Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Nama : TIKA MAULIYA


Semester :I

Pokjar : Labuhanbatu

MK : Pendidikan IPS Di SD

1. Tuliskan tahapan yang akan anda lakukan dalam lakukan pendekatan Inkuiri!
2. Tulikan dan jelaskan proses pendekatan kognitif yang menarik dalam pembelajaran!
3. Bagaimana anda lakukan solusi permasalahan dalam pendekatan inkuiri?
4. Bagaimana anda mendampingi siswa untuk lebih terarah dalam pendekatan Kogitif?

Penyelesaian:
1. Tahapan yang akan dilakukan dalam pendekatan Inkuiri yaitu:
1) Menyajikan Masalah
Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur yang
akan ditempuh oleh siswa.
2) Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap in
dimaksudkan untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki
peristiwa situasi masalah.
3) Mengumpulkan Unsur Baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur baru).
Maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung,
mengajukan hipotesis dan mengetes sebab akibat.
4) Merumuskan Penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi, dan
sistematis.
5) Menganalisis Terhadap Proses Inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk
mengetahui sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui
beberapa kekurangan dicoba untuk diperbaiki secara sistematis. Hal-hal yang perlu
diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut ini.
a. Rencanakan waktu yang akan digunakan
b. Siswa dapat melakukan secara kelompok
c. Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi
d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya

2. Pendekatan kognitif dalam pembelajaran ips adalah Pendekatan yang cocok untuk
mengembangkan kecerdasan rasional adalah pendekatan yang berorientasi pada
proses penelitian dan proses konseptualisasi. Menurut Banks (1977) pendekatan yang
khas dalam IPS yang potensial dapat mengembangkan kecerdasan rasional adalah:
1) Social Science Inquiry atau Penelitian Ilmu Sosial.
Tujuan utama pendekatan penelitian sosial adalah membangun teori atau secara
umummembangun pengetahuan. Sedangkan tujuan pendekatan penilitian sosial di
SD adalahmemperlenalkan dan melatih anak cara berpikir ilmu sosial yang
berupa pengetahuansosial dengan kerangka keilmuan sederhana.
2) Proses Penelitian
Bagi siswa SD proses penelitian berfungsi sebagai media untuk mengenal gejala-
gejalasosial dan perkembangan masyarakat dengan menggunakan kaca mata atau
cara kerja ilmusosial.
3) Model-Model Penelitian Sosial
Model penelitian sosial diperkenalkan oleh Banks (1977). Model penelitian ini
berorientasi pada proses inkuiri. Inkuiri memiliki karakteristik sebagai berikut,
Menitik beratkan pada proses berpikir yang berkaitan dengan pemecahan
masalah. Melibatkan murid dalam proses belajar.
4) Merupakan alternative lain yang bersifat inovatif yang lebih maju daripada
penyampaian secara ekspositori.Model penelitian sosial telah dimodifikasi
sehingga lebih sederhana dan cocok untukditerapkan dengan mudah di sekolah
dasar. Gambaran model penilitian sosial adalahsebagai berikut.
5) Masalah Hipotesis Data Kesimpulana.
Masalah ada dalam pikiran yang berkaitan dengan gejala yang tampak atau
dapatditangkap oleh pancaindra kita. Dalam tahap masalah, tugas guru adalah
menyajikansituasi yang mengandung masalah. Situasi ini kemudian dihadapkan
kepada muriduntuk diamati dan selanjutnya dikaitkan dengan konsep yang ada
dalam pikiran murid.Guru membantu membimbing siswa dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan pelacak.
6) Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu kesimpulan yang masih sementara
atausetengah benar dan masih memerlukan pengujian dan pembuktian, Hipotesis
dirumuskan berdasarkan asumsi. Asumsi adalah hal-hal yang berhubungan
denganunsur-unsur masalah yang diterima sebagai kebenaran tanpa bukti.
7) Data
Data adalah informasi petunjuk. Data diperlukan untuk menguji hipotesis.
Untukmendapatkan data yang terpercaya maka diperlukan instrumen dan teknik
pengumpulan data.
8) Kesimpulan
Kesimpulan adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan kebenarannya.
Apabila kesimpulan-kesimpulan tersebut terus diuji dan dibangun secara kait
mengait dalamsuatu bidang maka akan lahir suatu.

3. Dalam proses belajar siswa telah membawa pengertian dan pengetahuan awal yang
harus ditambah, dimodifikasi, diperbaharui, direvisi, dan diubah oleh informasi baru
yang diperoleh dalam proses belajar.
Namun, dalam prosesnya siswa malah cenderung menjadi pasif karena belum terbiasa
oleh proses pembelajaran tersebut. Dulu yang biasanya siswa hanya mendengarkan
dan menjalankan perintah dari guru dalam proses pembelajaran, sekarang dituntut
untuk mencari sendiri masalah serta menyelesaikannya. Fasilitas-fasilitas yang
dimiliki sekolah juga menjadi kendala dalam pembelajaran inkuiri. Misalnya pada
pembelajaran biologi yang menggunakan alat-alat laboratorium. Sedangkan tidak
semua sekolah memiliki laboratorium yang lengkap bahkan ada yang tidak memiliki
laboratorium.
Norlander-Case, et al. (1998) mengungkapkan bahwa, tantangan dalam menerapkan
pembelajaran berbasis inkuiri mencakup: (a) kekurangan waktu, (b) kesulitan
menahan diri untuk menjawab pertanyaan siswa secara langsung, (c) membelajarkan
hal yang abstrak, dan (d) instrumen penilaian yang memperhatikan kosa kata lokal.
Namun demikian, Rustaman (2010) menemukan bahwa kebiasaan guru sukar diubah
agar sebagaimana seharusnya, karena itu perlu upaya keras untuk menginkuirikan
pembelajaran sains di kalangan pendidik oleh semua pihak yang terkait dalam
pendidikan.
Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalan di atas yaitu, guru harus
merencanakan proses pembelajaran inkuiri dengan sangat baik. Selain itu, guru harus
mengetahui metode-metode yang tepat dalam pembelajaran ini sehingga siswa tidak
menjadi pasif. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan fasilitas sekolah yang belum
tersedia yaitu dengan menggunakan teknologi serta lingkungan sekitar sebagai sumber
belajarnya.
Menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran memang
sangat diperlukan. Namun, sebelumnya perlu adanya perencanaan yang baik sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Disamping itu guru harus
menguasai teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.

4. Mendampingi siswa untuk lebih terarah dalam pendekatan Kogitif dapat dengan cara
menempatkan guru pada seseorang yang memberikan pemahaman kepada peserta
didik, seorang guru diharapkan mampu membawa peserta didik untuk berpikir secara
kompleks sehingga mereka mendapatkan pemahaman mereka sendiri terhadap materi
yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan. Dimana seorang guru sebagai
penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak
agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. Peranan
guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta
didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka
melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Sehingga dalam
kemampuan pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir
anak, agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam
macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan
kemampuan logika matematikannya dan pengetahuan ruang dan waktu, serta
mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokan serta mempersiapkan
pengembangan kemampuan berpikir teliti.

Anda mungkin juga menyukai