Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Usia
dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga
disebut golden age. Anak usia dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental. Anak usia dini
belajar dengan caranya sendiri. Bila ditinjau dari hakikat anak usia dini,
maka anak memiliki dua aspek perkembangan yaitu biologis dan psikologis.
Pada anak usia dini terjadi perkembangan otak sebagai pusat kecerdasan
terjadi sangat pesat. Selain itu, organ sensoris seperti pendengar,
penglihatan, penciuman, pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan juga
berkembang pesat.
Stimulasi pendidikan dilaksanakan melalui 6 aspek perkembangan
anak melalui pola pengasuhan dari orang tua ketika di rumah, dan pendidik
ketika anak di sekolah merupakan penentu bagi pengoptimalan kemampuan
kecerdasan anak usia dini.
Perkembangan seni pada anak merupakan proses seorang anak belajar
untuk terampil menggerakkan anggota tubuh. Gerakan motorik halus
merupakan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan
jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Sehingga
gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini
membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya
gerakan motorik halus, akan membuat anak menjadi lebih bisa berkreasi.
Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai
kemampuan ini pada tahap yang sama.1
Maka dari itu untuk pendidikan karakter budi pekerti harus diberikan
untuk membangun kembali karakter anak. Salah satunya melalui kegiatan
mewarnai yang bisa disampaikan oleh guru-guru PAUD. Mewarnai
merupakan sarana yang paling mudah dan tepat bagi orang tua maupun guru

1
Beaty, Janice J 2013:17

1
2

dalam menyampaikan pesan pada anaknya atau anak didiknya. Mewarnai


bagi anak usia dini sangantlah penting. Karena dengan mewarnai gambar
anak bisa merekam dalam otaknya tentang jenis – jenis warna,. Semakin
dini anak diberi dongengan semakin cepat terbentuknnya meningkat
kemampuan otak dalam meningkatkan kejeniusan anak. Bercerita juga
membangun perbendaraan kata dan makna yang harus dimulai saat-saat
anak pada usia dini. Kebiasaan ini akan mendorong si anak untuk belajar.
Selain itu si anak juga bisa memperkaya khasanah kata-kata baru yang
menambah pemahamannya, sekaligus memberi nilai tambah bagi si anak.
Kreativitas seni anak tidaklah serta merta timbul dengan sendirinnya,
perlu latihan yang rutin, penguasaan alur cerita serta tak kalah pentingnya
adalah media, bagaimana anak agar bisa mengenal warna dengan bagus dan
kreatif. Dengan memahami betapa penting pendidikan mengenal warna bagi
anak pada tahap usia dini maka penulis terdorong untuk membuat Penelitian
dengan judul “Upaya meningkatkan perkembangan seni anak melalui
kegiatan mewarnai menggunakan bahan alam di Kelompok Bermain
Aisyiyah Desa Gawang Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Tahun Pelajaran 2022-2023”

B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut diatas maka penulis dapat
merumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
“Bagaimana upaya meningkatkan perkembangan seni anak melalui
kegiatan mewarnai menggunakan bahan alam di Kelompok Bermain
Aisyiyah Desa Gawang Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan Tahun
Pelajaran 2022-2023?”.

C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum.
Tujuan peneliti ini secara Umum adalah untuk mengembangkan
kemampuan seni anak di Kelompok Bermain Aisyiyah Desa Gawang
Kecamatan Kebonagung Kabupaten pacitan.
3

2. Tujuan Khusus.
Tujuan Penelitian ini secara khusus adalah :
Untuk mengetahui bagaimana kegiatan mewarnai dengan bahan alam
dapat mengembangkan kemampuan seni anak di Kelompok Bermain
Aisyiyah Desa Gawang Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
tahun pelajaran 2022-2023.

D. Manfaat Perbaikan
Manfaat penelitian peningkatan pembelajaran dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran dengan mencermati
secara cermat apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan peningkatan ini
menimbulkan kepuasan tersendiri bagi guru karena telah melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses pembelajaran
yang dipimpinnya.
2. Bagi siswa
 Mendorong dan meningkatkan partisipasi, semangat, minat,
kenyamanan dan kesenangan siswa untuk mengikuti
pembelajaran di kelas. Selain itu, hasil belajar siswa juga dapat
meningkat.
 Dapat mengembangkan kemampuan seni pada anak.
 Dapat memberikan kesempatan pada anak untuk ikut serta dalam
proses belajar mengajar
3. Bagi Sekolah
Agar sekolah berpartisipasi aktif dalam peningkatan mutu belajar
mengajar secara berkelanjutan, khususnya dengan media gambar untuk
peningkatan kemampuan kreatifitas seni anak dalam kegiatan mewarnai
4. Bagi Peneliti
Dengan bantuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan
pemahaman dalam mengatasi permasalahan pembelajaran khususnya
pada KB Aisyiyah Desa Gawang Kecamatan Kebonagung Kabupaten
Pacitan, serta melaksanakan pembelajaran yang efektif.
4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Anak Usia Dini


Menurut para ahli anak yang berada usia dini tersebut dikatakan
sebagai usia masa emas. Kenapa masa ini disebut dengan masa emas, karena
pada masa ini anak sedang berkembang dengan pesat dan luar biasa. Sejak
dilahirkan, sel-sel otaknya berkembang secara luar biasa dengan membuat
sambungan antarsel. Proses inilah yang akan membentuk pengalaman yang
akan dibawa seumur hidup dan sangat menentukan. Dengan berbagai media
sebagai hasil penelitian riset otak, disebutkan bahwa otak manusia ketika lahir
terdiri atas 100 sampai 200 miliar sel otak, yang siap mengembangkan
beberapa triliun informasi.2
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0
sampai 6 tahun) merupakan masa keemasan dimana stimulasi seluruh aspek
perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. masa
awal kehidupan anak merupakan masa penting dalam rentang kehidupan
seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami
perkembangan fisiknya. Dengan kata lain, bahwa anak usia dini sedang dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan tersebut telah dimulai sejak prenatal,
yaitu sejak dalam kandungan. Pembentukan sel saraf otak, sebagai modal
pembentukan kecerdasan, terjadi saat anak dalam kandungan. Setelah lahir
tidak terjadi lagi pembentukan sel saraf otak, tetapi hubungan antarsel saraf
otak terus berkembang.
Menurut Ahmad Susanto mengutip pendapat Bacharuddin
Musthafa, anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang
usia antara satu hingga lima tahun. Pengertian ini didasarkan pada
batasan pada piskologi perkembangan yang meliputi bayi (infancy
atau babyhoof) berusia 0 sampai 1 tahun, usia dini (early childhood)
berusia 1 sampai 5 tahun, masa kanak-kanak akhir (late childhood).3

2
Ahmad Susanto, Bimbingan Konseling Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:Kencana,2015),43
3
Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini Konsep Dan Teori, (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2017),1
5

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
anak usia dini berada pada rentang usia 0 sampai 8 tahun. Pada masa ini
proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang
mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia.
Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak
harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan
perkembangan anak.4
Anak usia dini memiliki batasan usia tertentu, karakteristik yang unik,
dan berada pada suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan
fundamental bagi kehidupan berikutnya berikutnya. Selama ini anak usia dini
disebut dengan masa keemasan atau golden age yang terus berkembang pesat.
Perkembangan tersebut dimulai sejak prenatal, yaitu sejak dalam kandungan.

B. Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditunjukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan
dengan pemberian rangsangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuiki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan
pada jalur formal,nonformal, dan informal.5
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada perletakan dasar
kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordiasi motorik halus dan
kasar), kesecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini.6
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang dimana anak usia dini
memasuki tahap pertama sebelum melakukan jenjang kesekolah dasar

4
Yuliani Nuraini Sujiono,Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:PT
Indeks,2017),6
5
Lilis Madyawati, Strategi Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Kencana,2016),3
6
Hasnida, Analisa Kebutuhan Anak Usia Dini, (Jakarta: Luxima, 2014), 169
6

tahapan-tahapan pendidikan anak usia dini memiliki tahapan yang berbeda


beda dengan keunikannya masing-masing yang dilalui oleh anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini dimulai sejak lahir sampai usia 6 tahun supaya
memiliki kesiapan secara mental dengan siap sebelum melakukan kejenjang
berikutnya.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke
arah pertumbuhan dan enam perkembangan yaitu: perkembangan moral
agama, perkembangan fisik, kecerdasan, sosial emosional, bahasa, dan
komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai
kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini.7
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, butir 14 Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pembelajaran
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.8 Pendidikan anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang
sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan
berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada anak.
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada anak usia dini, seperti:
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis, maupun
Taman Kanak-Kanak sangat bergantung pada sistem dan proses pendidikan
yang dijalankan.

C. Seni
Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan
kepribadian anak yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi,
sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. Seseorang anak dapat berfantasi
terhadap hasil karyanya, melalui perasaan anak menuangkan ide gagasannya

7
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini”Stimulasi Dan Perkembangan Anak”,( Jakarta: Kencana,2016), 257
8
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 01,(Jakarta:Sinar
Grafika,2003),4
7

kedalam hasil karya menjadikan anak sensitivitas, menjadikan anak memiliki


kreativitas yang baik, dan mengekspresikan hasil karya seni.
Pendidikan seni adalah rasionalisasi, seni melalui keindahan.
Keindahan adalah sesuatu yang dapat diukur menggunakan alat tertentu dan
sesuai kebutuhan. Rasionalisasi keindahan dapat dilihat dari susunan,
keseimbangan, maupun maknanya.9

D. Mewarnai
Mewarnai secara harfiah adalah membubuhkan warna atau cat pada
suatu gambar. Mewarnai adalah sebuah ketrampilan yang disukai oleh anak,
menjadi media bagi mereka untuk memungkinkan segala imajinasi tentang
segala hal yang pernah mereka sentuh dan mereka alami.Anak-anak sangat
suka memberi warna melalui berbagai media baik saat menggambar atau
meletakkan warna saat mengisi bidang-bidang gambar yang harus diberi
pewarna10
Berdasarkan pernyataan tersebut maka kegiatan mewarnai merupakan
kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk anak.
Menyenangkan yang dimaksud adalah terletak pada proses memilih warna
yang digunakan untuk mewarnai bidang gambar kosong. bahwa kreatifitas
yang dapat dikembangkan pada kegiatan mewarnai bagi anak TK adalah
adanyakebebasan untuk memilih dan mengkombinasikan unsur warna pada
obyek yang diwarnainya sesuai keinginan anak.11
Mewarnai pada anak usia dini bertujuan untuk melatih ketrampilan,
kerapian, serta kesabaran. Ketrampilan diperoleh dari kemampuan anak untuk
mengolah tangan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga semakin
lama anak bisa mengendalikan serta mengarahkan sesuai yang
dikehendaki.Kerapihan dilihat dari bagaimana anak memberi warna pada
tempat-tempat yang telah ditentukan. Semakin lama anak akan terampil untuk
menggoreskan media pewarnanya karena sudah terbiasa. Kesabaran diperoleh
melalui kegiatan memilih dan menentukan komposisi yang tepat sesuai
pendapatnya seberapa banyak warna yang digunakan untuk menentukan
9
Pamadi, Hajar dan Sukardi S, Evan. 2011. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
10
Pamadi, Hajar dan Sukardi S, Evan. 2011. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka, 4
11
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantardalam berbagai Aspeknya. Jakarta. Kencana, 65
8

komposisi warnanya. Usaha dilakukan secara terus menerus akan melatih


kesabaran anak. Aktifitas mewarnai memiliki banyak manfaat bagi anak,
diantaranya:
a. Sebagai Media Berekspresi
Seperti halnya orang dewasa, aktifitas mewarnai terutama mewarnai
bidang kosong merupakan cara bagi anak untuk mengungkapkan perasaan
dirinya, apakah itu perasaan gembira atau perasaan sedih.
b. Membantu Mengenal Perbedaan Warna
Membiasakan anak untuk melakukan aktifitas mewarnai baik dengan
krayon, pensil warna maupun spidol warna sejak dini dapat membantu
mereka mengenal warna, sehingga mereka dapat membedakan antara
warna yang satu dengan warna lainnya. Hal ini juga dapat mempermudah
mereka dalam mencampur dan memadukan warna. Kemampuan inilah
yang akan membantu anak dalam berkreasi seiring dengan perkembangan
usia mereka.
c. Warna Merupakan Media Terapi
Warna merupakan sebuah media terapi bagi banyak orang, bahkan warna
kerapkali digunakan sebagai bahasa global untuk membaca emosi
seseorang. Seorang anak yang mewarnai matahari dengan warna-warna
gelap seperti hitam atau abu-abu bisa jadi menandakan kemarahan mereka
saat itu.
d. Melatih anak Menggenggam pensil
Bagi sebagaian anak, krayon adalah benda pertama yang digenggamnya
sebelum mereka menggenggam pensil. Saat mewarnai dengan krayon
itulah pertama kali anak belajar menggengam dan mengontrol pensil di
tangannya. Kemampuan tersebut yang nantinya akan membantunya dalam
menulis saat anak menempuh pendidikan di sekolah.
e. Melatih Kemampuan Koordinasi
Kemampuan berkoordinasi merupakan manfaat lain yang bisa diperoleh
dari aktifitas mewarnai.
f. Mengembangkan Kemampuan Motorik
Aktifitas mewarnai merupakan aktifitas yang dapat membantu
meningkatkan kinerja otot tangan sekaligus mengembangkan kemampuan
9

motorik anak. Kemampuan tersebut sangat penting dalam perkembangan


aktifitasnya kelak, seperti dalam mengetik, mengangkat benda dan aktifitas
lainnya dimana dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan dalam
prosesnya.
g. Mewarnai Meningkatkan Konsentrasi
Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi anak untuk tetap fokus pada
pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi
di sekelilingnya.
h. Mewarnai Melatih Anak Mengenal Garis Batas Bidang
Mengenal batas bidang gambar merupakan manfaat lain dari aktifitas
mewarnai. Di masa awal anak memulai aktifitas mewarnai, mereka tidak
akan peduli dengan garis batas gambar di hadapannya, hal tersebut wajar-
wajar saja, biarkan anak merasa nyaman dan exited terlebih dahulu dengan
aktifitas mewarnainya.
i. Mewarnai Melatih Anak Membuat Target
Proses mewarnai membutuhkan satu target yaitu berhasil mewarnai
seluruh bidang gambar yang tersedia. Dengan melakukan aktifitas
mewarnai sejak dini anak akan belajar untuk meyelesaikan tugas yang
dihadapinya.12

E. Bahan Alam
Bahan alam adalah alat bantu yang dapat memperlancar proses belajar
mengajar melalui bahan-bahan yang asalnya dari alam dan diambil secara
alamiah (tanpa melalui proses sintesa) dan dipergunakan sebagai bahan baku
kerajinan. Bahan alam adalah bahan yang langsung diperoleh dari alam.
Bahan-bahan alam yang dapat dimanfaatkan antara lain: batu-batuan, kayu
dan ranting, biji-bijian, daun, pelapah bambu, kepingan-kepingan kramik dan
kaca, dan lain-lain. Alat dan media untuk membuat seni rupa mozaik adalah
media sebagai tempat mozaik ditempelkan, pemotong sebagai alat untuk
memotong, dan perekat sebagai alat uintuk melekatkan bahan pada media.13

12
Pamadi, Hajar dan Sukardi S, Evan. 2011. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka, 728
13
Sudjana, 2011. Pemanfaatan media bahan alam. Jakarta, 1
10

BAB III
RENCANA PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak Kelompok Bermain Aisyiyah
Desa Gawang Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Penelitian
dilakukan setelah pendidik/peneliti melakukan koordinasi dengan kepala
sekolah. Mengapa demikian karena agar tidak mengganggu proses belajar
mengajar maupun program-program tertentu yang akan dilaksanakan.
Peningkatan Kemampuan Senimelalui Kegiatan Mewarnai dengan Bahan
Alam pada Anak Kelompok Bermain Aisyiyah Semester I Desa Gawang
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2022-2023.

1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dengan judul “Upaya meningkatkan perkembangan
seni anak melalui kegiatan mewarnai menggunakan bahan alam di
Kelompok Bermain Aisyiyah Desa Gawang Kecamatan Kebonagung
Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2022-2023” dilakukan di :
Nama Lembaga : KB Aisyiyah
Alamat : Dusun Krajan Desa Gawang
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Jawa Timur
Status : Swasta
Nama Kepala : SUPRIATI, S. Pd. AUD

Subyek penelitian adalah anak didik Kelompok Bermain Aisyiyah


dengan jumlah anak didik 14 anak dengan 2 siklus, yaitu siklus 1 dan
siklus 2, pendidik, pengelola, serta model pengembangan pembelajaran.
Penelitian dilakukan setelah pendidik melakukan koordinasi dengan
pimpinan maupun tenaga pendidik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
tidak mengganggu proses kegiatan pembelajaran maupun program
sekolah yang akan di laksanakan.
11

2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan terdiri dari 2 siklus, siklus ke-1 pada minggu ke-14 dan
siklus ke-2 pada minggu ke-16 Semester I tahun pelajaran 2022-2023.
Waktu pelaksanaan dimulai pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul
09.30 WIB.

a. Jadwal pelaksanaan Siklus I


Hari ke Hari dan Tanggal
1 Senin, 24 Oktober 2022
2 Selasa, 25 Oktober 2022
3 Rabu, 26 Oktober 2022

b. Jadwal pelaksanaan perbaikan Siklus II


Hari ke Hari dan Tanggal
1 Senin, 07 November 2022
2 Selasa, 08 November 2022
3 Rabu, 09 Nobember 2022

3. Tema dan Sub tema ( bidang-bidang pengembangan )


Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan peningkatan kemampuan
seni anak melalui kegiatan mewarnai dengan bahan alam di Kelompok
Bermain Aisyiyah Semester I Desa Gawang Kecamatan Kebonagung
Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2022-2023 dengan tema yang
terdapat pada semester I “Tanaman”. Peneliti berharap semoga tema ini
mampu memberikan dan menambah ilmu pengetahuan bagi
perkembangan anak.

4. Kelompok
Penelitian ini subyeknya adalah anak-anak Kelompok Bermain Aisyiyah,
Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, dengan
jumlah anak 14 dengan 4 anak laki – laki dan 10 anak perempuan.
Dengan data anak sebagai berikut :
12

Jenis
No Nama Anak Kelamin Alamat
L P
1 Adresia Silmi Afiqa P Krajan, Gawang
2 Ahmad Afsar Wiguna L Krajan, Gawang
3 Akma Raziq Hasibuan L Dawung, Gawang
4 Ayra Mysha Naira P Krajan, Gawang
5 Disya Arsy Farzana P Dadapan, Klesem
6 Erinda Alya Rahmadhani P Gayam, Sidomulyo
7 Khanza Nameera Suharno P Dadapan, Klesem
8 Mikayla Alula Ayunindya P Pakis, Karanganyar
9 Muhammad Faiz Al Zain L Krajan, Gawang
10 Raffasya Lintang Sugara L Krajan, Gawang
11 Revina Intan Pradita P Krajan, Gawang
12 Salsabila Ayu Hanifa P Dadapan, Klesem
13 Salwa Adiya Naufalyn P Dadapan, Klesem
14 Syafira Nadhifatul Ardhira P Dadapan, Klesem

5. Karakteristik Anak
Anak kurang memperhatikan apa yang disampaikan guru sehingga pada
waktu pembelajaran belum sampai selesai waktu sudah habis tetapi guru
tetap memberi motifasi kepada anak sehingga hari berikutnya anak mulai
memperhatikan apa yang disampaikan guru sehingga ada peningkatan
hasil belajarnya.

B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus


1. Rencana Pelaksanaan
a. Rencana Tindakan tiap siklus yang akan dilaksanakan
Berdasarkan penemuan melalui hasil pengamatan pada
kegiatan pembelajaran, bahwa kemampuan mewarnai pada anak
Kelompok Bermain Aisyiyah Desa Gawang Kecamatan Kebonagung
Kabupaten Pacitan, menunjukkan hasil yang masih kurang baik.
Menurut hasil penelitian, hal mendasar yang perlu diperbaiki adalah
mengembangkan kreativitas seni pada anak. Salah satu cara untuk
mengembangkan kreativitas seni anak, peneliti menggunakan kegiatan
mewarnai. Berikut desain / rancangan kegiatan perbaikan yang akan
dilaksanakan:
13

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Satu
Tema : Tanaman “Buah”
Tanggal : 24 s/d 26 Oktober 2022
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan seni anak di KB Aisyiyah
Gawang kelompok B melalui mewarnai
Identifikasi Masalah :
1) Hasil belajar, 9 dari 14 anak tidak sesuai dengan terapan guru, anak kurang
mampu di kegiatan mewarnai menunjukkan hasil yang tidak sesuai
harapan
2) 4 dari 14 anak malas dalam mewarnai gambar
3) Saat mewarnai dengan kuas 5 dari 14 anak tidak sabar dalam mewarnai
gambar

Analisis Masalah : Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang


akan dipecahkan adalah kurang berminatnya anak dan
kurangnya kesabaran anak dalam mewarnai gambar.

Perumusan Masalah : Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan


kreativitas seni anak melalui media gambar pada anak
kelompok B di KB Aisyiyah Desa Gawang Kecamatan
Kebonagung Kabupaten pacitan?
Rencana Kegiatan :
RPPH
Pembukaan Inti Penutup
Ke
I Mengenalkan ke Mewarnai pola gambar Anak makan
anak tentang buah buah anggur dari kulit bukan buah
anggur, warna dan buah naga anggur (mengenal
jumlah buah anggur dan menyebutkan
rasa buah anggur)

II Mengenalkan ke anak Mewarnai pola gambar Anak mengupas


tentang buah jeruk, jeruk dari kunyit buah jeruk dan
tekstur kulit buah makan buah jeruk
jeruk, warna dan (mengenal dan
jumlah buah jeruk menyebutkan rasa
buah jeruk)

III Mengenalkan ke anak Mewarnai batik dari Anak mengenal


14

tentang buah naga limbah kulit buah naga dan menyebutkan


tekstur dan warna rasa buah naga
dari buah naga

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Kedua
Tema : Tanaman “Sayuran”
Tanggal : 07 s/d 09 November 2022
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan seni anak di KB Aisyiyah
Gawang kelompok B melalui mewarnai

Rencana Kegiatan :
RPPH
Pembukaan Inti Penutup
Ke
I Mengenalkan ke anak Mewarnai pola gambar Cerita tentang bu
tentang tomat, tekstur tomat dengan daun jati guru memberi
kulit, warna dan bantuan pada
jumlah tomat. nenek tua di jalan

II Mengenalkan ke anak Mewarnai pola gambar Cerita bu guru


tentang bayam daun bayam dengan tentang membuang
tumbukan daun bayam sampah
sembarangan

III Mengenalkan ke Mewarnai pola gambar Cerita tentang


anak tentang wortel, wortel dari kunyit anak yang rajin
warna dan tekstur sholat
15

2. Langkah-langkah perbaikan (Deskripsi Per Siklus)


Pelaksanaan pada siklus I
 Langkah – Langkah Kegiatan siklus I RPPH 1
a. Guru menyiapkan peralatan pembelajaran.
b. Guru mengenalkan tema dan sub tema hari ini
c. Guru menjelaskan kegiatan dan memberikan contoh
a. Guru membagikan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
mewarnai
d. Anak langsung melaksanakan kegiatan seperti yang dicontohkan guru
e. Guru memandu jalannnya kegiatan
f. Setelah selesai kegiatan, anak mengumpulkan hasil karya anak.
g. Guru memberikan penilai

 Langkah – Langkah Kegiatan siklus I RPPH 2


b. Guru menyiapkan bahan
c. Guru mengenalkan tema dan sub tema hari ini
d. Guru menjelaskan kegiatan dan memberikan contoh
e. Guru membagikan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
mewarnai
f. Anak langsung melaksanakan kegiatan seperti yang dicontohkan guru
g. Guru memandu jalannnya kegiatan
h. Setelah selesai kegiatan, anak mengumpulkan hasil karyanya
i. Guru menilai kegiatan

 Langkah – Langkah Kegiatan siklus I RPPH 3


a. Guru menyiapkan bahan
b. Guru mengenalkan tema dan sub tema hari ini
c. Guru menjelaskan kegiatan dan memberikan contoh
d. Guru membagikan alat kegiatan mewarnai
e. Anak langsung melaksanakan kegiatan seperti yang dicontohkan guru
f. Guru memandu jalannnya kegiatan
g. Setelah selesai kegiatan, anak mengumpulkan hasil karyanya
h. Guru menilai kegiatan
16

Pelaksanaan Siklus II
 Langkah – Langkah Kegiatan siklus II RPPH 1
a. Guru menyiapkan peralatan pembelajaran.
b. Guru mengenalkan tema dan sub tema hari ini
c. Guru menjelaskan kegiatan dan memberikan contoh
j. Guru membagikan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
mewarnai
d. Anak langsung melaksanakan kegiatan seperti yang dicontohkan guru
e. Guru memandu jalannnya kegiatan
f. Setelah selesai kegiatan , anak mengumpulkan hasil karya anak.
g. Guru memberikan penilai

 Langkah – Langkah Kegiatan siklus II RPPH 2


a. Guru menyiapkan peralatan pembelajaran.
b. Guru mengenalkan tema dan sub tema hari ini
c. Guru menjelaskan kegiatan dan memberikan contoh
k. Guru membagikan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
mewarnai
d. Anak langsung melaksanakan kegiatan seperti yang dicontohkan guru
e. Guru memandu jalannnya kegiatan
f. Setelah selesai kegiatan , anak mengumpulkan hasil karya anak.
g. Guru memberikan penilai

 Langkah – Langkah Kegiatan siklus II RPPH 3


a. Guru menyiapkan bahan
b. Guru mengenalkan tema dan sub tema hari ini
c. Guru menjelaskan kegiatan dan memberikan contoh
d. Guru membagikan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
mewarnai
e. Anak langsung melaksanakan kegiatan seperti yang dicontohkan guru
f. Guru memandu jalannnya kegiatan
g. Setelah selesai kegiatan , anak mengumpulkan hasil karyanya
h. Guru menilai kegiatan
17

2. Prosedur Pelaksanaan PTK


Dalam pelaksanaan perbaikan, di KB Aisyiyah Gawang Kecamatan
Kebonagung Kabupaten Pacitan, peneliti meminta bantuan kepada guru
yang ada di lembaga tersebut :
a. Supervisor 2
Nama : Supriati, S.Pd.AUD
Tempat Mengajar : KB Aisyiyah
Alamat Sekolah : Dusun Krajan Desa Gawang
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Telepon : 081946097566

b. Penilai
Nama : Supriati, S.Pd.AUD
Tempat Mengajar : KB Aisyiyah
Alamat Sekolah : Dusun Krajan Desa Gawang
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Telepon : 081946097566
.
Tugas Supervisor 1, Supervisor 2, dan Penilai
1. Tugas Supervisor I (Tutor):
a. Membimbing mahasiswa sebanyak 8 kali pertemuan di kelas tutorial
dalam membuat Rencana Perbaikan dan melaksanakan praktek
perbaikan dalam pengembangan pembelajaran yang dilakukan
hingga 2 siklus.
b. Membimbing mahasiswa dalam pengembangan RPPH yang akan
dipraktekkan di kelas (di sekolah tempat mengajar), termasuk
pengembangan instrumen pengamatan yang akan digunakan di kelas
lalu mendiskusikan hasil observasi dan refleksi pelaksanaan
pembelajaran.
c. Membimbing mahasiswa memperbaiki RPPH berdasar hasil refleksi
dan membuat skenario perbaikan.
d. Membimbing mahasiswa menyusun laporan PKP sesuai sistematika.
18

e. Menilai rancangan satu siklus (siklus 1 dan 2) menggunakan


instrument Rambu-rambu PenilaianRancangan SatuSiklus, dan
direkam kedalam form Rambu-rambu dan Penilaian Rancangan
Satu Sikus 1, dan Rambu-rambu dan Penilaian Satu Siklus 2.
f. Menilai simulasi perbaikan kegiatan pembelajaran menggunakan
instrumen APKG-PKP 1 untuk menilai RPPH, APKG-PKP 2 untuk
menilai pelaksanaan praktek pembelajaran..
g. Mengkompilasi dan merekap nilai PKP, terdiri:
1) Nilai Rancangan 1 siklus (siklus 1 dan 2)
2) Nilai pertemuan terakhir siklus 1 dan 2 (dari Supervisor 2)
3) Nilai simulasi perbaikan kegiatan, dan dituangkan ke dalam form.
h. Menerima laporan PKP mahasiswa hardcopy dan softcopy (dalam
bentuk CD)
i. Menarik berkas-berkas pembimbingan dari supervisor 2 terdiri:
1) Form Jurnal Pembimbingan PKP
2) Form APKG-PKP 1 dalam pertemuan terakhir siklus 1 dan 2
3) Form APKG-PKP 2 dalam pertemuan terakhir siklus 1 dan 2
j. Menyerahkan Laporan PKP mahasiswa beserta CD ke UPBJJ.

2. Tugas Supervisor 2 (Guru Kelas) :


a. Membimbing mahasiswa melaksanakan praktek perbaikan
pembelajaran di kelas sesuai RPPH yang disusun bersama tutor.
b. Melakukan pengamatan terhadap jalannya praktek pembelajaran
yang dilakukan mahasiswa menggunakan instrumen pengamatan
yang dibuat mahasiswa.
c. Memberi masukan perbaikan terhadap perbaikan RPPH dan kinerja
mahasiswa dalam melaksanakan praktek pembelajaran di kelas.
d. Membantu mahasiswa melakukan refleksi hasil pelaksanaan
perbaikan pembelajaran setiap siklus.
e. Membuat jurnal pembimbinganyang dilakukan terhadap mahasiswa
menggunakan Form Jurnal Pembimbingan Mata Kuliah PKP
f. Menyerahkan berkas hasil Pembimbingan dan Penilaian pertemuan
terakhir (siklus 1 dan 2) kepada Tutor (Supervisor 1) segera setelah
19

pembimbingan selesai paling lambat 1 minggu sebelum kegiatan


tutorial berakhir, terdiri:
1) Form Jurnal Pembimbingan Mata kuliah PKP PAUD
2) Form APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2 hasil penilaian praktek
pertemuan terakhir siklus 1.
3) Form APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2 hasil penilaian
praktekpertemuan terakhir siklus 1.

3. Tugas Penilai (Guru/ Teman Sejawat) :


a. Menilai praktek mahasiswa pada pertemuan terakhir (siklus 1 dan 2)
dengan Form APKG-PKP 1 untuk menilai RPPH dan APKG-PKP2
menilai praktek pembelajaran.
b. Menyerahkan form APKG-PKP1 dan APKG-PKP 2 hasil penilaian
praktek pertemuan terakhir siklus 1, dan form APKG-PKP1 dan
APKG-PKP 2 hasil penilaian praktek pertemuan terakhir siklus.

3. Rencana Pengamatan dan pengumpulan data


Kegiatan siklus 1
 Hari Pertama
1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan
observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai gambar anggur
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi

 Hari Kedua
1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan
observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai pola gambar jeruk dari kunyit
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi
20

 Hari Ketiga
1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan
observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai gambar batik dari limbah kulit
buah naga
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi

Refleksi Siklus I
1. Kegiatan siklus I RPPH 1
Dari hasil kegiatan RPPH I siklus ke satu dapat ditunjukkan bahwa
masih ada beberapa anak yang belum memahami cara mewarnai yang
benar.
2. Kegiatan siklus I RPPH 2
Dari hasil kegiatan RPPH II siklus ke satu dengan kegiatan
pembelajaran Mereka masih kurang mengikuti kegiatan,belum
sepenuhnya konsentrasi pada kegiatan mewarnai.Media untuk
mewarnai kurang variatif sehingga anak jenuh saat kegiatan, ada
beberapa anak yang dalam mewarnai gambar, masih kurang rapi.
3. Kegiatan siklus I RPPH 3
Hasil refleksi yang sudah dilakukan, maka RPPH ke 3 ini keberhasilan
anak sudah meningkat

Kegiatan Siklus 2
 Hari Pertama
1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan
observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai gambar petir
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi
1. Hari Kedua
21

1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan


observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai gambar hujan
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi
3. Hari Ketiga
1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan
observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai gambar banjir
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi
4. Hari Keempat
1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan
observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai gambar tanah longsor
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi
5. Hari Kelima
1. Cara Pengumpulan data melalui kegiatan pengembangan dan
observasi
2. Instrumen data meliputi:
a. Nilai lembar kegiatan mewarnai gambar gunung meletus
b. Nilai anak dari buku penilaian
c. Lembar Observasi

Refleksi Siklus II
1. Kegiatan siklus IIRPPH I
Dari hasil kegiatan RPPH I siklus kedua dengan kegiatan
pembelajaran menyampaikan tentang cara mewarnai gambar sudah
22

berhasildan guru tetap memberi dorongan kepada anak yang kurang


berminat dalam kegiatan mewarnai ini

2. Kegiatan siklus IIRPPH II


Dari hasil kegiatan RPPH II siklus kedua dengan kegiatan
pembelajaran mewarnai gambarsudah berhasil dan guru berupaya
supaya kemampuan yang dicapai optimal
3. Kegiatan siklus IIRPPH III
Dari hasil kegiatan RPPH III siklus kedua dengan kegiatan
menyampaikan tentang kegiatan mewarnai gambar dan guru tetap
berupaya supaya tercapainya kemampuan secara optimal
4. Kegiatan siklus II RPPH IV
Dari hasil RPPH IV siklus kedua dengan kegiatan mewarnai gambar
yang disediakan sudah berhasil dan guru tetap memotivasi anak.
5. Kegiatan siklus II RPPH V
Dari hasil kegiatan RPPH V siklus kedua dengan kegiatan mewarnai
dengan media bahan alam sudah berhasil, dan guru terus member
motivasi kepada anak-anak untuk mencapai kemampuan yang
maksimal.

3. Pelaksanaan

c. Prosedur Kegiatan Pengembangan


1) Perencanaan
a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran.
b. Menyiapkan media/ sumber belajar.
c. Mempersiapkan alat penilaian (APKG-PKP1 dan APKG-
PKP2)
d. Membuat lembar obsevasi
2) Pengamatan
Dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran diamati
oleh penilai 2 yaitu supervisor 2. Pengamatan dimulai dari
awal sampai kegiatan akhir.
23

3) Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, pada kelompok A,
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan
akhir, kegiatan dimulai pukul 07.00-10.00 WIB.
4) Refleksi
Pelaksanaan refleksi ini dilakukan setelah melaksanakan
perbaikan. Kegiatan pengembangan dengan menggunakan
lembar refleksi.

Gambar 1
Alur perencanaan siklus 1 dan sikus 2

Pelaksanaantinda
Permasalahan Perencanaan
kan 1
tindakanI

Refleksi Pengamatan/
II pengumpulan data
I

Permasalahan
Perencanaan Pelaksanaantinda
baruhasilrefle
tindakan2 kan2
ksi

Pengamatan/
Refleksi pengumpulan data 2
II

d.
Apabila
permasalahan
e.
belum selesai Dilanjutkan ke siklus
f. berikutnya

d. Prosedur Umum Kegiatan Pengembangan


24

a. Merencanakan perbaikan kegiatan pengembangan.


b. Menentukan indikator perbaikan pembelajaran dan menentukan
kegiatan perbaikan.
c. Menentukan media yang sesuai dengan kegiatan perbaikan.
d. Menentukan tujuan perbaikan, hal-hal yang harus diperbaiki.
e. Merancangpengelolaan kelas perbaikan kegiatan
pengembangan.
f. Merencanakan alat dan rencana penilaian perbaikan kegiatan.
g. Tampilan dokumen rencana perbaikan kegiatan pengembangan.
e. Melaksanakan Perbaikan Kegiatan Pengembangan
a. Menata ruang dan sumber belajar serta melaksanakan tugas
rutin.
b. Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan
c. Mengelola interaksi kelas.
d. Bersikap terbuka dan luwes serta mampu mengembangkan sikap
positif anak terhadap kegiatan bermai sambil belajar.
e. Mendemostrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
kegiatan pengembangan.
f. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar

4. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen
a. Instrumen Pengamatan
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) kolaboratif. Model kolaboratif ini digunakan karena
penelitian memerlukan bantuan untuk melakukan observasi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung.
Tugas kolaborator selai sebagai observer, juga sebagai partner
untuk berdiskusi dalam menyiapkan langkah-langkah pembelajaran,
pemeriksaan alat-alat menggunting dan menyiapkan lembar observasi
yang akan digunakan selama proses pelaksanaan penelitian.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yang dipilih yaitu
penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997 :
25

6), yaitu dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri dari
4 tahap, meliputi
1. Penyusunan rencana tindakan,
2. Pelaksanaan tindakan,
3. Observasi/pengamatan,
4. Refleksi.
Pengukuran peningkatan kemampuan mewarnai harus
dilakukan terhadap indikator-indikator yang ada pada bidang
pengembangan seni. Sedangkan teknik pelaksanaan datanya dilakukan
dengan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi perkembangan anak
melalui teknik evaluasi yang berlaku di TK, yaitu persiapan Mengajar
RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian).Pada kolom
penilaian perkembangan anak setiap harinya melalui kegiatan yang
sudah terprogram dengan tanda/kode.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti, penilai
dan supervisor 2 mengamati seluruh kegiatan mulai dari awal sampai
akhir, baik pembelajaran guru maupun reaksi anak saat pembelajaran.
Dari kemampuan guru dalam merencanakan perbaikan pengembangan
sampai ketrampilan guru dalam melaksanakan perbaikan kegiatan
pengembangan. Pengamat melakukan pengamatan dan pencatatan
pada lembar observasi yang telah disediakan. Instrument yang
digunakan untuk mengamati guru, yaitu:

1. APKG-PKP 1 untuk menilai kemampuan guru dalam :


 Merumuskan / menentukan indikator perbaikan pembelajaran
dan menentukan perbaikan.
 Menetukan alat dan bahan yang sesuai dengan kegiatan
perbaikan.
 Menentukan tujuan perbaikan.
 Merancang pengelolaan kelas perbaikan pengembangan.
 Merencanakan alatdan cara penilaian perbaikan kegiatan
pengembangan.
 Tampilan dokumen rencana perbaikan.
26

2. APKG-PKP 2 : untuk menilai kemampuan guru dalam ;


 Menata ruang dan sumber belajar.
 Melaksanakan perbaikan.
 Mengelola interaksi kelas.
 Sikap dalam pembelajaran.
 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan.
 Melaksanakan penilaian.

b. Instrumen Penilaian
Buku ini berfungsi untuk merangkum hasil evaluasi selama
per minggu dan akan di analisa dalam satu semester untuk mengetahui
perkembangan anak dalam kegiatan-kegiatan melalui indikator-
indikator yang terjaring melalui yang ada.
 Lembar penilaian
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tingkat
tercapainya indikator dan hasil belajar.
Dalam memperoleh nilai digunakan keterangan pada
lembar pengamatan yaitu:
BB : Belum Berkembang
MB : Kemampuan Anak Mulai Berkembang
BSH : Kemampuan anak Berkembang Sesuai Harapan
 Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pengelolaan kelas.
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan(RPPM)
Yaitu merupakan perangkat yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap satu
siklus. RPPM berisi tentang inti, Kopetensi Dasar/indikator
pencapaian hasil belajar, kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan serta rencana kegiatan lain yang akan dilakukan
27

serta rencana kegiatan lain yang akan dilakukan dalam satu


minggu.
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Yaitu merupakan seperangkat pembelajaran yang akan
digunakan sebagai pedoman guru mengajar dan disusun
untuk tiap siklus. Masing-masing RPPH berisi kopentensi
dasar/indikator pencapaian hasil belajar, kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan, metode yang akan
digunakan, serta alat/sumber belajar.

Penilaian Anak dalam Kreativitas Seni

Kemampuan Anak
No Nama Kemampuan Lembar
Minat Keaktifan
Mewarnai Kegiatan

1. Abrisam Haidar A

2. Nizam Alvaro B

3. Abizar Daffa Najid

4. Adzkia Zalfa K S

5. Alif Arkan M

6. Alexsa Aulia A

7. Az Zahra K

8. Brilliant Handoko

9. Carissa Verda D

10. Dava Aji F

11. Dela Hayunda

12. Fauzia Rafifa

13. Farrel Habib A P


28

14. Nasha Nabila

15. Myisha Vivia Y

16. Rafa Aizal F

17. Rafqi Adzani P

18. RalifJuge H

19. Wakhid Akbar S

20. Zakia Zhifa S

Penilaian Minat
1. Nilai 4 : Minat sangat baik, mempunyai kemampuan yang
( lebih dan dapat melakukan kegiatan dengan baik
) tanpa bantuan guru dan hasilnya sangat baik.
2. Nilai 3 : Minat baik dan dapat melakukan kegiatan
( dengan benar tanpa bantuan guru serta hasil yang
) baik.
3. Nilai 2 : Minat cukup baik, dapat melakukan kegiatan
( tetapi masih memerlukan bantuan guru, hasilnya
) cukup baik.
4. Nilai 1 : Minat kurang baik, melakukan kegiatan dan
( ) masih memerlukan bantuan guru dalam
melakukan kegiatan.

Penilaian Kemampuan Mewarnai


1. Nilai 4 : Kemampuan mewarnai gambar sangat baik,
( mempunyai kosa kata dan kemampuan yang
) lebih dan dapat melakukan kegiatan dengan baik
tanpa bantuan guru dan hasilnya sangat baik.
2. Nilai 3 : Kemampuan mewarnai gambar baik,
( mempunyai kosa kata dan kemampuan yang
) cukup baik, melakukan kegiatan tanpa bantuan
29

guru serta hasil yang baik.


3. Nilai 2 : Kemampuan mewarnai gambar cukup
( ) mempunyai kosa kata yang cukup, dapat
melakukan kegiatan tetapi masih memerlukan
bantuan guru, hasilnya cukup baik
4. Nilai : Kemampuan mewarnai gambar kurang baik,
( ) kosa kata masih kurang, dalam melakukan
kegiatan masih memerlukan bantuan guru.

Penilaian Keaktifan
1 Nilai 4 : Kemampuan berekspresi sangat baik,
. ( mempunyai kemampuan yang lebih dan dapat
) melakukan kegiatan dengan baik tanpa bantuann
guru dan hasilnya sangat baik dan rapi
2 Nilai 3 : Kemampuan berekspresi baik dan dapat
. ( melakukan kegiatan dengan benar tanpa bantuan
) guru serta hasil yang baik pula.
3 Nilai 2 : Kemampuan berekspresi cukup baik, dapat
. ( ) melakukan kegiatan tetapi masih memerlukan
bantuan guru, hasilnya cukup baik.
4 Nilai 1 : Kemampuan berekspresi kurang baik,
. ( ) melakukan kegiatan dan masih memerlukan
bantuan guru dalam melakukan kegiatan.

c. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel


Pendidik menilai hasil kerja anak dengan mengamati atau melalui
observasi dan menggunakan matriks penilaian dalam proses kegiatan
pembelajaran. Lembar observasi dan penilaian anak yang digunakan
dalam siklus I dan ke II berupa tabel di bawah ini :

Lembar Observasi dan Proses Kegiatan Pembelajaran


30

Ada
No Aspek yang diobservasi Ya Tidak Ket
1 Media pembelajaran yang sesuai dengan
kegiatan mewarnai gambar
2 Model pengembangan kegiatan untuk anak
3 Pemberian motivasi kepada anak pada saat
kegiatan
4 Penggunaan media dalam kegiatan
pengembangan bahasa
5 Keaktifan anak dalam kegiatan
pembelajaran
6 Hasil evaluasi dan kegiatan anak

d. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram/Grafik


Hasil prosentase penilaian anak akan disajikan pada akhir siklus II
dalam bentuk diagram batang.

5. Refleksi
a. Dalam Tindakan Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Gambar 3.1
Prosedur Umum Kegiatan Pengembangan

Merencanakan

Refleksi Melakukan Tindakan

Mengamati
31

Kekuatan :Anak-anak mampu menunjukan kreativitas seni dalam


mewarnai gambar dan menunjukkan antusiasnya.
Kelemahan : Kegiatan pembelajaran yang kurang sesuai dengan
tingkatan pembelajaran.
b. Dalam Merancang dan Melakukan Tindakan Perbaikan Kegiatan
Pengembangan.
Kekuatan : Melihat anak mewarnai gambar dengan baik.
Kelemahan : Tindakan guru ataupun kegiatan yang akan digunakan
dalam melaksanakan perbaikan. Akan diperbaiki pada
skenario perbaikan selanjutnya, baik pada tindakan
guru ataupun media yang digunakan dalam
melaksanakan perbaikan.
a. Kekuatan dan kelemahan tindakan perbaikan kegiatan
pengembangan
1) Kekuatan dalam tindakan perbaikan kegiatan pengembangan
adalah anak-anak mampu menunjukkan kemampuan kognitif
dengan kartu angka.
2) Kelemahan dalam tindakan perbaikan kegiatan pengembangan
adalah melalui kegiatan pembelajaran yang kurang sesuai
dengan kegiatan pembelajaran

b. Kekuatan atau kelemahan diri dalam merancang atau


melakukan suatu tindakan perbaikan kegiatan pengembangan
1) Kekuatan diri dalam merancang dan melakukan suatu tindakan
perbaikan kegiatan pengembangan adalah melihat anak
mewujudkan kemampuan kognitifnya melalui permainan kartu
angka.
Kelemahan diri dalam merancang dan melakukan suatu tindakan
perbaikan kegiatan pengembangan adalah tindakan guru ataupun
kegiatan yang akan digunakan dalam melaksanakan perbaikan.
Akan diperbaiki pada skenario perbaikan selanjutnya, baik pada
tindakan guru ataupun media yang digunakan dalam
32

melaksanakan perbaikan

C. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data yang
dihasilkan dari penilaian perkembangan anak dalam pengembangan bahasa
dalam hal ini kemampuan berbicara melalui metode bermain peran
menggunakan rumus-rumus untuk menentukan presentase kemampuan,
peneliti menggunakan rumus Suharsini Arikunto, 1988 yaitu:

X = (n x 4) + ( n x 3 ) + ( n x 2 ) + ( n x 1 ) x 100%
N x skor tertinggi

Keterangan :
X : Nilai rata-rata
n : Jumlah jawaban
N : Jumlah anak
1,2,3,4 : Skor jawaban
Kriteria Ketuntasan
Prosentase keseluruhan analisis data dari penilaian anak dalam kegiatan
pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus :

X = xiN

Keterangan :
X : Nilai rata-rata
xi : Prosentase masing-masing
N : Jumlah aspek penilaian

Seorang anak dikatakan mencapai ketuntasan jika taraf penguasaan


telah lebih dari 75% dan belum mencapai ketuntasan apabila taraf penguasaan
kurang dari 75%.

D. RENCANA REFLEKSI YANG AKAN DILAKUKAN


33

Refleksi pada PKP ini, dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran selesai


pada hari itu. Pelaksanaan refleksi dilakukan hingga berakhirnya siklus
terakir (siklus II)
Reflesi dilakukan dengan cara mengamati respon anak terhadap kegiatan
pengembangan yang kita lakukan, serta dapat juga dari pengamatan/ dari
pembimbingan supervisor 2 dihari itu juga (setelah melakukan kegiatan
pengembangan pada setiap RPPH). Refleksi dilakukan dengan mengisi
beberapa pertanyaan, sebagai berikut :
a. Kapan refleksi dilakukan?
b. Bagaimana melakukan refleksi?
c. Untuk apa refleksi dilakukan?
1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang
saya lakukan?
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam
pengembangan lakukan?
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan
pengembangan?
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa
yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya?

Anda mungkin juga menyukai