Anda di halaman 1dari 9

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan maka jenis

penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif. Menurut

sugiyono (2011:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara total sampling , pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini

dilakukan untuk menganalilisis manfaat pendidikan dan pelatihan terhadap

kinerja guru di SMPN 10 sijunjung.

B. Tempat Dan Waktu Peneltian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 10 sijunjung, yang

terletak di Jalan sumatra barat, sungai langsek Kabupaten Sijunjung dan

waktu penelitiannya pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 di SMP

Negeri 10 sijunjung.

20
21

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri 10

sijunjung tahun pelajaran 2016/2017, berjumlah 21 orang.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2009:125) jika jumlah anggota subjek dalam

populasi hanya meliputi 100 hingga 150 orang, dan dalam pengumpulan

data penelitian menggunakan angket sebaiknya subjek sejumlah itu

diambil seluruhnya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik total sampling. Jadi jumlah samel dalam penelitian

ini adalah berjumlah 21 0rang.

Keterangan:

n= sampel

N= populasi

e= perkiraan tingkat kesalahan.


22

Sedangkan dalam penelitian ini, penulis akan melakukan pengambilan

sampel di setiap kelas berdasarkan teknik proportional random sampling

berjumlah 96 orang, dengan sebaran data sebagai berikut :

Tabel 2. Penentuan Jumlah Sampel Setiap Kelas


Jumlah Pembagian
No. Kelas Hasil Pembulatan
Siswa Populasi Sampel

1 VIIIa 21 21 21 16 16
× 97
127

2 VIIIb 21 21 21 16 16
× 97
127

3 VIIIc 21 21 21 16 16
× 97
127

4 VIIId 21 21 21 16 16
× 97
127

5 VIIIe 21 21 21 16 16
× 97
127

6 VIIIf 22 22 22 16,8 16
× 97
127

Jumlah 127 127 96 96

Sumber : Olahan Data Primer Tahun 2016

D. Definisi Operasional

Definisi operasional yang akan diberikan peneliti dalam penelitian

ini adalah penyebab kejenuhan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

penyebab keletihan yang melanda siswa, karena keletihan dapat menjadi

penyebab munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.

Indikator keletihan siswa diadopsi dari Syah (2001:180). Keletihan siswa


23

dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yakni 1) keletihan indera siswa; 2)

keletihan fisik siswa; 3) keletihan mental siswa. Skala pengukuran yang

digunakan untuk mengukur kejenuhan siswa adalah skala likert.

E. Intrumen penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam suatu penelitian. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket,

yang berisi pernyataan tertulis tentang faktor penyebab kejenuhan belajar.

Menurut Arikunto (2009:151) kuesioner atau angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui.

Angket yang digunakan yaitu angket tertutup, kuesioner tertutup

merupakan angket yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden

tinggal memilih. Angket tertutup dalam penelitian ini disajikan dalam

bentuk skala likert dengan lima alternatif jawaban, sehingga responden

tinggal memberi tanda centang (√ ¿pada jawaban yang tersedia.

Tabel 3. Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert


Alternatif Jawaban Item Positif Item Negatif

Selalu (SL) 5 1

Sering (SR) 4 2

Kadang-kadang (KK) 3 3

Jarang (JR) 2 4
24

Tidak Pernah (TP) 1 5

Sumber: Arikunto, (2009: 151)

2. Proses Penyusunan Instrumen

Menurut Margono (2009:157) penyusunan instrumen dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub

penelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan

menghasilkan data yang diinginkan peneliti.

b. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel/subvariabel/indikator-indikatornya. Satu variabel mungkin bisa

diukur oleh satu jenis instrumen, bisa pula lebih dari satu instrumen.

c. Setelah ditetapkan jenis instrumennya, peneliti menyusun kisi-kisi.

d. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau

pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah

ditetapkan dalam kisi-kisi.

e. Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk

revisi instrumen, misalnya membuang instrumen yang tidak perlu, atau

perbaikan isi dan redaksi/bahasanya.

Berikut akan disajikan mengenai kisi-kisi instrumen:

Tabel 4. Kisi-kisi Intrumen Kejenuhan Belajar Siswa


Nomor
Nomor
Variabel indikator Sub Indikator item
item (-)
(+)

Faktor Keletihan Keletihan mata dan 1,3 2,4


kejenuhan indera siswa telinga
25

belajaar Keletihan Letih 5 6


fisik siswa
Merasa badan semakin 7 8
lemah

Sering sakit kepala 9 -

Gangguan pencernaan 10 11

Sukar tidur 12 13

Nafas pendek 14 -

Berat badan naik atau 15,17 16


turun

Keletihan Kerja semakin keras tapi 18 19


mental siswa prestasi makin menurun

Merasa bosan dan 20,21 22


merasa bingung

Semangat rendah 23 24

Merasa tidak nyaman 25 26

Mempunyai perasaan 27 28
sia-sia

Sukar membuat 29 30
keputusan

Sumber: Syah (2001:180) dan Puspita (2014:16)

3. Validasi Instumen

Pada penelitian ini validasi yang dipakai adalah validasi logis

yang berarti penalaran. Validasi logis dapat dicapai apabila instrumen

disusun mengikuti ketentuan yang ada, yaitu berdasarkan kisi-kis

instrumen.Validasi logis dilakukan oleh ahli/validator yang terdiri dari

Dosen Pendidikan dan Guru IPS dengan hasil yang dapat dilihat pada

Tabel 5 berikut ini:


26

Tabel 5. Daftar Nama Validator Angket


No Nama Kriteria Keterangan

Dr. Zona Rida Rahayu, Draf awal angket dapat


1 B
M.Pd. digunakan dngan revisi

Mega Putri, M.Pd. Draf awal angket dapat


2 B
digunakan dngan revisi

H. Habibullah, S.Pd., Draf awal angket dapat


3 B
M.M. digunakan dngan revisi

Sumber: Data Olahan Tahun 2016

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data penelitian diperoleh dengan menggunakan 3

(tiga) metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dalam penelitian dilakukan untuk mendapatkan data sebagai

bahan penelitian. Observasi yang dilakukan adalah dengan cara

mengamati langsung siswa selama pembelajaran berlangsung. Indikator

yang diamati adalah hal-hal yang terkait dengan kejenuhan belajar.

2. Dokumentasi

Dokumen pada penelitian ini berupa lembar observasi dan foto yang

diambil pada saat penelitian dilakukan.

3. Angket
27

Teknik angket ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai

kejenuhan belajar. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa

sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang disediakan beberapa

alternatif jawaban. Bentuk angket yang akan digunakan adalah bentuk

angket tertutup yaitu dengan menyediakan beberapa alternatif jawabab, di

mana responden tinggal memilih salah satu jawaban yang menurut

responden jawaban tersebut sesuai dengan kondisi keadaan yang dihadapi

atau dialami oleh responden. Indikator angket diturunkan dari indikator

kejenuhan belajar menurut Syah (2001:180) dan Puspita (2014:16).

G. Teknik Analisis Data

Angket dianalisis secara kuntitatif. Data yang terkumpul akan

dianalisis dengan cara membandingkan jumlah skor yang diperoleh

responden dengan skor total atau angket dikali 100% sehingga hasilnya akan

dinyatakan dalam bentuk persentase. Selanjutnya pengolahan data penelitian

dengan menggunakan analisis statistik tertentu dilakukan dengan

menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Sudijono,2011:43):

F
P= × 100 %
N

Keterangan :
P = persentase faktor-faktor kejenuhan belajar
F = frekuensi jawaban siswa
N = number of case (jumlah frekuensi kesuluruhan)

Tabel 6.Kriteria Kuantitatif


No Persen Kriteria

1 80% - 100% Baik sekali


28

2 66% - 79% Baik

3 56% - 65% Cukup

4 40% - 55% Kurang

5 30% - 39% Gagal

Sumber: Arikunto (2009:245)

Anda mungkin juga menyukai