Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Model Pembelajaran CRI (Certainly Of Response Index)

Metode CRI ini telah dikembangkan oleh Saleem Hasan (1999: 294-299) yang digunakan untuk
mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa, yang merupakan ukuran tingkat keyakinan/kepastian
responden dalam menjawab setiap pertanyaan (soal) yang diberikan.

Hutnal (2002) mengemukakan bahwa CRI menggunakan rubric dengan penskoran 0 untuk totally guested
answer, 1 untuk amost guest, 2 untuk not sure, 3 untuk sure, 4 untuk almost certain, dan 5 untuk certain.

Satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penggunaan CRI adalah kejujuran siswa dalam
mengisi CRI untuk jawaban suatu soal, karena nantinya akan menentukan pada keakuratan hasil identifikasi
yang dilakukan (Tayubi, 2005: 1).

Model Certainly of Response Index(CRI) merupakan model yang digunakan untuk mengukur tingkat
keyakinan siswa terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. Certainly of Response Index (CRI) adalah
ukuran tingkat keyakinan/kepastian responden dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan (Saleem
Hasan dalam Tayubi, 2005)

Seorang responden mengalami miskonsepsi atau tidak tahu konsep dapat dibedakan secara sederhana dengan
cara membandingkan benar tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi rendahnya indeks kepastian jawaban
(CRI) yang diberikannya untuk soal tersebut (Tayubi, 2005).

Tabel ketentuan CRI untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi, dan tidak tahu konsep.

Tabel ketentuan CRI untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi,


dan tidak tahu konsep.
Kriteria jawaban CRI rendah (<2,5) CRI tinggi (>2,5)

Jawaban benar Tidak tahu konsep (lucky guess) menguasai konsep dengan baik

Jawaban salah tidak tahu konsep Kemunkinan terjadi miskonsepsi

(Tayubi, 2005).

CRI biasanya didasarkan pada suatu skala, sebagai contoh, skala enam (0-5) seperti pada tabel berikut :

Tabel CRI skala 4 dan kriterianya

CRI Kriteria

1 Sangat tidak yakin


2 Tidak yakin
3 Yakin
4 Sangat yakin
(Nursiwin, 2014)

Metode Certainly of Response Index(CRI)dapat digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi,


sekaligus dapat membedakannya tidak tahu konsep, Hasan et al (1999: 294-299). CRI merupakan ukuran
tingkat keyakinan/kepastian responden dalam menjawab setiap pertanyaan (soal) yang diberikan.CRI
biasanya didasarkan pada suatu skala dan diberikan bersamaan dengan setiap jawaban suatu soal.

Sebagai contoh skala 6 (0-5) pada tabel di bawah ini:

Tabel CRI skala 6 dan kriterianya


CRI Kriteria

0 (Totally guessed answer)


1 (Almost guess)
2 (Not Sure)
3 (Sure)
4 (Almost certain)
5 (Certain)

(Tayubi, 2005).

Menurut Tayubi (2005: 6) angka 0 menandakan tidak tahhu konsep sama sekali (jawaban ditebak secara
total), sementara angka 5 menandakan kepercayaan diri yang penuh atas kebenaran pengatahuan dalam
menjawab suatu pertanyaan (soal), tidak ada unsur tebakan sama sekali. jika derajat kepastiannya rendah
(CRI0-2), maka hal ini menggambarkan bahwa proses penebakan memainkan peranan yang signifikan dalam
menentukan jawaban.Tanpa memandang apakah jawaban benar atau salah, nilai CRI yang rendah
menunjukkan adanya unsur penebakan yang secara tidak langsung mencerminkan ketidaktahuan konsep
yang mendasari penentuan jawaban.Jika CRI tinggi (CRI 3-5), maka responden memiliki kepercayaan diri
(confidence) yang tinggi dalam memilih jawaban.

Tayubi (2005: 8) menginformasikan pengoperasionalan kriteria CRI yang dinyatakan dengan persentase
unsur tebakan dalam menjawab suatu pertanyaan :

Tabel Kriteria CRI


CRI Kriteria

0 Jika dalam menjawab soal 100% ditebak

1 Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antara 75-99%

2 Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antara 50-74%


3 Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antara 25-49%

4 Jika dalam menjawab soal persentase unsur tebakan antara 1-24%

5 Jika dalam menjawab soal tidak ada unsur tebakan sama sekali (0%)

Metode CRI ini memiliki keunggulan dan kelemahan


Keunggulannya yakni bersifat sederhana dan dapat digunakan di berbagai jenjang (sekolah menengah sampai
perguruan tinggi), sedangkan kelemahannya adalah metode ini sangat bergantung pada kejujuran siswa
(Mahardika, 2014: 5).

Metode Certainly of Response Index (CRI) mempunyai keunggulan antara lain sebagai berikut :

1. Mudah diterapkan di kelas rendah karena siswa tinggal memilih jawaban yang telah disediakan.

2. Di harapkan dengan adanya penerapan metode baru ini guru akan lebih mudah menerapkan konsep
tersebut.

Selain mempunyai kelebihan, metode Certainly of Response Index (CRI) juga mempunyai kelemahan antara
lain:

1. Metode ini tidak sesuai diterapkan dikelas tinggi karena tidak dapat mengembangkan pengetahuan.

2. Metode ini hanya digunakan untuk pembelajaran yang memerlukan satu kepastian jawaban. Tidak
sesuai untuk pelajaran yang membutuhkan banyak alternatif jawaban.

Anda mungkin juga menyukai