Anda di halaman 1dari 2

1. Apa makna kata ‘menuntun’ dalam proses pendidikan anak bagi saya?

Menurut saya makna kata “menuntun” dalam proses pendidikan anak yaitu membimbing,
mengarahkan, mendampingi serta memberi ruang bagi anak dalam mengembangkan
kemampuan berfikir kritis, kreatif dan komunikasi. Selain itu, guru berupaya penuh
memberidorongan dan arahan kepada peserta didik agar mampu mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

2. Bagaimana kata “menuntun” saya maknai dalam konteks sosial budaya (nilai-nilai
luhur budaya) di daerah saya? Apa dapat saya lakukan untuk mewujudkan
pendidikan anak yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya?

3. Makna kata menuntun


dalam konteks sosial budaya
(nilai-nilai luhur budaya) di
daerah
4. adalah
Makna kata menuntun dalam konteks sosial budaya (nilai-nilai luhur budaya) di daerah yaitu
cara kita sebagai seorang guru dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta
didik agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan tetap mengikuti norma
yang berlaku supaya diterima oleh masyarakat sekitar. Dalam pernyataan Ki Hadjar
Dewantara terdapat 3 semboyan yang berbunyi Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya
Mangun Karso, dan Tut wuri Handayani. Ketiga semboyan ini memiliki makna bahwa guru
memberikan teladan yang baik, berperan sebagai pelopor dalam mencetuskan ide-ide peserta
didik dan guru memberikan upaya penuh dalam mendorong peserta didik ahar mampu
mengembangkan kopetensi mereka.

3. Mengapa pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat


zaman?

Kodrat alam merupakan kondisi anak sejak lahir yang dipengaruhi oleh kultur budaya dan
lingkungan tempat mereka. Sedangkan kodrat zaman adalah perubahan yang selalu terjadi
dari waktu ke waktu. Sehingga, perlu untuk mempertimbangkannya karena anak memiliki
karakter yang beragam serta perkembangan teknologi yang semakin pesat juga akan
mengubah paradigm pendidikan. Guru dituntut untuk mampu menerima serta mempelajari
setiap perubahan yang terjadi di bidang pendidikan.

4. Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan


murid” dengan peran saya sebagai pendidik?

relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang memerdekakan murid”


dengan peran saya sebagai pendidik yaitu menjadi seorang Pendidik
yang profesional. Pendidik yang profesional merupakan seorang
guru yang memiliki pemahaman mendalam tentang karakteristik
peserta didik, memiliki kemampuan dalam mengelola kelas yang
efektif, serta memiliki keahlian dalam memanfaatkan teknologi
untuk membantu proses pembelajaran. Konsep ini sejalan dengan
visi Ki Hadjar Dewantara yang menginginkan pendidikan sebagai
sarana untuk memerdekakan peserta didik. selain itu, saya akan
menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik serta
menuntun mereka agar mampu mengembangkan kemampuan
belajar serta pemikiran kritis agar mampu bersaing dalam
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai