Anda di halaman 1dari 4

Nama : Amrina Rosyada

Kelas : IPA 1
Tugas : UTS 1

1. Pandemic covid 19 telah mempercepat penggunaan perangkat teknologi (digital) dalam


proses pendidikan, menurut Anda bagaimana dampak teknologi baru terhadap sekolah,
belajar dan pembelajaran?
Jawab:
Beberapa dampak teknologi baru terhadap sekolah, belajar dan pembelajaran setelah
covid akan melibatkan perubahan dalam metode pengajaran, aksibilitas, dan keterlibatan
siswa. Beberapa dampak yang telah terjadi yaitu:
a. Sudah menjadi kebiasaan pembelajaran jarak jauh (PJJ), yang semula mengeluh
akan pembelajaran online (daring) setelah covid selesai, justru malah menjadi
kecanduan karena lebih memudahkan dari segi akses waktu, biaya, dan tempat.
b. Teknologi augmented dan virtual reality, yaitu melibatkan siswa dengan
pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan lebih mendalam.
c. Maraknya media pembelajaran berbasis digital, membuat siswa menjadi antusias
dalam belajar, semula pembelajaran konvensional menjadi digital penuh dengan
animasi dan ilustrasi.
d. Keterlibatan orang tua, melalui platform daring para orang tua menjadi lebih aktif
dalam membimbing anak-anaknya dalam belajar dan mencari informasi terkait tugas
dan pembelajaran disekolah.
e. Peningkatan pelatihan daring bagi guru, semula sebelum covid biasanya pelatihan
guru diadakan secara manual, seperti seminar antar kampus atau lembaga lainnya,
kini setelah covid, pelatihan guru sering dijumpai pada zoom seperti webinar, diklat
online dll.

2. Teknologi juga telah membawa perubahan mendasar dalam dunia kerja, coba Anda
jelaskan perubahan apa saja yang terjadi dalam dunia kerja dan bagaimana cara Anda
untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan tersebut?
Jawab:
Perubahan yang terjadi dalam dunia kerja yaitu:
a. Peningkatan pekerjaan jarak jauh, kini perusahaan telah mempekerjakan para
karyawannya untuk kerja di rumah (WFH). Ketika covid banyak Perusahaan yang
bangkrut, akibat keterbatasan SDM. Maka dari itu dibutuhkan peningkatan pekerjaan
jarak jauh agar pekerjaan tetap berjalan namun tetap memperhatikan protokol
kesehatan.
b. Pengembangan keterampilan digital, pekerja diharapkan memiliki keterampilan
digital yang lebih baik, termasuk pemahaman teknologi kolaborasi, analis data, dan
pemahaman kecerdasan buatan.

Cara saya mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan tersebut yaitu dengan
terus belajar dalam mengelola metode tersebut, semisal mengikuti pelatihan atau
webinar terkait bidang yang akan kita kuasai, selanjutnya mengasah skill, dan ikut
serta dalam menghadapi perubahan digital tersbut, pastinya setiap zaman akan
berubah, jika kita tidak bisa menyesuaikan keadaan maka dampak yang akan terjadi
yaitu akan semakin tertinggal, dan susah dalam melakukan apapun.

3. Menghadapi tantangan kehidupan di abad 21 diperlukan keterampilan (skills) yang


penting Anda miliki, jelaskan keterampilan apa saja dan bagaimana usaha Anda untuk
menguasai keterampilan (skills) tersebut?
Jawab:
Berikut ini keterampilan (Skills) yang penting yang harus dimiliki, yaitu:
a. Keterampilan teknologi
b. Keterampilan belajar seumur hidup
c. Keterampilan komunikasi
d. Keterampilan kritis dan analitis
e. Keterampilan kolaborasi
f. Keterampilan kreativitas
g. Keterampilan multibahasa dan kebudayaan
h. Keterampilan manjemen waktu
i. Keterampilan dalam mengolah keuangan pribadi

Dari beberapa keterampilan yang sudah disebutkan, hampir semua sudah saya miliki,
hanya saja tentunya perlu diadakannya peningkatan, semisal keterampilan teknologi
seperti pemrograman dan koding, sewaktu kuliah saya pernah belajar mengenai
robotic, cara memprogram sampai menjadi produk. Kemudian mengikuti pelatihan
robotic, dan mengajar robotic bagi pemula. Namun seiiring berjalannya waktu
kemampuan tersebut sudah tidak di asah lagi, alhasil saya tertinggal jauh oleh teman-
teman yang masih bergelut dan menaikan softskill yang mereka punya.

4. Proses adopsi terhadap teknologi diperlukan adanya tahapan, coba Anda jelaskan tahapan
adopsi dan penggunaan TIK, dan menurut Anda apakah tahapan proses adopsi teknologi
di Indonesia sudah tepat?
Jawab:
Tahapan adopsi dan penggunaan TIK yaitu,
a. Innovator, kelompok minoritas yang pertama kali mengadopsi teknologi, biasnaya
memiliki minat tinggi terhadap inovasi dan bersedia mengambil resiko
b. Kelompok yang lebih meperhatikan opini dan pengalaman innovator, lebih
berorientasi pada kelompok sosial dan sering menjadi pemimpin pendapat di
komunitas atau organisasi
c. Mayoritas awal, kelompok ini lebih bersifat skeptis terhadap teknologi baru dan
memerlukan bukti kinerja sebelum mengadopsinya.
d. Mayoritas akhir, kelompok ini sangat skeptis terhadap teknologi baru dan akan
mengadopsinya setelah mayoritas orang yang telah melakukannya.
e. Pendatang baru, merupakan kelompok minoritas terkahir yang mengadopsi teknologi.

Menurut saya Indonesia masih harus berkembang dalam meningkatkan teknologi,


masih banyak tantangan yang perlu di Atasi, seperti kesenjangan akses dan literasi
digital di sekolah seluruh wilayah Indonesia, khususnya di desa terpencil harus lebih
diperhatikan lagi dalam penggunaan teknologi agar merata diseluruh wilayah. Karena
keberhasilan adopsi teknologi sangat memerlukan dukungan dari bagian pendidikan
untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi agar merata di setiap
daerah.

5. Menurut Anda bagaimana proses pembelajaran yang tepat diselenggarakan di sekolah


pada era Digital saat ini?, dan bagaimana pula cara untuk melakukan penilaian terhadap
proses pembelajaran yang berlangsung?
Jawab:
Menurut saya proses pembelajaran yang tepat diselenggarakan di sekolah pada era digital
ini tergantung bagaimana cara penyesuaian dengan pemanfaatan teknologi yang efektif.
Proses pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu: Project based learning, pembelajaran
kolaboratif, pembelajaran berbasis game, flipped classroom, pembelajaran berbasis
proses, pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran
mandiri, penggunaan teknologi interaktif, pemantauan kemajuan siswa secara real-time.
Cara penilaian terhadap proses pembelajaran dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran
seperti, Quiziz, Kahoot, Gform, schology dll, aplikasi tersebut dapat menilai
pembelajaran secara langsung, sehingga memudahkan guru dalam menilai peserta didik
secara objektif.

Anda mungkin juga menyukai