PENDAHULUAN
Pendidikan bagi anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan pada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui
memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian
dari anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada
Hal ini telah diatur oleh peraturan No. 27 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Pra Sekolah dan secara khusus telah diatur dalam keputusan
pengetahuan dan keterampilan serta daya cipta yang diperlukan oleh anak
Anak usia empat sampai dengan enam tahun merupakan bagian dari
anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai dengan enam
tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah.
menjadi 80%. Usia empat sampai dengan enam tahun juga merupakan masa
peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya
1
2
pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar
diri anak tersebut tersedia di TK. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengari sifat alami anak.
pada jalur pendidikan formal. Anak yang mengikuti PAUD diharapkan bisa
lain dan pendidikan terhadap anak sejak usia dini yaitu dapat membantu
kemampuan awal membaca dan menulis dengan cara bermain dan bersenang-
senang. Peran pendidik (orang tua, guru, dan masvarakat) sangat diperlukan
tersebut harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar atau belajar
seraya bermain.
orang lain dan lingkungan. Atas dasar hal tersebut di atas, maka kurikulum
aspek kognitif, emosi, sosial, bahasa, motorik, afeksi, dan moral. Keseluruhan
aspek tersebut saling berkaitan dalam mencapai tujuan pendidikan anak usia
4
dini. Salah satu bentuk media yang disenangi oleh anak adalah media smart
card, karena media ini memungkinkan anak untuk aktif dan banyak
berhitung anak masih rendah. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyak anak
yang belum tahu seperti apa bentuk angka 1-10 walaupun mereka bisa
menyebutkan angka tersebut, banyaknya anak yang ragu, takut dan rendah
diri dalam melakukan perintah guru atau menjawab pertanyaan guru. Masih
jenis permainan saja dan penggunaan alat peraga juga sangat terbatas.
maksimal.
Berdasarkan kondisi di atas, media smart card bisa menjadi salah satu
membuat dan mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan imajinasinya
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
Kota Solok?
6
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi anak:
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
Meningkatkan mutu dan kualitas guru, sekolah dan anak didik TK Kartika
berbeda.
5. Peneliti selanjutnya
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
kepada anak dan lahir sampai usia 6 tahun. Pada masa sekarang ini
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
anak melalui prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
7
8
lebih lanjut.
(the whole child) agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang
moral dan agama secara optimal sesuai dengan falsafah suatu bangsa.
(2005) (dalam Aisyah 2007: 1.4) antara lain: 1) anak memiliki rasa
kecepatan yang berbeda dan satu anak kepada anak yang lain,
psikologis.
dalam arti yang luas cognition (Kognisi) ialah perolehan, penataan dan
penggunaan pengetahuan.
antar anak, sumber belajar dan pendidikan dalam suatu lingkungan belajar
berfikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak
rumit.
12
permainan.
Sedangkan Berk (dalam Musfiroh 1999: 84) pada anak usia 4 tahun
berkelanjutan.
13
di sekolah dasar. Sedangkan Walle (2008: 118) berhitung adalah kunci dan
dan menduduki usia TK, sehingga anak akan siap mental untuk
konsep dasar angka dan berhitung dan belum masuk pada operasi
banyak menjadi perhatian bagi pendidik, orang tua dan para pemerhati
awal.
yang diinginkan.
Maksud dan prinsip ini yaitu anak usia 5 tahun sudah dapat
anak tidak bisa diajar secara langsung bahwa 2+35, sebelum anak itu
anak usia 4-6 tahun anak sudah dapat di ajarkan tentang konsep
mengulang jumlah kalimat terakhir dan anak usia 5 tahun sudah mulai
ucapan orang dewasa atau orang tuanya bahwa pelajaran berhitung itu
sulit. Maka oleh sebab itu kita selaku orang tha dan seorang pendidik
dimulai dari diri sendiri ataupun akibat rangsangan dari luar seperti
permainan berhitung.
spontan.
17
5. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
sehingga bahan ajar yang disampaikan oleh guru dapat lebih mudah
oleh pendidik, sehingga pesan atau ide-ide dan gagasan dan pendidik
yang harus diperhatikan oleh seorang guru karena kita ketahui bahwa
menghidupkan pembelajaran.
minat baru bagi peserta didik, dan membangkitkan semangat dan rasa
1) Fungsi Media
b) Menyajikan Informasi
siswa.
c) Memberi Instruksi
memerankan.
lingkungannya.
c) Ciri-Ciri Media
melihatnya:
1) Media auditif yaitu media yang dapat didengar saja atau media
suara.
2) Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
kedalam:
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti
kedalam:
berfungsi apaapa.
pembelajaran berlangsung.
25
a. Pengertian
tersebut. Kartu pintar ini anak dapat mengenal angka 1-10 serta
tersebut.
lingkaran.
Gambar I Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Keterangan : Gambar 1, 2, 3 dan 4 menunjukkan urutan bilangan, lambang
bilangan serta menjelaskan perbedaan dari bilangan
27
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 7 Gambar 8
Keterangan : Gambar 5, 6, 7 dan 8 menunjukkan urutan bilangan, lambang
bilangan serta menjelaskan perbedaan dari bilangan
28
Gambar 9 Gambar 10
dengan media Smart Card belum pemah dilakukan. Maka dengan itu, peneliti
C. Kerangka Berpikir
intelektual anak.
bervariasi dan kurang dikemas secara menarik, maka salah satu usaha yang
dapat dilakukan adalah menggunakan metode permainan, yang dalam hal ini
ini:
30
Bagan 1
Kerangka Konseptual Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini
Melalui Media Smart Card
D. Hipotesis Tindakan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh para guru di dalam
sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersama”.
31
32
memperoleh umpan balik yang sistematis mengenai apa yang selama ini
Kota Solok pada tanggal 04 Oktober 2021 s/d 20 Oktober 2021 Tahun
C. Subjek Penelitian
Solok yang terletak di Jl. Ahmad Yani No. 126, Kelurahan VI Suku,
kelompok B dengan jumlah anak 16 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 7
perempuan yang berumur 5-6 tahun. Penelitian ini dilakukan pada semester II.
D. Prosedur Penelitian
yang dimulai pada siklus pertama. Siklus kedua sangat ditentukan oleh hasil
refleksi pada siklus pertama. Menurut Arikunto (2008 :16) Setiap siklus terdiri
(observasi) dan evaluasi serta refleksi. Adapun pelaksanaan satu siklus terdiri
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Hasil
Bagan 2
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Arikunto (2008:16)
1. Kondisi Awal
1-60 Kota Solok, kemampuan berhitung anak B masih rendah. Hal ini
10, akan tetapi ketika guru meminta anak untuk menunjukkan lambang
Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan anak serta guru dalam
2. Siklus I
a. Perencanaan
didik.
penilaian.
b. Pelaksanaan/ tindakan
Siklus I Pertemuan I
materi sekarang.
telah dilakukan
Siklus I Pertemuan II
1) Kegiatan awal
2) Kegiatan inti
3) Kegiatan akhir
anak.
c. Tahap Pengamatan
terjadi. Dari hasil yang terjadi sebagai dampak dan tindakan yang
d. Refleksi
3. Siklus II
semua aspek penilaian sudah sesuai dengan kondisi Anak Usia Dini yang
diharapkan.
E. Definisi Operasional
dasar.
yang mana di kartu tersebut terdapat angka 1-10, serta gambar dengan
Oleh karena itu, sudah sewajarnya anak diajarkan berhitung mulai dari
F. Instrumentasi
anak.
yang digunakan. Aspek yang diamati melalui pedoman ini adalah yang
berikut.
40
Tabel 1
Format Observasi Peningkatan Kognitif Anak
Sangat
No Aspek yang Diamati Tinggi Rendah
Tinggi
1 Anak mampu menyebut urutan
bilangan 1-10 melalui Smart Card
2 Anak mampu Menunjuk lambang
bilangan 1-10 melalui Smart Card
3 Anak dapat membedakan lambang
bilangan 1-10 melalui Smart Card
2. Dokumentasi, foto, portofolio hasil kerja anak dalam media smart card.
1. Teknik Observasi
d. Anak dapat menunjuk lambang bilangan sesuai dengan angka yang ada
di kartu.
pekerjaan.
41
2. Teknik wawancara
bagi anak.
3. Dokumentasi
4. Penilaian
tulisan.
Data yang diperoleh dan hasil observasi dan wawancara, diolah dengan
berikut:
F
P = N x 100%
Keterangan
P = angka presentase
kognitif 80% s/d 100%, Tinggi (T) dengan persentase 79% s/d 55%, dan
bernilai sangat tinggi berarti anak sudah dikatakan mampu, anak yang
I. Indikator Keberhasilan
Kartika Jaya 1-60 Kota Solok melalui media smart card tentang macam
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Kondisi Awal
banyak anak yang belum kenal dengan angka. Ini terlihat ketika peneliti
tidak memahami tentang berhitung tersebut, bahkan anak tidak senang dan
Tabel 4.1
Hasil Observasi Kemampuan Berhitung Anak Kelompok B
Di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok (Kondisi Awal)
Nilai
No Aspek yang dinilai ST T R
f % f % f %
1 Anak mampu menyebut 1 7 3 20 12 73
urutan bilangan 1-10
2 Anak mampu Menunjuk 1 7 2 12 13 80
lambang bilangan 1-10
3 Anak dapat membedakan 0 0 1 7 15 93
lambang bilangan 1-10
Nilai Rata-Rata 5 13 82
anak masih sangat rendah karena pada kondisi awal guru hanya
43
44
80%.
100 93
80
80 73
60 ST
40 T
20 R
20 13
7 7 7
0
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Grafik 4.1
Hasil Observasi kemampuan Berhitung Anak Kelompok B di
TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok (Kondisi Awal)
45
kemampuan Berhitung anak kondisi awal ini sangat rendah, itu terlihat
diharapkan.
2. Deskripsi siklus I
siklus yang dilakukan. Penelitian kali ini akan dilakukan dalam dua siklus
sebagai berikut :
dilakukan pada hari Selasa tanggal 05 Oktober 2021 dan pertemuan ketiga
a. Tindakan (Action)
anak dan guru berhitung bilangan 1-10 pada Smart Card. Kegiatan
Tabel 4.2
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media Smart Card Pada pertemuan pertama siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Nilai
No Aspek yang dinilai ST T R
f % f % f %
1 Anak mampu menyebut 2 12 4 25 10 63
urutan bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
2 Anak mampu Menunjuk 2 12 2 12 12 75
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
3 Anak dapat membedakan 1 7 2 12 13 81
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
Nilai Rata-Rata 10 16 73
81%.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut ini:
90
80
80 75
70 63
60
50 ST
40 T
30 25 R
20 12 12 12 12
10 7
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Garfik 4.2
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan pertama siklus I
Di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
berikut :
Tabel 4.3
Hasil Observasi peningkatan kemampuan Berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan kedua siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Nilai
No Aspek yang dinilai ST T R
f % f % f %
1 Anak mampu menyebut 3 19 4 25 9 56
urutan bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
2 Anak mampu Menunjuk 3 19 3 19 10 63
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
3 Anak dapat membedakan 2 12 3 19 11 69
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
Nilai Rata-Rata 17 21 63
51
69%.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut ini:
52
80
69
70 63
60 56
50
ST
40
25 T
30
19 19 19 19 R
20 12
10
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Tabel 4.3
Hasil Observasi peningkatan kemampuan Berhitung anak
Melalui media Smart Card pada pertemuan kedua siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Card .
Tabel 4.4
Hasil Observasi peningkatan kemampuan Berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan ketiga siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Nilai
N Aspek yang dinilai ST T R
o f % f % f %
1 Anak mampu menyebut 4 25 4 25 8 50
urutan bilangan 1-10
melalui media Smart Card
2 Anak mampu Menunjuk 4 25 3 19 9 56
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart Card
3 Anak dapat membedakan 3 19 3 19 10 63
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart Card
Nilai Rata-Rata 23 21 56
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut ini:
70 63
60 56
50
50
40 ST
30 25 25 25 T
19 19 19
20 R
10
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Grafik 4.4
Hasil Observasi peningkatan kemampuan Berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan ketiga siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
ini
57
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Observasi peningkatan kemampuan Berhitung anak melalui media Smart Card pada siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok pada pertemuan 1, 2 dan 3 siklus I
Mean % 3 5 24 6 6 21 8 7 19
58
aspek dalam tiga kali pertemuan yang dilaksanakan, hal ini terlihat pada:
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada
persentase 50 %.
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada
%.
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada
90
81
80 75
69
70 63 63
60 56 56
50
50
ST
40 T
30 25 25 2525 25 R
19 1919 19 19
20
12 1212 12 12
10 7
0
Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek
1 2 3 1 2 3 1 2
Grafik 4.5
Rekapitulasi Hasil Observasi peningkatan kemampuan Berhitung
anak melalui media Smart Card pada siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok pada pertemuan 1, 2 dan 3
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi
b. Pengamatan (Observation)
bilangan
63
c. Perenungan (Reflection)
meningkat menjadi 19 %.
KKM maka dari itu penelitian ini di lanjutkan ke siklus II dan perlu
siklus selanjutnya.
3. Deskripsi Siklus II
2021, hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021 dan hari Rabu tanggal
a. Tindakan (Action)
tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan pertama siklus II
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Nilai
No Aspek yang dinilai ST T R
f % f % f %
1 Anak mampu menyebut 6 37 4 25 6 37
urutan bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
2 Anak mampu Menunjuk 5 31 4 25 7 44
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
3 Anak dapat membedakan 5 31 3 19 8 50
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
Nilai Rata-Rata 33 23 44
50%.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut ini:
60
50
50 44
40 37 37
31 31 ST
30 25 25 T
19 R
20
10
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Garfik 4.6
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan pertama siklus II
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Tabel 4.7
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan kedua siklus II
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Nilai
No Aspek yang dinilai ST T R
f % f % f %
1 Anak mampu menyebut 10 62 4 25 2 12
urutan bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
2 Anak mampu Menunjuk 9 56 3 19 4 25
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
3 Anak dapat membedakan 8 50 3 19 5 31
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
Nilai Rata-Rata 56 21 23
70
12%.
31%.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut ini:
71
70 62
60 56
50
50
40 31 ST
30 25 25 T
19 19 R
20 12
10
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Tabel 4.7
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak
Melalui media Smart Card pada pertemuan kedua siklus II
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Tabel 4.8
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan ketiga siklus II
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
Nilai
No Aspek yang dinilai ST T R
f % f % f %
1 Anak mampu menyebut 14 88 2 12 0 0
urutan bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
2 Anak mampu Menunjuk 13 81 2 12 1 6
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
3 Anak dapat membedakan 12 75 2 12 2 12
lambang bilangan 1-10
melalui media Smart
Card
Nilai Rata-Rata 81 12 6
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut ini:
100 88
90 81
80 75
70
60 ST
50
40 T
30 R
20 12 12 12 12
10 6
0
0
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3
Grafik 4.8
Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui
media Smart Card pada pertemuan ketiga siklus II
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok
diperoleh siklus II, semua aspek yang diamati sudah melibihi KKM
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui media Smart Card pada siklus I
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok pada pertemuan 1, 2 dan 3 siklus II
Mean % 11 8 15 19 7 7 27 4 2
Tabel rekapitulasi tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi
aspek dalam tiga kali pertemuan yang dilaksanakan, hal ini terlihat pada:
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada
100
90 88
81
80
70 62
60 56
50 50
50 44 ST
40 37 37 T
31 31 31 R
30 25 25 25 25
19 19 19
20 12 12 12
10 6
0
0
Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek
1 2 3 1 2 3 1 2
Grafik 4.9
Rekapitulasi Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung
anak melalui media Smart Card pada siklus II
di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok pada pertemuan 1, 2 dan 3
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi
melalui media Smart Card, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi
d. Pengamatan (Observation)
Smart Card meningkat dan malebihi KKM sesuai dengan aspek yang
e. Perenungan (Reflection)
meningkat menjadi 75 %.
Card
B. Analisis Data
Smart Card dimana pada observasi pada anak setelah tindakan dilakukan,
siklus II, maka diperoleh kesimpulan bahwa siklus II telah mencapai Kriteria
Smart Card dengan nilai sangat tinggi dapat dijabarkan sebagai berikut :
84
Tabel 4.10
Persentase Hasil Observasi peningkatan kemampuan berhitung
anak melalui media Smart Card pada kategori sangat tinggi.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut ini:
85
100
88
90 81
80 75
70
60
Aspek 1
50
Aspek 2
40
25 25 Aspek 3
30
19
20
10
0
Siklus I Siklus II
Grafik 4.10
Persentase Hasil Observasi peningkatan kemampuan Berhitung anak
melalui media Smart Card pada kategori sangat tinggi
melalui media Smart Card. Pada siklus I dengan warna biru dengan
75 %.
86
bilangan 1-10 melalui media Smart Card dengan kategori tinggi dapat
Tabel 4.11
Persentase hasil observasi peningkatan kemampuan berhitung anak
melalui media Smart Card pada kategori tinggi
Siklus I Siklus II
No Aspek yang dinilai
menunjuk lambang bilangan 1-10 melalui media Smart Card. Pada siklus
Pada siklus I dengan persentase 19 % dan pada siklus II juga nilai yang
30
25
25
20 19 19
Aspek 1
15 12 12 12 Aspek 2
10 Aspek 3
5
0
Siklus I Siklus II
Grafik 4.11
Persentase hasil observasi peningkatan kemampuan berhitung anak
melalui media Smart Card pada kategori tinggi
melalui media Smart Card. Pada siklus I dengan warna biru dengan
1-10 melalui media Smart Card. Pada siklus I ditunjukkan dengan warna
ditunjukkan dengan warna hijau dengan persentase 19% dan pada siklus II
berikut:
Tabel 4.12
Persentase hasil observasi peningkatan kemampuan berhitung anak
melalui media Smart Card pada kategori rendah
Siklus I Siklus II
No Aspek yang dinilai
menunjuk lambang bilangan 1-10 melalui media Smart Card. Pada siklus
70 63
60 56
50
50
40 Aspek 1
30 Aspek 2
Aspek 3
20
12
10 6
0
0
Siklus I Siklus II
Grafik 4.12
Persentase hasil observasi peningkatan kemampuan berhitung anak
melalui media Smart Card pada kategori rendah
melalui media Smart Card. Pada siklus I dengan warna biru dengan
1-10 melalui media Smart Card. Pada siklus I ditunjukkan dengan warna
dengan warna hijau dengan persentase 63% dan pada siklus II ditunjukkan
Kota Solok didapatkan nilai rata-rata pada kategori sangat tinggi 81 %, ini
90
Minimal)yaitu sebesar 75 %.
C. Pembahasan
berhitung anak melalui media Smart Card, setelah melihat kondisi awal
Yang mana disebabkan oleh media yang digunakan guru kurang bervariasi
pendapat Hamali dalam Arsyad (2013: 2) media sebagai alat komunikasi guna
mengajar dan media pendidikan, nilai atau manfaat media pendidikan dalam
dan teknik media pendidikan, media pendidikan dalam setiap mata pelajaran
tersebut melalui media Smart Card. Kegiatan dilakukan dari hal yang
memudahkan anak hingga yang sulit dalam berhitung bilangan 1-10 melalui
media Smart Card. Untuk itu berhitung sangat diperlukan bagi seseorang
91
berhitung adalah kunci dan konsep ide, dimana semua konsep bilangan
lambang bilangan yang ada dalam Smart Card terlihat semakin nyata
hasilnya. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan berhitung anak
sesuai dengan aspek yang diamati dari kondisi awal hingga siklus II.
media Smart Card Pada kondisi awal 7%, pada siklus I ditunjukkan
media Smart Card pada kondisi awal 0%, pada siklus I menjadi 19 % dan
anak.
Card.
B. Implikasi
Hasil analisis data menunjukan bahwa melalui media Smart Card dapat
mengunakan alat peraga yang menarik bagi anak dan metode yang
93
94
mengunakan Smart Card menjadi salah satu alternatif alat peraga yang dapat
C. Saran
1. Kepada pihak sekolah sebaiknya menyediakan alat peraga yang menarik dan
anak.
dan membosankan dalam belajar serta tujuan belajar tercapai secara optimal.
5. Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat melakukan dan meningkatkan labih
ilmu pengetahuan.