Grafik 4.2 Ketuntasan Kemampuan Menggunting dan Menempel


Siklus II

100

80

60
Belum Tuntas
40 Tuntas
20 Bel Tun
um tas
0
Tun
Indikator Indikator Indikator tas
A B C

3. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan


1. Pelaksanaan Perbaikan
Adapun pelaksanaan perbaikan siklus I dilaksanakan pada tanggal 25-30 Oktober 2021.
Sedangkan pelaksanaan perbaikan siklus II dilaksanakan pada tanggal 01-06 November
2021.
2. Temuan – Temuan
Pada saat pelaksanaan perbaikan di siklus I ditemukan hal-hal unik pada anak yaitu
sebagai berikut :
 Anak-anak kadang ada bermain, berebut giliran, dan ramai sendiri saat saya mengajak
untuk belajar menggunting dan menempel gambar buah jeruk
 Anak-anak sering berebut melihat media yang saya tunjukkan
 kadang kadang ada anak yang menangis karena berebut giliran
 kadang ada anak-anak yang menggunting dan menempel gambar kesukaannya sendiri.
 kadang kadang ada anak yang menangis karena tidak sabar menunggu giliran
Sedangkan pada siklus II ditemukan hal-hal unik yang di temui yaitu sebagai berikut:
 Anak-anak kadang mengeluh tidak bisa sebelum mencoba
 Anak-anak sering berebut media yang saya tunjukkan
 kadang kadang ada anak yang menangis karena berebut media (Gunting, lem, dan
gambar buah jeruk)
 kadang kadang ada anak yang menangis karena berkelahi dengan teman sebayanya
 kadang kadang ada anak yang menangis karena berpisah dengan orang tuanya
3. Hubungan Pelaksanaan RPPH dengan Skenario
Berdasarkan bimbingan dari supevisor I dan II, RPPH bisa dilaksanakan sesuai dengan
skenario yang telah dibuat dan di persiapkan sebelumnya
4. Hubungan pelaksanaan perbaikan rencana siklus yang akan datang
Berdasarkan RPPH yang telah dilaksanakan kemudian dilakukan refleksi setelah
pembelajaran ternyata ada peningkatan pembelajaran dalam pengembangan kegiatan yang
dilakukan, misalnya pada siklus I masih ada yang belum mengerti bagaimana caranya
menggunting dan menempel gambar buah jeruk dengan baik dan benar, ternyata setelah
dilakukan pendekatan dan motivasi serta dukungan yang diberikan oleh guru, pada sikus II
anak suda mulai tenang, nyaman, berani dan mandiri dalam mengerjakan tugas individu
secara maksimal, tenang dan antusias.
5. Hasil Perbaikan Secara Kualitatif Dan Kuantitatif
Secara kualitatif hasil penelitian ini adalah, pada kegiatan siklus I sebagian besar rasa
antusias dan motivasi belajar anak masih kurang, tetapi anak sudah mulai tertarik dalam
kegiatan menggunting dan menempel, akan tetapi masih ada beberapa anak yang masih malas
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menggunting dan menempel pada kelompok B TK
MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban pada tahun pelajaran
2020/2021.
Pada siklus II anak sudah mulai tumbuh rasa tertarik semakin besar, rasa antusias anak
lebih meningkat pada siklus ini. Motivasi dalam belajar menggunting dan menempel gambar
guna mengasah kreativitas anak sudah mulai terlihat. Kegiatan pembelajaran yang nyaman,
dan penuh ketenangan memicu rasa antusias anak, hal ini tidak lepas dari peran guru dalam
dalam melakukan pendekatan, motivasi dan pendampingan yang cukup kepada anak baik
secara individu maupun kelompok.
Hasil temuan dan kuantitatif dari data hasil penelitian ini adalah: di lihat dari kelemahan
dan kekurangan dari kegitan siklus I, ternyata di dapati pada siklus II terjadi peningkatan
kemampuan kreativitas anak melalui menggunting dan menempel gambar buah jeruk pada
anak, hal tersebut terlihat setelah dilakukan refleksi setiap kali setelah anak melakukan
kegiatan pembelajaran.
Data dari hasil kegiatan anak dalam pembelajaran menggunting dan menempel gambar,
pada kegiatan upaya peningkatan kreativitas anak melalui menggunting dan menempel
gambar buah jeruk pada kelompok B TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi
Kecamatan Bangilan Tuban. Sebagian besar anak sangat antusias dan tenang. Keberhasilan
pada siklus II ini adalah : indikator Menyebutkan nama-nama buah-buahan pada siklus I
sebesar 69,8% pada siklus II menjadi 89,5%, indikator Membuat gambar buah jeruk di kertas
lalu menggunting dan menempel di buku gambar pada siklus 1 sebesar 69,8% pada siklus II
menjadi 89,5%. Dan pada Indikator Mampu menghasilkan karya seni yang bagus dan rapi
pada siklus I sebesar 65,5% pada siklus II mnjadi 95,8% sehingga kegiatan ini di anggap
sudah berhasil.
Selanjutnya data kuantitatif dari pengertian ini dapat dilihat dari (dalam) grafik
peningkatan ketuntasan pengembangan kemampuan bercerita pada kelompok B TK
MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban tahun pelajaran
2020/2021 dengan presentase dan diagram grafik sebagai berikut :
Tabel 4.7 Presentase Peningkatan Kemampuan Menggunting dan Menempel Siklus II

Siklus II
No Aspek Yang Dinilai Siklus I (%)
(%)

Menyebutkan nama-nama
1 buah (A) 69,8% 89,5%

Membuat gambar buah


jeruk di kertas serta

2 menggunting dan 69,8% 89,5%


menempelnya di buku
gambar (B)

Mampu menghasilkan

3 karya seni yang bagus 65,5% 95,8%


dan rapi. (C)
Grafik 4.3 Ketuntasan Kemampuan Menggunting dan Menempel Dari Siklus I Ke Siklus II

100
80
60
Siklu 1
40 Siklus 2
20 Sik-
Siklulus 2
0 1
Indikator A Indikator B Indikator C

KESIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanan perbaikan dalam kegiatan
pengembangan dapat disimpulkan bahwa :
a. Dengan penggunaan media wayang kartun dapat meningkatkan kemampuan bercerita
pada kelompok B TK MUSLIMAT NU Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan
Tuban tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini terlihat dari pengelolan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru, serta aktivitas anak selama proses pembelajaran mengalami
peningkatan dan respon minat belajar berkreasi dengan menggunting dan menempel
gambar sangat tinggi.
b. Penggunaan media gambar buah jeruk dapat meningkatkan kreativitas anak untuk
menggunting dan menempel gambar buah jeruk pada kelompok B TK MUSLIMAT NU
Bangilan Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini
sangat terlihat dari meningkatnya hasil presentase belajar anak pada siklus I dan siklus II.
2. Saran Dan Tindak Lanjut
a. Untuk melaksanakan kegiatan pengembangan kreativitas anak, sebaiknya guru memilih
metode media yang unik, menghibur, mudah didapat, aman dan tidak berbahaya bagi
anak seperti media gambar buah jeruk dari kertas.
b. Diharapkan pada setiap guru terus mengikuti perkembangan dunia pendidikan agar
kemampuan pada suatu pembelajaran dapat dicapai secara optimal begitu juga
perkembangan motoric halus anak dalam kemampuan materi kreativitas menggunting dan
menempel gambar buah jeruk pada anak kelompok B TK MUSLIMAT NU Bangilan
Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Tuban tahun pelajaran 2020/2021 perlu di tingkatkan
dan dikembangkan lagi agar dalam pelaksanaan pembelajaran dapat dicapai secara
optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. 1984. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004. Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-
Kanak dan Raudhatul Athfal. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, 2003. Pelayanan Profesional Kurikulum 2004. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif.
Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Pedoman Penilaian Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorak Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah
Depdiknas. 2006. Pedoman Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat Manajemen
Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Depdiknas, 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman
Kanak-Kanak (Buku 2). Jakarta : Dirjen Manajemen Dikdasmen. Direktorat
Pembinaan TK dan SD.
Depdikna. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Depdiknas. 2008. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar. Jakarta : Direktorat Tendik,
Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Muslihuddin & Agustin, M. 2008. Mengenali dan Mengembangkan Potensi Kecerdasan
Jamak Anak TK/R. Bandung: Rizqi Press.

Sadiman. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Raja


Sri Yuliati. 2009. Pengembangan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Disampaikan dalam
kegiatan Workshop Pengembangan Silabus Taman Kanak-kanak se Jawa Timur Tanggal
23 – 25 Februari 2009. Jakarta: Depdiknas. Balitbang.
Sudjana. 2001. Media Pengajaran. Jakarta : Sinar Baru Algensindo
Widodo, Isye. 2002. Sampai Dimana Kemampuan Anak Prasekolah. Jakarta:
Wibowo, Basuki. H. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak Dan
Sekolah Dasar.
Wikipedia. Diunduh Senin, 14 Desember 2009. Pendidikan Anak Usia Dini.

Anda mungkin juga menyukai