Maryadi
mydshimsi@gmail.com
abstrak
1. Pendahuluan
Dalam setiap usaha bersama akan lebih efektif dan efesien
apabila usaha itu dilakukan dalam satu organisasi dan pengelolaan yang
dilakukan dengan cara-cara tertentu berdasarkan pemikiran dan penilaian
ilmiah. Masyarakat cenderung berkembang kearah kehidupan yang
makin terorganisir, sehingga manajemen disitu makin berperan. Setiap
organisasi itu dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik,
maka perlu pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik organisasi
masing-masing.
Organisasi adalah pola hubungan, banyak hubungan yang saling
terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang dengan
IQRA’ 101
pengarahan dari manager untuk mencapai sasaran Bersama. Sasaran ini
merupakan hasil dari proses pembuatan keputusan. Anggota sebuah
organisasi memerlukan kerangka kerja yang stabil dan dapat dipahami,
yang menjadi landasan mereka bekerjasama kearah sasaran organisasi.
Proses manajerial dari pengorganisasian termasuk pembuatan keputusan
mengenai penciptaan kerangka kerja semacam ini sehingga organisasi
tersebut dapat bertahan dari keadaan yang baik pada masa kini dan masa
yang akan datang.
2. Pembahasan
a. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian
Pengorganisasian berasal dari kata organizing yaitu
pembagian kerja. Organizing berasal dari kata organize yang
berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang
diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungan satu sama
lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Organisasi
diartikan menggambarkan pola-pola, skema atau bagan yang
menunjukkan garis-garis perintah perintah, kedudukan karyawan,
hubungan-hubungan yang ada dan lain sebagainya.
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan
suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi adalah alat atau
wadah yang statis. Hasil dari pengorganisasian adalah organisasi.
Pengorganisasian diproses oleh organisator, yang dalam hal ini
jika diterapkan dalam sekolah organisatornya adalah kepala
sekolah. Jika pengorganisasian baik, maka organisasipun akan
baik dan tujuanpun relatif mudah dicapai. 1
Pengorganisasian dapat diartikan juga sebagai keseluruhan
proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,
tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa, sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
1
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta:
Bumi Aksara, edisi revisi, 2006) hal. 118
IQRA’ 102
Kerjasama itulah yang menetapkan adanya eksistensi organisasis.
Tanpa adanya kerjasama walaupun orang-orang itu berkumpul
Bersama tidak dinamakan organisasi. Terdapat berbagai defenisi
organisasi yang dikemukakan oleh para pakar organisasi, antara
lain :
1. Luther Gulick. Organisasi adalah alat yang saling
berhubungan dalam satuan kerja yang memberikan kepada
mereka orang-orang yang ditempatkan dalam struktur
wewenang, sehingga pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh
perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau
dari puncak sampai ke bawah dalam keseluruhan badan usaha.
2
2
Soebagio Atmodiworo, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Ardadizya
Jaya, 2005), hal. 100
3
Malayu, S.P. Hasibuan
IQRA’ 103
maka fungsi koordinasi merupakan suatu keharusan bagi pimpinan
Pendidikan. 4
Organisasi merupakan sistem terbuka, yang didalamnya
tercermin adanya komponen-komponen dan sub-sub komponen :
1. Input, meliputi material, perlengkapan, fasilitas, sumber
daya manusia, dana, peraturan dan ketentuan.
2. Proses transformasi, mencakup sumber fisik dan SDM
yang diperoleh melalui lingkungan eksternal.
3. Output, meliputi hasil yang berupa barang (materials) atau
berupa pelayanan (services)
4
Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka al-Husna,
2003) hal. 206
IQRA’ 104
Termasuk dalam kelompok ini adalah Lembaga-lembaga
negara.
c. Prilaku Organisasi
Dalam proses Kerjasama dua orang atau lebih terdapat bermacam-
macam perilaku individu dan organisasi. Manusia dalam
organisasi berinteraksi baik dengan sesama individu maupun
dengan kelompok organisasinya. Hal inilah yang merupakan
bagian dari teori perilaku organisasi. Adapun kerangka prilaku
organisasi adalah sebagai berikut :5
Sifat-Sifat
Pribadi
Pengalaman Latar Belakang
Pribadi Masa
Lampau
Prilaku Manusia dalam
organisasi
Organisasi
Lingkungan Organisasi
Organisasi
5
Sukardji, Manajemen Pendidikan Pada Madrasah, (Jakarta: 2004), hal
39
IQRA’ 105
interdisipliner yang mempengaruhi perilaku organisasi adalah
psikologi, sosiologi, psikologi sosial, ilmu politik, antropologi,
ekonomi, Kesehatan, agama serta administrasi.
d. Organisasi yang efektif
Organisasi yang efektif adalah organisasi yang berhasil,
baik dalam penampilan dan pemeliharaan sumber daya manusia,
karena hal ini adalah kunci keberhasilan kelompok
kerja/organisasi. Penampilan dan pemeliharaan yang rendah jelas
merupakan kerugian bagi organisasi, kelompok dan angota
kelompok. Proses kelompok sebagai alat melalui sumber
bermacam-macam dan bervariasi input diolah dan
ditransformasikan menjadi kelompok output.
Menurut Lappit dan Schmidt, siklus kehidupan organisasi
digambarkan melalui 6 (enam) tahap perkembangan :
1. Terciptanya organisasi baru (creating e new
organization)
2. Hidup sebagai suatu sistem yang dapat berkembang
(surviving as aviable system)
3. Memperloleh stabilitas (gaining stability)
4. Memperoleh reputasi dan mengembangkan
kebanggaan (gaining reputation and developing
puide)
5. Memperoleh keunikan dan kemampuan adaptasi
(achieving uniqueness and adabtability)
6. Membantu masyarakat (contributing to society) 6
6
Ullrinch and Wiclard, Organization Theory and design (Ricard D.
Orwin: Inc. Homewood, Revisi Edition, 1980) hal. 419
IQRA’ 106
2. Organisasi mampu memenuhi dan memanfaatkan
segala sumber yang ada secara maksimal
3. Bawahan dan mitra kerja/usaha merasa puas
4. Terdapat kesepakatan antara anggota dalam organisasi
dari berbagai tingkatan terhadap apa yang akan dan
sedang dilakukan.
5. Organisasi memberikan pelayanan terhadap
kepentingan yang paling baik dari masyarakat. 7
7
Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002) hal. 56
IQRA’ 107
an pengorganisasian kelembagaan aparat pemerintah dapat
tercapai dengan baik. 8
Organisasi Pendidikan menurut sistem Pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam undang-undang sistem Pendidikan
nasional tahun 1989, meliputi unsur-unsur :
1. Berdasarkan jenjang Pendidikan, terdiri dari :
a. Pendidikan Pra Sekolah
b. Pendidikan Dasar
c. Pendidikan Menengah
d. Pendidikan Atas
e. Pendidikan Tinggi
2. Berdasarkan jalur Pendidikan, terdiri dari :
a. Organisasi Pendidikan jalur sekolah
b. Organisasi Pendidikan jalur luar sekolah
3. Berdasarkan jenis Pendidikan, yaitu :
a. Pendidikan umum
b. Pendidikan kejuruan
c. Pendidikan luar biasa
d. Pendidikan kedinasan
e. Pendidikan keagamaan
f. Pendidikan akademik
g. Pendidikan professional
4. Berdasarkan penyelenggaraan terdiri dari :
a. Pemerintah (mendiknas sebagai penanggung jawab,
Menteri dan Lembaga-lembaga Pendidikan lainnya)
8
Soebagio Atmodiwiro , Manajemen Pendidikan Indonesia,
(Jakarta: PT Ardadizya Jaya, 2005) hal 93
IQRA’ 108
b. Masyarakat (Yayasan, Badan Hukum perorangan atau
organisasi-organisasi dan Lembaga masyarakat
lainnya)9
f. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk organisasi. Dari sejak lahirnya
kedunia sudah merupakan anggota organisasi yaitu keluarga.
Menginjak usia sekolah, manusia memasuki organisasi sekolah.
Setelah lulus dan bekerja, manusia tetap menjadi anggota
organisasi ditempatnya bekerja dan berada dengan tujuan untuk
mengatasi kemampuan, kemauan dan sumber daya yang
dimilikinya dalam rangka mencapai tujuan yang dicitakan dan
dicintakan. Agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien, maka
manusia perlu menceburkan diri dalam organisasi. Dimana
organisasi merupakan wadah untuk sarana pengembangan
potensi diri, berlatih kepemimpinan, berlatih mengawasi dan juga
diawasi. Organisasi juga dapat dijadikan wadah untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia yang beraneka ragam, banyak
dan kompleks, menambah pergaulan dan untuk memanfaatkan
waktu luang dengan kegiatan yang positif dalam organisasi.
Dalam tulisan ini dipaparkan secara singkat mengenai
pengertian organisasi dan pengorganisasian. Berkaitan dengan hal
tersebut dalam sebuah literatur dijumpai istilah-istilah teori
organisasi, perilaku organisasi, pengembangan organisasi dan
pengembangan sumber daya manusia. Teori organisasi
merupakan teori makro, sedangkan perilaku organisasi merupakan
teori mikro. Praktek dari teori makro terdapat dalam
pengembangan organisasi, sedangkan pengembangan sumber
daya manusia merupakan praktek dari teori mikro.
Daftar Pustaka
9
Sukardji, op.cit
IQRA’ 109
Langgulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta:
Pustaka al-Husna, 2009)
IQRA’ 110