Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING
Oleh :
I Putu Agus Indrawan
(1013031035)
mengintegrasikan,
mengorganisasikan
bahan
serta
membuat
kesimpulan-kesimpulan
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas
adalah sebagai berikut
a. Perencanaan
1
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contohcontoh generalisasi)
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret
ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
b. Pelaksanaan
Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas, ada beberapa prosedur
yang harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, secara umum sebagai berikut.
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan
pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas
belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap
ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan
dan membantu siswa untuk melakukan eksplorasi. Dalam hal memberikan stimulasi dapat
menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan
demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada
siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah melakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang
relevan dengan bahan pelajaran, kemudian pilih salah satu masalah dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah). Memberikan
kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasasalahan yang mereka
hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun pemahaman siswa agar
terbiasa untuk menemukan masalah.
3) Data collection (pengumpulan data).
Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis, dengan memberi kesempatan siswa mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa
belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan
yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah
dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
4) Data processing (pengolahan data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Data processing disebut juga dengan
pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan
generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang
alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis
5) Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa memeriksa secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
data yang telah diolah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau
tidak, apakah terbukti atau tidak.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.
Kelebihan dari Model Penemuan Terbimbing adalah sebagai berikut (Marzano; 1992):
a.
b.
c.
d.
benar.
e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih
f.
g.
h.
i.
j.
Sebagai contoh penerapan metode discovery leraning dalam pembelajaran kimia dengan
topik hukum-hukum dasar kimia
No.
Tahap
Kegiatan Guru
1.
2.
Pembelajaran
Stimulation/
Kegiatan Siswa
a. Mengajukan pertanyaan
a. Memahami pertanyaan
Pemberian
rangsangan
Problem
a. Membantu siswa
a. Mengembangkan
statement/ide
ntifikasi masalah
mengembangkan hipotesis
hipotesis terkait
mengenai hukum-hukum
hukum-hukum dasar
dasar kimia
kimia
b. Membantu siswa menguji b. Membantu siswa menguji
data yang terkumpul
data yang terkumpul
tentang topik tersebut
tentang topik tersebut
c. Membantu siswa mencari c. Mencari fakta/bukti atas
fakta/bukti atas hipotesis
hipotesis yang diajukan.
yang diajukan.
3.
4.
5.
6.
Pengumpulan
Data
mencari informasi yg
benar.
b. Membimbing siswa
benar
b. Merumuskan hipotesis
Pengolahan data
merumuskan
hipotesis
a. Membimbing siswa untuk
a. Melakukan
Verification/
a. Membantu siswa
a. Memperluas hasil
pembuktian
Generalizatio
n/penarikan
kesimpulan
a. Membantu siswa
mengungkapkan penyelesaian
masalah yang dipecahkan
b. Membimbing siswa untuk
menganalisis masing-
c. Melakukan verifikasi,
kategori data.
b. Mengkaji kekurangan
hipotesis.
c. Menerima kebenaran/fakta
yang menjadi jawaban rumusan
hipotesis dan dari data-data
a. Mengungkapkan
penyelesaian masalah yang
dipecah
b. Melakukan analisis atas
masing-masing kesimpulan
yang telah
Referensi
Anonim,
2014.
Model
Pembelajaran
discovery
learning.
http://www.academia.edu/6644958/MODEL_PEMBELAJARAN_DISCOVERY_LE
ARNING. Diakses 10 November 2014
Faiq, Muhammad. 2014. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Dalam
Implementasi
Kurikulum
2013.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/06/modelpembelajaran-discovery-
2014
Nosalmathedu,
2012.
Model
pembelajaran
discovery
http://nosalmathedu10.blogspot.com/2012/07/model-pembelajaran-discovery
learning.html. Diakses 10 November 2014)
learning.