METODELOGI PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah anak-anak di Kelompok B Tk Pgri 2 Desa Tanabang usia (5-
a) Setting Penelitian
Desa Tanabang Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir. Waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Oktober 2020 sampai bulan November 2020. Dimana Tk tersebut memilki 2 kelas
yang terdiri dari 1 kelompok A (4-5 tahun) dan kelompok B (5-6 tahun).
b) Metode Penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian yang mengangkat masalah-masalah actual yang dihadapi
oleh guru di lapangan. Sedangkan menurut Wiriaartmadja (dalam buku Dimyati, 2013:116)
mengorganisasikan kondisi praktis pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka
sendiri.
Pada penelitian ini, penelitian menggunakan desain siklus PTK model Kurt Lewin adalah
ahli psikologi sosial Amerika dan yang pertama menemukan desain penelitian tindakan kelas
yang dinamakan Model Kurt Lewin tahun 1946. Model Kurt Lewin didesain dalam bentuk satu
siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan
tindakan (action), 3) observasi/pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting). Desain PTK
Planning Acting
Reflecting Observasi
Keterangan :
refleksi awal.
secara bersamaan (simultan) sebagai peneliti dan observasi terhadap perubahan perilaku
Siklus I
a. Perencanaan
bermain.
b. Pelaksanaan
Setelah menyiapkan semua alat yang akan digunakan, maka peneliti dan
Program tindakan siklus I terdiri atas 8 kali pertemuan atau tindakan masing-
masing berdurasi 2,5 jam atau 150 menit, yaitu 20 menit kegiatan awal untuk
pembukaan, 35 menit untuk kegiatan inti, 35 menit istirahat, dan 60 menit untuk
c. Observasi
terhadap semua aktivitas anak selama berada disekolah sesuai dengan indikator-
indikator yang telah disepakati. Observasi bebas dilakukan dengan mencermati
d. Refleksi
refleksi ini dibantu oleh observer dengan cara melihat hasil pengamatan, kegiatan
ini dilakukan setelah proses kegiatan bermain berlangsung. Sehingga dari refleksi
Siklus II
tertentu yang didasarkan pada refleksi siklus I, sesuai dengan rencana pembelajaran yang
telah disusun. Sasaran kegiatan adalah untuk memperbaiki aspek-aspek yang dinilai
belum berhasil pada siklus I. Hasil yang didapat pada siklus II dianalisa dan
pelaksanaan siklus II. Langkah yang di gunakan sama halnya dengan yang dilakukan
pada siklus.
c) Teknik Pengumpulan Data
penelitian yang harus dilakukan secara relevan sesuai penelitian yang di ambil. Adapun teknik-
1. Observasi
Obsevasi adalah suatu proses pengamatan terhadap subjek atau objek yang akan
2. Dokumentasi
yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar atau karya dari seseorang. Studi
dokumen adalah pelengkap dari metode observasi. Hasil penelitian ini akan lebih
suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data untuk mengetahui tingkat kevalidan dalam
penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian dengan pendekatan penelitian tindakan kelas, yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ekspert judgment atau uji ahli. Kisi-kisi dalam instrument
No Aspek Indikator
Teknik analisis data data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah data
deskripsif dengan analisis refleksi. Analisis deskripsif mengenai objek penelitian berdasarkan
data hasil observasi yang diperoleh peneliti dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Hal ini dilakukan dengan cara membandikan frekuensi munculnya indikator kemampuan
kerjasama pada siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan pemberian pembelajaran.
Apabila peningkatn kemampuan kerjasama anak setelah tindakan lebih banyak daripada
frekunsi kerjasama sebelum tindakan, maka memperoleh peningkatan atau keberhasilan. Sasaran
tindakan presentase perubahan kerjasama dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
F
P= x 100%
N
Keterangan :
P = Angka Prestasi
Untuk menentukan aktivitas anak meningkat, maka intervestasi aktivitas belajar anak
sebagai berikut :
Table 2 Klasifikasi Intervestasi Aktivitas Belajar Anak
2 66%-79% Baik
3 56%-65% Cukup
4 40%-55% Kurang
5 30%-39% Gagal
Untuk mengukur tingkat kemampuan kerjasama pada anak, penelitian ini menggunakan
Untuk KKM tingkat kemampuan kerjasama anak secara individu yaitu sebesar
75% dengan rentang nilai 60–75% anak tersebut dianggap tuntas. KKM
tersebut sudah ditetapkan sebelumnya oleh sekolah dan disepakati oleh tim
kolaboratorf.
Untuk KKT tingkat kemampuan kerjasama anak secara Klasikal yaitu sebesar
80%. KKT tersebut sudah ditetapkan dan disepakati oleh peneliti dan tim