Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yuli Kartika Anggraeni

NIM : 2501022450
Kelas : Seni Budaya 01
TOPIK 5 – RUANG KOLABORASI
TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

TEKNOLOGI BELAJAR WEB 2.0

1. FUNGSI WEBSITE
a. Sarana Informasi
Fungsi Website ini adalah cara untuk menyampaikan informasi terbaru dan
menarik untuk dibaca oleh pelanggan atau pelanggan Anda. Pada dasarnya, Website
ini juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, pembelajaran, tutorial, tips dan
trik, dan banyak lagi. Contoh Website sebagai alat informasi adalah situs pencarian
berita, Website profil perusahaan, dan lainnya. Untuk jenis konten, dapat dalam
bentuk video, teks, dan gambar.
b. Sarana Transaksi Jual Beli Toko Online
Sebagai media untuk mengakomodasi proses membeli dan menjual secara
online atau sering disebut sebagai e-commerce. Dengan menggunakan Website e-
Commerce, ia dapat membawa lebih banyak konsumen untuk membeli produk atau
layanan melalui Website yang telah disediakan. Jadi pada dasarnya, e-commerce di
sini hanya terbatas pada perantara. Contoh Website yang menerapkan fungsi ini
adalah Tokopedia, Bukalapak, Amazon, Shopee, dan Website lainnya.
c. Sarana Belajar Online
Jika dulu sebelum adanya website, saat mengikuti pembelajaran kita harus berada
dalam ruangan atau kelas. Bahkan saat ingin mengikuti pembelajaran kita juga
harus melakukan tatap muka langsung dengan guru. Akan tetapi, sekarang dengan
adanya website, kita sudah tidak perlu lagi mengikuti pembelajaran dalam kelas.
Sebab, dengan adanya website kita bisa mengikuti pembelajaran melalui website
atau melalui kelas online.

2. MENGINTEGRASIKAN SUMBER BELAJAR WEB 2.0 DALAM


PENGAJARAN
Strategi Pengintegrasian sumber belajar Web 2.0 Online yang sering digunakan
untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik termasuk blog, wiki, aplikasi
produktivitas, bookmark sosial, berbagi multimedia, jaringan sosial, dan Mashup. Jenis
alat Web 2.0 ini memberikan cara yang berbeda kepada peserta didik untuk mengakses
informasi dan berbagi pemikiran dan pemahaman mereka. Sebagai guru, Anda dapat
mengintegrasikan sumber belajar ini ke dalam pelajaran untuk memastikan peserta
didik dapat berkomunikasi dan berbagi pengetahuan dan kreativitas mereka dengan
orang lain. Guru dapat mengintegrasikan sumber belajar berikut ke dalam pelajaran
untuk memastikan peserta didik dapat berkomunikasi dan berbagi pengetahuan dan
kreativitas mereka dengan orang lain.
a. Blog
Blog, kependekan dari web log, pada awalnya dirancang sebagai
kumpulan komentar pribadi tentang topik tertentu. Banyak guru telah
mengadaptasi blog dan menggunakannya untuk situs web kelas, buletin
mingguan untuk orang tua, komunikasi pekerjaan rumahharian, menulis
jurnal, dan banyak lagi. Integrasi blog dalam pengajaran. Sebagai guru,
Anda dapat melibatkan peserta didik dengan blog yang dibuat oleh orang
lain atau membuat blog untuk mendukung pembelajaran peserta didik
dengan menggunakan situs seperti Wordpress, EduBlogs, atau Blogger.
Blog tersedia di sebagian besar area konten untuk peserta didik sekolah
dasar hingga sekolah menengah. Pakar konten sering menulis blog,
memberi peserta didik kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang
topik dengan informasi paling mutakhir. Contohnya termasuk, blog stasiun
luar angkasa NASA, blog matematika, blog sejarah, dan seniman lanskap,
blog lukisan. Di antara blog area konten adalah Blog Science yang
memberikan para guru dan peserta didik persediaan projek sains yang
menyenangkan dan iteraktif.
b. Wiki
Wiki adalah aplikasi berbasis web yang mendukung penulisan
kolaboratif dan pengeditan konten online. Wiki diterjemahkan menjadi
"cepat" dalam bahasa Hawaii, karena aplikasi berbasis browser
menyediakan alat tulis dan pengeditan yang mudah digunakan yang
memungkinkan pengguna membuat situs Wiki dengan cepat. Integrasi wiki
ke pengajaran. Wiki menyediakan alat bagi guru dan peserta didik untuk
membuat dan berbagi informasi media online dengan orang lain. Ini
menggeser peran peserta didik menjadi produsen daripada konsumen
pengetahuan, sehingga mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Guru dapat menggunakan aplikasi seperti Wikidot atau Wikispaces
Classroom, host wiki gratis yang memungkinkan guru membuat ruang
online dengan pengeditan visual yang mudah digunakan oleh sebagian besar
peserta didik. Peserta didik mengakses Wiki menggunakan perangkat digital
apa pun dengan browser web. Selain itu, peserta didik dapat bekerja bersama
saat satu peserta didik berada di rumah dan peserta didik lainnya berada di
perpustakaan terdekat.
c. Aplikasi Produktivitas
Aplikasi produktivitas online, juga dikenal sebagai alat kantor online,
adalah aplikasi Web 2.0 untuk tugas-tugas umum seperti pengolah kata,
presentasi, kalkulasi dan grafik Spreadsheet, dan pemetaan konsep. Jenis
alat produktivitas ini memungkinkan pengguna membuat dan mengedit
dokumen secara online sambil berkolaborasi dalam waktu nyata dengan
pengguna lain. Teknologi Cloud dapat digunakan untuk menyimpan file,
membuatnya tersedia di semua perangkat dengan koneksi internet. Integrasi
aplikasi produktivitase ke pengajaran. Aplikasi produktivitas Web 2.0
menawarkan fungsionalitas yang serupa dengan yang tradisional. Pengolah
kata mendukung penulisan, pemformatan, dan pengeditan dokumen tertulis;
Spreadsheet melakukan penghitungan dan membuat bagan; dan aplikasi
presentasi memungkinkan pembuatan slide dengan teks, gambar, dan
animasi. Perbedaan utama dengan aplikasi Web 2.0 adalah kemampuan dua
peserta didik atau lebih untuk mengerjakan satu dokumen secara bersamaan
sementara setiap peserta didik menggunakan perangkat digital yang
berbeda. Perbedaandalam kumpulan data ini dapat menjadi dasar untuk
diskusi di kelas tentang kemungkinan alasan untuk hasil yang berbeda.
d. Bookmark Sosial
Bookmark sosial memungkinkan pengguna untuk mengatur,
menyimpan, mengelola, dan mencari sumber daya yang ditandai secara
online. Bookmark menggunakan perangkat agregasi atau koleksi untuk
menyimpan alamat halaman web. Bookmark sosial dari host seperti Diigo
atau Delicious memberi pengguna tautan ke sumber belajar online yang
ingin di ingat dan di bagikan, dengan Diigo sebagai salah satu alat bookmark
sosial yang paling kuat. Selain menandai sumber daya web yang berguna,
pengguna Diigo juga dapat mengatur, menyorot, membuat anotasi dan
berbagi koleksi halaman web. Bookmark ini biasanya bersifat publik, tetapi
dimungkinkan untuk menyimpannya secara pribadi atau membagikannya
hanya dengan grup tertentu, seperti peserta didik Anda. Integrasi bookmark
sosial ke pengajaran. Fitur bookmark sosial menjadikannya alat penelitian
yang berguna untuk mendukung projek peserta didik. Fokus dan alat anotasi
memungkinkan peserta didik mengidentifikasi dan berbagi konten web
tertentu daripada mengirimkan tautan web melalui email ke anggota grup
yang harus meninjau situs web dengan cermat untuk menemukan informasi
tertentu. Misalnya, bookmark sosial akan mendukung pelajaran sekolah
yang melibatkan kelompok peserta didik membuat wiki tentang ilmuwan
terkemuka. Bookmark sosial juga dapat diintegrasikan sebagai alat untuk
membantu peserta didik sekolah meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan matematika. Saat topik matematika baru diperkenalkan,
peserta didik dapat menandai situs web dengan tip, ide, dan praktik yang
membantu mempelajari keterampilan tersebut.
e. Berbagi Multimedia
Banyak aplikasi Web 2.0 mendukung berbagi multimedia seperti audio,
video, dan gambar. Aplikasi populer yang mendukung berbagi multimedia
adalah podcast untuk audio, video, dan teks, YouTube untuk video, dan
papan pin, seperti Pinterest untuk gambar dan sumber belajar berbasis web.
Integrasi multimedia berbagi ke pengajaran. Penggunaan Web Multimedia
2.0 untuk berbagi audio, video, dan gambar dapat menumbuhkan suasana
kegembiraan, motivasi, dan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik
dan menarik perhatian mereka.
f. Social Networks
Layanan atau situs jejaring sosial memfasilitasi koneksi dan interaksi
online pengguna yang biasanya memiliki latar belakang, minat, dan
pengalaman yang sama. Pengguna dapat berbagi ide, pesan, informasi, dan
multimedia dengan orang-orang di jaringan mereka. Google+, Facebook,
Twitter, dan Tumblr adalah contoh jejaring sosial. Jejaring sosial
menawarkan cara bagi pengguna untuk bergabung dengan orang lain yang
tertarik dengan topik atau masalah serupa melalui kelompok komunitas.
Integrasi jaringan sosial ke pengajaran. Penggunaan jaringan sosial yang
meluas dan global, seperti Facebook mengakibatkan banyak situs berisi
konten yang tidak pantas untuk tujuan pendidikan. Oleh karena itu, sistem
sekolah seringkali membatasi akses ke situs jejaring sosial, yang mungkin
berarti bahwa meskipun guru membuat aplikasi pendidikan, tetapi mungkin
tidak dapat menggunakannya dengan peserta didik.
g. Mashup
Situs web Mashup menyediakan data terkini dan real-time dari berbagai
aplikasi dan situs web untuk memenuhi tujuan situs web dan kebutuhan
pengguna. Situs mashup umum menyertakan informasi dari peta interaktif,
seperti Google Maps, dikombinasikan dengan data bersamaan dari berbagai
sumber, yang mencakup Layanan Cuaca Nasional, restoran, hotel, laporan
kejahatan, atau lalu lintas. Mashup populer lainnya adalah situs berita online
yang berfokus pada berita dunia, nasional, atau lokal. Mengintegrasi
mashups ke pengajaran. Integrasi sumber daya mashup bekerja dengan baik
ketika penggunaan data terkini dan real-time akan meningkatkan dan
memperdalam pembelajaranpeserta didik. Misalnya, peserta didik dapat
memanfaatkan situs mashup untuk mempelajari lebih lanjut tentang
geografi atau keterampilan pemetaan. Mereka dapat menggunakan situs
mashup yang menggabungkan informasi pemetaan dan satelit untuk
mengidentifikasi lokasi tertentu di kota-kota di seluruh dunia. Tugasnya
mungkin untuk menemukan jenis bangunan atau monumen tertentu
menggunakan situs seperti Google Maps, di mana peserta didik dapat
dengan mudah menunjukkan tempat tertentu, mendapatkan petunjuk arah,
atau melihat peta untuk mengidentifikasi kedekatan lokasi dengan area
sekitarnya

3. PEMANFAATAN SOSIAL MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN


Pemanfaatan sosial media sebagai untuk pembelajaran memberikan situasi
belajar yang berbeda dan memberikan suasana yang cukup menarik untuk dirasakan
oleh peserta didik. Pembelajaran menggunakan sosial media memiliki tantangan
tersendiri dalam penerapannya. Penggunaan sosial media jika ingin diterapkan dalam
pembelajaran peserta didik maka harus diiringi denngan kontrol yang penuh dari pihak
pindidik dan orang tua dalam pelaksanaannya. Sosial media tidak hanya bisa
memberikan hal yang positif, namun juga hal yang negatifnya. Dan kemunculan
pengaruh negatif ini tidak bisa dibendung oleh pengguunanya, karena informasi dari
sosial media akan secara otomatis tampil di beranda meskipun tidak dilakukan
pencarian mengenai informasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai