Disusun Oleh:
YULI HENDRI
NIP. 19790710 200701 1 005
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Tiada kata yang pantas diucapkan, selain ucapkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah serta atas segala petunjuk dan
perlindungan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang berjudul “Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar Berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa
Umum”. Adapun makalah ini disusun dalam rangka melengkapi persyaratan
untuk penyesuaian ijazah.
Walaupun penulis telah berupaya untuk langkah penyempurnaan namun
sebagai manusia tidak luput dari kekurangan disebabkan masih minimnya
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, semoga kekurangan-
kekurangan ini bisa penulis perbaiki dimasa yang akan datang.
Kehadirat karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Walikota Solok di Solok
2. Bapak BKD Kota Solok di Solok.
3. Bapak Drs. Fidlywendi Alfi sebagai Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Kota
Solok dan rekan-rekan se Kantor yang telah memberikan keterangan yang erat
hubungannya dengan makalah ini.
4. Khusus buat keluarga, isteri dan anak-anak yang memotivasi penulis dalam
menyelesaikan makalah ini dengan memberikan dorongan moril dan materi
yang tidak mungkin dilupakan.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan semoga Yang Maha
Kuasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amiin..
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................................ 9
BAB II PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar Berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 02 Tahun 2012
Tentang Retribusi Jasa Umum
............................................................................................
............................................................................................
10
B. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Retribusi
Pasar Kota Solok Berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Solok Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa
Umum
............................................................................................
............................................................................................
16
C. Kontribusi Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar Kota
Solok Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor
02 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solok
............................................................................................
............................................................................................
22
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 27
ii
B. Saran-Saran......................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan
adalah suatu daerah dalam wilayah suatu pemerintahan yang mengurus sendiri
1
dan bukan diperintah dari atas, melainkan semata-mata atas kehendak dan
adalah hak dan wewenang untuk mengurus rumah tangga daerah. Sesuai
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
disebut dengan otonomi daerah baik tingkat provinsi maupun otonomi daerah
untuk tingkat kabupaten maupun kota. Tingkat daerah otonomi ini berhak,
keadaan baik dalam maupun luar negeri serta tantangan persaingan global,
kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara
2
pemerataan dan keadilan, serta potensi dan keaneka ragaman daerah yang
mengatur rumah tangga sendiri, yang pada hakekatnya secara ideal berarti:
diseluruh pelosok tanah air dengan serasi dan tidak bertentangan dengan
3
Pemerintah Kota merupakan titik tolak otonomi daerah, oleh karena daerah
kota dan kabupaten lebih langsung berhubungan dengan masyarakat yang ada
kebijakan yang sesuai dengan kondisi sosial dan budaya daerah tersebut.
dan menggali sumber penerimaan baru daerah yang tidak bertentangan dengan
Jadi dengan meletakkan titik tolak otonomi pada daerah kota dan
jawab tadi akan lebih mudah dan lebih cepat diwujudkan. Berdasarkan Pasal
4
Pasal 5
1. Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Desentralisasi terdiri
atas Pendapatan Daerah dan Pembiayaan.
2. Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersumber dari:
a. Pendapatan Asli Daerah;
b. Dana Perimbangan; dan
c. Lain-lain Pendapatan.
3. Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber
dari:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran Daerah;
b. Penerimaan Pinjaman Daerah;
c. Dana Cadangan Daerah; dan
d. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan.
Pasal 6
1. PAD bersumber dari:
a. Pajak Daerah;
b. Retribusi Daerah;
c. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan
d. Lain-lain PAD yang sah.
2. Lain-lain PAD yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d, meliputi:
a. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan;
b. Jasa giro;
c. Pendapatan bunga;
d. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang
asing; dan
e. Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari
penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh
Daerah.
Sama halnya dengan daerah kota lainnya di Indonesia, Kota Solok juga
5
Pendapatan Asli Daerah Kota Solok Tahun 2011 mencapai
penerimaan Kota Solok tahun 2011. Dalam situasi seperti ini, Kota Solok
Asli Daerah tidak dapat dijadikan sebagai indikator yang baik untuk mengukur
02 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa umum yang mana Peraturan Daerah
Nomor 13 tahun 2002 tidak efisien lagi dipakai untuk saat sekarang. Meskipun
peran yang sentral sebagai ujung tombak Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
6
baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pembebanan pajak dan retribusi
Hasil penerimaan pajak dan retribusi diakui belum mencapai target dan
Daerah (APBD) khususnya bagi Daerah Kabupaten dan Kota. Untuk di Kota
Solok, Kantor Pengelolaan Pasar Kota Solok hanya mampu mencapai realisasi
Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012 sebesar Rp. 1.285.110.491 artinya hanya
Pasar jika ditinjau dari aspek ekonomi daerah adalah berarti adanya suatu hak,
wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengelola pasar di satu pihak
dan para pemakai pasar di pihak lain. Hak untuk mengatur dan mengelola
pasar ini timbul atas dasar pemberian otonomi kepala daerah yang berpangkal
Daerah diatas adalah dari pendapatan yang ditimbulkan oleh adanya pasar
yang ada didaerah, dalam hal ini Pasar Raya Kota Solok. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya hak otonomi yang ada pada pemerintahan kota
7
kota bersangkutan menentukan syarat-syarat serta hak dan kewajiban pemakai
pemakai pasar diatur dan dituangkan dalam bentuk Perda dengan berpedoman
kepada titik tolak ekonomi yang nyata bertanggungjawab yaitu antara lain
mampu berdiri sendiri dalam bidang keuangan dengan arti mampu menggali
Kewajiban bagi pemakai jasa pasar tersebut yang telah diatur menurut
Retribusi seperti :
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
badan.
dan yang lebih khusus tentang retribusi pasar, maka dipandang perlu untuk
8
aparat baik secara kualitas maupun kuantitas. Sedangkan upaya ekstensifikasi
B. Perumusan Masalah
9
BAB II
PEMBAHASAN
sumbangan yang cukup berarti bagi Pendapatan Asli Daerah Kota Solok
retribusi daerah dan hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumner-sumber
daya nasional yang berada di daerah dan dana perimbangan lainnya; hak
10
pengaturan tersebut, dalam hal ini pada dasarnya Pemerintah menerapkan
terdiri dari:
2. Dana Perimbangan
Namun pada kenyataannya bahwa setiap tahun mulai dari tahun 2009
sampai pada tahun 2013 penerimaan retribusi pelayanan pasar Raya Kota
Solok masih belum stabil dan tidak memenuhi target sebagaimana yang
telah di tentukan sebelumnya oleh pemerintah Kota Solok. Hal ini disebabkan
11
pengunjung. Sehingga dalam menilai pelaksanaan pemungutan retribusi
sejahtera menjadi sasaran atau tujuan dari dibentuknya Dinas Pasar Kota
yang disediakan oleh Kantor Pengolahan Pasar Kota Solok. Subjek retribusi
embayaran retribusi. Dalam hal ini yang menjadi wajib retribusi antara lain
yang menggunakan jasa atau perizinan tertentu yang dihitung dengan cara
peningkatan jasa.
meninjau kembali tarif retribusi secara berkala dan jangka waktu penerapan
tarif retribusi.
12
Pembayaran retribusi oleh para staf Kantor Pengolahan Pasar Raya
Kota Solok dibagi menurut jenis pedagang yang terdapat pada Pasar Raya
Kota Solok itu sendiri, karena jumlah pungutan retribusi yang menjadi
dagangan atau fasilitas tempat yang mereka gunakan seperti: kios, los, atau
masyarakat Kota Solok khususnya para pedagang di Pasar Raya Kota Solok.
wajib retribusi apabila tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
wajib retribusi tertentu yang tidak membayar tepat pada waktunya atau
kurang membayar berupa denda 2% dari setiap bulan retribusi yang terutang
yang tidak atau kurang membayar dan ditagih dengan menggunakan surat
13
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kebijakan Pemerintah Kota
Solok dalam pemungutan retribusi pelayanan pasar dapat dilihat dari beberapa
teori daya pikul yaitu beban Pajak Untuk smua orang harus sama beratnya,
memberatkan para pedagang, hal ini dapat dilihat dari besarnya pungutan
antara lain berskisar dengan tarif seperti untuk Kelas A sebesar Rp.
14
Besarnya pungutan retribusi pelayanan pasar yang didasarkan pada
memanfaatkan jasa pelayanan pasar dan sampai pada hari ini pun mereka
Solok.
Melihat dari unsur objektif dan subjektif teori daya pikul ini, maka
2. Asas Legalitas
15
Demikian halnya dalam pemungutan retribusi pelayanan pasar oleh
sudah mulai bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Dalam
mencapai tujuan otonomi daerah yang bertepat guna dan berhasil guna dalam
Dari pengamatan penulis yang kebetulan juga sebagai salah satu staf
16
sangat beraneka ragam dan komplek. Berikut akan penulis kemukakan
dari area pasar. Pada jarak tersebut retribusi dipungut oleh pihak Dinas
2. Luas pasar yang tidak memadai atau sempit sementara jumlah pedagang
los yang ada dalam komplek pasar raya Solok. Hal ini dapat dilihat pada
blok VI lantai II, dan jumlah keseluruhan 57 buah petak kios yang
pakaian dan menjual pakaian jadi. Kondisi ini telah terjadi semenjak 10
tahun yang lalu sampai sekarang karena lokasi tersebut yang jarang
didatangi oleh pengunjung pasar karena lokasinya yang ada di lantai II dan
posisinya yang agak jauh dan pusat pasar. Sebab lainnya adalah
di lantai II. Dapat dikatakan ini adalah kelemahan dan Kantor Pengelolaan
17
peruntukannya. Dan sudah berlangsung lebih dari 8 tahun yang lalu
a. Mereka telah membeli barang dalam jumlah yang banyak dan jika
uang mereka.
kesulitan dalam menertibkan pedagang kaki lima dan ikan basah, mereka
tersebut mereka kembali pada tempatnya semula. Peristiwa ini kerap kali
18
pedagang nakal tersebut. Pihak Pengelola Pasar telah melakukan upaya
Kepolisian, Koramil dan Satpol Pamong Praja tapi ketika tim tidak turun
4. Masih banyak terdapat tunggakan retribusi hak sewa baik toko, kios dan
los, hal ini dipicu oleh lemahnya daya beli masyarakat dan sepinyá
pengunjng pasar.
a. Mereka mengeluhkan persoalan letak toko, kios dan los yang kurang
19
5. Dengan telah selesainya pembangunan Pasar Raya, Tahap III Blok VII
kenaikan yang berarti, dikarenakan lokasi pasar yang juga jauh dan pusat
pasar.
mereka tarif saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan tarif sebelum perda
disahkan.
c. Selain itu pedagang merasa kaget dengan kenaikan tersebut dan merasa
20
pasar yang ada, persoalan tidak habis sampai disitu saja kondisi ini sangat
jasa pasar untuk tidak memakai perhiasan yang mencolok dan menarik
jumlah pedagang yang meningkat pula. Pengaruh lain yang terasa adalah
minimnya transaksi jual beli di kios lantai atas khususnya blok B. Karena
dengan adanya penampungan tahap III yang berada didepan pasar raya
secara otomatis pengunjung yang ingin berbelanja tidak mampu lagi naik
Raya Solok sebagai urat nadi perekonomian bagi masyarakat Solok maka
Pemerintah Kota Solok tetap dituntut harus dapat menata pasar sedemikian
21
cenderung menurun seiring masih terjadinya krisis ekonomi global
ditengah-tengah masyarakat
rakyat. Salah satu jenis retribusi yang diselenggarakan di Kota Solok adalah
efektif, artinya adanya imbangan antara pendapatan dan suatu retribusi yang
termasuk ke dalam kategori pendapatan ini adalah pajak daerah (local tax, sub
22
national tax), retribusi daerah (local retribution, fees, local license) dan hasil-
hasil badan usaha (local owned enterprises) yang dimiliki oleh daerah. Ketiga
jenis pendapatan ini merupakan pendapatan yang digali dan ditangani sendiri
dari World Bank berpendapat bahwa batas 20% perolehan PAD merupakan
dari angka 20%, maka daerah tersebut akan kehilangan kredibilitasnya sebagai
yang diberikan oleh pemerintah daerah yang memungut retribusi daerah yang
dibayatkannya.
jenis retribusi daerah sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Hal ini sangat
ada intervensi dan tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi. Hal ini
merupakan kondisi yang perlu diciptakan dan menjadi suatu pandangan umum
yang dikemukakan serta diterima oleh para ahli yang menekuni kajian
23
dijadikan sumber pendapatan agar tercipta efisiensi dan efektivitas dalam
kurang dan angka 20%, maka daerah tersebut akan kehilangan kredibilitasnya
yang dibcrikan oleh pemerintah daerah yang memungut retribusi daerah yang
dibayarkannya.
sebasar Rp. 1.180.370.437, atau sekitar 62,82% dari target. Kemudian pada
realisasi per Desember 2013 sebasar Rp. 1.192.271.159, atau sekitar 58,74%..
24
Melihat capaian target retribusi pelayanan pasar oleh Pemerintah Kota
Solok sudah bagus yakni rata-rata di atas 50%. Kondisi yang demikian
antara lain dampak retribusi yang mereka bayar tidak berdampak positf
25
terhadap fasilitas pelayanan pasar, yang tentu saja melanggar prinsip-
prinsip retribusi.
masyarakat.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pedagang, hal ini dapat dilihat dari besarnya pungutan retribusi didasarkan
pada jenis fasilitas atas halaman/pelataran, los, kios dan jangka wakatu
Tahun 2002 tentang Retribusi Pasar. Berdasarkan Perda ini maka aspek
27
legalitas pemungutan retribusi pelayanan pasar di Pemerintah Kota Solok
sudah terpenuhi.
Pemerintah Kota Solok rata-rata diatas 50%. Kondisi yang demikian tentu
B. Saran-Saran
terkait.
pengguna jasa layanan pasar terhadap negara atau daerah. oleh karena itu
28
DAFTAR PUSTAKA
JS. Badudu – Zain. Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Sinar Harapan, Jakarta, 1996,
Muhammad, Abdulkadir. Hukum dan Penelitian Hukum. PT. Citra Aditia Bakti,
Bandung, 2004.
Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 02 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Umum.
29