Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode

penemuan/inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pelajaran matematika?

2. Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan

/inkuiri?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan

metode inkuiri?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan

kelas ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan

metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pelajaran matematika

2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa

terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan

metode inkuiri
3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran

matematika dengan menggunakan metode inkuiri

D. Definisi Istilah

Metode Inkuiri

Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut

untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih banyak

belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan

masalah.

Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan

pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena itu metode inquiri kadang-

kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode inquiri adalah

metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara

individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri yang ideal dalam kelas

matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip matematika

baru melalui bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan pengarahan

minimal dari guru. Peran utama guru dalam pelajaran inquiri sebagai

metoderator (Sutrisman, Tambunan, 1987 : 6.39).

Metode inquiri pmerupakan metode pengajaran yang berusaha

meletakan dasar dan mengembangkan cara befikir ilmiah. Dalam

penerapan metode ini siswa dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan

berusaha mengembangkan kreatifitas dalam pengembagnaan masalah yang

dihadapinya sendiri. Metode mengajar inquiri akan menciptakan kondisi


belajar yang efektif dan kundusif, serta mempermudah dan memperlancar

kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2004 : 154).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

metode inquiri dalam penelitian ini adalahsuatu teknik instruksional dalam

proses belajar mengajar siswa diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan

utama menggunakan metode inquiri adalah membantu siswa dalam

mengembangkan keterampilan penemuan ilmiah.

Prestasi Belajar

prestasi belajar dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau

psikis, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan ilmu pelajaran yang

dimiliki oleh siswa dan dioperasionalkan dalam bentuk indicator berupa

nilai raport.

Gagne (Suryabrata, 2003) hasil belajar berupa lima kecakapan

manusia meliputi : 1) informasi verbal, 2) kecakapan intelektual , 3)

diskriminasi, konsep konkret, konsep abstrak, aturan dan aturan yang lebih

tinggi, 4) strategi kognitif, dan sikap, serta 5) kecakapan materiil. Hasil

belajar dalam dimensi pengembangan/pencapaian tujuan akhir adalah

kepercayaan diri yang lebih besar, peningkatan partisipasi social dan

kewarganegaraan, perbaikan hasil kerja dean pendapatan, peningkatan

pemanfaatan layanan umum, peningkatan perhatian atas pendidikan

anggota keluarga/masyarakat

Menurut Winkel (1997) belajar pada manusia dapat dirumuskan

sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam


interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat

relatif konstan dan berbekas.

Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik.

Salah satu pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne

(1977) yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa

eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang

bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih

lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk

menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa

untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal

yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.

E. Aggapan Dasar

Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. (2006:65)

“anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyelidik”. Berdasarkan pengertian tersebut,

maka peneliti merumuskan anggapan dasar sebagai berikut:

Pembelajaran  bertujuan  Mempersiapkan siswa agar sanggup

menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak

atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif;

Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan Ilmu yang di dapat dan

pola pikir kritis dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai

ilmu pengetahuan;  Menambah dan mengembangkan ketrampilan  dalam

kehidupan sehari-hari;  mengembangkan pengetahuan dasar sebagai bekal

untuk melanjutkan kependidikan menengah dan membentuk sikap logis,

kritis, kreatif, cermat dan disiplin.

F. Hipotesis

Berdasarkan Anggapan Dasar dan teori yang telah di sajikan maka

hipotesis yang dapat di ambil peneliti antara lain:

1. Pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode penemuan

(inkuiri) dapat meningkatkan kemampuan/prestasi siswa

2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dengan metode

penemuan mengalami peningkatan.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian pembelajaran adalah di SDN 1 Sindangsari Desa

Sindangsari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Adapun waktu

penelitian pembelajaran ini dilakukan pada semester II tahun ajaran

2020/2021.

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, Penelitian ini di bantu oleh

teman sejawat sebagai rekan kerja dan pengamat dalam penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

B. Metode Penelitian

Berdasarkan masalah dalam penelitian yang lebih menekankan pada

perbaikan proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan kekatifan ,

maka metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan

harapan peneliti akan mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya

untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara

professional.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri 1

Sindangsari Desa Sindangsari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut,

dengan jumlah siswa 38 anak, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan.
Subyek pelaku tindakan kelas adalah guru kelas II yang dibantu oleh teman

sejawat dan kepala sekolah selama melaksanakan penelitian.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada

hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru

menginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran

lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing

siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengumpulan Data

4. Pefleksi

E. Teknik Pengumpulan Data

a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk

melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian

selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh

mana data prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan.

b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket

prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan

juga pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa

peneliti. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa

dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus.


F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar Observasi

Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan

perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan

2. Lembar Aktifitas Siswa

Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam

proses pembelajaran

3. Angket Respon Siswa

Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon

siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode

penemuan.

Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran

sebagai berikut :

1. Rencana perbaikan pembelajaran

2. Lembar kerja siswa.

G. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar

observasi pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian

aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai

berikut :

- Tes hasil belajar


Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan

untuk mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa

akibat adanya perbaikan pembelajaran yaitu dengan

menggunakan metode penemuan untuk menentukan

peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa dianalisis

dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%)

sebagai berikut :

daya serap = jumlah nilai yang

benar x 100%

jumlah soal

- Ketuntasan kelas menggunakan persamaan : Ketuntasan kelas =

jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah total siswa

Anda mungkin juga menyukai