Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan cara
melakukan evaluasi pembelajaran. Dimana dalam menilai keberhasilan
dari suatu proses pembelajaran diperlukan suatu alat penilaian atau
instrumen penilaian. Menurut Arifin (2009), penilaian atau asesmen
merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan
hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
Asesmen memegang peran yang sangat penting, karena asesmen
diharapkan dapat memberikan umpan balik mengenai materi yang telah
dipelajari peserta didik, efektifitas dari proses pembelajaran dan hasil
belajar peserta didik (Kusaeri dan Suprananto, 2012). Sudijono dalam Uno
dan Koni (2012) mengatakan bahwa secara umum asesmen memiliki tiga
fungsi, yaitu 1) mengukur kemajuan; 2) menunjang penyusunan rencana,
dan 3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas asesmen, perlu diketahui
bahwa ada beberapa hal yang menjadi prinsip dalam asesmen agar guru
tidak salah dalam pembuatan asesmen. Prinsip-prinsip dalam asesmen,
yaitu (1) asesmen harus merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran; (2)
asesmen harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah;
(3) asesmen harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria
yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; dan (4)
asesmen harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) (Depdiknas, 2009).
Hal tersebut sesuai dengan kondisi kurikulum sekarang ini
(Kurikulum 2013) yang mengharapkan siswa memiliki kemampuan
menyelesaikan masalah, maka asesmen yang dibuat guru diharapkan
mampu mengukur kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.
Langkah-langkah siswa dalam memcahkan masalah sampai mendapat
suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori temuan ilmuwan tersebutlah
yang merupakan suatu kimia sebagai proses. Maka kegiatan evaluasi yang
dilakukan pun tidak hanya mencakup pengukuran produk saja tanpa
memperhatikan prosesnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Asesmen?
2. Apa tujuan, fungsi dan prinsip dari Asesmen?
3. Apa jenis dan teknik Asesmen?
4. Contoh instrumen asesmen dalam pembelajaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Asesmen.
2. Mengetahui tujuan, fungsi, dan prinsip Asesmen.
3. Mengetahui jenis dan teknik Asesmen.
4. Memaparkan contoh instrumen asesmen dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Wiggins (1989) menyatakan bahwa asesmen merupakan
sarana yang secara kronologis membantu guru dalam memonitor
siswa. Linn dan Gronlund (Kusaeri dan Suprananto, 2012)
mengemukakan bahwa asesmen merupakan suatu istilah umum
yang meliputi prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang belajar peserta didik (observasi,rata-rata
pelaksanaan tes tertulis) dan format penilaian kemajuan belajar.
Uno dan Koni (2012) mengatakan bahwa secara umum asesmen
dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam
bentuk apapun yang dapatdigunakan untuk dasar pengambilan
keputusan tentang siswa, baik yangmenyangkut kurikulum,
program pembelajaran, iklim sekolah maupun kebijakansekolah.
Berdasarkan lampiran Permendikbud no 66 tahun 2013
tentang standar penilaian pendidikan, penilaian (asesmen)
pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peseta didik.
Asesmen merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta
untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Kegiatan
penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan tidak sekedar
memberi soal peserta didik kemudian selesai, tetapi guru harus
menindaklanjutinya untuk kepentingan pembelajaran dan
membantu peserta didik mencapai pengembangan belajarnya
secara optimal (Arifin, 2009). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian
proses belajar siswa. Asesmen sering disebut sebagai salah satu
bentuk penilaian berupa hasil proses pembelajaran siswa,
sedangkan penilaian merupakan salah satu komponen dalam
evaluasi pembelajaran.
B. Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Asesmen

1. Tujuan Assesmen

Popham (1995:4-13) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain


untuk:

1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar,

2) memonitor kemajuan siswa,

3) menentukan jenjang kemampuan siswa,

4) menentukan efektivitas pembelajaran,

5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran,

6) mengevaluasi kinerja guru kelas, dan

7) mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang guru.

2. Fungsi Assesmen

Fungsi assesmen dalam pembelajaran IPA diantaranya:

1) Sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, memperkaya


pembelajaran IPA di kelas.
2) Sebagai alat komunikasi dengan murid-murid, administrator
dan orang tua murid, tentang pentingnya IPA.
3) Sebagai alat untuk memonitor hasil belajar IPA dan perbaikan
pembelajaran.
4) Sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pengajaran IPA

3. Prinsip-prinsip Assesmen
1) Proses yang transparan
2) Memiliki validitas
3) Dapat dipercaya
4) Fleksibel
5) Berkeadilan
6) Praktis
7) Sahih dan Handal
Sahih berarti soal atau tugas yang dikerjakan peserta diklat harus
sesuai dengan kompetensi yang ingin dinilai.
8) Adil
Penilaian harus adil untuk semua peserta diklat. Artinya
penilaian tidak menguntungkan atau merugikan salah satu atau
sekelompok peserta diklat yang dinilai.
9) Terbuka
10) Menyeluruh.
11) Terpadu
12) Berkesinambungan/Berkelanjutan
13) Bermakna

C. Jenis dan Teknik Asesmen


Menurut Stiggins (1994) jenis asesmen dibagi menjadi
empat, yaitu : seleksi respon terpilih (selected response
assessment), uraian atau esai (essayassessment), kinerja
(performance assessment), dan wawancara/komunikasi personal
(communication personal).
Jenis target pencapaian hasil belajar menurut Stiggins
(1994) meliputi tentang pengetahuan (knowledge), penalaran
(reasoning), keterampilan (skills), hasil karya (product), dan afektif
(affective).
Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 66 Tahun
2013 tentang standar penilaian, ada 3 teknik dan instrumen yang
digunakan pendidik dalam menilai kompetensi pengetahuan
peserta didik yaitu :
1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen
uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
D. Contoh Instrumen Assesmen dalam Pembelajaran
 Asesmen dalam ranah Kognitif
Cara–cara pelaksanaan asesmen dalam ranah kognitif :
 mempergunakan tes tertulis atau tes pensil dan kertas
 mempergunakan opservasi guru atas kinerja murid.
 mempergunakan tes gambar–gambar yang dibubuhi
sedikit tulisan atau kata–kata.
 mempergunakan jurnal murid–murid.
 mempergunakan peta konsep dan yang penting tidak
umum dilakukan tetapi ada baiknya dicoba adalah
portofolio.
 Asesmen untuk kategori berpikir Tingkat Tinggi
Yang termasuk kategori tingkat tinggi menurut Bloom adalah
aspek–aspek penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Dalam
aspek penerapan, murid mempergunakan ilmu pengetahuan
yang sudah di milikinya untukditerapkan dalam situasi baru
yang berbeda dengan situasi yang dikenalnya. Pada dasarnya
kita meminta/memeriksa apakah murid–murid benar
memahami suatu konsep sehingga dapat menerapkan dalam
konteks yang lain.
Contoh: Kamu sudah mempelajari bahwa antara makluk hidup
ada saling ketergantungan.
Terapkanlah pengetahuanmu pada situasi berikut ini :
1. Pernyataan berikut ini adalah salah “ menembak burung–
burung kecil adalah suatu cara untuk olahraga yang
menyenangkan “
2. Bagaimanakah yang benar?
3. Apa yang kamu lakukan bila ada orang–orang yang
menembaki burung–burung dihalamanmu?
Asesmen keterampilan menganalisis melibatkan pemecahan
ide atau pemenggalan ide, kemudian murid ditanya apakah
mereka memahami hubungan antara pengalaman. Gambar–
gambar kartun, grafik, gambar–gambar tanpa kita dapat
dipakai untuk menjadi keterampilan menganalisis.
· Aspek menganalisis terbagi atas analisa unsur–unsur dan
analisa sebab-akibat
· Asesmen aspek evaluasi memerlukan penggabungan
antara aspek pengetahuan, aspek pemahaman, penerapan,
analisa, dan aspek sintesa untuk menunjukan suatu penilaian
 Asesmen dalam ranah Afektif
Ranah koknitif meliputi pengetahuan-pengetahuan dan
pemahaman secara intelektual. Menurut Bloom ranah afektif
mencakup perasaan, emosi, minat, sikap, nilai, dan apresiasi.
Hal ini erat hubungannya dengan perasaan murid terhadap
pelajaran IPA dan bagaimana perasaan ini mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Cara lain untuk mengetahui perasaan
murid adalah dengan menggunakan daftar pilihan.
Contoh :
Berilah tanda V di antara kata yang berlawanan di bawah ini
IPA
Menyenangkan.....................................................membosankan
Baik ...................................................................................buruk
Berguna.................................................................tidak berguna
Mudah .................................................................................sulit
Rumit ..........................................................................sederhana
Diperlukan........................................................tidak diperlukan
 Asesmen dalam ranah Psikomotor
Ranah psikomotor menekankan keterampilan–keterampilan
motorik atau keterampilan menangani benda–benda atau alat–
alat pada waktu melakukan kegiatan percobaan IPA. Untuk
ranah psikomotor kita dapat membuat bagan untuk
mengklasifikasi tujuan pembelajaran.

Contoh pengamatan kinerja murid dan skala penilaian.


Tujuan tingkah laku d
Selalu Kadang Tak Pernah
pembelajaran
Berhati–hati mengenai
mikroskop
Membersikan lensa dengan
benar
Menfokuskan lensa dengan
benar
Menyediakan dan meletakan
selinder dengan benar
Mengatur kaca agar
mendapatkan sinar dengan cepat

Hal–hal berikut yang dipakai dalam penilaian dalam


ranah psikomotor:
1. belajar dengan alat–alat IPA sederhana misalnya
thermometer, timbangan, mistar ukur , gelas ukur, stop watch.
2. untuk kinerja keterampilan laboratorium dan prosedur
misalnya: menyaring sat, memakai mikroskop.
3. mengumpulkan dan merekam data dalam tabel, charta dan
grafik yang dibuat sendiri–sendiri oleh murid.
4. mendesain suatu percobaan dan melaksanakanya
misalnya: bagaimana caranya membuat tablet ini melarut
dengan cepat?
5. mengajukan pertanyaan–pertanyaan yang dapat dites.
6. unjuk kinerja dengan alat-alat atau bahan-bahan untuk
mendemonstrasikan pemahaman konsep-knsep dan hubungan
antara konsep misalnya pemahaman hubungan sirkuit listrik,
atau pemahaman hubungan antara masa, volume dan kerapatan
suatu obyek.
7. membuat model yang menunjukan gejala alam misalnya
sel, system tata surya atau struktur geologi.
8. mengkomunikasikan proses percobaan baik berupa tulisan
induvidual maupun kerja kelompok.
Kelemahan dari asesmen:
1) Perlu alat–alat atau bahan–bahan untuk diotak atik,
2) Perlu tempat khusus untuk pelaksanaan,
3) Persiapan dan pembersihan sesudah pelaksanaan asesmen,
4) Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya elatif lama ,
5) Hanya sedikit dari materi pembelajaran yang dapat dites,
6) Hanya sedikit dari murid–murid yang dapat ditentukan
waktunya menyelesaikan asesmen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajar


siswa. Asesmen sering disebut sebagai salah satu bentuk penilaian berupa hasil
proses pembelajaran siswa, sedangkan penilaian merupakan salah satu komponen
dalam evaluasi pembelajaran. Tujuan Assesmen adalah mendiagnosa kelebihan
dan kelemahan siswa dalam belajar, memonitor kemajuan siswa, menentukan
jenjang kemampuan siswa, menentukan efektivitas pembelajaran, mempengaruhi
persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran, mengevaluasi kinerja guru kelas,
dan mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang guru.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Depdiknas. 2009. Pedoman Penilaian Di Kelas. Pusat Penilaian Pendidikan


Balitbang Depdiknas. Jakarta.

Kusaeri dan Suprananto, 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Graha


Ilmu. Yogyakarta.

Stiggins, R. J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York:


MaccmillanCollege Publishing Company

Uno, H. B. dan Koni S. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiggins, G. 1989. “A True Test: Toward More Authentic and Equitable


Assessment”. Phi Delta Kappa International. 70(9): 703 – 713.

Widiana, I Wayan. 2016. Pengembangan Asesmen Proyek Dalam Pembelajaran


IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Indonesia. 5(2). 855-858.
INSTRUMEN ASESMEN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Yang dibina oleh Ibu Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd.

Oleh
Kelompok 6 :
Adila Madani Marzauq 170351616552
Salsabila Firdausi 170351616590

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
OKTOBER 2018

Anda mungkin juga menyukai