Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang
terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia
lainnya.Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan mahluk
social.Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan kemampuannya),
hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari tingkat yang sederhana,
hingga tingkat hubungan yang modern.Sebuah organisasi adalah pola hubungan
banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang,
dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen.
Organisasi identik dengan sekelompok Individu yang terstruktur dan sistematis
yang berada dalam sebuah sistem.pengorganisasian didefinisikan sebagai proses
kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-
sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai
peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian, seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi (manusia
dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga
organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan baik.
Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita kan melakukan suatu
organisasi. Oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari
organisasi, faktor yang mempengaruhi,  apa yang diperlukan pada
pengorganisasian, dan hasil riset pada pengorganisasian.

1
1.2  Rumusan Masalah
1. Apa definisi pengorganisasian dalam manajemen?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pengorgansasian manajemen?
3. Bagaimana prinsip dalam pengorganisasian manajemen?
4. Apa saja yang diperlukan dalam pengorganisasian manajemen?
5. Apa hasil riset metode – motede pengorganisasian dalam manajemen?

1.3  Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi pengorganisasian dalam manajemen
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pengorgansasian manajemen
3. Mengetahui prinsip dalam pengorganisasian manajemen
4. Mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam pengorganisasian manajemen
5. Mengetahui hasil riset metode – motede pengorganisasian dalam manajemen

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Pengorganisasian


Banyak pendapat menurut para ahli mengenai definisi dari
pengorganisasian, berikut pengertian pengorganisasian menuru para ahli :
a. Gr. Terry
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan – hubungan
kelakuan yang efektif antara orang – orang, sehingga mereka dapat bekerjasama
secara efisien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal
melaksanakan tugas –tugas tertentu dalam kondisi likungan tertentu guna
mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
b. Koontz & Donnell
Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan golongan kegiatan –
kegiatan yang diperlukan untuk tujuan – tujuan perusahaan, pengelompokan
kegiatan tersebut kedalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer
serta melimpahkan wewenang untuk melaksanakannya.
c. Sp Hasibuan
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan
pengaturan bermacam – macam aktifitas yang diperelukan untuk mencapai
tujuan, menempatkan orang – orang pada setiap aktifitas, menyediakan alat – alat
yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan
kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas tersebut.
d. Menurut Cefto Samuel C
The proccess of establishing ordrly uses for all oeganizational's resources.
(pengorganisasian merupakan proses mengatur semua kegiatan secara sistematis
dalam mengelola sumber daya)
e. Menurut Williams Chuck

3
Deciding where decision will be made, who will do that jobs and task,
and who will work for whom. (memutuskan dimana keputusan akan dibuat, siapa
yang akan  melakukan pekerjaan dan tugas itu,  dan siapa yang  akan bekerja
serta untuk siapa mpekerjaan itu dilakukan)
f. Menurut Daft Richard
Pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan pemanfaatan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan stategis.
Secara umum pengorganisasian merupakan proses pengelompokan
kegiatan terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi kegiatan
baik vertical maupun horizontal yang di lakukan oleh tenaga keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-
tugas yang harus dilakukan.
Pengorganisasian ada dalam berbagai bidang salah satunya dalam
keperawatan. Pengertian pengorganisasian dalam keperawatan ialah sistem yang
mengatur personil atau staff yang ada dalam rencana tersebut supaya berlagsung
sesuai dengan rencana dan tujuan yang di capai guna mencapai tujuan dalam
organisasi.
Beberapa manfaat organisasi yaitu:
a. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih
efektif dengan adanya organisasi yang baik.
b. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini
ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk
masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan,
akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
c. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan.Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup,
berorganisasi dapat menjadi solusi.
d. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang
seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran

4
penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang
nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian
terdiri dari lima langkah:
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi
b. Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan
memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
c. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan
efisien
d. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi
dalam satu kesatuan yang harmonis
e. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengorganisasian


Faktor yang mempengaruhi pengorganisasian di bedakan menjadi dua,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Berikut penjelasan dua faktor tersebut :
1. Faktor Intern
Pengaruh internal merupakan faktor yang berasal dari dalam organisasi
itu sendiri baik dari pimpinan, karyawan, dan aspek yang menjadi internal suatu
organisasi. Faktor internal merupakan faktor yang sangat crucial karena dapat
berdampak besar bagi organisasi, dampaknya dapat berupa kemajuan maupun
keruntuhan dan kegagalan organisasi tersebut.
a. Perubahan kebijakan pemimpin
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan
yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang

5
pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam
menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, maupun atasan pimpinan
itu sendiri.
b. Perubahan tujuan
c. Pemekaran atau perluasan wilayah organisasi
d. Volume kegiatan yang bertambah banyak
e. Tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota organisasi
f. Sikap dan Perilaku dari para anggota organisasi
g. Berbagai macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam
organisasi.
2   Faktor ekstern
Pengaruh Eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
organisasi.faktor eksternal juga dapat memberikan dampak bagi organisasi
tersebut, namun apabila internal organisasi dapat mempertahankan konsep
pemikiran serta pandangan terhadap tujuan organisasi, faktor eksternal tidak
begitu berpengaruh.
a. Budaya
Adanya konsep budaya yang dikembangkan oleh pakar oraganisasi
menjadi bagian yang erat kaitannya dengan aspek-aspek pengembangan
organisasi.Maka muncullah istilah “Budaya Organisasi”.secara sederhana budaya
organisasi dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai dan cara bertindak yang dianut
organisasi (beserta para anggotanya) dalam hubungannya dengan pihak luar.
Secara umum, perusahaan atau organisasi terdiri dari sejumlah orang dengan
latar belakang kepribadian, emosi dan ego yang beragam.Hasil penjumlahan dan
interaksi berbagai orang tersebut membentuk budaya organisasi.
b. Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input
menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk

6
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk
atau jasa.
c. Lingkungan
Organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu
berubah.Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis -tak
banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah.Misalnya, tidak muncul
pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak
banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin
memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan
yang sangat dinamis - peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi
bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan baku,
preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya.
Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian
bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis.
d. Pemerintah
Pemerintah juga mempengaruhi organisasi terhadap aturan dan regulasi
yang membatasi organisasi tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan. Aturan-aturan dan regulasi tersebut meliputi berbagai hal,
misalnya regulasi tentang ketentuan upah minimum pada suatu daerah,
perlindungan terhadap lingkungan hidup, hubungan burah dan majikan, dan
berbagai regulasi lainnya.

2.3 Prinsip Pada Pengorganisasian


Berikut ini adalah prinsip dari pengorganisasian :
1. Perumusan Tujuan.  Tujuan organisasi harus dirumuskan dengan jelas.
Tujuan yang akan memandu setiap orang dalam organisasi. Semakin jelas
tujuan yang akan diraih maka semakin mudah pula organisasi menentukan
langkah yang tepat.

7
2. Departementasi. Penyusunan bagian-bagian yang akan menjalankan tugas-
tugas sesuai bidang tertentu. Dapat dilakukan dengan mengelompokkan
tugas-tugas sejenis.
3. Pembagian kerja. Setelah dilakukan departemetasi perlu pengisian aktifitas
kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing Koordinasi. Koordinasi
dimaksudkan untuk mencapai keselarasan dalam organisasi
4. Kesatuan perintah. Masing-masing pejabat dalam hirarki yang berlaku hanya
bertanggungjawab kepada satu atasan tertentu dan hanya menerima perintah
darinya.
5. Fleksibilitas. Organisasi semestinya menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya. Perubahan tersebut antara lain mencakup revisi tujuan, teknologi,
SDM yang spesialis.
6. Berkesinambungan. Organisasi setelah dibentuk diharapkan terus beroperasi
dan memenuhi kebutuhan stakeholders-nya.
7. Keseimbangan. Bagian atau satuan dalam organisasi yang memiliki peran
yang sama pentingnya harus ditempatkan pada level yang sama pula.
8. Koordinasi. Koordinasi dimaksudkan untuk mencapai keselarasan dalam
organisasi.
9. Pelimpahan wewenang. Pelimpahan kewenangan dari pejabat yang lebih
tinggi ke pejabat yang lebih rendah atau antar pejabat yang setara.
10. Rentang kendali (span of control). Merupakan jumlah bawahan yang
dipimpin dengan baik oleh seorang pemimpin di atasnya.
11. Jenjang organisasi/hiraki. Menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang
perlu dilewati dalam menentukan sebuah keputusan.
12. Pemisahan fungsi lini dan staf.Fungsi lini seharusnya dipisahkan dengan
fungsi staff walaupun mereka memiliki karakter yang mirip.Fungsi lini
langsung terhubung dengan kegiatan operasi sedangkan fungsi staf adalah
pelengkap dari fungsi lini.Fungsi ini harus dikoordinaiskan jika dibutuhkan
tetapi secara normal harus dipisahkan.

8
13. Efisiensi. Struktur organisasi seharusnya mampu untuk meningkatkan fungsi
secara lebih efisien.Untuk itu, struktur harus sesuai dengan nature, ukuran,
aktifvitas, dll dari organisasi.
14. Prinsip pengecualian. Eksekutif pada level yang level lebih tinggi sibuk
dengan hal-hal yang penting dan memiliki batas waktu untuk mempelajari
hal-hal administratif rutin. Masalah yang sangat rumit dan luar biasa
kompleks harus diselesaikan oleh top management dan masalah rutin harus
dihadapi oleh eksekutif yunior pada tingkat yang lebih rendah. Lebih dari
itu, waktu dari top management ditabung. Mereka dapat mempergunakan
waktu mereka untuk menghadapi masalah yang lebih penting dan kompleks.
15. Chain of command. Prinsip dari chain of command adalah batas kewenangan
dari kepala eksekutif kepada atasan level pertama sudah didefinisikan
dengan jelas. Batas kewenangan harus didefinisikan dengan wajar untuk
menghindari kebingungan.
16. Simple/sederhana. Struktur organisasi harus dibuat sederhana untuk
pemahaman yang lebih jelas dari karyawan.Struktur juga seharusnya lebih
mudah untuk diatur. Komunikasi internal akan lebih mudah jika struktur
organisasi lebih sederhana. Struktur organisasi harus sesederhana mungkin.

2.4 Hal Yang Diperlukan Pada Pengorganisasian


a. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja.
Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak
sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
b. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight
atauflight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara
nalurimanusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan
tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang

9
ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain
tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau
pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu kriteria yang dapat dipakai
sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan
dari tugas tersebut. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas
untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan
bagi yang melakukannya.
c. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain,
setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling
menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara
hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena
hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung
serta dukungan antara sesama anggota team.
d. Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu
tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk
membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi
tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi
kerja yang tinggi.
e. Kesempatan Untuk Maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan
diri,mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju
kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa
team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal
tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini

10
penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi
individu dalam meningkatkan harga diri.
f. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan
penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team.Leader berperan
dalam menciptakan kondisi kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan
harmonis.Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat
menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas.

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Riset Metode Pengorganisasian


Dalam menjalankan tugas dalam tindakan asuhan keperawatan kepada
pasien di ruangan, ada beberapa metode yang dapat dilakukan perawat yang ada
di ruangan. Sebuah riset yang dilakukan pada satu ruangan di rumah sakit dengan
melakukan beberapa metode pengorganisasian untuk manajemen di ruangan
tersebut. Berikut metode dan hasil dari penggunaan metode pengorganisasiannya:
a. Metode Kasus
Metode ini merupakan metode penugasan yang paling tua karena metode
ini pemberian asuhan keperawatan yang pertama kali digunakan. Pada metode
ini, seorang perawat bertugas dan bertanggung jawab merawat satu pasien selama
periode dinas (Sitorus,2006) metode ini biasa diterapkan di ruang perawatan
intensif.
b. Metode Fungsional
Metode penugasan fungsional merupakan metode pemberian asuhan
keperawtan yang menekankan pada penyelesaian tugas dan prosedur
(Sitorus,2006). Prioritas utama metode ini adalah pemenuhan kebutuhan fisik,
sehingga kurang memperhtikan kebutuhan manusia secara holistik dan
komprehensif.
Pada metode ini, seorang kepala ruangan membawahi secara langsung
perawat-perawat pelaksana yang ada di ruangan tersebut. Peran perawat pada
metode ini adalah melakukan tindakan sesuai dengan spesifikasi atau spesialisasi
yang dimilikinya.
KELEBIHAN KELEMAHAN
1.      Efisien,terutama untuk 1.      Kepala ruang kurang waktu
ruangan yang mempunyai untuk dapat memberikan masukan

12
jumlah tenaga perawat yang kepada perawat tentang bagaimana
minimal atau sedikit. cara memberikan asuhan keperawatan
2.      Perawat mempunyai yang terbaik.
keahlian atau spesialisasi 2.      Setiap perawat tidak dapat
tindakan tertentu memberikan asuhan secara
komprehensif.
3.      Komunikasi antar perawat
sangat terbatas.
4.      Prioritas hanya kebutuhan fisik
sehingga tidak komprehensif.
5.      Pemberian asuhan keperawatan
terfrakmentasi.
6.      Kepuasan pasien sulit tercapai.
7.      Kepuasan perawat selaku
pemberi perawatan sulit tercapai.

c. Metode Tim
Menurut Douglas (1992), metode tim adalah metode pemberian asuhan
keperawatan yang mencirikan bahwa sekelompok tenaga keperawatan yang
memberikan asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat professional
yang sering di sebut dengan ”Ketua Tim”. Selain itu sitorus(2006) juga
menyampaikan bahwa dengan metode penugasan tim, setiap anggota kelompok
atautim mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dalam menrencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi
bertanggung jawab yang tinngi serta dalam metode ini perawat pelaksana murni
dalam menjalankan asuhan keperawatan.

13
KELEBIHAN KELEMAHAN
1.      Pelayanan keperawatan 1.      Kegiatan-kegiatan konferens
yang komprehensif. memerlukan waktu yang cukup lama
2.      Proses keperawatan dapat sehingga kegiatan konferens tidak
diterapkan. akan dapat dilaksanakan jika dalam
3.      Metode tim memungkinkan kondidi sibuk.
untuk dapat bekerja lebih efektif 2.      Jika jumlah perawat sedikit,
dan efisien. menyebabkan pre-conference dan
4.      Metode tim memunginkan post-conference mungkin tidak dapat
untuk dapat bekerjasama antar dilaksanakan. Untuk kegiatan pre-
tim. conference dan post-conference,
5.      Metode tim memungkinkan setiap tim minimal terdiri dari 2
tingginya kepuasan pasien orang
terhadap pelayanan keperawatan.
6.      Metode tim meningkatkan
motivasi dan kepuasan perawat
sebagai pemberi pelayanan
keperawatan.

d. Metode Primer
Metode keperawat primer adalah suatu metode pemberian asuhan
keperawatan yang mempunyai karakteristik continuitas dan komprehensif dalam
pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat yang
bertanggung jawab dalam merencanakan, melakukan, dan mengoordinasi selama
pasien dirawat diruang perawatan.
Perawat yang bertanggung jawab selama 24 jam atas pasien-pasiennya
tadi disebut “Perawat Primer”.
KELEBIHAN KELEMAHAN

14
1.      Akuntabilitas Dibutuhkan perawat yang benar-
2.      Otonomi benar – benar mempunyai
3.      Advocasi pengalaman, pengetahuan, sikap,
4.      Continuitas dan kemampuan (Skill) yang
5.      Komprehensif mumpuni.
6.      Komunikasi
7.      Koordinasi
8.      Kolaborasi
9.      Komitmen
10.  Kepuasan pasien
11.  Kepuasan perawat
12.  Kepuasan dokter
13.  Kepuasan rumah sakit
14.  Penghargaan
15.  Kesempatan untuk
mengembangkan diri.

3.2 Hasil Riset


Sesuai hasil riset metode pemberian asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien di ruang rawat inap, yang dapat digunakan dan menghasilkan
pelayanan yang baik yaitu metode kasus dan metode pelayanan primer. Pada
metode kasus, pasien dapat pelayanan yang baik dan perawat dapat mendapatkan
informasi atau hasil yang akurat. Pada metode pelayanan primer, pasien dapat
pelayanan yang baik dan perawat dapat mendapatkan informasi atau hasil yang
akurat serta tim medis lain juga mendapatkan informasi terkait dengan kondisi
pasien dan asuhan keperawatan yang diberikan.

15
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berikut kesimpulan dari makalah ini :
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatan terhadap
tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi kegiatan baik vertical
maupun horizontal yang di lakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan.
Faktor yang mempengaruhi pengorganisasian di bedakan menjadi dua,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. prinsip dari pengorganisasian :
perumusan tujuan,departementasi. pembagian kerja, kesatuan perintah,
fleksibilitas, berkesinambungan, keseimbangan, koordinasi, pelimpahan
wewenang, rentang kendali, pemisahan fungsi lini dan staf, efisiensi, prinsip
pengecualian, chain of command ,dan simple/sederhana
Hal yang diperlukan pada pengorganisasian antara lain: tujuan,
tantangan, keakraban, tanggung jawab, kesempatan untuk maju dan
kepemimpinan. Hasil riset yang didapat menunjukkan metode kasus dan
metode pelayanan primer cocok di gunakan pada ruang rawat inap intensif.

4.2 Saran
Pengorganisasian sangat penting bagi jalannya manajemen pada bidang
apapun, maka sebaiknya pengorganisasian dapat diperbaiki agar lebih sempurna
untuk menjalankan manajemennya. Mengingat pentingnya pengorganisasian
maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan di pahami sebaik – baiknya.
Setelah memahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk
actual di lapangan

17

Anda mungkin juga menyukai