Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN OBSERVASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


PPG PRAJABATAN G2 TAHUN 2022

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN (DPL)


Dr. RATINI, M.Pd.
IRA VAHLIA, M.Pd.

GURU PAMONG:
Dra. HURUSTIATI, M.Pd.

OLEH:
FREDI IRAWAN, S.Pd. (22100198)
NIKO PRATAMA, S.Pd. (22100208)
MIFTAH SHOFIYAH NOVIANTI. S.Pd. (22100219)
HENITIYA PERTIWI. S.Pd.(22100201)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Observasi PPL PPG Prajab di SMA Negeri 1 Metro :


Nama Mahasiwa : 1. Fredi Irawan, S.Pd.
2. Henitiya Pertiwi, S.Pd.
3. Miftah Shofiyah Novianti, S.Pd.
4. Niko Pratama, S.Pd.
Rumpun Ilmu : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Bidang Studi : Ekonomi
Telah melaksanakan kegiatan observasi PPL II di SMA Negeri 1 Metro sejak
tanggal 17 Juli sampai dengan 21 Juli 2023. Hasil kegiatan ini tercakup dalam
laporan ini.
Telah diterima dan disahkan
Metro, Agustus 2023
Dosen Pembimbing Lapangan I Dosen Pembimbing Lapangan II

Dr. Hj. Ratini, M.Pd. Ira Vahlia, M.Pd.


NIDN : 0005076101 NIDN : 0206128901

Kaprodi PPG

Dr. Hj. Ratini, M.Pd.


NIDN : 0005076101
Kepala SMA Negeri 1 Metro Guru Pamong

M. Kholid, M.Pd Dra. Hurustiati, M.Pd.


NIP. 19780706 2003121 0 004 NIP. 19650730b200701 2 002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan observasi awal PPL 2 di
SMA Negeri 1 Metro ini sebagai bagian dari tugas observasi mahasiswa PPG
Prajabatan 2022 Gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Metro. Tujuan
disusunnya laporan ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan observasi untuk
pengumpulan data lanjutan sebagai bagian tugas PPL 2 yang dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Metro Kecamatan Metro Timur Kota Metro, pada tahun ajaran
2023/2024. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, dapat diketahui tentang data yang
telah ada di sekolah ini.
Penyusun menyampaikan terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-
Nya
2. Ibu Dr. Ratini, M.Pd. dan Ibu Ira Vahlia, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan PPL 2
3. Bapak M. Kholid, M.Pd. selaku Kepala SMAN 1 Metro
4. Ibu Tri Nurul Fajarotun, S. Kom., M. TI. Selaku Wakil Kepala SMAN 1
Metro Bidang Kurikulum
5. Ibu Dra. Hurustiati, M.Pd. selaku Guru Pamong yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan selama kegiatan PPL 2 berlangsung
6. Bapak/Ibu Guru dan Staf Tata Usaha SMAN 1 Metro
7. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan observasi PPL 2 SMAN
1 Metro
Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik untuk pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya.
Metro, 23 Juli 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMA N PENGESAHAN ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. TUJUAN OBSERVASI .................................................................................. 2
C. MANFAAT OBSERVASI .............................................................................. 3
D. SASARAN OBSERVASI ............................................................................... 3

BAB II HASIL DAN ANALISIS .......................................................................... 4


A. HASIL OBSERVASI ...................................................................................... 4
A. Karakteristik Peserta Didik SMAN 1 Metro ................................................ 4
B. Penyusunan RPP oleh Guru SMAN 1 Metro ............................................... 6
C. Pelaksanaan Pembelajaran di SMAN 1 Metro ............................................. 8
D. Manajemen Sekolah di SMAN 1 Metro......................................................11
E. Lingkungan Belajar di SMAN 1 Metro ..................................................... 14
F. Kegiatan Ekstrakurikuler berjalan di SMAN 1 Metro ............................... 16

B. ANALISIS HASIL OBSERVASI ................................................................ 17


A. Karakteristik Peserta Didik SMAN 1 Metro .............................................. 18
B. Penyusunan RPP oleh Guru SMAN 1 Metro ............................................. 21
C. Pelaksanaan Pembelajaran di SMAN 1 Metro ........................................... 23
D. Manajemen Sekolah Di SMAN 1 Metro.................................................... 34
E. Lingkungan Belajar di SMAN 1 Metro ..................................................... 42
F. Kegiatan Ekstrakurikuler berjalan di SMAN 1 Metro ............................... 54

C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN


OBSERVASI ........................................................................................................ 56
A. Faktor Penghambat Observasi ................................................................... 56
B. Faktor Pendukung Observasi ..................................................................... 56

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 58


A. Kesimpulan ................................................................................................... 58
B. Refleksi ......................................................................................................... 58
C. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................. 59

LAMPIRAN ......................................................................................................... 60

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Jumlah Siswa SMAN 1 Metro ..........................................................11

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik .................... 60


Lampiran 2 Format Lembar Observasi RPP ......................................................... 64
Lampiran 3 Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ...................... 69
Lampiran 4 Struktur Organiasi Sekolah ................................................................ 73
Lampiran 5 Dokumentasi Fasilitas Sekolah .......................................................... 74
Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Ekstrakulikuler ............................................. 77

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan.
Pendidikan menjadi tujuan bagi setiap orang dalam pencapaian ilmu
pengetahuan. Metode atau strategi mengembangkan ilmu pengetahuan
tersebut dilakukan dengan cara mempraktikkan atau menerapkan ilmu
pengetahuan tersebut dijenjang pendidikan maupun lingkungan masyarakat.
Ilmu pengetahuan tersebut diharapkan dapat mendidik dan menjadi bekal
hidup bagi tunas-tunas bangsa yang sedang berkembang. Program Profesi
Guru (PPG) mempersiapkan calon tenaga pendidik atau pengajar secara
terarah, sistematis, dalam suatu jangka waktu tertentu agar di kemudian hari
bisa menggunakan semua ilmu yang sudah didapat untuk menjadi tenaga
pengajar pendidikan yang profesional dan bermutu dalam bersaing di dunia
pendidikan. Oleh sebab itu, setiap mahasiswa Program Profesi Guru (PPG)
wajib melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) disekolah-
sekolah yang telah dipersiapkan.

Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini, mahasiswa harus


berusaha semaksimal mungkin memadupadankan ilmu-ilmu yang sudah
didapatkan selama perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan
dengan bertujuan untuk mengembangkan empat kompetensi dasar, di
antaranya kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogi, kompetensi sosial
dan kompetensi profesional Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
No.20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar proses pembelajaran agar
peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Berdasarkan kepentingan tersebut, SMA Negeri 1 Metro sebagai salah
satu lembaga yang terkait langsung dengan sistem pendidikan nasional
memandang perlu untuk melakukan perubahan program pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi SMA
Negeri 1 Metro.

SMA Negeri 1 Metro, Kecamatan Metro Timur Kota Metro merupakan salah
satu sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan PPL Tahun 2022/2023. SMA
Negeri 1 Metro diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada mahasiswa
didik yang melaksanakan PPL tersebut dan sebaliknya mahasiswa didik pun
harus dapat sepenuhnya bertanggung jawab sebagai praktikan yang baik dan
memberikan perbaikan bagi afektif, kognitif maupun psikomotor Peserta
didik.

B. TUJUAN OBSERVASI
Berdasarkan latar belakang yang terlah disusun, maka tujuan dari
dilaksanakannya observasi pada Praktik Pengenalan Lapangan 2 (PPL 2)
Program Profesi Guru Prajabatan Gelombang 2 (PPG Prajabatan G-2) tahun
2022/2023 adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui karakteristik Peserta Didik di SMAN 1 Metro
2) Mengetahui bagaimana Penyusunan RPP oleh guru di SMAN 1 Metro
3) Mengetahui bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran di SMAN 1 Metro
4) Mengetahui Manajemen Sekolah di SMAN 1 Metro
5) Mengetahui Lingkungan Belajar di SMAN 1 Metro
6) Mengetahui bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler berjalan di SMAN 1
Metro

2
C. MANFAAT OBSERVASI
Adapun manfaat dari pelaksanaan observasi ini adalah sebagai berikut.
1) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu menyiapkan strategi
untuk mengenali berbagai karakteristik peserta didik
2) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu membuat RPP/Modul
Ajar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
3) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik melalui variasi metode dan model
4) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu beradaptasi dengan
kedinamisan manajemen sekolah
5) Mahasiswa sebagai calon guru profesional mampu menciptakan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung ekosistem
pembelajaran
6) Mahasiswa sebagai calon guru profesional memahami pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

D. SASARAN OBSERVASI
Sasaran pada observasi ini adalah sebagai berikut.
1) Guru dan Peserta Didik SMAN 1 Metro
2) Manajemen Sekolah
3) Lingkungan Belajar
4) RPP/Modul Ajar
5) Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah

3
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. HASIL OBSERVASI
Observasi telah dilakukan dengan melakukan pengamatan dan juga
wawancara dengan pihak-pihak terkait. Observasi ini diharapkan bisa
memberikan gambaran bagaimana keadaan di sekolah dan apa yang bisa
dilakukan oleh mahasiswa apabila ada beberapa hal yang dirasa masih bisa
dikembangkan. Pada dasarnya keadaan di SMAN 1 Metro sudah sangat baik,
mahasiswa hanya perlu belajar dan menyerap berbagai ilmu yang bisa diserap.
Adapun beberapa hal yang menjadi sasaran observasi adalah sebagai berikut.

A. Karakteristik Peserta Didik SMAN 1 Metro


Ada beberapa hal yang perlu diobservasi pada sasaran karakteristik peserta
didik. Adapun hal-hal yang perlu diobservasi adalah sebagai berikut.
1) Budaya Sekolah
Suasana di sekolah sangat mendukung pembelajaran dan interaksi
yang dilakukan oleh guru dan peserta didik berjalan secara optimal.
Guru dan peserta didik tidak hanya saling berkomunikasi di dalam
kelas, namun juga di luar kelas. Guru dan peserta didik saling menyapa
dan bercengkerama sehingga terjalin hubungan yang sangat baik.
Kegiatan senyum sapa salam ini juga dilakukan setiap pagi dalam
kegiatan salam pagi dan juga setiap saat saat bertemu guru ataupun
warga sekolah. Profil Pelajar Pancasila juga selalu diterapkan di salam
sekolah. Setiap hari sebelum belajar peserta didik selalu diajarkan
untuk berdoa. Peserta didik juga selalu diajak untuk bergotong royong
membersihkan kelas. Guru pun sering mendorong peserta didik untuk
berprestasi dan menghasilkan karya-karya yang orisinal.
2) Budaya Kelas
Guru membuat kesepakatan kelas di awal pembelajaran. Kesepakatan
tidak hanya berlaku untuk peserta didik, namun juga guru yang
mengajar sehingga tidak ada yang boleh melanggar kesepakatan yang
telah dibuat. Kedua pihak saling bekerja sama untuk mencitakan
lingkungan kelas yang tertib dan menyenangkan. Guru di kelas sering
kali menekankan nilai-nilai profil pelajar Pancasila seperti kejujuran
dan bekerja sama. Peserta didik harus bersikap jujur dalam
mengerjakan tugas dan bekerja sama untuk bisa mencapai tujuan
pembelajaran.
3) Keterlibatan Peserta Didik
Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Dalam berkelompok,
peserta didik saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Peserta
didik juga sering kali bertanya apabila ada materi yang kurang
dimengerti, lalu peserta didik juga aktif dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan secara lisan oleh guru. Guru sering kali memotivasi
peserta didik dengan cara memberikan pembelajaran yang
menyenangkan dan interaktif. Guru juga selalu mengaitkan
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
4) Identifikasi Kesiapan Peserta Didik
Pada pembelajaran, guru selalu mengecek dan mengamati kesiapan
peserta didik baik secara kondisi maupun secara materi yang akan
diajarkan. Guru akan memastikan bahwa kelas sudah bersih dan
nyaman agar peserta didik tidak kesulitan dalam belajar. Guru pun
menggunakan asesmen diagnostik untuk menilai seberapa siap peserta
didik untuk belajar materi yang akan diajarkan. Guru menggunakan
berbagai media pembelajaran untuk menyesuaikan gaya belajar peserta
didik. Guru selalu berusaha untuk untuk memastikan peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran dan mengadakan remidial bagi peserta
didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.

5
5) Perkembangan Emosi
Peserta didik bebas untuk berekspresi di dalam kelas. Peserta didik
bebas belajar dengan karakteristik dan gaya belajar masing-masing.
Peserta didik sering kali memiliki masalah dengan metakognitif
masing-masing. Guru membantu peserta didik untuk bisa memahami
ekspresi masing-masing dengan memberikan bimbingan akan berbagai
alternatif mengenai gaya dan cara belajar. Iklim kelas dibuat aman dan
nyaman sehingga peserta didik pun sering kali memberikan gagasan
dan saran agar pembelajaran bisa berjalan dengan lebih baik.
6) Perkembangan Sosial
Guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan cara menggunakan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif akan meningkatkan
kepekaan peserta didik terhadap situasi sekitar. Peserta juga bisa
menumbuhkan rasa empati dalam diri melalui kerja sama dalam
pembelajaran kooperatif. Interaksi dan komunikasi peserta didik akan
terjalin dengan lebih baik, peserta didik bisa saling berbagi ide dan
gagasan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
7) Perkembangan Moral/Spiritual
Untuk mengembangkan nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik,
guru selalu menanamkan Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran..
Peserta didik akan diajak untuk berdoa sebelum dan setelah
melaksanakan pembelajaran. Peserta didik juga dilatih untuk
senantiasa bersikap jujur, bertanggungjawab, dan menerima pendapat
dari rekan serta bertoleransi akan perbedaan yang ada di kelas. Peserta
didik selalu diajarkan untuk senantiasa mengingat Tuhan Yang Maha
Esa agar pembelajaran yang dilakukan akan bermanfaat untuk peserta
didik maupun guru yang mengajar.

B. Penyusunan RPP oleh Guru SMAN 1 Metro


Ada beberapa aspek yang perlu diobservasi dalam penyusunan RPP oleh
guru SMAN 1 Metro. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

6
1) Kelengkapan Komponen Minimum
Pada RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro, sudah ada tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan juga asesmen
pembelajaran yang jelas. RPP juga telah dilengkapi dengan capaian
pembelajaran, alur tujuan pembelajaran rubrik penilaian, serta bahan
ajar yang dapat memudahkan peserta didik belajar. RPP yang dibuat
sudah sesuai dengan ketentuan dan mahasiswa bisa menjadikan RPP
guru SMAN 1 Metro sebagai referensi penyusunan RPP secara
mandiri.
2) Esensial dan Bermakna
RPP telah memuat tujuan pembelajaran yang selaras dengan capaian
pembelajaran yang dituju. Materi yang dicantumkan sesuai dengan
capaian pembelajaran yang berlaku. Konsep utama, pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari tertera dengan sangat
jelas sehingga guru bisa dengan mudah mengarahkan hal-hal yang
harus dikuasai dan sikap yang dimiliki oleh peserta didik. Bahan ajar
telah bebas dari muatan SARA, pornografi, porno aksi, dan provokasi.
Terdapat pertanyaan bermakna dan pertanyaan pemantik yang
menyasar pada konsep inti. Alur kegiatan sudah disusun secara
sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu. Rangkaian kegiatan telah
berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir
tinggi. Ada asesmen di awal pembelajaran sebagai diagnostik kesiapan
belajar siswa. Asesmen formatif dan sumatif juga termuat secara jelas
dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Bentuk asesmen
yang disusun oleh guru juga sudah memberikan umpan balik pada
proses belajar peserta didik. Kriteria untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran sudah tertera secara jelas.
3) Berkesinambungan
Pada RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro, urutan pembelajaran
telah disusun secara sistematis dan logis. Terdapat pertanyaan kunci
untuk membantu siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
di kelas. Asesmen yang disusun juga telah selaras dengan kegiatan

7
pembelajaran sehingga setiap materi saling berkesinambungan. Untuk
memahami materi selanjutnya, maka peserta didik harus memahami
materi sebelumnya.
4) Kontekstual
Guru SMAN 1 Metro membuat RPP yang memuat alternatif kegiatan
untuk diimplementasikan pada lingkungan sekolah yang berbeda.
Kegiatan yang disusun dapat diterapkan secara universal dan bisa
diimplementasikan di sekolah lain. RPP bisa mengakomodasi
kebutuhan peserta didik yang berbeda sebab guru menggunakan
berbagai media pembelajaran yang tidak hanya mendukung satu gaya
pembelajaran. Untuk beberapa mata pelajaran masih ada RPP yang
belum memuat kearifan lokal daerah setempat karena kurang relevan
untuk diimplementasikan ke dalam pembelajaran.
5) Sederhana
RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro menggunakan bahasa yang
jelas dan sangat mudah dipahami sehingga mudah melakukan
observasi pada RPP guru SMAN 1 Metro. Bahasa dan istilah yang
digunakan sangat mudah dicerna sehingga guru bisa dengan mudah
melakukan penyesuaian pada RPP bila terjadi sesuatu hal yang tidak
sesuai dengan rencana.
6) Komponen Pendukung
Guru SMAN 1 Metro menggunakan sumber/media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Terdapat
juga remidial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan
pembelajaran dan pengayaan untuk melatih kemampuan berpikir kritis
peserta didik. RPP dilengkapi dengan daftar pustaka sehingga RPP
memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi.

C. Pelaksanaan Pembelajaran di SMAN 1 Metro


Berdasarkan kegiatan observasi yang diperoleh, berikut adalah beberapa
hal yang ditemukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran di SMAN 1
Metro, terdapat 2 aspek yang di analisis yaitu :

8
a) Peserta Didik
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa kondisi
peserta didik ketika proses pembelajaran, antara lain:
1. Fokus : peserta didik fokus pada pembelajaran dan tidak terganggu
oleh hal-hal di sekitar sekelas seperti teman sekelas, kegiatan
siswa di luar kelas, atau yang disekitar kelas. Tetapi masih ada
beberapa peserta didik yang masih terganggu dengan penggunaan
gadget seperti handphone. Mereka terkadang masih sibuk melihat
gadget mereka daripada memperhatikan materi yang disampaikan
oleh guru.
2. Aktif mendengarkan : peserta didik aktif mendengarkan penjelasan
guru sesuai instruksi yang diberikan agar dapat memahami materi
yang sedang dipelajari. Jika ada hal yang tidak dipahami,peserta
didik akan bertanya kepada guru atau teman sekelas.
3. Keaktifan : peserta didik sangat aktif bertanya kepada guru atau
teman sekelas jika ada hal yang tidak dipahami.
4. Berpartisipasi : Peserta Didik berpartisipasi aktif dalam diskusi
kelas atau aktivitas pembelajaran lainnya. Dengan berpartisipasi,
Peserta Didik dapat berbagi ide dan pengalaman dengan teman
sekelasnya serta mendapatkan umpan balik yang berguna dari guru
atau teman sekelas.

5. Mengerjakan tugas dengan serius : Peserta Didik selalu


mengerjakan tugas dengan serius dan teliti. Tugas selalu selesai
tepat waktu, sesuai dengan instruksi yang diberikan, dan terkait
dengan materi yang sedang dipelajari.

6. Evaluasi diri : Peserta Didik melakukan evaluasi diri terhadap hasil


pembelajaran yang telah dicapai dengan asesmen dari gurunya.
Dengan melakukan evaluasi diri, Peserta Didik dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan diri sendiri serta memperbaiki
kekurangan yang ada.

9
b) Guru
Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan oleh guru ketika
pelaksanaan pembelajaran :
1. Menerapkan pembelajaran yang bervariasi dan menarik: Guru
berhasil menciptakan variasi dalam pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai metode dan teknik pembelajaran yang
menarik minat siswa, seperti diskusi, simulasi, game, dan lain-
lain. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih terlibat dalam
pembelajaran.

2. Membuat tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur: Guru selalu


membuat tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur sehingga
siswa dapat memahami apa yang harus mereka capai dalam
pembelajaran dan dapat mengukur keberhasilan mereka.

3. Memberikan umpan balik yang konstruktif: Guru biasanya


memberikan umpan balik yang konstruktif pada siswa tentang
hasil kerja mereka, sehingga mereka dapat memperbaiki dan
mengembangkan keterampilan mereka. Umpan balik yang baik
dapat membantu siswa merasa diperhatikan dan dihargai dalam
pembelajaran.

4. Menggunakan teknologi pembelajaran: Guru terkadang


memanfaatkan teknologi pembelajaran, seperti video, presentasi,
dan multimedia lainnya, untuk membuat pembelajaran lebih
menarik dan interaktif. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih
terlibat dan fokus dalam pembelajaran.

5. Memotivasi siswa: Guru selalu memotivasi siswa dengan


memberikan pengakuan dan pujian pada hasil kerja mereka. Hal
ini akan membuat siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk
terus berkembang dalam pembelajaran.

6. Menyediakan waktu dan ruang untuk diskusi dan refleksi: Guru


selalu memberikan waktu dan ruang untuk siswa berdiskusi dan

10
merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Diskusi dan
refleksi ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi
pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

D. Manajemen Sekolah di SMAN 1 Metro


1. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan dalam menjalankan tugasnya mencakup beberapa
hal diantaranya yaitu menyusun program pembinaan kesiswaan,
melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan
siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa pihak sekolah selalu
mengupayakan untuk menyediakan fasilitas terbaik, untuk mendukung
proses pembelajaran dan peningkatan minat dan bakat siswa.

Fasilitas-fasilitas yang menjadi prioritas sekolah yaitu diantaranya fasilitas


yang dapat mendukung proses pembelajaran seperti gedung, lapangan,
laboraturium, perpustakaan maupun alat pembelajaran. Sedangkan fasilitas
yang mendukung minat bakat siswa seperti kebutuhan-kebutuhan untuk
pelaksanaan kegiatan ekstra kulikuler seperti anggar tari, kebutuhan
kegiatan pramuka, fasilitas kegiatan PMR dan kegiatan lainnya.
Penyediaan dan peningkatan fasilitas sekolah didasarkan pada data
kebutuhan yang ada, dianatar data yang digunakan yaitu data jumlah siswa
dan data kegiatan ektrakulikuler yang ada di sekolah. Berikut merupakan
data jumlah siswa SMA Negeri 1 Metro per Juli 2023 :

Tabel 1 Data Jumlah Siswa SMAN 1 Metro


No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. X 116 208 324
2. XI 108 297 305
3. XII 120 179 299
Jumlah 344 584 928
Sumber : Dokumen sekolah

11
2. Manajemen Kurikulum
Pengelolaan pembelajaran disesuaikan dengan muatan kurikulum dan jam
yang ditentukan, dan sepenuhnya memenuhi kurikulum yang ditetapkan
oleh pemerintah. Proses perencanaan dan desain kurikulum disesuaikan
dengan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah. Sekolah secara
rutin melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum pada tiap
awal semester.

3. Manajemen Sarana dan Prasarana


SMAN 1 Metro memiliki berbagai fasilitas yang dapat mendukung proses
belajar mengajar seperti ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, sarana ibadah dan lain-lain sebagai sentral
dari segala kegiatan, baik berfungsi sebagai tempat kegiatan belajar
mengajar, maupun digunakan untuk kegiatan lainnya. Beberapa
labolatorium yang dimiliki SMAN 1 Metro diantaranya yaitu
Laboraturium kimia, fisika, biologi, komputer, multimedia, bahasa,
ekonomi (kewirausahaan).

Dengan dimilikinya fasilitas tersebut maka proses pendidikan dan


pembelajaran siswa di SMAN 1 Metro dapat dilaksanakan dengan
maksimal sehingga para siswa diharapkan menjadi generasi yang memiliki
kepribadian yang berlandaskan visi Disiplin, Unggul, Dilandasi Iman dan
Taqwa (DIGUL IMTAQ). Selain gedung SMAN 1 Metro juga memiliki
fasilitas olahlaga diantaranya yaitu lapangan sekolah dan lapangan GSG
yang berada di seberang SMAN 1 Metro. Fasilitas lainnnya yang juga
dapat mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah tersedianya
LCD di setiap kelas dan jaringan internet yang memadi dengan adanya
wifi di beberapa titik sekolah.

Selain berbagai sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses


belajar mengajar, sekolah ini juga dilengkapi dengan kantin sekolah.
Fasilitas kantin sekolah di SMAN 1 Metro menyediakan makanan pilihan

12
atau sehat yang diijinkan untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.
Keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan
sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan,
kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya.

Dalam proses perencanaan sarana dan prasarana sekolah disesuaikan


dengan kebutuhan sekolah yang beracuan pada data jumlah siswa dan guru
dan juga laporan kebutuhan fasilitas dari tiap-tiap koordinator ruang.
Berdasarkan hal tersebut pihak sekolah melalui WAKA Sarpras, akan
berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait. misalnya kebutuhan meja
dan kursi yang dilaokasikan untuk seluruh kelas dengan jumlah yang sama
baik dengan siswa, guru dan stakeholder lainnya sebagai warga sekolah,
cara yag digunakan agar fasilitas tetap utuh ialah dengan memberi nama
pada setiap meja atau kursi sesuai dengan yang memakainya. Data yang
digunakan sekolah dalam perencanaan sarana dan prasarana diantaranya
yaitu data jumlah siswa dan guru, data kebutuhan saran dan prasarana dan
data dari koordinator ruang/kegiatan.

4. Manajemen Anggaran
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Metro manajemen anggran
terpantau rutin melaksanakan dan memonitor anggaran dan
penggunaannya. SMA Negeri 1 Metro memiliki sistem perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring anggaran dan penggunaannya. Sistem
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring anggaran di SMA Negeri 1
Metro menggunakan sistem ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah).

5. Manajemen Sistem Informasi


Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Metro manajemen sistem
informasi, bahwa manajemen sistem informasi disini sudah baik, dimana
telah dilakukannya pendataan terkait kebutuhan tiap kelas dan apa saja

13
yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Selain itu juga
adanya koordinasi yang baik antar guru sehingga pembelajaran bisa
dilakukan serta tidak ada keterbatasan guru untuk mengakses data terkait
informasi yang ada. Kemudian untuk informasi terkat dengan sekolah
SMA 1 Metro dapat diakses melalui website sekolah ataupu instagram
sekolah yang memuat informasi serta kegiatan di sekolah
.
7. Manajemen Ketatalaksanaan
Untuk membantu sistem administrasi sekolah memiliki struktur organisasi
dan sistem tata usaha, pembukuan, pengisian raport siswa dan sebagainya.
Manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 1 Metro sudah baik, karena
sudah adanya struktur organisasi sekolah, guru, siswa dan sistem tata
usaha untuk menjalankan fungsi administrasinya masing-masing. Struktur
organisasi sekolah merupakan suatu bentuk yang berupa urutan atau daftar
yang berfungsi sebagai suatu upaya dalam menjelaskan tugas dan fungsi
dari setiap komponen penyelenggara pendidikan yang bersangkutan
dengan sekolah tersebut.

E. Lingkungan Belajar di SMAN 1 Metro


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMAN 1 Padang Cermin
telah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan berpihak pada
siswa dan mendukung perkembangan siswa, memberikan kualitas
pembelajaran yang sangat baik guna tercapainya tujuan pembelajaran,
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi seluruh warga sekolah baik
secara fisik maupun psikologis. Hal tersebut ditunjukan dengan beberapa
indikator sebagai berikut :
1. Latar Belakang Sosial
SMAN 1 Metro terletak di daerah perkotaan dengan beragam latar
belakang sosial siswa. Siswa berasal dari berbagai keluarga dengan tingkat
ekonomi yang beragam. Hal ini menciptakan lingkungan multikultural
yang berpotensi untuk memperkaya pengalaman belajar dan memahami
perbedaan budaya.

14
2. Kualitas Pembelajaran di Kelas
Kualitas pembelajaran di kelas di SMAN 1 Metro relatif baik. Guru-guru
berusaha memberikan materi pembelajaran secara komprehensif dan
interaktif. Mereka menggunakan berbagai metode pengajaran dan
teknologi untuk meningkatkan daya serap siswa.
3. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru
Guru-guru di SMAN 1 Metro memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya
refleksi dan perbaikan dalam proses pembelajaran. Mereka secara rutin
melakukan evaluasi diri dan kelas untuk meningkatkan kualitas pengajaran
dan responsif terhadap kebutuhan siswa.
4. Kepemimpinan Instruksional
Kepemimpinan instruksional di SMAN 1 Metro dianggap kuat. Kepala
sekolah dan staf administrasi aktif terlibat dalam menyediakan dukungan
dan sumber daya bagi guru-guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
5. Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan
Iklim keamanan di SMAN 1 Metro dijaga dengan baik. Kehadiran guru
dan siswa yang disiplin serta peran aktif pihak sekolah dalam menjaga
ketertiban menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
6. Iklim Kebinekaan di Satuan Pendidikan
SMAN 1 Metro menerapkan nilai-nilai kebinekaan dan menghargai
perbedaan budaya. Semua siswa diberdayakan untuk saling menghormati
dan menghargai keanekaragaman budaya yang ada di lingkungan sekolah.
7. Iklim Kesetaraan Gender
SMAN 1 Metro berkomitmen untuk menciptakan iklim kesetaraan gender.
Tidak ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, dan semua siswa
diberikan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan dan
berpartisipasi dalam berbagai aktivitas.

15
8. Iklim Inklusivitas
Satuan pendidikan ini mempromosikan iklim inklusivitas yang
memastikan bahwa semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan
khusus, diberdayakan dan disertakan dalam kegiatan akademik dan non-
akademik.
9. Dukungan Orangtua dan Peserta Didik terhadap Program Satuan
Pendidikan
Orangtua dan peserta didik di SMAN 1 Metro aktif mendukung program
dan kegiatan sekolah. Ada keterlibatan yang tinggi dari orangtua dalam
mendukung pembelajaran anak mereka, dan siswa merasa didukung oleh
pihak sekolah dan keluarga dalam mencapai prestasi akademik dan
pribadi. Orangtua berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah melalui rapat
wali murid, orangtua juga mengatahui kegiatan-kegiatan anak yang
mendukung minat dan bakat anak dalam ekstrakuler yang ada disekolah.

F. Kegiatan Ekstrakurikuler berjalan di SMAN 1 Metro


a) Bentuk Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 1 Metro merupakan kegiatan yang
diiuti peserta didik, baik dalam bidang akademik dan non akademik.
Bentuk dari kegiatan eksterkulikuler ini terbagi menjadi beberapa
kegiatan diantaranya, Pramuka, Paskibraka, Pencak silat, Karya Ilmiah
Remaja, Solusi, Taekwondo, Karate, Basket Ball, Futsal, Palang Merah
Remaja (PMR), OSIS MPK, Paduan Suara, SBSC, Tari, IPCA,
Marching Band, Bahasa Jepang, English Space, dan Olimpiade.
b) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari jum’at setelah jam
pembelajaran dari pukul 14.00-15.20. Kegiatan yang wajib diikuti
seluruh peserta didik khususnya kelas X ialah kegiatan Pramuka,
sedangkan untuk kegiatan lainnya menyesuaikan jadwalnya.

16
c) Peserta didik yang Terlibat
Peserta didik yang terlibat merupakan peserta didik dari kelas X, kelas
XI dan kelas XII. Peserta didik tersebut merupakan anggota
esktrakurikuler yang bergabung dengan cara open recruitment yang
dilakukan oleh anggota yang telah masuk terlebih dahulu. Untuk
kegiatan ekstrakurikuler pramuka keerlibatan peserta didik ada 2
bagian. Yang pertama merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh
peserta didik kelas X, sedangkan yang kedua peserta didik yang ingi
melanjutkan untuk mengikuti ke jenjang yang lebh lanjut dalam
tingkatan pramuka penegak.
d) Faktor pendukung dan kendalanya
Faktor pendukungnya ialah karena pada saat MPLS (Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah) di lakukan Demonstrasi Ekstrakurikuler,
sehingga melihat Ekstrakurikuler yang ada di SMAN 1 Metro. Selain
itu kegiatan di dukung dengan peserta didik yang kompak serta pihak
sekolah yanng mendukung kegiatan peserta didik. Selan itu untuk
kegiatan ekstrakurikuler pramuka di dukung dengan kegiatan PTA
yang dilakukan pada hari Jum’at s.d Minggu tanggal 28-30 Juli 2023.
Kendalanya ialah waktu yang terbatas untuk sehingga tidak dapat
melihat kegiatan esktrakulikuler di SMAN 1 Metro.

B. ANALISIS HASIL OBSERVASI


Observasi yang dilakukan perlu dianalisis untuk memahami fenomena atau
peristiwa dengan lebih baik. Melalui analisis, data yang diperoleh dari
observasi dapat digunakan untuk memungkinkan pemahaman lebih mendalam
tentang hal tertentu. Analisis membantu mahaPeserta didik mengidentifikasi
masalah atau tantangan yang mungkin tidak terlihat. Hal ini memungkinkan
tindakan korektif atau solusi yang lebih baik dapat dirumuskan untuk
memecahkan masalah tersebut. Adapun analisis hasil observasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut.

17
A. Karakteristik Peserta Didik SMAN 1 Metro
Ada beberapa hal dari hasil observasi karakteristik peserta didik SMAN 1
Metro yang perlu dianalisis. Adapun hasil analisis yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Budaya Sekolah
Budaya sekolah sangat mendukung pembelajaran dan interaksi yang
optimal. Sekolah mampu menciptakan lingkungan belajar yang
inklusif dan mendukung keberagaman. Lingkungan belajar yang
konklusif menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Para
peserta didik lebih mungkin fokus dan terlibat dalam pembelajaran,
karena lingkungan tersebut meminimalkan gangguan dan distraksi
yang tidak perlu. Peserta didik cenderung lebih termotivasi untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar-mengajar. Lingkungan
belajar yang mendukung keberagaman dapat membantu Peserta didik
dan staf sekolah untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan
budaya, bahasa, agama, dan latar belakang lainnya. Hal ini dapat
mengurangi stereotip dan prasangka yang mungkin ada, menciptakan
rasa saling pengertian dan toleransi. Peserta didik cenderung lebih
termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam lingkungan
yang menghargai dan mengakui keberagaman mereka. Ketika Peserta
didik merasa diterima dan didukung, mereka lebih cenderung untuk
berkontribusi, berbagi pengalaman, dan terlibat dalam kegiatan
sekolah.
2) Budaya Kelas
Budaya kelas sangat mendukung interaksi yang optimal sehingga
pembelajaran bisa berjalan aman, nyaman, dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran. Motivasi pada peserta didik bisa dibentuk
dengan baik bila lingkungan belajar peserta didik mendukung.
Lingkungan yang aman dan nyaman akan membuat Peserta didik
merasa lebih percaya diri untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi,
berbagi pendapat, dan mengemukakan pertanyaan. Ketika Peserta
didik merasa dihargai dan didukung, mereka cenderung lebih terlibat

18
dalam proses pembelajaran. Ketika Peserta didik merasa aman dan
nyaman di kelas, mereka dapat lebih mudah berkonsentrasi pada
materi pelajaran dan tugas-tugas pembelajaran. Faktor-faktor gangguan
dan kecemasan dapat berkurang, sehingga memungkinkan Peserta
didik untuk lebih fokus dan menyerap informasi dengan lebih baik.
3) Keterlibatan Peserta Didik
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik terlibat aktif dalam
pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan telah berpusat pada
peserta didik dan hal ini tentunya memberikan dampak positif pada
peserta didik. Ketika Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran,
mereka lebih aktif terlibat dalam diskusi, pertanyaan, dan berbagai
kegiatan pembelajaran. Hal ini membantu mereka memahami materi
secara lebih mendalam karena mereka harus memproses informasi dan
berpikir kritis. Partisipasi aktif memberikan kesempatan bagi Peserta
didik untuk merasa lebih termotivasi dalam belajar. Mereka merasa
lebih terlibat dan memiliki rasa kepemilikan atas pembelajaran mereka
sendiri, yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik mereka untuk
mencari pengetahuan lebih lanjut.
4) Identifikasi Kesiapan Peserta Didik
Hasil observasi menunjukkan bawa guru telah memastikan bahwa guru
telah memastikan bahwa peserta didik siap untuk belajar. Peserta didik
yang siap untuk belajar memiliki motivasi intrinsik yang kuat. Peserta
didik merasa antusias dan tertarik untuk belajar karena mereka
memiliki minat dan keinginan yang tulus untuk memahami materi
pelajaran dan mencapai tujuan akademis. Peserta didik memiliki sikap
terbuka terhadap pembelajaran dan ingin menerima informasi baru dan
bersedia mengubah pandangan berdasarkan bukti dan pengetahuan
yang diperoleh dari proses belajar. Peserta didik juga mampu mengatur
waktu dengan efisien, menghadiri kelas secara teratur, dan melakukan
tugas-tugas pembelajaran dengan konsisten.

19
5) Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi pada peserta didik terlihat baik. Peserta didik
memiliki metakognitif yang baik sehingga memahami bagaimana cara
mengontrol emosi masing-masing. Peserta didik tahu bagaimana
mengidentifikasi perasaan, apa yang menyebabkan emosi tersebut, dan
bagaimana emosi tersebut mempengaruhi perilaku. Peserta didik tidak
mudah terbawa oleh emosi negatif dan dapat menenangkan diri sendiri
ketika sedang menghadapi situasi sulit atau menantang. Peserta didik
juga memiliki kemampuan untuk berempati terhadap perasaan dan
pengalaman emosional orang lain dan dapat memahami perspektif
orang lain dan merespons dengan simpati dan pengertian.
6) Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial pada peserta didik terlihat baik. Peserta didik
yang mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Peserta
didik bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan jelas,
mendengarkan dengan baik, dan berbicara dengan sopan. Peserta juga
dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok atau tim. Peserta
didik bisa mendengarkan pendapat orang lain, berbagi tanggung jawab,
dan mencari solusi bersama-sama. Peserta didik memiliki kesadaran
tentang norma-norma sosial dan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan sekitar dan menghargai etika dan tata krama dalam
interaksi sosial.
7) Perkembangan Moral/Spiritual
Perkembangan moral/spiritual peserta didik terlihat baik. Peserta didik
memiliki kesadaran yang tinggi tentang nilai-nilai dan keyakinan yang
menjadi panduan dalam hidup. Peserta didik mengidentifikasi nilai-
nilai moral dan etika yang penting, dan berusaha untuk
mengaplikasikannya dalam tindakan sehari-hari. Peserta didik
cenderung berlaku secara empati, membantu orang lain, dan
menyumbang pada masyarakat secara positif. Peserta didik juga
mampu menghargai dan bersyukur atas apa yang dimiliki dan
pengalaman hidup.

20
B. Penyusunan RPP oleh Guru SMAN 1 Metro
Ada beberapa hal dari hasil observasi penyusunan RPP oleh guru SMAN 1
Metro yang perlu dianalisis. Adapun hasil analisis yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Kelengkapan Komponen Minimum
RPP yang dibuat memiliki kelengkapan komponen minimum. Dengan
adanya kelengkapan komponen minimum dalam RPP, setiap guru akan
mengikuti standar yang sama dalam menyusun rencana pembelajaran.
Ini akan menciptakan konsistensi dalam pengajaran di seluruh sekolah
atau lembaga pendidikan, sehingga memastikan semua siswa
mendapatkan pengalaman belajar yang setara dan seimbang.
Komponen minimum dalam RPP mencakup berbagai aspek penting
pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, strategi mengajar, bahan
ajar, penilaian, dan langkah-langkah tindak lanjut. Dengan memiliki
kelengkapan komponen minimum, guru dapat merencanakan
pembelajaran secara lebih efisien dan efektif, sehingga menciptakan
lingkungan belajar yang lebih terorganisir dan terstruktur.
2) Esensial dan Bermakna
RPP yang dibuat sangat esensial dan bermakna. RPP yang esensial
membantu guru untuk tetap fokus pada tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Dengan menyusun rencana yang terfokus, guru dapat
merencanakan langkah-langkah yang jelas untuk mencapai tujuan
tersebut, sehingga meningkatkan kesempatan siswa untuk memahami
materi dengan lebih baik. Dengan membuat RPP yang bermakna, guru
dapat merencanakan kegiatan yang mendorong siswa untuk menggali
potensi mereka secara penuh. Guru dapat merancang aktivitas yang
menantang dan mendorong siswa untuk berpikir kritis, berkreasi, dan
berpartisipasi aktif dalam proses belajar-mengajar.

3) Berkesinambungan
Setiap materi yang disusun pada RPP memiliki kesinambungan. RPP
yang berkesinambungan membantu menghubungkan konsep-konsep

21
pembelajaran dari satu materi dengan materi lain. Dengan demikian,
siswa dapat melihat keterkaitan dan relevansi antara berbagai konsep,
yang membantu memperkuat pemahaman mereka tentang subjek yang
dipelajari. Dengan adanya kesinambungan antara materi, guru dapat
dengan mudah mengintegrasikan topik atau konsep dari berbagai mata
pelajaran. Pembelajaran terintegrasi memungkinkan siswa untuk
melihat hubungan antara berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia.
4) Kontekstual
Dari sisi kontekstual, RPP yang dibuat sudah baik. RPP memuat
alternatif kegiatan sangat penting karena setiap lingkungan sekolah
dapat memiliki perbedaan dalam sumber daya, fasilitas, dan kondisi.
Guru dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada di
sekolah. Jika suatu kegiatan memerlukan sumber daya tertentu yang
tidak tersedia, alternatif dapat digunakan untuk mengatasi kendala
tersebut tanpa mengurangi kualitas pembelajaran. RPP juga
mengakomodasi siswa dengan kebutuhan yang berbeda karena setiap
siswa adalah individu yang unik dengan karakteristik, kemampuan,
dan kebutuhan yang berbeda. Mengakomodir siswa dengan kebutuhan
yang berbeda adalah langkah untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang inklusif. Dengan memberikan dukungan dan
penyesuaian bagi siswa yang membutuhkan, semua siswa dapat
merasa diterima dan dihargai dalam proses pembelajaran.
5) Sederhana
RPP yang dibuat sederhana dan mudah dimengerti. Bahasa yang
sederhana membuat RPP menjadi lebih mudah dipahami oleh semua
pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran, termasuk guru, siswa,
dan orang tua. Ketika bahasa yang digunakan mudah dimengerti,
informasi dan instruksi dalam RPP menjadi lebih jelas dan terbaca
dengan baik.

22
6) Komponen Pendukung
RPP yang dibuat sudah memuat sumber dan media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Sumber
dan media pembelajaran yang tepat membantu menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam dan relevan. Dengan
menggunakan sumber yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru
dapat membantu siswa mencapai pemahaman yang lebih baik tentang
konsep yang dipelajari. Media pembelajaran yang sesuai
memungkinkan pembelajaran menjadi lebih aktif dan interaktif.
Misalnya, penggunaan media visual atau multimedia dapat
mengaktifkan partisipasi siswa dan meningkatkan daya tarik
pembelajaran. RPP juga memungkinkan guru untuk mengakomodasi
preferensi belajar yang berbeda, sehingga memberikan kesempatan
yang lebih baik bagi setiap siswa untuk terlibat dalam pembelajaran.
RPP memuat remidial dan pengayaan sehingga guru dapat merespons
kebutuhan individual siswa. Remidial membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi, sementara pengayaan
memberikan tantangan tambahan bagi siswa yang lebih cepat dalam
belajar.
C. Pelaksanaan Pembelajaran di SMAN 1 Metro
Berdasarkan kegiatan observasi yang diperoleh, dapat ditemukan beberapa
hal terkait pelaksanaan pembelajaran di SMAN 1 Metro, terdapat 2 aspek
yang di analisis yaitu :
a) Peserta Didik
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa analisa tentang
kondisi peserta didik ketika proses pembelajaran, antara lain:
1. Fokus
Fokus menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran. Seorang peserta
didik yang fokus mampu mengalami pengalaman belajar yang lebih efektif
dan mendalam. Dengan konsentrasi penuh pada materi yang disampaikan
oleh guru, peserta didik dapat menyerap informasi dengan lebih baik dan
mengasimilasi pengetahuan dengan lebih cepat.

23
Namun, tidak seluruh peserta didik mampu menjaga fokus mereka
sepenuhnya. Terdapat beberapa hal yang bisa mengganggu perhatian
mereka di kelas. Salah satunya adalah kehadiran teman sekelas yang
berbicara atau bermain selama proses pembelajaran. Meskipun interaksi
sosial adalah hal yang normal dan penting bagi perkembangan peserta
didik, namun terkadang dapat menjadi distraksi yang mengurangi
efektivitas belajar di dalam kelas.

Selain itu, kegiatan siswa di luar kelas juga bisa menjadi daya tarik
tersendiri bagi sebagian peserta didik. Pikiran mereka mungkin teralihkan
pada hal-hal di luar pembelajaran ketika mereka merasa tertarik dengan
sesuatu yang sedang berlangsung di sekolah atau lingkungan sekitarnya.
Guru perlu memastikan bahwa materi yang disampaikan menarik dan
relevan sehingga dapat menarik minat peserta didik untuk tetap fokus pada
pembelajaran.

Kendati demikian, tantangan terbesar yang dihadapi dalam menjaga fokus


peserta didik saat ini adalah penggunaan gadget, terutama handphone.
Gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,
termasuk di dalam kelas. Peserta didik yang tidak mampu mengatur
penggunaan gadget mereka cenderung terjebak pada distraksi dari media
sosial, permainan, atau pesan pribadi.

Sebagai upaya untuk meningkatkan konsentrasi peserta didik, guru dan


pihak sekolah perlu mengadopsi pendekatan yang tepat. Menerapkan
aturan penggunaan gadget yang jelas dan memberikan pemahaman tentang
pentingnya fokus dalam pembelajaran dapat membantu mengurangi
gangguan dari gadget. Selain itu, guru juga dapat mengadopsi metode
pembelajaran yang interaktif dan menarik sehingga peserta didik merasa
lebih tertarik dan terlibat aktif dalam proses belajar.

24
Dalam akhirnya, kesadaran dan disiplin diri peserta didik juga memegang
peranan penting dalam menjaga fokus selama pembelajaran. Memahami
pentingnya konsentrasi dan berusaha mengatasi distraksi yang ada akan
membantu peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik dan
menjadi pribadi yang lebih produktif dan terarah dalam proses
pembelajaran.

2. Aktif mendengarkan
Aktif mendengarkan adalah kunci penting dalam proses pembelajaran.
Saat peserta didik aktif mendengarkan penjelasan dari guru sesuai dengan
instruksi yang diberikan, mereka memiliki kesempatan yang lebih besar
untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Dengan memberikan
perhatian penuh pada penjelasan guru, peserta didik dapat menangkap
informasi dengan lebih baik, sehingga memudahkan mereka dalam
menghadapi tantangan pembelajaran.

Namun, pemahaman sepenuhnya tidak selalu tercapai setiap saat.


Terkadang, ada hal-hal yang mungkin sulit dipahami oleh peserta didik.
Dalam situasi seperti ini, peserta didik berani bertanya kepada guru atau
teman sekelas untuk mendapatkan bantuan atau penjelasan tambahan.
Bertanya merupakan tanda kesungguhan dan keinginan untuk memahami
dengan lebih baik. Guru dan teman sekelas yang responsif akan membantu
peserta didik untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Dengan mempraktikkan aktivitas mendengarkan dan berani bertanya,


peserta didik mengembangkan kemampuan komunikasi dan penguasaan
materi yang lebih baik. Selain itu, partisipasi aktif dalam proses
pembelajaran juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif
dan kolaboratif. Melalui kerjasama antara guru dan peserta didik,
pengetahuan dapat dengan efektif diserap dan dipahami.

25
Secara keseluruhan, sikap aktif mendengarkan dan berani bertanya
merupakan fondasi penting dalam mengoptimalkan proses belajar
mengajar. Peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran akan
menjadi pembelajar yang lebih mandiri, pengetahuan yang diperoleh
menjadi lebih mendalam, dan hasil pembelajaran yang lebih baik.

3. Keaktifan
Keaktifan peserta didik dalam proses belajar sangatlah penting untuk
mencapai pemahaman yang mendalam dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dengan menjadi aktif dalam bertanya kepada guru atau
teman sekelas, peserta didik dapat mengungkapkan ketidakpahaman
mereka terhadap materi pembelajaran. Hal ini mencerminkan bahwa
mereka memiliki inisiatif untuk mencari penjelasan lebih lanjut atau
mencari solusi ketika menghadapi kesulitan dalam memahami suatu
konsep.

Bertanya kepada guru memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan


penjelasan langsung dari sumbernya, yaitu guru yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang tersebut. Selain itu, dengan
bertanya kepada teman sekelas, mereka juga dapat berbagi pengetahuan
dan membantu satu sama lain dalam memahami materi pelajaran. Proses
berdiskusi dengan teman sebaya juga dapat meningkatkan interaksi sosial
di dalam kelas dan menciptakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan.

Tidak hanya itu, keaktifan peserta didik dalam bertanya juga


mencerminkan sikap kritis dan rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan terus
mengajukan pertanyaan, mereka dapat melatih kemampuan berpikir kritis
dan memperdalam pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Selain
itu, keberanian untuk bertanya juga dapat membantu mengatasi rasa malu
atau ketakutan untuk salah, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang
inklusif dan mendukung perkembangan intelektual peserta didik.

26
Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik dalam bertanya juga
dapat membantu guru dalam menilai pemahaman kelas secara
keseluruhan. Dengan menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, guru
dapat mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dipahami oleh
peserta didik dan menyesuaikan metode mengajar yang lebih efektif.

Dengan demikian, keaktifan peserta didik dalam bertanya merupakan


salah satu kunci untuk mencapai pembelajaran yang lebih bermakna dan
efektif. Dukungan dari guru dan teman sekelas dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menciptakan lingkungan belajar
yang positif dan progresif, sehingga peserta didik dapat mengembangkan
potensi mereka dengan optimal.

4. Berpartisipasi
Berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran, seperti diskusi kelas,
merupakan hal penting bagi peserta didik. Melalui partisipasi aktif, peserta
didik memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sekelasnya
dan berbagi ide serta pengalaman mereka. Dalam proses ini, mereka dapat
memperluas wawasan dan pemahaman mereka tentang berbagai topik
yang sedang dipelajari.

Partisipasi juga memberikan manfaat bagi peserta didik, seperti


mendapatkan umpan balik yang berharga dari guru dan teman sekelas.
Umpan balik ini dapat membantu mereka memperbaiki pemahaman
mereka, mengidentifikasi kelemahan, dan meningkatkan kualitas
keterlibatan dalam pembelajaran. Selain itu, berpartisipasi juga dapat
meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam berbicara di depan
umum, keterampilan komunikasi, dan kerjasama dalam kelompok.

Ketika peserta didik aktif berpartisipasi, kelas menjadi lebih dinamis dan
interaktif, memungkinkan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan
efektif. Guru juga dapat lebih mudah mengukur pemahaman peserta didik

27
dan memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan individu masing-
masing.
Oleh karena itu, bagi peserta didik, mengambil peran aktif dalam setiap
kesempatan pembelajaran adalah kunci untuk meraih potensi maksimal
dalam proses belajar mengajar. Dengan berpartisipasi secara aktif, peserta
didik dapat meraih manfaat yang berharga dan mengembangkan
keterampilan yang berguna sepanjang hidup mereka.

5. Mengerjakan tugas dengan serius


Peserta Didik selalu menunjukkan keseriusan dan ketelitian dalam
mengerjakan tugas-tugas mereka. Mereka memiliki komitmen untuk
menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai dengan instruksi yang diberikan
oleh guru. Dengan keuletan dan fokus pada materi yang sedang dipelajari,
hasil kerja mereka selalu mencerminkan dedikasi mereka dalam proses
belajar. Kedisiplinan dan tanggung jawab mereka terhadap tugas-tugas ini
merupakan bukti dari dedikasi mereka untuk mencapai prestasi akademis
yang tinggi. Sikap serius mereka dalam menyelesaikan tugas juga
mencerminkan rasa hormat mereka terhadap proses belajar-mengajar dan
menghargai upaya guru dalam memberikan pembelajaran yang bermutu.
Dengan pola kerja yang teratur dan fokus pada kualitas hasil, peserta didik
ini menunjukkan potensi dan kematangan dalam menghadapi tantangan
akademis dan bersiap untuk menghadapi masa depan dengan penuh
percaya diri.

6. Evaluasi diri
Evaluasi diri merupakan suatu proses penting yang dilakukan oleh peserta
didik dalam rangka menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang
telah mereka capai. Dalam tahap ini, peserta didik melakukan refleksi
mendalam terhadap kemajuan dan pencapaian mereka selama proses
belajar mengajar. Hal ini biasanya dilakukan dengan bimbingan dari guru
atau pengajar sebagai pihak yang berkompeten dalam memberikan
penilaian objektif.

28
Melalui evaluasi diri, peserta didik dapat mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan diri mereka dalam berbagai aspek pembelajaran. Mereka dapat
memahami area di mana mereka telah berhasil dan berkembang dengan
baik, namun juga menyadari dimana masih ada kelemahan yang perlu
diperbaiki. Ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terus
berusaha meningkatkan kualitas diri dan mencapai potensi maksimal
dalam belajar.

Selain itu, evaluasi diri juga menjadi alat untuk mengembangkan sikap
kritis dan mengajarkan peserta didik untuk mengambil tanggung jawab
atas hasil belajar mereka. Dengan merenungkan perjalanan pembelajaran
mereka sendiri, peserta didik dapat memahami sejauh mana usaha dan
dedikasi yang telah mereka curahkan, serta mengenali faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mereka.

Dalam proses evaluasi diri, peserta didik juga dilibatkan dalam


menetapkan tujuan pembelajaran baru dan merancang rencana tindakan
untuk mencapainya. Dengan demikian, evaluasi diri dapat menjadi
pendorong motivasi dan penggerak bagi peserta didik untuk terus
berkomitmen dalam belajar. Secara keseluruhan, evaluasi diri merupakan
kunci bagi perkembangan pribadi dan akademik peserta didik. Melalui
proses ini, mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang diri mereka sendiri dan mengenali potensi dan kelemahan.

b) Guru
Berikut adalah beberapa hasil analisis apa yang dilakukan oleh guru ketika
pelaksanaan pembelajaran dengan maksud agar semua siswa terlibat dan
aktif dalam pembelajaran :
1. Menerapkan pembelajaran yang bervariasi dan menarik
Penerapan pembelajaran yang bervariasi dan menarik oleh seorang guru
menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan belajar yang
dinamis dan inspiratif bagi para siswa. Dengan cerdasnya memanfaatkan

29
berbagai metode dan teknik pembelajaran, seperti diskusi interaktif,
simulasi realistis, permainan edukatif, dan sejumlah pendekatan inovatif
lainnya, guru mampu menghidupkan suasana kelas menjadi lebih menarik
dan memikat. Berbeda dari pembelajaran monoton dan rutin, pendekatan
yang bervariasi ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat
secara aktif dalam proses belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, dan
mengembangkan kemampuan kritis mereka.

Melalui interaksi yang lebih mendalam dengan materi pelajaran, siswa


juga dapat memahami dengan lebih baik serta mengaitkan pelajaran
tersebut dengan konteks kehidupan nyata. Selain itu, dengan berbagai
pilihan pembelajaran yang menarik, guru mampu menciptakan lingkungan
inklusif di mana setiap siswa dapat menemukan cara belajar yang sesuai
dengan gaya dan preferensinya. Semua inilah yang membawa dampak
positif pada peningkatan tingkat pemahaman dan prestasi akademik siswa
secara keseluruhan. Dengan adanya pembelajaran yang bervariasi dan
menarik, diharapkan siswa tidak hanya menjadi pemaham konsep yang
baik tetapi juga terinspirasi untuk terus belajar dan mengembangkan
potensi diri mereka secara optimal.

2. Membuat tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur


Guru merupakan sosok yang krusial dalam proses pembelajaran. Dalam
upaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, guru selalu
berusaha untuk mengembangkan tujuan pembelajaran yang jelas dan
terukur. Hal ini bertujuan agar siswa dapat dengan mudah memahami dan
mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam proses belajar-
mengajar. Dengan adanya tujuan yang terukur, siswa menjadi lebih fokus
dan termotivasi untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Selain itu,
tujuan pembelajaran yang jelas juga membantu guru dalam menyusun
rencana pembelajaran yang lebih terstruktur dan relevan dengan kebutuhan
serta kemampuan siswa. Di akhir pembelajaran, kemampuan siswa dapat
dinilai berdasarkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut, dan proses

30
evaluasi ini memberikan informasi berharga untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan. Dengan demikian,
pengembangan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur merupakan
langkah penting dalam menciptakan pendidikan yang efektif dan berdaya
guna bagi perkembangan akademik dan pribadi siswa.

3. Memberikan umpan balik yang konstruktif


Guru merupakan sosok yang berperan penting dalam proses pembelajaran
siswa. Salah satu peran penting guru adalah memberikan umpan balik
yang konstruktif terhadap hasil kerja siswa. Dengan memberikan umpan
balik yang tepat dan bermanfaat, guru membantu siswa untuk memahami
kekuatan dan kelemahan dalam prestasi mereka. Dengan demikian, siswa
dapat mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan dikembangkan
lebih lanjut.

Umpan balik yang diberikan guru juga berfungsi sebagai alat untuk
memotivasi siswa. Saat siswa mendapatkan pujian dan pengakuan atas
hasil kerja mereka, mereka merasa diperhatikan dan dihargai, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat belajar
mereka. Selain itu, umpan balik yang positif dan konstruktif juga
mengajarkan siswa untuk menerima kritik dengan sikap terbuka dan
belajar dari kesalahan.

Tak hanya itu, umpan balik yang baik juga menciptakan lingkungan kelas
yang lebih inklusif dan mendukung. Siswa merasa lebih nyaman untuk
berbicara dan berbagi ide mereka ketika mereka tahu bahwa guru akan
memberikan respons yang positif dan membantu. Dengan demikian,
hubungan antara guru dan siswa menjadi lebih erat, dan komunikasi yang
efektif pun tercipta.

Sebagai kesimpulan, umpan balik yang konstruktif dari guru berperan


penting dalam membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan dan

31
pengetahuan mereka. Umpan balik yang tepat dapat memotivasi,
memberikan pengakuan, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif
dan inklusif. Dengan adanya dukungan dari guru, siswa akan lebih
termotivasi untuk terus berkembang dan mencapai potensi terbaik mereka
dalam proses pembelajaran.

4. Menggunakan teknologi pembelajaran


Pemanfaatan teknologi pembelajaran oleh para guru telah membawa
revolusi dalam dunia pendidikan. Dengan memanfaatkan video, presentasi,
dan multimedia lainnya, guru dapat menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi para siswa. Dalam era
digital ini, teknologi telah menjadi salah satu alat utama untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang lebih efektif. Video dapat menghidupkan materi
pembelajaran dengan visualisasi yang jelas dan dinamis, sementara
presentasi membantu menguraikan informasi dengan tampilan yang
menarik. Multimedia, seperti animasi dan simulasi, membawa
pembelajaran ke tingkat berikutnya dengan memberikan pengalaman
belajar yang mendalam dan praktis.

Dampak positif dari pemanfaatan teknologi ini tidak hanya terlihat dalam
peningkatan minat belajar siswa, tetapi juga dalam peningkatan fokus dan
pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Selain itu, teknologi
pembelajaran juga memfasilitasi aksesibilitas, memungkinkan para siswa
untuk mempelajari materi dengan lebih fleksibel dan sesuai dengan
kecepatan belajar individu. Dengan begitu, guru telah menjadi fasilitator
yang efektif dalam menyajikan materi pembelajaran, sementara siswa
menjadi aktor utama dalam proses belajar mereka sendiri. Sebagai
hasilnya, pemanfaatan teknologi pembelajaran telah membuka pintu
menuju lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, inovatif, dan inspiratif
bagi semua pihak yang terlibat.

32
5. Memotivasi siswa
Motivasi merupakan salah satu kunci penting dalam mencapai kesuksesan
dalam pembelajaran. Seorang guru yang baik selalu memiliki peran
penting dalam memotivasi siswa untuk mencapai potensi penuh mereka.
Salah satu cara efektif yang diterapkan oleh guru adalah dengan
memberikan pengakuan dan pujian atas hasil kerja siswa. Melalui apresiasi
yang tulus, siswa merasa dihargai dan diakui atas usaha mereka, sehingga
mereka merasa lebih termotivasi untuk terus berkembang dan belajar lebih
baik lagi.

Pujian dari guru bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga merupakan
bentuk penghargaan yang memiliki dampak positif pada perkembangan
mental dan emosional siswa. Ketika siswa merasa diakui, rasa percaya diri
mereka meningkat, dan mereka cenderung lebih bersemangat dalam
menghadapi tantangan pembelajaran. Pujian yang diberikan dengan
bijaksana juga dapat meningkatkan hubungan antara guru dan siswa,
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan berdaya dorong.

Selain itu, pemberian pengakuan atas prestasi siswa juga mendorong


kompetisi sehat di antara mereka. Saat satu siswa menerima pengakuan,
siswa lainnya merasa termotivasi untuk berusaha lebih keras guna
mencapai prestasi yang sama atau bahkan lebih baik. Hal ini menciptakan
budaya pembelajaran yang produktif dan inspiratif di dalam kelas.

Tidak hanya dalam bidang akademis, pujian dan pengakuan juga penting
untuk mengapresiasi kemajuan siswa dalam hal kepribadian, sikap, dan
keterampilan sosial. Setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang
berbeda, dan dengan memberikan pengakuan atas perkembangan mereka
secara keseluruhan, guru dapat membangun rasa percaya diri dan
memotivasi mereka untuk terus berkembang sebagai individu yang lebih
baik.

33
Dengan demikian, peran guru dalam memberikan pengakuan dan pujian
pada hasil kerja siswa adalah penting untuk menciptakan lingkungan
belajar yang positif, memotivasi siswa untuk berkembang, dan
memberikan dorongan untuk mencapai kesuksesan dalam pembelajaran
dan kehidupan.

6. Menyediakan waktu dan ruang untuk diskusi dan refleksi


Pendekatan yang diterapkan oleh para guru dengan memberikan waktu
dan ruang bagi siswa untuk berdiskusi dan merefleksikan pembelajaran
merupakan suatu langkah yang sangat berharga dalam proses pendidikan.
Ketika siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi, mereka dapat saling
bertukar ide, bertanya, dan menjawab pertanyaan, sehingga membangun
suasana belajar yang interaktif dan berkolaborasi. Selain itu, melalui
refleksi, siswa dapat mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi
pembelajaran, menyadari kelemahan, dan mengidentifikasi langkah-
langkah perbaikan. Proses ini membantu memperkuat pemahaman konsep
dan mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis. Kemampuan
berpikir kritis sangat penting dalam memahami masalah kompleks,
menganalisis informasi dengan kritis, dan mencari solusi yang tepat.
Dengan demikian, melalui diskusi dan refleksi, guru membuka peluang
bagi siswa untuk menjadi pelajar aktif, kritis, dan berdaya guna dalam
memahami dan menguasai materi pembelajaran.

D. Manajemen Sekolah Di SMAN 1 Metro


1. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan bertugas untuk menyusun program pembinaan
kesiswaan, melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian
kegiatan siswa serta OSIS untuk menegakkan disiplin dan tata tertib
sekolah. Tujuan dari upaya ini adalah untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa secara
holistik.

34
Manajemen kesiswaan juga berfokus pada memenuhi kebutuhan-
kebutuhan siswa dengan menyediakan fasilitas terbaik. Fasilitas tersebut
harus dapat mendukung proses pembelajaran, seperti gedung yang
nyaman, lapangan, laboratorium, perpustakaan, dan alat pembelajaran
yang modern. Selain itu, fasilitas yang mendukung minat dan bakat siswa
juga menjadi prioritas, seperti fasilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler
seperti anggar tari, pramuka, PMR, dan kegiatan lainnya.

Pemenuhan fasilitas sekolah didasarkan pada data kebutuhan yang ada.


Data yang digunakan meliputi jumlah siswa dan kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di sekolah. Dengan mengacu pada data ini, manajemen
kesiswaan dapat membuat keputusan yang tepat dalam menyediakan dan
meningkatkan fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dalam konteks ini, manajemen kesiswaan berperan sebagai penghubung


antara kebutuhan siswa dan penyediaan fasilitas yang relevan. Upaya ini
merupakan bagian penting dari upaya sekolah untuk menciptakan
lingkungan belajar yang optimal dan mendorong minat dan bakat siswa
berkembang dengan baik. Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan
siswa dapat belajar dengan baik dan meraih prestasi yang membanggakan,
serta merasa didukung dalam mengembangkan minat dan bakat mereka.

2. Manajemen Kurikulum
Pengelolaan pembelajaran di sekolah ini berjalan sesuai dengan muatan
kurikulum dan jam yang ditetapkan, serta sepenuhnya memenuhi
kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Proses perencanaan dan
desain kurikulum dilakukan dengan cermat dan teliti agar sesuai dengan
kurikulum yang berlaku secara nasional. Tujuan utama dari pendekatan ini
adalah untuk memastikan bahwa siswa menerima pendidikan yang
komprehensif dan relevan sesuai dengan standar nasional.

35
Setiap awal semester, sekolah ini secara rutin melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan kurikulum. Melalui monitoring ini, sekolah dapat
mengidentifikasi kemajuan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa serta
mengevaluasi efektivitas metode pengajaran yang digunakan. Hasil dari
monitoring ini digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di semester berikutnya.

Selain mematuhi kurikulum pemerintah, pengelolaan pembelajaran di


sekolah ini juga memperhatikan perkembangan pendidikan dan tren
terkini. Guru-guru di sekolah ini berusaha untuk mengintegrasikan materi-
materi yang relevan dan inovatif ke dalam pembelajaran. Dengan
demikian, siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
relevan dengan tuntutan zaman.

Pengelolaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum pemerintah


dan tetap responsif terhadap perkembangan pendidikan adalah salah satu
faktor penting dalam menjaga kualitas pendidikan di sekolah ini. Dengan
pendekatan yang terstruktur dan berorientasi pada hasil, diharapkan siswa
dapat mencapai potensi maksimal mereka dan siap menghadapi berbagai
tantangan di masa depan. Selain itu, kesesuaian dengan kurikulum
nasional juga membantu memastikan bahwa lulusan dari sekolah ini
memiliki standar pengetahuan dan keterampilan yang diakui secara luas
oleh masyarakat dan dunia kerja.

3. Manajemen Sarana dan Prasarana


SMAN 1 Metro memiliki berbagai fasilitas yang dapat mendukung proses
belajar mengajar seperti ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, sarana ibadah dan lain-lain sebagai sentral
dari segala kegiatan, baik berfungsi sebagai tempat kegiatan belajar
mengajar, maupun digunakan untuk kegiatan lainnya. Beberapa
labolatorium yang dimiliki SMAN 1 Metro diantaranya yaitu

36
Laboraturium kimia, fisika, biologi, komputer, multimedia, bahasa,
ekonomi (kewirausahaan).

Dengan dimilikinya fasilitas tersebut maka proses pendidikan dan


pembelajaran siswa di SMAN 1 Metro dapat dilaksanakan dengan
maksimal sehingga para siswa diharapkan menjadi generasi yang memiliki
kepribadian yang berlandaskan visi Disiplin, Unggul, Dilandasi Iman dan
Taqwa (DIGUL IMTAQ). Selain gedung SMAN 1 Metro juga memiliki
fasilitas olahlaga diantaranya yaitu lapangan sekolah dan lapangan GSG
yang berada di seberang SMAN 1 Metro. Fasilitas lainnnya yang juga
dapat mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah tersedianya
LCD di setiap kelas dan jaringan internet yang memadi dengan adanya
wifi di beberapa titik sekolah.

Selain berbagai sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses


belajar mengajar, sekolah ini juga dilengkapi dengan kantin sekolah.
Fasilitas kantin sekolah di SMAN 1 Metro menyediakan makanan pilihan
atau sehat yang diijinkan untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.
Keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan
sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan,
kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya.

Dalam proses perencanaan sarana dan prasarana sekolah disesuaikan


dengan kebutuhan sekolah yang beracuan pada data jumlah siswa dan guru
dan juga laporan kebutuhan fasilitas dari tiap-tiap koordinator ruang.
Berdasarkan hal tersebut pihak sekolah melalui WAKA Sarpras, akan
berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait. misalnya kebutuhan meja
dan kursi yang dilaokasikan untuk seluruh kelas dengan jumlah yang sama
baik dengan siswa, guru dan stakeholder lainnya sebagai warga sekolah,
cara yag digunakan agar fasilitas tetap utuh ialah dengan memberi nama
pada setiap meja atau kursi sesuai dengan yang memakainya. Data yang

37
digunakan sekolah dalam perencanaan sarana dan prasarana diantaranya
yaitu data jumlah siswa dan guru, data kebutuhan saran dan prasarana dan
data dari koordinator ruang/kegiatan.

4. Manajemen Anggaran
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Metro, manajemen anggaran
sekolah terbukti berjalan dengan baik dan terorganisir dengan rapi.
Sekolah ini telah mengimplementasikan sistem perencanaan, pelaksanaan,
dan monitoring anggaran yang efisien. Sistem ini menjadi dasar penting
dalam pengelolaan anggaran sekolah dan memastikan transparansi serta
akuntabilitas dalam penggunaan dana.

SMA Negeri 1 Metro menggunakan aplikasi bernama ARKAS (Aplikasi


Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) sebagai alat bantu dalam
mengelola anggaran. Aplikasi ini membantu mempermudah dan
mempercepat proses perencanaan kegiatan dan anggaran, sehingga
memungkinkan para pihak terkait untuk melihat dengan jelas rencana dan
alokasi anggaran yang telah disusun.

Melalui sistem ARKAS, manajemen sekolah dapat dengan mudah


merencanakan berbagai kegiatan pendidikan dan non-pendidikan yang
akan dilaksanakan serta menentukan alokasi anggaran yang sesuai. Selain
itu, sistem ini juga membantu dalam pelaksanaan anggaran dengan
mencatat dan memantau secara real-time penggunaan dana untuk setiap
kegiatan.

Tidak hanya itu, sistem monitoring anggaran di SMA Negeri 1 Metro juga
berjalan secara rutin dan terstruktur. Monitoring dilakukan untuk
memastikan bahwa anggaran dialokasikan dengan tepat dan efisien sesuai
dengan rencana kegiatan. Hal ini membantu mencegah terjadinya

38
pemborosan dan memastikan bahwa anggaran digunakan secara optimal
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Dengan penerapan sistem ARKAS dan pendekatan terstruktur dalam


manajemen anggaran, SMA Negeri 1 Metro dapat menghindari
permasalahan yang seringkali dihadapi oleh sebagian besar sekolah dalam
hal pengelolaan anggaran. Sistem yang transparan dan efisien ini
memberikan kepercayaan kepada semua pihak terkait, termasuk guru,
siswa, dan orangtua, bahwa dana yang dialokasikan untuk kegiatan
sekolah benar-benar digunakan dengan bijaksana dan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan secara keseluruhan.

5. Manajemen Sistem Informasi


Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Metro, dapat diidentifikasi
bahwa manajemen sistem informasi di sekolah ini sudah berjalan dengan
baik dan efisien. Manajemen sistem informasi memiliki peran yang krusial
dalam menyediakan data dan informasi yang relevan bagi kebutuhan
pendidikan di sekolah.

Pendataan terkait kebutuhan tiap kelas dan sarana yang dibutuhkan untuk
menunjang proses pembelajaran telah dilakukan dengan baik. Hal ini
membantu pihak sekolah dalam merencanakan dan mengalokasikan
sumber daya dengan lebih efektif, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan lancar dan berkualitas.

Koordinasi yang baik antar guru juga menjadi poin positif dalam
manajemen sistem informasi di SMA Negeri 1 Metro. Adanya koordinasi
yang efisien memungkinkan para guru untuk berbagi informasi,
pengalaman, dan pengetahuan secara mudah, sehingga mereka dapat
saling mendukung dan belajar dari satu sama lain dalam upaya
meningkatkan kualitas pengajaran.

39
Dalam hal akses terhadap data dan informasi, tidak ada keterbatasan bagi
guru untuk mengakses informasi yang diperlukan. Guru-guru di SMA
Negeri 1 Metro dapat dengan mudah mengakses data terkait informasi
yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran dan pengembangan
kurikulum, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat
berdasarkan informasi yang akurat dan terkini.
Selain itu, sekolah ini juga memiliki saluran komunikasi yang efektif
untuk menyebarkan informasi kepada seluruh anggota komunitas sekolah
dan masyarakat luas. Informasi terkait dengan sekolah dan kegiatan-
kegiatan di SMA Negeri 1 Metro dapat diakses melalui website sekolah
dan akun Instagram resmi sekolah. Dengan begitu, informasi dapat dengan
mudah dijangkau oleh siapa pun yang membutuhkannya, termasuk
orangtua siswa dan masyarakat umum.

Dengan manajemen sistem informasi yang baik, SMA Negeri 1 Metro


membuktikan komitmen mereka untuk menyediakan layanan pendidikan
yang berkualitas dan terintegrasi. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi secara efektif membantu meningkatkan efisiensi dan
transparansi dalam manajemen sekolah, sehingga menciptakan lingkungan
belajar yang lebih modern, efisien, dan terhubung dengan dunia yang terus
berkembang.

7. Manajemen Ketatalaksanaan
Di SMA Negeri 1 Metro, manajemen ketatalaksanaan telah berjalan
dengan baik dan terstruktur dengan baik pula. Sistem administrasi sekolah
dibangun dengan menyertakan struktur organisasi yang jelas dan sistem
tata usaha yang efisien. Sistem administrasi ini mencakup berbagai aspek,
termasuk pembukuan, pengisian rapor siswa, dan tugas-tugas administratif
lainnya yang mendukung kelancaran operasional sekolah.

Struktur organisasi sekolah di SMA Negeri 1 Metro dirancang dengan


teliti untuk memastikan bahwa setiap komponen dalam penyelenggaraan

40
pendidikan memiliki tugas dan fungsi yang jelas. Struktur organisasi ini
mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah, seperti
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, guru, staf
administrasi, dan lainnya. Masing-masing bagian dalam struktur organisasi
memiliki peran khusus dalam menjalankan fungsi administrasi dan
manajemen sekolah.

Selain itu, sistem tata usaha yang efisien juga merupakan bagian integral
dari manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 1 Metro. Sistem tata
usaha yang baik memastikan bahwa proses administrasi sekolah berjalan
dengan lancar, mulai dari penerimaan siswa, pembukuan, pengarsipan,
hingga pengelolaan data siswa dan laporan akademik. Dengan sistem tata
usaha yang terorganisir, sekolah dapat mengelola berbagai dokumen dan
informasi dengan efisien, sehingga mendukung kelancaran proses
pengambilan keputusan dan pelaporan.

Keberhasilan manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 1 Metro tidak


terlepas dari peran aktif dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak
yang terlibat. Kepala sekolah dan staf administrasi bekerja bersama untuk
menjalankan fungsi administrasi dan memastikan bahwa semua aspek tata
kelola sekolah berjalan dengan baik.

Dengan adanya sistem administrasi yang terstruktur dan efisien, SMA


Negeri 1 Metro menciptakan lingkungan belajar yang fokus pada
peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada siswa. Dengan
manajemen ketatalaksanaan yang baik, sekolah ini mampu memberikan
pelayanan yang optimal kepada seluruh anggota komunitas sekolah,
termasuk guru, siswa, dan orangtua. Dalam keseluruhan, manajemen
ketatalaksanaan yang baik berperan penting dalam mendukung kesuksesan
dan prestasi sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

41
E. Lingkungan Belajar di SMAN 1 Metro
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMAN 1 Padang Cermin
telah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan berpihak pada
siswa dan mendukung perkembangan siswa, memberikan kualitas
pembelajaran yang sangat baik guna tercapainya tujuan pembelajaran,
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi seluruh warga sekolah baik
secara fisik maupun psikologis. Hal tersebut ditunjukan dengan beberapa
indikator sebagai berikut :
1. Latar Belakang Sosial
SMAN 1 Metro merupakan sebuah sekolah menengah atas yang strategis
terletak di daerah perkotaan, menarik perhatian siswa dari berbagai latar
belakang sosial. Di dalamnya, terdapat keberagaman yang mencerminkan
kaya akan perbedaan budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh para siswa.
Beragamnya asal usul keluarga siswa dengan tingkat ekonomi yang
berbeda-beda menjadi suatu ciri khas yang memperkaya suasana belajar di
sekolah ini. Keberagaman ini menciptakan lingkungan multikultural yang
saling mempengaruhi, memberikan kesempatan bagi siswa untuk saling
belajar dan memahami perbedaan budaya satu sama lain.

Interaksi antara siswa dengan latar belakang sosial yang beragam ini
memperluas cakrawala pemahaman mereka, serta meningkatkan toleransi
dan pemahaman terhadap keberagaman budaya yang ada di masyarakat.
Dengan berbagai perbedaan yang hadir, sekolah ini mampu membentuk
siswa-siswa yang inklusif, terbuka, dan menghargai setiap individu tanpa
pandang bulu.

Pendidikan di SMAN 1 Metro tidak hanya berfokus pada pembelajaran


akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter yang tangguh,
mengedepankan nilai-nilai toleransi, kerjasama, dan saling menghormati.
Aktivitas ekstrakurikuler dan kegiatan sosial yang menghimpun berbagai
latar belakang budaya memberikan kesempatan bagi siswa untuk

42
berinteraksi dan bekerjasama, serta mengenali nilai-nilai yang mendasari
keanekaragaman budaya.

Dengan lingkungan multikultural yang dimiliki, SMAN 1 Metro


menciptakan atmosfer belajar yang unik, yang mendorong siswa untuk
berbicara terbuka, saling berbagi pengalaman, dan memperluas wawasan
mereka. Semangat inklusivitas ini menjadi pondasi kuat bagi siswa dalam
menghadapi dunia yang semakin kompleks dan terhubung secara global.

Melalui pendekatan ini, SMAN 1 Metro berhasil mencetak generasi muda


yang berpikiran luas, mampu bersaing di tingkat nasional maupun
internasional, serta siap untuk berkontribusi dalam mewujudkan
masyarakat yang harmonis, berlandaskan pada rasa saling menghargai dan
bekerja sama tanpa melihat perbedaan sosial dan budaya.

2. Kualitas Pembelajaran di Kelas


Di SMAN 1 Metro, kualitas pembelajaran di kelas menjadi salah satu
prioritas utama bagi para guru. Mereka berdedikasi untuk memberikan
pembelajaran yang komprehensif dan interaktif guna memastikan siswa
dapat memahami materi dengan baik. Berbagai metode pengajaran kreatif
dan inovatif digunakan agar proses belajar menjadi lebih menarik dan
mengasyikkan bagi para siswa.

Para guru di sekolah ini mengakui pentingnya memahami keberagaman


gaya belajar siswa. Oleh karena itu, mereka menciptakan lingkungan yang
inklusif, di mana siswa merasa dihargai dan diakui dalam berbagai bentuk
kecerdasan dan potensi yang mereka miliki. Beberapa siswa lebih
responsif terhadap metode pengajaran yang visual, sementara yang lain
lebih suka belajar melalui diskusi dan interaksi. Dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan beragam tersebut, guru-guru di SMAN 1 Metro
berusaha mengintegrasikan berbagai pendekatan pembelajaran.

43
Selain metode pengajaran yang beragam, para guru juga memanfaatkan
teknologi sebagai alat bantu pembelajaran. Penggunaan teknologi modern
dalam proses pembelajaran membuka peluang baru bagi interaksi yang
lebih menarik antara guru dan siswa. Penggunaan presentasi multimedia,
video pembelajaran, dan aplikasi pembelajaran interaktif adalah beberapa
contoh cara di mana teknologi digunakan untuk meningkatkan daya serap
siswa.

Melalui pendekatan inovatif dan penerapan teknologi, pembelajaran di


kelas di SMAN 1 Metro menjadi lebih hidup, menginspirasi, dan relevan
dengan perkembangan zaman. Proses pembelajaran yang melibatkan
partisipasi aktif dari siswa membuat mereka merasa lebih terlibat dalam
belajar, sehingga meningkatkan pemahaman dan pencapaian akademik
mereka.

Semangat inovasi dan kesungguhan para guru dalam memberikan


pembelajaran yang berkualitas di kelas menjadikan SMAN 1 Metro
sebagai lingkungan yang memotivasi siswa untuk berprestasi dan
berinovasi. Dengan kombinasi antara metode pengajaran yang beragam
dan pemanfaatan teknologi, sekolah ini terus berupaya menjaga dan
meningkatkan kualitas pendidikan, serta menciptakan generasi yang siap
menghadapi tantangan masa depan dengan penuh percaya diri dan
pengetahuan yang luas.

3. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru


Guru-guru di SMAN 1 Metro memahami bahwa refleksi dan perbaikan
adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka memiliki
kesadaran tinggi akan pentingnya mengkritisi diri sendiri secara objektif
dan terus menerus berupaya untuk menjadi lebih baik sebagai pendidik.
Secara rutin, para guru melakukan evaluasi diri untuk mengevaluasi
kinerja mereka di kelas dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

44
Evaluasi diri dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh para guru dengan
tujuan untuk memahami bagaimana cara mereka menyampaikan materi
pembelajaran dan bagaimana siswa meresponsnya. Melalui proses ini, para
guru dapat mengidentifikasi metode pengajaran yang paling efektif, serta
mengenali aspek-aspek yang perlu disempurnakan agar pembelajaran
menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

Selain melakukan evaluasi diri, para guru juga secara aktif mengumpulkan
umpan balik dari siswa mengenai proses pembelajaran. Mereka membuka
ruang untuk menerima kritik dan saran dari siswa guna meningkatkan
kualitas pengajaran. Responsif terhadap kebutuhan siswa adalah salah satu
prioritas utama bagi para guru di SMAN 1 Metro. Dengan mendengarkan
masukan dari siswa, mereka dapat mengadaptasi metode pembelajaran dan
memberikan perhatian lebih pada aspek yang penting bagi perkembangan
belajar siswa.

Setelah mengumpulkan informasi dari evaluasi diri dan umpan balik


siswa, para guru di SMAN 1 Metro tidak hanya berhenti di situ. Mereka
mengambil langkah selanjutnya untuk menerapkan perubahan yang
diperlukan dalam metode pengajaran dan strategi pembelajaran. Para guru
menyusun rencana tindakan yang konkret untuk memperbaiki aspek-aspek
yang ditemukan perlu ditingkatkan.

Komitmen guru-guru di SMAN 1 Metro terhadap refleksi dan perbaikan


terus memperkuat kualitas pembelajaran di sekolah ini. Pendekatan ini
menciptakan lingkungan pembelajaran yang progresif dan dinamis, di
mana guru dan siswa berkolaborasi untuk mencapai hasil pembelajaran
yang optimal. Dengan mengedepankan sikap kritis terhadap diri sendiri
dan kesediaan untuk terus berkembang, para guru di SMAN 1 Metro
membuktikan dedikasi mereka untuk menciptakan pengalaman belajar
yang bermakna dan membawa dampak positif bagi perkembangan siswa di
masa depan.

45
4. Kepemimpinan Instruksional
Kepemimpinan instruksional di SMAN 1 Metro memegang peran krusial
dalam menjaga kualitas pendidikan. Kepala sekolah dan staf administrasi
di sekolah ini menunjukkan komitmen dan kepedulian yang tinggi
terhadap kemajuan para guru dan kualitas pembelajaran di kelas. Mereka
memiliki visi yang jelas tentang bagaimana mencapai tingkat keunggulan
akademik dan berusaha untuk memberikan dukungan dan sumber daya
yang dibutuhkan oleh para guru.

Kepala sekolah di SMAN 1 Metro menjadi panutan bagi seluruh anggota


sekolah dalam mencapai tujuan akademik dan pendidikan yang lebih luas.
Kepemimpinannya menginspirasi guru-guru untuk selalu berusaha
menjadi lebih baik dalam memberikan pengajaran yang berkualitas. Beliau
aktif berinteraksi dengan para guru untuk memahami tantangan yang
mereka hadapi dan membantu mengidentifikasi area di mana peningkatan
diperlukan.

Selain kepala sekolah, staf administrasi juga turut berperan penting dalam
mendukung proses pembelajaran. Mereka berupaya menyediakan sumber
daya dan fasilitas yang dibutuhkan oleh para guru untuk melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Dari penyediaan bahan ajar hingga dukungan
teknis dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran, staf administrasi
berusaha untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan maksimal.

Salah satu aspek penting dari kepemimpinan instruksional di SMAN 1


Metro adalah adanya kolaborasi dan komunikasi yang kuat antara kepala
sekolah, staf administrasi, dan para guru. Dalam suasana kerja yang saling
mendukung ini, para guru merasa didorong dan diberdayakan untuk
menciptakan inovasi dalam pengajaran mereka.

Kepemimpinan instruksional yang kuat ini berdampak positif pada suasana


belajar di SMAN 1 Metro. Para guru merasa termotivasi untuk berinovasi

46
dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini juga menciptakan
lingkungan yang positif bagi siswa, di mana mereka merasa didukung dan
didorong untuk mencapai potensi akademik mereka.

Dengan kepemimpinan instruksional yang proaktif dan responsif, SMAN


1 Metro terus mengalami perkembangan positif dalam hal kualitas
pembelajaran dan pencapaian akademik. Dukungan yang diberikan oleh
kepala sekolah dan staf administrasi menjadi pendorong bagi kemajuan
sekolah dan memberikan landasan yang kokoh bagi prestasi siswa di
berbagai bidang.

5. Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan


Di SMAN 1 Metro, iklim keamanan menjadi salah satu prioritas utama.
Para guru, siswa, dan pihak sekolah secara bersama-sama berperan aktif
dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan belajar. Kehadiran
guru-guru yang disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka serta membimbing siswa dengan keteladanan menciptakan
lingkungan yang harmonis dan teratur.

Disiplin yang diterapkan oleh guru-guru menjadi contoh bagi siswa dalam
menjalani kehidupan sekolah yang tertib. Para siswa diajak untuk
menghormati aturan dan norma yang telah ditetapkan, sehingga tercipta
budaya disiplin yang melekat pada setiap aspek kehidupan sekolah. Hal ini
memberikan dampak positif pada tingkat kedisiplinan dan sikap tanggung
jawab siswa terhadap tugas-tugas belajar mereka.

Selain itu, partisipasi aktif pihak sekolah dalam menjaga ketertiban juga
menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman
dan kondusif. Pihak sekolah secara aktif mengawasi aktivitas di sekolah,
termasuk kehadiran siswa, mengatasi potensi konflik, dan merespons
tindakan yang melanggar aturan dengan cepat dan tepat. Hal ini

47
memberikan rasa aman bagi seluruh warga sekolah dan mendorong para
siswa untuk berkonsentrasi pada proses belajar-mengajar.

Dalam lingkungan belajar yang aman dan kondusif seperti ini, siswa
merasa nyaman dan fokus untuk mengembangkan potensi mereka. Mereka
dapat mengoptimalkan waktu dan energi mereka untuk mengejar prestasi
akademik dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sekolah tanpa
distraksi dari masalah keamanan.

Ketika para siswa merasa aman dan diberdayakan, iklim keamanan ini
berdampak positif pada prestasi akademik dan perkembangan pribadi
mereka. Mereka lebih termotivasi untuk belajar, berpartisipasi dalam
diskusi kelas, dan berani mengemukakan ide-ide kreatif tanpa rasa takut
atau tekanan.

Dengan menjaga iklim keamanan yang baik, SMAN 1 Metro menciptakan


fondasi yang kuat bagi perkembangan siswa secara holistik. Lingkungan
belajar yang aman dan kondusif ini menjadi wadah bagi tumbuh kembang
para siswa dalam bidang akademik, sosial, dan emosional, sehingga
mereka siap menghadapi masa depan dengan percaya diri dan tanggung
jawab.

6. Iklim Kebinekaan di Satuan Pendidikan


SMAN 1 Metro merupakan lembaga pendidikan yang sangat menghargai
nilai-nilai kebinekaan dan menganut prinsip inklusivitas. Di sekolah ini,
para siswa diajarkan untuk menghargai dan merayakan perbedaan budaya
yang ada di lingkungan sekolah. Setiap siswa diberdayakan untuk saling
menghormati dan memahami bahwa keanekaragaman budaya adalah suatu
kekayaan yang harus dijaga dan dipertahankan.

Melalui berbagai kegiatan dan program yang didesain untuk


mempromosikan kebinekaan, SMAN 1 Metro membantu para siswa untuk

48
lebih memahami dan mengapresiasi beragam budaya yang ada di
masyarakat. Acara-acara kultural, perayaan hari-hari besar dari berbagai
agama, serta kegiatan-kegiatan yang mengangkat ciri khas budaya lokal
menjadi bagian penting dari kurikulum di sekolah ini.

Pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada kebinekaan ini


menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan menyenangkan bagi
semua siswa, tanpa memandang latar belakang budaya atau agama mereka.
Selain itu, SMAN 1 Metro juga mengedepankan prinsip penghargaan
terhadap perbedaan pendapat dan pandangan dalam suasana yang toleran
dan terbuka. Siswa diajak untuk berdialog dan berdiskusi secara sehat,
sehingga mereka dapat memperluas cakrawala pemahaman dan belajar
dari sudut pandang berbeda.

Komitmen SMAN 1 Metro dalam menghargai perbedaan budaya tidak


hanya tercermin dalam suasana belajar di dalam kelas, tetapi juga
tercermin dalam pola interaksi di antara seluruh anggota komunitas
sekolah. Guru-guru dan staf administrasi berperan aktif dalam
menciptakan lingkungan yang inklusif dan mengedepankan sikap saling
menghargai.

Hasil dari penerapan nilai-nilai kebinekaan ini adalah terbentuknya


generasi muda yang penuh toleransi dan rasa saling menghargai. Siswa di
SMAN 1 Metro dilatih untuk menjadi warga negara yang peduli dan
menghormati perbedaan, serta memiliki kesiapan untuk berkontribusi
dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berbudaya.

Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan, SMAN 1 Metro


membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademik semata,
tetapi juga tentang membentuk karakter yang baik dan membangun sikap
positif terhadap sesama manusia. Lingkungan sekolah yang mendukung
dan inklusif ini memberikan dampak positif dalam membentuk pribadi

49
siswa dan membawa nilai-nilai kebinekaan ke dalam kehidupan mereka di
masa depan.

7. Iklim Kesetaraan Gender


SMAN 1 Metro merupakan sekolah yang sangat berkomitmen untuk
menciptakan iklim kesetaraan gender yang inklusif dan adil. Di
lingkungan sekolah ini, tidak ada diskriminasi atau perlakuan tidak adil
berdasarkan jenis kelamin. Semua siswa, tanpa memandang jenis kelamin
mereka, diberikan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan
yang berkualitas dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas pendidikan
dan ekstrakurikuler.
Komitmen ini tercermin dalam setiap aspek kehidupan sekolah, mulai dari
proses penerimaan siswa hingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler. SMAN 1 Metro mendorong setiap siswa untuk
mengembangkan potensi mereka secara bebas dan tanpa hambatan. Tidak
ada perbedaan perlakuan antara siswa laki-laki dan perempuan dalam hal
dukungan, bimbingan, dan kesempatan untuk berkembang.

Para guru dan staf administrasi di sekolah ini juga berperan penting dalam
menciptakan lingkungan yang menghargai kesetaraan gender. Mereka
menyadari pentingnya menghapus stereotip dan pandangan gender yang
kaku dalam proses pembelajaran. Para siswa didorong untuk
mengungkapkan aspirasi mereka tanpa rasa takut dan diberikan
kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa ada
batasan gender.

SMAN 1 Metro juga aktif dalam memberikan edukasi tentang kesetaraan


gender kepada seluruh anggota komunitas sekolah. Melalui kegiatan
sosialisasi, seminar, dan diskusi, siswa dan staf diajak untuk lebih
memahami pentingnya menghormati dan menghargai perbedaan gender
serta mempromosikan kesetaraan dalam setiap aspek kehidupan.

50
Dengan menciptakan iklim kesetaraan gender yang positif, SMAN 1
Metro berusaha untuk membentuk generasi muda yang mencintai dan
menghormati sesama tanpa pandang jenis kelamin. Siswa-siswa ini akan
menjadi agen perubahan di masyarakat dengan berjuang untuk
menghapuskan diskriminasi gender dan memperjuangkan kesetaraan hak
dan kesempatan bagi semua individu.

Komitmen SMAN 1 Metro dalam menciptakan lingkungan yang


mengedepankan kesetaraan gender menjadi contoh yang inspiratif bagi
lembaga pendidikan lainnya. Melalui pendekatan ini, sekolah ini bukan
hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga
menghasilkan individu yang memiliki kesadaran sosial dan menghargai
perbedaan gender dalam upaya mewujudkan masyarakat yang lebih
inklusif dan adil.

8. Iklim Inklusivitas
SMAN 1 Metro menjunjung tinggi nilai inklusivitas dalam pendidikan,
dan memastikan bahwa setiap siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan
khusus, merasa diberdayakan dan disertakan sepenuhnya dalam seluruh
kegiatan akademik dan non-akademik. Dalam lingkungan ini, setiap
individu dihargai dan diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang
sesuai dengan potensi mereka, tanpa ada diskriminasi atau pengecualian.

Pihak sekolah, guru, dan staf administrasi bekerja bersama untuk


menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, yang menerima
keberagaman dan memahami bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan
kemampuan yang berbeda. Pemahaman ini mendorong pihak sekolah
untuk menyediakan dukungan khusus bagi siswa dengan kebutuhan
khusus, termasuk yang memiliki disabilitas fisik atau kebutuhan
pendidikan khusus lainnya.

51
Program pendidikan inklusif yang ada di SMAN 1 Metro didesain untuk
mengakomodasi kebutuhan dan potensi setiap siswa. Guru-guru di sekolah
ini berusaha untuk menggunakan berbagai pendekatan dan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar individu, sehingga setiap
siswa dapat mengakses materi pembelajaran dengan cara yang paling
efektif baginya.

Tidak hanya dalam kegiatan akademik, tetapi dalam kegiatan non-


akademik seperti kegiatan ekstrakurikuler, seni, olahraga, dan sosial, siswa
dengan kebutuhan khusus juga didorong dan diberdayakan untuk
berpartisipasi sepenuhnya. Pihak sekolah berusaha menciptakan
lingkungan yang inklusif, di mana siswa merasa diterima dan dihargai,
sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang
positif.

Dengan mempromosikan iklim inklusivitas, SMAN 1 Metro tidak hanya


menciptakan kesempatan yang setara bagi semua siswa, tetapi juga
membentuk karakter dan sikap empati di antara siswa. Siswa belajar untuk
menghargai perbedaan dan saling membantu, menciptakan atmosfer
belajar yang harmonis dan saling mendukung.

Inisiatif inklusivitas ini bukan hanya mencerminkan komitmen SMAN 1


Metro untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil dan berkeadilan,
tetapi juga menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kontribusi yang
berharga dalam proses pembelajaran. Dengan menciptakan lingkungan
inklusif, sekolah ini memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa
dan mengajarkan nilai-nilai kepedulian serta keberagaman yang penting
untuk diterapkan dalam kehidupan mereka di masa depan.

52
9. Dukungan Orangtua dan Peserta Didik terhadap Program Satuan
Pendidikan
Dalam lingkungan SMAN 1 Metro, terdapat hubungan yang erat antara
sekolah, orangtua, dan peserta didik, yang saling mendukung dan
membangun sinergi. Orangtua memiliki peran yang sangat aktif dalam
mendukung program dan kegiatan sekolah, serta pembelajaran anak-anak
mereka. Mereka menyadari pentingnya peran mereka dalam membantu
anak-anak mencapai prestasi akademik dan pribadi yang maksimal.

Orangtua di SMAN 1 Metro aktif berpartisipasi dalam rapat wali murid


dan berkomunikasi secara teratur dengan guru-guru untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan dan prestasi anak
mereka di sekolah. Melalui komunikasi yang terbuka dan kolaborasi
dengan guru-guru, orangtua dapat memberikan dukungan yang tepat bagi
anak-anak mereka di rumah, sehingga menciptakan sinergi antara
pembelajaran di sekolah dan di rumah.

Selain mendukung pembelajaran akademik, orangtua juga sangat


memperhatikan minat dan bakat anak-anak mereka di bidang
ekstrakurikuler. Mereka mengenali pentingnya pengembangan bakat dan
keterlibatan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Orangtua
secara aktif mendukung dan mendorong anak-anak mereka untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan potensi
mereka. Dukungan ini memberikan dorongan positif bagi siswa untuk
berkembang secara holistik dan meraih prestasi di berbagai bidang.

Keterlibatan orangtua dalam kegiatan sekolah menjadi kunci penting


dalam membentuk suasana belajar yang positif dan mendukung bagi
siswa. Anak-anak merasa didukung oleh orangtua dan pihak sekolah,
sehingga mereka merasa termotivasi untuk berprestasi dan berkembang
secara pribadi.

53
Selain itu, keterlibatan orangtua juga memberikan dampak positif pada
hubungan antara sekolah dan keluarga, menciptakan komunitas yang
saling mendukung dan peduli terhadap perkembangan siswa. Orangtua
merasa dihargai dan diberdayakan dalam mendukung pendidikan anak-
anak mereka, dan sekolah mengapresiasi kontribusi positif yang diberikan
oleh orangtua dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas.

Dengan keterlibatan orangtua yang tinggi, SMAN 1 Metro menciptakan


sinergi yang kuat antara sekolah dan keluarga dalam mendukung
pertumbuhan dan perkembangan siswa. Semangat kerjasama dan
dukungan ini berdampak positif pada pencapaian akademik dan pribadi
siswa, serta membentuk generasi muda yang berkualitas dan siap
menghadapi tantangan masa depan.

F. Kegiatan Ekstrakurikuler berjalan di SMAN 1 Metro


SMAN 1 Metro memiliki beragam kegiatan ekstrakurikuler, mencakup
bidang akademik dan non-akademik. Beberapa kegiatan yang disebutkan
adalah Pramuka, Paskibraka, Pencak Silat, Karya Ilmiah Remaja, Solusi,
Taekwondo, Karate, Basket Ball, Futsal, Palang Merah Remaja (PMR),
OSIS MPK, Paduan Suara, SBSC, Tari, IPCA, Marching Band, Bahasa
Jepang, English Space, dan Olimpiade. Dalam daftar ini, terdapat kegiatan
yang berfokus pada olahraga, seni, bahasa, dan kegiatan sosial, yang
mencakup berbagai minat dan bakat peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 1 Metro dilaksanakan setiap hari Jumat


setelah jam pembelajaran, mulai pukul 14.00 hingga 15.20. Pramuka
merupakan satu-satunya kegiatan wajib untuk diikuti oleh seluruh peserta
didik khususnya kelas X, sementara kegiatan lainnya memiliki jadwal
yang disesuaikan. Jadwal yang ditentukan untuk kegiatan ekstrakurikuler
memungkinkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang
menarik minat mereka tanpa mengganggu waktu pembelajaran.

54
Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler berasal dari
kelas X, XI, dan XII. Mereka menjadi anggota ekstrakurikuler melalui
open recruitment yang dilakukan oleh anggota yang telah masuk terlebih
dahulu. Keterlibatan peserta didik di Pramuka terbagi menjadi dua bagian:
peserta didik kelas X yang wajib mengikuti kegiatan Pramuka, dan peserta
didik lainnya yang ingin melanjutkan ke jenjang lebih lanjut dalam
tingkatan Pramuka penegak.

Beberapa faktor pendukung keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler di


SMAN 1 Metro adalah adanya demonstrasi ekstrakurikuler saat MPLS
(Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Hal ini memberikan kesempatan
kepada calon peserta didik untuk mengenal berbagai kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu, keberhasilan kegiatan juga didukung
oleh peserta didik yang kompak serta dukungan pihak sekolah terhadap
kegiatan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka juga didukung
dengan adanya kegiatan PTA (Penerimaan Tamu Ambalan) pada tanggal
28-30 Juli 2023.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan waktu, yang


menyebabkan peserta didik tidak dapat mengikuti semua kegiatan
ekstrakurikuler di SMAN 1 Metro. Keterbatasan waktu dapat menjadi
hambatan bagi peserta didik yang ingin mengikuti lebih dari satu kegiatan
ekstrakurikuler karena tumpang tindihnya jadwal, selain itu juga pihak
sekolah membatasi untuk mengikuti minimal satu dan maksimal tiga
kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik.

Kesimpulannya, SMAN 1 Metro memiliki beragam kegiatan


ekstrakurikuler yang menarik minat peserta didik dalam berbagai bidang.
Pramuka merupakan kegiatan wajib bagi peserta didik kelas X, sementara
kegiatan lainnya menjadi pilihan yang fleksibel sesuai dengan minat dan
kesempatan. Dukungan dari pihak sekolah dan kompaknya peserta didik
menjadi faktor pendukung bagi keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler.

55
C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN
OBSERVASI
Dalam melaksanakan observasi, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor
penghambat dan juga faktor pendukung observasi. Adapun faktor penghambat
dan faktor pendukung dari pelaksanaan observasi adalah sebagai berikut.
A. Faktor Penghambat Observasi
Di bawah ini merupakan faktor penghambat observasi yakni sebagai
berikut.
1) Sulitnya Menemukan Narasumber yang Tepat
Observasi yang dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan belajar
mengajar sehingga sulit menemukan narasumber yang tepat. Sering
kali jadwal guru yang begitu padat menyulitkan mahasiswa untuk
melakukan wawancara.
2) Kurangnya Pemahaman Terkait Kultur Sekolah
Karena sulitnya menemukan narasumber, mahasiswa menitikberatkan
observasi melalui pengamatan. Mahasiswa berusaha untuk
memperhatikan bagaimana budaya yang diterapkan di sekolah agar
mahasiswa paham bagaimana beradaptasi di sekolah.
3) Waktu yang Singkat
Dalam waktu satu minggu, mahasiswa harus mampu merampungkan
observasi dan mahasiswa juga perlu mencari permasalahan untuk
dijadikan studi kasus dan penelitian tindakan kelas sehingga
konsentrasi untuk observasi menjadi terbelah.
B. Faktor Pendukung Observasi
Di bawah ini merupakan faktor pendukung observasi yakni sebagai
berikut.
1) Observasi yang Dilakukan Bersama
Observasi dilakukan secara berkelompok oleh mahasiswa sehingga
mahasiswa bisa berbagi tugas untuk mengobservasi berbagai aspek
yang memang diperlukan. Observasi yang dilakukan secara
berkelompok juga memudahkan mahasiswa dalam memahami kultur
sekolah.

56
2) Adanya Bimbingan oleh Guru Pamong
Dalam melakukan observasi, mahasiswa dibimbing oleh guru pamong
sehingga observasi bisa dilakukan degan lebih mudah. Guru pamong
juga bersedia menjadi narasumber untuk beberapa aspek yang memang
bisa dijawab oleh guru pamong.
3) Adanya Bimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapangan
Dalam melakukan observasi, mahasiswa dibimbing oleh dosen
pembimbing lapangan sehingga observasi bisa dilakukan degan lebih
mudah. Dosen pembimbing lapangan memberikan arahan dan
masukan terkait pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh
mahasiswa.

57
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Meytro dapat
disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik yang ada di SMA Negeri 1 Padang
Cermin secara umum sudah cukup baik, kemampuan berpikir kritis dan kreatifitas
peserta didik sudah cukupbaik. Selain itu juga lingkungan belajar sekolah juga
kondusif, aman, nyaman dan mendukung suasana belajar yang didukung dengan
lokasi sekolah yang strategis serta fasilitas sekolah yang memadai. Guru juga
telah menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan standar dan telah
memuat komponen-komponen rencana pembelajaran, mulai dari perumusan
tujuan sampai dengan pelaksanaan asesmen. Dari sisi manajemen sekolah dapat
diketahui bahwa manajemen sekolah telah dikelola dengan baik. Segala aspek
telah dikelola sesuai dengan fungsi dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan
sekolah.

B. Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan observasi ini, saya mendapatkan banyak ilmu
baru dalam berbagai hal, mulai dari karakteristik peserta didiknya, cara
pembuatan modul ajar/RPP yang sesuai, mengenali lingkungan belajar yang baik
dan mengenali fungsi dari berbagai manajemen sekolah. Kemudian Pada
observasi karakteristik peserta didik, saya mendapatkan banyak pengalaman
mengenai cara guru membuat kesepakatan dengan siswa, bagaimana cara guru
dalam menanamkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.

Selain itu budaya sekolah yang baik juga dapat dijadikan pembelajaran bagi saya,
walaupun latar belakang siswa yang sangat beragam dan multikulturalis namun
tidak ada konflik disekolah sehingga sekolah dapat di katakan sebagai lingkungan
belajar yang aman dan nyaman. Kemudian peserta didik yang membawa

58
handphone secara keseluruhan memiliki dampak positif, apabila dalam proses
pembelajaran dapat dimaksmalkan penggunaannya sesuai dengan peraturan
sekolah yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat menunjang siswa dalam
mencapai keberhasilan belajar siswa.

C. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut (RTL) yang akan saya lakukan setelah melakukan
observasi ini yaitu dapat membuat Modul Ajar atau yang sesuai, menciptakan
proses pembelajaran yang menyenangkan yang mampu mendorong kreativitas
anak secara keseluruhan, melaksanakan pemeblajaran yang interaktif sehinga
siswa menjadi aktif, mencapai tujuan pembelajaran yang telah dibuat sesuai
dengan kemampuan peserta didik. Selain itu, saya akan melaksanakan kegiatan
pembelajaran terbimbing dengan metode Lesson study (Plan, Do, See) yang akan
dibimbing oleh DPL, Guru Pamong dan rekan sejawat di sekolah mitra yaitu
SMAN 1 Metro.

59
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Nama Mahasiswa PPG : • Fredi Irawan, S.Pd.
• Niko Pratama, S.Pd.
• Miftah Shofiyah Novianti
• Henitiya Pertiwi
Kelas Sasaran Observasi : X
Untuk Siklus : ( ) Terbimbing
Pembelajaran ( ) Mandiri, Siklus ke...

*Aspek sesuai dengan kebutuhan

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

17 Juli Budaya sekolah Hasil observasi:


2023 ● Apakah suasana sekolah Suasana sekolah mendukung pembelajaran
mendukung pembelajaran yang optimal dan menghidupkan Profil
dan interaksi yang Pelajar Pancasila dalam sekolah
optimal?
● Secara umum, apakah
profil pelajar Pancasila Interpretasi:
dihidupkan dalam Sekolah menciptakan lingkungan yang
sekolah? mendukung proses pembelajaran yang
efektif dan optimal. Suasana tersebut
dirancang untuk memungkinkan siswa
mencapai potensi belajar mereka secara
maksimal. Selain itu, sekolah juga
berkomitmen untuk menghidupkan Profil
Pelajar Pancasila di dalam kehidupan
sekolah.

17 Juli Budaya kelas Hasil observasi:


2023 ● Bagaimana guru dan Kedua pihak saling bekerja sama untuk
peserta didik melakukan mencitakan lingkungan kelas yang tertib dan
kesepakatan kelas? menyenangkan. Guru di kelas sering kali
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil pelajar
menekankan nilai-nilai Pancasila seperti kejujuran dan bekerja
profil pelajar Pancasila sama.
kepada peserta didik,
Interpretasi:
Terdapat dua pihak yang bekerja sama, yaitu
siswa dan guru, untuk menciptakan
lingkungan kelas yang tertib dan

60
menyenangkan. Kedua pihak berkolaborasi
dan berusaha bersama-sama untuk
menciptakan suasana belajar yang kondusif
dan menghibur di dalam kelas. Peran guru
dalam hal ini sangat penting, karena mereka
sering menekankan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila kepada siswa, khususnya nilai-
nilai seperti kejujuran dan bekerja sama.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik Peserta didik terlibat aktif dalam
terlibat aktif selama pembelajaran. Dalam berkelompok, peserta
pembelajaran didik saling bekerja sama untuk
berlangsung? Dalam menyelesaikan tugas. Guru sering kali
bentuk apa saja memotivasi peserta didik dengan cara
keterlibatan peserta didik memberikan pembelajaran yang
dalam pembelajaran ini? menyenangkan dan interaktif.
● Jika iya, bagaimana guru
memotivasi peserta didik Interpretasi:
untuk terlibat dalam Dengan terlibat aktif, peserta didik
pembelajaran? berinteraksi dengan guru dan sesama siswa
● Jika tidak, mengapa melalui berbagai cara, seperti berdiskusi,
peserta didik tidak bertanya, memberikan tanggapan, atau
termotivasi dalam mengajukan pendapat mereka. Mereka
pembelajaran? berusaha untuk mencerna dan memahami
● Apakah Anda menangkap materi dengan berpikir kritis, serta mencari
antusiasme belajar dari pemahaman yang lebih mendalam. Dengan
para peserta didik? memberikan pembelajaran yang
● Apakah peserta didik menyenangkan dan interaktif, guru berharap
aktif merespon dapat meningkatkan motivasi dan minat
pertanyaan guru selama belajar siswa. Proses pembelajaran yang
pembelajaran menarik dan melibatkan akan membuat
berlangsung? Jelaskan siswa lebih antusias untuk mengikuti
pelajaran, sehingga meningkatkan
kesempatan untuk pemahaman yang lebih
baik dan pencapaian hasil belajar yang lebih
baik pula.

17 Juli Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


2023 ● Apakah di awal Pada pembelajaran, guru selalu mengecek
pembelajaran guru dan mengamati kesiapan peserta didik baik
mengamati atau secara kondisi maupun secara materi yang
mengecek kesiapan akan diajarkan. Guru akan memastikan
peserta didik? Baik bahwa kelas sudah bersih dan nyaman agar
secara kondisi maupun peserta didik tidak kesulitan dalam belajar
secara materi yang akan
diajarkan Interpretasi:
● Apa yang dilakukan oleh Kesiapan kondisi merujuk pada kesiapan

61
guru saat mengetahui fisik dan lingkungan di dalam kelas. Guru
bahwa kompetensi awal memastikan bahwa kelas sudah bersih dan
peserta didik beragam? nyaman agar menciptakan lingkungan
● Bagaimana guru belajar yang kondusif bagi siswa. Hal ini
mendampingi setiap bertujuan untuk memastikan bahwa siswa
peserta didik agar tidak menghadapi kendala fisik atau
mencapai tujuan lingkungan yang dapat mengganggu fokus
pembelajaran? dan kenyamanan mereka dalam belajar.

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan Peserta didik bebas untuk berekspresi di
ruang pembelajaran dalam kelas. Peserta didik bebas belajar
lainnya menjadi ruang dengan karakteristik dan gaya belajar
ekspresi diri yang sehat masing-masing.
untuk peserta didik?
● Bagaimana guru Siswa diberikan kesempatan dan ruang
merespons peserta didik untuk menyampaikan ide, pendapat, dan
yang belum bisa pemikiran mereka secara bebas. Dalam
mengekspresikan diri suasana yang mendukung ekspresi, siswa
dengan tepat? merasa dihargai dan diakui dalam proses
pembelajaran. Mereka tidak merasa takut
untuk berbicara atau mengemukakan
pendapat karena tahu bahwa pendapat
mereka dihormati.

17 Juli Perkembangan sosial Hasil observasi:


2023 ● Secara umum, bagaimana Guru mendukung peserta didik untuk
guru membangun mengembangkan kemampuan bersosialisasi
atmosfer yang dengan cara menggunakan pembelajaran
mendukung peserta didik kooperatif.
untuk mengembangkan
kemampuan
bersosialisasi? misalnya Interpretasi:
peka terhadap situasi Guru mendukung peserta didik dalam
sekitar, berempati, saling mengembangkan kemampuan bersosialisasi
menghargai, serta dengan menggunakan pembelajaran
berinteraksi dan kooperatif. Artinya, guru menerapkan
berkomunikasi? pendekatan pembelajaran kooperatif di
● Bagaimana guru dalam kelas untuk memfasilitasi interaksi
memfasilitasi peserta dan kerjasama antara siswa.
didik dalam
mengembangkan
keterampilan sosial
peserta didik dalam
kegiatan belajar (contoh,
kerja kelompok,
mengerjakan proyek
bersama)?

62
Perkembangan Hasil observasi:
moral/spiritual Untuk mengembangkan nilai-nilai integritas
● Apa saja yang dilakukan dan spiritual peserta didik, guru selalu
guru dalam membangun menanamkan Profil Pelajar Pancasila dalam
nilai-nilai integritas dan pembelajaran..
spiritual peserta didik?
Interpretasi:
Peserta didik akan diajak untuk berdoa
sebelum dan setelah melaksanakan
pembelajaran. Peserta didik juga dilatih
untuk senantiasa bersikap jujur,
bertanggungjawab, dan menerima pendapat
dari rekan serta bertoleransi akan perbedaan
yang ada di kelas.

Kesimpulan:
Karakteristik peserta didik pada dasarnya sudah baik. Hal ini didukung dengan guru yang
senantiasa menanamkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun atmosfer yang aman,
nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Peserta didik cenderung memiliki
perkembangan yang positif baik dari segi sosial, emosi, maupun moral/spiritual. Semua
warga sekolah saling bekerja sama agar bisa mewujudkan lingkungan baik yang
memberikan dampak positif untuk semua pihak. Harapannya, hal ini bisa menjadi salah
satu cara untuk bisa mencerdaskan calon-calon penerus Bangsa. Generasi yang baik akan
terbentuk melalui pendidikan yang baik.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Guru Pamong
Lapangan I Lapangan II

Dr. Ratini, M.Pd. Ira Vahlia, M.Pd Dra. Hurustiati, M.Pd.

63
Lampiran 2 Format Lembar Observasi RPP
Nama Mahasiswa PPG : • Fredi Irawan
• Niko Pratama
• Miftah Shofiyah Novianti
• Henitiya Pertiwi
Prodi/Bidang Studi : PPG Pendidikan Ekonomi

Penyusun RPP : Dra. Hurustiati


Prodi/Bidang Studi : Ekonomi
Kelas : X
Capaian Pembelajaran/KD : Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu
merefleksikan kembali konsep kelangkaan dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik mampu
membedakan dengan jelas antara kebutuhan (needs)
dan keinginan (wants). Peserta didik mampu
menyusun skala prioritas kebutuhan mulai dari
kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan
tersier. Peserta didik memahami bahwa kegiatan
ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi dalam rangka
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Peserta didik memahami uang sebagai sumber daya
yang perlu dimanfaatkan dan dikelola guna memenuhi
kebutuhan saat ini dan merencanakan kebutuhan yang
akan datang melalui perencanaan keuangan yang
berbasiskan pemahaman atas berbagai manfaat produk
keuangan perbankan maupun non- perbankan.

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan Pada RPP yang dibuat oleh guru
komponen pembelajaran, langkah- SMAN 1 Metro, sudah ada
minimum langkah pembelajaran, tujuan pembelajaran, langkah-
dan asesmen langkah pembelajaran, dan juga
pembelajaran yang jelas? asesmen pembelajaran yang
jelas. RPP dilengkapi dengan
capaian pembelajaran, alur
tujuan pembelajaran rubrik
penilaian, serta bahan ajar yang
dapat memudahkan peserta
didik belajar

64
Esensial dan ● Kejelasan perumusan RPP telah memuat tujuan
bermakna tujuan pembelajaran pembelajaran yang selaras
memenuhi kriteria dengan capaian pembelajaran
SMART (Specific, yang dituju. Materi yang
Measurable, Achievable, dicantumkan sesuai dengan
Relevant, dan Time) capaian pembelajaran yang
(tidak menimbulkan berlaku. Konsep utama,
penafsiran ganda dan pengetahuan inti, keterampilan,
mengandung perilaku dan sikap yang akan dipelajari
hasil belajar) tertera dengan sangat jelas
sehingga guru bisa dengan
mudah mengarahkan hal-hal
Tujuan yang harus dikuasai dan sikap
● Apakah modul ajar/RPP yang dimiliki oleh peserta didik.
memuat tujuan Bahan ajar telah bebas dari
pembelajaran yang sesuai muatan SARA, pornografi,
selaras dengan CP yang porno aksi, dan provokasi.
dituju? Terdapat pertanyaan bermakna
dan pertanyaan pemantik yang
● Apakah konsep utama
menyasar pada konsep inti. Alur
yang akan dipelajari,
kegiatan sudah disusun secara
pengetahuan inti,
sistematis dan sesuai dengan
keterampilan, dan sikap
alokasi waktu.
yang akan dipelajari
tertera secara jelas?
● Apakah konten yang
dipelajari sudah bebas
dari muatan SARA
pornografi, pornoaksi,
dan provokasi.
● Apakah terdapat
pertanyaan bermakna dan
pertanyaan pemantik
yang menyasar konsep
inti?

Kegiatan
● Apakah alur kegiatan
disusun secara runtut,
sistematis, sesuai dengan
alokasi waktu?
● Apakah rangkaian
kegiatan berorientasi
pada penguatan
kompetensi dan
kemampuan berpikir area

65
tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP
menyertakan berbagai
kegiatan (termasuk
remedial dan pengayaan)
yang berpusat pada
siswa/ menjadikan siswa
peserta aktif?

Asesmen
● Apakah ada asesmen
awal pembelajaran
beserta cara penilaiannya
untuk mengecek kesiapan
siswa?
● Apakah asesmen yang
termuat secara jelas
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen
memberikan umpan balik
pada proses belajar
siswa?
● Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?

Berkesinam- ● Apakah urutan Pada RPP yang dibuat oleh guru


bungan pembelajaran sistematis SMAN 1 Metro, urutan
dan logis? pembelajaran telah disusun
● Apakah terdapat secara sistematis dan logis.
pertanyaan kunci yang Terdapat pertanyaan kunci
membantu guru dan untuk membantu siswa dan guru
siswa untuk merefleksikan kegiatan
merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas. Asesmen
pembelajaran di kelas? yang disusun juga telah selaras
● Apakah asesmen yang dengan kegiatan pembelajaran
tertera di modul ajar/RPP sehingga setiap materi saling
selaras dengan kegiatan berkesinambungan
pembelajaran?

66
Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP Guru SMAN 1 Metro membuat
memuat alternatif RPP yang memuat alternatif
kegiatan untuk kegiatan untuk
diimplementasikan pada diimplementasikan pada
lingkungan sekolah yang lingkungan sekolah yang
berbeda? berbeda. Kegiatan yang disusun
● Apakah modul ajar/RPP dapat diterapkan secara
dapat mengakomodir universal dan bisa
siswa dengan kebutuhan diimplementasikan di sekolah
yang berbeda? lain. RPP bisa mengakomodasi
● Apakah modul ajar/RPP kebutuhan peserta didik yang
memuat kearifan lokal berbeda sebab guru
daerah setempat? menggunakan berbagai media
pembelajaran yang tidak hanya
mendukung satu gaya
pembelajaran. Untuk beberapa
mata pelajaran masih ada RPP
yang belum memuat kearifan
lokal daerah setempat karena
kurang relevan untuk
diimplementasikan ke dalam
pembelajaran.

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP RPP yang dibuat oleh guru


menggunakan bahasa SMAN 1 Metro menggunakan
yang jelas dan mudah bahasa yang jelas dan sangat
dipahami? mudah dipahami sehingga
● Apakah bahasa/istilah mudah melakukan observasi
yang digunakan mudah pada RPP guru SMAN 1 Metro.
dipahami?

Komponen ● Apakah pemilihan Guru SMAN 1 Metro


pendukung sumber/media menggunakan sumber/media
pembelajaran sesuai pembelajaran yang sesuai dengan
dengan tujuan, materi, tujuan, materi, dan karakteristik
dan karakteristik peserta peserta didik. Terdapat juga
didik? remidial untuk peserta didik yang
● Apakah ada kegiatan belum mencapai tujuan
remedial atau pembelajaran dan pengayaan
pengayaan? untuk melatih kemampuan
● Apakah ada daftar berpikir kritis peserta didik. RPP
pustaka? dilengkapi dengan daftar pustaka
sehingga RPP memiliki tingkat
orisinalitas yang tinggi

67
Kesimpulan:

RPP yang dibuat oleh guru SMAN 1 Metro sudah baik, RPP bisa dijadikan referensi agar
mahasiswa bisa membuat dan merancang pembelajaran secara mandiri. Bersama
bimbingan guru SMAN 1 Metro, mahasiswa bisa mengasah kemampuan mengolah
berbagai media untuk pembelajaran.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Guru Pamong
Lapangan I Lapangan II

Dr. Ratini, M.Pd. Ira Vahlia, M.Pd Dra. Hurustiati, M.Pd.

68
Lampiran 3 Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Ekonomi
Pelajaran/Topik
Sekolah/ Kelas SMAN 1 Metro / X (sepuluh)
Nama Guru Model Dra. Hurustiati M.Pd.
Kompetensi Dasar 1. Peserta didik mampu menjelaskan konsep ilmu ekonomi
2. Peserta didik mampu menganalisis kebutuhan manusia
dan kelangkaan sumber daya
3. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
4. Peserta didik mampu menjelaskan literasi keuangan
5. Peserta didik mampu menjelaskan biaya peluang
6. Peserta didik mampu menganalisis pembagian ilmu
ekonomi
7. Peserta didik mampu membandingkan sistem ekonomi
di dunia

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah


(tuliskan apa yang terjadi guru di kelas tersebut,
dan alasannya) hal apa yang akan
Anda lakukan
berbeda?

Apakah semua peserta Peserta didik terlihat aktif Saya melakukan


didik benar-benar telah dalam kegiatan asesmen diagnostik
belajar tentang topik pembelajaran. dengan bertanya apa
pembelajaran hari ini? Peserta didik belajar saja pengetahuan awal
Bagaimana proses mereka dengan persiapan dan aktif peserta didik tentang
belajar? dalam kegiatan tanya materi yang akan
jawab. diberikan.

Peserta didik mana yang Beberapa peserta didik Saya memastikan


tidak dapat mengikut yang tidak hadir dalam terlebih dahulu apakah
kegiatan pembelajaran pembelajaran dikarenakan peserta didik tersebut
pada hari ini? sakit atau izin karna benar tidakhadir di
berbagai kegiatan diluar dalam kelas.
kelas.

Mengapa peserta didik Karena jikadilihat dia tidak Saya melakukan hal
tersebut tidak dapat tahu informasi apa yang seperti materi yang
belajar dengan baik? belum dia mengerti. lebih bermakna dan
Menurut Anda apa sesuai dengan
penyebabnya dan kemampuan.
bagaimana alternatif
solusinya?

69
Bagaimana usaha guru Memberikan motivasi- Melakukan asesmen
model dalam mendorong motivasi belajar pada diagnostik untuk
peserta didik yang tidak peserta didik. Dan juga melihat kemampuan
aktif untuk belajar? melakukan ice breaking awal siswa .
Apakah usaha tersebut guna memfokuskan
berhasil kembali siswa ketika dirasa
sudah mulai tidak fokus .

Apakah pembelajaran Menurut saya sudah cukup saya melakukan


berjalan dengan efektif? efektif dan bisa dilihat dari pembelajaran dengan
(Semua kegiatan yang banyaknya siswa yang pendekatan teaching at
diberikan bermakna untuk terlibat aktif dikelas. the right level agar
peserta didik, semua peserta didik dapat
peserta didik terlibat aktif belajar dengan cara
dan tidak ada yang idle) mereka.

Bagaimana usaha guru Memberi tugas dan LKPD Memetakan siswa


membantu peserta didik kemudian menerapkan berdasarkan
yang mengalami kesulitan model pembelajaran agar kemampuan dan gaya
dalam mencapai tujuan lebih menarik peserta didik belajarnya atau
pembelajaran? dalam memahami materi pembelajaran
yang diberikan. berdiferensiasi.

Bagaimana usaha guru Guru memberikan tugas Membebaska n peserta


dalam memfasilitasi dan LKPD juga didik menentukan topik
peserta didik yang lebih membimbing jalannya yang dikuasai dan
cepat dari rata-rata kelas diskusi penyelesaian menentukan bentuk
dalam mencapai tujuan masalah dalam kelas. tugas sesuai minatnya.
pembelajaran?

Apakah guru melakukan Iya. Perlu dilakukan guna Ya tentu. Supaya bisa
modifikasi dari modul memperlakukan metode menyesuaikan dengan
ajar/RPP? Apakah ajar yang dipakai. tema materi dan
modifikasi tersebut perangkat ajar.
merupakan keputusan
guru untuk merespons
situasi kelas dan peserta
didik?

70
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan
ini?

Saya memahami bahwasannya akan ada peserta didik yang kurang


berminat pada mata pelajaran yang guru ajarkan, dan sebagai guru,
kita tidak boleh membuat siswa semakin tidak berminat pada mata
pelajaran yang diajarkan. Tugas guru adalah membantu peserta didik
untuk tetap belajar sebisa mereka dan membimbing dengan baik. Dan
yang paling penting adalah saya belajar bahwa guruitu harus “Legowo
lan Sabar”.

Kesimpulan :

Kita sebagai Guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan ilmu
kepadasiswa. Tidak hanya dalam hal kognitif saja, kita sebagai guru juga harus
mengembangkan karakter siswa yang sesuai minat dan bakatnya serta
menumbuhkan sifat kritis dan kreatifsiswa juga perlu. Hal ini harus kita lakukan
aga dikemuadian hari siswa tersebut dapatmenggunakan ilmu yang sudah kita
berikan dengan maksimal.

Catatan lain:

Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada
interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar
kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber
belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.

71
Lampiran 4 Data Jumlah Siswa SMAN 1 Metro

72
Lampiran 5 Struktur Organiasi Sekolah

73
Lampiran 6 Dokumentasi Fasilitas Sekolah

Gedung SMAN 1 Metro

Lab. Fisika

Lab. Kimia
74
Lab. Biologi

Lab. Bahasa

Lab. Komputer

75
Lab. Multimedia

Perpustakaan

Sarana Olahraga

76
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Ekstrakulikuler

77

Anda mungkin juga menyukai