Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“STRUKTUR DAN BUDAYA ORGANISASI”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PRILAKU DAN


PERKEMBANGAN ORGANISASI

DI SUSUN OLEH :

JURLY ANOMI ONITIA (E0131211024)


HAIKAL WIRA PUTERA (E0131211006)
GABRIEL KRISTYTAN (E0131211019)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Hj. Hardilina ,M.Si

PRODI KEARSIPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam organisasi yang baik pasti terdapat komponen komponen yang


berfungi dengan maksimal di dalamnya. Organisasi yang baik pasti terdapat
hubungan yang baik didalamnya, baik secara internal maupun eksternal.
Setiap organisasi pasti memerluka pengelolaan yang baik dan benar, agar
tujuan dalam organisasi tersebut dapat tercapai dengan maksimal. Setiap
komponen dalam organisasi sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan
dicapai kedepannya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan
memuaskan dalam organisasi diperlukan perencanaan program program
yang matang dan terarah.Pengertian perencanaan sendiri merupakan dasar
dalam merumuskan tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Sehingga perencanaan memiliki peran besar dalam pencapaian tujuan
organisasi. Namun tidak mudah untuk menjadikan organisasi berkembang
dengan baik, maka dari itu diperlukan.
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Definisi Organisasi

Organisasi adalah keseluruhan perpaduan unsur manusia dan non


manusia yang masing-masing memiliki fungsi dalam mencapai tujuan. Secara
sederhana dijelaskan oleh Bayle,eta l(1986:10)bahwa:”organization is a
collection of people working together inadivision of labour to achieve a
common purpose”. Maka dalam definisi ini ada keluasanragam bentuk
perkumpulan orang, di antaranya kelompok persaudaraan, club olah
raga,organisasi sukarela, organisasi agama, seperti halnya juga bisnis,
sekolah, lembagapemerintah, rumah sakit, serta lembaga lain yang eksis di
masyarakat. Organisasi adalahsistem yang terbuka seperti halnya sistem
sosial. Sebab organisasi mencakuporang dantujuan-tujuan yang bergantung
atas usaha orang untuk mencapai kinerja, hasil, yangmenjadi arah yang benar
sebagai sistem sosial.Sejalan dengan definisi di atas, David Cherrington
(1989) juga memberikandefinisi organisasi yang kurang lebih sama sebagai
berikut, Organisasi adalah sistemsosial yang mempunyai pola kerja yang
teratur dan yang didirikan oleh manusia serta beranggotakan sekelompok
manusia dalam rangka mencapai satu set tujuan tertentu.Sementara
itu,Richard Daft mendefinisikan organisasi dengan memberi tekanan pada
karakter organisasi. Definisi tersebut sebagai berikut. “Organisasi adalah
sebuah entitas sosial yang berorientasi pada tujuan dengan suatu sistem
kegiatan yang terstruktur dan mempunyai batas-batas yang bisa
teridentifikasi.” Dari beberapa definisi organisasi sebagaimana telah
dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi dapat didefinisikan
sebagai berikut.” Organisasi adalah unit sosial atau entitas sosial yang
didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relative lama, beranggotakan
sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai kegiatan yang
terkoordinasi, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan
tertentu, serta mempunyai identitas diri yang membedakan satu entitas dengan
entitas lainnya.”

2.2 Karakteristik Organisasi

1. Unit / Entitas Sosial

Organisasi adalah rekayasa sosial hasil karya manusia (man-made) yang


bersifat tidak kasat mata (intangible) dan abstrak sehingga organisasi sering
disebut sebagai artificialbeing. Karena sifatnya tersebut, organisasi dengan
demikian lebih merupakan realitas sosial ketimbang sebagai realitas fisik.

2. Beranggotakan Minimal Dua Orang

Untuk dikatakan sebagai organisasi, seseorang tidak bisa bekerja sendirian,


misalnya hanya dibantu mesin-mesin atau robot, tetapi harus melibatkan orang
lain—satu orang, dua orang, tiga orang, atau lebih yang bekerja sama dalam satu
ikatan, baik dalam ikatanfisik, tempat kerja yang sama, maupun dalam satu
jaringan kerja.

3. Berpola Kerja yang Terstrukur

Syarat bahwa organisasi harus beranggotakan minimal dua orang menegaskan


bahwa berkumpulnya dua orang atau lebih dikataka sebagai organisasi manakala
berkumpulnya dua orang atau lebih tersebut terkoordinasi dan mempunyai pola
kerja yang terstruktur.

4. Mempunyai Tujuan

Salah satu syarat organisasi adalah mempunyai tujuan yang jelas. Untuk
mencapai tujuan yang sesuai dan hasilnya maksimal diperlukan perencanaan dan
pengellaan yang matang,dan adanya kerjasama yang baik antar komponen
komponen dalam organisasi.

5. Peran Pengambilan Keputusan

Setelah seorang manajer memperoleh informasi, ia kemudian menggunakannya


untuk mengambil keputusan organisasi, misalnya tentang kapan dan bagaimana
organisasi harus menetapkan tujuan, mengubahnya, dan melakukan tindakan-
tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Di antara ketiga kategori peran manajer
dalam organisasi, peranpengambilan keputusan mungkin bisa diakatan sebagai
peran yang paling penting sebab dari keputusan manajerlah organisasi bisa
berhasil atau sebaliknya.

2.3 Teori Organisasi

Teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori
organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi
menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi
tersebut.

a. Teori Klasik

Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional,


yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan
ratusan (abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur
hubungan,kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-
kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang
bekerja sama.

b. Teori Neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan
manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan
atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun
sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori
neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama.

b. Teori Modern

Teori organisasi modern adalah penyempurnaan teori dari teori teori


sebelumnya. Yaitu teori klasik dan teori neo klasik. Dalam teori modern, teori
ini juga bisadisebut sebagai teori terbuka atau teori analisa system. Karena,
teori organisasi modern melihat semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling bergantung dan tidak dapat terpisah. Dalam organisasi ini,
berkaitan dengan organisasi yang bukan system tertutup. Dimana organisasi
merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkungan. Jika ingin
bertahan, maka kita harus bisa berorganisasi dan beradaptasi dengan
lingkungan disekitarnya.

2.4 Level Analisis dalam Studi Perilaku Organisasi

Studi perilaku keorganisasian dapat dilakukan melalui tiga unit analisis yang
berbeda, yakni pada level individual, kelompok, dan organisasi. Dalam sebuah
organisasi, setiap kejadian bisa dianalisis melalui ketiga level ini. Demikian
juga setiap perilaku yang kita amati dan jenis-jenis masalah yang kita diagnosis
sangat bergantung pada masing-msing level tersebut. Sebagai contoh, jika
terjadi perselisihan antara manajer quality control (QC) dan manajer pabrikasi,
perselisihan ini bisa dianalisis dari masing-masing level yang berbeda.

1. Level Individual

Pada level individual, setiap kejadian akan didiagnosis berdasarkan


perilaku individu. Sebagaimana telah kita ketahui, setiap orang yang
bergabung dengan organisasi, bersamanya dibawa pula kepribadian, system
nilai, serta sikap yang berbeda antara satu individu dan individu lainnya.
Perbedaan ini tentu saja akan menyebabkan perilaku seseorang berbeda
dengan orang yang lain. Akibatnya, jika sebuah organisasi katakanlah
sebuah BUMN diprivatisasi, reaksi karyawannya bermacam-macam. Ada di
antara mereka yang tidak peduli dengan perubahan status perusahaan
tersebut, tetapi ada juga yang mengalami stres berkepanjangan. Ada yang
bersikap posistif dan ada yang negatif. Semua reaksi ini tidak lain karena
masing-masing individu mempunyai kepribadian, persepsi, dan sikap yang
berbeda-beda.

2. Level Kelompok

Meskipun sebuah kelompok terdiri atas beberapa individu yang


mempunyai tugas dan pekerjaan yang sama/sejenis serta melaporkan
pekerjaan tersebut kepada atasan yang sama pula, bukan berarti perilaku
kelompok sama dengan kumpulan dari perilaku individu.
Penyebabnya,setiap kelompok mempunyai norma perilaku tersendiri yang
mereka bangun bersama dan diterima oleh setiap orang atau sebagaian besar
anggota kelompok. Oleh karena itu, perilaku kelompok tersebut akan terus
dipertahankan—sebagai identitas diri mereka dan disosialisasikan di antara
mereka selama kelompok tersebut masih eksis. Di sisi lain, mereka
akanmenolak perilaku kelompok lain, utamanya demi menjaga dan
melindungieksistensi mereka.
3. Level Organisasi
Pada level ini, semua kejadian yang terjadi dalam organisasi akan dianalisis
dalam konteks organisasi. Dalam hal ini, dimensi-dimensi organisasi, seperti
struktur, desain, dan kultur organisasi, akan dipahami sebagai determinan
yang memengaruhi perilaku individu dan perilaku kelompok. Secara
keseluruhan, hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi.

2.5 Struktur Organisasi

1. Pengertian Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai komponen atau unit-unit


kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat. Dengan adanya struktur
organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau
kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik. Selain itu, dengan
adanya struktur tersebut maka kita bisa mengetahui beberapa spesialisasi dari
sebuah pekerjaan, saluran perintah, maupun penyampaian laporan.

2. Fungsi Struktur Organisasi

Struktur di dalam organisasi dibuat untuk menjalankan perusahaan sesuai


dengan tugas dan fungsi masing-masing jabatan. Struktur organisasi secara
jelas mampu memisahkan tanggung jawab dan wewenang anggotanya.
a. Kejelasan Tanggung Jawab

Setiap anggota dalam organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab


masing- masing. Tumpang tindih wewenang dapat menjadi masalah serius
dalam sebuah struktur organisasi, misalnya saja jika dalam sebuah
perusahaan memiliki 2 pimpinan sekaligus dapat menyebabkan adanya
kebingungan dalam hal pengambilan keputusan cepat.

b. Kejelasan Kedudukan

Organizational structure menjelaskan kedudukan dan posisi dari masing-


masing anggota. Dalam hal ini melalui bagan struktur organisasi dapat
memperjelas alur komunikasi antar tim.

c. Pengendalian dan Pengawasan

Adanya struktur organisasi penting untuk pengendalian dan pengawasan


dari seorang pimpinan terhadap bawahannya. Tercapainya tujuan dari
berdirinya suatu bisnis adalah melalui pengendalian dan pengawasan rutin
untuk melakukan evaluasi kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing anggota.

2. Komponen Struktur Organisasi

1. CEO (Chief Executive Officer)


Sebagai jabatan tertinggi dalam sebuah bisnis yang menahkodai arah dan
tujuan dari perusahaan. CEO biasanya adalah sang pemiliki bisnis atau
usaha.
2. Direksi (Directors)

Direksi yang dimasuksudkan terdiri dari 4 jabatan penting yang harus ada
dalam perusahaan, yaitu direktur utama, direktur keuangan dan direktur
personalia. Direktur utama biasanya berhubungan langsung dengan CEO
atau pemiliki perusahaan yang bertanggung jawab langsung pada koordinasi
dan pengendalian terhadap segala kegiatan di bidang administrasi,
kepegawaian dan secretariat. Direktur keuangan merupakan pengawasan
operasional keuangan perusahaan. Direksi personalia bekerja langsung
terkait ketenagakerjaan dan sumber daya perusahaan.

3. Manajer (Manager)

Tugas utama seorang manajer adalah untuk mengintegrasikan berbagai


variable, seperti pengarahan, koneksi, seleksi, komunikasi dan pelatihan.
Manajer umumnya ada 3 komponen sekaligus, yaitu manager personalia,
manager pemasaran dan manajer pabrik. Manajer personalia bertanggunng
jawab langsung terhadap pengorganisasian, perencanaan program dan
pengendalian unit personalia, manajer pemasaran bertanggung jawab
terhadap bagian pemasaran produk atau jasa yang ada dalam bisnis. Manajer
pabrik biasanya terdapat pada bisnis komersial penjualan produk yang
mengawasai urusan terkait produksi dan kegiatan dalam pabrik.

4. Administrasi dan Gudang


Komponen ini wajib ada dalam sebuah bisnis yang sedang berkembang.
Tugas dan fungsinya adalah untuk mengecek seluruh transaksi perusahaan
yang berhubungan dengan pihak Outsourcing, pembukuan dan laporan
penerimaan dan pengeluaran.
5. Divisi Regional
Tugas dan fungsinya adalah untuk menjalankan kebijakan dan prosedur baku
dari kantor pusat. Divisi regional biasanya beroperasi sebagai badan usaha
untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan. Divisi regional harus ada dalam
bisnis yang berhubungan dengan penanaman saham.

2.6 Budaya Organisasi

1. Pengertian Budaya Organisasi

Pengertian Budaya Organisasi adalah suatu karakteristik yang ada pada sebuah
organisasi dan menjadi pedoman organisasi tersebut sehingga membedakannya
dengan organisasi lainnya. Dengan kata lain, budaya organisasi adalah norma
perilaku dan nilai- nilai yang dipahami dan diterima oleh semua
anggotaorganisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam
organisasi tersebut. Budaya organisasi secara sederhana dapat juga diartikan
bagaimana segala sesuatu diselesaikan di tempat tersebut (Deal & Kennedy,
2000). Budaya dalam sebuah organisasi melibatkan sekumpulan pengalaman,
filosofi, pengalaman, ekspektasi dan juga nilai yang terkandung di dalamnya
yang nanti akan tercermin dalam perilaku anggota, mulai dari inner
working,interaksi dengan lingkungan di luar organisasi, sampai di masa depan.

2. Fungsi Budaya Organisasi


Seperti dijelaskan dalam pengertian budaya organisasi di atas, leader memberi
peranan penting dalam membentuk budaya kerja pada organisasi. Sehingga,
fungsi budaya organisasi secara umum terbagi dalam beberapa hal, meliputi:
1. Menambahkan rasa kepemilikan dan menaikkan loyalitas karyawan dalam
perusahaan
2. Digunakan sebagai alat untuk mengorganisasikan anggota
3. Memperkuat nilai organisasi
4. Sebagai mekanisme untuk mengontrol perilaku di dalam lingkungan kerja

5. Mendorong semua struktur untuk meningkatkan kinerja baik itu untuk jangka
pendek atau jangka panjang

6. Budaya organisasi juga berfungsi sebagai penentu arah, mana yang boleh
dilakukan dan mana yang tidak. Selain itu, beberapa ahli juga pernah
menjelaskan tentang fungsi budaya organisasi tersebut, diantaranya adalah:

1. Menurut Ndraha (1997 : 21)

 Sebagai identitas dan citra sebuah masyarakat


 Untuk mengikat suatu masyarakat
 Sebagai sumber daya
 Menjadi kekuatan penggerak
 Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
 Menjadi panduan pola perilaku
 Sebagai warisan
 Pengganti formalisasi
 Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
 Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga
terbentuk nation-state
2. Menurut Robbins (1999:294)

 Berperan untuk menetapkan tapal batas


 Menjadi identitas bagi suatu anggota organisasi
 Untuk mempermudah timbulnya komitmen
 Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial
3. Menurut Siagian (1992:153)

 Untuk menentukan batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang


benar
 dan yang salah
 Menumbuhkan rasa memiliki dan jati diri sebuah organisasi dan para
 anggotanya
 Untuk menumbuhkan komitmen kepada anggota bahwa kepentingan bersama
 adalah di atas kepentingan individual
 Sebagai alat untuk memperkuat ikatan seluruh anggota organisasi
 Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan

4. Jenis Budaya Organisasi

Dalam bukunya, Noe dan Mondy (1996:237) mengatakan ada dua tipe Budaya
Organisasi, yaitu:

1. Open and Participative Culture


Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian tujuan output yang tinggi
dengan didukung adanya rasa percaya pada bawahan, komunikasi yang
terbuka, kepemimpinan yang supportif dan penuh perhatian, penyelesaian
masalah secara tim, adanya otonomi pekerja, dan berbagi informasi.
2. Closed and Autocratic Culture
Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian tujuan output yang tinggi,
namun pencapaian tersebut mungkin lebih dinyatakan dan dipaksakan
organisasi dengan pemimpin yang otokrasi dan kuat.
3. Karakteristik Budaya Organisasi
Dari penjelasan beberapa ahli tentang budaya organisasi, kita dapat
mengetahui beberapa ciri / karakteristik budaya organisasi, diantaranya:

1. Innovation and Risk Taking


Inovasi dan Pengambilan Resiko adalah sebuah tindakan melakukan
inovasi dan berani mengambil resiko dalam proses inovasi tersebut.
2. Attention to Detail
Perhatian lebih hal-hal detail maksudnya adalah organisasi
mengharapkan para pekerja untuk bekerja lebih detail, analisis, dan tepat
sasaran.
3. Outcome Orientation
Orientasi pada manfaat artinya manajemen berorientasi/ fokus pada
hasil/ manfaat dan tidak hanya pada proses untuk mendapatkan hasil
tersebut.
4. People Orientation
Orientasi pada orang artinya manajemen sangat memperhatikan
pengaruh atau manfaat dari sesuatu yang dihasilkan kepada orang-orang
dalam organisasi.
5. Team Orientation
Orientasi pada tim adalah tindakan memprioritaskan aktivitas kerja
dalam organisasi berdasarkan tim, bukan pada individu.
6. Aggresiveness
Agresivitas (Aggresiveness) adalah situasi dimana orang-orang
cenderung lebih kompetitif dan agresif ketimbang easygoing.
7. Stability
Stabilitas (Stability) adalah situasi dimana aktivitas organisasi lebih
menekankan pada menjaga status quo sebagai lawan daripada
perkembangan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah unit sosial atau
entitas sosial yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif
lama, beranggotakan sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai
kegiatan yang terkoordinasi, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai
tujuan tertentu, serta mempunyai identitas diri yang membedakan satu entitas
dengan entitas lainnya. Organisasi yang baik didalamnya terdiri dari struktur
organisasi yang baik, sesuai dengan kedudukan dan keahlian masing masing
dan budaya organisasi yang baik. Budaya dalam sebuah organisasi melibatkan
sekumpulan pengalaman, filosofi, pengalaman, ekspektasi dan juga nilai yang
terkandung di dalamnya yang nanti akan tercermin dalam perilaku anggota,
mulai dari inner working,interaksi dengan lingkungan di luar organisasi, sampai
di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumadmo, E . 2012 . Manajemen Strategik Pengetahuan Aliran, Implementasi,


dan Metateori dalam Manajemen Perusahaan . Yogyakarta : Cahaya Atma
Pustaka
Rifa’I, Muhammad dan Muhammad Fadhli . 2013 . Manajemen Organisasi .
Bandung : Cita Pustaka Media Perintis

Anda mungkin juga menyukai