Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Apabila kita berbicara tentang konsep organisasi, maka apa sajakah yang muncul dalam
persepsi kita? Apabila kita memperhatikan kondisi sekeliling kita, maka dapatlah kita
mengatakan bahwa kehidupan kita sebagai manusia modern senantiasa dipengaruhi oleh
pelbagai macam organisasi. Organisasi-organisasi merupakan proses-proses dinamik, yang
dalam tata susunan mereka mencakup aneka macam sub proses sub proses. Organisasi juga
merupakan wadah bagi orang-orang yang memiliki kesamaan visi, misi, maupun tujuan yang
sama.
Selain membahas mengenai konsep organisasi penulis juga membahas tentang konsep
dasar manajemen baik mengenai pengertian manajemen, peranan manajemen, fungsi
manajemen, hubungan antara manajemen dengan organisasi dan lain-lain.
Perkembangan ilmu manajemen begitu pesat pada era sekarang ini. Hal ini disebabkan
karena ilmu manajemen tidak hanya di pelajari oleh para akademisi, pebisnis, dan birokrat
semata, namun berbagai lembaga non profit juga telah ikut serta menjadikan dan
menempatkan ilmu manajemen sebagai bahan kajian yang harus di mengerti serta di pahami
secara maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

A.    Apa saja konsep dasar organisasi?


B.     Bagaimana peran manajemen dalam organisasi?
C.     Bagaimana sudut pandang manajemen dilihat dari segi fungsional maupun
operasional?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Organisasi


Manusia adalah makhluk sosial (al-insanu madaniyyun bi at-thab’i atau zoon politicon).
Karenanya, setiap manusia akan saling memerlukan dalam memenuhi kebutuhannya. Antara
sesama manusia juga dituntut untuk saling bekerja sama, saling menghargai dan menghormati
untuk mempertahankan hidupnya di muka bumi ini.
Dari adanya alasan tersebut, menjadikan salah satu pendorong bagi manusia untuk
membentuk suatu perkumpulan yang biasa disebut “organisasi”. Organisasi ini amat
dibutuhkan untuk mewujudkan setiap cita-cita yang disepakati oleh anggota organisasi secara
bersama. Organisasi menjadi elemen yang amat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Organisasi membantu kita dalam melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak
dapat dilaksanakan dengan baik sebagai induvidu. Di samping itu, dapat dikatakan lagi
bahwa organisasi-organisasi membantu masyarakat; membantu kelangsungan pengetahuan
dan ilmu pengetahuan. Ia pun merupakan sumber penting aneka macam karier dalam
masyarakat.

a.      Pengertian Organisasi


Berbagai literatur tentang organisasi dan manajemen telah memberikan definisi
tentang organisai, dengan berbagai cara, tergantung segi tinjauan ataupun pendekatannya.
Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi
arti statis dan organisasi dalam arti dinamis.
a)      Organisasi Dalam Arti Statis
Organisasi dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak
bergerak atau diam. Melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak berarti
melihat organisasi itu seperti yang tergambar dalam bagan organisasi (organogram) yang
beraneka ragam. Ada berbagai macam pandangan tentang organisasi dalam arti statis,
antara lain sebagai berikut :
1.      Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat yang berarti :
a. Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya,
b. Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang (group of people) yang
mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
c. Organisasi sebagai wadah atau tempat di mana administrasi dan manajemen
dijalankan yang memungkinkan administrasi dan menajemen itu bergerak sehingga
memberi bentuk pada administrasi dan manajemen.
2.      Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat formal seperti
yang tergambar dalam suatu bagan dengan mempergunakan kotak-kotak yang beraneka
ragam. Kotak-kotak tersebut member gambaran tentang kedudukan atau jabatan yang harus
diisi oleh orang-orang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan fungsi masing-masing.
3.      Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang ada yang
menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang, garis komando dan garis
tanggungjawab. Secara singkat dapat dikatakan bahwa organisasi dalam arti statis merupakan
wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran yang
jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan
tanggungjawab.
b)      Organisasi Dalam Arti Dinamis
Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi sebagai suatu organ
yang hidup, suatu organisme yang dinamis. Memandang organisasi sebagai organisme
yang dinamis berarti memandang organisasi tidak hanya dari segi bentuk dan wujudnya,
tetapi juga melihat organisasi itu dari segi isinya. Isi daripada organisasi adalah
sekelompok orang-orang yang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan kata lain organisasi dalam arti dinamis berarti menyoroti aktivitas atau kegiatan
yang ada didalam organisasi, serta segala macam aspek yang berhubungan dengan usaha
pencapaian tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian terdapat berbagai macam
pandangan tentang organisasi dalam arti dinamis, sebagai berikut :

1. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu selalu bergerak mengadakan
pembagian tugas atau pekerjaan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan serta
sesuai pula dengan lingkup daripada organisasi itu.
2. Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi itu dari segi isinya, yaitu
sekelompok orang yang melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Jadi
organisasi dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di dalamnya.
Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi karena hanya
manusialah yang memiliki sifat kedinamisan. Organisasi dalam arti dinamis selalu
diharapkan kepada dua macam kemungkinan, yaitu :
3. Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, yaitu berarti organisasi selalu bergerak
untuk tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan zaman. Pertumbuhan dan
perkembangan organisasi dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Yang lebih penting
adalah pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang bersifat kualitatif.
4. Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal ini merupakan ancaman dan tantangan
yang mau tidak mau harus dapat diatasi.

Kematian organisasi merupakan tantangan dalam arti bahwa orang- orang yang
tergabung dalam organisasi itu diharapkan dengan berbagai masalah atau persoalan dalam
tingkat atau kadar persoalan yang berbeda- beda. Setiap masalah harus dapat diatasi, karena
apabila tidak dapat diatasi akan menjadi hambatan atas jalannya organisasi. Kematian
organisasi merupakan ancaman, yang berarti segenap aspirasi yang ditampung dalam
organisasi akan bubar berantakan. Ancaman kematian suatu organisasi dapat bersumber dari
dalam maupun dari luar. Ancaman yang datang dari dalam adalah ancaman yang datangnya
dari anggota sendiri, misalnya: para anggota bersifat statis, tidak mau menerima perubahan
(metode) baru, tidak ada rasa memiliki dari para anggota dan lain sebagainya.
Ancaman yang datangnya dari luar adalah ancaman yang datangnya dari berbagai
organisasi lain dalam bentuk persaingan, baik secara wajar (persaingan sehat) maupun secara
tidak sehat (tidak wajar), baik persaingan itu dilakukan secara terbuka (terang-terangan)
maupun secara tertutup (terselubung).
Dengan demikian organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi selalu bergerak,
tumbuh dan berkembang untuk mempertahankan eksistensinya. bergerak, tumbuh dan
berkembangnya organisasi pada dasarnya merupakan kenyataan hidup.
Dari uraian di atas kita dapat mengatakan bahwa organisasi dalam arti dinamis
merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tentu
untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah disampaikan secara bersama pula. Proses
adalah langkah-langkah yang harus dilalui. Langkah-langkah yang harus dilalui dalam usaha
mencapai tujuan bersama dimulai dari proses perencanaan (planning), proses
pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (motivating), proses pengawasan
(controlling) dan proses pengambilan keputusan (decision making). Proses tersebut sering
disebut sebagai fungsi manajemen sehingga organisasi dalam arti dinamis disebut pula
organisasi sebagai fungsi, yaitu organisasi yang member kemungkinan manajemen untuk
bergerak.
Organisasi sebagai proses juga memandang organisasi dari segi interaction antara
orang-orang yang ada di dalam organisasi itu. Interaksi yang terjadi di dalam organisasi dapat
berlangsung secara formal (hubungan-hubungan formal), dan secara informal (hubungan-
hubungan informal).
Hubungan formal adalah hubungan-hubungan yang mengikuti pola seperti yang telah
diatur dalam dasar hukum pendirian organisasi, sesuai struktur organisasi, seperti yang telah
ditetapkan secara resmi oleh pimpinan.
Hubungan informal adalah hubungan-hubungan yang terjadi dalam organisasi yang
tidak terikat oleh dasar hukum pendirian organisasi, tidak terikat oleh struktur organisasi,
tidak terikat oleh hirarki, tidak terikat oleh aturan-aturan yang ditetapkan secara resmi oleh
pimpinan organisasi. Oleh karn ena itu hubungan-hubungan informal tidak tampak dalam
struktur organisasi atau tidak tergambar dalam bagan organisasi.
Hubungan-hubungan informal berdasarkan kepada hubungan- hubungan pribadi atau
personal relations, dan atas dasar kesamaan kepentingan di dalam organisasi. Interaksi yang
terjadi didalam organisasi dapat terjadi antara atasan dengan bawahan, antara bawahan
dengan atasan, bawahan dengan bawahan, atasan dan atasan. Dengan kata lain interaksi yang
terjadi di dalam organisasi dapat terjadi secara vertikal, horizontal maupun secara diagonal.
Baik buruknya organisasi sangat ditentukan oleh keserasian interaksi, kemampuan dan
hubungan kerja yang terjadi didalam organisasi. Oleh karena itu organisasi dalam arti
dinamis atau dalam arti proses lebih banyak menyoroti faktor manusia dalam organisasi.
Kesimpulan yang dapat kita ambil lebih lanjut ialah bahwa organisasi itu tidak hanya
sekedar sebagai wadah saja, tetapi juga sebagai sistem kerja-sama, sebagai sistem tata
hubungan kerja dan sebagai proses pembagian tugas.
Organisasi sebagai sistem kerja sama dapat diartikan dengan berbagai cara, yaitu
sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai sistem kerjasama, adalah suatu sistem mengenai pekerjaan-pekerjaan
yang dirumuskan dengan baik, dan masing- masing pekerjaan itu mengandung wewenang,
tugas dan tanggungjawab tertentu yang memungkinkan orang-orang dari suatu organisasi
dapat berkerjasama secara efektif dalam usaha mencapai tujuan bersama.
2. Organisasi sebagai sistem kerja dalah suatu sistem penugasan pekerjaan kepada orang-orang
yang mengadakan kerjasama yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang tertentu dari suatu
tugas bersama.
3. Organisasi sebagai kerjasama adalah suatu sistem daripada aktivitas- aktivitas kerjasama
dari sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
4. Organisasi sebagai sistem kerjasama adalah suatu sistem yang terencana daripada usaha
kerjasama dengan memberikan peran kepada setiap orang untuk dijalankan, wewenang, tugas
dan tanggungjawab untuk dilaksanakan.
Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja dapat diberi pengertian dengan
berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu sistem tata-hubungan
kerja yang sangat rumit tetapi sistematis sehingga dapat menimbulkan suatu bentuk
kerjasama yang baik dan serasi di antara para anggota atau antar unit satuan kerja
yang ada sebagai usaha untuk mencapai tujuan bersama.
2. Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu jaringan kerja yang
mewujudkan suatu bentuk kerjasama yang baik dan serasi antara para anggota atau
antar unit satuan kerja yang ada sehingga tujuan bersama dapat dicapai dengan cepat,
tepat, efisien dan efektif.
Organisasi sebagai proses pembagian tugas dapat diberi pengertian dengan berbagai
cara, yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses menetapakan dan
mengelompokkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan serta merumuskan suatu pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab yang memungkinkan orang-orang yang diserahi tugas itu
dapat bekerjasama secara efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah proses kegiatan menghimpun secara
teratur atas bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain sehingga secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang bulat, bersatu padu dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses pembagian tugas
atau pekerjaan serta mengatur dan menentukan bagian atau orang-orang yang diserahi
untuk memikul tugas dan tanggungjawab dari suatu bentuk usaha.
4. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses kegiatan penyusunan,
pengembangan, pemeliharaan daripada pola hubungan kerja dari bagian-bagian atau orang-
orang yang ada dalam suatu bentuk usaha.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai proses pembagian
tugas mamandang organisasi dari segi sistem distribusi tugas sehingga masing-masing
pejabat atau masing-masing unit satuan kerja memegang tugas tertentu.
Disamping itu, terdapat beberapa definisi mengenai organisasi yang dikemukakan oleh
para ahli, yaitu
·         “Organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh
induvidu-induvidu yang bertindak secara sendiri.” (James L. Gibson)
·          “Organisasi-organisasi lebih dari hanya alat untuk menciptakan barang-barang
dan menyelenggarakan jasa-jasa. Organisasi-organisasi menciptakan kerangka
(setting), yaitu banyak diantara kita yang melaksanaka n proses kehidupan.
Sehubungan dengan itu dapat dikatakan bahwa organisasi-organisasi menimbulkan
pengaruh besar atas perilaku kita.” (L.F. Urwick)
·         “Organization is the form of every human association for the attainment of
common purposes.” Artinya Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan
manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. (James D. Mooney)
·         “Organization is people working together, and so it takes on characteristics of
human relationships which are involved in group detivity.” Artinya Organisasi
adalah orang-orang yang bekerjasama dengan mengandung cirri-ciri dari hubungan
kemanusiaan yang timbul di dalam kegiatan kelompok. (John D. Millet)
·         “Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations
in an administrative systems.” Artinya Organisasi merupakan struktur daripada
hubungan-hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem
administrasi. (Dwight Waldo)
·         “Organization is a system of cooperation activities of two or more persons
something intangible and impersonal, largely a matter of relationships.” Artinya
Organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih,
sesuatu yang tidak berwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagia besar mengenai
hubungan-hubungan kemanusiaan. (Chester I. Barnard)
·         “Organisasi itu sebagai struktur-tata pembagian kerja dan struktur tata-hubungan
kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang tertentu. (S. Prajudi
Atmosudirdjo)
·         ”Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu
ikatan hirarki di mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok
orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut
bawahan.” (Sondand P. Siagian)

Adapun definisi tersebut berlandaskan sejumlah fakta yang merupakan ciri umum semua
organisasi.
1.      Semua organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang
2.      Orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara-maksudnya
mereka semua berinteraksi
3.      Interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur tertentu
4.      Masing-masing orang didalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-sasaran
pribadi; beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan yang
dilakukannya. Ia
mengekspektasi bahwa keterlibatannya didalam organisasi tersebut akan
membantunya mencapai sasaran-sasarannya
.
b.      Organisasi-Organisasi Yang Diklasifikasi Berdasarkan Sasaran Pokok
Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu.
Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan, keinginan, atau
sasaran-sasaran para anggotanya.
Kita dapat mengklasifikasi sesuatu organisasi sesuai dengan sasaran-sasaran khusus
para anggotanya yang berusaha dipenuhi.
Sebagai contoh dapat dikemukakan adanya hal-hal berikut.
·         Organisasi pelayanan (service organizations) yang siap membantu orang-orang tanpa
menuntut pembayaran penuh dari masing-masing pihak yang menerima servis yang
bersangkutan (badan-badan amal organisasi taman-taman dan taman marga satwa di luar
negeri).
·         Organisasi-organisasi ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi-organisasi yang
menyediakan barang-barang dan jasa-jasa sebagai imbalan untuk pembayaran dalam bentuk
tertentu (korporasi-korporasi penyewa apartemen).
·         Organisasi-organisasi religius (religious organizations), yang memenuhi kebutuhan
spiritualdari anggotanya (masjid, gereja)
·         Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations), yang memberikan
perlindungan kepada orang-orang dari bahaya (departemen-departemen kepolisian-ABRI,
pemadam kebakaran).
·         Organisasi-organisasi pemerintah (goverment organizations), yang memenuhi kebutuhan
akan keteraturan dan kontinuitas (Pemerintah pusat-Pemerintah daerah).
·          Organisasi-organisasi sosial (social organizations), yaitu organisasi-organisasi yang
memenuhi kebutuhan sosial orang-orang untuk mencapai kontak denga orang lain, kebutuhan
akan identifikasi dan bantuan timbal balik (organisasi-organisasi yang dinamakan fraternities,
klub-klub, tim-tim untuk tujuan-tujuan tertentu).

c.       Pandangan Umum tentang Organisasi-organisasi


Apabila orang-orang berinteraksi untuk mencapai sasaran-sasaran individual maupun
sasaran-sasaran bersama, maka terdapatlah suatu organisasi. Sebuah organisasi dapat
distruktur berdasarkan peranan-hubungan-aktivitas dan sasaran-sasaran.
Ada organisasi yang sederhana, ada pula organisasi yang kompleks. Kadang-kadang
kita melihat adanya organisasi yang terdapat interaksi antara dua orang., hingga
pengelompokan raksasa yang bersifat kompleks. Didalamnya pun terlibat ribuan orang
anggota organisasi yanng bersangkutan.
Masing-masing anggota suatu organisasi memiliki dua macam konsep, yakni:
1.      Konsepnya sendiri tentang sasaran-sasaran pribadinya didalam organisasi tempat ia bekerja;
dan
2.      Efektivitas keorganisasian.
Kedua macam konsep itu perlu diintegrasi. Disamping itu efektivitas keorganisasian
mengharuskan adanya suatu integrasi dari semua konsep-konsep individual, dari sasaran-
sasaran organisasi yang bersangkutan menjadi sebuah konsep bersama menyeluruh dari
sasaran-sasaran organisasi yang ada. Sasaran keorganisasian menyeluruh tersebut
memberikan pengarahan bagi aktivitas-aktivitas setiap anggota didalam organisasi yang
bersangkutan.
Elemen inti suatu organisasi adalah orang-orang (manusia) yang berinteraksi.
Interaksi demikian merupakan kondisi yang diperlukan sekaligus kondisi cukup, guna
menetapkan eksistensi organisasi yang ada.
Disamping itu, setiap organisasi juga memiliki elemen-elemen yang bekerja, yakni
sumber-sumber daya yang mendeterminasi keefektivan organisasi tersebut. Elemen-elemen
kerja mencakup sumber-sumber daya nonmanusia , dan kemampuan orang-orang.
Kemampuan orang-orang mencakup kemampuan untuk bertindak-kemampuan untuk
memengaruhi orang-orang lain dan kemampuan untuk mamanfaatkan konsep-konsep:
·         Menciptakan;
·         Perencanaan;
·         Pengorganisasian;
·         Memotivasi;
·          Berkomunikasi dan penawasan.

d.      Pengorganisasian
Pihak manajemen perlu menetapkan tugas-tugas apa yang perlu dilaksanakan-siapa
yang harus melaksanakannya, dan siapa saja yang akan mengambil keputusan-keputusan
tentang tugas-tugas tersebut.
Dalam dunia nyata, banyak kondisi yang memengaruhi bagaimana pengorganisasian
akan dilaksanakan. Aktivitas manusia yang teroganisasi timbul karena suatu:
1.      Pembagian kerja yang logis dan suatu
2.      Sistem koordinasi
Tiga macam dimensi pengorganisasian
1.      Organisasi itu sendiri memiliki suatu bentuk, suatu konfigurasi yang melukiskan
hierarki menejemen dan saluran-saluran komunikasi formal
2.      Melalui proses pengorganisasian tugas-tugas dirumuskan/ditetapkan dan pekerjaan-
pekerjaan individual distruktur
3.        Sebuah falsafah organisasi memengaruhi upaya dengan apa kooordinasi dicapai.
Mengapa Pengorganisasian Demikian Penting (David H.Holt, 1993: 264)
Pengorganisasian secara efektif dapat menghasilkan manfaat/keuntungan sebagai berikut.
1.      Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang
terspesialisasi
2.      Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan
penyalahguanaan sumber-sumber daya, baik sumber-sumber daya material maupun
sumber-sumber daya manusia
3.      Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan
dengan baik oleh individu-individu atau sebagai kelompok-kelompok
4.      Saluran-saluran komunikasi yang mapan, yang membantu pengambilan
keputusan dan pengawasan
5.      Mekanisme-mekanisme yang mengoordinasi, memungkinkan tercapainya
harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam aneka macam kegiatan
6.      Upaya-upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran secara
logis dan efisien
7.      Struktur-struktur otoritas tepat, yang memungkinkan kelancaran perencaan dan
pengawasan pada seluruh organisasi yang bersangkutan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, efektifitas manajemen berarti
melaksanakan hal-hal yang tepat (doing the right thinngs). Sementara ini efisiensi
mengandug arti: melaksanakan hal-hal tertentu secara tepat (doing the things
right). Pengorganisasian dapat mencapai kedua hal tersebut.

e.          Proses Pengorganisasian


Menurut Louis A. Allen (1960) definisi Pengorganisasian adalah proses mengatur dan
menghubungkan pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga dapat diselesaikam secara efektif
dan efisien oleh orang-orang yang menjadi anggota dari organisasi tersebut.
Pengorganisasian terdiri dari 3 jenis tindakan, yaitu :
1.      Merancang struktur organisasi yang mencakup pekerjaan mengidentifikasi tugas-tugas yang
harus dilakukan dan menggolongkannya ke dalam kelompok-kelompok organisasi yang baik
penimbangannya.
2.      Mendefinisikan dan mendelegasikan (melimpahkan) wewenang dan tanggung jawab.
3.      Menetapkan hubungan-hubungan.
Samuel C. Certo mengutip Saul W. Gellerman mengemukakan pandangan bahwa ada
lima macam langkah pokok proses pengorganisasian. Adapun langkah-langkah yang
dimaksud sebagai berikut:
1.      Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2.      Menetapkan tugas-tugas pokok.
3.      Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks)
4.      mengalokasikan sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas bagian
tersebut
5.        Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan.

Elemen-elemen suatu Organisasi


1.      Manusia;
2.      Tujuan tertentu;
3.      Pembagian tuga-tugas;
4.      Sebuah sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas;
5.      Sebuah batas yang dipatok, yang menunjukkan pihak yang berada diluarnya.
Ciri-ciri Umum suatu Organisasi
Edgar H. Schein, seorang psikolog keorganisasian terkenal berpwndapat bahwa semua
organisasi memiliki empat macam ciri atau karakteristik sebagai berikut.
v  Koordinasi upaya
Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa dua ‘’kepala’’ lebih baik dibandingkan satu
“kepala”. Para individu yang bekerja sama dan mengoordinasi upaya mental atau fisikal
mereka dapat mencapai banyak hal yang hebat dan yang menakjubkan. Koordinasi upaya
memperbesar kontribusi-kontribusi individual.
v  Tujuan umum bersama
Koordinasi upaya tidak mungkin terjadi, kecuali apabila pihak yang telah bersatu, mencapai
persetujuan untuk berupaya mencapai sesuatu yang merupakan kepentingan bersama. Sebuah
tujuan umum bersama memberikan anggota organisasi sebuah rangsangan untuk bertindak
v  Pembagian kerja
Dengan jalan membagi tugas-tugas kompleks menjadi pekerjaan-pekerjaan yang
terspesialisasi, maka sesuatu organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusianya secara
efisien. Pembagian kerja memungkinkan para anggota organisasi-organisasi menjadi lebih
terampil dan mampu karena tugas-tugas terspesialisasi dilksanakan berulang-ulang.
v  Hierarki otoritas
Para teoretis organisasi telah merumuskan otoritas sebagai hak untuk mengarahkan dan
memimpin kegiatan-kegiatan pihak lain. Tanpa hierarki otoritas yang jelas, koordinasi upaya
akan mengalami kesulitan, bahkan kadang-kadang tidk mungkin dilaksanakan. Akuntabilitas
juga dibantu apabila orang-orang bekerja dalam rantai komando (the chain of comand).

B. Manajemen dalam orgaisasi


Kata manjemen tampaknya begitu sering di dengar , Manajemen erat kaitannya
dengan konsep organisasi . Menurut Griffin (2002), organisasi adalah sekelompok orang
yang bekerja sama dalam struktur   dan koordinasi tertentu    dalam mencapai serangkaian
tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda  tergantung   pada jenis
organisasinya.
·         Organisai Politik
Yaitu memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan
politik tertentu atau  bisa juga organisasi politik bertujuan untuk meraih kursi  kekuasaan
sebanyak-banyaknya agar peranya sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat  di wujudkan
secara optimal.
·         Organisasi Sosial
Organisasi ini  memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi politik.  Organisasi social
biasa tidak bertujuan untuk menyalurka aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan
kekuasaan.  Akan tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab  aspirasi
rakyat melalui pemberian sumbangan , pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya. Berbeda
dengan organisasi politik dan sosial, sebuah universitas adalah adalah sebuah organisasi.
Di dalam nya ada sekumpulan orang-orang dari dosen,karyawan, mahasiswa, serta ada
tujuan yang ingi di capai oleh universitas misalnya, untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki kompetisi tertentu sehingga dapat menjadi insane yang berguna di masyarakat.
·         Organisasi Bisnis
Organisasi Bisnis bertujuan untuk memperoleh profit , sekalipun tidak seluruh organisasi
bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah salah satu tujuan yang ingi di capai oleh
organisasi bisnis di manapun. Organisasi bisnis adalah sekumpulan orang atau sekelompok
orang yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya, sehingga
mereka   berupaya untukmewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja saama dalam
organisasi tersebut.  Selain organisasi yang berbeda, organisasi juga terdiri dari berbagai
sumber daya yang di milikinya, misalnya ,peralatan, perlengkapan, dan lain-lain. Griffin
mengemukakan bahwa paling tidak organisasi memiliki berbagai sumber daya
impormasional (informasitional resources). Manajemen di perlukan ketika terdapat
sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya memiliki karakteristik perbedaan ) dan
sejumlah sumber daya yang harus di kelola agar tujuan sebuah organisasi tercapai.

a.      Pengertian Manajemen


           Kata manajemen  berasal dari bahasa italia (1561) manggiare yang berarti
“mengendalikan” pengertian manajemen  menurut Mary Parker  Follet (1997) manajemen is
the  art of getting thing done through people, manajemen adalah seni menyelesaikan sesuatu
melalui  orang lain. Misalnya sesuatu di seni adalah segala sesuatu yang perlu di lakukan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Manajemen berasal dari kata tomanage (bahasa
inggris) yang berarti  mengelola atau mengurus. Jika kita mempelajari literature manajemen,
maka akan tampak istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1)       Manajemen sebagai suatu proses
2)      Manajemen sebagai kolektifitas manajemen
3)      Dan manajemen sebagai suatu seni dan ilmu

Berikut ini beberapa definisi manajemen yang di kemukakan oleh ahli-ahli :


·         Ensiclopedia of the Social Sciences
Didalam Ensiclopedia of the Social Sciences manajemen diartikan sebagai proses
pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi.
·         Mary Parker Follet
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain.
·         Thomas H. Nelson
Menurut Thomas H. Nelson manajemen adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas,
proses, bahan dan orang-orang unutk menghasilkan barang/jasa yang bermanfaat dan
menjualnya dengan menguntungkan.
·         GR. Terry
Menurut GR. Terry manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan usaha mencapai sasaran dengan memanfaatkan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
·         James A.F. Stoner
Menurut James A.F. Stoner manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi
dan menggunakan semua daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
·         Prof. Drs. Oei Liang Lie
Menurut Prof. Drs. Oei Liang Lie manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan
alam, terutama sumber daya manusia unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
                  
 Proses penyelesaian atas sesuatu memerlukan tahapan- tahapan.  Bagi sebuiah
organisasi bisnis, tahapan-tahapan tersebut bisa berupa perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian.  Berdasarkan tahapan-tahapan ini, maka
di kenal pengertian lain dari manejemen yaitu sebagai mana di kemukakan oleh Nickless,
Mchugh (1997) The Procces Used To Accomplish Organizational Goals Throught Planning,
Organizing, Directing, and Controlling People And Other Organizational Resource.
Manajemen sebuah proses yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
orang-orang atau sumber daya organisasi lainnya.

b.      Peran Manajemen dalam Organisasi Efektif dan Efisien


             Manajemen sangat di perlukan agar tujuan dari organisasi dapat di capai secara
efektif dan efisien. Menurut Pater F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar“
(Doing Righ Thing). Sedangkan efisien menurutnya adalah “mengerjakan pekerjaan yang
tepat“ (Doing Right Things).

C. Manajemen Secara Fungsional dan Operasional


a.      Fungsi-Fungsi Manajemen
            Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang di jalankan dalam
manajemen berdasarkan fungsinya masing-masung dalam mengikuti satu tahapan-tahapan
tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana dinterangkan oleh
Nickels McHugh (1997 ), terdiri dari empat fungsi, yaitu :
·        Perencanaan atau planning
Yaitu proses yang menyangkut upaya yang di lakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan pembantukan strategi dan teknik yang tetap
untuk mewujudkan target atau organisasi.Yaitu, bagaimana merencanakan bisnis yang
ramah lingkungan , bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam
persaingan global, dan lain sebagainya.

·        Pengorganisasian atau Organizing


Yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan teknik yang telah di rumuskan
dalam perencanaan di desaian dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh,
system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi bisabekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
·        Pengimplementasikan atau Directing
Yaitu proses implementasi program  agar bisa di jalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung
jawabnya dengan penuh kesadaran dengan produktivitas yang tinggi.
·        Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling
Yaitu proses yang di lakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah di
rencanakan, di organisasikan, di implementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang
di harapkan sekalipun sebagai perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis yang terjadi.

Griffin mengemukakan fungsi manajemen adalah perencanaan (planning),


pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).
Pendapat Griffin ini sejalan dengan James AF Stoner yang menempatkan fungsi leading
sebagai ganti dari directing. Berikut pendapat para ahli manajemen dalam mengemukakan
fungsi-fungsi manajemen;

Beberapa pandangan mengenai fungsi-fungsi manjemen

Sekalipun para ahli menejemen tersebut memiliki perbedaan pandangan dalam


melihat fungsi-fungsi manajemen, akan tetapi esensinya tetap sama, bahwa:
·         Menejemen terdiri dari tahapan-tahapan tertentu yang berfungsi untuk mencapai
tujuan organisasi.
·         Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan
organisasi.

b.      Kegiatan-Kegiatan dalam Fungsi Manajemen


Fungsi Perencanaan (Planing)
·         Menetapkan tujuan dalam target bisnis
·         Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
·         Menenetukan sumber daya yang diperlukan
·         Menetapkan standar atau indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


·         Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapka tugas dan prosedur yang di
perlukan 
·         Menetapkan struktur ortganisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung
jawab
·         Kegiatan pengrekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan SDM
·         Kegiatan penetapan SDM pada posisi yang paling cepat

Fungsi Pengimplementasian (Directing)


·         Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
·         Membari tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
·         Menjelaskan kebijakan yang di tetapkan

Fungsi Pengawasan (Controlling)


·         Mengevalusi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dalam target bisnis sesuai dengan
indicator yang telah di tetapkan
·         Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi penyimpangan yang mungkin di temukan
·         Melakukan berbagai alternatif solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis

c.       Fungsi Oprasional dari Manajemen


Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Produksi
Manajemen Pemasaran
Manajemen Keuangan
Manajemen Informasi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Kata manjemen tampaknya begitu sering di dengar, manajemen erat
kaitannya dengan konsep organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama
dalam struktur   dan koordinasi tertentu    dalam mencapai serangkaian tertentu. Berbagai
organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda  tergantung pada jenis organisasinya. Elemen-
elemen suatu organisasi adalah manusia, tujuan tertentu, pembagian tugas-tugas, sebuah
sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas, serta sebuah batas yang dipatok, yang menunjukan
pihak yang berada diluarnya. Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau
saran-saran tertentu. Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan,
keinginan, atau sasaran-sasaran para anggotanya.

3.2 Saran
a.       Manajemen harus di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya serta memiliki
tanggung jawab sehingga proses manajerisasi dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
b.      Organisasi harus berjalan sebagaimana visi dan misi dari tujuan organisasi tersebut, karena
banyak kasus dimana organisasi bertindak sewenang-wenang dan tidak sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.
c.       Seorang manajer harus memiliki pemahaman yang baik tentang sistem manajemen dan
organisasi sehingga dapat menjalankan tugas manajer dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT Raja Grafindo


Persada.

Sule, Erni Tisnawati & Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Rini Kurniasih. https://rinikurniasih11.files.wordpress.com/2012/05/makalah-profdik.pdf. Diakses pada 4


September 2015.

Ahmad Khoirul Badar. 2013. http://makalahkite.blogspot.co.id/2013/11/konsep-dasar-manajemen.html. Diakses


pada Sabtu, 5 September 2015.

Anda mungkin juga menyukai