Anda di halaman 1dari 12

31

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan siklus. Siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. (Arikunto, 2006: 16).

Menurut Wardhani (2008: 1-4) menyatakan bahwa: “Penelitian

tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh para guru di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.

Selanjutnya Arikunto (2006 : 3) juga menyatakan bahwa: “Penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersama”.

Tindakan yang diberikan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan

langkah-langkah model pembelajaran langsung. Dapat dikatakan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sehuah tindakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan kelas ini pada

hakikatnya dapat memperbaiki dan meningkatan mutu praktk pembelajaran

yang dilakukan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal.

Dengan demikian guru dapat melaksanakan kegiatan ini setelah meneliti

kegiatan-kegiatan sendiri dikelasnya, dengan melibatkan anak melalui

tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan


32

memperoleh umpan balik yang sistematis mengenai apa yang selama ini

dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Kartika Jaya 1-60

Kota Solok pada tanggal 04 Oktober 2021 s/d 20 Oktober 2021 Tahun

Pelajaran 2021/2022 semester I.

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah anak-anak TK Kartika Jaya 1-60 Kota

Solok yang terletak di Jl. Ahmad Yani No. 126, Kelurahan VI Suku,

Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok. TK ini terdiri dari 5 kelompok,

kelima-liamanya kelompok B peneliti melakukan penelitian ini pada

kelompok B dengan jumlah anak 16 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 7

perempuan yang berumur 5-6 tahun. Penelitian ini dilakukan pada semester II.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan secara bersiklus

yang dimulai pada siklus pertama. Siklus kedua sangat ditentukan oleh hasil

refleksi pada siklus pertama. Menurut Arikunto (2008 :16) Setiap siklus terdiri

dan beberapa langkah penelitian yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

(observasi) dan evaluasi serta refleksi. Adapun pelaksanaan satu siklus terdiri

dari tiga kali pertemuan. Operasionalnya sebagai berikut:


33

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Hasil

Bagan 2
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Arikunto (2008:16)

1. Kondisi Awal

Kondisi awal yang peneliti temui di kelompok B TK Kartika Jaya

1-60 Kota Solok, kemampuan berhitung anak B masih rendah. Hal ini

terlihat sebagian besar anak ketika berhitung mereka bisa mengucapkan 1-

10, akan tetapi ketika guru meminta anak untuk menunjukkan lambang

bilangan 1-10 tersebut serta konsep bilangan ternyata anak hanya

mengetahui 1-10 melalui ucapan di mulut saja.


34

Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan anak serta guru dalam

mengajarkan konsep berhitung di TK hanya melalui berhitung bersama-

sama secara klasikal

2. Siklus I

a. Perencanaan

1) Membuat perencanaan pembelajaran mulai dari menganalisis

kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar dan indikator yang

akan disampaikan kepada anak dalam media smart card tentang

macam-macam pekerjaan. Perencanaan yang dilakukan adalah

membuat persiapan mengajar seperti Rencana Kegiatan Mingguan

(RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) tentang kegiatan

yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui

media smart card.

2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan dilakukan kepada anak

didik.

3) Menyiapkan lembaran-lembaran observasi, wawancara dan

penilaian.

b. Pelaksanaan/ tindakan

Pelaksanaan tindakan terdiri dan tiga bagian kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada kegiatan berikut:

Siklus I Pertemuan I

1) Kegiatan awal Lebih kurang 30 menit


35

a) Anak-anak masuk dalam kelas, lalu guru mengkondisikan anak

dengan duduk, setelah itu guru mengecek kehadiran anak.

b) Apersepsi, mengaitkan materi pelajaran yang lalu dengan

materi sekarang.

c) Menciptakan kegiatan awal yang menarik bagi anak yaitu

dengan bercakap-cakap tentang macam-macam pekerjaan,

permainan, kebiasaan yang baik, hobi dan kesukaan.

2) Kegiatan inti Lebih kurang 60 menit

a) Guru memberikan arahan terkait dengan langkah-langkah yang

akan dilakukan oleh anak.

b) Guru memperkenalkan alat media smart card yang terdiri dari

20 kartu, dan setiap sisi terdapat angka. Guru memperlihatkan

gambar macam macam yang jumlahnya sama dengan angka

yang ada di kartu pintar tersebut.

c) Guru mencontohkan menyebutkan angka, lalu anak diminta

menghitung berapa jumlah gambar yang harus diambil. Setelah

itu anak diminta untuk menyebutkan pekerjaan yang ada di

gambar tersebut. Setiap anak diberi kesempatan untuk

menghitung angka yang ada di kartu pintar tersebut.

d) Anak yang belum bisa menghitung jumlah angka yang ada

di kartu pintar diberi bimbingan oleh guru.


36

3) Kegiatan akhir Lebih kurang 30 menit

a) Guru mengadakan evaluasi anak didik tentang kegiatan yang

telah dilakukan

b) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak anak

bemyanyi bersama “Ayo berhitung”.

Siklus I Pertemuan II

1) Kegiatan awal

a) Anak-anak masuk dalam kelas, lalu guru membimbing anak

membaca do’a sebelum belajar

b) Menciptakan kegiatan awal yang menarik hagi anak yaitu

bermain drama polisi dan penjahat.

2) Kegiatan inti

a) Guru memperlihatkan kartu angka beserta gambar macam

macam pekerjaaan kepada anak lalu menyuruh anak

menyebutkan angka berapa yang ada di kartu angka dan

menyebutkan pekerjaan nya yang ditunjuk oleh guru.

b) Guru menghitung sejumlah gambar, lalu guru mengambil

angka yang sesuai dengan jumlah gambar tersebut.

c) Guru memanggil anak secara bergiliran

d) Anak mencari kartu angka sesuai dengan jumlah gambar yang

dihitung serta menyebutkan pekerjaan yang ada di kartu

gambar tersebut secara bergiliran.


37

e) Guru memberikan motivasi dan bimbingan serta penghargaan

kepada anak dalam melaksanakan permainan ini.

3) Kegiatan akhir

a) Guru mengadakan tanya jawab kepada anak didik tentang

kegiatan yang telah dilakukan.

b) Apabila anak belum mampu melaksanakan permainan, maka

guru memberikan bimbingan dan bantuan lebih lanjut kepada

anak.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara bersamaan pada saat pelaksaan

berlangsung. Pengamatan merupakan serangkaian kegiatan menggali,

merekam. mendokumentasi dan mengamati perubahan-perubahan yang

terjadi. Dari hasil yang terjadi sebagai dampak dan tindakan yang

dilakukan. Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data

selama penelitian berlangsung.

d. Refleksi

Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Dalam tahap

ini peneliti mengadakan analisis terhadap tindakan yang baru

dilakukan. Hal-hal yang dilakukan adalah (1) menganalisis tindakan

yang baru dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana

dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, (3) melakukan

intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil

refleksi bersama ini dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan


38

selanjutnya. Selain itu, hasil kegiatan refleksi setiap tindakan

digunakan untuk menyusun simpulan terhadap hasil tindakan,.Siklus II

3. Siklus II

Pelaksanaan siklus II polanya sama dengan siklus I, yaitu

mencakup revisi perencanaan dan beberapa indikator/aspek yang belum

tercapai pada siklus I. Melaksanakan tindakan berdasarkan revisi dan

beberapa aspek sudah dilakukan dalam perencanaan, melaksanakan

observasi dan melakukan refleksi untuk mendapatkan informasi apakah

semua aspek penilaian sudah sesuai dengan kondisi Anak Usia Dini yang

diharapkan.

E. Definisi Operasional

1. Kemampuan berhitung adalah merupakan bagian dari matematika

diperlukan untuk untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung

yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan

yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika

dengan kata lain kemampuan berhitung di TK diperlukan untuk

mengembangkan kemampuan dasar matematika sehingga anak secara

mental siap mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut di sekolah

dasar.

2. Media Smart Card adalah alat pembelajaran yang menggunakan kartu,

yang mana di kartu tersebut terdapat angka 1-10, serta gambar dengan

jumlah yang sama.


39

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa berhitung kunci

dari konsep ide untuk menumbuh kembangkan kemampuan matematika

dengan kata lain kemampuan berhitung di TK diperlukan untuk

mengembangkan kemampuan dasar matematika anak sehingga anak siap

untuk menghadapi pelajaran matematika berikutnya.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya anak diajarkan berhitung mulai dari

menduduki usia TK sehingga anak akan siap mental menghadapi pelajaran

matematika pada jenjang pendidikan lebih lanjut.

F. Instrumentasi

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik observasi untuk mengamati perkembangan kemampuan berhitung

anak.

Format observasi ini untuk mengamati sikap anak terhadap

aktifitasnya selama melaksanakan permainan Smart Card. Pedoman

observasi untuk mengecek kegiatan yang dilakukan berdasarkan indikator

yang digunakan. Aspek yang diamati melalui pedoman ini adalah yang

berkaitan dengan proses pembelajaran. Adapun format observasi sebagai

berikut.
40

Tabel 1
Format Observasi Peningkatan Kognitif Anak
Sangat
No Aspek yang Diamati Tinggi Rendah
Tinggi
1 Anak mampu menyebut urutan
bilangan 1-10 melalui Smart Card
2 Anak mampu Menunjuk lambang
bilangan 1-10 melalui Smart Card
3 Anak dapat membedakan lambang
bilangan 1-10 melalui Smart Card

2. Dokumentasi, foto, portofolio hasil kerja anak dalam media smart card.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data antara lain:

1. Teknik Observasi

Melaksanakan observasi atau pengamatan terhadap kemampuan

kognitif anak selama melakukan kegiatan dengan menggunakan media

smart card. Observasi ini dilakukan ketika anak sedang melakukan

kegiatan pada setiap pertemuan pada siklus yang dilakukan.

Ada lima aspek yang dapat diobservasi yaitu:

a. Anak mengenal dan menyebutkan lambang hilangan 1-10

b. Anak menghubungkan angka dan jumlah jenis pekerjaan.

c. Anak menganalisis secara sederhana jenis pekeraan dengan melihat

seragam dan ciri-cirinya.

d. Anak dapat menunjuk lambang bilangan sesuai dengan angka yang ada

di kartu.

e. Anak mampu melakukan kegiatan dan mampu menyebutkan jenis

pekerjaan.
41

2. Teknik wawancara

Melakukan wawancara kepada anak berhubungan dengan pendapat

mereka tentang apakah pembelajaran yang telah dilakukan menyenangkan

bagi anak.

3. Dokumentasi

Mengumpulkan portofolio hasil kerja anak mengambil foto anak

sedang melakukan kegiatan dengan menggunakan media smart card

tentang macam-macam pekerjaan.

4. Penilaian

Mengukur kemampuan anak awal dan akhir dan perkembangan

atau peningkatan selama dilakukan tindakan. Penilaian dilakukan secara

tulisan.

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dan hasil observasi dan wawancara, diolah dengan

tekñik presentase yang dikemukakan oleh Haryadi (2009: 24). Hasil

pengamatan dinilai untu setiap pertemuan berdasarkan jumlah presentase anak

yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan dengan formulasi sebagai

berikut:

F
P = N x 100%

Keterangan

P = angka presentase

F = Frekuensi aktifitas siwa

N =jumlah anak dalam suatu kelas


42

Aktifitas anak ini meningkat jika presentasi hasil kegiatan anak

meningkat dan hasil pengamatan sebelumnya. Setelah pelaksanaan

pembelajaran, selanjutnya tahap penyimpulan, Indikator Keberhasilan dalam

media smart card sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berhitung

anak di TK Kartika Jaya 1-60 Kota Solok.

Untuk menentukan bahwa aktivitas anak meningkat. maka interprestasi

aktivitas belajar anak adalah sebagai berikut: Arikunto (2.106: 241)

dilambangkan dengan Sangat Tinggi (ST) dengan persentase kemampuan

kognitif 80% s/d 100%, Tinggi (T) dengan persentase 79% s/d 55%, dan

Rendah (R) dengan persentase 54% s/d 0%.

Dengan demikian dapat dikategorikan: anak yang dikategorikan

bernilai sangat tinggi berarti anak sudah dikatakan mampu, anak yang

dikategorikan tinggi berarti anak masih berkembang, dan anak yang

dikategorikan rendah berarti anak masih perlu bimbingan.

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan kegiatan peningkatan berhitung anak TK

Kartika Jaya 1-60 Kota Solok melalui media smart card tentang macam

macam pekerjaan ditandai oleh:

1. 75% media smart card dapat dipahami anak

2. 75% Kemampuan berhitung anak meningkat

Anda mungkin juga menyukai