Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Tempat Pelaksanaan Penelitian ditetapkan di SMP Negeri 34 Kerinci

Sesuai dengan jadwal pelajaran, dan kepala sekolah SMP Negeri 34 Kerinci.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 3 Bulan

dimulai dari tahap persiapan pada bulan Agustus 2021 sampai dengan tahap

Pengiriman Laporan Akhir Pada bulan Oktober 2021.

3.2.Subjek Penelitian

PTK ini diset untuk kelas VII B Siswa SMP Negeri 34 Kerinci yang

diselenggarakan pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022. Oleh karena itu

subjek penelitian adalah Siswa kelas VII B SMP Negeri 34 Kerinci.

Siswa kelas VII B Berjumlah 31 Orang, yang terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 16

siswa perempuan.

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui data

observasi, data yang diperoleh melalui analisis kualitatif yang

digambarkan dengan kata-kata yang jelas menjadi sebuah deskriptif dan

data kuantitatif diperoleh menggunakan angka, untuk mengetahui


tingkat keberhasilan pada setiap proses pembelajaran dengan

menggunakan Model Discovery Learning pada mata pelajaran PPKn

untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Data observasi yang

diamati tentang keaktifan belajar siswa dan keterlaksanaan RPP dengan

menggunakan model Discovery Learning.


3.3.2. Sumber Data

Sumber data didapatkan oleh peneliti dengan cara melakukan

kolaborasi bersama guru kelas selaku guru mata pelajaran PPKn di

kelas VII B SMP Negeri 34 Kerinci. Peneliti bersama guru

mendiskusikan langkah-langkah yang akan dilakukan dan tindak lanjut

apa yang akan dilakukan apabila siklus pertama belum tercapai

sehingga guru dan peneliti mendiskusikan bagaimana keriteria bisa

tercapai. Sumber data diperoleh dari 31 orang siswa, yang terdiri atas

15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Semua kegiatan siswa

didalam kelas yang berkaitan dengan proses pembelajaran akan

dijadikan sebuah data untuk menentukan perkembangan suatu siklus

meningkat atau tidaknya siklus tersebut.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti berupa dokumentasi

dan lembar observasi.

3.4.1 Teknik Dokumentasi

Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk melengkapi penelitian.

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan

pembelajaran dan sumber tertulis lainnya.

3.4.2 Teknik Observasi

Dalam setiap penelitian diperlukan adanya data yang akurat, Teknik

dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik Observasi. Observasi

dilakukan untuk mengamati di kelas VII B Pada saat Pembelajaran dan


Berpedoman pada Lembaran Penliaian. Observer Mengamati apa yang

terjadi selama pembelajaran dikelas.

3.5 Teknik Uji Validas Data

Menurut Sugiyono (2013: 267) validitas adalah drajat ketetapan antara

data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilakukan

oleh peneliti. Data dikatakan valid apabila tidak dapat perbedaan dengan

data sesungguhnya. Pada penelitian tindakan kelas uji validitas data terdiri

dari trianggulasi sumber, trianggulasi teknik, dan trianggulasi teknik

pengumpulan data berdasarkan waktu.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Keaktifan Belajar Siswa

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui data hasil observasi, data yang

diperoleh melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh

melalui deskriptif, sedangkan data kuantitatif diperoleh menggunakan angka,

untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan model

Discovery Learning pada mata pelajaran PPKn untuk meningkatkan keaktifan

belajar siswa. Data observasi yang diamati menyangkut nilai keaktifan belajar

siswa dan keterlaksanaan RPP selama mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan model Discovery Learning. Rumusnya sebagai berikut:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


Capaian = 𝑋 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Pedoman Kriteria Keaktifan siswa pada pembelajaran menurut Arikanto

(2007:18) sebagaimana tertara pada tabel 3.1


Tabel 3.1 Pedoman Kriteria Untuk Keaktifan Siswa

Capaian Kriteria

75%-100% Tinggi

51%-74% Sedang

25%-50% Rendah

0%-24% Sangat Rendah

Indikator Keaktifan yang harus dicapai siswa antara lain (1) bertanya, (2)

mengajukan pendapat, (3) menjawab pertanyaan, (4) berdiskusi, (5) memerhatikan

penjelasan guru, (6) mengerjakan LKS, (7) berpartisipasi dalam permainan, dan

(8) berpartisipasi dalam turnamen.

Frekuensi keaktifan siswa dihitung dengan kriteria persentasi menurut

Aries dan Haryono (2012:95) seperti berikut:

Tabel 3.2 Taraf Keaktifan Siswa

No Nilai Keaktifan Taraf Keberhasilan

1. 85-100 A (Sangat Baik)

2. 70-84 B (Baik)

3. 55-69 C (Cukup Baik)

4. 40-54 D (Kurang Baik)

5. <39 E (Sangat Kurang Baik)

3.6.2 Instrumen Penelitian

Penelitian akan berhasil apabila menggunakan instrumen yang tepat.

Instrument merupakan alat pengumpulan data yang harus dirancang dan dibuat

sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.


Instrument pengumpulan data adalah langkah-langkah yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data, instrument yang digunakan yaitu :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan didalam kelas selama

proses pembelajaran berlangsung untuk mengukur keaktifan belajar siswa.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi

Keaktifan Belajar PPKn Siswa, Lembar observasi aktivitas siswa dan lembar

observasi aktivitas guru.

Tabel 3.2 Lembar Observasi Keaktifan Belajar PPKn Siswa

No Aspek yang diamati Jumlah Frekuensi Total

Siswa

1 Aktif Belajar Yang

Terjadi Dengan Proses

Mengalami

a. Keberanaian bertanya

b. Keberanian menjawab

pertanyaan

c. Keberanian mencoba

mempratekkan materi

yang sedang dipelajarinya

2 Aktif Belajar Yang

Terbentuk Dalam

Transaksi/Peristiwa
Belajar Aktif

a. Siswa yang pasif

b. Kelihatan mengamati apa

yang dilakukan oleh guru,

teman

c. Melihat-melihat saja

3 Keaktifan Belajar

Terjadi Melalui Proses

Mengatasi Masalah

Sehingga Terjadi Proses

Pemecahan Masalah

a. Keaktifan dalam

mengutarakan ide-ide baru

b. Keaktifan terjadi melalui

proses mengatasi masalah

c. Kejelasan dalam

berdiskusi

RATA-RATA

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂


Nilai Keaktifan Setiap Siswa = 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

ASPEK YANG DIAMATI JUMLAH FREKUENSI


A. PENDAHULUAN

1. Siswa yang masuk kelas tepat


waktu
2. Siswa berdo’a dan memberi salam
sebelum belajar
3. Siswa memperhatikan saat guru
mengecek kehadiran
4. Siswa meyiapkan alat tulis dan
buku yang berhubngan dengan
pelajaran
5. Siswa yang memperhatikan dan
berpartisipasi dalam menjawab
pertanyaan asperasi yang
diberikan guru
6. Siswa yang memperhatikan saat
guru menyampaikan tujuan
belajar
B. KEGIATAN INTI JUMLAH FREKUENSI
1. Stimulus (stimulation). Pada
Kegiatan ini guru memberikan
stimulant, dapat berupa bacaan,
gambar dan cerita sesuai dengan
materi pembelajaran yang akan
dibahas, sehingga peserta didik
mendapat pengalaman belajar
melalui kegiatan membaca,
mengamati situasi atau melihat
gambar.
2. Identifikasi masalah (Problem
statement). Pada tahap ini, peserta
didik diharuskan menemukan
permasalahan apa saja yang
dihadapi dalam pembelajaran,
mereka diberikan pengalaman
untuk menanya, mengamati,
mencari informasi, dan mencoba
merumuskan masalah.
3. Pengumpilan data ( data
collecting). Pada tahap ini peserta
didik diberikan pengalaman
mencari dan mengumpulkan
data/informasi yang dapat
digunakan untuk menemukan
alternative pemecahan masalah
yang dihadapi. Kegiatan ini juga
melatih ketelitian, akurasi, dan
kejujuran, serta membiasakan
peserta didik untuk mencari atau
merumuskan berbagai alternative
pemecahan masalah.
4. Pengolahan data (data
processing). Kegiatan mengolah
data akan melatih peserta didik
untuk mencoba dan
mengeksplorasi kemampuan
konseptualnya untuk
diaplikasikan pada kehidupan
nyata, sehingga kegiatan ini juga
akan melatih keterampilan
berfikir logis dan aplikatif.
5. Verifikasi (Verification). Tahap
ini mengarahkan peserta didik
untuk mengecek kebenaran dan
keabsahan hasil pengolahan data,
melalui berbagai kegiatan, antara
lain bertanya kepada teman.
Berdiskusi, dan mencari berbagai
sumber yang relevan, serta
mengasosiasikannya, sehingga
menjadi suatu kesimpulan.
6. Generalisasi (generalization).
Pada kegiatan ini peserta diiringi
untuk menggeneralisasikan hasil
simpulannya pada suatu kejadian
atau permasalahan yang serupa,
sehingga kegiatan ini juga dapat
melatih pengetahuan metakognisi
siswa.
C. PENUTUP JUMLAH FREKUENSI
1. Peserta didik dan guru merefleksi
kegiatan pembelajaran.
2. Peserta didik dan guru menarik
kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran.
3. Guru memberikan penghargaan
misalnya pujian atau bentuk
penghrgaan lain yang relevan
kepada kelompok yang kinerjanya
baik.
4. Menugaskan peserta didik untuk
terus mencari informasi dimana
saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau
yang akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan materi
pembelajaran berikutnya.
6. Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan do’a.
RATA-RATA

Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Kode Aspek yang Dinilai Skor Perolehan Ket.

5 4 3 2 1

1 Pendahuluan a) Membuka

Pelajaran

b) Menggali

pengetahuan awal

terhadap siswa

c) Memberi

motivasi yang

dapat

membangkitkan

minat siswa

d) Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

siswa

2 Kegiatan Inti a) Menjelaskan Sub

Konsep
b) Menggunakan

media

pembelajaran

yang bervariasi

c) Mengoptimalkan

interaksi antar

siswa dengan

guru melalui

kerja kelompok

d) Membimbing

siswa dalam

kegiatan

pengamatan

e) Membimbing

siswa dalam

kegiatan

penelitian

f) Menjadi

fasilitator dalam

pembelajaran

g) Menciptakan

suasana

pembelajaran

yang
mengaktifkan

siswa

h) Memberi

kesempatan pada

siswa untuk

bertanya tentang

materi pelajaran

yang belum

dipahami

3 Penutup a) Membimbing

siswa untuk

menyimpulkan

b) Melaksanakan

evaluasi

pembelajaran

c) Memberi tugas

kepada siswa

d) Memberi

penghargaan/pen

guatan terhadap

siswa

e) Mampu

mengelola waktu

selama proses
pembelajaran

f) Menutup

pelajaran

JUMLAH

3.7 Indikator Kinerja Penelitian

Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan yang

dilakukan yaitu tahap keberhasilan belajar yang diperoleh oleh siswa. Persentase

Keaktifan belajar siswa diharapkan memiliki kriteria tinggi/baik. Jika kriteria

diatas terpenuhi, maka penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dinilai

berhasil dalam meningkatkan Keaktifan belajar siswa.

Menurut Ekawarna (2013:111) yang menjadi kriteria keberhasilan PTK yaitu

jika nilai rata-rata variabel yang diukur oleh kuesioner Keaktifan (Variabel

Keaktifan) mencapai kualitas minimal “tinggi”, dan Variabel yang diukur dengan

lembar observasi pengamatan siswa (Variabel Keaktifan Belajar) mencapai nilai

rata-rata 75 dalam skala 10-100, yang berarti tingkat penguasaan kompetensi

minimal 75% indikator keberhasilan, baik dari sisi siswa SMP Negeri 34 Kerinci

maupun Guru, peneliti disajikan pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.5 Indikator Kinerja PTK

No VARIABEL INDIKATOR KINERJA PTK

Siswa SMP Negeri Guru Peneliti

34 Kerinci

1 Pemilihan skenario Perhatiannya Adanya stimulus


yang menarik dan meningkat (tertarik, berupa skenario

relevan. menyenangkan, yang menarik dan

semangat) sehingga relevan dengan

muncul keaktifan tujuan dan materi

yang tinggi untuk ajar yang akan

mempelajari skenario. ditampilkan

2 Pembentukan kelompok Terbentuknya Membentuk

dan penjelasan kelompok belajar dan kelompok dan

kompetensi. siswa memahami menjelaskan

kompetensi yang akan kompetensi yang

dicapai. ingin dicapai secara

jelas.

3 Melakukan skenario Mampu melakukan Memberikan

yang telah dipersiapkan skenario yang telah pengamatan

dipelajari sebelumnya langsung terhadap

didepan kelas. siswa yang

melakukan

skenario, dan

membuat catatan

penting.

4 Pembahasan hasil Mampu melakukan Mampu memimpin

pementasan skenario diskusi tentang hasil diskusi dan menilai

pementasan skenario aktivitas diskusi

siswa.
5 Penyampaian Mampu Mampu

kesimpulan menyimpulkan hasil memberikan

diskusi yang komentar dan

dituangkan dalam memberikan

lembaran kerja kesimpulan umum.

6 Evaluasi Penguasaan Ketersediaan soal

Kompetensi minimal yang konsisten

75% (nilai rata-rata dengan tujuan

Keaktifan belajar pembelajaran dan

minimal B+ kompetensi yang

ingin dicapai.

3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Kemmis & Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang

diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Komponen acting (tindakan) dengan Observing

(Pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen

tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan

observing yaitu dua kegiatan yang tidak terpisahkan. (Hamzah B Uno, 2012:87).
Gambar 3.1 Desain PTK model Kemis & Mc Tanggart ( Hamzah B Uno,

2021 : 87)

Berdasarkan gambar siklus, setiap siklus terdiri dari empat kegiatan

sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

2. Tindakan (action)

3. Pengamatan (observation) dan evaluasi

4. Refleksi

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, terdiri dari siklus I, Siklus II dan

Siklus III. Setiap siklus terdiri atas 3 pertemuan. Dalam penelitian ini peneliti

bekerja sama dengan guru bidang studi PPKn yang mengajar di kelas VII B SMP

Negeri 34 Kerinci.

3.8.1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) yaitu merencanakan program tindakan yang akan

dilakukan untuk meningkatkan Keaktifan Belajar siswa pada mata pelajaran

PPKn. Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-

persiapan yang terdiri dari :


1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Menetapkan materi bahan ajar. Banyaknya bahan ajar yang harus disusun

adalah untuk 9 (Sembilan) kali pertemuan.

3) Menyusun skenario Pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning.

4) Menyusun alat evaluasi berupa lembar observasi Keaktifan belajar siswa

untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 34

Kerinci.

5) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi

penilaian pelaksanaan pembelajaran oleh guru.

3.8.2. Pelaksanaan/Tindakan (action)

Setelah rencana disusun, peneliti kemudian melakukan tindakan penelitian.

Dalam pelaksanaan tindakan ini. Pelaksanaan adalah pembelajaran yang

dilakukan peneliti sebagai upaya peningkatan Keaktifan belajar siswa pada mata

pelajaran PPKn. pelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah disiapkan pada persiapan tindakan.

Secara umum tahapan dalam tindakan ini yaitu :

1. Kegiatan pendahuluan

a) Guru menarik perhatian siswa (membuka pelajaran dengan mengucap

salam, menanya kabar, dan mengecek kehadiran siswa dengan

absensi).

b) Guru menyampaikan SK, KD, indikator dan tujuan pembeljaran.


c) Guru menyampaikan topik Pembelajaran yang akan dibahas sambil

mengajukan pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa

terkait materi Pembelajaran.

d) Guru menjelaskan pokok kegiatan yang harus dilakukan.

e) Guru mengarahkan siswa berkumpul menurut kelompoknya masing-

masing.

f) Guru menjelaskan pentingnya topic dan hasil belajar.

2. Kegiatan inti

a) Merumuskan masalah, guru memotivasi siswa untuk mengajukan beberapa

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari. Guru mendampingi dan mengarahkan siswa agar

masalah yang dipilih memungkinkan untuk dijawab secara pasti dan

konsep dalam masalah harus sudah diketahui siswa.

b) Merumuskan hipotesis, guru menanyakan kepada siswa mengenai gagasan

hipotesis dari masalah yang diajukan, berdasarkan konsep awal yang

mereka miliki dan menuliskannya pada lembar kerja.

c) Merancang dan melakukan eksperimen, guru memberikan kesempatan

kepada siswa yang menggunakan hipotesis yang telah dibuatnya untuk

menuntut siswa merancang eksperimen untuk memecahkan permasalahan,

serta mengidentifikasi apa yang harus diperlukan.

d) Mengumpulkan dan mengelola data, guru meminta siswa untuk menguji

hipotesis melalui kegiatan eksperimen. Guru mengawasi siswa dalam

melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan LKS dibuat siswa secara

mandiri.
e) Interprestasi hasil analisis data, guru meminta siswa untuk menganalisis

data, dan menyampaikan hasil eksperimen yang dilaksanakan melalui

presentasi di depan kelas. Guru mendampingi diskusi siswa sebagai

fasilitator dalam kegiatan tersebut.

f) Membuat kesimpulan, guru memberikan isyarat benar/ memberikan

pelurusan konsep yang disajikan siswa dalam diskusi. Guru melakukan

evaluasi terhadap pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan

kepada siswa secara lisan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai konsep yang belum dipahami. Guru memberikan

tes kecil atau quis untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi

yang telah dipelajari. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari

melalui pemberian permasalahan-permasalahan yang lebih kompleks

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kegiatan Penutup

a) Siswa membuat rangkuman terhadap hasil pembelajaran yang telah

dilakukan.

b) Guru menugaskan siswa untuk melakukan hal serupa pada topik

masalah yang berbeda antara materi dengan kehidupan nyata siswa.

c) Guru mempersiapkan kelas kembali untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran selanjutnya.

d) Guru dan siswa menutup pelajaran dengan salam penutup.

3.8.3 Pengamatan (observation) dan Evaluasi

1) Observasi
Pada tahap ini guru pengampu mata pelajaran telah melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP Pembelajaran yang telah dibuat.

Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan yang

dilakukan pada saat pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk melihat

aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan peneliti selama didalam kelas.

Observasi dilakukan pada setiap akhir pertemuan, yaitu sebanyak 3 siklus

dan 9 pertemuan. Aktivitas dalam proses pembelajaran didalam kelas

diamati melalui pengamatan langsung sesuai dengan lembar observasi

yang telah dipersiapkan, dalam hal ini dapat diamati langsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan yaitu lembar

observasi keaktifan belajar siswa, lembar observasi aktivitas belajar siswa,

dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guru.

2) Evaluasi

Evaluasi diadakan untuk mengetahui peningkatan Keaktifan Belajar siswa

yang telah dilakukan pada setiap siklusnya dengan model pembelajaran

Discovery Learning. Evaluasi adalah upaya yang berhubungan dengan hasil

yang dicapai dari penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini dilakukan proses

evaluasi terhadap akhir siklus pelaksanaan tindakan dengan menggunakan

lembar observasi keaktifan belajar siswa.

3.8.4.Refleksi (reflecting)

Refleksi adalah kegiatan untuk mengkaji dan mempertimbangkan hasil

yang diperoleh dari pengamatan. Setelah melakukan observasi dan evaluasi

terhadap semua kegiatan pada siklus pertama, tentunya ada hal-hal yang perlu di

pertahankan karena hasilnya sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap ini
peneliti merefleksikan apa saja yang telah dilakukan pada saat berlangsungnya

kegiatan pembelajaran dan bagaimana hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah

diberikan tindakan, tahap ini sangat penting dilaksanakan dengan tujuannya untuk

memberikan perbaikan pada siklus berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai