Anda di halaman 1dari 9

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKPAPAN

ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM


Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Fadhlan Syakhiran(2018.62.001150)
Febri Yohanes(2018.62.001105)
Nur Hidayah(2018.62.001058)
Towaburrahim(2018.62.000993)
Winda Mahpuja(2018.62.001015)

DOSEN PENGAMPU
ASNITA, S.E., M.Si

DAFTAR ISI
Bab I : Pendahuluan..........................................................................Error: Reference source not found

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................2

Bab II : Pembahasan.........................................................................Error: Reference source not found

2.1 Definisi Pengembangan sistem……………………………………………………………………..3

2.2 Cara Mendapatkan Sistem Informasi……………………………………………………………..4

2.3 Metode Pengembangan Sistem Dengan SDLC…………………………………………...............4

2.4 Tahap Pengembangan Sistem…………………………………………………………………………………………………6

Bab III : PENUTUP………………………………………………………………………………………7

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………...8

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1| ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM


Proses di dalam sebuah system informasi terdiri atas banyak prosedur dan melibatkan
berbagai entitas (misalnya bagian penjualan, kasir, dan manajemen) serta dokumen, sehingga
sulit bagi seseorang untuk dapat segera memahami dan mengevalusi suatu system. Agar system
mudah dipahami, maka diperlukan model dan alat bantu, yang dapat menggambarkan suatu
system dengan sederhana dan mudah dimengerti .
Dalam mengembangkan system baru, para perancang system banyak berkomunikasi
dengan manajemen, dengan para user, maupun dengan anggota tim sendiri. Komunikasi akan
berjalan dengan mudah bila di antara mereka digunakan suatu bentuk komunikasi yang standar.
Meskipun penggunaan narasi atau kata-kata sudah merupakan kebiasaan kita sehari-hari, tetapi
tetap saja tidak mudah menggunakan narasi untuk menguraikan suatu system.
Oleh karenanya diperlukan suatu alat atau media untuk menggambarkan suatu system.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tadi, diperlukan alat bantu pengembangan dan
pendokumentasian system. Ada beberapa di antaranya adalah bagian aliran (flowchart), bagian
aliran data (data flow diagram), table keputusan (decision table), diagram gantt (gant chart), dan
program computer (CASE atau computer aided software engineering).

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 PURWARUPA (PROTOTYPE)

2|ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM


Dalam mengembangkan system informasi, khususnya pada tahap pengembangan aplikasi
computer, aplikasi mobile, atau web, melibatkan tahapan yang cukup sulit, karena
melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah :
o Manajemen selaku pemilik system, yang menginginkan agar aplikasinya dapat
segera berfungsi dengan baik.
o Karyawan selaku pengguna system sehari-hari, yang menginginkan aplikasinya
dapat dipakai dengan mudah dan cepat, sehingga memudahkan pekerjaan.
o Analisis system selaku perancang system, harus dapat merancang aplikasi agar
dapat diterima manajemen dan pengguna, serta dapat dimengerti oleh penulis
program agar dapat dibuat program atau webnya.
o Penulis program, selaku pembuat program agar programnya dapat berjalan baik
sesuai dengan rancangan analisis system.
o Pengelola basis data, sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap akurasi data
dan informasi yang dihasilkan.
Berbagai pihak tersebut diatas harus dapat berkomunikasi dengan baik agar aplikasi dapat
dibuat dengan baik. Salah satu kesulitan yang dihadapi analisi system adalah membuat
rancangan aplikasi, lalu ditunjukkan kepada para calon pengguna system. Kalau rancangan
ini sudah disetujui, barulah dibuat program aplikasinya.
Agar memudahkan analisis system merancang purwarupa (propotype) aplikasinya,
perancang system dan aplikasi perlu membuat rancangan yang sangat mendekati system
aslinya. Sekarang banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat purwarupa ini.
Beberapa di antaranta adalah Balsamic, eDraw Max, Evolus Pencil, GUI Design Studio, dan
WinDev. Sedangkan daftar yang lebih lengkap dapat dilihat di Tabel 10.1

2.2 CARA MENDAPATKAN SISTEM INFORMASI

3| ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM


1. Membangun sistem sendiri
Perusahaan membentuk tim pengembangan sistem dan tim inilah yang akan
mengembangkan sistem yang diperlukan.
2. Membeli sistem
Sistem yang sudah jadi ini bersifat sudah siap untuk dipakai. Sistem dan program ini
disebut turn-key sistem. Disebut turn-key sistem karena seperti orang membeli rumah,
pengguna tinggal memutar kunci dan masuk rumah.
3. Memesan kepada perancang sistem (system designer).
Sistem pesanan ini sering disebut taylor made atau customized system. Sistem ini
dibangun khusus untuk perusahaan atau organyang suisasi yang memesannya, sehingga
dijamin sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Meminta pihak luar yang bergerak dibidang sistem informasi untuk mengolahkan data
perusahaan.
Cara ini disebut dengan outsourcing atau alih daya. Manajeman perusahaan hanya perlu
menyerahkan data kepada pihak luar,oleh pihak luar data akan diolah, dan hasil pengolah
data akan diserahkan kepada manajeman perusahaan.

2.3 METODE PENGEMBANGAN SISTEM DENGAN (SDLC)


SDLC merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan
menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan
sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Kegunaan dari SDLC yaitu mengakomodasi
beberapa kebutuhan pengguna akhir dan pengadaan perbaikan masalah yang berhubungan
dengan perangkat lunak. Metode ini digunakan oleh para analisis sistem ataupun pembuat
program dengan tahapan-tahapan pekerjaan untuk membangun sistem informasi. Metode ini
sangat cocok untuk pengembangan sistem besar.
Kegiatan Dalam Tahapan SDLC :
1. Perencanaan (planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencaaan lainnya yang
diperlukan masing-masing tahapan, sumber daya dan perangkat lunak. Tahapan ini
menghasilkan hal-hal mendasar yang dibutuhkan untuk mencari solusi dari masalah yang
muncul dalam sistem.
Kegiatan dalam tahap perencaan meliputi :
 Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
 Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
 Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui
pengembangan sistem.
 Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan.
 Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.

2. Analisis kebutuhan (requirement analysis)


Menganalisis kebutuhan pemakai sistem (user) dan mengembangkan kebutuhan user.
Membuat dokumen kebutuhan fungsional. Langkah-langkah yang digunakan dalam

4|ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM


analisis kebutuhan adalah wawancara, riset terhadap sistem baru, observasi lapangan,
jajak pendapat, pengamatan sistem yang serupa dan prototype.
Kegiatan utama dalam tahapan analisis kebutuhan :
 Pengumpulan informasi.
 Mendefinisikan sistem requirement.
 Memprioritaskan kebutuhan.
 Menyusun dan mengevaluasi alternatif.
 Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen.
3. Desain (design)
Mentransformasikan sistem lama menjadi sistem baru yang berdasarkan hasil analisis
sebelumnya, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-
fungsi yang dibutuhkan. Ada 2 perancangan dalam desain yaitu perancangan konseptual
dan perancangan fisik.
Perancangan konseptual juga disebut dengan perancangan logika yang meliputi
perancangan DFD, ERD, Normalisasi, Flowchart System, Flowchart Document dan
laporan-laporan pendukung lainnya yang menjelaskan perjalanan sistem. Perancangan
fisik meliputi perancangan input, perancangan output, perancangan form, perancangan
struktur tabel, perancangan klasifikasi kode dan perancangan klasifikasi perangkat yang
dibutuhkan sistem.

Beberapa kegiatan utama yang di lakukan pada tahap desain :


 Merancang arsitektur aplikasi.
 Meracang antar muka pengguna.
 Mendesain dan mengintegrasikan database.
 Membuat prototipe untuk detail desain.
 Mendesain mengintegrasikan kendali sistem

4. Implementasi (implementation)
Merupakan pengujian pada sistem yang sebenarnya, mengimplementasikan sistem
perangkat lunak pada lingkungan user (adaptasi user dengan sistem) dan menjalankan
resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
Kegiatan di dalam tahapan implementasi, yaitu :
 pembuatan database sesuai skema rancangan
 pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
 pengujian dan perbaikan aplikasi.

5. Integrasi dan pengujian (integration and test)


Menggabungkan bagian-bagian sistem yang dikerjakan terpisah, dan mencari kesalahan
sistem dari kesalaham logika dan kesalahan pengodean. Kemudian mendemonstrasikan
sistem yang dikembangkan untuk diuji dan memehuni spesifikasi kebutuhan sistem.
Kegiatan di dalam tahap integrasi dan pengujian, yaitu :
 memastikan bahwa sistem berfungsi seperti yang diharapkan.

5| ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM


 membutuhkan partisipasi pengguna untuk memverifikasi pengujian menyeluruh
dari semua persyaratan.
 memenuhi semua kebutuhan bisnis.

6. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)


Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan user termasuk
implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan. Operasi dan pemeliharaan
meliputi 3 bagian :
 Pemeliharaan perfektif yaitu ditunjukkan untuk memperbaharui sistem
sebagai tanggapan atas adanya permintaan atau kebutuhan yang baru serta
meingkatkan efisiensi sistem.
 Pemeliharaan adatif yaitu perubahan aplikasi untuk menyesuaikan diri
terhadap perangkat keras dan lunak yang baru
 Pemeliharaan korektif yaitu melaksanakan perbaikan-perbaikan kesalahan ang
ditemukan pada saat sistem dijalankan.

2.4 TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM


1. Prototyping(Purwarupa)
Dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja
secara terus menerus dan diperbaiki melalui kerjasama antar analis dan user. Metode ini
menggunakan data aktual, edit input, melakukan komputasi dan semua manipulasi sehingga
dihasilkan output nyata. Karakteristik dari metode ini meliputi langkah pemilahan fungsi,
penyusunan sistem informasi, evaluasi dan penggunaan selanjutnya.
Model prototipe (prototyping model) dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dan
perbaikan, desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi user terhadap prototipe, perbaikan
dan produk akhir sistem yang akan dibuat. Model ini menyediakan tampilan dengan
simulasi alur sistem sehingga tampak seperti sistem yang sudah jadi. Model prototipe ini
dievalusi oleh user hingga ditemukan spesifikasi yang sesuai keinginan user. Model
prototipe sangat cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan user secara lebih detail
karena user sering kali lesulitan menyampaikan kebutuhnya secara detail tanpa melihat
gambaran yang jelas.

2. End-user Development(Pengembangan oleh pemakai akhir)


Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana
sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah
pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnya private sistem informasi dan
Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit
Kelebihan dari metode ini yaitu perancang sistem tahu betul sistem yang dibutuhkannya,
karena perancang sistem sekaligus berperan sebagai pemakai sistem.

3. Berbantuan CASE
6|ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM
Alternative pengembangan sistem yang perlu dipertimbangkan oleh manajeman adalah
pengembangan sistem berbantuan computer, atau istilah lainnya adalah computer aided
software engineering disingkat CASE. Pengembangan sistem dilakukan perancang sistem
dengan memanfaatkan program computer yang memang ditujukan untuk mengembangkan
sistem.

BAB III : PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia (SDM)
dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak
komputer.
Sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan
digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi
masih terus meningkat. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan
kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang serta jumlah SDM berkemampuan
di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk
Indonesia.
Keberadaan bisnis yang tersebar di banyak tempat dengan berbagai ragam perangkat keras
dan lunak mulai menyadari tentang betapa pentingnya untuk mempercayakan dukungan bagi
keberhasilan pengolahan data komputernya kepada satu sumber yang dapat dipercaya.

7| ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM


DAFTAR PUSTAKA

Buku Sistem Informasi Manajemen Wing Wahyu WInarno

http://febianalfarizi69.blogspot.com/2014/12/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html

http://yasyos11.blogspot.com/2014/07/makalah-pengembangan-sistem-informasi.html

http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/pengembang-sistem.html

8|ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM

Anda mungkin juga menyukai