GURU PAMONG:
Dra. HURUSTIATI, M.Pd.
OLEH:
FREDI IRAWAN, S.Pd. (22100198)
NIKO PRATAMA, S.Pd. (22100208)
MIFTAH SHOFIYAH NOVIANTI. S.Pd. (22100219)
HENITIYA PERTIWI. S.Pd.(22100201)
Kaprodi PPG
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan observasi awal PPL 2 di
SMA Negeri 1 Metro ini sebagai bagian dari tugas observasi mahasiswa PPG
Prajabatan 2022 Gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Metro. Tujuan
disusunnya laporan ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan observasi untuk
pengumpulan data lanjutan sebagai bagian tugas PPL 2 yang dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Metro Kecamatan Metro Timur Kota Metro, pada tahun ajaran
2023/2024. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, dapat diketahui tentang data yang
telah ada di sekolah ini.
Penyusun menyampaikan terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-
Nya
2. Ibu Dr. Ratini, M.Pd. dan Ibu Ira Vahlia, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan PPL 2
3. Bapak M. Kholid, M.Pd. selaku Kepala SMAN 1 Metro
4. Ibu Tri Nurul Fajarotun, S. Kom., M. TI. Selaku Wakil Kepala SMAN 1
Metro Bidang Kurikulum
5. Ibu Dra. Hurustiati, M.Pd. selaku Guru Pamong yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan selama kegiatan PPL 2 berlangsung
6. Bapak/Ibu Guru dan Staf Tata Usaha SMAN 1 Metro
7. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan observasi PPL 2 SMAN
1 Metro
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya.
Metro, 23 Juli 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ......................................................................................................... 60
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan.
Pendidikan menjadi tujuan bagi setiap orang dalam pencapaian ilmu
pengetahuan. Metode atau strategi mengembangkan ilmu pengetahuan
tersebut dilakukan dengan cara mempraktikkan atau menerapkan ilmu
pengetahuan tersebut dijenjang pendidikan maupun lingkungan masyarakat.
Ilmu pengetahuan tersebut diharapkan dapat mendidik dan menjadi bekal
hidup bagi tunas-tunas bangsa yang sedang berkembang. Program Profesi
Guru (PPG) mempersiapkan calon tenaga pendidik atau pengajar secara
terarah, sistematis, dalam suatu jangka waktu tertentu agar di kemudian hari
bisa menggunakan semua ilmu yang sudah didapat untuk menjadi tenaga
pengajar pendidikan yang profesional dan bermutu dalam bersaing di dunia
pendidikan. Oleh sebab itu, setiap mahasiswa Program Profesi Guru (PPG)
wajib melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) disekolah-
sekolah yang telah dipersiapkan.
SMA Negeri 1 Metro, Kecamatan Metro Timur Kota Metro merupakan salah
satu sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan PPL Tahun 2022/2023. SMA
Negeri 1 Metro diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada mahasiswa
didik yang melaksanakan PPL tersebut dan sebaliknya mahasiswa didik pun
harus dapat sepenuhnya bertanggung jawab sebagai praktikan yang baik dan
memberikan perbaikan bagi afektif, kognitif maupun psikomotor Peserta
didik.
B. TUJUAN OBSERVASI
Berdasarkan latar belakang yang terlah disusun, maka tujuan dari
dilaksanakannya observasi pada Praktik Pengenalan Lapangan 2 (PPL 2)
Program Profesi Guru Prajabatan Gelombang 2 (PPG Prajabatan G-2) tahun
2022/2023 adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui karakteristik Peserta Didik di SMAN 1 Metro
2) Mengetahui bagaimana Penyusunan RPP oleh guru di SMAN 1 Metro
3) Mengetahui bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran di SMAN 1 Metro
4) Mengetahui Manajemen Sekolah di SMAN 1 Metro
5) Mengetahui Lingkungan Belajar di SMAN 1 Metro
6) Mengetahui bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler berjalan di SMAN 1
Metro
2
C. MANFAAT OBSERVASI
Adapun manfaat dari pelaksanaan observasi ini adalah sebagai berikut.
1) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu menyiapkan strategi
untuk mengenali berbagai karakteristik peserta didik
2) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu membuat RPP/Modul
Ajar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
3) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik melalui variasi metode dan model
4) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu beradaptasi dengan
kedinamisan manajemen sekolah
5) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu menciptakan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung ekosistem
pembelajaran
6) Mahasiswa sebagai calon guru profesional memahami pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
D. SASARAN OBSERVASI
Sasaran pada observasi ini adalah sebagai berikut.
1) Guru dan Peserta Didik SMAN 1 Metro
2) Manajemen Sekolah
3) Lingkungan Belajar
4) RPP/Modul Ajar
5) Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. HASIL OBSERVASI
Observasi telah dilakukan dengan melakukan pengamatan dan juga
wawancara dengan pihak-pihak terkait. Observasi ini diharapkan bisa
memberikan gambaran bagaimana keadaan di sekolah dan apa yang bisa
dilakukan oleh mahasiswa apabila ada beberapa hal yang dirasa masih bisa
dikembangkan. Pada dasarnya keadaan di SMAN 1 Metro sudah sangat baik,
mahasiswa hanya perlu belajar dan menyerap berbagai ilmu yang bisa diserap.
Adapun beberapa hal yang menjadi sasaran observasi adalah sebagai berikut.
5
5) Perkembangan Emosi
Peserta didik bebas untuk berekspresi di dalam kelas. Peserta didik
bebas belajar dengan karakteristik dan gaya belajar masing-masing.
Peserta didik sering kali memiliki masalah dengan metakognitif
masing-masing. Guru membantu peserta didik untuk bisa memahami
ekspresi masing-masing dengan memberikan bimbingan akan berbagai
alternatif mengenai gaya dan cara belajar. Iklim kelas dibuat aman dan
nyaman sehingga peserta didik pun sering kali memberikan gagasan
dan saran agar pembelajaran bisa berjalan dengan lebih baik.
6) Perkembangan Sosial
Guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan cara menggunakan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif akan meningkatkan
kepekaan peserta didik terhadap situasi sekitar. Peserta juga bisa
menumbuhkan rasa empati dalam diri melalui kerja sama dalam
pembelajaran kooperatif. Interaksi dan komunikasi peserta didik akan
terjalin dengan lebih baik, peserta didik bisa saling berbagi ide dan
gagasan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
7) Perkembangan Moral/Spiritual
Untuk mengembangkan nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik,
guru selalu menanamkan Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran..
Peserta didik akan diajak untuk berdoa sebelum dan setelah
melaksanakan pembelajaran. Peserta didik juga dilatih untuk
senantiasa bersikap jujur, bertanggungjawab, dan menerima pendapat
dari rekan serta bertoleransi akan perbedaan yang ada di kelas. Peserta
didik selalu diajarkan untuk senantiasa mengingat Tuhan Yang Maha
Esa agar pembelajaran yang dilakukan akan bermanfaat untuk peserta
didik maupun guru yang mengajar.
6
1) Kelengkapan Komponen Minimum
Pada RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro, sudah ada tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan juga asesmen
pembelajaran yang jelas. RPP juga telah dilengkapi dengan capaian
pembelajaran, alur tujuan pembelajaran rubrik penilaian, serta bahan
ajar yang dapat memudahkan peserta didik belajar. RPP yang dibuat
sudah sesuai dengan ketentuan dan mahasiswa bisa menjadikan RPP
guru SMAN 1 Metro sebagai referensi penyusunan RPP secara
mandiri.
2) Esensial dan Bermakna
RPP telah memuat tujuan pembelajaran yang selaras dengan capaian
pembelajaran yang dituju. Materi yang dicantumkan sesuai dengan
capaian pembelajaran yang berlaku. Konsep utama, pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari tertera dengan sangat
jelas sehingga guru bisa dengan mudah mengarahkan hal-hal yang
harus dikuasai dan sikap yang dimiliki oleh peserta didik. Bahan ajar
telah bebas dari muatan SARA, pornografi, porno aksi, dan provokasi.
Terdapat pertanyaan bermakna dan pertanyaan pemantik yang
menyasar pada konsep inti. Alur kegiatan sudah disusun secara
sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu. Rangkaian kegiatan telah
berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir
tinggi. Ada asesmen di awal pembelajaran sebagai diagnostik kesiapan
belajar siswa. Asesmen formatif dan sumatif juga termuat secara jelas
dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Bentuk asesmen
yang disusun oleh guru juga sudah memberikan umpan balik pada
proses belajar peserta didik. Kriteria untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran sudah tertera secara jelas.
3) Berkesinambungan
Pada RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro, urutan pembelajaran
telah disusun secara sistematis dan logis. Terdapat pertanyaan kunci
untuk membantu siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
di kelas. Asesmen yang disusun juga telah selaras dengan kegiatan
7
pembelajaran sehingga setiap materi saling berkesinambungan. Untuk
memahami materi selanjutnya, maka peserta didik harus memahami
materi sebelumnya.
4) Kontekstual
Guru SMAN 1 Metro membuat RPP yang memuat alternatif kegiatan
untuk diimplementasikan pada lingkungan sekolah yang berbeda.
Kegiatan yang disusun dapat diterapkan secara universal dan bisa
diimplementasikan di sekolah lain. RPP bisa mengakomodasi
kebutuhan peserta didik yang berbeda sebab guru menggunakan
berbagai media pembelajaran yang tidak hanya mendukung satu gaya
pembelajaran. Untuk beberapa mata pelajaran masih ada RPP yang
belum memuat kearifan lokal daerah setempat karena kurang relevan
untuk diimplementasikan ke dalam pembelajaran.
5) Sederhana
RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro menggunakan bahasa yang
jelas dan sangat mudah dipahami sehingga mudah melakukan
observasi pada RPP guru SMAN 1 Metro. Bahasa dan istilah yang
digunakan sangat mudah dicerna sehingga guru bisa dengan mudah
melakukan penyesuaian pada RPP bila terjadi sesuatu hal yang tidak
sesuai dengan rencana.
6) Komponen Pendukung
Guru SMAN 1 Metro menggunakan sumber/media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Terdapat
juga remidial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan
pembelajaran dan pengayaan untuk melatih kemampuan berpikir kritis
peserta didik. RPP dilengkapi dengan daftar pustaka sehingga RPP
memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi.
8
a) Peserta Didik
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa kondisi
peserta didik ketika proses pembelajaran, antara lain:
1. Fokus : peserta didik fokus pada pembelajaran dan tidak terganggu
oleh hal-hal di sekitar sekelas seperti teman sekelas, kegiatan
siswa di luar kelas, atau yang disekitar kelas. Tetapi masih ada
beberapa peserta didik yang masih terganggu dengan penggunaan
gadget seperti handphone. Mereka terkadang masih sibuk melihat
gadget mereka daripada memperhatikan materi yang disampaikan
oleh guru.
2. Aktif mendengarkan : peserta didik aktif mendengarkan penjelasan
guru sesuai instruksi yang diberikan agar dapat memahami materi
yang sedang dipelajari. Jika ada hal yang tidak dipahami,peserta
didik akan bertanya kepada guru atau teman sekelas.
3. Keaktifan : peserta didik sangat aktif bertanya kepada guru atau
teman sekelas jika ada hal yang tidak dipahami.
4. Berpartisipasi : Peserta Didik berpartisipasi aktif dalam diskusi
kelas atau aktivitas pembelajaran lainnya. Dengan berpartisipasi,
Peserta Didik dapat berbagi ide dan pengalaman dengan teman
sekelasnya serta mendapatkan umpan balik yang berguna dari guru
atau teman sekelas.
9
b) Guru
Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan oleh guru ketika
pelaksanaan pembelajaran :
1. Menerapkan pembelajaran yang bervariasi dan menarik: Guru
berhasil menciptakan variasi dalam pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai metode dan teknik pembelajaran yang
menarik minat siswa, seperti diskusi, simulasi, game, dan lain-
lain. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih terlibat dalam
pembelajaran.
10
merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Diskusi dan
refleksi ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi
pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
11
2. Manajemen Kurikulum
Pengelolaan pembelajaran disesuaikan dengan muatan kurikulum dan jam
yang ditentukan, dan sepenuhnya memenuhi kurikulum yang ditetapkan
oleh pemerintah. Proses perencanaan dan desain kurikulum disesuaikan
dengan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah. Sekolah secara
rutin melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum pada tiap
awal semester.
12
atau sehat yang diijinkan untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.
Keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan
sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan,
kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya.
4. Manajemen Anggaran
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Metro manajemen anggran
terpantau rutin melaksanakan dan memonitor anggaran dan
penggunaannya. SMA Negeri 1 Metro memiliki sistem perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring anggaran dan penggunaannya. Sistem
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring anggaran di SMA Negeri 1
Metro menggunakan sistem ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah).
13
yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Selain itu juga
adanya koordinasi yang baik antar guru sehingga pembelajaran bisa
dilakukan serta tidak ada keterbatasan guru untuk mengakses data terkait
informasi yang ada. Kemudian untuk informasi terkat dengan sekolah
SMA 1 Metro dapat diakses melalui website sekolah ataupu instagram
sekolah yang memuat informasi serta kegiatan di sekolah
.
7. Manajemen Ketatalaksanaan
Untuk membantu sistem administrasi sekolah memiliki struktur organisasi
dan sistem tata usaha, pembukuan, pengisian raport siswa dan sebagainya.
Manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 1 Metro sudah baik, karena
sudah adanya struktur organisasi sekolah, guru, siswa dan sistem tata
usaha untuk menjalankan fungsi administrasinya masing-masing. Struktur
organisasi sekolah merupakan suatu bentuk yang berupa urutan atau daftar
yang berfungsi sebagai suatu upaya dalam menjelaskan tugas dan fungsi
dari setiap komponen penyelenggara pendidikan yang bersangkutan
dengan sekolah tersebut.
14
2. Kualitas Pembelajaran di Kelas
Kualitas pembelajaran di kelas di SMAN 1 Metro relatif baik. Guru-guru
berusaha memberikan materi pembelajaran secara komprehensif dan
interaktif. Mereka menggunakan berbagai metode pengajaran dan
teknologi untuk meningkatkan daya serap siswa.
3. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru
Guru-guru di SMAN 1 Metro memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya
refleksi dan perbaikan dalam proses pembelajaran. Mereka secara rutin
melakukan evaluasi diri dan kelas untuk meningkatkan kualitas pengajaran
dan responsif terhadap kebutuhan siswa.
4. Kepemimpinan Instruksional
Kepemimpinan instruksional di SMAN 1 Metro dianggap kuat. Kepala
sekolah dan staf administrasi aktif terlibat dalam menyediakan dukungan
dan sumber daya bagi guru-guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
5. Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan
Iklim keamanan di SMAN 1 Metro dijaga dengan baik. Kehadiran guru
dan siswa yang disiplin serta peran aktif pihak sekolah dalam menjaga
ketertiban menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
6. Iklim Kebinekaan di Satuan Pendidikan
SMAN 1 Metro menerapkan nilai-nilai kebinekaan dan menghargai
perbedaan budaya. Semua siswa diberdayakan untuk saling menghormati
dan menghargai keanekaragaman budaya yang ada di lingkungan sekolah.
7. Iklim Kesetaraan Gender
SMAN 1 Metro berkomitmen untuk menciptakan iklim kesetaraan gender.
Tidak ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, dan semua siswa
diberikan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan dan
berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.
15
8. Iklim Inklusivitas
Satuan pendidikan ini mempromosikan iklim inklusivitas yang
memastikan bahwa semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan
khusus, diberdayakan dan disertakan dalam kegiatan akademik dan non-
akademik.
9. Dukungan Orangtua dan Peserta Didik terhadap Program Satuan
Pendidikan
Orangtua dan peserta didik di SMAN 1 Metro aktif mendukung program
dan kegiatan sekolah. Ada keterlibatan yang tinggi dari orangtua dalam
mendukung pembelajaran anak mereka, dan siswa merasa didukung oleh
pihak sekolah dan keluarga dalam mencapai prestasi akademik dan
pribadi. Orangtua berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah melalui rapat
wali murid, orangtua juga mengatahui kegiatan-kegiatan anak yang
mendukung minat dan bakat anak dalam ekstrakuler yang ada disekolah.
16
c) Peserta didik yang Terlibat
Peserta didik yang terlibat merupakan peserta didik dari kelas X, kelas
XI dan kelas XII. Peserta didik tersebut merupakan anggota
esktrakurikuler yang bergabung dengan cara open recruitment yang
dilakukan oleh anggota yang telah masuk terlebih dahulu. Untuk
kegiatan ekstrakurikuler pramuka keerlibatan peserta didik ada 2
bagian. Yang pertama merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh
peserta didik kelas X, sedangkan yang kedua peserta didik yang ingi
melanjutkan untuk mengikuti ke jenjang yang lebh lanjut dalam
tingkatan pramuka penegak.
d) Faktor pendukung dan kendalanya
Faktor pendukungnya ialah karena pada saat MPLS (Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah) di lakukan Demonstrasi Ekstrakurikuler,
sehingga melihat Ekstrakurikuler yang ada di SMAN 1 Metro. Selain
itu kegiatan di dukung dengan peserta didik yang kompak serta pihak
sekolah yanng mendukung kegiatan peserta didik. Selan itu untuk
kegiatan ekstrakurikuler pramuka di dukung dengan kegiatan PTA
yang dilakukan pada hari Jum’at s.d Minggu tanggal 28-30 Juli 2023.
Kendalanya ialah waktu yang terbatas untuk sehingga tidak dapat
melihat kegiatan esktrakulikuler di SMAN 1 Metro.
17
A. Karakteristik Peserta Didik SMAN 1 Metro
Ada beberapa hal dari hasil observasi karakteristik peserta didik SMAN 1
Metro yang perlu dianalisis. Adapun hasil analisis yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Budaya Sekolah
Budaya sekolah sangat mendukung pembelajaran dan interaksi yang
optimal. Sekolah mampu menciptakan lingkungan belajar yang
inklusif dan mendukung keberagaman. Lingkungan belajar yang
konklusif menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Para
peserta didik lebih mungkin fokus dan terlibat dalam pembelajaran,
karena lingkungan tersebut meminimalkan gangguan dan distraksi
yang tidak perlu. Peserta didik cenderung lebih termotivasi untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Lingkungan
belajar yang mendukung keberagaman dapat membantu Peserta didik
dan staf sekolah untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan
budaya, bahasa, agama, dan latar belakang lainnya. Hal ini dapat
mengurangi stereotip dan prasangka yang mungkin ada, menciptakan
rasa saling pengertian dan toleransi. Peserta didik cenderung lebih
termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam lingkungan
yang menghargai dan mengakui keberagaman mereka. Ketika Peserta
didik merasa diterima dan didukung, mereka lebih cenderung untuk
berkontribusi, berbagi pengalaman, dan terlibat dalam kegiatan
sekolah.
2) Budaya Kelas
Budaya kelas sangat mendukung interaksi yang optimal sehingga
pembelajaran bisa berjalan aman, nyaman, dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran. Motivasi pada peserta didik bisa dibentuk
dengan baik bila lingkungan belajar peserta didik mendukung.
Lingkungan yang aman dan nyaman akan membuat Peserta didik
merasa lebih percaya diri untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi,
berbagi pendapat, dan mengemukakan pertanyaan. Ketika Peserta
didik merasa dihargai dan didukung, mereka cenderung lebih terlibat
18
dalam proses pembelajaran. Ketika Peserta didik merasa aman dan
nyaman di kelas, mereka dapat lebih mudah berkonsentrasi pada
materi pelajaran dan tugas-tugas pembelajaran. Faktor-faktor gangguan
dan kecemasan dapat berkurang, sehingga memungkinkan Peserta
didik untuk lebih fokus dan menyerap informasi dengan lebih baik.
3) Keterlibatan Peserta Didik
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik terlibat aktif dalam
pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan telah berpusat pada
peserta didik dan hal ini tentunya memberikan dampak positif pada
peserta didik. Ketika Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran,
mereka lebih aktif terlibat dalam diskusi, pertanyaan, dan berbagai
kegiatan pembelajaran. Hal ini membantu mereka memahami materi
secara lebih mendalam karena mereka harus memproses informasi dan
berpikir kritis. Partisipasi aktif memberikan kesempatan bagi Peserta
didik untuk merasa lebih termotivasi dalam belajar. Mereka merasa
lebih terlibat dan memiliki rasa kepemilikan atas pembelajaran mereka
sendiri, yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik mereka untuk
mencari pengetahuan lebih lanjut.
4) Identifikasi Kesiapan Peserta Didik
Hasil observasi menunjukkan bawa guru telah memastikan bahwa guru
telah memastikan bahwa peserta didik siap untuk belajar. Peserta didik
yang siap untuk belajar memiliki motivasi intrinsik yang kuat. Peserta
didik merasa antusias dan tertarik untuk belajar karena mereka
memiliki minat dan keinginan yang tulus untuk memahami materi
pelajaran dan mencapai tujuan akademis. Peserta didik memiliki sikap
terbuka terhadap pembelajaran dan ingin menerima informasi baru dan
bersedia mengubah pandangan berdasarkan bukti dan pengetahuan
yang diperoleh dari proses belajar. Peserta didik juga mampu mengatur
waktu dengan efisien, menghadiri kelas secara teratur, dan melakukan
tugas-tugas pembelajaran dengan konsisten.
19
5) Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi pada peserta didik terlihat baik. Peserta didik
memiliki metakognitif yang baik sehingga memahami bagaimana cara
mengontrol emosi masing-masing. Peserta didik tahu bagaimana
mengidentifikasi perasaan, apa yang menyebabkan emosi tersebut, dan
bagaimana emosi tersebut mempengaruhi perilaku. Peserta didik tidak
mudah terbawa oleh emosi negatif dan dapat menenangkan diri sendiri
ketika sedang menghadapi situasi sulit atau menantang. Peserta didik
juga memiliki kemampuan untuk berempati terhadap perasaan dan
pengalaman emosional orang lain dan dapat memahami perspektif
orang lain dan merespons dengan simpati dan pengertian.
6) Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial pada peserta didik terlihat baik. Peserta didik
yang mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Peserta
didik bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan jelas,
mendengarkan dengan baik, dan berbicara dengan sopan. Peserta juga
dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok atau tim. Peserta
didik bisa mendengarkan pendapat orang lain, berbagi tanggung jawab,
dan mencari solusi bersama-sama. Peserta didik memiliki kesadaran
tentang norma-norma sosial dan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan sekitar dan menghargai etika dan tata krama dalam
interaksi sosial.
7) Perkembangan Moral/Spiritual
Perkembangan moral/spiritual peserta didik terlihat baik. Peserta didik
memiliki kesadaran yang tinggi tentang nilai-nilai dan keyakinan yang
menjadi panduan dalam hidup. Peserta didik mengidentifikasi nilai-
nilai moral dan etika yang penting, dan berusaha untuk
mengaplikasikannya dalam tindakan sehari-hari. Peserta didik
cenderung berlaku secara empati, membantu orang lain, dan
menyumbang pada masyarakat secara positif. Peserta didik juga
mampu menghargai dan bersyukur atas apa yang dimiliki dan
pengalaman hidup.
20
B. Penyusunan RPP oleh Guru SMAN 1 Metro
Ada beberapa hal dari hasil observasi penyusunan RPP oleh guru SMAN 1
Metro yang perlu dianalisis. Adapun hasil analisis yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Kelengkapan Komponen Minimum
RPP yang dibuat memiliki kelengkapan komponen minimum. Dengan
adanya kelengkapan komponen minimum dalam RPP, setiap guru akan
mengikuti standar yang sama dalam menyusun rencana pembelajaran.
Ini akan menciptakan konsistensi dalam pengajaran di seluruh sekolah
atau lembaga pendidikan, sehingga memastikan semua siswa
mendapatkan pengalaman belajar yang setara dan seimbang.
Komponen minimum dalam RPP mencakup berbagai aspek penting
pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, strategi mengajar, bahan
ajar, penilaian, dan langkah-langkah tindak lanjut. Dengan memiliki
kelengkapan komponen minimum, guru dapat merencanakan
pembelajaran secara lebih efisien dan efektif, sehingga menciptakan
lingkungan belajar yang lebih terorganisir dan terstruktur.
2) Esensial dan Bermakna
RPP yang dibuat sangat esensial dan bermakna. RPP yang esensial
membantu guru untuk tetap fokus pada tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Dengan menyusun rencana yang terfokus, guru dapat
merencanakan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai tujuan
tersebut, sehingga meningkatkan kesempatan siswa untuk memahami
materi dengan lebih baik. Dengan membuat RPP yang bermakna, guru
dapat merencanakan kegiatan yang mendorong siswa untuk menggali
potensi mereka secara penuh. Guru dapat merancang aktivitas yang
menantang dan mendorong siswa untuk berpikir kritis, berkreasi, dan
berpartisipasi aktif dalam proses belajar-mengajar.
3) Berkesinambungan
Setiap materi yang disusun pada RPP memiliki kesinambungan. RPP
yang berkesinambungan membantu menghubungkan konsep-konsep
21
pembelajaran dari satu materi dengan materi lain. Dengan demikian,
siswa dapat melihat keterkaitan dan relevansi antara berbagai konsep,
yang membantu memperkuat pemahaman mereka tentang subjek yang
dipelajari. Dengan adanya kesinambungan antara materi, guru dapat
dengan mudah mengintegrasikan topik atau konsep dari berbagai mata
pelajaran. Pembelajaran terintegrasi memungkinkan siswa untuk
melihat hubungan antara berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia.
4) Kontekstual
Dari sisi kontekstual, RPP yang dibuat sudah baik. RPP memuat
alternatif kegiatan sangat penting karena setiap lingkungan sekolah
dapat memiliki perbedaan dalam sumber daya, fasilitas, dan kondisi.
Guru dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada di
sekolah. Jika suatu kegiatan memerlukan sumber daya tertentu yang
tidak tersedia, alternatif dapat digunakan untuk mengatasi kendala
tersebut tanpa mengurangi kualitas pembelajaran. RPP juga
mengakomodasi siswa dengan kebutuhan yang berbeda karena setiap
siswa adalah individu yang unik dengan karakteristik, kemampuan,
dan kebutuhan yang berbeda. Mengakomodir siswa dengan kebutuhan
yang berbeda adalah langkah untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang inklusif. Dengan memberikan dukungan dan
penyesuaian bagi siswa yang membutuhkan, semua siswa dapat
merasa diterima dan dihargai dalam proses pembelajaran.
5) Sederhana
RPP yang dibuat sederhana dan mudah dimengerti. Bahasa yang
sederhana membuat RPP menjadi lebih mudah dipahami oleh semua
pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran, termasuk guru, siswa,
dan orang tua. Ketika bahasa yang digunakan mudah dimengerti,
informasi dan instruksi dalam RPP menjadi lebih jelas dan terbaca
dengan baik.
22
6) Komponen Pendukung
RPP yang dibuat sudah memuat sumber dan media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Sumber
dan media pembelajaran yang tepat membantu menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam dan relevan. Dengan
menggunakan sumber yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru
dapat membantu siswa mencapai pemahaman yang lebih baik tentang
konsep yang dipelajari. Media pembelajaran yang sesuai
memungkinkan pembelajaran menjadi lebih aktif dan interaktif.
Misalnya, penggunaan media visual atau multimedia dapat
mengaktifkan partisipasi siswa dan meningkatkan daya tarik
pembelajaran. RPP juga memungkinkan guru untuk mengakomodasi
preferensi belajar yang berbeda, sehingga memberikan kesempatan
yang lebih baik bagi setiap siswa untuk terlibat dalam pembelajaran.
RPP memuat remidial dan pengayaan sehingga guru dapat merespons
kebutuhan individual siswa. Remidial membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi, sementara pengayaan
memberikan tantangan tambahan bagi siswa yang lebih cepat dalam
belajar.
C. Pelaksanaan Pembelajaran di SMAN 1 Metro
Berdasarkan kegiatan observasi yang diperoleh, dapat ditemukan beberapa
hal terkait pelaksanaan pembelajaran di SMAN 1 Metro, terdapat 2 aspek
yang di analisis yaitu :
a) Peserta Didik
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa analisa tentang
kondisi peserta didik ketika proses pembelajaran, antara lain:
1. Fokus
Fokus menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran. Seorang peserta
didik yang fokus mampu mengalami pengalaman belajar yang lebih efektif
dan mendalam. Dengan konsentrasi penuh pada materi yang disampaikan
oleh guru, peserta didik dapat menyerap informasi dengan lebih baik dan
mengasimilasi pengetahuan dengan lebih cepat.
23
Namun, tidak seluruh peserta didik mampu menjaga fokus mereka
sepenuhnya. Terdapat beberapa hal yang bisa mengganggu perhatian
mereka di kelas. Salah satunya adalah kehadiran teman sekelas yang
berbicara atau bermain selama proses pembelajaran. Meskipun interaksi
sosial adalah hal yang normal dan penting bagi perkembangan peserta
didik, namun terkadang dapat menjadi distraksi yang mengurangi
efektivitas belajar di dalam kelas.
Selain itu, kegiatan siswa di luar kelas juga bisa menjadi daya tarik
tersendiri bagi sebagian peserta didik. Pikiran mereka mungkin teralihkan
pada hal-hal di luar pembelajaran ketika mereka merasa tertarik dengan
sesuatu yang sedang berlangsung di sekolah atau lingkungan sekitarnya.
Guru perlu memastikan bahwa materi yang disampaikan menarik dan
relevan sehingga dapat menarik minat peserta didik untuk tetap fokus pada
pembelajaran.
24
Dalam akhirnya, kesadaran dan disiplin diri peserta didik juga memegang
peranan penting dalam menjaga fokus selama pembelajaran. Memahami
pentingnya konsentrasi dan berusaha mengatasi distraksi yang ada akan
membantu peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik dan
menjadi pribadi yang lebih produktif dan terarah dalam proses
pembelajaran.
2. Aktif mendengarkan
Aktif mendengarkan adalah kunci penting dalam proses pembelajaran.
Saat peserta didik aktif mendengarkan penjelasan dari guru sesuai dengan
instruksi yang diberikan, mereka memiliki kesempatan yang lebih besar
untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Dengan memberikan
perhatian penuh pada penjelasan guru, peserta didik dapat menangkap
informasi dengan lebih baik, sehingga memudahkan mereka dalam
menghadapi tantangan pembelajaran.
25
Secara keseluruhan, sikap aktif mendengarkan dan berani bertanya
merupakan fondasi penting dalam mengoptimalkan proses belajar
mengajar. Peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran akan
menjadi pembelajar yang lebih mandiri, pengetahuan yang diperoleh
menjadi lebih mendalam, dan hasil pembelajaran yang lebih baik.
3. Keaktifan
Keaktifan peserta didik dalam proses belajar sangatlah penting untuk
mencapai pemahaman yang mendalam dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dengan menjadi aktif dalam bertanya kepada guru atau
teman sekelas, peserta didik dapat mengungkapkan ketidakpahaman
mereka terhadap materi pembelajaran. Hal ini mencerminkan bahwa
mereka memiliki inisiatif untuk mencari penjelasan lebih lanjut atau
mencari solusi ketika menghadapi kesulitan dalam memahami suatu
konsep.
26
Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik dalam bertanya juga
dapat membantu guru dalam menilai pemahaman kelas secara
keseluruhan. Dengan menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, guru
dapat mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dipahami oleh
peserta didik dan menyesuaikan metode mengajar yang lebih efektif.
4. Berpartisipasi
Berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran, seperti diskusi kelas,
merupakan hal penting bagi peserta didik. Melalui partisipasi aktif, peserta
didik memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sekelasnya
dan berbagi ide serta pengalaman mereka. Dalam proses ini, mereka dapat
memperluas wawasan dan pemahaman mereka tentang berbagai topik
yang sedang dipelajari.
Ketika peserta didik aktif berpartisipasi, kelas menjadi lebih dinamis dan
interaktif, memungkinkan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan
efektif. Guru juga dapat lebih mudah mengukur pemahaman peserta didik
27
dan memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan individu masing-
masing.
Oleh karena itu, bagi peserta didik, mengambil peran aktif dalam setiap
kesempatan pembelajaran adalah kunci untuk meraih potensi maksimal
dalam proses belajar mengajar. Dengan berpartisipasi secara aktif, peserta
didik dapat meraih manfaat yang berharga dan mengembangkan
keterampilan yang berguna sepanjang hidup mereka.
6. Evaluasi diri
Evaluasi diri merupakan suatu proses penting yang dilakukan oleh peserta
didik dalam rangka menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang
telah mereka capai. Dalam tahap ini, peserta didik melakukan refleksi
mendalam terhadap kemajuan dan pencapaian mereka selama proses
belajar mengajar. Hal ini biasanya dilakukan dengan bimbingan dari guru
atau pengajar sebagai pihak yang berkompeten dalam memberikan
penilaian objektif.
28
Melalui evaluasi diri, peserta didik dapat mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan diri mereka dalam berbagai aspek pembelajaran. Mereka dapat
memahami area di mana mereka telah berhasil dan berkembang dengan
baik, namun juga menyadari dimana masih ada kelemahan yang perlu
diperbaiki. Ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terus
berusaha meningkatkan kualitas diri dan mencapai potensi maksimal
dalam belajar.
Selain itu, evaluasi diri juga menjadi alat untuk mengembangkan sikap
kritis dan mengajarkan peserta didik untuk mengambil tanggung jawab
atas hasil belajar mereka. Dengan merenungkan perjalanan pembelajaran
mereka sendiri, peserta didik dapat memahami sejauh mana usaha dan
dedikasi yang telah mereka curahkan, serta mengenali faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mereka.
b) Guru
Berikut adalah beberapa hasil analisis apa yang dilakukan oleh guru ketika
pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar semua siswa terlibat dan
aktif dalam pembelajaran :
1. Menerapkan pembelajaran yang bervariasi dan menarik
Penerapan pembelajaran yang bervariasi dan menarik oleh seorang guru
menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan belajar yang
dinamis dan inspiratif bagi para siswa. Dengan cerdasnya memanfaatkan
29
berbagai metode dan teknik pembelajaran, seperti diskusi interaktif,
simulasi realistis, permainan edukatif, dan sejumlah pendekatan inovatif
lainnya, guru mampu menghidupkan suasana kelas menjadi lebih menarik
dan memikat. Berbeda dari pembelajaran monoton dan rutin, pendekatan
yang bervariasi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat
secara aktif dalam proses belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, dan
mengembangkan kemampuan kritis mereka.
30
evaluasi ini memberikan informasi berharga untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan. Dengan demikian,
pengembangan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur merupakan
langkah penting dalam menciptakan pendidikan yang efektif dan berdaya
guna bagi perkembangan akademik dan pribadi siswa.
Umpan balik yang diberikan guru juga berfungsi sebagai alat untuk
memotivasi siswa. Saat siswa mendapatkan pujian dan pengakuan atas
hasil kerja mereka, mereka merasa diperhatikan dan dihargai, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat belajar
mereka. Selain itu, umpan balik yang positif dan konstruktif juga
mengajarkan siswa untuk menerima kritik dengan sikap terbuka dan
belajar dari kesalahan.
Tak hanya itu, umpan balik yang baik juga menciptakan lingkungan kelas
yang lebih inklusif dan mendukung. Siswa merasa lebih nyaman untuk
berbicara dan berbagi ide mereka ketika mereka tahu bahwa guru akan
memberikan respons yang positif dan membantu. Dengan demikian,
hubungan antara guru dan siswa menjadi lebih erat, dan komunikasi yang
efektif pun tercipta.
31
pengetahuan mereka. Umpan balik yang tepat dapat memotivasi,
memberikan pengakuan, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif
dan inklusif. Dengan adanya dukungan dari guru, siswa akan lebih
termotivasi untuk terus berkembang dan mencapai potensi terbaik mereka
dalam proses pembelajaran.
Dampak positif dari pemanfaatan teknologi ini tidak hanya terlihat dalam
peningkatan minat belajar siswa, tetapi juga dalam peningkatan fokus dan
pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Selain itu, teknologi
pembelajaran juga memfasilitasi aksesibilitas, memungkinkan para siswa
untuk mempelajari materi dengan lebih fleksibel dan sesuai dengan
kecepatan belajar individu. Dengan begitu, guru telah menjadi fasilitator
yang efektif dalam menyajikan materi pembelajaran, sementara siswa
menjadi aktor utama dalam proses belajar mereka sendiri. Sebagai
hasilnya, pemanfaatan teknologi pembelajaran telah membuka pintu
menuju lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, inovatif, dan inspiratif
bagi semua pihak yang terlibat.
32
5. Memotivasi siswa
Motivasi merupakan salah satu kunci penting dalam mencapai kesuksesan
dalam pembelajaran. Seorang guru yang baik selalu memiliki peran
penting dalam memotivasi siswa untuk mencapai potensi penuh mereka.
Salah satu cara efektif yang diterapkan oleh guru adalah dengan
memberikan pengakuan dan pujian atas hasil kerja siswa. Melalui apresiasi
yang tulus, siswa merasa dihargai dan diakui atas usaha mereka, sehingga
mereka merasa lebih termotivasi untuk terus berkembang dan belajar lebih
baik lagi.
Pujian dari guru bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga merupakan
bentuk penghargaan yang memiliki dampak positif pada perkembangan
mental dan emosional siswa. Ketika siswa merasa diakui, rasa percaya diri
mereka meningkat, dan mereka cenderung lebih bersemangat dalam
menghadapi tantangan pembelajaran. Pujian yang diberikan dengan
bijaksana juga dapat meningkatkan hubungan antara guru dan siswa,
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan berdaya dorong.
Tidak hanya dalam bidang akademis, pujian dan pengakuan juga penting
untuk mengapresiasi kemajuan siswa dalam hal kepribadian, sikap, dan
keterampilan sosial. Setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang
berbeda, dan dengan memberikan pengakuan atas perkembangan mereka
secara keseluruhan, guru dapat membangun rasa percaya diri dan
memotivasi mereka untuk terus berkembang sebagai individu yang lebih
baik.
33
Dengan demikian, peran guru dalam memberikan pengakuan dan pujian
pada hasil kerja siswa adalah penting untuk menciptakan lingkungan
belajar yang positif, memotivasi siswa untuk berkembang, dan
memberikan dorongan untuk mencapai kesuksesan dalam pembelajaran
dan kehidupan.
34
Manajemen kesiswaan juga berfokus pada memenuhi kebutuhan-
kebutuhan siswa dengan menyediakan fasilitas terbaik. Fasilitas tersebut
harus dapat mendukung proses pembelajaran, seperti gedung yang
nyaman, lapangan, laboratorium, perpustakaan, dan alat pembelajaran
yang modern. Selain itu, fasilitas yang mendukung minat dan bakat siswa
juga menjadi prioritas, seperti fasilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler
seperti anggar tari, pramuka, PMR, dan kegiatan lainnya.
2. Manajemen Kurikulum
Pengelolaan pembelajaran di sekolah ini berjalan sesuai dengan muatan
kurikulum dan jam yang ditetapkan, serta sepenuhnya memenuhi
kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Proses perencanaan dan
desain kurikulum dilakukan dengan cermat dan teliti agar sesuai dengan
kurikulum yang berlaku secara nasional. Tujuan utama dari pendekatan ini
adalah untuk memastikan bahwa siswa menerima pendidikan yang
komprehensif dan relevan sesuai dengan standar nasional.
35
Setiap awal semester, sekolah ini secara rutin melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan kurikulum. Melalui monitoring ini, sekolah dapat
mengidentifikasi kemajuan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa serta
mengevaluasi efektivitas metode pengajaran yang digunakan. Hasil dari
monitoring ini digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di semester berikutnya.
36
Laboraturium kimia, fisika, biologi, komputer, multimedia, bahasa,
ekonomi (kewirausahaan).
37
digunakan sekolah dalam perencanaan sarana dan prasarana diantaranya
yaitu data jumlah siswa dan guru, data kebutuhan saran dan prasarana dan
data dari koordinator ruang/kegiatan.
4. Manajemen Anggaran
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Metro, manajemen anggaran
sekolah terbukti berjalan dengan baik dan terorganisir dengan rapi.
Sekolah ini telah mengimplementasikan sistem perencanaan, pelaksanaan,
dan monitoring anggaran yang efisien. Sistem ini menjadi dasar penting
dalam pengelolaan anggaran sekolah dan memastikan transparansi serta
akuntabilitas dalam penggunaan dana.
Tidak hanya itu, sistem monitoring anggaran di SMA Negeri 1 Metro juga
berjalan secara rutin dan terstruktur. Monitoring dilakukan untuk
memastikan bahwa anggaran dialokasikan dengan tepat dan efisien sesuai
dengan rencana kegiatan. Hal ini membantu mencegah terjadinya
38
pemborosan dan memastikan bahwa anggaran digunakan secara optimal
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Pendataan terkait kebutuhan tiap kelas dan sarana yang dibutuhkan untuk
menunjang proses pembelajaran telah dilakukan dengan baik. Hal ini
membantu pihak sekolah dalam merencanakan dan mengalokasikan
sumber daya dengan lebih efektif, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan lancar dan berkualitas.
Koordinasi yang baik antar guru juga menjadi poin positif dalam
manajemen sistem informasi di SMA Negeri 1 Metro. Adanya koordinasi
yang efisien memungkinkan para guru untuk berbagi informasi,
pengalaman, dan pengetahuan secara mudah, sehingga mereka dapat
saling mendukung dan belajar dari satu sama lain dalam upaya
meningkatkan kualitas pengajaran.
39
Dalam hal akses terhadap data dan informasi, tidak ada keterbatasan bagi
guru untuk mengakses informasi yang diperlukan. Guru-guru di SMA
Negeri 1 Metro dapat dengan mudah mengakses data terkait informasi
yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran dan pengembangan
kurikulum, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat
berdasarkan informasi yang akurat dan terkini.
Selain itu, sekolah ini juga memiliki saluran komunikasi yang efektif
untuk menyebarkan informasi kepada seluruh anggota komunitas sekolah
dan masyarakat luas. Informasi terkait dengan sekolah dan kegiatan-
kegiatan di SMA Negeri 1 Metro dapat diakses melalui website sekolah
dan akun Instagram resmi sekolah. Dengan begitu, informasi dapat dengan
mudah dijangkau oleh siapa pun yang membutuhkannya, termasuk
orangtua siswa dan masyarakat umum.
7. Manajemen Ketatalaksanaan
Di SMA Negeri 1 Metro, manajemen ketatalaksanaan telah berjalan
dengan baik dan terstruktur dengan baik pula. Sistem administrasi sekolah
dibangun dengan menyertakan struktur organisasi yang jelas dan sistem
tata usaha yang efisien. Sistem administrasi ini mencakup berbagai aspek,
termasuk pembukuan, pengisian rapor siswa, dan tugas-tugas administratif
lainnya yang mendukung kelancaran operasional sekolah.
40
pendidikan memiliki tugas dan fungsi yang jelas. Struktur organisasi ini
mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah, seperti
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, guru, staf
administrasi, dan lainnya. Masing-masing bagian dalam struktur organisasi
memiliki peran khusus dalam menjalankan fungsi administrasi dan
manajemen sekolah.
Selain itu, sistem tata usaha yang efisien juga merupakan bagian integral
dari manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 1 Metro. Sistem tata
usaha yang baik memastikan bahwa proses administrasi sekolah berjalan
dengan lancar, mulai dari penerimaan siswa, pembukuan, pengarsipan,
hingga pengelolaan data siswa dan laporan akademik. Dengan sistem tata
usaha yang terorganisir, sekolah dapat mengelola berbagai dokumen dan
informasi dengan efisien, sehingga mendukung kelancaran proses
pengambilan keputusan dan pelaporan.
41
E. Lingkungan Belajar di SMAN 1 Metro
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMAN 1 Padang Cermin
telah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan berpihak pada
siswa dan mendukung perkembangan siswa, memberikan kualitas
pembelajaran yang sangat baik guna tercapainya tujuan pembelajaran,
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi seluruh warga sekolah baik
secara fisik maupun psikologis. Hal tersebut ditunjukan dengan beberapa
indikator sebagai berikut :
1. Latar Belakang Sosial
SMAN 1 Metro merupakan sebuah sekolah menengah atas yang strategis
terletak di daerah perkotaan, menarik perhatian siswa dari berbagai latar
belakang sosial. Di dalamnya, terdapat keberagaman yang mencerminkan
kaya akan perbedaan budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh para siswa.
Beragamnya asal usul keluarga siswa dengan tingkat ekonomi yang
berbeda-beda menjadi suatu ciri khas yang memperkaya suasana belajar di
sekolah ini. Keberagaman ini menciptakan lingkungan multikultural yang
saling mempengaruhi, memberikan kesempatan bagi siswa untuk saling
belajar dan memahami perbedaan budaya satu sama lain.
Interaksi antara siswa dengan latar belakang sosial yang beragam ini
memperluas cakrawala pemahaman mereka, serta meningkatkan toleransi
dan pemahaman terhadap keberagaman budaya yang ada di masyarakat.
Dengan berbagai perbedaan yang hadir, sekolah ini mampu membentuk
siswa-siswa yang inklusif, terbuka, dan menghargai setiap individu tanpa
pandang bulu.
42
berinteraksi dan bekerjasama, serta mengenali nilai-nilai yang mendasari
keanekaragaman budaya.
43
Selain metode pengajaran yang beragam, para guru juga memanfaatkan
teknologi sebagai alat bantu pembelajaran. Penggunaan teknologi modern
dalam proses pembelajaran membuka peluang baru bagi interaksi yang
lebih menarik antara guru dan siswa. Penggunaan presentasi multimedia,
video pembelajaran, dan aplikasi pembelajaran interaktif adalah beberapa
contoh cara di mana teknologi digunakan untuk meningkatkan daya serap
siswa.
44
Evaluasi diri dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh para guru dengan
tujuan untuk memahami bagaimana cara mereka menyampaikan materi
pembelajaran dan bagaimana siswa meresponsnya. Melalui proses ini, para
guru dapat mengidentifikasi metode pengajaran yang paling efektif, serta
mengenali aspek-aspek yang perlu disempurnakan agar pembelajaran
menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
Selain melakukan evaluasi diri, para guru juga secara aktif mengumpulkan
umpan balik dari siswa mengenai proses pembelajaran. Mereka membuka
ruang untuk menerima kritik dan saran dari siswa guna meningkatkan
kualitas pengajaran. Responsif terhadap kebutuhan siswa adalah salah satu
prioritas utama bagi para guru di SMAN 1 Metro. Dengan mendengarkan
masukan dari siswa, mereka dapat mengadaptasi metode pembelajaran dan
memberikan perhatian lebih pada aspek yang penting bagi perkembangan
belajar siswa.
45
4. Kepemimpinan Instruksional
Kepemimpinan instruksional di SMAN 1 Metro memegang peran krusial
dalam menjaga kualitas pendidikan. Kepala sekolah dan staf administrasi
di sekolah ini menunjukkan komitmen dan kepedulian yang tinggi
terhadap kemajuan para guru dan kualitas pembelajaran di kelas. Mereka
memiliki visi yang jelas tentang bagaimana mencapai tingkat keunggulan
akademik dan berusaha untuk memberikan dukungan dan sumber daya
yang dibutuhkan oleh para guru.
Selain kepala sekolah, staf administrasi juga turut berperan penting dalam
mendukung proses pembelajaran. Mereka berupaya menyediakan sumber
daya dan fasilitas yang dibutuhkan oleh para guru untuk melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Dari penyediaan bahan ajar hingga dukungan
teknis dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran, staf administrasi
berusaha untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan maksimal.
46
dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini juga menciptakan
lingkungan yang positif bagi siswa, di mana mereka merasa didukung dan
didorong untuk mencapai potensi akademik mereka.
Disiplin yang diterapkan oleh guru-guru menjadi contoh bagi siswa dalam
menjalani kehidupan sekolah yang tertib. Para siswa diajak untuk
menghormati aturan dan norma yang telah ditetapkan, sehingga tercipta
budaya disiplin yang melekat pada setiap aspek kehidupan sekolah. Hal ini
memberikan dampak positif pada tingkat kedisiplinan dan sikap tanggung
jawab siswa terhadap tugas-tugas belajar mereka.
Selain itu, partisipasi aktif pihak sekolah dalam menjaga ketertiban juga
menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman
dan kondusif. Pihak sekolah secara aktif mengawasi aktivitas di sekolah,
termasuk kehadiran siswa, mengatasi potensi konflik, dan merespons
tindakan yang melanggar aturan dengan cepat dan tepat. Hal ini
47
memberikan rasa aman bagi seluruh warga sekolah dan mendorong para
siswa untuk berkonsentrasi pada proses belajar-mengajar.
Dalam lingkungan belajar yang aman dan kondusif seperti ini, siswa
merasa nyaman dan fokus untuk mengembangkan potensi mereka. Mereka
dapat mengoptimalkan waktu dan energi mereka untuk mengejar prestasi
akademik dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sekolah tanpa
distraksi dari masalah keamanan.
Ketika para siswa merasa aman dan diberdayakan, iklim keamanan ini
berdampak positif pada prestasi akademik dan perkembangan pribadi
mereka. Mereka lebih termotivasi untuk belajar, berpartisipasi dalam
diskusi kelas, dan berani mengemukakan ide-ide kreatif tanpa rasa takut
atau tekanan.
48
lebih memahami dan mengapresiasi beragam budaya yang ada di
masyarakat. Acara-acara kultural, perayaan hari-hari besar dari berbagai
agama, serta kegiatan-kegiatan yang mengangkat ciri khas budaya lokal
menjadi bagian penting dari kurikulum di sekolah ini.
49
siswa dan membawa nilai-nilai kebinekaan ke dalam kehidupan mereka di
masa depan.
Para guru dan staf administrasi di sekolah ini juga berperan penting dalam
menciptakan lingkungan yang menghargai kesetaraan gender. Mereka
menyadari pentingnya menghapus stereotip dan pandangan gender yang
kaku dalam proses pembelajaran. Para siswa didorong untuk
mengungkapkan aspirasi mereka tanpa rasa takut dan diberikan
kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa ada
batasan gender.
50
Dengan menciptakan iklim kesetaraan gender yang positif, SMAN 1
Metro berusaha untuk membentuk generasi muda yang mencintai dan
menghormati sesama tanpa pandang jenis kelamin. Siswa-siswa ini akan
menjadi agen perubahan di masyarakat dengan berjuang untuk
menghapuskan diskriminasi gender dan memperjuangkan kesetaraan hak
dan kesempatan bagi semua individu.
8. Iklim Inklusivitas
SMAN 1 Metro menjunjung tinggi nilai inklusivitas dalam pendidikan,
dan memastikan bahwa setiap siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan
khusus, merasa diberdayakan dan disertakan sepenuhnya dalam seluruh
kegiatan akademik dan non-akademik. Dalam lingkungan ini, setiap
individu dihargai dan diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang
sesuai dengan potensi mereka, tanpa ada diskriminasi atau pengecualian.
51
Program pendidikan inklusif yang ada di SMAN 1 Metro didesain untuk
mengakomodasi kebutuhan dan potensi setiap siswa. Guru-guru di sekolah
ini berusaha untuk menggunakan berbagai pendekatan dan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar individu, sehingga setiap
siswa dapat mengakses materi pembelajaran dengan cara yang paling
efektif baginya.
52
9. Dukungan Orangtua dan Peserta Didik terhadap Program Satuan
Pendidikan
Dalam lingkungan SMAN 1 Metro, terdapat hubungan yang erat antara
sekolah, orangtua, dan peserta didik, yang saling mendukung dan
membangun sinergi. Orangtua memiliki peran yang sangat aktif dalam
mendukung program dan kegiatan sekolah, serta pembelajaran anak-anak
mereka. Mereka menyadari pentingnya peran mereka dalam membantu
anak-anak mencapai prestasi akademik dan pribadi yang maksimal.
53
Selain itu, keterlibatan orangtua juga memberikan dampak positif pada
hubungan antara sekolah dan keluarga, menciptakan komunitas yang
saling mendukung dan peduli terhadap perkembangan siswa. Orangtua
merasa dihargai dan diberdayakan dalam mendukung pendidikan anak-
anak mereka, dan sekolah mengapresiasi kontribusi positif yang diberikan
oleh orangtua dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.
54
Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler berasal dari
kelas X, XI, dan XII. Mereka menjadi anggota ekstrakurikuler melalui
open recruitment yang dilakukan oleh anggota yang telah masuk terlebih
dahulu. Keterlibatan peserta didik di Pramuka terbagi menjadi dua bagian:
peserta didik kelas X yang wajib mengikuti kegiatan Pramuka, dan peserta
didik lainnya yang ingin melanjutkan ke jenjang lebih lanjut dalam
tingkatan Pramuka penegak.
55
C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN
OBSERVASI
Dalam melaksanakan observasi, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor
penghambat dan juga faktor pendukung observasi. Adapun faktor penghambat
dan faktor pendukung dari pelaksanaan observasi adalah sebagai berikut.
A. Faktor Penghambat Observasi
Di bawah ini merupakan faktor penghambat observasi yakni sebagai
berikut.
1) Sulitnya Menemukan Narasumber yang Tepat
Observasi yang dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan belajar
mengajar sehingga sulit menemukan narasumber yang tepat. Sering
kali jadwal guru yang begitu padat menyulitkan mahasiswa untuk
melakukan wawancara.
2) Kurangnya Pemahaman Terkait Kultur Sekolah
Karena sulitnya menemukan narasumber, mahasiswa menitikberatkan
observasi melalui pengamatan. Mahasiswa berusaha untuk
memperhatikan bagaimana budaya yang diterapkan di sekolah agar
mahasiswa paham bagaimana beradaptasi di sekolah.
3) Waktu yang Singkat
Dalam waktu satu minggu, mahasiswa harus mampu merampungkan
observasi dan mahasiswa juga perlu mencari permasalahan untuk
dijadikan studi kasus dan penelitian tindakan kelas sehingga
konsentrasi untuk observasi menjadi terbelah.
B. Faktor Pendukung Observasi
Di bawah ini merupakan faktor pendukung observasi yakni sebagai
berikut.
1) Observasi yang Dilakukan Bersama
Observasi dilakukan secara berkelompok oleh mahasiswa sehingga
mahasiswa bisa berbagi tugas untuk mengobservasi berbagai aspek
yang memang diperlukan. Observasi yang dilakukan secara
berkelompok juga memudahkan mahasiswa dalam memahami kultur
sekolah.
56
2) Adanya Bimbingan oleh Guru Pamong
Dalam melakukan observasi, mahasiswa dibimbing oleh guru pamong
sehingga observasi bisa dilakukan degan lebih mudah. Guru pamong
juga bersedia menjadi narasumber untuk beberapa aspek yang memang
bisa dijawab oleh guru pamong.
3) Adanya Bimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan
Dalam melakukan observasi, mahasiswa dibimbing oleh dosen
pembimbing lapangan sehingga observasi bisa dilakukan degan lebih
mudah. Dosen pembimbing lapangan memberikan arahan dan
masukan terkait pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh
mahasiswa.
57
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Meytro dapat
disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik yang ada di SMA Negeri 1 Padang
Cermin secara umum sudah cukup baik, kemampuan berpikir kritis dan kreatifitas
peserta didik sudah cukupbaik. Selain itu juga lingkungan belajar sekolah juga
kondusif, aman, nyaman dan mendukung suasana belajar yang didukung dengan
lokasi sekolah yang strategis serta fasilitas sekolah yang memadai. Guru juga
telah menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan standar dan telah
memuat komponen-komponen rencana pembelajaran, mulai dari perumusan
tujuan sampai dengan pelaksanaan asesmen. Dari sisi manajemen sekolah dapat
diketahui bahwa manajemen sekolah telah dikelola dengan baik. Segala aspek
telah dikelola sesuai dengan fungsi dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan
sekolah.
B. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan observasi ini, saya mendapatkan banyak ilmu
baru dalam berbagai hal, mulai dari karakteristik peserta didiknya, cara
pembuatan modul ajar/RPP yang sesuai, mengenali lingkungan belajar yang baik
dan mengenali fungsi dari berbagai manajemen sekolah. Kemudian Pada
observasi karakteristik peserta didik, saya mendapatkan banyak pengalaman
mengenai cara guru membuat kesepakatan dengan siswa, bagaimana cara guru
dalam menanamkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.
Selain itu budaya sekolah yang baik juga dapat dijadikan pembelajaran bagi saya,
walaupun latar belakang siswa yang sangat beragam dan multikulturalis namun
tidak ada konflik disekolah sehingga sekolah dapat di katakan sebagai lingkungan
belajar yang aman dan nyaman. Kemudian peserta didik yang membawa
58
handphone secara keseluruhan memiliki dampak positif, apabila dalam proses
pembelajaran dapat dimaksmalkan penggunaannya sesuai dengan peraturan
sekolah yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat menunjang siswa dalam
mencapai keberhasilan belajar siswa.
59
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Nama Mahasiswa PPG : • Fredi Irawan, S.Pd.
• Niko Pratama, S.Pd.
• Miftah Shofiyah Novianti
• Henitiya Pertiwi
Kelas Sasaran Observasi : X
Untuk Siklus : ( ) Terbimbing
Pembelajaran ( ) Mandiri, Siklus ke...
60
menyenangkan. Kedua pihak berkolaborasi
dan berusaha bersama-sama untuk
menciptakan suasana belajar yang kondusif
dan menghibur di dalam kelas. Peran guru
dalam hal ini sangat penting, karena mereka
sering menekankan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila kepada siswa, khususnya nilai-
nilai seperti kejujuran dan bekerja sama.
61
guru saat mengetahui fisik dan lingkungan di dalam kelas. Guru
bahwa kompetensi awal memastikan bahwa kelas sudah bersih dan
peserta didik beragam? nyaman agar menciptakan lingkungan
● Bagaimana guru belajar yang kondusif bagi siswa. Hal ini
mendampingi setiap bertujuan untuk memastikan bahwa siswa
peserta didik agar tidak menghadapi kendala fisik atau
mencapai tujuan lingkungan yang dapat mengganggu fokus
pembelajaran? dan kenyamanan mereka dalam belajar.
62
Perkembangan Hasil observasi:
moral/spiritual Untuk mengembangkan nilai-nilai integritas
● Apa saja yang dilakukan dan spiritual peserta didik, guru selalu
guru dalam membangun menanamkan Profil Pelajar Pancasila dalam
nilai-nilai integritas dan pembelajaran..
spiritual peserta didik?
Interpretasi:
Peserta didik akan diajak untuk berdoa
sebelum dan setelah melaksanakan
pembelajaran. Peserta didik juga dilatih
untuk senantiasa bersikap jujur,
bertanggungjawab, dan menerima pendapat
dari rekan serta bertoleransi akan perbedaan
yang ada di kelas.
Kesimpulan:
Karakteristik peserta didik pada dasarnya sudah baik. Hal ini didukung dengan guru yang
senantiasa menanamkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun atmosfer yang aman,
nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Peserta didik cenderung memiliki
perkembangan yang positif baik dari segi sosial, emosi, maupun moral/spiritual. Semua
warga sekolah saling bekerja sama agar bisa mewujudkan lingkungan baik yang
memberikan dampak positif untuk semua pihak. Harapannya, hal ini bisa menjadi salah
satu cara untuk bisa mencerdaskan calon-calon penerus Bangsa. Generasi yang baik akan
terbentuk melalui pendidikan yang baik.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Guru Pamong
Lapangan I Lapangan II
63
Lampiran 2 Format Lembar Observasi RPP
Nama Mahasiswa PPG : • Fredi Irawan
• Niko Pratama
• Miftah Shofiyah Novianti
• Henitiya Pertiwi
Prodi/Bidang Studi : PPG Pendidikan Ekonomi
Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan Pada RPP yang dibuat oleh guru
komponen pembelajaran, langkah- SMAN 1 Metro, sudah ada
minimum langkah pembelajaran, tujuan pembelajaran, langkah-
dan asesmen langkah pembelajaran, dan juga
pembelajaran yang jelas? asesmen pembelajaran yang
jelas. RPP dilengkapi dengan
capaian pembelajaran, alur
tujuan pembelajaran rubrik
penilaian, serta bahan ajar yang
dapat memudahkan peserta
didik belajar
64
Esensial dan ● Kejelasan perumusan RPP telah memuat tujuan
bermakna tujuan pembelajaran pembelajaran yang selaras
memenuhi kriteria dengan capaian pembelajaran
SMART (Specific, yang dituju. Materi yang
Measurable, Achievable, dicantumkan sesuai dengan
Relevant, dan Time) capaian pembelajaran yang
(tidak menimbulkan berlaku. Konsep utama,
penafsiran ganda dan pengetahuan inti, keterampilan,
mengandung perilaku dan sikap yang akan dipelajari
hasil belajar) tertera dengan sangat jelas
sehingga guru bisa dengan
mudah mengarahkan hal-hal
Tujuan yang harus dikuasai dan sikap
● Apakah modul ajar/RPP yang dimiliki oleh peserta didik.
memuat tujuan Bahan ajar telah bebas dari
pembelajaran yang sesuai muatan SARA, pornografi,
selaras dengan CP yang porno aksi, dan provokasi.
dituju? Terdapat pertanyaan bermakna
dan pertanyaan pemantik yang
● Apakah konsep utama
menyasar pada konsep inti. Alur
yang akan dipelajari,
kegiatan sudah disusun secara
pengetahuan inti,
sistematis dan sesuai dengan
keterampilan, dan sikap
alokasi waktu.
yang akan dipelajari
tertera secara jelas?
● Apakah konten yang
dipelajari sudah bebas
dari muatan SARA
pornografi, pornoaksi,
dan provokasi.
● Apakah terdapat
pertanyaan bermakna dan
pertanyaan pemantik
yang menyasar konsep
inti?
Kegiatan
● Apakah alur kegiatan
disusun secara runtut,
sistematis, sesuai dengan
alokasi waktu?
● Apakah rangkaian
kegiatan berorientasi
pada penguatan
kompetensi dan
kemampuan berpikir area
65
tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP
menyertakan berbagai
kegiatan (termasuk
remedial dan pengayaan)
yang berpusat pada
siswa/ menjadikan siswa
peserta aktif?
Asesmen
● Apakah ada asesmen
awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya
untuk mengecek kesiapan
siswa?
● Apakah asesmen yang
termuat secara jelas
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen
memberikan umpan balik
pada proses belajar
siswa?
● Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?
66
Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP Guru SMAN 1 Metro membuat
memuat alternatif RPP yang memuat alternatif
kegiatan untuk kegiatan untuk
diimplementasikan pada diimplementasikan pada
lingkungan sekolah yang lingkungan sekolah yang
berbeda? berbeda. Kegiatan yang disusun
● Apakah modul ajar/RPP dapat diterapkan secara
dapat mengakomodir universal dan bisa
siswa dengan kebutuhan diimplementasikan di sekolah
yang berbeda? lain. RPP bisa mengakomodasi
● Apakah modul ajar/RPP kebutuhan peserta didik yang
memuat kearifan lokal berbeda sebab guru
daerah setempat? menggunakan berbagai media
pembelajaran yang tidak hanya
mendukung satu gaya
pembelajaran. Untuk beberapa
mata pelajaran masih ada RPP
yang belum memuat kearifan
lokal daerah setempat karena
kurang relevan untuk
diimplementasikan ke dalam
pembelajaran.
67
Kesimpulan:
RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro sudah baik, RPP bisa dijadikan referensi agar
mahasiswa bisa membuat dan merancang pembelajaran secara mandiri. Bersama
bimbingan guru SMAN 1 Metro, mahasiswa bisa mengasah kemampuan mengolah
berbagai media untuk pembelajaran.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Guru Pamong
Lapangan I Lapangan II
68
Lampiran 3 Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Ekonomi
Pelajaran/Topik
Sekolah/ Kelas SMAN 1 Metro / X (sepuluh)
Nama Guru Model Dra. Hurustiati M.Pd.
Kompetensi Dasar 1. Peserta didik mampu menjelaskan konsep ilmu ekonomi
2. Peserta didik mampu menganalisis kebutuhan manusia
dan kelangkaan sumber daya
3. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
4. Peserta didik mampu menjelaskan literasi keuangan
5. Peserta didik mampu menjelaskan biaya peluang
6. Peserta didik mampu menganalisis pembagian ilmu
ekonomi
7. Peserta didik mampu membandingkan sistem ekonomi
di dunia
Mengapa peserta didik Karena jikadilihat dia tidak Saya melakukan hal
tersebut tidak dapat tahu informasi apa yang seperti materi yang
belajar dengan baik? belum dia mengerti. lebih bermakna dan
Menurut Anda apa sesuai dengan
penyebabnya dan kemampuan.
bagaimana alternatif
solusinya?
69
Bagaimana usaha guru Memberikan motivasi- Melakukan asesmen
model dalam mendorong motivasi belajar pada diagnostik untuk
peserta didik yang tidak peserta didik. Dan juga melihat kemampuan
aktif untuk belajar? melakukan ice breaking awal siswa .
Apakah usaha tersebut guna memfokuskan
berhasil kembali siswa ketika dirasa
sudah mulai tidak fokus .
Apakah guru melakukan Iya. Perlu dilakukan guna Ya tentu. Supaya bisa
modifikasi dari modul memperlakukan metode menyesuaikan dengan
ajar/RPP? Apakah ajar yang dipakai. tema materi dan
modifikasi tersebut perangkat ajar.
merupakan keputusan
guru untuk merespons
situasi kelas dan peserta
didik?
70
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan
ini?
Kesimpulan :
Kita sebagai Guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan ilmu
kepadasiswa. Tidak hanya dalam hal kognitif saja, kita sebagai guru juga harus
mengembangkan karakter siswa yang sesuai minat dan bakatnya serta
menumbuhkan sifat kritis dan kreatifsiswa juga perlu. Hal ini harus kita lakukan
aga dikemuadian hari siswa tersebut dapatmenggunakan ilmu yang sudah kita
berikan dengan maksimal.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada
interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar
kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber
belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
71
Lampiran 4 Data Jumlah Siswa SMAN 1 Metro
72
Lampiran 5 Struktur Organiasi Sekolah
73
Lampiran 6 Dokumentasi Fasilitas Sekolah
Lab. Fisika
Lab. Kimia
74
Lab. Biologi
Lab. Bahasa
Lab. Komputer
75
Lab. Multimedia
Perpustakaan
Sarana Olahraga
76
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Ekstrakulikuler
77