Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 4 PPDP

ELABORASI PEMAHAMAN
“KONSEP DISIPLIN POSITIF DAN TRI PUSAT PENDIDIKAN”

Nadia Fitri Jeni


NIM. A2G123001
R002 PGSD
1. Bagaimana menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta didik tanpa
menggunakan pujian dan hukuman?

Jawab :

Disiplin adalah kemampuan untuk mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri
seseorang menurut peraturan eksternal dan norma yang ada. Dengan kata lain,
disiplin menurut psikologis adalah perilaku seseorang yang dapat tampil dan menyesuaikan
diri dengan aturan yang telah ditetapkan. Sementara disiplin positif adalah cara menerapkan
sikap disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberdayakan anak
mandiri melakukan sesuatu tanpa iming-iming hukuman, sogokan, ancaman, maupun hadiah.

Berikut adalah beberapa cara untuk menumbuhkan karakter disiplin positif tanpa
menggunakan hukuman atau pujian.:

a. Saling menghormati;

Dalam hal ini antar pendidik harus saling menghormati satu dengan yang lain karena
pendidik merupakan model. Selain itu pendidik juga perlu menghormati kebutuhan
peserta didik. Dengan adanya sikap saling menghormati antar guru dan guru, juga guru
dan peserta didik tersebut maka kesadaran diri peserta didik akan terpancing sehingga
menimbulkan sikap yang mematuhi peraturan karena kesadaran diri bukan karna
terpaksa.

b. Mengidentifikasi motif di balik perilaku/tindakan anak;

Akan lebih efektif bagi kita sebagai guru untuk mengubah perilaku anak bila kita mampu
mengidentifikasi motif kemudian mengubah keyakinan anak yang membuat dia
melakukan tindakan atau merubah perilaku. Hal ini bisa kita lakukan dngan cara lebih
mendekatkan diri kepada peserta didik terlebih dahulu, dengan lebih mengenal peserta
didik kita akan lebih memahami masalah apa saja yang terjadi pada peserta didik dan
alasan dibalik perilaku atau sikapnya sehari-hari.
c. Komunikasi yang efektif dan keterampilan memecahkan masalah;

Komunikasi adalah kunci dari menyelesaikan masalah. Kita dapat mencari solusi dari
suatu masalah dengan mengetahui keseluruahn dasar permasalahnya. Dan kita bisa
mendapatkan itu dengan komunikasi yang efektif.

d. Disiplin yang mengajarkan (bukan bersikap permisif atau menghukum);


e. Fokus pada solusi, bukan hukuman; Ketika peserta didik terlibat masalah, kita harus
berfokus untuk mencari solusi dari permasalahannya, terlebih dahulu, bukan pada
hukuman yang harus diterima peserta didik.
f. Memberikan dorongan (bukan pujian). Dorongan menunjukkan upaya dan perbaikan,
tidak hanya kesuksesan, dan membangun harga diri dan pemberdayaan jangka panjang.

2. Seberapa besar pengaruh disiplin positif terhadap terciptanya lingkungan belajar yang
aman dan nyaman bagi peserta didik? Jelaskan.

Jawab :

Disiplin positif sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya lingkungan belajar yang aman
dan nyaman bagi peserta didik. Karena suatu lingkungan belajar yang mempunyai anggota
(peserta didik dan guru) yang tidak disiplin akan sangat tidak nyaman dan tidak aman bagi
peserta didik maupun guru. Pengaruh disiplin positif diantaranya yaitu: memberi peraturan
yang jelas di dalam kelas yang harus di ikuti oleh seluruh anggota di kelas tersebut.
Meningkatnya prestasi akademik maupun non akademik peserta didik, karena dengan kelas
yang mempunyai peserta yang disiplin dapat meningkatkan motivasi belajar dan berdampak
terhadap meningkatnya prestasi akademik maupun non akademik peserta didik. Terciptanya
lingkungan yang kondusif untuk belajar, karena peserta didik tidak melanggar peraturan dan
menerapkan sikap disiplin dalam kelas sehingga keadaan akan kondusif dan lingkungan
belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik akan tercipta. Meningkatkan rasa tanggung
jawab peserta didik. Peserta didik akan lebih terlibat dalam pembelajaran secara sadar dan
tidak terpaksa.
3. Bagaimana membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan
melibatkan guru, keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter disiplin
positif bagi peserta didik?

Jawab :

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangun lingkungan belajar yang aman,
nyaman dengan melibatkan guru, keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter
disiplin positif bagi peserta didik yaitu:

a. Membiasakan lingkungan yang bersih dan rapi, membuat jadwal piket kelas untuk semua
peserta didik dan melakukan gotong royong setiap akhir pekan atau beberapa minggu
sekali, menempatkan pralatan dan barang-barang pada tempatnya setelah selesai
digunakan.
b. Membuat peraturan atau kesepakatan kelas yang wajib diikuti oleh semua peserta didik di
kelas tersebut.
c. Menciptakan hubungan yang baik dengan peserta didik, menghargai perbedaan dan
keberagaman serta mencoba memahami karakteristik dan profil peserta didik.
d. Menghimbau kepada wali murid agar selalu memotivasi dan membantu peserta didik
dalam pembelajaran dan pertumbuhannya di luar sekolah.
e. Menjalin hubungan baik dangan orang tua dan masyarakat serta berkolaborasi untuk
mewujudkan lingkungan yang baik dan disiplin bagi setiap anak. Seperti mencontohkan
prilaku dan sikap yang baik di depan peserta didik, misalnya selalu mebuang sampah
pada tempatnya, bertegur sapa saat bertemu, bertutur kata yang baik dan sopan, tidak
membentak atau marah-marah sembarangan dan menyelesaikan masalah dengan
musyawarah untuk mufakat.
f. Menghimbau kepada para peserta didik agar tidak melakukan tindakan bullying,
pemerasan, kekerasan, dan mengonsumsi minuman keras dan obat terlarang. Juga
menghimbau pada orang tua dan masyarakat sekitar agar mengawasi dan menghindarkan
anak-anak dari hal-hal buruk tersebut dan sejenisnya.

Anda mungkin juga menyukai