Inquiry Learning
Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri
(Inquiry Learning)
Menurut Gulo (dalam Al-Tabani, 2014: 78) menyatakan
pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuan-
penemuannya dengan penuh percaya diri. Menurut Al-
Tabani (2014: 147) inkuiri merupakan bagian inti dari
kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual.
Pengetahuan dan ketersimpulan yang diperoleh siswa
diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta,
melainkan hasil dari menemukan sendiri.
Menurut Al-Tabani (2014: 80) pembelajaran
inkuiri memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu :
Pertama, pembelajaran inkuiri menekankan kepada
aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan
untuk mencri dan menemukan jawaban sendiri dari
sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan untuk
dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri yaitu
mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis,
logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Langkah Langkah / Kerangka
operasional Model Pembelajaran Inkuiri
1. Orientasi terhadap Masalah
Untuk mengorientasikan siswa terhadap masalah ,
guru harus memiliki kreativitas sehingga stimulus atau
rangsangan yang di berikan benar-benar menarik bagi
siswa.
Memang tidaklah mudah bagi peserta didik untuk merumuskan permasalahan secara
baik jika mereka belum terbiasa dan terlatih. Tetapi, memang seharusnyalah guru
berusaha membuat mereka untuk memiliki kemampuan ini.
Pertanyaan dan permasalahan yang baik akan membuat siswa benar-benar belajar,
sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang apa
yang sedang di pelajari.
3. Mengajukan Hipotesis
Setelah peserta didik merumuskan masalah,
langkah selanjutnya adalah merumuskan
hipotesis. Perumusan hipotesis oleh peserta
didik dapat di pandu oleh guru, dengan
memberikan peserta didik bahan bacaan
untuk menjawab rumusan masalah.
Berikut ini adalah beberapa karakter atau ciri khas dari pembelajaran inkuiri.
3. Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik dalam belajar.
4. Menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk merumuskan kesimpulan
Kelebihan
Model Pembelajaran Inquiri:
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan
kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
pembelajaran ini di anggap jauh lebih bermakna.
PBM ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar
sesuai dengan gaya mereka.
Pembelajaran ini merupakan strategi yang di anggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar moderen yang
menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat adanya pengalaman.
Keuntungan lain yaitu dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di ata rata-raa. Artinya, siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
kekurangan
model pembelajaran Inquiri;
Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan
sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Penjelasan tersebut senada
dengan pendapat Hanafiah (2012, hlm.77) yang menyatakan bahwa model pembelajaran discovery
learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis
sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud
adanya perubahan perilaku.
Berbeda dengan model pembelajaran konvensional, discovery learning atau pembelajaran penemuan
lebih berpusat pada peserta didik, bukan guru. Pengalaman langsung dan proses pembelajaran
menjadi patokan utama dalam pelaksanaannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Syah (2017) bahwa model discovery learning merupakan model yang
lebih menekankan pada pengalaman langsung siswa dan lebih mengutamakan proses dari pada hasil
belajar (Syah, 2017).
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa discovery learning adalah model
pembelajaran yang membantu peserta didik untuk mengalami dan menemukan pengetahuannya
sendiri sebagai wujud murni dalam proses pendidikan yang memberikan pengalaman yang
mengubah perilaku sehingga dapat memaksimalkan potensi diri.
Discovery Learning Menurut Para Ahli
Arends
Discovery Learning adalah model pembelajaran yang menekankan proses
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar secara
aktif yang akan membimbing peserta didik untuk menemukan dan mengemukakan
gagasannya terkait topik yang dipelajari (Arends, 2015, hlm. 402).
Rusman
Model pembelajaran discovery learning didefinisikan oleh Rusman (dalam Ertikanto,
2016) sebagai sebuah model pembelajaran yang mendukung seorang individu atau
kelompok untuk menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan dengan
pengalaman yang didapatkannya oleh setiap individu.
Stimulation (stimulus),
memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas
belajar lainnya yang mengarah pada persiapan peecahan masalah;
Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah),
yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang
relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah);
Generalization (generalisasi),
menarik sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Karakteristik Model Discovery
Learning
Adapun ciri utama belajar menemukan, yaitu: (1)
mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
menggabungkan, danmenggeneralisasikan pengetahuan; (2)
berpusat
pada peserta didik; (3) kegiatan untuk menggabungkan
pengetahuan
baru dan pengetahuan yang sudah ada. Ada sejumlah ciri-ciri
proses
pembelajaran yang sangat ditekankan oleh teori kontruktivisme,
yaitu sebagai berikut:
a. Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar.
b. Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar peserta
didik.
c. Memandang peserta didik sebagai pencipta kemauan dan tujuan
Kelebihan Model Pembelajaran
Discovery Learning
Tentunya sebagai produk ciptaan manusia, discovery learning memiliki
kelebihan dan kekurangan yang menyelimutinya. Menurut Hanafiah (2012,
hlm. 79)
kelebihan model pembelajaran discovery learning adalah sebagai berikut.
Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.
Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat
dimengerti dan mengendap dalam pikirannya;
Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk
belajar lebih giat lagi;
Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan dan minat masing-masing;
Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses
menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik
dengan peran guru yang sangat terbatas.
Kekurangan Model Pembelajaran
Discovery Learning
kelemahan model discovery learning menurut Hanafiah (2012, hlm. 79)
adalah sebagai berikut.
Dalam discovery learning siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Kenyataan lapangan juga menunjukkan bahwa partisipasi banyak siswa
dalam pembelajaran meningkat ketika model pembelajaran ini digunakan.
Melalui pembelajaran dengan discovery learning, siswa belajar menemukan pola dalam
situasi konkret maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi
tambahan yang diberikan.
Siswa belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya
jawab sebagai alat untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan
pengetahuan.
Pembelajaran dengan discovery learning membantu siswa membentuk cara kerja bersama
yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan mengaplikasikan ide-ide
orang lain.
Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-
konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui discovery learning lebih bermakna.
Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih
mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru
pula.
Ciri Ciri Model Pembelajaran
Discovery Learning
Tentunya melalui karakteristiknya yang unik dan
diklasifikasikan sebagai model pembelajaran khusus,
discovery learning akan memiliki penanda atau ciri yang
menjadikannya berbeda dengan model pembelajaran lain.
Hosnan (2014, hlm. 284) menyatakan bahwa ciri utama
pembelajaran menemukan atau discovery leraning adalah
sebagai berikut.