Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SEMESTER PENDEK

PERILAKU OFRGANISASI

NAMA : RIZKI PRABAWA UTAMA


NIM : 3504170057
KELAS : GHI
MATA KULIAH : PERILAKU ORGANISASI

ORGANISASI
Setiap orang hakikatnya banyak bergantung dan dipengaruhi oleh organisasi.
Seseorang masuk atau membentuk suatu organisasi karena dia mengharapkan bahwa ikut
sertanya dalam organisasi akan memuaskan beberapa kebutuhannya (Hicks, 1981).
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerjasama untuk mencapai sesuatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu
ikatan hirarkhi dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang
disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan (Siagian, 1980).
organisasi adalah struktur hubungan-hubungan diantara orang-orang berdasarkan wewenang
dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi ( waldo, 1971)
Menurut Max Weber suatu organisasi sebagai suatu tata hubungan sosial yang
dihubungkan dan dibatasi oleh aturan-aturan yang mempunyai unsur-unsur properties sebagai
berikut:
- Organisasi merupakan tata hubungan sosial
- Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu.
- Organisasi mempunyai suatu kumpulan tata aturan.
- Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang menunjukan
wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja.
Organisasi memiliki empat unsur :
 Sistem
 Pola aktivitas
 Sekelompok orang
 tujuan
Alasan dibentuk kelompok/organisasi.
 Keamanan
 Afiliasi
 Kekuasaan
 Status
 Pencapaian tujuan
kelompok informal adalah suatu kelompok yg tdk dibentuk secara informal melalui struktur
organisasi, yg muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial.
Tujuan organisasi.
Dua dimensi utama tujuan organisasi sbb :
- Tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
- Tercapainya kepuasan dari anggota organisasi.
Dari sudut pandangan lainnya dapat dikategorikan tujuan organisasi yaitu :
1. Pelayanan
2. Keuntungan,
3. Tujuan sosial.

Perilaku Organisasi
Konsep Dasar
Perilaku organisasi hakikatnya mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiriyang
dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalamsuatu organisasi.
Kerangka dasar bidang pengetahuan ini didukung paling sedikitdua komponen, yakni
individu-individu yang berperilaku dan organisasi formalsebagai wadah dari perilaku
tersebut. Ciri peradaban manusia bermasyarakatsenantiasa ditandai dengan keterlibatannya
dalam suatu organisasi tertentu. Hal ini berarti
bahwa manusia tidak dapat melepaskan dirinya untuk tidak terlibat dalamkegiatan-kegiatan
berorganisasi.
Tujuan
1. Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasiTujuan pertama perilaku organisasi
adalah untuk dapat memahami danmenjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam
organisasi. Dengan demikiankita dapat mengembangkan cara berpikir tentang
kejadian- kejadian di dalamlingkungan organisasi. Memahami perilaku yang terjadi di
dalam lingkunganorganisasi saja belum cukup, sehingga tujuan yang ke dua
mempelajari perilakuorganisasi adalah agar kita dapat meramalkan kejadian- kejadian
tersebut.
2. Meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasiSetelah kita memahami
perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, makaselanjutnya kita harus mampu
untuk meramalkan dan menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi.
Jika kita menjumpai pola kejadian yang berulang-
ulang dalam organisasi, kita tentu ingin mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan
faktor-faktor kelemahan yang menyebabkan perilaku tertentuterjadi. Hal ini penting
karena dengan demikian kita akan dapat meramalkanapa yang akan terjadi kemudian
hari jika kondisi yang sama muncul, sehinggamembuat lingkungan organisasi menjadi
lebih stabil.
3. Mengendalikan perilakuTujuan yang sangat penting dalam perilaku organisasi adalah
mengendalikan perilaku-perilaku dalam organisasi. Jika pimpinan organisasi dapat
memahamidan menjelaskan secara seksama perilaku-perilaku yang terjadi
dalamorganisasi, maka ia akan dapat menciptakan situasi yang menghasilkan perilaku
-perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku- perilaku yangtidak diinginkan.
Kemampuan kita untuk mengendalikan moralitas dan perilakudari anggota organisasi
menjadi isu yang sangat penting pada masa sekarang.
Ruang Lingkup Perilaku Keorganisasian
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari perilakuorganisasi
perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu; perilaku, struktur dan proses.
a. Perilaku
Karakteristik pertama dalam mempelajari perilaku organisasi adalah perilaku.
Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalamorganisasi. Untuk
dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampumemahami perilaku
berbagai individu dalam organisasi.Tujuan pertama dari mempelajari perilaku
keorganisasian adalah untukdapat memahami dan menjelaskan kejadian-kejadian
yang terjadi dalamorganisasi. Dengan demikian kita dapat mengembangkan cara
berpikir tentangkejadian-kejadian. Tujuan kedua mempelajari perilaku organisasi
adalah, kitaharus mampu untuk meramalkan dan menjelaskan kejadian-kejadian
yangterjadi dalam organisasi. Dan tujuan ketiga yang paling penting
dalammempelajari perilaku organisasi adalah mengendalikan perilaku-perilakudalam
organisasi.
b. Struktur
Karakteristik yang kedua dalam mempelajari perilaku keorganisasianadalah struktur
dari organisasi dan kelompok. Struktur berkaitan denganhubungan yang bersifat tetap
dalam organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaandalam organisasi dirancang,
bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu diatur dalam organisasi. Struktur organisasi
berpengaruh besar terhadap perilaku organisasiatau orang-orang dalam organisasi
serta efektivitas dari organisasi tersebut.
c. Proses
Karakteristik yang ketiga dari perilaku keorganisasian adalah prosesorganisasi. Proses
organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antaraanggota organisasi. Proses
organisasi antara lain meliputi komunikasi,kepemimpinan, proses pengambilan
keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur
organisasi yang efektif adalahagar berbagai proses tersebut dapat dilakukan dengan
efisien dan efektif.
Definisi Perilaku Keorganisasian
Perilaku organisasi (organizational behavior)
[OB]) merupakan sebuah bidangstudi yang menginvestasi pengaruh individu, kelompok, dan
struktur terhadap perilakudidalam organisasi, untuk tujuan penerapan pengetahuan demi
peningkatan efektivitasorganisasi.Jika di uraikan, perilaku organisasi adalah sebuah bidang
studi, berarti iamerupakan area keterampilan yang jelas dengan tubuh keilmuan yang umum.
Hal inimempelajari tiga penentu perilaku dalam organisasi, yaitu individu, kelompok,
danstruktur. Selain itu, perilaku organisasi menerapkan pengetahuan yang diperoleh
mengenaiindividu, kelompok dan efek dari struktur terhadap perilaku untuk membuat
organisasi bekerja dengan lebih efektif.Untuk meringkas definisi tersebut, perilaku organisasi
adalah studi mengenai apayang orang-orang lakukan dalam sebuah organisasi dan bagaimana
perilaku merekamemengaruhi kinerja organisasi. Oleh karena perilaku organisasi sangat
berpusat secarakhusus pada situasi terkait pekerjaan, maka ia menekankan perilaku dalam
hubungannyadengan pekerjaan, kerja, ketidakhadiran, perputaran pegawai, produktivitas,
kinerja,manusia, dan manajemen. Meskipun masih ada perdebatan mengenai kepentingan
relatifdari tiap-tiap hal tersebut, perilaku organisasi mencakup topik-topik inti:
- Motivasi
- Perilaku dan kekuasaan pemimpin
- Komunikasi interpersonal
- Struktur dan proses kelompok
- Pengembangan dan presepsi sikap
- Proses perubahan
- Konflik dan negosiasi
- Rancangan kerja

1. Disiplin yang Berkontribusi dalam Bidang Perilaku Keorganisasian


Perilaku organisasi merupakan sebuah ilmu perilaku terapan yang dibangun ataskontribusi
sejumlah disiplin perilaku, terutama psikologi dan psikologi sosial, sosiologi,serta
antropologi. Kontribusi psikologi terutama pada individu atau analisis tingkat
mikro,sedangkan disiplin lainnya berkontribusi dalam pemahaman konsep-konsep makro,
seperti proses kelompok dan organisasi.
a. Psikologi
Psikologi mencoba untuk mengukur, menjelaskan, serta kadang-kadang
mengubah perilaku manusia dan hewan-hewan lainnya. Pihak-pihak yang telah
berkontribusi danterus menambah pengetahuan tentang perilaku organisasi adalah ahli
teori pembelajaran, ahli teori kepribadian, psikologi konseling, serta yang paling penting
psikologi industri dan organisasi.Psikologi industri/organisasi awal mempelajari masalah
kelesuan, kebosanan, dankondisi pekerjaan lainnya yang dapat mengurangi kinerja yang
efisien. Kontribusimereka telah meningkat dan mencakup pembelajaran, persepsi,
kepribadian, emosi, pelatihan, efektivitas kepemimpinan, kebutuhan dan penggerak
motivasional, kepuasankerja, proses pengambilan keputusan, penilaian kinerja,
pengukuran sikap, teknik pemilihan pekerja, desain kerja, serta stress kerja.
b. Psikologi Sosial
Psikologi Sosia, umumnya dianggap cabang psikologi, menggabungkan konsep psikologi
dan sosiologi untuk fokus pada pengaruh manusia terhadap sesamanya. Satuera kajian
utama adalah perubahan bagaimana mengimplementasikannya
dan bagaimana mengurangi rintangan untuk menerimanya.
Psikolog sosial juga berkontribusi untuk mengukur, memahami, dan mengubah perilaku;
mengidentifikasi pola komunikasi; serta membangun kepercayaan. Terakhir, mereka telah
memberikankontribusi penting pada ilmu perilaku kelompok, kekuasaan, dan konflik.
c. Sosiologi
Jika psikolog fokus pada individu,sosiologi mempelajari manusia dalam kaitannyadengan
lingkungan sosial atau budayanya. Sosiologi berkontribusi pada perilakuorganisasi
melalui kajian perilaku kelompok dalam organisasi, terutama organisasiformal dan
kompleks. Mengkin yang paling penting, sosiologi telah mempelajari budaya
organisasi, teori dan struktur organisasi formal, teknologi organisasi,komunikasi,
kekuasaan, serta konflik.
d. Antropologi
Antropologi, adalah ilmu tentang masyarakat untuk mempelajari keberadaan
manusiadan aktivitasnya. Pekerjaan antropolog pada budaya dan lingkungan membantu
kitamemahami perbedan dalam nilai-nilai dasar, sikap, dan perilaku antara orang-orang
dinegara-negara yang berbeda dan dalam organisasi yang berbeda. Kebanyakan
pemahaman kita saat ini tentang budaya organisasi, lingkungan organisasi, dan perbedaan
antara budaya-budaya negara adalah hasil pekerjaan antropolog atau pihakyang
menggunakan metodenya.
2. Beberapa Hal Mutlak dalam Perilaku Keorganisasian
Seorang pengamat perilaku terkenal berkata, “Tuhan memberikan semua masalahyang
mudah pada fisikawan”. Manusia itu kompleks, serta sedikit, jika ada, prinsip yang
Sederhana dan universal yang menjelaskan perilaku organisasi. Oleh karena kita
tidakserupa, kemampuan kita untuk membuat generalisasi yang sederhana, akurat, dan
berlakuumum menjadi terbatas. Dua orang sering bertindak sangat berbeda dalam situasi
yangsama. Tidak semua orang termotivasi oleh uang, serta orang-orang yang dapat
berperilaku berbeda dalam sebuah ibadah keagamaan dibandingkan
yang mereka lakukan di sebuah pesta. Ini berarti bahwa konsep perilaku organisasi harus
merefleksikan kondisi yangsituasional atau kebetulan. Ilmu perilaku organisasi
dikembangkan dengan menerapkankonsep-konsep umum dalam situasi, orang, atau
kelompok tertentu. Misalnya, siswa perilaku organisasi akan menghindari menyatakan
bahwa setiap orang menyukai pekerjaanyang kompleks dan menantang (konsep umum).
Sebab tidak semua orang
menginginkan pekerjaan yang menantang. Beberapa orang lebih menyukai pekerjaan yang
rutindibandingkan yang bervariasi, sederhana dibandingkan kompleks. Sebuah pekerjaan
yangmenarik bagi seseorang bisa saja tidak menarik bagi orang lain; daya tariknya
bergantung pada orang yang menghadapinya.
3. Tantangan dan Peluang dalam Perilaku Keorganisasian
Memahami perilaku organisasi sekarang menjadi sangat peting bagi manajer.Resesi
global telah membawa kepermukaan tantangan bekerja dengan orang dan mengeolaorang
selama waktu-waktu yang tidak pasti. Sebagai hasil dari perubahan ini dan hal-hallain
seperti meningkatnya penggunaan teknologi, pilihan pekerjaan telah beradaptasi
untukmengikutsertakan peluang-peluang baru untuk pekerja. Tantangan saat ini
membawa peluang bagi manajer untuk menggunakan konsep perilaku organisasi.
a. Merespon tekanan Ekonomi
Ketika ekonomi Amerika Serikat jatuh dalam resesi yang lama pada tahun
2008, pemutusan hubungan kerja dan kehilangan pekerjaan menyebar luas, dan orang-
orangyang bertahan sering diminta untuk menerima pemotongan gaji. Dalam waktu
buruk,manajer berada dalam lini depan dengan pekerja yang harus dipecat, yang
dimintauntuk dapat bertahan dengan bayaran yang berkurang, dan yang khawatir akan
masadepannya. Perbedan antara manajemen baik dan buruk bisa jadi merupakan
perbedaanantara keuntungan dan kerugian, atau akhirnya, antara bertahan dan
gagal.Mengelola pekerja dengan baik, pada waktu-waktu sulit sama beratnya
dengan pada waktu baik jika tidak lebih berat. Namun, pendekatan perilaku organisasi
kadang-kadang berbeda. Pada waktu baik, memahami bagaimana
memberikan penghargaan, memuaskan, dan mempertahankan pekerja menjadi
prioritas. Pada waktusulit, isu-isu seperti stress, pengembalian keputusan, dan
bertahan munculkepermukaan.
b. Merespon Globalisasi
Organisasi tidak lagi dibatasi oleh batasan-batasan negara. Misalnya
seperti :Exxon Mobil, perusahaan Amerika serikat, melaporkan bahwa kurang dari
6% pendapatannya tahun 2011 berasal dari penjualan produk alam
dan gas di AmerikaSerikat. Dunia sudah menjadi desa global. Dalam prosesnya,
pekerjaan manajer puntelah berubah.
c. Meningkatnya Penugasan ke Luar Negeri
Jika menjadi seorang manajer, kita semakin mungkin ditugaskan ke luar negeri
ditransfer ke divisi operasional pemberi kerja atau anak perusahaan di negara lain.
Jikademikian, kita harus mengelola suatu tenaga kerja dengan kebutuhan, aspirasi,
dansikap yang sangat berbeda dari yang terbiasa kita hadapi di negara asal.
d. Bekerja dengan Orang-Orang dari Budaya Berbeda.
Bahkan dinegara sendiri kita akan bekerja dengan bos, rekan kerja, serta
pekerjalain dari budaya yang berbeda. Untuk bekerja dengan efektif dengan orang-
orang dari budaya yang berbeda, kita
perlu memahami bagaimana budaya,geografi, dan agamatelah membentuk mereka
dan bagaimana menyesuaikan gaya mnajemen dengan perbedaan mereka.
Praktik manajemen perlu dimodifikasi untuk merefleksikan nilai-nilai negara yang
berbeda-beda tempat organisasi tersebut beroperasi.
e. Mengawasi Perpindahan Pekerja ke Negara dengan Upah Buruh yang
Rendah
Dalam sebuah ekonomi global, pekerjaan cenderung mengalir ke biaya yang
lebihrendah yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan, meskipun
serikat buruh, politikus, dan
pemimpin komunitas lokal melihat ekspor pekerjaan berakibat buruk bagi pasar
tenaga kerja di negara asal. Manajer menghadapi tugas yang sulituntuk
menyeimbangkan kepentingan organisasinya dengan tanggung jawabnya
padakomunitas tempat mereka beroperasi.
f. Beradaptasi dengan Budaya yang Berbeda dan Norma-Norma Peraturan
Manajer dari anak perusahaan diluar negeri perlu menyadari peraturan
finansial dan hukum yang unik yang diterapkan pada “perusahaan tamu” jika
tidak ingin berisikomelanggarnya, yang bahkan dapat memberikan konsekuensi
politis dan ekonomis.Pelanggaran demikian dapat memiliki implikasi, bagi operasi
mereka dinegara itu dan juga terhadap hubungan politis kedua negara. Selain itu,
manajer perlu peka terhadap
perbedaan peraturan pada pesaingnya di negara tersebut; sering kali, hukummemberik
an keuntungan finansial yang signifikan pada perusahaan nasionaldibandingkan anak
perusahaan asing.
g. Mengelola Keragaman Tenaga Kerja
Salah satu tantangan yang paling penting untuk organisasi adalah
keragamantenaga kerja, konsep bahwa organisasi menjadi semakin heterogen dari
segi jeniskelamin, umur, ras, etnis, orientasi seksual, dan inklusi kelompok sebaran
lainnya. Jikaglobalisasi fokus pada perbedaan-perbedaan di antara orang-orang dari
negara-negarayang berbeda, maka keragaman tenaga kerja membahas perbedaan di
antara orang-orang dalam suatu negara.Keragaman tenaga kerja mengakui tenaga
kerja pria dan wanita, banyak kelompokras dan etnis, individu dengan kemampuan
fisik dan psikologi yang beragam, sertaorang-orang dengan umur dan orientasi
seksual yang berbeda. Mengelola keragamanini merupakan perhatian global.
h. Meningkatkan Layanan Pelanggan
Pekerja layanan termasuk perwakilan pembantu teknis, pekerja konter cepat
saji, pegawai penjualan, perawat, teknisi perbaikan mobil, konsultan, perencana
keuangan,dan pramugari. Karakteristik bersama dari pekerjaan mereka adalah
interaksisubstansial dengan pelanggan organisasi. Perilaku organisasi dapat
membantu manajermeningkatkan kesuksesan interaksi ini dengan menunjukkan
bagaimana sikap dan perilaku pekerja memengaruhi kepuasan pelanggan.Manajemen
perlu menciptakan sebuah budaya responsive pelanggan. Perilakuorganisasi dapat
memberikan panduan yang memadai dalam membantu manajermenciptakan budaya
tersebut yaitu pekerja ramah dan tulus, mudah dihubungi, berpengetahuan,
cepat dalam merespons kebutuhan pelanggan, serta bersediamelakuakan apa yang
perlu untuk menyenangkan pelanggan.
i. Meningkatkan Keterampilan Bermasyarakat
Meningkatkan keterampilan bermasyarakat dapat menjelaskan dan
memprediksi perilaku orang di tempat kerja. Selain itu juga akan memperoleh
pandangan mengenaiketerampilan orang spesifik yang dapat digunakan dalam
pekerjaan. Misalnya, belajarcara mendesain pekerjaan-pekerjaan yang memotivasi,
teknik-teknik meningkatkankemampuan mendengar, dan bagaimana menciptakan tim
yang efektif.
j. Bekerja dalam Organisasi Jaringan
Organisasi jaringan memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi
dan bekerja bersama-sama meskipun terpisah jarak jauh. Pekerjaan manajer organisasi
jaringanadalah memotivasi dan memimpin orang-orang dan membuat keputusan
kolaboratif online membutuhkan teknik-teknik yang berbeda dibandingkan saat
individu hadirsecara fisik disuatu lokasi tunggal. Dengan semakin banyak pekerja
melakukantugasnya melalui hubungan jaringan dengan orang lain, manajer
harusmengembangkan keterampilan baru. Perilaku organisasi dapat memberikan
pandangan berharga untuk membantu memperoleh keterampilan-keterampilan
tersebut.
k. Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja saat Bekerja
Satu tantangan terbesar untuk memelihara kesejahteraan pekerja adalah
realitas baru yang banyak pekerja tidak akan pernah dapat hindari dari tempat kerja vi
rtual.Teknologi komunikasi memungkinkan banyak pekerja teknis dan
profesionalmelakukan pekerjaanya dari rumah tetapi itu juga berarti banyak merasa
bahwamereka tidak pernah benar-benar mendapatkan istirahat. Tantangan lainnya
adalah bahwa organisasi meminta pekerja untuk siaga dalam waktu yang lebih lama.
l. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Meskipun tekanan kompetitif dikebanyakan organisasi semakin kuat
darisebelumnya, beberapa organisasi mencoba merealisasikan suatu
keunggulan kompetitifdengan mendorong sebuah lingkungan kerja yang positif.
Kadang-kadang merekamelakukan hal ini dengan menciptakan lingkungan kerja fisik
yang menyenangkan dengan lokasi kerja modern menarik, tempat kerja “menarik”
seperti komitmen bersama untuk inisiatif keberlanjutan lingkungan seperti daur
ulang.Sebuah area pertumbuhan nyata dalam riset perilaku organisasi
adalah pembelajaran organisasi positif (disebut juga perilaku organisasi positif), yang
mempelajari bagaimana organisasi mengembangkan kekuatan manusia
mendorongvitalitas dan kegembiraan serta menampilkan potensi. Beberapa variabel
independenkunci dalam riset perilaku organisasi positif adalah keterlibatan, harapan,
optimisme,dan kegembiraan dalam wajah ketegangan.
m. Meningkatkan Perilaku Etis
Dalam sebuah dunia organisasi dengan karakter pemotongan,
ekspektasi produktivitas yang meningkat, dan kompetisis yang ketat, tidak
menunjukkan
banyak pekerja merasa tekanan untuk melakukan jalan pintas, melanggar peraturan, d
anterlibat dalam praktik-praktik lain yang dipertanyakan.Manajer saat ini harus
menciptakan iklim yang sehat secara etis untuk pekerjalainnya, yang mereka dapat
melakukan pekerjaannya secara produktif denganambiguitas minimal mengenai
perilaku yang benar versus yang salah. Perusahaan yangmempromosikan sebuah misi
etis yang kuat, mendorong pekerja untuk berperilakudengan integritas, dan
memberikan kepemimpinan kuat yang dapat memengaruhikeputusan pekerja untuk
berperilaku etis.
MOTIVASI
Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual.
Stoner mengemukakan 4 asumsi dasar motivasi :
- Motivasi adalah hal-hal yang baik
- Motivasi adalah satu dari beberapa faktor yang menentukan prestasi kerja seseorang
- Motivasi bisa habis, perlu ditambah suatu waktu.
- Motivasi adalah alat yang dipakai manajemen
TEORI MOTIVASI
I. TEORI JENJANG MASLOW
Teori X dan Y
Teori X
 Pegawai secara inheren tidak menyukai kerja dan bilamana dimungkinkan akan
mencoba menghindarinya.
 Karena peg. tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi, atau diancam dgn
hukuman.
 Pegawai akan menghindari tnggjwb dan pencari pengarahan formal bilamana
dimungkinkan.

 Kebanyakan pegawai meletakkan keamanan di atas semua faktor lain yang dikaitkan
dengan kerja.
Teori Y
 Pegawai dapat memandang kerja,sama wajarnya seperti istirahat dan bermain.
 Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komitmen
pada sasaran.
 Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, bahkan mengusahakan tanggung
jawab.
 Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif tersebar meluas dalam populasi.
STRES KERJA
Stres adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan
kondisi seseorang. Beberapa indikator untuk mengukur tingkat stres :
1. Gejala fisiologis
2. Gejala psikologis
3. Gejala perilaku
potensi sumber stres :
1. Faktor lingkungan
2. Faktor organisasi
3. Faktor individu
Mengelola stres :
1. Pendekatan individu
- Pelaksanaan teknik-teknik manajemen waktu yang efektif
- Meningkatkan latihan fisik non kompetitif
- Pelatihan relaksasi
- Perluasan jaringan dukungan sosial
2. Pendekatan organisasional
- Memperbaiki mekanisme seleksi personil dan penempatan kerja
- Penggunaan sasaran yang realistis
- Perancangan ulang pekerjaan.
- Meningkatkan keterlibatan pegawai dalam pengambilan keputusan

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI


Kelompok didefinisikan sbg dua org atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta
saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.

Kelompok formal : adalah kelompok yang sengaja dibentuk dgn keputusan-keputusan


manajer melalui bagai organisasi untuk menyelesaikan suatu tujuan secara efektif dan efisien.
- Command group (tgs rutin org yg ditentukan oleh bagan organisasi)
- Task group (kepanitian u/ suatu kegiatan tertentu)

PERILAKU DAN PRESTASI KELOMPOK


Faktor-faktor eksternal yg menentukan prestasi kelompok.
- Strategi organisasi
- Struktur wewenang
- Peraturan
- Sumber-sumber organisasi
- Proses seleksi
- Penilaian prestasi dan sistem imbalan
- Budaya organisasi
- Faktor lingkungan fisik

KOHESIVITAS ORGANISASI
kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu organisasi. faktor-faktor
yang dapat meningkatkan kohesivitas/kepaduan dalam kelompok :
1. kesamaan nilai dan tujuan.
2. keberhasilan dalam mencapai tujuan.
3. status kelompok.
4. penyelesaian perbedaan.
5. kecocokan thd norma-norma.
6. persaingan kelompok.
Faktor-faktor yang dapat menurunkan kohesivitas/kepaduan.
1. ketidaksamaan ttg kepaduan.
2. besarnya anggota kelompok.
3. pengalaman yang tdk menyenangkan dgn anggota kelompok.
4. persaingan intern antar anggota kelompok
KEKUASAAN DAN POLITIK ORGANISASI.
Sumber kekuasaan yg berasal dari pelaku (French & Roven).
1. Kekuasaan legitimasi.
2. Kekuasaan Imbalan.
3. Kekuasaan paksaan.
4. kekuasaan ahli.
5. Kekuasaan referen
6. kekuasaan Informasi.
Taktik Untuk Memainkan Politik dalam Organisasi.
1. Meningkatkan ketidakmampuan mengganti.
2. Dekat dgn pemegang kekuasaan.
3. Membangun koalisi.
4. Mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
5. Menyerang pihak lawan
6. Memanipulasi informasi
7. Menciptakan dan menjaga image yg baik.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi didefinisikan sbg penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim
kepada penerima, baik lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi.
PROSES DAN UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Unsur-Unsur Komunikasi terdiri atas :
- Pengrim
- Pesan
- Saluran
- Penerima
- Penafsiran
- Umpan Balik
- Gangguan

ALIRAN KOMUNIKASI FORMAL DALAM ORGANISASI


1. Komunikasi dari atas ke bawah
2. Komunikasi dari bawah ke atas
3. Komunikasi horizontal
4. Komunikasi diagonal
HAMBATAN TERHADAP KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Menilai sumber
2. Penyaringan
3. Tekanan waktu
4. Mendengarkan secara selektif
5. Masalah bahasa
6. Bahasa kelompok
7. Beban komunikasi yang berlebih

Anda mungkin juga menyukai