TaRL ini adalah bentuk implementasi yang sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara. Dengan memperhatikan capaian, tingkat kemampuan,
kebutuhan peserta didik sebagai acuan untuk merancang pembelajaran, maka kita
melakukan segala upaya kita untuk berpusat pada peserta didik.
Pendekatan ini sudah digunakan di beberapa negara, antara lain: India, Kenya,
Australia, dan sebagainya. Pada penelitian hasil studi di India, dari 200 sekolah yang
mengikuti program melatih kemampuan membaca, terdapat peningkatan 19%
jumlah peserta didik yang mampu membaca paragraf singkat atau cerita. Peserta
didik pada awalnya dikelompokkan sesuai dengan tingkat kemampuannya terlebih
dahulu, lalu diberikan pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuannya terlebih
dahulu, lalu diberikan pengajaran selama satu jam setiap hari, sesuai dengan
tingkatan kemampuan mereka. Hal serupa juga terjadi pada studi lainnya di India,
484 sekolah dan hanya dalam 50 hari terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang
mampu membaca paragraf singkat atau cerita sebanyak 33%.
Setelah memiliki data awal dari hasil asesmen diagnostik, tahapan selanjutnya
adalah perencanaan. Data yang diperoleh dijadikan oleh pendidik untuk
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan capaian peserta
didik. Perencanaan ini juga termasuk pengelompokkan peserta didik dalam tingkat
yang sama. Dengan penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan capaian
ataupun tingkat kemampuan peserta didik ini, maka kita menempatkan peserta didik
sebagai pusat utama pembelajaran, sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara.
Sebagai salah salah satu contoh asesmen diagnostik non-kognitif tentang gaya
belajar peserta didik, Anda dapat melakukan test kecil untuk mengetahui gaya
belajar masing-masing pada link berikut:
https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtywntezmqz871
Setelah mengikuti uji coba tes gaya belajar tersebut, mari kita lakukan refleksi.
Berdasarkan hasil refleksi ini, Anda telah memahami bahwa karakteristik dan
gaya belajar peserta didik berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan capaian karakteristik
dan capaian peserta didik.