Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aulia Apriliani Haningtyas

NIM : 2301680119
Kelas :PGSD B
Tugas: PPDP Aksi Nyata Topik 1

1. Menurut Anda, apakah proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik? Elaborasi jawaban Anda dengan menceritakan hasil pengamatan
yang telah dilakukan.
2. Menurut Anda, apakah proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan kesiapan peserta
didik? Elaborasi jawaban Anda dengan menceritakan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
3. Menurut Anda, apakah proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan latar belakang
peserta didik? Elaborasi jawaban Anda dengan menceritakan hasil pengamatan yang telah
dilakukan.

Jawaban:

1. Peserta didik kelas 4 SD memiliki usia sekitar 9-11 tahun yang menurut Piaget pada usia ini
peserta didik berada pada perkembangan kognitif tahap operasional konkret (Usia 7–11 Tahun).
 Jean Piaget (1896-1980) seorang ahli psikologi berkebangsaan Swiss melakukan studi
mengenai perkembangan kognitif anak secara intensif dengan pengamatan 6 yang cermat
selama bertahun-tahun. Piaget mengembangkan teori bagaimana kemampuan anak untuk
berfikir melalui satu rangkaian tahapan.
 Mulai timbul pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar. Anak dapat berfikir dari
banyak arah atau dimensi pada satu objek. Mengalami kemajuan dalam pengembangan
konsep. Pengalaman langsung sangat membantu dalam berfikir. Oleh karenanya Piaget
menamakan tahapan ini sebagai tahapan operasional konkret.
 Pada masa ini umumnya egosentrisme mulai berkurang. Anak mulai memperhatikan dan
menerima pandangan orang lain. Berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial. Materi
pembicaraan mulai lebih ditujukan kepada lingkungan sosial, tidak pada dirinya saja Terjadi
peningkatan dalam hal pemeliharaan, misalnya mulai mau memelihara alat permainannya.
Mengelompokkan benda-benda yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda.
Anak mampu mengklasifikasikan objek menurut beberapa tanda dan mampu menyusunnya
dalam suatu seri berdasarkan satu dimensi, seperti misalnya tinggi dan berat.
Menurut saya, pembelajaran yang saya amati sudah sesuai perkembangan sosial-emosional
peserta didik, karena guru dapat memfasilitasi peserta didik agar mampu menunjukkan sikap
empati terhadap orang lain, mampu menunjukkan sikap kemandirian, dapat mengikuti semua
arahan, mulai memperhatikan dan menerima pandangan orang lain, mengurangi rasa egonya
dan dapat bersikap sosial. Sedangkan berdasakan perkembangan kognitifnya, guru belum
menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan kognitif masing-masing peserta
didik, karena peserta didik memiliki tingkat perkembangan kognitif yang berbeda-beda dalam
memahami materi. Ada peserta didik dengan kemampuan tinggi dalam memahami materi, ada
yang berkemampuan sedang, da nada juga yang bekemampuan rendah dalam memahami
materi. Hendaknya guru dapat mengelompokkan peserta didik sesuai tingkat pemahamannya
terhadap materi, sehingga peserta didik dapat dibimbing sesuai dengan kemampuannya masing-
masing.
2. Menurut saya, guru pembelajaran di kelas belum sesuai dengan kesiapan peserta didik. Guru
menanyakan kepada seluruh siswa tentang pemahaman materi yang telah lalu dan dikaitkan
dengan pembelajaran hari ini. Menurut saya cara ini kurang efektif karena hanya melihat
kondisi kesiapan belajar keseluruhan di kelas dan bukan mengetahui pemahaman peserta didik
secara individu. Hendaknya guru melakukan asesmen diagnostik kognitif pada awal
pembelajaran agar guru dapat mengetahui kesiapan peserta didik sehingga pembelajaran dapat
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan hasil belajarnya menjadi optimal.
3. Menurut saya, proses pembelajaran di kelas secara keseluruhan sudah sesuai dengan latar
belakang peserta didik. Guru sudah memahami latar belakang peserta didik selama mengajar
kurang lebih setengah semester, yaitu mengetahui latar ekonomi, budaya, lingkungan peserta
didik, yang semua hampir sama. Namun, dalam proses pembelajaran guru belum
memperhatikan latar belakang gaya belajar dan minat belajar peserta didik. Guru masih
menyamakan metode pembelajaran dan penilaian hasil belajar pada seluruh peserta didik di
kelas. Saat pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dan guru
melakukan penilaian hasil belajar dengan menggunakan tes tertulis. Padahal gaya belajar dan
minat belajar peserta didik berbeda-beda. Ada yang menyukai belajar dengan berkelompok, ada
yang menyukai belajar secara mandiri, ada juga yang menyukai belajar dengan menggambar,
mempraktikan langsung, dll.
Oleh karena itu hendaknya guru melakukan asesmen diagnostik non kognitif untuk mengetahui
latar belakang peserta didik dari segi gaya belajar dan minat belajar peserta didik. Dengan
mengenal latar belakang peserta didik, maka guru dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam
memberikan materi yang perlu diberikan kepada peserta didik dengan mengetahui sejauh mana
karakteristik peserta didik. Dengan melihat karakteristik tersebut guru bisa mengembangkan
kemampuan atau memberi semangat dorongan kepada peserta didik dalam pembelajaran `

Anda mungkin juga menyukai