Anda di halaman 1dari 14

BAB III

ORGANISASI

Pengantar Bab
Organisasi merupakan kumpulan dua orang atau lebih untuk melakukan suatu kerjasama di dalam
mencapai suatu tujuan. Kegiatan organisasi ini meliputi: pengertian; tujuan; unsur-unsur; dasar-
dasar; timbulnya organisasi; prinsip organisasi; teori organisasi; faktor yang mempengaruhi
kinerja organisasi; efektifitas dan efisiensi organisasi; serta bentu-bentuk organisasi.

Tujuan Umum
Setelah pembahasan bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian organisasi
secara umum, dan mengetahui untuk apa sebuah organisasi itu dibentuk sehingga nantinya setiap
mahasiswa dapat berorganisasi dengan baik dikalangan kampus maupun di dunia kerja.

Tujuan Khusus
Setelah pembahasan bab ini selesai mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian organisasi
2. Memahami tujuan organisasi
3. Memahami dan mengidentifikasi unsur-unsur organisasi
4. Mengetahui dasar-dasar organisasi dan hal yang menyebabkan timbulnya sebuah
organisasi
5. Memahami prinsip-prinsip organisasi dan teori organisasi
6. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja serta keefektifan dan
keefisienan dalam sebuah organisasi
7. Mampu membedakan dan menentukan bentuk-bentuk organisasi
1.1 PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari bahasa yunani, “Organon”. Dalam bahasa latin “Organum” artinya alat,
bagian, anggota atau badan. Menurut KBBI organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri atas
bagian bagian (orang) dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan tertentu; kelompok kerja sama
antara orang orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

Pengertian organisasi menurut para ahli:

1. Menurut James D. Mooney, (dalam buku The Principles Of Organization) adalah setiap
bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

2. Menurut J. Willian Schulze, adalah suatu penggabungan dari orang orang, benda benda,
alat alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian dengannya, yang
dihimpun dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan.

3. Menurut Malayu S.P Hasibuan, organisasi ialah suatu system perserikatan formal,
berstruktur, dan terkoordinasi dari sautu kelompok yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

Menurut Kamus Administrasi, adalah suatu usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu.

Jadi secara umum organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1.2 TUJUAN ORGANISASI


Orang-orang melakukan peran mereka dalam system yang kompleks yang disebut organisasi. studi
tentang organisasi perilaku berfokus pada orang-orang dalam konteks organisasi mereka,
menganalisis dan memahami apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka melakukannya dan
factor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka.

tujuannya adalah untuk memberikan dasar untuk mengembangkan kebijakan SDM dan praktik
yang menyebabkan peningkatan kemampuan organisasi.
1.3 UNSUR-UNSUR ORGANISASI
1. Manusia
Artinya, organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja sama, ada pemimpin, dan ada
yang dipimpin.
2. Tempat kedudukan
Artinya, organisasi baru ada jika telah ada tempat /lokasi beroperasinya organisasi tersebut.
3. Tujuan
Artinya, organisasi baru ada jika tujuan yang ingin dicapai
4. Pekerjaan
Artinya, organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya pembagian
pekerjaan.

Pengorganisasian merupakan penetapan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas-


aktivitas, pengelompokan aktivitas, penugasan kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang,
pengoordinasian hubungan antar wewenang serta informasi, baik secara vertikal maupun
horizontal, yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Agar peran organisasi berarti bagi semua orang, peran-peran itu harus mencakup :

1. Tujuan yang dapat direalisasikan.

2. Konsep dan batas kewajiban yang jelas.

3. Kebijakan-kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan.

4. Ketersediaan informasi yang diperlukan, alat-alat, dan sumber-sumber yang penting.

1.4 DASAR-DASAR ORGANISASI


Yang menjadi dasar organisasi adalah penekanan pada tugas-tugas yang ada di organisasi tersebut,
kemudian baru menentukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan tugas-tugas yang ada di
dalam organisasi tersebut. organisasi di pandang sebagai saluran hierarki kedudukan atau jabatan
yang menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang, garis komando, dan garis tanggung
jawab.

1.5 TIMBULNYA ORGANISASI


Organisasi timbul apabila ada dua orang atau lebih yang bersama-sama menjalankan pekerjaan
untuk kepentingan bersama. Dengan terbentuknya kepentingan bersama perlu adanya sinergi
antara pemangku kepentingan di dalam organisasi, serta tujuan organisasi dan tujuan individu
dapat tercapai secara selaras dan harmonis. Maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-
sungguh dari kedua belah pihak ( pengurus organisasi dan anggota organisasi ) untuk bersama-
sama berusaha salimg memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga
pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

1.6 PRINSIP ORGANISASI


Organisasi memiliki prinsip-prinsip yang diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini, yaitu :

1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi
menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.

2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,.
Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah
tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya

3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi.
Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang
jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman
yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.

4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.

5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai
atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.

8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi
(pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan
tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.

9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah
merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti
rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh
semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.

10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.

11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan

12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak
efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan
bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti

13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan
berusaha keras

14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam
organisasi

1.7 TEORI ORGANISASI


a. Teori Klasik
Konsep klasik telah berlangsung dan berkembang dalam tiga jalur, dikenal dengan teori \ birokrasi,
teori administrasi dan teori manajemen ilmiah. Pada dasarnya teori klasik menekankan pada
rasionalitas struktur dan berbagai spesialisasi, selain itu juga paham klasik memandang pekerja
sebagai manusia.ekonomi (economic man) atau dianggap manusia yang bekerja tersebut semata-
mata didorong oleh rangsangan ekonomi.
b. Teori Neoklasik
Teori ini memandang bahwa organisasi sebagai pengelompokan orang-orang dengan tujuan
umum.Perubahan atas teori klasik tidak lain adalah merubah asumsi dasar. Pada neoklasik asumsi
yang digunakan mencakup aspek-aspek psikologis dan sosial dari pekerja, dan hendaknya pekerja
individu dan pekerja kelompok haruslah ditegaskan.
Tiga pandangan yang mendasar bagi teori neoklasik yaitu:
1. Manusia berbeda, setiap orang adalah unik, masing-masing telah membawa pendirian sesuai
situasi kerjanya, kepercayaan dan cita-cita kehidupan seperti pengetahuan tertentu, teknik sosial
dan logika.
2. Penekanannya terhadap aspek-aspek sosial dan kelompok kerja, tanggapan manusia mengenai
dirinya dan lingkungan di sekitarnya tergantung pada kelompoknya, sehingga organisasi informal
menjadi perhatian mereka, menurut neoklasik kelompok kerja telah memberikan pengaruhnya
pada motivasi dan produktivitas.
3. Manajemen yang partisipatif untuk mengambil keputusan agar selalu berbincang-bincang
terlebih dahulu dengan bawahan, karena keputusan yang akan diambil dapat mempengaruhi
mereka, maka bawahan diajak berfikir dalam pengambilan keputusan
c. Teori Modern
Teori ini mengembangkan semua unsur organisasi pada umumnya dan kepraktisan komponen-
komponennya :
1. Organisasi, adalah sebagai suatu sistem yang terdiri dari 5 bagian pokok yaitu: input, proses,
output, arus balik dan lingkungan yang menyangkut manusia umumnya meliputi semua jenis
sistem biologis, fisik yang berhubungan dengan tingkah laku manusia.
2. Kedinamisan, penekanannya adalah pada proses yang dinamis dengan interaksi yang terjadi
dalam suatu organisasi.
3. Multi level dan multidimensional, teori modern mempertimbangkan setiap tingkatan suatu
organisasi. Dengan mengenali masalah-masalah pada setiap tingkat, berarti memberikan
kesempatan pada setiap tingkatan untuk memecahkan masalah sendiri, sehingga terdapat
keseimbangan umum pada setiap tingkat.
4. Multimotivasi, teori modern mengakui bahwa suatu kegiatan dapat didorong oleh beberapa
keinginan. Dengan demikian secara lebih luas organisasi diharapkan untuk hidup, karena para
pesertanya berkeinginan untuk mencapai beberapa tujuan dengan baik.
5. Multidisipliner, menggambarkan konsep dan teknik dari variabel bidang studi, ilmu
kemasyarakatan, teori adminsitrasi, psikologi, ekonomi, ekologi, pelaksanaan riset, antropologi
budaya, sosiologi dan beberapa bidang lainnya yang dapat memberikan sumbangan kepada ilmu
manajemen dan organisasi.

1.8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ORGANISASI


kinerja suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal seperti
berikut.

A. Faktor eksternal yang terdiri dari:

(1).faktor politik, yaitu hal yang berhubungan dengan keseimbangan kekuasaan negara yang
berpengaruh pada keamanan dan ketertiban yang akan mempengaruhi ketenangan organisasi untuk
berkarya secara maksimal,

(2).faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh pada tingkat
pendapatan masyarakat, daya beli, untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya sebagai suatu sistem
ekonomi yang lebih besar, dan

(3).faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang ditengah masyarakat yang mempengaruhi
pandangan mereka terhadap etos kerja yang dibutuhkan bagi peningkatan kinerja organisasi.

B. Faktor internal yang terdiri dari:

(1).tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin diproduksi oleh suatu
organisasi, (2).Struktur organisasi, sebagai hasil desain antara fungsi yang akan dijalankan oleh
unit organisasi dengan struktur formal yang ada.
(3).Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota organisasi sebagai penggerak
jalannya organisasi secara keseluruhan, dan

(4).Budaya organisasi, yaitu gaya dan identitas suatu organisasi dalam pola kerja yang baku dan
menjadi citra organisasi yang bersangkutan.

1.9 EFEKTIFITAS DAN EFESIENSI DALAM ORGANISASI


efektivitas berasal dari kata dasar "efek" yang berarti pengaruh. dari konsepsi inilah, efektivitas
mengandung makna pengaruh yang di harapkan sebagaimana yang diinginkan. jika suatu
organisasi menetapkan tujuan yang ingin dicapainya misalkan x, maka efektivitas organisasi
diarahkan pada pengaruh pencapaian atas tujuan x yang diinginkan. namun, pemikiran tentang
organisasi berkembang dari pemikiran klasik hingga pada pemikiran yang postmodernism maka
efektivitas yang diinginkan oun mengikuti alur perkembangan pemikiran tentang organisasi. oleh
karena itu, jika kita berangkat dari pemikiran klasik maka efektivitas organisasi didasarkan pada
tujuan rasional mengingat keberadaan suatu organisasi berdasarkan pemikiran klasik adalah
keberadaan secara rasional.

pembagian kerja yang berlangsung didasarkan pada pertimbangan rasio manusia sehingga
efektivitas yang di khendaki pun adalah efektivitas dalam perspektif tujuan rasional .

keunggulan efektivitas dalam perspektif tujuan rasional adalah dapat mengukur ketepatan tujuan
yang dicapai berdasarkan ukuran-ukuran pencapaian kegiatan yang dilakukan, walaupun pada
akhirnya dimungkin kan kegiatan yang dilakukan tidak atas kehendak organisasi akan karena
kehendak lain yang bisa mungkin karena keinginan pemilik organisasi. sedangkan efisiensi dalam
organisasi adalah hasil yang dicapai oleh organisasi dimana indikator yang dijadikan sebagai
pengukurnya adalah perbandingan yang terbaik antara output dan input. dalam konteks ilmu
ekonomi, efisiensi diterjemahkan sebagai besaran output yang lebih besar dari input dalam arti
hasil yang diperoleh lebih banyak ketimbang biaya yang dikeluarkan. bagi efisiensi dalam
organisasi publik sebagaimana organisasi pemerintahan yang pada tujuannya adalah tidak saja
untuk hasil yang tinggi, akan tetapi hasil yang dipandang lebih baik, dan oleh karena itu dapat
saja input besar dari output sepanjang hal itu untuk kebaikan publik.

1.10 BENTUK ORGANISASI


Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi,
maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin.Dalam perkembangannya sampai
sekarang ini pada pokoknya ada enam (6) macam bentuk organisasi yang masing-masing
mempunyai kebaikan dan keburukkanya. Keenam macam bentuk itu ialah:

1. Organisasi Lini

2. Organisasi Funsional

3. Organisasi Lini dan Staff

4. Organisasi Funsional dan Garis

Berikut penjelasannya :

1.10.1 Organisasi Lini.

Organisasi Lini adalah bentuk organisasi yang didalamnya tedapat garis wewenan yang
berhubungan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan. Setiap kepala unit
mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan kepada kepala unit satu tingkat diatasnya.

Ciri- Ciri organisasi Lini Adalah

1. Jumlah karyawan sedikit

2. Selain top manajer, manajer di bawahnya hanya sebagai pelaksana

3. Sarananya terbatas

4. Hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung

5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer.
Untuk lebih jelasnya tentang hal ini dapat terlihat pada gambar berikut ini.
Kelebihan :

1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando

2. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar

3. Proses pembuatan kepuusan berjalan cepat

4. Disiplin dan loyalitas tinggi

5. Rasa saling pengertian tinggi

Kelemahan :

1. Ada tendensi gaya kepemmpinan otokratis

2. Pengembagan kreatifitas karyawan terhambat

3. Tujuan top manajer sering tidak dapat dibedakan dengan tujuan organisasi

4. Karyawan bergantung pada satu orang dalam organisasi

1.10.2 Organisasi Lini dan Staf.

Organisasi lini dan staff adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya
serta masing-masing pejabat. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staf yang tidak
mempunyai wewenag memerintah tetapi sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah
kearsipan, keuangan personel dan sebagainya. Ciri-ciri organisasi lini dan staff adalah:

1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung.

2. Karyawan banyak

3. Organisasi besar Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya
spesialisasi yaitu: personel lini dan personel staf.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari organisasi lini dan staff :

kelebihan :
1. Ada pembagian tugas yang jelas

2. Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas.

3. Pengembangan bakat segenao anggota organisasi terjamin

4. Staffing dilaksanakan sesuai dengan prinsip “The raight man on the right place”

5. Bentuk organisasi ini fleksibel untuk di terapkan

Kelemahan :

1. Tugas pokok orangorang sering dinomorduakan.

2. Proses pengambilan keputusan berliku-liku

3. Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotismspoilsystem


patronage.

4. Persaingan tidak sehat antara yang satu dengan pejabat yang lain.

1.10.3 Organisasi Funsional

Adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pemimpin tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian yang mempunyai bagian yang mempunyai jabatan funsional untuk dikerjakan kepada para
pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

Ciri- ciri Organisasi funsional adalah sebagai berikut:

1. Organisasi kecil

2. Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli.

3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas

4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti

5. Pengawasan dilakukakn secara ketat Adapun kelebihan dan kekurangan dari organisasi
funsional
Adapun kelebihan dan kekurangan dari organisasi funsional :

Kelebihan :

1. Program terarah jelas dan cepat.

2. Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai.

3. Kenaikan pangkat pejabat funsional cepat

Kelemahan :

1. Pejabat funsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi

2. Koordinasi sulit dilaksanakan.

3. Pangkat pejabat funsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan.

1.10.4 Organisasi Funsional dan Garis

Organisasi Funsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian
dilimpahkan kepada pejabat funsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.

Ciri- cirinya adalah sebagai berikut:

1. Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan

2. Spesialisasi secara praktis pada pejabat funsional

3. Pembagaian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan tingkat eselon

Adapun kelebihan dan kekurangan dari organisasi funsional dan garis :

Kelebihan :

1. Solidaritas tinggi

2. Disiplin tinggi
3. Produktivitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum

4. Pekerjaan pekerjaaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Kelemahan :

1. Kurang fleksibel dan tour of duty

2. Pejabat funsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang

3. Spesialisasi memberikan kejenuhan

1.11 Perlatihan
1. Jelaskan pengertian organisasi menurut pemahaman kamu sendiri!
2. Jelaskan tujuan, fungsi, serta prinsip-prinsip organisasi yang ada di kampus!
3. Buatlah bentuk-bentuk organisasi yang kamu ketahui!

1.12 Rangkuman
1. Organisasi berasal dari bahasa Yunani “Organom”. Dalam bahasa lain “Organum” artinya
alat, bagian, anggota atau badan
2. Organisasi dibentuk untuk orang-orang yang memiliki tujuan yang sama agar mereka dapat
melakukan peran mereka masing-masing dalam sistem yang kompleks
3. Unsur-unsur organisasi terdiri dari manusia, tempat kedudukan, tujuan, dan pekerjaan
4. Yang menjadi dasar-dasar organisasi adalah penekanan pada tugas-tugas, kemudian
menentukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan tugas yang ada didalam organisasi
tersebut
5. Organisasi dapat timbul apabila ada dua orang atau lebih yang bersama-sama menjalankan
pekerjaan untuk kepentingan bersama
6. Prinsip-prinsip organisasi meliputi: pembagian kerja; wewenang; disiplin; kesatuan
komando; kesatuan arah; mendahulukan; remunarasi; sentralisasi; rantai scalar; tata tertib;
keadilan; stabilitas; inisiatif; dan esprit de corps
7. Teori organisasi terdiri dari teori klasik dan teori neoklasik
8. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi, yang terdiri dari faktor
internal, dan faktor eksternal
9. Efektivitas mengandung makna pengaruh yang diharapkan sebagaimana yang diinginkan,
jika suatu organisasi menetapkan tujuan yang ingin dicapainya, maka efektivitas organisasi
diarahkan pada pengaruh pencapaian atas tujuan yang diinginkan. Sedangkan efisien dalam
organisasi adalah hasil yang dicapai oleh organisasi dimana indikator yang dijadikan
sebagai pengukurnya adalah perbandingan yang terbaik antara output dan input dalam
konteks ilmu ekonomi, efisien diterjemahkan sebagai besaran output yang lebih besar dari
input dalam arti hasil yang diperoleh lebih banyak ketimbang biaya yang dikeluarkan.
10.Bentuk-bentuk organisasi terdiri dari bentuk lini, funsional, lini dan staff, dan organisasi
funsional dan garis.

1.13 Bacaan Lebih Lanjut


Supartha, Wayan Gede. 2017. PENGANTAR PERILAKU ORGANISASI. Denpasar Timur
CV.Setia Bakti
Priyono. 2007. PENGANTAR MANAJEMEN. Sidoarjo : Zifatama Publisher
Indartono, Setyabudi. 2012. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta
Rifa’i, H. Muhammad dkk. 2013. MANAJEMEN ORGANISASI. Bandung : Citapustaka Media
Perintis
Tahir, Arifin. 2014. Buku Ajar Perilaku Organisasi. Yogyakarta : CV Budi Utama
Gavinov, Ivan Tinarbudi. 2016. Manajemen Perkantoran. Yogyakarta : Parama Publishing
Ricardianto, Ir Prasadja. 2018. Human Capital Manajement. Jakarta : in Media
Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana Media
Ali, Faried dkk. 2014. ILMU ADMINISTRASI. Bandung : PT Refika Aditama
Irviani, Rita dkk. 2018. PENGANTAR MANAJEMEN. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET

Anda mungkin juga menyukai