oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Pameran Perayaan
Akhir Perkuliahan Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya. Tak lupa pula
salawat dan salam tercurahkan ke pangkuan alam baginda Rasulullah saw. yang telah
membimbing kita semua ke jalan yang benar.
Laporan ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya pada Program Pendidikan Profesi
Guru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Ramli,
M.Pd. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Pemahaman Tentang Peserta Didik dan
Pembelajarannya, Terimakasih juga penyusun ucapkan kepada seluruh pihak yang turut
membantu selama ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Penyusun berharap laporan
ini dapat memberi manfaat untuk semua pihak yang membacanya dan bisa menjadi referensi
untuk mahasiswa PPG selanjutnya.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling penting dalam dunia pendidikan.
Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat berhubungan erat dengan proses
belajar mengajar di kelas. Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran tidak luput dari
permasalahan-permasalahan yang ditemui ketika melaksanakan proses tersebut.
Permasalahan-permasalahan tersebut ditemui khususnya ketika si pebelajar mengalami
kesulitan dalam belajar (Suma, dkk. 2014).
Masalah belajar adalah semua masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran itu
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga
peserta didik senantiasa diamati perubahannya. Pemahaman tentang masalah belajar
memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan munculnya masalah yang
dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan pemahaman itu pula guru dapat
menemukan solusi tindakan yang dianggap tepat jika menemukan masalah-masalah di dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
Sebagai pendidik, seorang guru harus mengetahui masalah-masalah yang di hadapi
peserta didik, terutama peserta didik di sekolah menengah yang rentan dengan masalah
belajar. Hal ini bertujuan agar guru memperoleh gambaran secara rinci mengenai berbagai
permasalahan belajar. Adapun beberapa fenomena yang kami temui selama mengikuti
kegiatan PPL, diantaranya ialah rendahnya motivasi belajar peserta didik, pembelajaran yang tidak
memenuhi kebutuhan setiap peserta didik, tidak tersedianya proyektor di ruang kelas.
2.1.2 Analisis permasalahan pembelajaran yang tidak memenuhi kebutuhan setiap peserta
didik
Setiap peserta didik memiliki keunikan pribadi yang berbeda-beda. Setiap peserta
didik memiliki tingkat kinerja, kecepatan belajar, dan gaya belajar yang berbeda pula.
Perbedaan cara belajar ini menunjukkan cara termudah peserta didik untuk menyerap
informasi selama belajar. Cara termudah dan tercepat seseorang dalam belajar dikenal sebagai
gaya belajar (Papilaya, 2016). Gaya belajar mempresentasikan sesuatu yang lebih disukai
peserta didik dalam pembelajaran. Ada 3 macam gaya belajar peserta didik yaitu gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik. Penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa hasil belajar peserta
didik dipengaruhi oleh gaya belajar peserta didik, terutama apabila lingkungan belajar
mengakomodasi gaya belajar peserta didik (Anggrawan, 2019). Menurut Irawati (2021), Gaya
belajar merupakan cara seseorang merasa mudah, nyaman, dan aman saat belajar, baik dari
sisi waktu maupun secara indra. Modalitas belajar yang paling popular dan dikenal hingga
sekarang adalah modalitas atau gaya belajar VAK yaitu gaya belajar Visual, Auditory, dan
Kinestetik.
Berdasarkan observasi yang kami lakukan, kami menemukan peserta didik yang
mendapatkan nilai rendah pada ulangan. Keadaan tersebut berulang-ulang dan hampir pada
seluruh mata pelajaran. Saat kami melakukan observasi lebih lanjut, kami mencoba
menanyakan soal ulangan yang dikerjakan secara lisan, hasilnya peserta didik mampu untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sehingga, berdasarkan keadaan tersebut,
kami mengambil kesimpulan bahwa peserta didik tersebut sebenarnya memahami
pembelajaran, namun ia tidak dapat menuangkan pengetahuannya melalui tulisan. Jadi, guru
dapat memberikan pilihan kepada peserta didik untuk menyelesaikan asesmen sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
Ada beberapa produk yang dihasilkan untuk mengatasi masalah yang dipaparkan. Adapun
output produk yang dihasilkan yaitu RPP/ lesson plan, power point, Quizizz, Video Pembelajaran,
dan LKPD
3.1.3 Quizziz
Kemajuan teknologi informasi telah menghasilkan banyak produk dan dapat dimanfaatkan
untuk mendukung kepentingan pembelajaran, salah satu diantaranya adalah aplikasi online
Quizizz. Quizizz merupakan sebuah web tool yang berupa permainan kuis online yang dapat
digunakan sebagai penilaian formatif dalam pembelajaran (A. U. Yana, L. Antasari, B. R.
Kurniawan (2019:144). Keaktifan siswa dapat tercipta melalui penerapan media
pembelajaran yang menarik (Nurhayati, 2020). Salah satu media pembelajaran yang menarik
dalam pembelajaran daring adalah memanfaatkan game edukasi quiziz (Purba, 2019).
Adapun kelebihan dari penggunaan Quiziz ialah sebagai berikut:
3.1.5 LKPD
Menurut Prastowo (2014), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah suatu bahan ajar
cetak berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk- petunjuk
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik dan mengacu pada
kompetensi dasar yang harus dicapai. Oleh karena itu, Lembar Kerja Peserta Didik juga dapat
dijadikan sarana atau alat evaluasi bagi guru untuk mengukur seberapa paham siswa terhadap
aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (ketrampilan), dan afektif (sikap). Hal ini sejalan
dengan pendapat Widjayanti (2008), Lembar kerja peserta didik merupakan salah satu sumber
belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi
dan situasi.
Kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi. Jadi, Lembar kerja peserta didik (LKPD)
merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik, sehingga dapat
meningkatkan aktivitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar. Keuntungan
penggunaan LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, bagi
peserta didik akan belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas
tertulis. Menurut Prastowo (2014), manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah
sebagai berikut:
1. Mengaktifkan peserta didikdalam proses pembelajaran
2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep
3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan ketrampilan proses
4. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
5. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui
kegiatanbelajar. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep
yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan yang dilakukan di SMA Negeri 15
Adidarma Banda Aceh, didapati beberapa kasus peserta didik yang memiliki kekurangan
minat belajar, hal ini ditunjukan dari kurang bersemangatnya peserta didik dalam mengikuti
belajar. Perilaku ini ditunjukan oleh beberapa fenomena dikelas X IPA, didapati siswa yang
tidur di kelas, melarikan diri keluar kelas pada saat jam pelajaran dan tidak kembali kelas
sampai jam berakhir, tidak memperhatikan penjelasan yang sedang berlangsung. Perilaku ini
merupakan cerminan dari rendahnya minat belajar dari peserta didik. Pada situasi belajar
mengajar di sekolah, siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu akan
cenderung untuk memusatkan perhatian secara terus-menerus selama belajar mengajar
berlangsung.
4.2 Saran
Menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar. Salah satu cara yang logis untuk
momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan
motivasi siswa. Guru sebagai orang yang membelajarkan siswa sangat berkepentingan dengan
masalah ini. Sehingga sebagai guru atau calon guru sebisa mungkin kita harus selalu berupaya
untuk dapat meningkatkan motivasi belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dengan menggunakan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu 1)
Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. 2) Membangkitkan motivasi siswa. 3) Ciptakan
suasana yang menyenangkan dalam belajar. 4) Mengguanakan variasi metode penyajian yang
menarik. 5) Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa. 6) Berikan penilaian. 7)
Berilah apresiasi terhadap hasil kerja siswa.
DAFTAR PUSTAKA