Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMPLEMENTASI SIKAP POSITIF

Disusun Oleh :
Bangsyu 1221422 (IFA)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA
TANJUNGPINANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul "Analisis dan
Perancangan Aplikasi Akademik Berbasis Desktop Di SMPN 17 Bintan".

Tujuannya adalah untuk membahas bagaimana analisis dan perancangan aplikasi


akademik yang dapat membantu kegiatan akademis seperti pengelolaan jadwal, absensi, dan
tugas. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan sistem operasi Android sebagai platform
utamanya.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses
pengelolaan akademik bagi para penggunanya. Oleh karena itu, makalah ini menjelaskan
secara detail mengenai analisis dan perancangan aplikasi akademik berbasis Android,
termasuk aspek-aspek teknis seperti database, tampilan antarmuka, dan fitur-fitur yang
terdapat pada aplikasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca,
khususnya bagi mereka yang sedang mengembangkan aplikasi serupa.

Terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam membentuk masa depan
seseorang. Dalam era digital seperti saat ini, banyak institusi pendidikan yang berupaya
untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pengelolaan data akademik dengan
menggunakan teknologi.
Sebagai sekolah yang memiliki visi dan misi untuk memberikan pendidikan yang
berkualitas, SMPN 17 Bintan juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan
data akademik melalui penggunaan teknologi. Salah satu solusi yang dapat diterapkan
adalah dengan menggunakan aplikasi akademik berbasis desktop.
Namun, perancangan aplikasi akademik yang baik dan efektif tidaklah mudah.
Kebutuhan dan harapan pengguna, serta keamanan dan integritas data, harus
dipertimbangkan secara cermat dalam proses analisis dan perancangan aplikasi akademik.
Melalui makalah ini, kami berharap dapat membantu SMPN 17 Bintan dalam
menentukan solusi terbaik untuk pengembangan aplikasi akademik berbasis Desktop, dan
memastikan bahwa aplikasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna
serta memastikan keamanan dan integritas data.
1.2 Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara
lain:

1. Bagaimana menganalisis kebutuhan dan harapan pengguna terhadap aplikasi


akademik berbasis android?
2. Bagaimana membuat aplikasi akademik berbasis Desktop yang efisien dan mudah
digunakan?
3. Bagaimana memastikan keamanan dan integritas data dalam aplikasi akademik
berbasis Desktop?
4. Bagaimana memastikan aplikasi akademik berbasis Desktop dapat berkoordinasi
dengan sistem informasi akademik lainnya?
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Menurut Oetomo, B., S., (2003) dalam kutipan Sugianto, dkk, (2013, h2) Sistem
informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses, dan menyimpan
serta mendistribusikan informasi.
Menururt Turban dkk (2006), sistem informasi merupakan proses yang menjalankan
fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto (2005), sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinir sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (output) berupa informasi guna mencapai sasaran. Sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan atau building block.
Menurut Hall (2007 : 5), sistem didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan yang sama. Sistem informasi menurut Hall (2001), adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada para pemakai.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
suatu sistem dimana terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan digunakan
untuk mengumpulkan dan memproses data menjadi informasi guna mencapai sasaran atau
tujuan tertentu. Proses pengolahan data melibatkan manusia dan komputer dimana proses
yang dilakukan adalah untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

2.2 Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen menurut Komarudin dalam Effendy (1989:111) adalah
suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan bantuan informasi
yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen. Informasi yang dihasilkan dari
sistem informasi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Menurut Raymond McLeod Jr (1996:54) sistem informasi manajemen adalah sistem
yang berbasis komputer sebagai penyedia informasi bagi pengguna dengan kebutuhan
serupa.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari adanya sistem informasi
manajemen adalah menyediakan informasi mengenai perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Sistem informasi manajemen sebagai media penyimpanan dan pengolahan data
menjadi informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan maupun kebutuhan lain
dalam lingkup organisasi maupun perorangan berbasis komputer. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam sistem informasi manajemen adalah:
1. Identifikasi jenis informasi yang dibutuhkan
2. Menentukan jenis informasi yang dibutuhkan
3. Menentukan kapan dan siapa yang membutuhkan informasi
4. Memberikan informasi tersebut kepada pengguna yang membutuhkan

2.3 Pengembangan Aplikasi Berbasis Desktop


Aplikasi desktop adalah suatu aplikasi yang mampu berjalan sendiri pada suatu
komputer tanpa menggunakan koneksi internet atau browser. Aplikasi berbasis desktop
dapat dijalankan pada suatu sistem operasi atau platform tertentu. Pada umumnya bahasa
yang digunakan dalam pengembangan aplikasi berbasis desktop antara lain FoxPro,
Delphi, Visual Basic, Bahasa C, dan lain sebagainya.
Menurut Buyens (2001), aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk
melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas. Aplikasi memiliki fungsi tertentu yang
menghasilkan output yang dibutuhkan penggunanya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi desktop adalah
aplikasi yang secara independen dapat berjalan sendiri pada suatu perangkat komputer
untuk membantu memenuhi kebutuhan baik dalam bidang bisnis maupun pekerjaan.

2.4 Metode System Development Life Cycle (SDLC)


SDLC (The System Development Life Cycle) merupakan suatu urutan proses yang
bertahap dalam pengembangan suatu sistem. Pengembangan sistem yang dimaksud
biasanya merujuk pada sistem komputer atau informasi. Siklus hidup pengembangan
sistem merupakan langkah kerja yang berurutan dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi. SDLC merupakan suatu pola yang untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak yang terdiri dari tahapan rencana (planning),
analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing), dan
pengelolaan (maintenance) (Blanchard, B. S., & Fabrycky, W. J.(2006)). Siklus hidup
pengembangan sistem informasi secara umum terdiri dari enam tahap yaitu:
1. Perencanaan Sistem
Pengembangan sistem dilakukan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan pemakai
informasi. Pada tahap ini dibentuk struktur kerja strategis, evaluasi proyek sistem,
dan penentuan prioritas dari sistem. Perencanaan dan penyediaan sumber daya
dapat dilakukan berdasarkan prioritas sistem yang telah dibuat untuk mendukung
pengembangan system.
2. Analisis Sistem
Analisa sistem dilakukan sebagai proses penilaian, identifikasi dan evaluasi
komponen serta hubungan komponen yang terkait dalam pengembangan sistem.
Analisa sistem dapat dilakukan dengan wawancara kepada calon pengguna
berkenaan dengan pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Analisa
sistem dapat dilakukan dengan wawancara kepada calon pengguna berkenaan
dengan pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Perencanaan Sistem Secara Umum atau Konseptual
Pada tahapan ini dibuat rancangan konseptual sebagai gambaran kebutuhan
pengguna. Pengguna dapat memilih rancangan terbaik yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Tahap perencanaan sistem dilakukan untuk merancang proses dan
keluaran (output) yang dihasilkan oleh pengembangan sistem.
4. Implementasi
Pada tahap implementasi, perancangan yang telah dibuat sebelumnya
dikembangkan dengan menulis program sesuai dengan perencanaan sistem yang
dibutuhkan.
5. Pengujian system
Pada tahap pengujian, semua komponen sistem yang telah dibuat diuji dan
dijelaskan secara detil sesuai dengan perancangan yang telah terkonsep
sebelumnya.
6. Pengelolaan system
Tahap pengelolaan dilakukan setelah sistem sudah berjalan. Dalam
pengelolaannya, diperlukan pemeliharaan agar sistem mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan atau pengembangan dalam lingkungan.
2.5 SQL Server Management Studio
SQL Server adalah RDBMS (Relational Database Management System) dengan
arsitektur client server yang disertai dengan berbagai komponen dan layanan yang
memiliki cakupan luas untuk pengembangan aplikasi enterprise. SQL Server
menggunakan objek yang disebut dengan Database Server yang berfungsi mengatur
database yang ada. Biasanya SQL Server digunakan dalam pengembangan aplikasi yang
menangani jumlah data yang besar. Database merupakan kumpulan data yang dapat
digunakan oleh aplikasi (Abdul Kadir, 2004). Data dan informasi merupakan dua hal
penting dalam membuat rancangan database. Data merupakan fakta yang belum memiliki
arti untuk kemudian selanjutnya diproses sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

2.6 Microsoft Visual Studio


Visual Studio adalah kumpulan development tools dari Microsoft yang dapat
digunakan untuk membangun aplikasi enterprise dan kelengkapannya. Visual Studio
memiliki lima tools utama yaitu Visual Basic, Visual C++, Visual Interdev, Visual
FoxPro, dan Visual J++. Visual Studio terdiri dari dua edisi yaitu edisi professional dan
enterprise (Djoni Haryadi Setiabudi dan Ibnu Gunawan, 2003).
Visual Studio dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi dalam bentuk aplikasi
console, aplikasi windows, maupun aplikasi web. Selain itu, visual studio juga dapat
digunakan untuk pengembangan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin
yang berjalan diatas Windows) maupun managed code (dalam bentuk Microsoft
Intermediate Language diatas .Net Framework), pengembangan aplikasi Silverlight, dan
aplikasi Windows Mobile.

2.7 Bahasa Pemograman C#


C# merupakan salah satu bahasa pemograman yang diciptakan oleh Microsoft dan
telah distandarisasi secara internasional oleh ECMA. Seperti halnya 12 bahasa
pemograman lain, C# dapat digunakan untuk membangun berbagai macam jenis aplikasi.
Bahasa pemograman C# dibuat berbasiskan bahasa C++ yang dipengaruhi oleh bahasa
pemograman lainya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain dengan lebih
sederhana (Abid Alfan Syakir, 2015).
2.8 Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML) merupakan alat
bantu analisa dan perancangan perangkat lunak berbasis objek pada pengembangan
sistem”. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa
standar untuk visualisasi, penetapan, pembangunan, dan dokumentasi artifak sistem
perangkat lunak ”. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan tersebut, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa “Unified Modeling Languange (UML) merupakan bentuk
visualisasi, spesifikasi, maupun dokumentasi dalam bentuk gambar maupun diagram yang
digunakan untuk membantu menganalisa dan merancang sistem yang dikembangkan ”.
Berikut adalah beberapa diagram yang terdapat pada Unified Modeling Language (UML):
1. Use Case Diagram
Use case diagram menjelaskan interaksi antara pengguna yang terlibat dengan
sistem yang sedang dirancang. Dalam membuat use case diagram peneliti perlu
mengidentifikasi pengguna yang terlibat dalam sistem dan use case yang dapat
dilakukan pengguna dengan menggunakan sistem tersebut.
2. Activity Diagram
Dalam rancangan pengembangan sistem, activity diagram digunakan untuk
mendeskripsikan proses bisnis, aliran kerja, dan logika prosedural dari sistem
yang sedang dikembangkan
3. Class Diagra
Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas
yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
skenario yang memperlihatkan interaksi pengiriman pesan dalam suatu waktu
tertentu.

2.9 Entity Relationship Diagram (ERD)


Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang menunjukkan relasi antar
entitas yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut. (Fathansyah, 2012:79).
ERD menggunakan simbol dan notasi dalam menggambarkan hubungan dan struktur
data. Komponen yang digunakan dalam ERD yaitu:
1. Entitas Entitas adalah objek dalam lingkungan pemakai yang dapat diidentifikasi
sebagai hal penting dalam konteks pengembangan sistem yang akan dibuat.
2. Atribut Atribut berfungsi mendeskripsikan karakter entitas. Setiap entitas dapat
memiliki lebih dari satu atribut.
3. Relasi Relasi adalah hubungan yang muncul antara satu entitas dengan entitas
lainnya.

2.10 Pengujian Aplikasi


Pengujian software sangat diperlukan untuk memastikan software atau aplikasi yang
dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsionalitas yang diharapkan. Pengujian atau
testing merupakan elemen penting dari jaminan kualitas perangkat lunak yang tidak
terlepas dari siklus hidup pengembangan software seperti halnya analisis, desain, dan
pengkodean. Pengujian berfokus pada spesifikasi fungsional 14 perangkat lunak yang
berkenaan dengan input dan pengetesan fungsional program.(Shi, 2010).
BAB III
ANALISA
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah SMP Negeri 17 Bintan
SMP Negeri 17 Bintan bediri pada tanggal 30 April 2008. SMP ini
beralamatkan paada Jl. Tg. Uban KM. 22 Gesek, dengan izin pendirian
sekolah SK No. 214/IV/2008.
SMP Negeri 17 Bintan mempunyai total pehawai (Guru/Karyawan) 26 orang
dan 935 siswa yang dibagi menjadi 16 kelas
3.2 Analisis Sistem
Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dari kebutuhan-kebutuhan
yang dihadapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.2.1 identifikasi masalah
3.2.1.1 Mengidentifikasi masalah yang ada
Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan
untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak
tercapai. Tujuan dilakukan identifikasi masalah yaitu mendeteksi sistem
apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya. Permasalahan yang ada
pada SMP Negeri 17 Bintan adalah bagaimana membuat sistem informasi
akademik berbasis web yang berguna untuk menginformasikan nilai dan
informasi berita sekolah kepada sehingga dapat efektif dan efisien. Kendala-
kendala yang saat ini sedang dihadapi di SMP Negeri 17 Bintan antara lain:
1. Permasalahan yang muncul Dalam penyampaian informasi nilai siswa
dan informasi berita sekolah terdapat beberapa masalah yang sering terjadi.
Masalah-masalah yang dicakup dalam laporan ini adalah beberapa masalah
berdasarkan keadaan sebenarnya.
Adapun masalah-masalah tersebut sebagai berikut:
a) Informasi nilai siswa masih menggunakan cara manual dengan
membagikan hasil laporan setiap semester, sehingga siswa masih
dalam hal melihat nilai ulangan harian, tugas terdahulu yaitu harus
menunggu selama satu semester.
b) Pencarian data siswa yang kurang cepat, tepat dan akurat.
c) Kesulitan dalam menginformasikan berita sekolah.
2. Identifikasi penyebab masalah Masalah tersebut timbul karena belum
adanya program untuk mengolah data nilai siswa dan informasi berita sekolah.
Beberapa masalah tersebut timbul karena beberapa faktor di antaranya sebagai
berikut:
1. Belum adanya program untuk mengolah informasi data nilai siswa.
2. Belum adanya program untuk menginformasikan berita sekolah.
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya analisis
yang digunakan untuk menganalisis masalah yaitu analisis PIECES.
3.2.2 Analisis Pieces
Untuk mengidentifikasi masalah, maka kita harus melakukan analisis
terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan
pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan sebagai analysis PIECES
(Performance, Information, Economic, Control, Eficiency, Service), dengan
analisis ini kita bisa mendapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat
memecahkan masalah utamanya.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional dan
kebutuhan non fungsional.
3.2.3.1 Kebutuhan Fungsional
Sistem dapat memberikan gambaran umum tentang kegiatan sekolah
1. Pengunjung dapat melihat berita sekolah
2. Pengunjung dapat melihat pengumuman
3. Pengunjung dapat melihat agenda
4. Pengunjung dapat melakukan pencarian
5. Pengunjung dapat melihat visi dan misi sekolah
6. Sistem dapat memberikan informasi nilai siswa
7. Sistem dapat memberikan informasi jadwal tiap-tiap kelas
8. Sistem dapat memberikan layanan download materi
9. Sistem dapat memberikan informasi profil guru dan siswa Dari hasil
analisis kebutuhan fungsional diatas, dibutuhkan suatu sistem informasi yang
bermanfaat bagi guru, siswa dan pengunjung yaitu sistem informasi akademik
berbasis website. Dimana informasi yang ada disajikan dapat diakses dengan
menggunakan media internet.
3.2.3.2 Kebutuhan Non Fungsional
1. Perangkat Keras (Hardware)
Untuk merancang dan membuat sistem informasi akademik berbasis
web dibutuhkan perangkat keras agar program aplikasi yang dibuat dapat
berjalan dengan baik. Spesifikasi yang digunakan adalah computer PC
dimana spesifikasinya sebagai berikut:

No SPESIFIKASI KEBUTUHAN

1 CPU 2,6 Ghz

2 Hard Disk 80 GB

3 RAM 512 Gb – 1 GB

4 VGA 128 GB

5 MONITOR 15”

2. Perangkat Lunak (Software)


Software atau perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung dan
merancang pembuatan sistem informasi akademik berbasis web harus sesuai
dengan kebutuhan. Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:

No SOFTWARE KEBUTUHAN

1 Sistem Operasi Linuz (distro ubuntu


10.04)

2 Web Server Apache Web Server

3 Database Server MySql Server 5.1.41

4 Web Server Mozilla Firefox 3.6

5 Web Editor Netbeans 6.8 IDE


3. Perangkat Manusia (Brainware)
Sebagai pelaksana dari system yang diususlkan adalah:
1. Admin
Bertugas mengoperasikan system yang telah dibuat, meliputi
proses input, pengeditan, pemeliharaan data.
2. Teknisi
Teknisi diperlukan unutk memelihara perangkat keras dan
perangkat lunak yang mendukung aplikasi, merawat dari kerusakan
dan merawat perangkat lunak.
BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dari pembuatan


laporan skripsi yang berjudul “Analisis Dan Perancangan Aplikasi Akademik Berbasis
Dekstop Di SMP Negeri 17 Bintan” secara umum sebagai berikut :

1. Terciptanya sistem informasi akademik berbasis web pada SMP Negeri 17 Bintan.
2. Sistem informasi akademik berbasis web disajikan dengan akses cepat dan mudah,
sehingga pengguna merasa nyaman dan pada akhirnya informasi yang dihasilkan
akan jauh lebih baik.

Dengan mempertimbangkan hasil kesimpulan diatas, SMP Negeri 17 Bintan sebagai


lembaga pendidikan mempunyai visi ”Membentuk manusia yang cerdas terampil dan berbudi
pekerti luhur” maka dengan adanya sistem yang baru ini, diharapkan SMP Negeri 17 Bintan
akan lebih maju dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai