Anda di halaman 1dari 8

C.

CARA MENGUKUR VALIDITAS

Pada garis besarnya, cara-cara menentukan validitas tes dibedakan


kepada dua, yaitu validitas rasional/logis dan validitas empiris atau
validitas berdasarkan pengalaman.
Validitas rasional dapat dicapai dengan menjawab pertanyaan
berikut ini:
1. Apakah tes benar-benar mengukur kompetensi atau hasil belajar yang akan diukur ?
2. Apakah bentuk tes sesuai digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa ?

Untuk menentukan validitas instrumen secara empiris, peneliti


harusmelakukan ujicoba (try out). Ujicoba dilakukankepada sebahagian
sebagian siswa. Kemudian hasil uji coba tersebut diuji validitasnya.
Banyak cara yang dapat kita tempuh untuk menguji validitas tes secara
empiris. Pada makalah ini akan diperkenalkan tiga cara yang lazim
digunakan. ( Asrul. 2014)

1. Validitas eksternal
Validitas eksternal dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor
hasil uji coba instrumen yang dibuat guru dengan instrumen yang
sudah baku.
Misalnya seorang guru Fikih membuat tes ujian semester genap
kelas III tingkat Aliyah. Untuk menguji validitas eksternal tes yang dibuat
guru, dapat dibandingkan dengan tes yang sudah baku, misalnya Tes
Toufel.
Test kemampuan berbahasa Inggris yang dibuat guru dapat diuji
validitas eksternal dengan cara:
a. Mengujicobakan secara bersamaan tes yang dibuat guru dan tes toufel yang telah baku.
b. Memberi skor-skor tes buatan dan tes toufel.
c. Mencari angka korelasi antara skor-skor tes buatan dengan skor- skor tes toufel. Teknik korelasi
yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment.
d. Menguji signifikansi angka korelasi yang diperoleh pada langkah ketiga. jika angka korelasi yang
diperoleh ternyata signifikan, berarti tes yang dibuat guru dapat dianggap VALID.
2. Validitas Internal
Validitas Internal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis
faktor dengan analisis butir.
a. Analisis Faktor.
Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor faktor
dengan skor total. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik
korelasiProduct Moment. Jika terdapatkorelasi positif dan signifikan,
berarti item-item pada faktor tersebut dianggap valid. ( Asrul. 2014)

Untuk menguji validitas empiris dapat dihitung dengan korelasi product-


moment dengan angka simpangan dan korelasi product-moment dengan angka kasar.
1. Korelasi product-moment dengan angka simpangan

Rumus r xy =
∑ xy
√¿ ¿ ¿
Keterangan : r = koefisien korelasi

∑ xy = jumlah produk x dan y

Contoh :

10 orang peserta didik kelas 11 Madrasah Aliyah mendapat nilai dalam


mata pelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris seperti berikut :

Tabel 8.1
Nilai 10 Orang Peserta Didik Kelas 11 MA
Dalam Mata Pelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
NO NAMA B. ARAB B. INGGRIS
.
1. A 5 6
2. B 7 8
3. C 8 7
4. D 5 5
5. E 6 7
6. F 7 7
7. G 4 5
8. H 5 7
9. I 8 8
10. J 6 6

Langkah-langkah penyelesaian :

1) Buat tabel persiapan seperti berikut :

No X Y X Y x2 y2 xy

2) Masukkan nilai masing-masing mata pelajaran, dimana nilai Bahasa Arab sebagai variabel X
dan nilai Bahasa Inggris sebagai variabel Y.
3) Jumlahkan semua nilai yang ada dalam variabel X dan variabel Y, kemudian hitung
rata-rata X dan rata-rata Y.
4) Cari nilai pada kolom x dengan jalan nilai tiap-tiap peserta didik dalam kolom X dikurangi
dengan rata-rata X.
5) Cari nilai pada kolom y dengan jalan nilai tiap-tiap pesert didik dalam kolom Y
dikurangi dengan rata-rata Y.
6) Cari nilai pada kolom x2 dengan jalan menguadratkan masing-masing nilai dalam kolom x.
7) Cari nilai pada kolom y2 dengan jalan menguadratkan masing-masing nilaidalam kolom y.
8) Cari nilai pada kolom xy dengan jalan mengalikan tiap-tiap nilai dalam kolom x dengan
nilai-nilai dalam kolom y.

Berdasarkan langkah-langkah di atas dapat dihitung koefisien korelasi


sebagai berikut :

Tabel 8.2
Perhitungan Korelasi Product-Moment denganAngka Simpangan
No. Nilai Nilai X Y x2 y2 xy
B. Arab B. Inggris
(X) (Y)
1 5 6 -1,1 - 0,6 1,21 0,36 0,66
2 7 8 0,9 1,4 0,81 1,96 1,26
3 8 7 1,9 0,4 3,61 0,16 0,76
4 5 5 - 1,1 - 1,6 1,21 2,56 1,76
5 6 7 - 0,1 0,4 0,01 0,16 -0,04
6 7 7 0,9 0,4 0,81 0,16 0,36
7 4 5 - 2,1 - 1,6 4,41 2,56 3,36
8 5 7 - 1,1 0,4 1,21 0,16 -0,44
9 8 8 1.9 - 1,4 3,61 1,96 2,66
10 6 6 - 0,1 0,6 0,01 0,36 0,06

∑ 61 66 16,9 10,4 10,4

X́ 6,1 6,6

r xy =
∑ xy
√¿ ¿ ¿

Rumus lain korelasi product-moment, yaitu :

r=
∑ xy
n . σx .σy

∑ x2 =
σx=
√ √ N
16,9
10
=√ 1,69=1,3

∑ y2 =
σy=
√ N √ 10,4
10
=√ 1,04=1,0198

10,4
¿
¿¿

2. Korelasi product-moment dengan angka kasar


Di samping itu, Anda juga dapat menggunakan rumus korelasi product-
moment dengan angka kasar sebagai berikut : (Arifin.2012)

r =N ∑ XY −¿ ¿ ¿

No. X Y X2 Y2 XY
1 5 6 25 36 30
2 7 8 49 64 56
3 8 7 64 49 56
4 5 5 25 25 25
5 6 7 36 49 42
6 7 7 49 49 49
7 4 5 16 25 20
8 5 7 25 49 35
9 8 8 64 64 64
10 6 6 36 36 36

∑ 61 66 389 446 413

r =N ∑ XY −¿ ¿ ¿

( 10 )( 413 )−( 61)(66)


¿ 2
√{ ( 10 ) (389)−( 61 ¿ } {( 10 ) ( 446 )−¿ ¿ ¿

4130−4026
¿
√(3890−3721)(4460−4356)
104
¿
√(169)(104)
104
¿
√(17576)
¿ 0,784

b. Analisis Butir
Analisis butir dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor-skor 
item dengan skor total. Korelasi dilakukan dengan teknik korelasi
product moment. Jika terdapat korelasi positif dan signifikan antara
skor item dengan skor total berarti item tersebut dianggap valid. ( Asrul. 2014)
Apa yang sudah dibicarakan di atas adalah validitas soal
secara keseluruhan tes. Di samping itu perlu juga mencari
validitas item atau validitas untuk masing-masing butir soal.
Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan
yang besar terhadap skor total. Skor item menyebabkan tinggi
rendahnya skor total.
Untuk soal-soal bentuk objektif skor untuk item biasa
diberikan dengan angka 1 (item yang dijawab benar) dan angka
0 (item yang dijawab salah), sedangkan skor total merupakan
jumlah dari skor untuk semua item yang membangun soal
tersebut. (Arifin.2012)

Contoh perhitungan:
Tabel Analisis Item untuk Perhitungan Validitas Item

Misalnya akan dihitung validitas item nomor 6, maka skor item


tersebut disebut variabel X dan skor total disebut Y. Setelah
dilakukan perhitungan maka diperoleh data sebagai berikut :

∑X = 6 ∑Y = 46
∑XY = 37 ∑X2 = 6
2
∑Y = 288
Kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi product
moment angka kasar :
r xy =N ∑ XY −¿ ¿ ¿

8 x 37−(6 x 46)
r xy = 2 2
√ {8 x 6−6 } {8 x 288−46 }
296−276
¿
√ { 48−36 } {2304−2116 }
20
¿
√12 x 188
20
¿
47,497

¿ 0,421

Dari perhitungan tersebut di atas maka diperoleh validitas item


nomor 6 adalah 0,421. Untuk mengambil keputusan angka
tersebut dikonsultasikan dengan tabel r (product moment). Dari
tabel r pada df 8 diperoleh angka 0,707. Oleh karena r hitung =
0,421 < r tabel = 0,707, maka item nomor 6 tidak valid. (Arifin.2012)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Asrul, dkk. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Cipta Pustaka

Anda mungkin juga menyukai