Anda di halaman 1dari 8

FILOSOFI PENDIDIKAN

INDONESIA
TOPIK 2: Koneksi Antar Materi
Nama
……….
 Menurut KHD, mendidik dan mengajar adalah
proses memanusiakan manusia, dengan
semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing ngarso
sung tuladho, Ing madya mangun karso, Tut wuri
handayani. Perbedaan pengajaran (onderwijs)
Pemikiran Ki adalah bagian dari PendidikanSedangkan
Hadjar Dewantara Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan
tentang Pendidikan terhadap segala kekuatan kodrat anak . KHD
dan Pengajaran menerapkan hasil pemikirannya yaitu
'Merdekaan Dalam Belajar', filosofi pemikiran
KHD dalam pengembangan budi pekerti (olah
cipta, olah karya, olah karsa, dan olah raga) yang
terpadu menjadi satu kesatuan
 Konsep pendidikan yang digagas oleh KHD
selaras dengan konsep dalam kurikulum
merdeka. Keduanya menitik beratkan pada
pendidikan sebagai upaya menuntun
Relevansi pemikiran
Ki Hadjar Dewantara segala kekuatan kodrat yang ada pada
dengan konteks peserta didik supaya mencapai
pendidikan Indonesia keselamatan dan kebahagiaan. ketika saya
saat ini bersekolah yaitu pada kurikulum KTSP yang
menerapkan pemikiran KHD yaitu
kebebasan diberikan kepada tenaga
pendidik (teacher center)
 Dapat menguasai konsep pemikiran dan
impian Ki Hadjar Dewantara dalam dunia
pendidikan memerdekakan peserta didik

Harapan untuk dalam belajar.

diri sendiri  Dapat mendorong dan memotivasi untuk


bisa menjadi pribadi guru profesional
sesuai tuntutan abad 21, yang
berlandarkan pada profil pancasila.
 Mampu mengenal potensi diri kemudian mereka akan menemukan cita-cita dan
bersungguh-sungguh mewujudkannya dengan belajar

 Yang dapat diterapkan dikelas :


 Mendesaian dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered) dengan menggunakan model dan metode pembelajaran yang bervariatif

 Melakukan Pembiasaan untuk menanamkan budi pekerti kepada siswa diantaranya:

 Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.


 Pembiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam kehidupan
Harapan untuk sehari-hari

peserta didik
sesuai konteksnya.
 Menanamkan sikap disiplin, jujur dan bertanggung jawab.
 Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa diantaranya:
 Melakukan kegiatan belajar sambil bermain sehingga siswa termotivasi untuk
belajar sesuai dengan materi.
 Penerapan kegiatan pembelajaran yang dapat memacu siswa untuk aktif.

 Menghindari pemberian hukuman dan lebih memilih untuk memberi dorongan


serta
motivasi bagi siswa dengan cara memberikan pujian kepada siswa yang sudah
menjawab pertanya dari guru dalam bentuk lisan maupun tulisan.
 Sebelum mempelajari topik 2 mengenai
Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan
Indonesia, saya menganggap bahwa peserta
Hal yang saya percaya didik adalah sebuah kertas kosong yang belum
tentang peserta didik tahu apa-apa sehingga diperlukan guru untuk
dan pembelajaran di mengisi kekosongan pengetahuan itu.
kelas sebelum
mempelajari topik ini  Saya menganggap bahwa guru berperan
sebagai pentransfer ilmu pengetahuan yang
akan menjadi satu-satunya sumber belajar bagi
peserta didik.
 Setelah mempelajari topik ini lebih mendalam, saya sadar bahwa peserta
didik diibaratkan seperti sebuah bibit (biji jagung) dan guru sebagai
tukang kebun.
 Jika bibit yang ditanam kurang bagus, namun jika ditanam dengan sinar
matahari yang cukup dan pengairan yang baik maka bibit tersebut akan
Hal yang berubah tumbuh dengan baik. Artinya jika peserta didik kurang baik, namun jika
setelah guru mendidik dan mengajarnya dengan baik maka peserta didik
mempelajari topik tersebut akan tumbuh menjadi manusia yang baik.
ini  Sebaliknya, sebagus apapun bibitnya, jika ditanam di tanah yang
gersang dan kurang perawatan maka tidak akan bertumbuh dengan baik.
 Guru sebagai pamong harus memberi tuntunan dan arahan agar peserta
didik tidak kehilangan arah dan dapat menemukan kemerdekaan dalam
belajar.
 Guru sebagai pamong harus memberi tuntunan
dan arahan agar peserta didik tidak kehilangan
arah dan dapat menemukan kemerdekaan dalam
belajar. Ki Hadjar Dewantara mengingatkan
Hal yang dapat untuk selalu waspada dalam setiap hal-hal baru
segera diterapkan yang tersedia. Tujuannya agar kita mampu
untuk merefleksikan memilih mana yang baik dan mana yang tidak
pemikiran KHD? baik. Untuk itu diperlukan Pendidikan untuk
menuntun peserta didik menebalkan garis samar-
samar agar dapat menjadi manusia seutuhnya.
Jadi, anak bukan kertas kosong yang bisa
Digambar sesuai keinginan orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai