Anda di halaman 1dari 58

TEORI ORGANISASI

OLEH :
ABANG ZAINUDIN,S.Sos,M.Si

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG

1
MAKNA DASAR TEORI
 ARISTOTELES mengatakan teori adalah perenungan
keinginan untuk mencapai yang abadi yang tidak terikat pada
ruang dan waktu
 Sesungguhnya yang diamksud dengan teori secara keseluruhan dapat
dirangkum sebagai berikut :
1. Sebagai usaha memecahkan suatu masalah
2. Sebagai suatu kumpulan gagasan atau pendapat
3. Sebagai suatu kenyataan yang belum pasti kebenarannya
4. Sebagai suatu tafsiran
5. Sebagai suatu penjelasan yang lengkap tentang apa, bagaimana,
dimana, kapan, siapa dan mengapa
6. Sebagai suatu yang harus dijalankan

2
 Secara garis besar teori dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni :
teori non ilmiah dan teori ilmiah. Teori Ilmiah dapat dikategorikan
menjadi dua golongan, yaitu :
 Teori ilmiah sesungguhnya  ciri-cirinya :
1. Kausalitas dan dapat diterangkan secara terperinci
2. Melandaskan diri pada kenyataan
3. Menggunakan logika
 Teori Filsafat  ciri-cirinya :
1. Kausalitas dan dapat diterangkan secara terperinci
2. Melandaskan diri pada metode
3. Menggunakan logika dan spekulasi

3
Hakikat Suatu Organisasi
 Manusia adalah mahluk sosial ( social animal )
yang cenderung untuk hidup bermasyarakat.
 Sebutan Sosial mengandung arti bahwa
manusia cenderung mengembangkan kerja
sama dan hubungan yang saling bergantung
dengan manusia lain. Disamping itu manusia
mempunyai kecenderungan juga untuk
mengatur dan mengorganisasi kegiatan-
kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan.

4
 Perilaku manusia senantiasa diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu . tetapi kemampuan kerja
manusia terbatas, baik fisik, daya pikir, waktu, tempat,
pendidikan dan banyak faktor lain yang membatasi
kegiatan manusia.
 Adanya keterbatasan yang menyebabkan manusia
tidak dapat mencapai sebagaian besar tujuannya tanpa
melalui kerja sama dengan orang lain. Hal-hal tersebut
di atas merupakan dasar penting mengapa manusia
selalu hidup dalam berbagai organisasi.
 Organisasi itu sendiri mempunyai banyak definisi.
Hampir semua disiplin ilmu pengetahuan mencoba
untuk mendefinisikan apa arti organisasi dari sudut
pandang masing-masing disiplin.
5
APA ITU ORGANISASI ?
 Seperti telah disebutkan di atas, organisasi dapat di
pandang dari berbagai persepektif. Tergantung pada
latar belakang dan kepentingan para peneliti, elemen-
elemen dan karakteristik-karakteristik organisasi yang
ditekankan dalam pembahasan mereka sangat
bervariasi.
 Tetapi bagimanapun juga , ada semacam kesepakatan
pendapat dalam kenyataan bahwa organisasi pada
umumnya dikembangkan sebagai instrumen bagi
pencapaian tujuan-tujuan tertentu dan cenderung
muncul dalam situasi dimana orang-orang
menyadari manfaat organisasi sebagai suatu jalan
terbaik pelaksanaan kegiatan kolektif.
6
CIRI ATAU ATRIBUT ORGANISASI DAPAT
DIPERINCI :
1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari
sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang
ditetapkan.
2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu.
3. Oleh karena itu, organisasi adalah kreasi sosial yang
memerlukan aturan dan kooperasi.
4. Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan
sengaja disusun.
5. Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai
batasan-batasan yang secara relative dapat
diidentifikasikan dan keberadaannya mempunyai basis
yang relative permanen.

7
MENGAPA KITA MEMPELAJARI ORGANISASI SECARA
FORMAL ?
 Ada beberapa alasan untuk mempelajari organisasi
secara formal :
 Organisasi adalah suatu bagain dasar keberadaan kita,
yang mencakup seluruh aspek masyarakat sekarang.
 Dengan mempelajari organisasi kita akan secara lebih
baik mengembangkan pemahaman kita terhadap
bagaimana organisasi beroperasi dan banyak cara
dengan mana organisasi dapat dirancang.
 Studi organisasi menpunyai nilai praktis sangat besar
baik untuk para manajer / pemimpin sekarang maupun
masa depan.

8
Mengapa organisasi harus ada?
 Untuk mencapai tujuan.
 Perlu kerjasama.
 Perlu pembagian kerja/tugas.
 Perlu teknologi.
 Mengatur/memanaj lingkungan
 Mengatur ekonomi dan transaksi pembiayaan
 Menerapkan kekuasaan, wewenang dan
control.

9
Beberapa ciri atau atribut organisasi dapat diperinci berikut :

1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan


orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapakan.
2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
3. Oleh karena itu, organisasi adalah kreasi sosial yang
memerlukan aturan dan kooperasi.
4. Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja
disusun.
5. Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai batasan-
batasan yang secara relative dapat diidentifikasikan dan
keberadaannya mempunyai basis yang relative permanen.

10
 Berdasarkanpendekatan (tinjauan),
pada dasarnya pengertian organisasi
dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1. Organisasi dalam arti statis
2. Organisasi dalam arti dinamis

11
Organisasi dalam arti statis
 Organisasi dlm arti statis berarti melihat organisasi sbg
sesuatu yg tidak bergerak/diam seperti yang tergambar dlm
bagan (arganogram) .

 Pandangan tentang organisasi dalam arti statis terbagai


kedalam tiga golongan, yaitu :
1. Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat
2. Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja
yang bersifat formal seperti yang tergambar dalam suatu
bagan.
3. Organisasi dipandang sbg saluran hirarki kedudukan atau
jabatan yg ada dan menggambarkan secara jelas tentang garis
wewenang, garis komando, dan garis tanggungjawab.

12
Organisasi dalam arti dinamis
 Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi sebagai
suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis, yaitu memandang
organisasi tidak hanya dari wujudnya saja, tetapi juga melihat organisasi
dari segi isinya.

. Pandangan tentang organisasi dalam arti dinamis terbagai


kedalam dua golongan, yaitu :
1. Organisasi selalu bergerak mengadakan pembagian tugas atau
pekerjaan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan serta
sesuai pula dengan lingkup dari pada organisasi itu.
2. Organisasi ditinjau dari sgi isinya, yaitu sekelompok orang yang
melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

. Organisasai dalam arti dinamis selalu dihadapkan


dalam dua kemungkinan, yaitu :
Pertama, kemungkinan untuk tumbuh dan
berkembang;
Kedua, kemungkinan untuk mati.
13
PUSAT PEMBAHASAN STUDI ORGANISASI
 Studi organisasi dapat dikategorikan menjadi dua
tingkatan :
 Tingkatan Makro atau tingkatan Umum
 Tingakat makro dapat di pandang dari dua segi, struktur
(anatomi) dan proses-prosesnya (Fisiologis) ini berarti studi
organisasi memusatkan perhatian utama pada organisasi
sebagai suatu unit (kesatuan).
 Tingakatan Mikro atau Tingkatan Antar
Pribadi/Antar Kelompok
 Pada tingkat mikro menyangkut dinimika perilaku individu dan
dinimika perilaku kelompok. Dinamika ini akan mempengaruhi
atau sebalikanya juga dipengaruhi oleh struktur suatu
organisasi.

14
TEORI ORGANISASI
 Merupakan studi tentang bagaimana organisasi
melaksanakan fungsinya dan bagaimana
organisasi tersebut mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di
dalamnya maupun masyarakat dimana
organisasi itu beroperasi (Jones, 1994.11 )

 Teori organisasi meliputi struktur organisasi,


budaya organisasi, dan desain organisasi.

15

TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-
an, dan konsep ini sekarang dikenal dengan teori klasik
(classical theory) dan kadang-kadang disebut juga teori
tradisional, organisasi spesialisasi, teori formalisma, dan
teori organisasi struktur.

 Inti dari teori klasik secara umum dapat disimpulkan sebagai


berikut :
1. Sangat sentralisasi
2. Tugas-tugasnya tersepesialisasi
3. Menekankan pentingnya rantai perintah
4. Penggunaan disiplin,aturan dan supervisi ketat untuk merubah
organisasi – organisasi agar beroperasi lebih efisien.

16
 Teori organisasi klasik memberikan petunjuk
“mekanistik” struktural yang kaku, bukan
kreativitas.

 Teori organisasi klasik berkembang dalam tiga aliran :


birokrasi, teori administrasi, manajemen ilmiah.
Ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-
anggapan yang sama. Ketiganya juga mempunyai efek
yang sama dalam praktik, dan semuanya
dikembangkan sekitar tahun 1900 -1950.

 Teori organisasi Klasik mendefinisikan organisasi


sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-
kegiatan,komunikasi dan faktor-faktor lain yang
terjadi bila orang-orang bekerja sama.

17
 
TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL
 Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya
menguraikan anatomi organisasi formal

 Organisasi formal adalah organisasi yang mempunyai


struktur. Struktur adalah bagan yang menggambarkan
hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan
tanggungjawab antara pejabat dalam suatu organisasi.

 Empat unsur2 pokok organisasi formal, yaitu :


o Sistem kegiatan yang terkoodinasi
o Kelompok orang
o Kerja sama untuk mencapai tujuan.
o Kekuasaan dan kepemimpinan.

18
 Ciri-ciri organisasi formal :
o Mempunyai struktur organisasi yang jelas
o Batas-batas wewenang dari setiap pejabat sudah
jelas
o Saluran hubungan kerja berlangsung menurut
saluran seperti yang tercantum dalam bagan
o Adanya uraian tugas yang jelas dari setiap
anggota organisasi
o Jenjang kepangkatan sudah diatur dengan jelas
o Tujuan organisasi dinyatakan dengan tegas
o Keanggotaan organisasi diperoleh dengan sadar
dan pada umumnya bersifat terbuka
o Organisasi formal relative tidak mudah bubar,
sehingga tahan lama.

19
DASAR-DASAR ORGANISASI MENURUT TEORI
KLASIK
 Kekuasaan – biasa disebut sebagai sumber
pengorganisasian tertinggi

 Saling melayani – yang merupakan legitimasi sosial


pada organisasi

 Doktrin – dalam arti yang sederhana, hal ini


merupakan rumusan tujuan organisasi

 Disiplin – diartikan sebagai perilaku yang ditentukan


oleh pemerintah atau pengendalian diri.

20
TIANG DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL MENURUT TEORI KLASIK

 Pembagian kerja – pembagian kerja merupakan alasan utama untuk


koordinasi, pertimbangan adanya pembagian kerja (spesialisasi) adalah
untuk mengembangkan pekerjaan-pekerjaan teknis akan perbaikan
pencapaian hasil kerja.

 Proses skalar dan Fungsional – proses ini adalah proses pertumbuhan


yang vertikal dan horizontal organisasi. Proses skalar adalah mengenai
perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-
tingkat pada struktur organisasi. Proses Fungsional adalah cara
organisasi untuk berkembang horizontal.

 Struktur - adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang


dilaksanakan di dalam organisasi.

 Rentang Kendali (span of control) – berhubungan dengan beberapa


banyak seorang atasan dapat “mengendalikan” bawahan secara efektif.

21
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
 Teori Neoklasik merupakan kelanjutan dari teori klasik, teori ini
lebih dikenal dengan sebutan teori hubungan manusiawi ( the
human relations movement) . Teori Neoklasik merubah,
menambah dan dalam banyak hal memperluas Teori Klasik.

 Anggapan dasar Teori Neoklasik adalah menekankan penting


aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu
maupun sebagai kelompok kerjanya. Atas anggapan ini Teori
Neoklasik mendifinisikan suatu organisasi sebagai kelompok
orang dengan tujuan yang sama.

 Teori Neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek sosial


dalam pekerjaan (atau organisasi informal) dan aspek
psikologis (emosi)

22
KRITIK DAN “USUL” PENGUBAHAN NEOKLASIK PADA TIANG DASAR
TEORI KLASIK (ORGANISASI FORMAL)
 Kritik dan “usul” pengubahan Teori Neoklasik dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Pembagian Kerja
 Akibat dari pembagian kerja adalah spesialisasi yang
mengakibatkan orang terpecah belah, merasa cemburu (iri),
merasa terabaikan dan sebagainya, oleh karena itu teori neoklasik
mengemukakan perlunya :
○ Partisipasi – melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan
keputusan, agar merasa terlibat dengan pekerjaannya dan
berkepentingan dalam organisasi.
○ Perluasan kerja – sebagai kebalikan dari pola spesialisasi , agar
orang tidak terlalu spesialis tetapi dapat memperluas
kemampuan dan keahlian dalam bidang yang lainnya.
○ Management Bottom-up - memberikan kesempatan kepada
“para junior” untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan manajemen puncak.

23
2. Proses-Proses Skalar Dan Fungsional
 Jika menurut teori klasik wewenang cenderung sama dengan
kapasitas orang yang ditunjukan oleh fungsi-fungsi dalam
organisasi.
 Menurut neoklasik proses scalar dan fungsional ini secara teoritis
adalah benar, tetapi cenderung memburuk dalam praktiknya.
Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat
dikonpensasikan, karena bukan merupakan satu-satunya
hubungan; ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan terutama
hasil kegiatan “kaki- tangan manusia”.

3. Struktur Organisasi
 Menurut teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan
penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran internal diantara
orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.
Pergeseran ini terjadi terutama antara orang-orang operasional
(lini) dan orang-orang staf.
 Untuk menghapus konflik structural tersebut, neoklasik
memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi
harmonis, yaitu : partisipasi, manajemen bottom-up, panitia
bersama, penghargaan terhadap martabat manusia, dewan direktur
junior diberi kesempatan dan komunikasi.
24
4. Rentang Kendali
 Neoklasik menyatakan bahwa rentang kendali atau rasio atasan-
bawahan adalah tidak selalu 1 : 8 dan sebagainya.

 Penerapan rasio penentuan fungsi manusia yang pasti ini adalah


tidak masuk akal, karena penentuan rentang sangat tergantung
pada perbedaan individu dalam kemampuan manajemennya, tipe
orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi pengawasan formal, serta
derajad sentralisasi.

 Dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokratis,


sedangkan klasik memilih pengawasan ketat.

25
PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI INFORMAL

 Titik tekan Teori Neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam
organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.

 Organisasi informal berarti adalah kelompok-kelompok alamiah yang


terbentuk sebagai hasil interaksi diantara para karyawan dalam situasi
kerja mereka. Organisasi Informal muncul sebagai hasil tanggapan
akan kebutuhan sosial manusia→kebutuhan untuk bergubungan
dengan orang lain.

 Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal


adalah :
1. Faktor Lokasi
2. Faktor Jenis Pekerjaan
3. Faktor Minat
4. Faktor Masalah-Masalah Khusus.

26
TEORI ORGANISASI MODERN

 Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah Teori
Modern, yang kadang-kadang disebut aliran Analisa Sistem pada
Organisasi.

 Teori organisasi modern melihat semua unsur organisasi sebagai satu


kesatuan

 Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem


tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi
adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungannya.

 Inti pembahasan teori organisasi modern adalah berkaitan dengan


interaksi dinamis antar proses-proses, bagian-bagian dan fungsi-
fungsi dalam suatu organisasi maupun dengan organisasi lain.

27
Karakteristik Teori Modern:
1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat
bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan
dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat
sebagai sesuatu yang saling ketergantungan. 
Multidisiplin.

28
Sifat Teori Medern:
1.  Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang
terdiri atas lima bagian pokok, yaitu: input, proses, output,
arus balik, dan lingkungan,
2.  Kedinamisan,
3.  Multi Level dan Multi Dimensional,
4.  Multi Motivasi,
5.  Multi Disipliner,
6.  Despkriptif,
7.  Multi Variabel,
8.  Adaptif.

29
 Teori organisasi modern dikembangkan sejak tahun 1950.
Teori organisasi modern dalam banyak hal mendasar
berbeda dengan teori klasik :

NO TEORI ORGANISASI KLASIK TEORI ORGANISASI MODERN

Memusatkan pandekatan Pada


Memusatkan pandekatan Pada
perpaduan dan perancangan &
1. analisa dan deskripsi
menyediakan pemenuhan suatu
organisasi
kebutuhan yg menyeluruh

Membicarakan Lebih dinamis dan meliputi lebih


2. koordinasi,scalar dan vertikal dipertimbangkan

Menggunakan pendekatan Memandang organisasi Sebagai


3. struktural dan sistem dibuat sistem terbuka dengan dasar
tertutup analisa konseptual.
30
TEORI SISTEM UMUM
 Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi
yang berusaha untuk menemukan kaedah-kaedah umum
organisasi yang berlaku universal.
 Tujuan teori sistem umum adalah menciptakan suatu ilmu
pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan
elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagai
titik awal.
 Teori sistem umum membicarakan setiap tigkatan sistem,
sedangkan teori organisasi modern memusatkan diri terutama
pada tingkat organisasi manusia.
 Secara ringkas teori sistem dan teori organisasi modern
membicarakan tentang :
 Bagian-bagian (individu-individu) dalam keseluruhan dan
pergerakan individu di dalam dan di luar sistem
 Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi
dalam sistem
 Interaksi di antara individu-individu dalam sistem
 Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.

31
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
KONTEMPORER
Kerangka 1900-1930 1930-1960 1960-1975 1975-?
waktu

Perspektif tertutup tertutup terbuka terbuka


sistem

Perspektif rasional sosial rasional sosial


tujuan

Tema utama Effisiensi Orang & Desain Kekuasaan


mekanis hubungan kontingensi dan politik

Klasifikasi Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4


teoritis

Teori klasik Teori neo Teori Teori pasca


klasik modern modern
32
KRITERIA TENTANG EFEKTIVITAS
ORGANISASI (diambil dr John Campbell dlm Stephen
Robbins 1994.55)
1. Efektifitas keseluruhan 17. Konsensus tentang tujuan
2. Produktivitas 18. Internalisasi tujuan organisasi
3. Efisiensi 19. Ketrampilan interpersonal manajerial
4. Laba 20. Ketrampilan manajerial
5. Kualitas 21. Manajemen informasi dan komunikasi
6. Kecelakaan 22. Kesiapan
7. Pertumbuhan 23. Pemanfaatan lingkungan
8. Kemangkiran 24. Evaluasi pihak luar
9. Pergantian pegawai 25. Stabilitas
10. Kepuasan kerja 26. Nilai sumberdaya manusia
11. Motivasi 27. Partisipasi dan pengaruh yang
12. Moral/semangat kerja digunakan
13. Kontrol 28. Penekanan pada pelatihan dan
pengembangan
14. Konflik/solidaritas
15. Fleksibilitas/penyesuaian 29. Penekanan pada performance

16. Perencanaan dan penenetapan tujuan 33


EMPAT PENDEKATAN EFEKTIFITAS
ORGANISASI
MENURUT KIM CAMERON
1. Pencapaian tujuan - efektivitas pencapaian
target.
2. Sistem – efektivitas input, proses, output.
Empat pendekatan Efektifitas Organisasi menurut
Kim Cameron dalam Stephen Robbins 1994.84
3. Konstituensi strategis – efektivitas konstituensi
strategi jangka panjang
4. Nilai-nilai bersaing – efektivitas nilai nilai
persaingan baik dlm input,proses maupun
output

34
STUKTUR ORGANISASI
 Struktur organisasi yang satu dengan yang
lainya mungkin sekali berbeda. Perbedaan ini
disebabkan adanya :
1. Perbedaan hubungan interaksional antara
wewenang dan tanggung jawab
2. Perbedaan hubungan antara interaksional
antara pekerjaan
3. Faktor fisik
4. Faktor Pegawai
5. Luas sempitnya organisasi, dll

35
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
MELIPUTI
1. Kompleksitas yang menyangkut banyaknya
jumlah satuan organisasi secara mendatar
maupun jumlah satuan organisasi menurut
jenjangnya
2. Formalisasi menyangkut penggunaan aturan,
standart dan dokumen tertulis
3. Sentralisasi menyangkut derajat pemusatan
wewenang dalam organisasi

36
 Macam – macam struktur organisasi yang
sering di gunakan dewasa ini : Struktur
linier ,Struktur Lini dan Staff, Struktur
Fungsional, Struktur Proyek, dan Struktur
Panitia.

37
Struktur Linier ( Line Structure )
Struktur ini merupakan struktur yang paling
awal diciptakan oleh manusia. Penciptanya
adalah Henry Fayol.
Ciri-ciri organisasi Linier ini adalah :
1. Mempunyai wewenang dan tanggung
jawab secara langsung / secara vertical
yang dikaitkan dengan jabatan dan tugas
tiap tingkatan.
a. Bawahan hanya mempunyai satu atasan
b. Adanya kesatuan komando atau perintah
c. Tidak mempunyai staf penasihat

38
2. Hanya cocok untuk organisasi yang masih kecil
dan sederhana.
3. Pemilik organisasi biasanya menjadi pimipinan
tertinggi dalam organisasi

 Dgn demikian struktur organisasi linier


merupakan jaringan wewenang dan tanggung
jawab yg berdasarkan mata rantai komando,
mulai dari puncak pimpinan sampai pada
karyawan paling bawah.

39
Kebaikan Struktur organiasasi linier
adalah :
1. Struktur organisasi sederhana dan jelas
2. Wewenang dan tanggung jawab mengalir dengan jelas
3. Mata rantai perintah menghubungakan semua
pekerjaan dengan jabatannya satu sama lain secara
menyeluruh di bawah koordinasi yang jelas.
4. Semua instruksi, penugasan dan laporan.
5. pertanggungjawaban dapat dilaksanakan secara
cepat.
6. Adanya kesatuan pengarahan
7. Adanya kesatuan perintah satu atasan satu
bawahannya ( one man – one boss relationship )

40
 Kelemahan Struktur Organisasi Linier adalah :
1. Dgn tdk adanya tenaga staf penasihat, maka struktur ini hanya
cocok utk organisasi yg sederhana
2. Pucuk pimpinan akan mengalami bermacam2 kesulitan apabila
organisasi ini mulai berkembang
3. Mengalirnya jalur perintah secara hirarkhis kadang2 akan
menghambat kelancaran pekerjaan yg dilaksanakan segera
4. Tujuan organisasi sama atau paling tidak didasarkan pada
tujuan pimpinan tertinggi dalam organisasi
5. Kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan
spesialisasi sangat terbatas
6. Seluruh organisasi akan tergantung pda seseorang
7. Ke cenderungan bagi pimpinana utk bertindak otokratis sangat
besar, karena oraganisasi dipandang sebagai milik pribadi.
  

41
Struktur Lini dan Staf
( Line and Staff Structure )
 Dalam struktur ini , staf ahli bertindak
sebagai penasihat sesuai dengan bidang,
memberi pelayanan dan bantuan terhadap
pimpinan. Pencipta struktur ini adalah
Emerson

42
 Ciri-ciri organisasi Lini dan Staf ini adalah :
a. Mempunyai beberapa tenaga staf
penasihat ahli sesui dengan bidang yang
dibutuhkan
b. Organisasinya besar dan kompleks
 Jumlah karyawannya besar
 Hub. Yg bersifat langsung (face to face) tidak
mungkin bagi seluruh anggota organisasi
 Terdapat dua kelompok besar karyawan dalam
organisasi, yaitu : Kelompok yang menjalankan tugas
pokok dan kelompok yang menjalankan tugas
penunjang.

43
 Kebaikan Struktur organiasasi lini dan
Staf adalah :
1. Adanya pembagian tugas yang yang jelas
antara kelompok lini dan kelompok staf
2. Bakat yang berbeda-beda dari para anggota
organisasi dapat dikembangkan menjadi satu
spesialisasi
3. Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap
kelompok kerja dalam golongan karyawan
4. Disiplin serta moral biasanya tinggi karena
tugas yang dilaksanakan oleh seseorang
biasanya sesuai dengan bakat, pendidikan
dan pengalamannya.

44
LANJUTAN
5. Struktur ini cocok untuk organisasi yang sudah
berkembang, apapun tujuannya dan betapapun
konpleksnya struktur organisasinya.Staf penasihat
kecuali memikirkan masalah yang dihadapi oleh
pimpinan, juga berusah untuk memberikan beberapa
alternative pemecahannya
6. Pucuk pimpinan dapat lebih mengkonsentrasikan
dirinya pada tugas pokoknya saja.

45
 Kelemahan Struktur Organisasi Lini
dan Staf adalah :
1. Sering kali menimbulkan persoalan yang
menyangkut koordinasi, komunikasi dan
pngendalian, karena tenaga staf cenderung
mencapuri urusan unit lain.
2. Staf kadang-kadang sering melanggar fungsi
sesungguhnya, akibatnya sering terjadi konflik
dengan pejabat lini

46
Struktur Fungsional ( Functional Structure )

 Pencipta struktur ini adalah F.W Taylor .


 Organisasi fungsional adalah suatu bentuk organisasi
yang di dalamnya terdapat hubungan yang tidak terlalu
menekankan kepada hirarkhi structural akan tetapi
lebih banyak didasarkan kepada sifat dan jenis fungsi
yang perlu dijalankan
 Organisasi fungsional ini menunjukan bahwa masing-
masing kepala unit dapat memberikan komando
( perintah, instruksi, minta laporan,dll) kepala unit lain
sesui dengan bidang atau fungsinya.

47
 Kebaikan Struktur Organisasi
Fungsional adalah :
1. Dimungkinkan pembuatan sestim yang seragam mengenai
kebijaksanaan, Sistem dan prosedur bidang tertentu dalam
organisasi sebagai keseluruhan.
2. Tanggung jawab bawahan terpencar sesuai dengan
bidangnya sehingga jelas arah tanggung jawab bidangnya.
3. Terdapat hubungan yang bersifat konsultatif antara unit,
sehingga meringankan beban masing – masing kepala
unit, apabila menghadapi masalah dibidang lain dalam
unit.
4. Spesialisasi para karyawan dapat dipergunakan
semaksimal mungkin
5. Solidaritas diantara orang-orang menjalankan satu fungsi
yang sejenis pada umumnya tinggi

48
 Kelemahan Struktur Fungsional adlh :

a. Menciptakan tanggung jawab kembar secara


fungsional dan secara linier, akan
melemakan kesatuan komando.
b. Dapat menimbulkan konflik antara kepala
unit yang bersangkutan dan kepala unit
fungsional.

49
Struktur Proyek ( Project Structure )
 Dalam organisasi berstruktur proyek, maka
penekanannya pada hubungan horizontal
dan menciptakan tim-tim yang nantinya
ditugasi mencapai sasasaran tertentu.
 Hubungan horizontal disini adalah semua
hub antara unit-unit organisasi di pusat
terhadap unit-unit fungsional pada proyek
harus melalui pimpinan proyek. Jadi
meskipun secara fungsional ada
kesamaan, namun tidak boleh
mengadakan hubungan langsung.

50
 Organisasi berstruktur proyek ini cocok
untuk diterapkan dengan syarat sbb :
1. Aktivitas-aktivitas dapat diarahkan secara jelas
menuju tercapainya sasaran atau tujuan tertentu
2. Jadwal penyelesaianya dapat ditetapkan,biaya dan
kualitasnya dapat dukur dari masing-masing aktivitas
3. Merupakan suatu cara unik bagi organisasi
4. Penyelesainya membutuhkan koordinasi kegiatan
sejumlah tenaga ahli di berbagai bidang
5. Pada hakikatnya ini bersifat temporer, dalam arti
hanya sekali terjadi, terus selesai, tiadak berulang-
ulang.

51
 Kebaikan struktur Proyek adalah :
1. Struktur proyek lebih bersifat fleksebel dan
tanggap terhadap ide-ede baru
2. Mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan, sehingga akan lebih
berhasil dalam mencapai sasaran
3. Penghasilan yang diterima karyawan
proyek akan meningkat gairah kerja

52
53
Struktur Panitia ( Committee Structure )
 Hampir setiap organisasi besar itu
terdapat panitia. Ada Panitia yang
sifatnya permanent yang tergambar
dalam bagan organisasi, dan ada panitia
yang sifatnya sementara
 Bentuk organisasi panitia ini adalah
bentuk dimana pimpinan dan para
pelaksana dibentuk dalam kelompok-
kelompok yang bersifat panitia.

54
 Ciri-ciri organisasi panitia adalah :
1. Tugas-tugas kepemimpinan
dilaksanakan secara kolektif oleh
sekelompok orang
2. Semua anggota kelompok
pimpinan mempunyai hak,
wewenang dan tanggung jawab
bersama

55
56
 Kelemahan Organisasi Panitia adalah :
1. Keputusan yang diambil merupakan hasil konsesus
2. Keputusan bersama melalui panitia akan menyebabkan
masing2 anggota kurang bertanggungjawab
3. Pertanggungjawababan terpecah belah
4. Proses pengambilan keputusan biasanya berjalan
lambat
5. Para pelaksana sering bingung, karena perintah tidak
datang dari seseorang, melainkan dari beberapa orang
6. Daya kreasi para pelaksana operasional tdk dpt
menonjol karena semua pelaksanaan didasarkan atas
prinsip kolektif
7. Dalam hal timbulnya kemacetan , tidak ada satu orang
pun yang dapat diminta pertanggungjawabannya lebih
dari pada yang lain.
57
58

Anda mungkin juga menyukai