Anda di halaman 1dari 4

PERILAKU ORGANISASI

Perilaku organisasi bisa terlihat dari bagaimana cara individu atau


sekelompok orang berperilaku dalam organisasinya. Mempelajari perilaku
organisasi sering kali ditujukan untuk mencari pemecahan masalah dalam lingkup
manajemen. Pada intinya, perilaku organisasi berkaitan dengan pengendalian
tingkah laku para anggotanya, serta upaya mencari atau meramalkan bagaimana
perilaku tiap individu yang dapat berpengaruh pada usaha yang ingin dicapai
organisasi.

Perilaku organisasi adalah suatu bidang terapan yang mempelajari tingkah


laku atau perilaku manusia dalam organisasi, mulai dari kapasitasnya sebagai
individu atau anggota kelompok, hingga hubungan yang relevan dengan organisasi.
Dalam bukunya yang berjudul Teori Perilaku Organisasi (2021), Marisi Butarbutar
dkk, mendefinisikan perilaku organisasi sebagai studi yang berkaitan dengan
perilaku inidividu dalam kelompok atau organisasi tertentu, yang menunjukkan
pengaruh antara individu dengan organisasi, maupun sebaliknya. Sederhananya,
perilaku organisasi merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana perilaku dan
hubungan para anggota organisasi, sebagai upaya mencapai tujuan yang
diinginkan.

Dalam perspektif system pengendalian manajemen, Edi Sukarno dalam


bukunya Sistem Pengendalian Manajemen (2002:11) mengemukakan bahwa
perilaku organisasi merupakan “crucial” untuk dapat memahami, menjelaskan,
memperkirakan dan memengaruhi/mengubah perilaku manusia yang terjadi di
organisasi tempat kerja. 

Pengertian ini mengandung tiga unsur pengertian yaitu 1) perilaku organisasi


mencermati tingkah laku yang kasat mata, seperti diskusi dengan teman kerja,
mengoperasikan komputer, menyusun laporan.; 2) perilaku organisasi mempelajari
tingkah laku manusia sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok
organisasi; 3) perilaku kelompok juga menganalisis perilaku kelompok dan
organisasi sendiri.

Dikutip dari buku Perilaku Organisasi (2020) karya Sukarman Purba, dkk,
bagi para manajer, mempelajari perilaku organisasi bertujuan untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, serta mengendalikan perilaku
anggotanya, supaya tujuan organisasi bisa tercapai secara optimal.

Mc Shane dan Glinow menjelaskan tiga tujuan mempelajari perilaku


organisasi, sebagai berikut:

1. Agar bisa memahami serta menjelaskan berbagai kejadian yang terjadi


dalam organisasi.
Mempelajari perilaku organisasi mempermudah pengembangan cara
berpikir tentang kejadian dalam lingkungan organisasi serta meramal
hal apa yang akan terjadi.

2. Agar bisa meramal dan menjelaskan kejadian yang terjadi dalam


organisasi.
Apabila sejumlah kejadian ditemui terjadi secara berulang, perlu
dilakukan identifikasi kekuatan serta kelemahan yang menjadi
penyebab mengapa kejadian tersebut terus berulang. Dengan proses
identifikasi, lingkungan organisasi akan menjadi lebih stabil.

3. Mempelajari perilaku organisasi guna mengendalikan perilaku dalam


organisasi.
Jika manajer atau pimipinan bisa memahami serta menjelaskan dengan
cermat berbagai perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka pihak
pengambil keputusan bisa memutuskan dan menciptakan perilaku yang
diinginkan, serta mengurangi perilaku yang ingin dihindari.

Ruang lingkup organisasi metode menyangkut efisiensi prosedur tata cara


kerja yang dipakai dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Pengertian
organisasi dan metode antara manajemen, organisasi, dan tata cara kerja
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Artinya, jika tata cara
kerjanya sudah efisien maka diharapkan kegiatan pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen dalam organisasi akan berjalan lancar. Dalam hal ini, sifat dan maksud
organisasi metode adalah pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang
berusaha memajukan tata cara kerja yang dipergunakan untuk pencapaian efisiensi
yang maksimal pada sebuah organisasi.
Dengan melihat maksud, sifat organisasi, dan metode yang merupakan
pelayanan bagi manajer dan administrasi dalam melaksanakan fungsi manajemen,
maka organisasi dan metode merupakan bantuan teknis dan praktis dalam
pelaksanaan teori-teori organisasi dan manajemen. Sehingga dapat dipahami
bahwa ruang lingkup kajian perilaku organisasi adalah hal-hal yang menyangkut
bidang-bidang khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luas
scopenya. Perilaku organisasi sangat penting digunakan dalam ruang lingkup
keorganisasian karena perilaku organisasi dapat mengetahui karakter para
pelakunya.

Perilaku organisasi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang


perilaku individu dalam kelompok organisasi yang berhubungan langsung dengan
ilmu-ilmu yang lainnya. Organisasi merupakan suatu tempat berkumpulnya
sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, memiliki eksistensi dalam
pencapaiannya. Maka dari itu, perilaku organisasi sangat berguna untuk
mengetahui sifat-sifat/karakter apa saja yang dibutuhkan dalam berperilaku di
organisasi.

Mengutip Larry L. Cummings, dalam buku Perilaku Organisasi: Konsep


Dasar dan Aplikasinya karya Miftah Thoha (2007:7) memberikan suatu analisa
perbedaan antara perilaku organisasi dengan disiplin lain yang erat hubungannya
dengan ilmu perilaku.

1. Perbedaan antara Perilaku Organisasi dengan Psikologi Organisasi


antara lain, psikologi organisasi membatasi konstruksi penjelasannya
pada tingkat psikologi saja, akan tetapi Perilaku Organisasi konstruksi
penjelasannya berasal dari multi disiplin. Kesamaan keduanya ialah
kedua bidang tersebut menjelaskan perilaku orang-orang di dalam suatu
organisasi.

2. Perbedaan antara Perilaku Organisasi dengan Teori Organisasi


didasarkan pada dua perbedaan antaranya unit analisanya dan pusat
variabel tak bebas. Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu studi
dari tingkah laku individu dan kelompok di dalam suatu organisasi dan
penerapan dari ilmu pengetahuan tertentu. Teori organisasi adalah studi
tentang susunan, proses, dan hasil-hasil dari organisasi itu sendiri.
3. Perbedaan antara Perilaku Organisasi dengan Personnel dan
Human Resourcer adalah bahwa Perilaku Organisasi lebih
menekankan pada orientasi konsep, sedangkan Personnel dan Human
Resources (P&HR) menekankan pada teknik dan teknologi. Variabel-
variabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi-reaksi yang
efektif dalam organisasi, seringkali muncul pada keduanya. Personnel
dan Human Resourcer (P&HR) nampaknya berada pada permukaan
antara organisasi dan individu, dengan menekankan pada
pengembangan dan pelaksanaan system pengangkatan, pengembangan,
dan motivasi dan individu-individu di dalam suatu organisasi.

Anda mungkin juga menyukai