Anda di halaman 1dari 18

Ruang Kolaborasi &

Demonstrasi Kontekstual
Teknologi Baru
dalam Pengajaran
dan Pembelajaran
TOPIK 1 – KELOMPOK 1
Member of group :

Astin Nur Afiani

Ikrima Nida Kencana Wati

M. Rico Febrianto

Yoyok Subroto
Agung Widianto
01
Pentingnya perkembangan teknologi
dan pembelajaran sebelum dan setelah
pandemi Covid 19?
Sebelum Pandemi
Proses pembelajaran sebelum masa pandemi covid, berlangsung seperti pada umumnya
yakni secara tatap muka. Bahan ajar yang diberikan oleh guru belum memaksimalkan
kemajuan teknologi informasi.
Pasalnya sangat jarang ditemukan bahan ajar yang berbentuk elektronik pada masa sebelum
pandemi. Hanya sebagian kecil guru saja yang memanfaatkan kemajuan teknologi dan
informasi.
“Jadi teknologi pada saat itu dirasa tidak terlalu
penting. Sebab hanya sebagian guru saja yang
memanfaatkan dan mampu menggunakan
teknologi.”
Namun, demikian bukan berarti teknologi tidak penting
sama sekali. Banyak guru yang sudah menggunakan
teknologi baik secara setengah-setengah maupun masif.
Namun, pengimplementasian teknologi belum terlalu
penting seperti saat ini (pasca covid)
Setelah Pandemi Covid 19
• Pandemi membawa perubahan yang cepat di berbagai aspek
kehidupan, tidak terkecuali pendidikan. Hal ini memaksa semua
orang untuk bisa belajar adaptif dan salah satunya yakni
menggunakan instrumen teknologi digital.
• Teknologi digital dalam pendidikan bukan sekedar tentang kontribusi
sebagai alat bantu pembelajaran atau learning tools melainkan juga
konsep multidimensional.
• Jadi teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran menjadi upaya
memfasilitasi belajar serta meningkatkan kinerja. Yakni dengan
menciptakan, menggunakan, mengelola proses, dan sumber
teknologi secara tepat.
• Penggunaan teknologi diharapkan bisa menjadi jawaban mengenai
permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial di bidang
pendidikan. Karena salah satu dampak pandemi yakni adanya
ketimpangan terhadap akses pendidikan yang berkualitas.
Berikut ini dampak teknologi dalam
pembelajaran setelah pandemi terjadi:
• Memberikan kemudahan bagi guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran jarak jauh.
• Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi peserta
didik.
• Menjadi jembatan bagi peserta didik dalam belajar dan
memudahkan mereka dalam memahami pembelajaran.
• Memudahkan peserta didik mencari sumber belajar melalui
jaringan internet dan media yang tersedia.
• Memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran.
02
Teknologi, media dan metode
pembelajaran yang tepat untuk
diterapkan pada karakteristik peserta
didik post gen z?
Teknologi yang tepat yaitu teknologi yang berbasis internet.
Media yang cocok adalah audio visual. Sementara itu, metode
pembelajaran yang tepat adalah project based learning model
(model pembelajaran berbasis proyek). Hal tersebut disesuaikan
dengan karakteristik generasi post gen Z. Secara umum,
karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan generasi Z.
Karakteristik generasi post gen Z di antaranya:
• Melek teknologi dan senang
berkomunikasi.
• Menerima perbedaan atau
cenderung memiliki toleransi yang
tinggi.
• Kreatif dalam berpikir.
• Memiliki kepedulian terhadap
sesama.
• Senang mengekspresikan diri.
Model Pembelajaran lain yang sesuai :
• Inquiry based learning atau model pembelajaran yang berusaha menggerakkan
peserta untuk menemukan jawaban atas keingintahuannya dengan melalui
pemikiran yang kritis.
• Problem based learning atau model pembelajaran yang mengarahkan peserta
didik untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan menemukan jawaban dari
permasalahan itu.
• Experiental based learning, yakni model pembelajaran yang berfokus pada
pengalaman yang akan dirasakan oleh peserta didik.
• Cooperative based learning, yaitu model pembelajaran yang dilakukan melalui
sebuah kelompok kecil, lalu peserta didik menyelesaikan tugas bersama anggota
yang lain.
3. Pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran dengan
memperhatikan
karakteristik peserta didik abad
21
Peranan TIK dalam pendidikan dan pembelajaran
berdasarkan beberapa aspek yaitu :
1. TIK sebagai skill dan kompetensi
Semua yang berkaitan dengan unsur pendidikan diharapkan
menggunakan TIK dalam menjalankan kompetensinya. Belajar
sepanjang hayat untuk kita semua.

2. TIK sebagi infrastruktur dalam pembelajaran


Bahan ajar digital melimpah., belajar di mana saja dan
kapan saja.

3. TIK sebagai sumber belajar


Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menununtut guru untuk selalu belajar dan mengembangkan diri
4. TIK sebagai alat bantu pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu mengeksplorasi
pengetahuan secara mandiri melalui TIK.

5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran


Peserta didik memerlukan dukungan belajar yang kondusif
sehingga admnistrasi pendidikan harus ditingkatkan

6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan


Dukungan terhadap karakteristik peserta didik yang bervariasi
dan kompetensi pendidik harus ditingkatkan.
Pertanyaan &
Feedback

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
1. Bagaimana cara guru meminimalisir aktivitas negatif
penggunaan gadget/HP dalam pembelajaran?

Pemanfaatan HP dalam pembelajaran bertujuan mempermudah


proses pembelajaran. Untuk mengurangi aktifitas diluar
kebutuhan belajar, hendaknya guru membatasi penggunaan HP
dilingkungan sekolah. Seperti mengumpulkan HP dalam loker
ketika tidak diperlukan untuk kebutuhan pembelajaran. Selain itu
penggunaannya dalam pembelajaran pun dapat dibatasi.
Seperti memberikan durasi waktu penggunaan HP untuk
melakukan suatu aktivitas dalam pembelajaran.
2. Bagaimana jika pada suatu sekolah tidak terdapat sarana teknologi yang
mendukung pembelajaran?

Penggunaan media dalam pembelajaran sebaiknya menyesuaikan sarana


prasarana yang dimiliki sekolah. seperti yang telah diketahui bahwa media
pembelajaran dapat menggunakan media low fidelity atau haigh fidelity.
Apabila tidak tersedia sarana prasana yang memanfaatkan teknologi, maka
media pembelajaran dapat menggunakan media low fidelity, yaitu media yang
menggunakan bahan-bahan sederhana. Seperti memanfaatkan barang bekas
jika memang sarana prasana berbasis teknologi yang dimiliki sekolah tidak
tersedia. Pembelajaran berbasis low teknologi dapat memanfaatkan sumber
belajar yang ada dan guru disini harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam
melaksanaksn kegiatan pembelajaran.
3. Apakah anda setuju dengan kebijakan membawa HP ke sekolah?

Kebijakan sekolah dibuat oleh sekolah itu sendiri. Sehingga dalam membuat
kebijakan, sekolah sudah mempertimbangkan keuntungan, dampak, dan resiko dari
kebijakan tersebut. Termasuk kebijakan dalam membawa atau menggunakan HP
dalam kegiatan pembelajaran sekolah. Pembuat kebijakan tentunya sudah
mempertimbangkan teknis penggunaan HP dalam pembelajaran. Sebagai contoh
apabila sekolah memperbolehkan siswanya membawa hp kesekolah pihak sekolah
harus memiliki peraturan yang tegas berkenaan dengan penggunaan hp dalam
kegiatan pembelajaran,sehingga hp yang di bawa siswa tidak disalah gunakan
dalam kegiatan pembelajaran.sebaliknya apabila sekolah tidak memperbolehkan
siswa nya membawa hp,pihak sekolah harus juga mempertimbangkan hal hal yang
berkaitan dengan kebijakan tersebut agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar
Feedback
• Baby Boomer
Generasi baby boomer lahir antara tahun 1946-1964. Generasi baby bommer memiliki karakteristik
yang kaku, kuno, namun multitasking. Dimana dapat mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu
waktu.
• Generasi X
Generasi X lahir antara tahun 1965-1976. Generasi X memiliki karakteristik yang logis, banyak akal,
individual, namun lebih fleksibel dariapada generasi baby boomer.
• Generasi Y
Generasi Y merupakan generasi yang lahir antara tahun 1977-1994. Generasi ini merupakan generasi
digital native, yaitu generasi yang mulai akrab dengan teknologi. Generasi Y memiliki karakteristik
yang terbuka, ambisius, terbuka dengan perubahan, namun mudah mengalami tekanan maupun
stress.
• Generasi Z
Generasi Z lahir antara tahun 1995-2010. Generasi ini telah mengenal teknologi secara lebih massive
daripada generasi Y. generasi ini memiliki karakteristik yang mudah bergaul dengan lingkungan
sosialnya. Namun juga merupakan generasi yang rapuh.
• Generasi Alpha
Generasi alpha lahir antara tahun 2010-2025. Generasi ini merupakan generasi peserta diidk yang
dihadapi saat ini. Generasi ini memiliki karakteristik yang bebas, tidak mau terikat dengan aturan,
dan suka berinovasi.

Anda mungkin juga menyukai