Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keberadaan organisasi sangat penting bagi manusia karena merupakan alat untuk
mencapai tujuan hidup yang diinginkannya. Melalui organisasi, manusia akan bekerja,
dan menunjukkan eksistensinya agar bisa mencapai kepuasan terhadap apa yang telah
menjadi tujuannya. Untuk mencapai produktifitas dan kepuasan dalam bekerja itulah,
maka sebuah organisasi membutuhkan manajemen sebagai alat atau seni mengelola
organisasi agar bisa berjalan dengan efisien (berdaya guna), efektif (berhasil guna), dan
bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut beberapa ahli, seperti Richard L. Daft sebagai proses pencapaian sasaran-
sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Hal senada
juga diungkapkan oleh James A.F. Stoner yang mengatakan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota dan
penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sebagaimana yang telah di jelaskan, bahwa salah satu cara agar sasaran-sasaran
organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka diperlukan lah
pengroganisasian (organizing). Pengroganisasian (organizing) merupakan merupakan
proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada
orang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta
mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan
menurut T. Hani Handoko pengorganisasian merupakan proses dan kegiatan untuk: 1)
penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi, 2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau
kelompok kerja yang dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, 3) penugasan
tanggungjawab tertentu, dan 4) mendelegasikan wewenang yang diperlukan kepada
individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur
formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi, dan dikoordinasikan.
Makalah ini akan berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses pengorganisasian.
Kemudian memperkenalkan konsep pengorganisasian dan menyajikan sejumlah
pendekatan untuk mengefektifkan pengorganisasian dari berbagai jenis. Pengorganisasian
dalam Manajemen merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.

1
1.2 Rumusan masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah-
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian pengorganisasian ?
2. Apa fungsi dan tujuan pengorganisasian ?
3. Bagaimana proses perancangan pengorganisaian ?
4. Apa pengertian struktur organisasi ?
5. Apa fungsi struktur organisasi ?
6. Apa pengertian bagan struktur organsasi ?
7. Apa saja bentuk-bentuk struktur organisasi ?

1.3 Tujuan :
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa paham mengenai arti
pengorganisasian dan struktur organisasi yang diharapkan dapat juga bermanfaat bagi
para pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat :
Manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
2. Mengkaji ilmu Pengorganisasian.
3. Mengetahui Struktur Organisasi berserta rancangan struktur organisasi
4. Mengetahui desain organisasi yang umum dalam struktur organisasi
5. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang pengorganisasian
dan struktur organisasi yang baik dan benar
1.4.1.1.1.1.1

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu
ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang
seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif
sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap
pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang
untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan
dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk
mengerjakan tugas tersebut.

A.1 Definisi Pengorganisasian


Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai pengorganisasian, ada yang satu sama
lain sama, dan ada pula yang berbeda. Berikut ini beberapa definisi tentang pengorganisasian.
1. Stoner dan Walker (1986) : Pengorganisasian merupakan satu proses di mana aktivitas
kerja disusun dan dialihkan kepada sumber tenaga untuk mencapai tujuan sebuah
organisasi.

2. Jaafar Muhammad (1992) : Pengorganisasian adalah penyusunan sumber-sumber


organisasi dalam bentuk kesatuan dengan cara yang berkesan agar tujuan dan objektif
organisasi yang dirancang dapat dicapai.

3. Gatewood, Taylor, dan Farell : Pengorganisasian adalah aktivitas yang terlibat dalam
suatu struktur organisasi yang sesuai, memberi tugas kepada pekerja serta membentuk
hubungan yang berguna di antara pekerja dan tugas-tugas.

4. Certo (1997) : Fokus pertama pengorganisasian adalah menentukan aktivitas yang


akan dilakukan oleh sumber daya manusia dalam organisasi dan bagaimana SDM

3
tersebut dapat diselaraskan atau digabungkan dengan cara yang terbaik untuk
mencapai tujuan organisasi.

A.2 Fungsi dan Tujuan Perorganisasian

Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian sebagai Salah satu Fungsi Manajemen setelah kita telah


mempelajari perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen, tentunya kita harus
mempelajari fungsi manajemen lainnya. Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui
pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan
pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam
organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah
tercapainnya suatu tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh
setiap manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemendalam setiap organisasi.Fungsi
manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,yang sama pula pentingnya dengan fungsi
perencanaan karena dalam pengorganisasian seluruh sumber (resources) baik berupa manusia
maupun yang non manusia harus diatur dan padukan sedemikian rupa untuk berjalannnya
suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya. Pemahaman tentang pengorganisasian
sebagai salah satu fungsi manajemen,akan memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di
dalam organisasi tidak akan selesai,tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada
manusia yang berada di dalam organisasi tersebut,agar secara terus-menerus dapat
menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi
Pengorganisasian Di dalam Manajemen Menurut Prof. Dr. Arifin Abdulrachman dalam
bukunya Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum, ada 4 fungsi pengorganisasian,yaitu:
1. Mengatupekerjaan dan kerja sama sebaik-baiknya
2. Mencegah serta mengurangi kelambatan pekerjaan serta kesulitan dalam proses
pekerjaan
3. Mencegah dan mengurangi kesimpangsiuran pekerjaan
4. Membuat standar-standar kerja baru

Tujuan Pengorganisasian

Tidak cukup mengetahui tentang fungsi pengorganisasian dalam manajemen tetapi kita juga
harus tahu tentang tujuan pengorganisasiannya juga. Adapun tujuan dari pengorganisasian
ialah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan
pembagian tugas ini diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan sebuah
keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan.

Beberapa tujuan pengorganisasian yaitu antara lain :

Membantu koordinasi

4
Yakni memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi
dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. Koordinasi ini dibutuhkan ketika harus
membagi unit kerja yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam satu organisasi.

Memperlancar Pengawasan

Dapat membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota manajer yang


berkompetensi dalam setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan
dalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapat sasaran kerjanya
walaupun dengan lokasi yang tidak sama. Unit-unit operasional yang identik dapat disatukan
dengan sistem pengawasan yang identik pula secara terpadu.

Maksimalisasi manfaat spesialisasi

Pengorganisasian ini dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan
tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar dari keahlian dapat menghasilkan seebuah
produk yang berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan produk dapat memberikan kepuasan
dan akan memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna.

Penghematan biaya

Dengan melakukan pengorganisasian seseorang akan semakin mempertimbangkan segala


sesuatu hal yang akan merugikan, seseorang akan menganalisis dahulu agar apa yang
dikerjakannya dapat efisien dan bisa menghemat biaya bahkan seorang tersebut bisa jadi
bertambah profit baik gajinya ataupun upah.

Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia

Setiap orang pasti tidak akan mampu untuk hidup dan melakukan pekerjaannya seorang diri,
kita harus bisa saling melengkapi, mengurangi rasa materialistik dan harus mampu
menumbuhkan rasa saling membutuhkan, maka dari itu seorang manajer harus mampu
megadakan pendekatan sosial dengan penanaman rasa solidaritas dan menghilangkan sifat
individualismenya agar seorang pekerja tidak merasa dirinya terkotak-kotakkan oleh harta,
tahta dan jabatan.

A.3 MANFAAT PENGORGANISASIAN


Pengorganisasian bermanfaat untuk hal-hal berikut :
1) Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan.
2) Mengakibatkan adanya spesialisasi dalam melaksanakan tugas.
3) Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai
tujuan.

5
A.4 PROSES PENGORGANISASIAN

Proses pengorganisasian haruslah dilaksanakan dengan hati-hati dengan mempertimbangkan


beberapa aspek yang terkait dengan pekerjaan-pekerjaan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan, penetapan tugas bagi masing-masing individu, dll yang pada intinya
mengandung 5 langkah yakni:
1. Meninjau ulang Rencana dan Tujuan Organisasi untuk melihat aktifitas-aktifitas apa saja
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan untuk melaksanakan rencana tersebut
2. Menetapkan aktifitas-aktifitas pekerjaan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
(mendesain pekerjaan)
3. mengklasifikasikan dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang serupa dan saling
berkaitan (departemenisasi)
4. Memberikan penugasan dan delegasi kewenangan untuk melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan tersebut (Pendelegasian pekerjaan)
5. Menyusun hubungan hierarchi (vertikal dan horisontal) antar orang-orang di dalam
organisasi, agar terlihat jelas aliran tanggung-jawab dalam pembuatan keputusan dan
hubungan koordinasi antar bagian (Rentang manajemen dan rantai komando).

B. STRUKTUR ORGANISASI

B.1 Definisi struktur organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam
sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan
bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu
struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan,
saluran perintah maupun penyampaian laporan.

Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-bagian dan
posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai
ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh kepada
komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.

6
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan
bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan.
2. Koordinasi kegiatan.
3. Standarisasi kegiatan.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja.

B.2 Fungsi Struktur Organisasi


Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini
penjelasannya:
1. Kejelasan tanggung jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus
dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung
jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu
dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.

2. Kejelasan kedudukan.

Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang
yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan
koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang
telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.

3. Kejelasan mengenai jalur hubungan.

Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan
pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan
dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur
penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan
keuntungan.

4. Kejelasan uraian tugas.

7
Dan fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan
sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun
pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan
suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan
uraian tugas.

B.3 Bagan Organisasi

Bagan Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan , dan bagan juga disebut dengan gambar rancangan, gambar denah,
skema. Bagan ialah alat berupa gambaran secara analisis dan statistik tentang proses yg
terjadi dalam alam, teknologi dan masyarakat.

Aspek utama bagan organisasi, yaitu :

1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen

Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :

1. Bentuk Vertikal

Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih
rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.

2. Bentuk Mendatar / Horizontal

Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau
sebaliknya.

3. Bentuk Lingkaran

Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.

4. Bentuk Setengah Lingkaran

Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau
sebaliknya

8
5. Bentuk Elliptical

Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips

6. Bentuk Piramid terbalik

Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau
pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan tentang organisasi yang dimaksudkan
untuk menggambarkan susunan dari organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan
maupun rentang kendalinya.

Henry G. Hodges, mengemukakan empat bentuk bagan organisasi


1. Bentuk pyramid, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas
dan mudah dimengerti.

2. Bentuk vertical, hampir sama dengan bentuk pyramidal dalam pelimpahan kekuasaan.

9
3. Bentuk horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke
kanan.

4. Bentuk lingkaran, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain.

Bagan organisasi ini mempunyai keuntungan juga kerugian, diantaranya :

Keuntungannya:
Karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana organisasi disusun.
Kerugiannya:
Masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan.
B.4 Bentuk-bentuk struktur organisasi
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1) Struktur organisasi lini
2) Struktur organisasi lini dan staff
3) Struktur organisasi fungsional
4) Struktur organisasi lini dan fungsional

10
A. Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk
lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap
paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi
Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
a. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis
wewenang
b. Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
c. Jumlah karyawan sedikit
d. Sarana dan alatnya terbatas
e. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah
sebagai top manajer
f. Organisasi kecil
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
2) Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3) Proses decesion making berjalan cepat
4) Disiplin dan loyalitas tinggi
5) Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
a. Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
b. Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
c. Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
d. Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

Gambar struktur organisasi Lini :

11
B. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas
para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan
antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri :
1) Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2) Karyawan banyak
3) Organisasi besar
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
Personel lini
Personel staf

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :


1) Ada pembagian tugas yang jelas
2) Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3) Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4) Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5) Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan

12
2) Proses decesion makin berliku-liku
3) Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem
patronage
4) Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
Gambar struktur organisasi Lini dan Staf

C. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana
kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya
dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan
yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
Ciri :
1) Organisasi kecil
2) Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3) Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4) Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5) Pengawasan dilakukan secara ketat
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Program tearah, jelas dan cepat
2) Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3) Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
4) Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
5) Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
6) Solidaritas antar anggota yang tinggi
7) Moral serta disiplin keija yang tinggi
8) Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
9) ketrampilan yang terspesialisasi

13
10) Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
11) Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi
sulit dilaksanakan
Insiatif perseorangan sangat dibatasi
Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang tertentu
Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka
panjang
Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan
kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.
Tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
1) Lingkungan stabil
2) Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3) Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
Gambar struktur organisasi Fungsional

D. Organisasi Lini dan Fungsional


Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota
mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan kolektif/
presidium/plural executive dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat
formal atau informal, komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur
organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
Ciri :

14
1) Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2) Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3) Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
4) Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
5) Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai
kebutuhan atau kegiatan
6) Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
7) Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
8) Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
1) Solidaritas tinggi
2) Disiplin tinggi
3) Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
5) Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
6) Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
7) Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
a. Kurang fleksibel dan tour of duty
b. Spesialisasi memberikan kejenuhan
c. Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan anggota organisasi
d. Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab
melebihi yang lain
e. Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
f. Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan
pada kolektivitas
Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi

Gambar struktur organisasi Lini dan Fungsional

15
E. Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai
ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi
satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi matrik digunakan
berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan
pengembangan.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horisontal
diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan
keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam
struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal
ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan
kepada dua atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan
untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek
tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus
maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak
mengganggu struktur organisasi yang ada
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi
kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan

16
perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul,
maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam
menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia

Gambar struktur organisasi Matrix

F. Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan
tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite
atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
Organisasi komite terdiri dari :
1) Executive Committe (Pimpinan komite)
Yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
2) Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
a. Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan
pemegang saham maupun dewan
b. Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
c. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
a) Proses decesion making sangat lamban

17
b) Biaya operasional rutin sangat tinggi
c) Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
Gambar sturktur organisasi Komite

Elemen Struktur Organisasi


Dalam striktur Organisasi terdapat enam elemen kunci yang harus dipertahankan dalam
menyusunnya. Berikut elemen yang dimaksud yaitu :
1. Spesialisasi Pekerjaan
Tugas tugas dalam struktur organisasi kerap dibagi-bagi kedalam beberapa pekerjaan
tersendiri sesuai dengan spesialisasinya.
2. Departementalisasi
Elemen struktur ini sebagai dasar yang digunakan untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Elemen ini dapat berupa proses, produk, geografi dan pelanggan.
3. Rantai Komando
Elemen struktur ini merupakan garis wewenang yang membentang dari puncak organisasi ke
posisi paling bawah. Elemen ini pun akan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada
siapa.
4. Rentang Kendali
Elemen struktur ini menunjukan jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada
satu titik di dalam organisasi. Sementara itu Desentralisasi merupakan lawan dari Sentralisasi.
6. Formalisasi
Elmen struktur ini menjelaskan sejauh mana pekerjaan-pekerjaan didalam organisasi
dibakukan.

18
C. STUDI KASUS

PT Golden Castle adalah perusahaan bergerak dalam bidang konveksi atau textil, beralamat
di Jalan Pelabuhan Nusantara II Blok B, Tanjung Priuk, Jakarta Utara. mengalami konflik
antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss
communication antar atasan dengan karyawan.yaa!

Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja
karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga
karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan.

Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini
berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan manapun
pasti pernah mengalami konflik internal. Selanjutnya !!

Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. Mulai dari derajat dan lingkup konflik
yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi
antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di
kalangan manajemen.

Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara
kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam
bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi,
kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Analisis Penyebab Terjadinya Kasus

Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan
karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau
upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan,
sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan.

Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan.
Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature
ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari
lingkungan juga harus di perhatikan.

Solusi Permasalahan

Dari permasalahan yang terjadi pada PT. Golden Castle tersebut, maka solusi untuk
menyelesaikannya yaitu seharusnya atasan harus bias membaca pikiran para karyawannya.

Atasan juga harus sering berkomunikasi langsung dengan para karyawannya. Dengan begitu
atasan dapat mengetahui bagaimana sifat dan keinginan para karyawannya tersebut.

Lalu, saat melakukan pengubahan kebijakan mengenai upah kerja atau gaji seharusnya
dibicarakan dengan para karyawan, karena perubahan tersebut harus segera diberitahukan

19
kepada pihak yang bersangkutan agar tidak terjadi konflik vertical antara atasan dengan pihak
yang bersangkutan (karyawan).

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya. Keberhasilan manajer mengelola organisasi tergantung pada kemampuannya
menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan anggota organisasi untuk
mencapai tujuan.
Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dalam mengelola
organisasi berdasarkan unsur spesialisasi, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Struktur organisasi juga
mengandung pengertian sebagi system atau jaringan kerja dari tugas-tugas, pelaporan
relationship dan komunikasi yang menghubungkan pekerjaan individual dan kelompok.
Penstruktural kembali atau restructuring mengacu pada perubahan dari sebuah struktur
organisasi dalam usahanya meningkatkan kinerja.
B. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan
dalam bentuk actual di lapangan.

20
DAFTAR PUSTAKA

T.Hani Handoko, Manajemen, EDISI 2 Penerbit BPFE Yogyakarta, 1999.


Yahya Yohannes.2006. Pengantar Manajemen.Jakarta:Graha Ilmu.
George R. Terry.2000. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta:Bumi Aksara.
Rachman,F.2015.Manajemen Organisasi dan Perorganisasian jurnal study, 01
(2), 292-293
http://www.ekonomizone.com/fungsi-pengorganisasian- dalam-manajemen/
http://www.galinggis.id/2016/02/fungsi-dan- tujuan-lengkap.html
http://www.prosesindustri.com/2015/01/pengorganisasian-dan- struktur-
organisasi.html https://dewikurniarifai.blogspot.co.id/2015/12/pembagian-kerja-
dan-struktur- organisasi.html
http://azmyvengeance.blogspot.co.id/2012/03/perancangan-struktur-
organisasi.html https://maulinaa4.wordpress.com/2011/04/01/lima-aspek-
utama-suatu- struktur-organisasi/

21

Anda mungkin juga menyukai