Anda di halaman 1dari 16

TEORI ORGANISASI

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Organisasi
Pendidikan

Dosen Pengampu: DR. H. M. ROZALI, MA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
PAI-5/ SEMESTER VI
Dina Maharani (0301202211)
Muhammad Roshan Ramadhan (0301201224)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2023
PENDAHULUAN

Organisasi merupakan satu kesatuan yang utuh yang secara sadar dikoordinasikan
secara sistematis dengan pembatasan ruang lingkup tertentu yang telah menjadi
kesepakatam bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam Al-Quran Surah As-Shaf ayat 4 :

ٌِ‫اِنِمرصُوص‬ ‫للاهِيُحبِِالِذيِ هنِيهقاهِتلُوِ هنِفيِ هسبيله ه‬


ٌ ‫ِصفًاِ هكاهنهُمِبُنيه‬ ِ ِِ‫اِن‬
Artinya : Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan – Nya
dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh (QS. As-Shaf :4 ).
Ayat ini mengisyaratkan kepada setiap manusia masuk kedalam sebuah barisan
(organisasi) supaya terdapat keteraturan untuk mencapai tujuan, agar mereka menjaga
persatuan yang kokoh, suka berjuang dan berkorban. Kemudian membentuk dan menjaga
persatuan serta kesatuan di setiap kalangan dan menyingkirkan segala sesuatu yang
menimbulkan perpecahan seperti perbedaan pendapat, mementingkan diri sendiri dan
membanggakan suku atau keturunan serta mementingkan golongan.
Dalam Hadits diterangkan :
Artinya : “sesunggungnya Allah mencintai orang yang jika melakukan suatu
pekerjaan dilakukan dengan tepat,terarah dan tuntas.”
Maksudnya suatu pekerjaan apabila dilakukan dengan teratur dan terarah, maka
hasilnya juga akan baik. Maka didalam suatu organisasi yang baik diperlukannya sesuatu
kegiatan yang terarah dan teratur.
Teori organisasi merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang
struktur dan desain organisasi. Teori organisasi mengarah kepada aspek-aspek deskriptif
maupun perspektif dari disiplin ilmu pengetahuan. Teori itu menjelaskan bagaimana
organisasi sebenarnya boleh menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikontruksi
guna meningkatkan efektifitasnya Teori organisasi melambangkan studi tentang bagaimana
banyak organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja didalamnya ataupun pegawai dilingkup kerja
mereka. Teori organisasi mencari pemahaman tentang prinsip-prinsip yang membimbing
1
bagaimana organisasi-organisasiberoperasi, berkembang dan berubah.
Teori organisasi melahirkan bagian dari studi organisasi. Sementara itu, studi
organisasi dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu aspek material dan aspek manusia.
Pada aspek material, pengaruh dari ilmu ekonomi, manajemen, teknik, dan lain sebagainya
lebih mendominasi dan biasanya mampu memberikan penjelasan yang cukup memuaskan.
Selanjutnya pada aspek manusia, studi organisasi tidak hanya terdiri dari teori organisasi,
melainkan dua unsur, yaitu teori organisasi dan perilaku organisasi, yang masing-masing
merujuk pada aspek makro dan mikro. Studi perilaku organisasi ada pada level individu,
dan umumnya dibahas oleh disiplin psikologi. Interaksi pada level kelompok biasanya
dibahas oleh sosiologi. Demikian pula pada level makro organisasi, disiplin ilmu yang
berpengaruh umumnya adalah sosiologi.1

1
Mustiqowati Ummul Fithriyyah, Dasar-dasar Teori Organisasi, (Pekanbaru : iRdevRiau, 2021),
hlm.6-7

2
A. Unsur-unsur Pembentuk Organisasi
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang-orang, ada
kerjsama dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri,
akan tetepi saling terkait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
a. Man (Orang – orang)
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur warga organisasi yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur
pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manager yang memimpin suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers).
Semua itu secara bersamasama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
b. Kerja Sama
Kerja sama merupakan suatu perbuatan bantu membantu akan suatu
pekerjaan/perbuatan/aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-
tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manager, dan pekerja (workers), secara
bersamasama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
c. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang
apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa
yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai
melalui prosedur, program, pola (network), kebijakan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
d. Peralatan
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipments yang terdiri dari semua
sarana, berupa materi, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

3
e. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, kekayaan alam dan
teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
(a) Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi
akan selalu mengalami perubahan;
(b) Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan
tranportasi yang harus dilakukan oleh organisasi;
(c) Wilayah operasi yang dijadiakan sasaran kegiatan organisasi.
f. Kekayaan Alam
Kekayaan Alam yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim,
udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
Pendapat lain yang mengemukakan dan menglasifikasikan unsur – unsur organisasi
dilakukan oleh Davis, dalam bukunya “Human Behavior at Work: Organizational
Behavior” membagi unsur – unsur organisasi menjadi tiga unsur yaitu:
(a) Unsur Pertama, bahwa keikutsertaan atau partisipasi itu sesungguhnya adalah
keterlibatan perasaan dan mental, lebih daripada atau hanya keterlibatan secara fisik
atau jasmaniah;
(b) Unsur Kedua, adanya sikap kesukarelaan dalam membantu suatu kelompok dalam
mencapai tujuan tertentu;
(c) Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab termasuk rasa yang sangat menonjol dalam
menjadi anggota.
Organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya individu atau orang – orang,
dimana masing – masing individu mempunyai kepentingan yang berbeda. Hal tersebut yang
menyebabkan munculnya tujuan organisasi. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi
yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia
dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

4
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus
menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi
secara relatif teratur. Organisasi merupakan sekumpulan orang yang mengatur sistem agar
tercapai tujuan bersama dengan lancar dan tetap pada porosnya. Orang – orang yang
mengaturnya disebut sebagai organisator. Pembentukan organisasi yang resmi dan formal
melalui berbagai tahapan yang harus dilalui, yaitu:
1) Ada sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama sekaligus sebagai
penggerak dari organisasi tersebut. Orang – orang tersebut akan mengatur dan
mengelola organisasi yang dibentuknya;
2) Adanya tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini tertuang dan diwujudkan dalam visi dan
misi organisasi. Visi dan misi juga berfungsi sebagai pengingat ataupun pengatur arah
bagi organisasi dalam menjalankan roda organisasinya;
3) Adanya AD/ART organisasi. AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah
Tangga) merupakan aturan main yang telah disepakati oleh seluruh anggota organisasi.
AD/ART biasanya tersusun dan ditulis dalam format Bab – bab dan butir – butir pasal
– pasal yang harus diketahui dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi.
4) Adanya struktur organisasi. Struktur organisasi berfungsi untuk mengatur pembagian
tugas dari masing – masing anggota dan pengurus organisasi. Dengan adanya struktur
diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan tugas dan menjalankan peran
masing – masing.
Organisasi yang baik adalah organisasi yang melihat ke depan dan mempersiapkan
diri untuk itu. Organisasi harus mempersiapkan forecast dan estimasi situasi lingkungan,
agar lebih cepat tanggap dan dapat bersiap-siap sebelumnya terhadap perubahan
lingkungan. Organisasi sangat tergantung pada lingkungan, dengan demikian organisasi
harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungan, apabila ingin tetap bertahan (survival) dan berumur panjang.2

2
Arie Ambarwati, Perilaku dan Teori Organisasi, (Malang : Media Nusa Creative, 2018), hlm.4-6
dan hlm.10-11

5
B. Prinsip-prinsip Organisasi
Beberapa ahli telah mendefenisikan prinsip-prinsip organisasi dan masing-masing
ahli memberikan perumusan yang berbeda, baik dalam jumlah maupun istilah yang
digunakan. Ada empat prinsip organisasi yakni prinsip kesatuan perintah (unity of
command), Prinsip rentang kendali atau rentang pengawasan (span of control), prinsip
pengecualian (the exeption principle), dan prinsip hirarki (the scala principle). Dalam buku
“The Evolution of Management Tought” karya Daniel A.Wren and Arthur G. Bedeian,
dijelaskan mengenai prinsip-prinsip organisasi dari Henry Fayol sebagai berikut :
a. Pembagian kerja (Division of Work)
Pembagian kerja kepada individu dalam organisasi atau manajemen untuk
membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya sehingga pada akhirnya
individu tersebut bisa menjadi lebih produktif dan menguntungkan. Pembagian kerja yang
batasnya berdasarkan proporsi pengalaman telah mengajarkan pada kita bahwa tidak
mungkin dilampaui.
b. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab adalah kunci dalam prinsip organisasi atau
manajemen ketika organisasi itu dibangun. Kedua prinsip wewenang dan tanggung jawab
tersebut yang akan menghubungkan para manajer ke atas maupun ke bawah. Harus ada
suatu kekuasan dalam memberi perintah dan sesuatu kekuatan yang bisa membuat manajer
ditaati. Pertanggungjawaban akan timbul oleh adanya kekuasaan tersebut.
c. Disiplin (Discipline)
Disiplin sangat berhubungan dengan wewenang. Jika wewenang tidak bisa berjalan
dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang. Maka, pemegang wewenang
setidaknya harus bisa menanamkan rasa disiplin terhadap diri sendiri sehinggan nantinya
memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang sesuai dengan wewenang yang dimiliki.
d. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Kesatuan perintah adalah sebuah prinsip dimana perintah yang diterima bawahan
tidak diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari seorang yang ada di atasnya. Dalam
melaksanakan pekerjaan, para karyawan memperhatikan prinsip prinsip kesatuan perintah

6
supaya pekerjaan bisa dilaksanakan secara baik. Tiap karyawan harus mengetahui kepada
siapa dia harus bertanggungjawab yang sesuai dengan kewenangannya.
e. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)
Kesatuan Pengarahan merupakan prinsip manajemen yang mengatakan setiap
golongan pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama, harus memiliki satu rencana dan
dipimpin oleh satu manajer saja. Bisa dibedakan, dengan "unity of command" yang
berhugunban dengan jalannya fungsi personalia sedangkan unity of direction berhubungan
dengan struktur.
f. Subordinasi Kepentingan Perseorangan terhadap Kepentingan Umum
(Subordination of Individual Interest to General Interest)
Prinsip manajemen yang ini menyatakan bahwa tiap karyawan harus mengabdi
kepentingan pribadi kepada kepentingan perusahaan atau organisasi. Prinsip ini seperti
berupa syarat yang penting supaya aktivitas berjalan dengan baik dan lancar. Prinsip ini
terjadi jika karyawan mempunyai kesadaran bahwa kepentingan pribadinya sebenarnya
bergantung pada keberhasilan atau tidaknya kepentingan organisasi.
g. Penggajian (Remunerasi)
Prinsip manajemen ini menurut Henry Fayol adalah pembayaran upah serta cara
pembayaran yang adil serta memberi kepuasan yang maksimal untuk pegawai dan majikan.
Dengan menggunakan sistem upah atau gaji yang memuaskan nantinya bisa merangsang
pegawai untuk bisa bekerja lebih rajin lagi.
h. Pemusatan (Centralization)
Pemusatan adalah prinsip manajemen yang menyatakan seluruh organisasi harus
bisa berpusat, harus memiliki pusat. Prinsip ini harus bisa menunjukkan hingga batas mana
kewenangan itu dipusatkan ataupun dibagi pada suatu organisasi. Pemusatan kewenangan
bisa menimbulkan pemusatan tanggung jawan pada sebuah aktivitas. Tanggung jawab yang
terakhir dan terbesar berada pada orang yang memegang kewenangan tertinggi atau pucuk
pimpinan manajer.
i. Rangkaian Perintah (Chain of Command)
Rangkaian Perintah merupakan prinsip manajemen yang mengharuskan perintah
dari atas kebawah harus selalu mengambil jarak yang terdekat. Hierarki ini dibutuhkan

7
untuk kesatuan arah perintah. Rantai perintah ini mengacu kepada jumlah tingkatan yang
ada pada hierarki dari otoritas tertinggi sampai tingkat yang paling rendah pada sebuah
organisasi. Garis otoritas jaraknya tidak boleh terlalu jauh.
j. Ketertiban (Order)
Prinsip manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada umumnya
tidak ada orang yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau. Ketertiban pada suatu
pekerjaan bisa terwujud jika semua karyawan memiliki disiplin dan ketertiban yang tinggi.
k. Keadilan (Equity)
Prinsip keadilan menurut Henry Fayol dianggap sesuatu yang bisa memunculkan
kesetiaan dan ketaatan karyawan dengan cara mengkoordinasikan keadilan dan kebaikan
para manajer didalam memimpin para bawahan dan memicu tumbuhnya rasa tunduk
kepada kekuasaan dari atasan.
l. Stabilitas Jabatan dalam Kepegawaian (Stability of Tenur of Personel)
Perputaran karyawan yang tinggi bisa menyebabkan ongkos yang tinggi dalam
produksi, untuk itulah prinsip ini dijalankan. Karyawan akan bekerja dengan lebih baik
apabila mendapat stimulus keamanan pekerjaan dan jenjang karir yang pasti. Butuh waktu
untuk seorang pekerja agar bisa menyesuaikan diri terhadap jabatan atau fungsinya yang
baru serta untuk menunaikan tugas dengan baik.
m. Inisiatif (Inisiative)
Inisiatif merupakan prinsip manajemen yang menyatakan seseorang kepala harus
pintar dalam memberikan inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri seorang yang
mempergunakan daya pikir. Inisiatif memunculkan kehendak untuk mewujudkann sesuatu
yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan cara yang sebaik-baiknya. Pada
Prakarsa ini terhimpun perasaan, kehendak, pikiran, keahlian serta pengalaman seseorang
yang nantinya akan di realisasi.
n. Semangat Kesatuan (Esprit de Corps)
Esprit de Corps atau kesetiaan kelompok merupakan prinsip manajemen dimana
setiap pegawai harus mempunyai rasa kesatuan senasib sepenangungan yang bisa
menciptakan semangat kerja sama yang lebih baik. Semangat kesatuan ini bisa muncul jika

8
tiap tiap karyawan memiliki kesadaran bahwa tiap pekerja berarti bagi pekerja yang lain
dan pekerja lain sangat diperlukan oleh dirinya.3
C. Pembagian Organisasi
Pembagian organisasi dibagi kedalam 4 pilar yaitu:
a. Pembagian kerja (division of work)
Pembagian kerja adalah upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan
dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) yang mungkin saja bersifat
kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut.
b. Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis. Pengelompokan pekerjaan atau
departementalisasi pada dasarnya adalah proses pengelompokkan dan penamaan bagian
atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
c. Penentuan Relasi antar Bagian dalam Organisasi (hierarchy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara
vertikal maupun secara horisontal.
d. Penentuan Mekanisme untuk Mengintegrasikan Aktifitas antar Bagian dalam
Organisasi atau Koordinasi (coordination)
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai
departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
efektif.4

3
Machmoed Effendhie, Modul 1 Pengantar Organisasi, hlm 13-16
4
Sri Meutia, Perancangan Organisasi, (Aceh : Fakutas Teknik Universitas Malikussaleh Jurusan
Teknik Industri, 2014), hlm.21-24

9
D. Bentuk-bentuk Organisasi
Ada beberapa bentuk berbeda dari struktur organisasi dalam sebuah tim. Tim yang
sudah terorganisir dan tersturktur dengan baik sangatlah penting, karena akan mengarahkan
tim tersebut menjadi sebuah tim yang ahli dan cakap dalam bekerja. Pengambilan
keputusan dalam sebuah tim bergantung pada bagaimana cara tim tersebut akan bekerja
bersama. Ada beberapa pola-pola/bentuk-bentuk organisasi, antara lain :
1. Bentuk organisasi staff
Dalam bentuk organisasi staff semua hak, kekuasaan, dan tanggung jawab dibagi
habis pada unit kerja yang ada secara bertingkat dibawahnya. Setiap unit memperoleh
sebagian hak dalam menentukan kebijaksanaan sepanjang tidak bertentangan dengan
kebijaksanaan umum dan pimpinan tertinggi. Hak tersebut tentunya berkenaan dengan
bidang tugasnya masing-masing. Masing-masing pimpinan mempunyai hak penuh atas
bagian yang dipimpinnya juga mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan tertinggi
Kelebihan struktur staff:
 Pembagian tugas yang jelas antara staff dan anggota yang lain.
 Berkembangnya spesialisasi para anggota.
 Koordinasi di dalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah.
Kelemahan struktur staff:
 Pemimpin staff melampaui kewenangannya.
 Kesenjangan sosial antara pemimpin dan anggotanya.
2. Bentuk Organisasi Garis/Lini
Dalam bentuk organisasi garis, garis komando terbentang lurus dari atas (pucuk
pimpinan) sampai kepada pelaksana di bawah, dan garis pertanggung jawaban baik secara
ketat menurut hirarkis dari bawah, melalui unsur-unsur di tengah sampai ke atas. Dalam
organisasi garis terdapat garis wewenang yang berhubungan langsung dengan vertikal
antara bawahan dan atasan.
Kelebihan struktur garis:
 Karyawan akan lebih menyadari tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan yang
diembannya.

10
 Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat karena tidak ada halangan
birokrasi.
 Biaya-biaya yang berkaitan dengan koordinasi dan kontrol biasanya relative kecil.
Kekurangan struktur garis:
 Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika
perusahaan menjadi lebih luas dan kompleks.
 Tugas karyawan yang terbatas sejak awal menghalangi mereka mendapatkan
pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
3. Bentuk Organisasi Fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana
yang mempunyai keahlian khusus.
Kelebihan struktur fungsional;
 Keahlian spesialis memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang terjadi
pada area tertentu yang berada di bawah wewenangnya.
 Menghindari duplikasi, dimana struktur ini tidak terdapat fungsi yang ganda
sehingga sumber daya organisasi dapat dipergunakan lebih efisien dan terfokus.
Kelemahan struktur fungsional.
 Kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih supervisor.
 Kemungkinan manajer untuk menghindari area yang mereka wewenangi secara
fungsional, situasi yang mungkin berdampak negatif bagi koordinasi aktivitas
tertentu.
4. Bentuk Organisasi Staff dan Garis
Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal.
Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang
memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
5. Bentuk organisasi garis dan fungsional
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan
kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.

11
6. Bentuk organisasi fungsional dan garis serta staf
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini
dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis serta staf merupakan organisasi besar dan
sangat ruwet. Dengan jumlah karyawan banyak. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
 Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
 Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
 Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group).5
Bentuk-bentuk organisasi dapat dipandang berdasarkan berbagai segi, seperti yang
diterangkan oleh Malayu S.P. Hasibuan di antaranya berdasarkan proses pembentukannya;
kaitan hubungannya dengan pemerintah; skala (ukuran) besar-kecilnya; berdasarkan
tujuannya; berdasarkan organization chart-nya; dan berdasarkan tipe-tipe/ bentuk
strukturnya :
a) Berdasarkan proses pembentukannya
b) Berdasarkan kaitan hubungannya dengan pemerintah
c) Berdasarkan skala (ukuran) besar-kecilnya
d) Berdasarkan tujuannya
e) Berdasarkan bagan organisasinya (organization chart)
f) Berdasarkan tipe-tipe/ bentuk strukturnya.6

E. Struktur Organisasi
Konsep Struktur Organisasi Setiap aktivitas manusia yang terorganisir
memunculkan dua tuntutan fundamental namun bertentangan: divisi tenaga kerja ke dalam
berbagai tugas yang harus dikerjakan, dan koordinasi tugas tugas tersebut untuk
menyelesaikan aktivitasnya. Struktur organisasi bisa didefinisikan semata-mata sebagai
jumlah keseluruhan cara organisasi membagi tenaga kerjanya ke dalam tugas-tugas yang
berbeda dan kemudian mencapai koordinasi di antara cara-cara tersebut. Hampir semua
organisasi modern, termasuk lembaga pendidikan memiliki karakteristik yang diperinci

5
Sri Meutia, Perancangan Organisasi, (Aceh : Fakutas Teknik Universitas Malikussaleh Jurusan
Teknik Industri, 2014), hlm.24-29
6
Muhammad Rifai, Manajemen Organisasi Pendidikan, (Aceh :CV. Humanis, 2019), hlm.73

12
oleh Weber sebagai: 1) Divisi tenaga kerja dan spesialisasi, 2) Orientasi impersonal, 3)
Hierarki otoritas, 4) Aturan dan regulasi, dan 5) Orientasi karir. Struktur organisasi adalah
merupakan rumusan peran dan hubungan peran, pengalokasian aktivitas guna memisahkan
sub-sub unit, distribusi kekuasaan di antara jabatan-jabatan administratif serta jaringan
kerja komunikasi formal mendefinisikan struktur organisasi sebagai bagaimana tugas
dibagi secara formal, dikelompokkan, dan dikoordinasikan dalam sebuah organisasi.
Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa,
dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Struktur
organisasi mempunyai 3 fungsi: 1) Struktur organisasi direncanakan dan dibuat untuk
memproduksi output dan pencapaian tujuan organisasi, 2) Struktur organisasi didesain
untuk meminimalisasi atau memperkecil pengaruh keragaman individual dalam organisasi,
dan 3) Struktur organisasi merupakan bentuk penyusunan dari kekuasaan, pembuatan
keputusan, dan aktivitasaktivitas di jalankan. tiga komponen utama dalam definisi dari
struktur organisasi, yaitu: 1) struktur organisasi menunjuk hubungan pelaporan formal,
termasuk jumlah tingkatan dalam hirarki dan rentang kendali dari manajer dan supervisor,
2) struktur organisasi mengidentifikasi pengelompokan bersama dari individu ke dalam
departemen dan departemen dalam total organisasi, 3) Struktur Organisasi meliputi desain
sistem untuk memastikan komunikasi yang efektif, koordinasi, dan integrasi upaya seluruh
departemen.7
Struktur suatu organisasi digambarkan pada peta atau skema organisasi. Skema
organisasi ini memberikan gambaran mengenai keseluruhan kegiatan serta proses yang
terjadi pada suatu organisasi. Terdapat empat komponen dasar yang merupakan kerangka
dalam memberikan definisi dari struktur organisasi menurut John Child yang dikutip oleh
lubis, yaitu:
(a) Struktur organisasi member ikan gambaran mengenai pembagian tugas dan
tanggung jawab kepada individu ataupun bagian-bagian pada suatu organisasi
(b) Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai hubungan perintah dan
pelaporan yang ditetapkan secara resmi dalam organisasi. Tercakup di dalamnya

7
Arie Ambarwati, Perilaku dan Teori Organisasi, (Malang : Media Nusa Creative, 2018), hlm.4-6
dan hlm.77-78

13
tingkatan hirarkhi dan rentang kendali dari seluruh manajer di semua
tingkatandalam organisasi
(c) Struktur organisasi menetapkan pengelompokan individu menjadi bagian dan
bagian-bagian menjadi keseluruhan
(d) Struktur organisasi menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang
memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian segenap
kegiatan baik ke arah vertikal maupun horizontal.

14
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan –pembahasan yang telah kami paparkan kami dapat menyimpulkan
bahwa :
a. Unsur-unsur pembentuk organisasi itu ada orang-orang, ada kerjsama dan ada
tujuan bersama. Akan tetapi ada unsur-unsur organisasi secara terperinci yakni Man,
Kerja Sama, Tujuan bersama, Peralatan, Lingkungan, dan Kekayaan alam.
b. Pembagian organisasi dibagi kedalam 4 pilar yaitu: Pilar Pertama : pembagian kerja
(division of work), Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization),
Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy), Pilar
Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian
dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
c. Struktur organisasi mempunyai 3 fungsi: 1) Struktur organisasi direncanakan dan
dibuat untuk memproduksi output dan pencapaian tujuan organisasi, 2) Struktur
organisasi didesain untuk meminimalisasi atau memperkecil pengaruh keragaman
individual dalam organisasi, dan 3) Struktur organisasi merupakan bentuk
penyusunan dari kekuasaan, pembuatan keputusan, dan aktivitasaktivitas di
jalankan.

15

Anda mungkin juga menyukai