BIDANG STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Disusun Oleh:
CANDRA
2290224951452
appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy),
dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) dengan topik lain yang berkaitan di
mata kuliah ini atau mata kuliah lain atau dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan.
yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan
yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: Kurikulum yang memiliki tujuan
pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas
Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan
belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan
belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan
selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Manajemen kelas yang
adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin
melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif. . Bagaimana
guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang
telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau
sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
(2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy)
pendidikan Pengajaran yang Responsif Kultur. Yaitu suatu konsep dimana pendidikan,
kultural asal siswa. Proses belajar yang dilakukannya seharusnya menjadikan mereka
memahami kultur mereka sendiri dengan lebih baik sehingga sekolah nantinya dapat
membuat mereka dapat beradaptasi dan membangun masyarakatnya menjadi lebih baik.
Gerakan pendidikan relevan kultur didasari oleh kenyataan mengenai banyaknya sekolah
yang menerapkan proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan kultur siswa. Tidak
yaitu:
a. Siswa harus mengalami kesuksesan akademik. Para siswa harus dapat mengembangkan
siswa sebagai kendaraan untuk belajar. Misalnya guru bahasa memanfaatkan pepatah
Selanjutnya James A. Banks menyatakan bahwa pendidikan relevan kultur lebih dari
lainnya, dia menyebutkan ada lima dimensi yang harus diperhatikan yaitu integrasi
Pengajaran dengan menggunakan pendekatan TaRL adalah mengatur peserta didik tidak
ataupun sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik yang sama. Sehingga acuannya
peserta didiknya. Demikianpun dengan hasil belajarnya, juga ditentukan oleh berdasarkan
evaluasi pembelajaran sesuai dengan fase/levelnya. Peserta didik yang belum mencapai
Pemberian tugas adalah suatu metode dimana peserta didik harus selalu diberikan
kebebasan untuk berkembang menjadi manusia yang pada akhirnya akan berdiri sendiri
dan bertanggung jawab. Tugas yang diberikan seorang guru kepada peserta didik untuk
mempelajari bab tertentu, seperti membuat resep pengawetan dari bahan nabati seperti
manisan,asinan dan selai,membuat kemasan dan label dari makanan awetan dari bahan
nabati pada pelajaran prakarya dan kewirausahaan . Selain itu dengan pemberian tugas
dari guru peserta didik harus tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
peserta didik harus bisa memahami tugas tersebut dengan waktu yang telah ditentukan
Pemberian tugas adalah suatu metode interaksi edukatif yang dalam percakapan sehari-
hari disebut dengan pekerjaan rumah yaitu metode dimana peserta didik diberi tugas
khusus (sehubungan dengan bahan pelajaran) (Zuhairini dkk, 1993: 84). Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian tugas adalah suatu metode edukatif dimana
guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan di luar jam pelajaran atau
3 Pengajaran Pemberian tugas adalah suatu metode dimana peserta didik harus
selalu diberikan kebebasan untuk berkembang menjadi manusia
Sesuai Level
yang pada akhirnya akan berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
Tugas yang diberikan seorang guru kepada peserta didik untuk
mempelajari bab tertentu, seperti membuat resep pengawetan dari
bahan nabati seperti manisan,asinan dan selai,membuat kemasan
dan label dari makanan awetan dari bahan nabati pada pelajaran
prakarya dan kewirausahaan