Anda di halaman 1dari 4

Tugas 5.

1 Pendidikan yang Memerdekakan

Siska Riski Hanifah

23100660008

1. Apa yang Anda ketahui tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik?

Jawaban: Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik dapat terlihat dalam berbagai aspek, seperti penggunaan metode pembelajaran
yang mendukung kreativitas dan partisipasi aktif siswa. Sebagai contoh, dalam proyek
pembelajaran berbasis masalah, siswa dapat diajak untuk mengeksplorasi masalah
sosial di sekitar mereka dan mencari solusi inovatif. Misalnya, siswa dapat merancang
proyek lingkungan sekolah yang berkelanjutan atau menciptakan kampanye sosial
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu tertentu dalam materi Bahasa
Indonesia misalnya pada teks poster, iklan, dan slogan.

Selain itu, penilaian formatif dan penggunaan portofolio menjadi alat evaluasi yang
mendukung pembelajaran berpusat pada peserta didik. Guru memberikan umpan balik
terus-menerus kepada siswa, memungkinkan mereka untuk memahami perkembangan
mereka dan merencanakan langkah-langkah perbaikan. Siswa dapat membangun
portofolio yang mencakup karya-karya mereka, proyek-proyek kolaboratif, serta
refleksi pribadi yang menggambarkan perkembangan keterampilan dan pemahaman
mereka selama periode pembelajaran.

Keterlibatan orang tua dan komunitas juga menjadi aspek penting dalam
pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Sebagai contoh, sekolah dapat
menyelenggarakan forum diskusi rutin antara guru, siswa, dan orang tua untuk
membahas kemajuan belajar siswa serta mendiskusikan kebutuhan dan harapan
bersama. Dengan melibatkan orang tua, pendidikan menjadi lebih kolaboratif dan
menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan holistik peserta didik.
Pendekatan ini juga dapat dilihat melalui implementasi kurikulum yang
mendukung pengembangan keterampilan hidup. Misalnya, sekolah dapat
mengintegrasikan pembelajaran keterampilan sosial, kerja sama tim, dan
kepemimpinan dalam kegiatan ekstrakurikuler atau pelajaran sehari-hari. Siswa dapat
terlibat dalam proyek-proyek praktis yang membutuhkan penerapan keterampilan-
keterampilan ini, seperti mengorganisir acara sekolah atau proyek pelayanan
masyarakat.

2. Mengapa pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik perlu Anda maknai dan hayati dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini?

Jawaban: Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik menjadi landasan krusial dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini.
Implementasi pendekatan ini memberikan fokus kepada pengembangan potensi unik
setiap siswa. Sebagai contoh, program pembelajaran yang menekankan pada gaya
belajar beragam dapat memberikan ruang bagi siswa dengan kecenderungan belajar
visual, auditif, atau kinestetik untuk berkembang secara optimal. Hal ini tidak hanya
memberikan kesetaraan dalam akses pendidikan, tetapi juga menciptakan lingkungan
inklusif yang mendukung keberagaman.

Selain itu, pendidikan yang berpihak pada peserta didik memberikan respons
terhadap perubahan dunia dan kemajuan teknologi. Contohnya, integrasi teknologi
dalam pembelajaran dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan digital,
mempersiapkan siswa menghadapi revolusi industri 4.0. Pendidikan yang
memerdekakan siswa juga mendukung pembentukan karakter dan kemandirian.
Melibatkan siswa dalam proyek-proyek pengabdian masyarakat atau kegiatan
ekstrakurikuler dapat membantu mereka membangun kepribadian yang tangguh dan
penuh nilai. Pentingnya pendidikan yang berpihak pada peserta didik juga tercermin
dalam upaya mengurangi disparitas pendidikan. Melalui kebijakan pembelajaran jarak
jauh dan pemanfaatan teknologi, pendidikan dapat lebih meratakan akses dan kualitas
pembelajaran di seluruh wilayah Indonesia, mengurangi kesenjangan yang masih
terjadi.
Selanjutnya, pendidikan yang memerdekakan peserta didik berperan dalam
membentuk warga negara yang kritis dan partisipatif. Mengintegrasikan pendidikan
kewarganegaraan dalam kurikulum dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang hak
dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Contohnya, melibatkan
siswa dalam simulasi pemilihan umum sekolah dapat meningkatkan pemahaman
mereka tentang proses demokrasi. Pendekatan ini juga mendorong inovasi dalam
pembelajaran. Guru yang menerapkan metode-metode pembelajaran yang kreatif dan
responsif terhadap kebutuhan siswa dapat membuka ruang bagi pengembangan inovasi
di bidang pendidikan. Misalnya, penerapan proyek pembelajaran berbasis masalah
yang menantang siswa untuk mencari solusi atas masalah nyata.

3. Bagaimana pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik menjadi bagian dari diri Anda sebagai seorang pendidik?

Jawaban: Sebagai seorang pendidik, pendekatan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik telah menjadi landasan utama dalam praktik pengajaran
saya. Saya percaya bahwa setiap siswa memiliki potensi unik yang perlu diakui dan
diberdayakan. Dalam kelas, saya pernah menciptakan suasana yang mendukung
keberagaman, menghormati latar belakang budaya, dan memotivasi siswa untuk
menjadi pembelajar aktif. Sebagai contoh, ketika saya mengajar topik Bahasa
Indonesia, saya memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih tema penelitian
mereka sendiri, yang sesuai dengan minat dan ketertarikan masing-masing.

Penting bagi saya untuk mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Saya menggunakan metode pengajaran kolaboratif dan proyek berbasis tim untuk
membangun keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah. Sebagai contoh, saya
mengorganisir proyek kelompok di mana siswa bekerja sama untuk merancang solusi
inovatif terhadap masalah lingkungan di komunitas mereka. Ini tidak hanya
memperkuat pemahaman konsep, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial
siswa. Adaptasi pembelajaran terhadap kebutuhan individu juga menjadi fokus saya.
Saya selalu berusaha memahami tingkat pemahaman dan gaya belajar masing-masing
siswa. Sebagai contoh, saya menyediakan materi tambahan untuk siswa yang
memerlukan tantangan lebih atau memberikan bimbingan tambahan untuk mereka
yang membutuhkan dukungan ekstra.

Pentingnya keterlibatan orang tua dan komunitas menjadi landasan untuk


kemitraan yang positif. Saya berkomunikasi secara terbuka dengan orang tua,
mengundang mereka untuk terlibat dalam kegiatan sekolah, dan menciptakan jembatan
antara pembelajaran di kelas dan kehidupan di rumah. Sebagai contoh, saya
menyelenggarakan pertemuan rutin dengan orang tua untuk membahas perkembangan
akademis dan perkembangan keterampilan anak-anak mereka, ada juga seminar
penanggulangan perundungan di lingkungan sekolah yang bekerjasama dengan Badan
Perlindungan Anak Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai