Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Manajemen

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

KELOMPOK : 3
KELAS : Dasar Manajemen A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul
Organisasi Dan Pengorganisasian (organizing). Makalah ini disusun bertujuan untuk
memenuhi tugas matakuliah Dasar Manajemen pada Prodi Agroteknologi di Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan

BAB 2: PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Organisasi

2.2. Pengertian Pengorganisasian

2.3. Proses Pengorganisasian

2.4. Prinsip Pengorganisasian

BAB 3: PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para
anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manusia
merupakan unsur terpenting dalam pengorganisasian karena manusia terdapat di dalam
tugas-tugas yang saling berhubungan.
Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-
orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja,
standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan
atau besaran satuan kerja.
Pengorganisasian dalam konteks perubahan social menjadi titik strategis
yang harus menjadi perhatian dengan seksama. Keberhasilan mencapai titik perubahan
akan sangat ditentukan oleh pengorganisasian. Tanpa suatu pengorganisasian yang kuat,
memadai dan sistematis maka perubahan social hanya akan bergantung pada niat baik
kekuasaan, pasar politik atau situasi lain yang tidak pasti. Satu-satunya faktor yang
menentukan bahwa sebuah gerakan akan tetap berjalan pada relnya dan dapat mencapai
tujuannya adalah pengorganisasian yang dipandu oleh kepemimpinan dan garis politik
yang memihak kepada rakyat.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui apa itu pengertian organisasi?
2. Mengetahui pengertian pengorganisasian?
3. Mengetahui proses pengorganisasian?
4. Mengetahui prinsip-prinsip pengorganisasian?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan orang yang saling bekerjasama dalam struktur
dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu(Griffin, 2002)
Peran Manajemen dalam organisasia dalah agar kegiatan organisasi dapat
berjalan secara efektif (doing the right things) dan efisien (doing things right) dalam
mencapai tujuannya.
Organizing–Mengorganisir adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan
untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer,
yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk mengawasi anggota-anggota kelompok
Pengertian organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi
adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih atau organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja
dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

a) Organisasi Menurut Stoner


Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah
pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
b) Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
c) Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
atau lebih.

1) Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal

1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang
rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak SD dan lain-lain.
2) Ciri – Ciri Organisasi
Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka
dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur
tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

 Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama


Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau tempat dimana
orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa
adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan suatu kerja sama,
sebab setiap orang tidak mengetahui bagaiman cara bekerja sama tersebut akan
dilaksankan. Pengertian tempat di sini dalam ari yang konkrit, tetapi dalam arti yang
abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi
wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

 Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang


Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupaka proses kerja
sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sam atersebut di lakukan
dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata
lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi,mempunayi kemungkinan
untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses
sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-
pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

 Jelas tugas kedudukannya masing-masing


Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau
pihak hubngan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian
kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain
tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana
hubungan antara yang satu dengan yang lain.

 Ada tujuan tertentu


Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu
perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cendrung lebih baik hasilnya
dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.

3) Unsur – Unsur Organisasi


Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama,
dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan
tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :

 Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari
semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari
unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para
manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-
masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

 Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan
yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu,
semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan
menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

 Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir
tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus
dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi,
anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
 Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua
sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).

 Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :

a. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau
situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan
transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi
dibedakan menjadi :
 Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan
organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau
wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi.
 Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-
badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan
organisasi.
 Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,
persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan
yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh
dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

 Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air,
cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.

4) Macam-Macam Organisasi
Macam-macam organisasi ada 4 yaitu antara lain:
a. Organisasi Bentuk Lini
Organisasi bentuk lini disebut pula sebagai organisasi bentuk lurus atau
organisasi militer, karena biasanya hanya mengenal satu atasan/pimpinan yang
mempunyai kewenangan dalam segala bidang kegiatan. Tugas-tugas dibagikan
dan didelegasikan dari atas kepengawas madya yang mempunyai tugas khusus
dan dari pengawas madya kepengawas yang bertugas langsung jalannya
kegiatan.
Organisasi Lini mempunyai Sifat-sifat sebagai berikut:
 Ruang lingkup organisasi masih kecil
 Jumlah karyawan sedikit
 Hubungan kerja antara pimpinan, yang biasanya juga menjadi pemilik
organisasi, dengan para bawahan pada umumnya bersifat langsung (face to face)
 Semua anggota organisasi masih kenal satu sama lain

b. Organisasi Fungsional
Organisasi bentuk fungsional (functional organization) untuk pertama
kali diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor (1856-1915) pada pabrik-
pabrik di Amerika Serikat. Menurut konsepsi F.W Taylor, setiap pabrik dengan
jumlah karyawan hendaknya dipimpin oleh 8 orang pimpinan fungsional yang
terdiri dari:
 Gang-Boss ( untukpersiapanproduksi)
 Speed Boss ( Pengaturankecepatandanketepatankerja)
 Inspector (Penilik)
 Repair Boss ( pengaturperawatanmesin)
 Route clerk ( Pengaturaliranpekerjaan)
 Instruction card clerk ( pengaturtatacaradanpersyaratankerja)
 Time and Cost clerk ( pengaturwaktudanbiaya)
 Shop Disciplinarian ( pengaturdisiplinkerja)
c. Organisasi Bentuk Panitia
Organisasi bentuk panitia dapat pula bersifat sementara dalam arti hanya
berlaku selama waktu tertentu, misalnya panitia anggaran pada suatu perusahaan
yang bertugas untuk menyusun nggaran perusahaan. Panitia anggaran tersebut
diketahui oleh Direktur Keuangan dengan kepala bagian perencanaan dan kepala
bagian pemasaran sebagai wakil ketua, sedangkan para anggotanya terdiri dari
kepala unit produksi, kepala kepegawaian, kepala bagian umum dan kepala
bagian penjualan. Setelah anggaran perusahaan selesai disusun dan disahkan
oleh Direktur utama atau Direksi maka panitia Anggaran tersebut dibubarkan.
Sifat-Sifat Organisasi Bentuk Panitia:
 Tugaspimpinandilaksanakansecarakolektifolehsekelompokorang
 Semuaanggotapimpinanmempunyaihak,
wewenangdantanggungjawabyang sama
 Para pelaksana, dikelompokan menurut tugas yang harus dilakukan
sesuai kebutuhan secara khusus dalam bentuk suatu satuan tugas ( Task
Force )
d. Organisasi Bentuk Lini dan Staff
Organisasi bentuk Lini dan Staff mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Organisasinyabesardankompleks
2. Jumlahkaryawannyabanyak
3. Hubungan kerja yang bersifat langsung (face to face) tidak mungkin bagi
seluruh anggota organisasi.
Terdapat dua kelompok karyawan dalam organisasi, yaitu:
 Sekelompok karyawan yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi. orang-orang ini disebut orang-orang line
(line personnel)
 Sekelompok karyawan yang sifat tugasnya memberikan bantuan dalam
pelaksanaan tugas pokok baik karena keahliannya dalam memberikan nasihat
seperti ahli teknik atau ahli pemasaran, maupun memberikan jasa kepada unit-
unit operasional dalam bentuk bantuan pelayanan (auxiliary service) seperti
kegiatan di bidang kepegawaian, angkutan, perlengkapan kantor, dan
sebagainya, orang-orang inilah yang disebut orang-orang staff (staff personel)
yang melaksanakan tugas staff (staff Fuction). Orang-orang staff ini dapat dibagi
kedalam dua golongan, yaitu golongan penasihat (staff ahli) dan golongan
petugas pelayanan umum (staff umum)
2.2. Pengertian Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian
hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti
bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium,
serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan
seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
2.3. Proses Pengorganisasian
Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut
ini :
1. Pemerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika
dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu
berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu
menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi satu-kesatuan yang terpadu dan
harmonis. Mekanisme pengkoordinasi ini akan membuat para anggota
organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi
ketidak-efisienan dan konflik-konflik yang merusak.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu
organisasi dapat mencapai tujuannnya. Proses ini akan tercermin pada struktur
organisasi, yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan pengorganisasian, yaitu:
a) Pembagian kerja
b) Departementalisasi (Departementasi)
c) Bagan organisasi formal
d) Rantai perintah dan kesatuan perintah
e) Tingkat-tingkat hirarki manajemen
f) Saluran komunikasi
g) Penggunaan komite
h) Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat
dihindarkan.
2.4. Prinsip Pengorganisasian
Untuk dapat melakukan fungsi pengorganisasian secara efektif, seorang manajer
sebaiknya memiliki pedoman tertentu sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan
bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil tersebut. Berikut ini adalah prinsip-
prinsip pengorganisasian yang dapat digunakan supaya fungsi pengorganisasian dalam
manajemen dapat dilaksanakan dengan efektif.
1. Prinsip Spesialisasi kerja (Work Specialization)
Prinsip ini sering disebut juga Prinsip Pembagian Kerja atau Division of Work,
ada juga yang menyebutnya Division of Labour.Yang dimaksud dengan Spesialisasi
kerja adalah pembagian tugas-tugas atau pekerjaan yang kompleks menjadi beberapa
sub-pekerjaan atau bagian kepada karyawannya. Setiap karyawan dilatih untuk
melakukan tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan spesialisasinya sehingga mereka
memiliki kualifikasi dan kemampuan yang berkaitan dengan tugas-tugas yang diberikan
tersebut.
Keuntungan dari Spesialisasi pekerjaan atau Pembagian kerja ini adalah
meningkatkannya produktivitas dan dapat melakukan pekerjaan dengan efisien karena
setiap karyawan melakukan tugas yang sama setiap harinya sehingga kecepatan kerja
dan kualitas kerja dapat terjaga dengan baik. Namun di sisi lain, ketergantungan
organisasi terhadap karyawan tersebut akan menjadi sangat tinggi dan juga
menimbulkan kebosanan karyawan akan rutinitas pekerjaan yang sama dan berulang-
ulang. Kebosanan karyawan tersebut lama kelamaan akan dapat menyebabkan tingginya
tingkat ketidakhadiran (absen) dan tingkat pergantian tenaga kerja (employee turnover)
yang tinggi juga. Oleh karena itu, banyak perusahaan/organisasi yang melakukan rotasi
pekerjaan untuk mengurangi ketergantungan pada orang-orang tertentu dan untuk
menghindari kebosanan akan rutinitas yang sama dan berulang-ulang.
2. Prinsip Otoritas atau Wewenang (Authority)
Otoritas atau wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, membuat
keputusan, memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu (atau tidak melakukan
sesuatu), dan hak untuk mengalokasikan sumber daya atas nama organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan prinsip ini, semua fungsi, tugas, wewenang dan hubungan antara
manajer dan bawahannya harus didefinisikan dan ditentukan secara jelas.
Pengklarisifikasian hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab
(responsibility) dapat membantu organisasi mencapai koordinasi yang lebih baik dan
lebih efektif.
3. Prinsip Rantai Komando (Chain of Command)
Rantai Komando merupakan konsep penting untuk membangun suatu struktur
organisasi yang kuat. Rantai Komand atau Chain of Command dapat diartikan sebagai
garis kewenangan tanpa putus yang membentang dari puncak manajemen ke karyawan
level terendah serta mejelaskan siapa yang harus bertanggung jawab dan melapor
kepada siapa. Jadi pada dasarnya dapat dikatakan bahwa Rantai Komando adalah aliran
pelaporan. Misalnya seorang Operator produksi harus melapor ke Leader Produksi,
Leader produksi harus melapor ke Supervisor produksi, kemudian Supervisor produksi
harus melapor ke Manajer dan Manajer Produksi harus melapor ke Direktur
Operasional.
Tanggung jawab dan garis kewenangan tanpa putus ini berdasarkan dua prinsip
penting yaitu Unity of Command (Kesatuan Komando) dan Scalar Chain (Jenjang
berangkai). Berdasarkan Prinsip Kesatuan Komando, Karyawan seharusnya hanya
menerima perintah dari seorang atasan saja dan juga bertanggung jawab kepada satu
atasan saja. Jika terlalu banyak Atasan yang memberikan perintah, karyawan yang
bersangkutan akan sulit untuk membedakan prioritasnya. Hal ini juga akan
menimbulkan kebingungan dan tidak fokus pada tugas yang diberikannya. Sedangkan
Scalar Chain adalah garis vertikal wewenang dari atas sampai ke bawah. Setiap
karyawan harus menyadari posisi mereka di dalam Hirarki Organisasi. Garis wewenang
ini akan menunjukan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang (Delegation)
Pendelegasian wewenang merupakan salah satu hal yang penting dalam
organisasi. Tanpa adanya pendelegasian wewenang, seorang manajer harus
mengerjakan sendiri semua pekerjaannya. Keberhasilan seorang manajer pada dasarnya
sangat tergantung pada kemampuannya untuk mendelegasikan wewenang dan pekerjaan
kepada bawahannya.
Pendelegasian wewenang dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dari
seorang manajer kepada bawahannya untuk melakukan sesuatu atau wewenang untuk
pengambilan suatu keputusan.
5. Prinsip Rentang Kendali (Span of Control)
Rentang Kendali (Span of Control) atau sering disebut juga dengan Rentang
Manajemen (Span of Management) adalah Jumlah Karyawan atau bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang atasan dalam satu waktu, atasan yang dimaksud
tersebut dapat berupa seorang Supervisor ataupun Manajer.
Rentang kendali ini sangat penting dalam mengetahui desain dan dinamika
kelompok pada organisasi yang bersangkutan. Rentang kendali pada suatu unit kerja
(departement) dapat berbeda dengan unit kerja lainnya meskipun dalam satu organisasi
yang sama. Tidak ada angka atau jumlah yang pasti terhadap rentang kendali ini, hal ini
karena setiap organisasi memiliki desain dan bentuk yang berbeda-beda juga.
Disamping itu, pengalaman dan kepribadian manajer serta kemampuan dan perilaku
bawahan juga mempengaruhi jumlah rentang kendali ini.
Rentang kendali yang sempit akan mempermudah seorang manajer untuk
melakukan supervisi terhadap bawahannya dan memperlancar komunikasi dengan
bawahannya, sedangkan rentang kendali yang lebar dapat memberikan kesempatan yang
lebih banyak kepada bawahannya dan melatih bawahannya lebih independen/mandiri.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya. Keberhasilan manajer mengelola organisasi tergantung pada
kemampuannya menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan anggota
organisasi untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dalam mengelola
organisasi berdasarkan unsur spesialisasi, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Struktur organisasi
juga mengandung pengertian sebagi system atau jaringan kerja dari tugas-tugas,
pelaporan relationship dan komunikasi yang menghubungkan pekerjaan individual dan
kelompok. Penstruktural kembali atau restructuring mengacu pada perubahan dari
sebuah struktur organisasi dalam usahanya meningkatkan kinerja.
3.2. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka
sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Internet
http//: pengertian organisasi dan pengorganisasian
http//: contoh makalah pengorganisasian
Referensi lain:
Materi Kuliah Dasar Manajemen

Anda mungkin juga menyukai