NIM. 19014339
Email : masrizki526@gmail.com
Hal ini sangat menentukandan merupakan aspek pokok dalam pembelajaran. Menang
banyak pendekatan atau strategi dalam pembelajaran, namun semua akan menjadi efektif ataupun
tidak dari pihak-pihak yang ada, baik siswa maupun guru. Salah satu pendekatan yang sering
digunakan dalam proses pembelajaran adalah pendekatan saintifik atau scientific approach.
Pendekatan saintifik ini sebenarnya sudah digunakan dalam kurikulum di Indonesia dengan
istilah yang dikenal sebagai learning by doing yang menuntut siswa untuk belajar secara aktif.
Pendekatan ini secara formal diadopsi dalam Kurikulum 1975 dan masih sering digunakan
meskipun kurikulum di Indonesia sudah berganti-ganti lebih dari 10 kali.
Pengertian
Pengertian pendekatan saintifik salah satunya dirumuskan oleh Hosnan (2014). Menurut
Hosnan, pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya siswa
secara aktif mampu mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
Sejarah singkat
Pada mulanya Pendekatan saintifik digunakan dalam pendidikan di Amerika akhir abad
ke-19 di mana pada saat itu pembelajaran sains menekankan pada metode laboratorium formalistik
yang kemudian diarahkan pada fakta-fakta ilmiah.
Pendekatan ini sebenarnya sudah digunakan dalam kurikulum di Indonesia dengan istilah
learning by doing yang dikenal dengan cara belajar siswa aktif dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang secara formal diadopsi dalam Kurikulum 1975.
Tujuan
7. Melatih siswa supaya mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan
hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja
Prinsip
Beberapa prinsip pendekatan Saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa
dalam struktur kognitifnya.
Langkah-langkah
a. Mengamati (observasi)
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar
menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati.
c. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini
dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena
atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen.
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi
e. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui
menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan, dan menemukan pola.
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena
menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer.
3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
6) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan.
7) Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
11) Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia
seutuhnya.
13) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
1) Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang
pandai, akan mengalami kesilitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan
antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
frustasi.
2) Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang
lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
3) Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini dapat buyar berhadapan dengan siswa
dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
Secara umum pendekatan saintifik mempunyai banyak kelebihan yang sangat bermanfaat
bagi perkembangan siswa dalam hal pengetahuan kognitif, sikap afektif, dan keterampilan
psikomotor, sebagai bekal siswa untuk diterapkan dalam kehidupan nyata di lingkungannya.
Namun semua pendekatan pasti ada kelebihan dan kekurangannya.
Pendekatan saintifik juga mempunyai kelemahan yaitu: tidak semua siswa siap berpikir
sehingga bagi siswa yang kurang pandai akan mengalami banyak hambatan. Selain itu kurang
efektif jika jumlah siswa banyak karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu siswa
dalam menemukan teori atau pemecahan masalah.
Penutup
Model pembelajaran ini sudah terhitung tua dan dapat masuk secara fleksibel di era
sekarang karena ke efektifan dari metode pembelajaran saintifik learning ini sendiri. Melihat dari
kelebihan yang dimiliki metode saintifik, metode ini di anggap ampuh dan mampu membantu
dalam perkembangan pembelajaran namun kita tidak dapat melupakan dari kelemahan yang ada
dimana jika terjadi kelemahan ini maka akan terjadinya hal fatal yang akan terjadi. Oleh karena
itu diharapkan guru bisa menjadi jembatan siswa untuk menutupi kekurangan yang ada se
minimalis mungkin.
Daftar Pustaka
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia.