Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1 : 1.

Agustina Nurul Safitri


2. Hilal Abdi
3. Muhammad Masliyadi
4. Ni’matul Ashpia
5. Rahma Humaera
6. Uswatun Hasanah
Kelas : PGSD D
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia
Dosen : Prof. Dr. H. Aminuddin Prahatama Putra, M.Pd
Tugas : Topik 4 Ruang Kolaborasi

Beberapa pertanyaan pemantik dibawah dapat memberikan panduan dalam


membuat rumusan:
1. Apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada
peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?
Seperti yang kita tahu, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang
melibatkan seluruh nilai-nilai khas (religiusitas, kebhinekaan, gotong royong, dll).
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila adalah cerminan diri dari bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pendidikan abad ke-21 merupakan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
Salah satu misi dari pendidikan abad ke-21 adalah penguatan karakter pada
peserta didik. Hal ini sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang ada pada Pancasila.
Berdasarkan hal tersebut, muncullah Profil Pelajar Pancasila sebagai perwujudan

manusia Indonesia yang kuat dengan nilai-nilai luhur budaya yang menjadi akar
pendidikan dalam upaya memaknai dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan.
Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang
diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur

Pancasila.
2. Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?
Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat dilakukan dengan :
a. Mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa, kemudian
menyapa peserta didik.
b. Membiasakan literasi keagamaan sebelum pembelajaran.
c. Berbuat baik dengan seluruh warga sekolah terlepas dari perbedaan agama.
d. Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah.
e. Menaati peraturan yang berlaku.
f. Menyajikan video yang inspiratif.
g. Memberikan nasihat dan motivasi belajar yang membangkitkan semangat
peserta didik.
h. Menanamkan kebiasaan positif pada peserta didik, seperti jujur, buang
sampah pada tempatnya, melaksanakan piket kebersihan, bergotong royong,
toleransi, dan bertanggung jawab.
i. Memberikan tugas yang memicu kreativitas kemandirian yang sesuai dengan
kebudayaan yang dimiliki, seperti membatik/membuat sasirangan, merajut,
menjahit, dan sebagainya.
j. Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan konteks pembicaraan
dengan lawan bicara yang diajak berkomunikasi.
k. Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
l. Menghargai perbedaan dari berbagai aspek; suku, ras, agama.
m. Dalam abad 21, komunikasi tidak terbatas hanya pada satu bahasa, tetapi
multi bahasa.

Anda mungkin juga menyukai