KAJIAN LITERATUR
A. Perancangan Aplikasi
Menurut Adiguna yang dikutip Azis dkk (2020) peracangan adalah:
Proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan
menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan
deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga
keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya.
Menurut Hakim yang dikutip Arifin dan Veza (2019) aplikasi adalah:
Perangkat lunak yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti mengolah
dokumen, mengatur Windows dan permainan game, dan sebagainya.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang
disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite).
Contohnya adalah Microsoft Office dan Open Office.org, Bahasa
Pemrograman yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata,
lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi aplikasi dalam
suatu paket biasanya memiliki antar muka pengguna yang memiliki
kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan
menggunakan tiap aplikasi.
Azis (2020) menyimpulkan bahwa, perancangan aplikasi adalah “proses
untuk sesuatu yang dikerjakan dengan yang bervariasi untuk membuat tampilan
antarmuka program”.
B. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan beberapa kegiatan yaitu pencarian data,
pengumpulan data, pemeliharaan data, pemeriksaan data, perbandingan data,
pemilihan data, peringkasan data, dan penggunaan data.
Hutahaean (2014:8), menjelaskan bahwa:
Pengolahan data adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data
menjadi informasi atau penelitian. Setelah dilakukan pemgolahan, data
umumnya memiliki nilai-nilai yang bersifat informatif terutama jika
dinyatakan serta dikemas dengan terorganisir dan sangat rapi.
Menurut Sutarman yang dikutip Abdurahman dkk (2018) pengolahan data
adalah “proses perhitungan atau transformasi data input menjadi informasi yang
mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan”.
F. Sistem Komputer
1. Pengantar Komputer
Kadir (2020:2), menyimpulkan bahwa:
Komputer merupakan peralatan elektronis yang umum dijumpai di mana
saja, bahkan dalam bentuk apa saja. Komputer tidak selalu berbentuk PC
maupun notebook, tetapi bisa melekat dalam perangkat mikrogelombang,
pembuat kopi, maupun mesin pencuci.
Gambar 1 menunjukkan dua wujud komputer. Bagian kiri adalah contoh
PC (Personal Computer), sedangkan bagian kanan adalah contoh notebook.
Adapun Gambar 2 menunjukkan contoh komputer berukuran kecil seukuran kartu
kredit.
G. Pemrograman
1. Program
Kadir (2020:21) menyimpulkan bahwa:
Program adalah kumpulan instruksi yang ditulis oleh orang dan ditujukan
untuk komputer agar komputer melaksanakan tugas sesuai dengan
instruksi yang diberikan. Dalam praktik, pembuatan program yang
kompleks akan melibatkan banyak orang dengan pelbagai keahlian.
Sebagai contoh, analis sistem bertanggung jawab dalam menggali
kebutuhan dari para calon pemakai program. Sang pakar inilah yang
kemudian menuangkan kebutuhan- kebutuhan yang didapat dalam
bentuk dokumen analisis. Berdasarkan dokumen analisis tersebut, pakar
lain yang dinamakan pendesain sistem membuat rancangan teknis dalam
bentuk basisdata dan antarmuka pemakai. Rancangan-rancangan inilah
yang dipakai pemrogram untuk membuat program. Namun, dalam
kenyataan seorang pemrogram seringkali harus bertanggung jawab
dalam menganalisis kebutuhan pemakai hingga pada perawatan
program. Istilah pemrograman menyatakan seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan perancangan dan pembuatan program. Pengujian
program dan juga pencarian kesalahan dalam program merupakan
bagian dari pemrograman.
2. Bahasa Pemrograman
Kadir (2020:21) menyimpulkan bahwa, “bahasa pemrograman adalah
bahasa yang digunakan untuk membuat program”.
“C++, Python, Jawa, merupakan bahasa pemrograman yang sangat
populer”, Kadir (2020:24).
a. Bahasa C++
Kadir (2020:24) menjelaskan bahwa:
C++ merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan berdasarkan
bahasa C dengan memasukkan unsur pemrograman berorientasi objek.
Bahasa ini diciptakan oleh Bjarne Stroustrup. Nama C++ disematkan
pada tahun 1983. Simbol ++ menyatakan operator pada C++ yang
digunakan untuk menaikkan nilai dalam variabel. C++ bersifat portabel
dalam kode sumber. Kode sumber dapat dikompilasi pada berbagai
platform, seperti Windows, Mac OS, dan Linux.
Gambar 4 menunjukkan contoh program dalam bahasa C++.
b. Bahasa Java
Kadir (2020:25-26) menjelaskan bahwa:
Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang
diciptakan oleh James Gosling dan kawan-kawannya di Sun Microsystem.
Bahasa ini mengadopsi perintah-perintah pada C++. Pengembangan
awalnya dilakukan pada tahun 1991 dengan nama "Oak". Rilis Java untuk
publik dilakukan pada tahun 1995. Saat ini, Java dimiliki oleh perusahaan
Oracle. Perusahaan ini menyediakan dua jenis peranti pengembangan
Java (JDK - Java Development Kit), yaitu Oracle JDK dan Open JDK.
JDK pertama bersifat komersial dan yang kedua bersifat "Open Source".
Versi JDK yang bersifat "Open Source" juga disediakan oleh perusahaan
lain.
Gambar 5 menunjukkan contoh program dalam bahasa Java.
H. Java
1. Pengantar Java
Enterprise (2016:1) menerangkan bahwa:
Java merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer karena
rentang aplikasi yang bisa dibuat menggunakan bahasa ini sangatlah
luas, mulai dari komputer hingga smartphone. Bahasa pemrograman
Java dikembangkan pertama kali oleh Sun Microsystem yang dimulai oleh
James Gosling dan dirilis pada 1995. Saat ini, Sun Microsystem telah
diakuisisi oleh Oracle Corporation. Java bersifat Write Once, Run
Anywhere (program yang ditulis satu kali dan dapat berjalan pada banyak
platform). Dengan demikian, tidak mengherankan bila aplikasi yang dibuat
dengan Java bisa ditemukan di lingkungan komputer dan smartphone
tanpa perbedaan yang berarti. Sama seperti pemrograman pada
umumnya, Java merupakan bahasa pemrograman yang mampu bekerja
dengan sebuah database.
Siahaan dan Sianipar (2018:8) menerangkan bahwa:
JAVA memiliki banyak fitur, bahasa pemrograman bertujuan-umum yang
dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi tingkat tinggi.
Saat ini, JAVA tidak lagi hanya digunakan untuk pemrograman Web,
tetapi juga untuk aplikasi-aplikasi stand alone bebas platform pada server,
desktop, dan divais-divais bergerak (mobile).
2. Kelebihan & Kekurangan Java
a. Kelebihan
Enterprise (2016:1-3) menyebutkan kelebihan Java sebagai berikut:
1) Berorientasi Objek: dalam Java, semua adalah Objek.
2) Bersifat Platform Independent: Java di-compile dalam bit kode platform
independen. Itu artinya, aplikasi yang ditulis dengan Java dapat dengan
mudah dibuka dengan berbagai sistem komputer dan arsitektur komputer.
Ini berbeda dengan aplikasi yang dibuat dengan Visual Basic. Misalnya,
yang secara umum hanya bisa dibuka dengan komputer bersistem
operasi MS Windows. Oleh karena itu, tidak heran jika aplikasi yang
dibuat dengan Java umumnya bisa dibuka menggunakan komputer,
smartphone, dan perangkat IT lainnya.
3) Sederhana: Java didesain untuk dapat dengan mudah dipelajari
sehingga penetrasi pemrograman ini cukup tinggi di kalangan para
pelajar.
4) Aman: Dengan fitur keamanan Java, Anda dapat membuat sistem yang
bebas virus dan powerful.
5) Bersifat Architectural-neutral: Compiler Java membuat format file objek
yang architectural-neutral, yang membuat kode yang di-compile dapat
dieksekusi pada berbagai jenis prosesor yang memiliki sistem runtime
Java.
6) Portabel: Java bersifat portable karena adanya fitur platform independent
dan architectural-neutral.
7) Kuat dan powerful: Java mengeliminasi error dengan menjalankan
pengecekan pada waktu compile dan runtime.
8) Multithreaded: Kode bit Java ditranslasi secara langsung pada instruksi
mesin dan tidak disimpan.
9) Terinterpretasi: Dengan fitur multithread, Anda dapat membuat program
yang dapat mengerjakan banyak tugas sekaligus.
10) Performa tinggi: Java memiliki performa yang tinggi karena
menggunakan compiler langsung.
11) Terdistribusi: Java didesain untuk lingkungan distribusi internet.
12) Dinamis: Java lebih dinamis dari C dan C++ karena didesain untuk
beradaptasi dengan lingkungan pengembangan.
b. Kekurangan
Hudaya (2015:2-3) menyebutkan kekurangan Java sebagai berikut:
1) Lama waktu pengeksekusian: Program relatif lebih tinggi dibandingkan
bahasa C. Hal ini disebabkan penerjemahan kode dilakukan lebih dari
satu tingkat dengan adanya Java Virtual Machine. Untungnya, teknologi
baru Just In Time (JIT) bisa mengurangi atau menambal celah tersebut.
2) Membutuhkan memori yang relatif lebih besar: Konsumsi memori
pada komputer cukup besar. Oleh karena itu, RAM 1 GB pada PC atau
laptop masih dirasa kurang (prosesnya terasa sangat lambat).
3) Mudah didekompilasi: Programer sulit menyembunyikan kode sumber
yang telah dihasilkannya.
4) Pengodeannya relatif lebih sulit: Jika Anda sebelumnya sering berkutat
dengan C++, Java memang terasa lebih mudah. Namun, bagi Anda
yang sebelumnya menggunakan Visual Basic, Visual FoxPro, atau Delphi,
penulisan kode di Java terasa lebih sulit.
3. Komponen Pada Java
Nofriandi (2018:1-4) menerangkan Java memiliki dua komponen yaitu
sebagai berikut:
a. JVM (Java Virtual Machine)
Supaya bahasa pemrograman Java dapat berjalan di sebuah sistem
operasi, maka dibutuhkan suatu komponen yang bernama Java Virtual machine
(JVM). JVM juga mempunyai dua buah pembagian, yaitu Java Runtime
Environment (JRE) dan Java Development Kit (JDK).
1) Java Runtime Environment (JRE) atau kita sering menyebutnya Java.
Aplikasi Windows yang dibuat dengan platform Java Sangat berbeda
dengan sebuah software yang dibuat dengan bahasa lain, seperti Visual
Basic. Fungsi dari JRE yaitu untuk menjalankan aplikasi yang biasa
disebut dengan Applets yang dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java. Intinya, software yang dibuat dengan bahasa
pemrograman Java, wajib memasang JRE. Jika tidak, secara mutlak
aplikasi tersebut tidak bisa dijalankan.
2) Java Development Kit (JDK) berisi sekumpulan tools baris perintah
(cooman line tool) untuk menciptakan program Java. Di dalam JDK
terdapat beberapa komponen utama, antara lain:
a. Compilator (kompilasi) Java yang menghasilkan sebuah file dengan
extension.class.
b. Interpreter Berfungsi untuk menjalankan program bersifat bytecode.
Interpreter ini bertindak sebagai pembantu baris perintah untuk
menjalankan program Java non-grafis.
c. Applet berfungsi untuk menguji Java Applet secara minimal.
d. Debugger berfungsi untuk mengetahui debug program di saat di-running.
e. Class flie Disassembler berfungsi untuk melakukan penguraian
terhadap class.
a. Header and Subfile Generator berfungsi untuk menghasilkan header
dan file kode sumber untuk implementasi method.
b. Java Documentation Generating merupakan alat bantu untuk
menghasilkan dokumentasi API secara langsung dari kode sumber Java.
Hudaya (2015:5) menerangkan bahwa, “Java Development Kit (JDK)
harus di-instal pertama kali. Karena didalamnya ada Java Runtime Environment
(JRE) untuk menejermahkan file Java menjadi kode yang dipahami komputer”.
Gambar 7 menunjukkan illustrasi komponen yang ada pada JDK.
I. NetBeans
1. Pengantar NetBeans
Enterprise (2015:8) menerangkan bahwa NetBeans adalah:
Merupakan IDE (Integrated Development Environment) untuk membuat
aplikasi dengan Java, PHP, C, C++, dan HTML5. Secara garis besar,
NetBeans IDE bekerja menyerupai Microsoft Visual Studio maupun
Dreamweaver dalam konteks sebagai aplikasi yang memiliki lingkungan
kerja lengkap untuk membangun aplikasi lain. NetBeans merupakan IDE
open-source yang dapat Anda gunakan secara gratis.
K. Web Browser
1. Pengantar Web Browser
Sibero (2013:12) mengemukakan bahwa:
Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk
mengambil dan menyajikan sumber informasi web. Sumber informasi web
diidentifikasi dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang dapat terdiri
dari halaman web, gambar, atau konten lainnya”.Jadi dapat disimpulkan
bahwa web browser adalah aplikasi yang digunakan sebagai media untuk
menampilkan informasi kepada pengguna.
Saputra (2021:3) menyimpulkan bahwa, “web browser adalah aplikasi
yang digunakan untuk menampilkan halaman web untuk proses pengolahan
informasi, pengambilan dan penyajian informasi pada website”.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa web
browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan sebagai media untuk
mencari, mengambil, kemudian menampilkan sumber informasi pada website.
2. Fungsi Web Browser
Kaban dan Sembiring (2021:16-17) menerangkan beberapa fungsi pada
web browser adalah sebagai berikut:
a. Sebagai alat/media untuk menjelajah Internet
Dengan menggunakan web browser memungkinkan kita untuk
mengakses website dan mencari informasi serta berinteraksi di internet.
b. Menyimpan berbagai data di Internet
Fitur Bookmark pada web browser berfungsi untuk menyimpan data
website yang pernah di kunjungi sehingga mempermudah kita untuk menyimpan
alamat website.
c. Membuka file menggunakan ekstensi khusus
Web browser dapat menampilkan file khusus seperti dokumen pdf,
gambar dan lain-lain.
d. Menjaga keamanan website
Menjalankan proses verifikasi atau authentication selalu dilakukan terlebih
dahulu oleh web browser. Hal ini untuk memastikan dan memperingatkan
pengguna bahwa jika website yang dikunjungi berbahaya (ada malware atau
program jahat).
e. Mendukung pemakai search engine
Search engine atau mesin pencari dengan web browser tidak bisa
dipisahkan, sebab search engine adalah bagian dari web browser yang bisa
memudahkan pengguna untuk mencari data maupun informasi di internet.
3. Manfaat Web Browser
Kaban dan Sembiring (2021:17) menerangkan beberapa manfaat pada
web browser adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kemudahan untuk pengguna ketika mengakses berbagai
informasi yang ada di internet.
b. Membantu pengguna dalam menyimpan berbagai konten di internet
menuju dokumen di komputer.
c. Dapat digunakan membuka berbagai macam situs yang bermanfaat untuk
kegiatan manusia.
4. Jenis-jenis Web Browser
a. Google Chrome
Kaban dan Sembiring (2021:17) menerangkan Google Chrome sebagai berikut:
Google Chrome merupakan web browser keluaran Google. Tampilan
Google Chrome user friendly dan sederhana. Google Chrome telah
terintegrasi dengan produk Google lain, ditambah lagi Google Chrome
adalah salah satu web browser yang terjamin keamanannya. Google
Chrome termasuk web browser yang cepat tetapi menguras banyak
memori. Chrome menggunakan lebih banyak RAM daripada browser
lainnya, akan tetapi penggunaan RAM tersebut digunakan untuk
mempercepat operasi untuk menampilkan konten website.
1) Kelebihan
Kaban dan Sembiring (2021:18) menerangkan kelebihan web browser
google chrome sebagai berikut:
a. Memiliki ekstensi library yang besar.
b. File tipe flash (animasi bergerak) secara otomatis terintegrasi ke dalam
browser jadi tidak perlu mengunduh secara terpisah.
c. Memiliki kontrol keamanan yang baik.
d. Memiliki developer tools yang sangat baik.
2) Kekurangan
Kaban dan Sembiring (2021:18) menerangkan kekurangan web browser
google chrome sebagai berikut:
a. Membutuhkan sumber daya (RAM) yang besar.
b. Mengumpulkan dan menyimpan data dalam jumlah yang besar pada
cache browser.
b. Safari
Kaban dan Sembiring (2021:18) menerangkan safari sebagai berikut:
Safari dirilis pada tahun 2003 dan telah menjadi web browser default di
semua perangkat MacOS yang diproduksi oleh Apple. Meskipun memiliki
beberapa elemen yang tidak standar di dektop dan selular, Safari adalah
pelopor di beberapa bidang kemampuan browser. Salah satunya adalah
mode membaca, yang dapat membersihkan iklan atau video yang tidak
perlu dari artikel web yang akan dibaca. Fitur tersebut memulai debutnya
pada tahun 2010 dan telah masuk pada beberapa browser lain kecuali
Chrome.
1) Kelebihan
Kaban dan Sembiring (2021:18-19) menerangkan kelebihan safari antara lain:
a. Memiliki waktu respon yang cepat.
b. interface/antarmuka pengguna yang sederhana.
c. Memiliki keamanan sidik jari untuk mencegah pelacakanidentitas
pengguna.
d. Dukungan Apple pay untuk e-commerce.
e. Fitur Sign in Apple yang menggantikan Facebook dan Google sebagai
pemberi otorisasi akun.
2) Kekurangan
Kaban dan Sembiring (2021:19) menerangkan kekurangan safari sebagai
berikut, “web browser Safari yaitu, umumnya hanya dapat dijalankan untuk
pengguna Apple (IOS dan MacOs) saja”.
c. Mozila Firefox
Kaban dan Sembiring (2021:19) menerangkan mozila firefox sebagai berikut:
Pada tahun 2004, Mozila memperkenalkan web browser baru yang
disebut Firefox. Banyak orang yang memilih platform ini daripada web
browser intensif yang lain karena tingkat penyesuaiannya yang tinggi.
Sebagai web browser open source yang bebas digunakan, Firefox
dirancang untuk mengakomodasi berbagai jenis ekstensi dan add-on
yang diperlukan oleh pengguna.
1) Kelebihan
Kaban dan Sembiring (2021:19) menerangkan kelebihan mozila firefox
sebagai berikut:
a. Memiliki fitur Multi-Accounts Containers yang dapat mengurutkan banyak
akun yang login ke situs yang sama pada tab yang berbeda.
b. Memiliki fitur pengelolahan kata sandi Lockwise yang dapat menghasilkan
kata sandi yang rumit, dan dapat di sinkronkan pada beberapa perangkat
sehingga dapat mengamankan semuanya.
2) Kekurangan
Kaban dan Sembiring (2021:20) menerangkan kelebihan mozila firefox
sebagai berikut:
a. Masih sedikit lambat daripada Google Chrome.
b. Landing page memiliki terlalu banyak iklan.
c. Plugin yang terinstall dapat memperlambat kinerja web browser.
d. Microsoft Edge
Kaban dan Sembiring (2021:20) menerangkan microsoft edge sebagai berikut:
Microsoft Edge dikembangkan Microsoft dengan rendering kode
Chromium. Chromium adalah sebuah proyek pengembangan dari Google
Chrome, yang basis kodenya dibuat menjadi open source. Hal ini
disebabkan oleh para tim pengembang merasa lelah dengan masalah
kompatibilitas website.
1) Kelebihan
Kaban dan Sembiring (2021:20) menerangkan kelebihan microsoft edge
sebagai berikut:
a. Terdapat fitur mode pembaca yang dapat menghapus gangguan seperti
iklan dan hal-hal yang tidak penting yang lainnya. Fitur pembaca pada
Edge juga memiliki fitur audio text-to-speech.
b. Terdapat mode penjelajahan pribadi, yang tidak menyimpan riwayat
apapun.
c. Terdapat tiga tingkat privasi yang diterapkan, semakin tinggi tingkat
privasi yang digunakan maka semakin ketat juga keamanan pada
Microsoft Edge.
2) Kekurangan
Kaban dan Sembiring (2021:20-21) menerangkan kekurangan microsoft
edge sebagai berikut:
a. Tidak banyaknya komunitas penyedia plugin.
b. Meskipun dapat digunakan di berbeda platform, akan tetapi hanya dapat
dijalankan dengan baik pada sistem operasi Windows.
L. Object Oriented Programming (OOP)
1. Pengantar Object Oriented Programming (OOP)
Rosad (2022:141) menerangkan OOP sebagai berikut:
Pemrograman berorientasi objek (object-oriented programming disingkat
OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada
objek. Ada paradigma pemrograman lain seperti pemrograman
prosedural di mana kode ditulis secara berurutan. Java adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi multi- paradigma yang berarti Java
mendukung pemrograman berorientasi objek dan prosedural. Seorang
programmer memutuskan paradigma yang akan digunakan berdasarkan
keahliannya dan masalah yang dia coba selesaikan. Tidak ada keraguan
lagi bahwa pemrograman berorientasi objek membuat pemrograman lebih
mudah, lebih cepat, lebih dinamis, dan aman. Ini merupakan alasan
utama Java merupakan bahasa pemrograman paling populer di dunia
saat ini.
Rosad (2022:142) juga menerangkan bahwa:
Java adalah jenis pemrograman di mana programmer mendefinisikan
tidak hanya tipe data dari sebuah struktur data, tetapi juga jenis operasi
(fungsi) yang dapat diterapkan pada struktur data. Dengan cara ini,
struktur data menjadi objek yang meliputi data dan fungsi. Selain itu,
programmer dapat membuat hubungan antara satu benda dengan benda
lainnya. Sebagai contoh, objek dapat mewarisi karakteristik dari objek
lain. Salah satu keuntungan utama dari teknik pemrograman berorientasi
objek dibanding teknik pemrograman prosedural adalah programmer
dapat membuat modul yang tidak perlu diubah ketika sebuah jenis objek
baru ditambahkan.
2. Perbedaan Pemrograman Prosedural dengan Berorientasi Objek
a. Pemrograman Prosedural
Rosad (2022:142-143) menerangkan pemrograman prosedural sebagai berikut:
Pemrograman prosedural (Procedural Programming) pada prinsipnya
memecah kode program menjadi bagian-bagian atau fungsi-fungsi kecil
(prosedur), kemudian tanpa objek untuk menghasilkan aplikasi akhir.
Akan tetapi apabila kita akan membuat program aplikasi yang besar, atau
kadang diperlukan proses kolaborasi dengan memecah menjadi bagian
yang terpisah agar lebih mudah, konsep PBO ini akan lebih terasa
keberadaanya. Pemrograman prosedural tentunya akan mempunyai
masalah apabila program aplikasi tersebut semakin kompleks, karena
kode program yang dituliskan juga semakin tidak tertata dengan baik
apalagi bila programmer tidak memperhatikan seperti management
memori, tipe data, kode yang menyatu tanpa adanya pembatas dan
pelabelan pada variabel atau setiap fungsi- fungsinya. Apabila hal ini
terjadi, maka tentunya dalam proses maintenant (perawatan) program
juga akan sulit untuk dilakukan, terlebih waktu yang diperlukan untuk
mengurutkan alur programnya juga memakan waktu yang relatif lama.
b. Pemrograman Berorientasi Objek
Rosad (2022:142-143) menerangkan pemrograman berorientasi objek
sebagai berikut:
Dalam PBO, sebuah objek bisa memiliki data dan fungsi itu sendiri,
program akan menjadi sekelompok objek yang saling berinteraksi. Objek-
objek ini ada secara independen, mempunyai aturan-aturan tertentu,
dapat berkomunikasi dengan objek lain, dan dapat
memerintahkan/meminta objek lain untuk mendapatkan informasi tertentu
atau untuk melakukan sesuatu. setiap objek ditujukan untuk mengerjakan
sebuah tugas, dan menghasilkan nilai akhir untuk selanjutnya ditampilkan
atau digunakan oleh objek lain. Hak akses antar objek nantinya diatur
dengan kata kunci seperti public, private, dan protected. Selain itu ada
konsep enkapsulasi, polimorfisme dan pewarisan pada orientasi-objek
agar pengelolaan kode program menjadi lebih tertata.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pemrograman Berorientasi Objek
a. Kelebihan
Rosad (2022:143-144) menerangkan kelebihan pemrograman
berorientasi objek antara lain sebagai berikut:
1) Parallel Development
Rosad (2022:143) menerangkan Parallel Development sebagai berikut:
Ketika bekerja sama dengan tim, masing-masing programmer dapat
membangun kelasnya sendiri. Dengan membangun kelas tersendiri,
komponen-komponen yang sudah dibentuk kemudian dapat digabung
menjadi satu kesatuan. Hal ini tentu saja menghemat banyak waktu
dibanding harus membangun kelas satu per satu.
2) Reusable (Dapat digunakan kembali)
Rosad (2022:143) menerangkan Reusable sebagai berikut:
Dengan orientasi-objek, kita dapat menggunakan berbagai kelas yang
telah kita buat sebelumnya. Ini tentu akan memudahkan untuk digunakan
pada proyek lainnya yang sejenis. Kelas tersebut juga dapat kita ubah
sesuai dengan kebutuhan.
3) Scalability (Skalabilitas)
Rosad (2022:144) menerangkan Scalability sebagai berikut:
Berbagai prinsip yang dimiliki OOP (object-oriented programming)
bertujuan untuk mempermudah kebutuhan program yang lebih luas atau
rumit. dimisalkan jika terjadi perkembangan dari program yang sudah
ada, menambahkan beberapa fungsi, objek, atau kelas lainnya akan
menjadi lebih mudah. Program tersebut juga dapat tetap berfungsi
dengan baik.
b. Kekurangan
Rosad (2022:144) menerangkan kekurangan pemrograman berorientasi
objek sebagai berikut:
1) Tidak efisien
“Menggunakan PBO akan lebih memakan daya pada CPU yang
digunakan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan perangkat
terbaru melakukan pengembangan dengan PBO”, Rosad (2022:143).
2) Membutuhkan data manajemen yang ketat
Rosad (2022:144) menerangkan sebagai berikut:
Hal lain yang dikeluhkan oleh developer mengenai PBO adalah perlunya
kontrol yang cukup ketat terhadap kode-kode tersebut. Hal ini karena
PBO akan memunculkan beberapa kode-kode baru jika terdapat kode-
kode yang kurang berfungsi dengan baik. Tentu hal ini akan menambah
beban pada perangkat yang digunakan.
3) Kemungkinan duplikasi
Rosad (2022:144) menerangkan sebagai berikut:
Dengan berbagai kemudahan yang diberikan oleh PBO, mengembangkan
program baru dari yang telah ada sebelumnya akan menjadi lebih mudah.
Namun, hal ini justru membuat berbagai proyek yang dibuat akan terasa
seperti aplikasi duplikasi saja.
4. Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Objek
Karim dan Andrea (2021:61) menerangkan konsep dasar PBO sebagai berikut:
Bahasa pemrograman Java sangatlah mendukung pemrograman dengan
konsep Pemrograman Berorientasi Objek (PBO). PBO sendiri memiliki
beberapa konsep yang digunakan, salah satunya adalah class dan object.
Konsep ini adalah konsep dasar pada PBO.
a. Class
Karim dan Andrea (2021:62) menerangkan class sebagai berikut:
Class di dalam java dideklarasikan menggunakan keyword class diikuti
dengan nama class. Setelah nama class ada kurung kurawal buka ({)
menandai awal dari class dan kurung kurawal tutup (}) yang menandai
akhir dari class. Class adalah jantungnya Java, class adalah bagian
terkecil dari kode di java yang bisa berdiri sendiri. Setiap akan membuat
sebuah kode java, yang pertama harus dideklarasikan adalah class.
Class adalah struktur dasar dari PBO. Class terdiri dari dua tipe dari
anggota dimana disebut dengan field (atribut/properti) dan method. Field
merupakan tipe data yang didefinisikan oleh class, sementara method
merupakan operasi. Sebuah obyek adalah sebuah instance (keturunan)
dari class. Class merupakan cetak biru (blue print) dari objek atau dengan
kata lain sebuah Class menggambarkan ciri-ciri objek secara umum.
Sebagai contoh Suzuki Smash, Yamaha JupiterZ, Honda Supra Fit, dan
Kawasaki Ninja merupakan objek dari Class sepeda motor. Suzuki
Smash dan objek lainnya juga memiliki kesamaan atribut seperti merk,
tipe, berat, kapasitas bensin, tipe mesin, warna, harga dan method untuk
mengakses data pada atributnya misal fungsi untuk menginputkan data
merk, tipe, berat serta fungsi untuk mencetak data merk, tipe, berat.
Gambar 8 merupakan contoh dari penulisan class pada java beserta
atribut dan method:
Gambar 8. Contoh penulisan class pada Java beserta atribut dan method
(Sumber: Karim dan Andrea 2021:62-63)
b. Object
Karim dan Andrea (2021:63) menerangkan object sebagai berikut:
Di dunia "nyata", objek adalah entitas yang terdiri dari dunia. Segala
sesuatu yang terjadi di dunia berkaitan dengan interaksi antar objek di
dunia. Sama seperti atom, yang merupakan objek, bergabung untuk
membentuk molekul dan objek yang lebih besar, entitas yang berinteraksi
di dunia dapat dianggap sebagai interaksi antara dan di antara objek
tunggal ("atom") maupun senyawa ("tersusun"). Dunia nyata terdiri dari
banyak objek yang berinteraksi dengan banyak cara. Sementara setiap
objek mungkin tidak terlalu rumit, interaksi yang tak terhitung jumlahnya
menciptakan kompleksitas keseluruhan dari dunia alami. Dalam sistem
perangkat lunak berorientasi objek, objek adalah entitas yang digunakan
untuk mewakili atau memodelkan bagian tertentu dari sistem. Objek
merupakan segala sesuatu yang ada di dunia ini, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Contoh-contoh objek
yang telah disebutkan diatas merupakan contoh objek nyata pada
kehidupan dunia. Pada pemrograman berorientasi objek, akan dipelajari
bagaimana membawa konsep objek dalam kehidupan nyata menjadi
objek dalam dunia pemrograman. Setiap objek dalam dunia nyata pasti
memiliki 2 elemen penyusunnya, yaitu keadaan (state) dan perilaku/sifat
(behaviour). Sebagai contoh, sepeda memiliki keadaan yaitu warna,
merk, jumlah roda, ukuran roda. Dan perilaku/sifat sepeda adalah
berjalan, berhenti, belok, menambah kecepatan, mengerem. Pada saat
objek diterjemahkan ke dalam konsep PBO, maka elemen penyusunnya
juga terdiri atas 2 bagian, yaitu: Atribut, merupakan ciri-ciri yang melekat
pada suatu objek (state). Method, merupakan fungsi-fungsi yang
digunakan untuk memanipulasi nilai-nilai pada atribut atau untuk
melakukan hal- hal yang dapat dilakukan suatu objek (behaviour).
Gambar 9 merupakan contoh class utama untuk membuat objek dari kelas
Gambar 9. Contoh penulisan main class (kelas utama) untuk membuat objek
(Sumber Karim dan Andrea 2021:64)
SepedaMotor: