Anda di halaman 1dari 14

Pengorganisasian pendidikan

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengelolaan pendidikan

Dosen Pengampu : Yanti yandri K, M.Pd

Oleh kelompok 5 :

Julia putri 2086206043

Putri adilla 2086206151

M.khairul aswadi 2086206058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

BANGKINANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan pada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya agar kita semua dapat mengambil sedikit ilmu yang telah diberikanNYA.

Oleh sebab itu kami dapat menyelesaikan makalah “pengorganisasian pendidikan”


dengan baik meskipun banyak terdapat kesalahan di dalam nya.

Semoga makalah ini dapat di pahami dan bisa menjadi ilmu yang berguna bagi
saudara dan diri saya pribadi. Dengan adanya kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata kami
selaku yang membuat makalah mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran sangat di
perlukan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Bangkinang, 3 oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian pengorganisasian?...........................................................
B. komponen-komponen yang termasuk dalam pengorganisasian……
C. Proses pengorganisasian…………………………………………….

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Manusia adalah makhluk organisasional, karena sejak lahir manusia tidak dapat
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi dibentuk untuk kepentingan manusia
(antroposentris) bukan manusia diciptakan untuk kepentingan organisasi, jadi manusia
jangan sampai diperbudak oleh organisasi, tetapi manusialah yang harus memperbudak
organisasi.
Organisasi bukan merupakan tujuan, tetapi organisasi adalah alat untuk mencapai
tujuan. Maka dari itu manusia tidak dapat terpisahkan dengan organisasi dalam
kehidupannya, walaupun pengalaman berorganisasi itu ada yang menyenangkan dan
menjengkelkan, ada yang positif dan ada pula yang negatif tetapi manusia tetap
memerlukan organisasi. Adanya pertentangan ini sebagai konsekuensi bahwa manusia
pada hakikatnya tidak sama atau penuh dengan perbedaan.
Perbedaan ini tidak terjadi karena latar belakang pendidikan, pengalaman, status
sosial ekonomi, budaya, usia dan sebagainya yang berbeda.

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari Pengorganisasian?
2. Komponen-komponen apa saja yang termasuk dalam Pengorganisasian?
3. Bagaimana proses sebuah Pengorganisasian?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian
2. Untuk mengetahui komponen-komponen yang termasuk dalam pengorganisasian
3. Untuk mengetahui proses pengorganisasian
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pengorganisasian
Istilah “organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum” yang
berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris) berarti “mengorganisasikan” yang
menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. “Organizing”
(pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. Organisasi
sebagai salah satu fungsi manajemen sesungguhnya telah banyak didefinisikan oleh para
ahli.
Menurut Prof. DR. S.P. Siagian, organisasi adalah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk tujuan bersama dan terikat secara
formal dalam persekutuan. Dalam hal ini selalu terdapat hubungan antara seorang atau
kelompok yang disebut pimpinan dan seorang atau kelompok orang yang disebut
bawahan.
Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan
sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah
sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses
pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para
anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. Sedangkan
organisasi itu sendiri diartikan sebagai kumpulan orang dengan sistem kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.
Organisasi dapat disamakan dengan kesebelasan sepak bola yang dinamis dengan
kegiatan yang berubah-ubah dalam pola yang fleksibel dengan anggota-anggota tim yang
tetap. Tim dilapangan hijau tersebut dalam perubahan dan pergantian yang cepat dalam
formasi untuk setiap permainan, akan tetapi setiap anggota membantu untuk
mempertahankan organisasi tim dengan kerja sama. Seorang yang bekerja untuk
kemenangan pribadi bukanlah teman sepermainan yang baik. Ia dapat menyebabkan
kesebelasannya kalah dan dapat merusak organisasi tim karena ia gagal untuk bekerja
sama dengan timnya.
Organisasi dan kerja sama (team work) tidak akan timbul kecuali kalau setiap
anggota memahami apa yang harus dilakukan oleh kelompok dan dimana tempat serta
apa fungsi setiap orang dalam pola itu. Yang menjadikan seorang anggota organisasi
aktif, pada hakekatnya perasaan diikutsertakan, perasaan bahwa organisasi itu merupakan
wadah yang menyalurkan keinginan dan harapannya, dimana ia dapat berpartisipasi
dalam karya kelompok, sehingga dapat melakukan pekerjaan yang terorganisasi dengan
membawa hasil yang besar.Pengorganisasin sebagi proses membagi kerja kedalam tugas-
tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuanya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam
rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi. Pengorganisasisan adalah proses kegiatan
penyusuan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan
lingkunganya.
Menurut Handoko(2003) pengorganisasian ialah pengaturan kerja bersama
sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi. Berikut ini beberapa
Pengertian pengorganisasian menurut para ahli :
1. Gr.Terry
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan – hubungan kelakuan
yang efektif antara orang – orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien, dan
dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas –tugas
tertentu dalam kondisi likungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
2. Koontz & Donnell
Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan golongan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, pengelompokan kegiatan tersebut
kedalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer serta melimpahkan wewenang
untuk melaksanakannya.
3. Sp Hasibuan
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan
bermacam-macam aktifitas yang diperelukan untuk mencapai tujuan, menempatkan
orang-orang pada setiap aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktifitas tersebut.
Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, organisasi pendidikan adalah tempat
untuk melakukan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan, sedangkan pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan
tempat atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.

B. Komponen Pengorganisasian
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur atau komponen, yaitu
orang,kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-
sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu
kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasian secara terperinci adalah:
1. Man (orang-orang)
Dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan istilah
pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur
(administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer yang
memimpin suatu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara
pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan
yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.oleh karna itu,
semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan
menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan menggambarkan
tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang
apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus
dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi,
anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (equipment)
Peralatan merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang
terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan modal lainnya
(tanah,gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan tknologi. Yang
termasuk dalam unsur lingkungan:
a. Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau
situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan
transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.

c. Wilayah oprasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi


dibedakan menjadi:

1) Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja
yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.

2) Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut


wilayah atau daerah operasi organisasi.

3) Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang


mempunyai hubungan dankepentingan dengan organisasi.

4) Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,


persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus
dilakukan dalam batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang beralku.

5) Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalnya keadaan
iklim,udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna.

C. Proses Pengorganisasian

Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini:
1. Pemerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga
tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak
efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi satu-kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Mekanisme pengkoordinasi ini akan membuat para anggota organisasi menjaga
perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efisienan dan konflik-
konflik yang merusak.

Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu


organisasi dapat mencapai tujuannnya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi,
yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan pengorganisasian, yaitu:

a. Pembagian kerja
b. Departementalisasi (Departementasi)
c. Bagan organisasi formal
d. Rantai perintah dan kesatuan perintah
e. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
f. Saluran komunika
g. Penggunaan komite
h. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.

Pada dasarnya kegiatan pengorganisasian sebagai proses dapat dikelompokkan ke


dalam 3 (tiga) langkah pokok sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya. Namun untuk
kepentingan operasional bisa dikembangkan lagi lebih terperinci, yakni :

1. Penentuan tujuan, tujuan merupakan dasar bagi penyusunan organisasi. Melalui


tujuan, dapat diperkirakan tentang tipe, susunan, corak maupun ukuran besar kecilnya
organisasi. Oleh sebab itu para anggota hendaknya lebih dulu merumuskan tujuan-
tujuan organisasi secara jelas, lengkap dan rasional. Tujuan-tujuan itu diambil dari
rumusan yang telah dibuat pada tahap perencanaan, yakni antara lain memuat tentang
hal-hal apa, mengapa, dan bagaimana kegiatan organisasi itu dilaksanakan.
2. Perumusan tugas pokok, Untuk mencapai suatu tujuan organisasi memiliki sejumlah
tugas pokok (misi) yang harus dijalankan secara sistematis. Segenap tugas pokok
yang dirumuskan harus diorientasikan pada uasaha pencapaian tujuan, dan
disesuaikan pada batas kemampuan, waktu dan fasilitas yang tersedia. Prinsip ini
perlu dipegang agar tugas pokok (misi) yang diemban itu dapat direalisasikan secara
efektif dan efisien
3. Perincian kegiatan, Setelah tugas pokok dirumuskan, perlu diperinci lagi menjadi
sejumlah kegiatan praktis/operasional, yang dapat mendukung pelaksan¬aan misi dan
tugas pokok organisasi. Untuk memperoleh suatu rumusan yang memenuhi syarat,
para anggota organisasi harus berusaha menjawab pertanyaan: “Kegiatan-kegiatan
apa saja yang perlu dilaksanakan dalam rangka
4. Perincian fungsi, Fungsi kerja adalah melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatannya.
Setiap jabatan dalam organisasi panitia mempunyai fungsi kerja yang berbeda, sesuai
dengan bidangnya. Namun dapat diketahui bahwa dalam organisasi perlu ada kerja
sama. Kerja sama ini dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
5. Pengelompokan fungsi ke dalam seksi-seksi yang lebih spesifik, Pengelompokkan
fungsi ke dalam seksi-seksi yang lebih khusus Istilah lain dari langkah kelima ini
adalah “departementasi”, sebagai proses penerapan fungsi-fungsi menjadi unit-unit
kecil organisasi sesuai prinsip-prinsip organisasi yang telah dikemukakan
sebelumnya.
Satuan-satuan organisasi yang dimaksud dapat terdiri dari: biro, bagian, seksi,
bidang, divisi, dan sebagainya. Proses diferensiasi menurut unit-unit yang lebih kecil
ini dapat dilakukan secara horizontal dan vertikal. Yang pertama didasarkan pada
penyebaran fungsi secara definitif, tanpa membedakan hierarki struktural. Sedangkan
yang kedua (vertikal) penyebaran fungsi itu di samping secara spesifik, juga dilihat
hierarki strukturalnya secara linear dari atas ke bawah atau sebaliknya.

6. Pengadaan staf (staffing), Secara filosofis, manusia merupakan unsur terpenting


dalam suatu organisasi. Tanpa manusia, tak mungkin organisasi lahir. Organisasi
yang terbentuk dari kelompok/kerja sama, mempersyaratkan adanya dua orang
manusia atau lebih yang secara sadar bersatu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan unsur-unsur lainnya yang memiliki suatu organisasi, seperti
uang, materi, mesin-mesin, waktu, dan sebagainya, hanya dapat memberi manfaat
jika manusia yang ada dalam organisasi itu menjadi pembangun, dan bukan
sebaliknya
7. Penyusunan prosedur dan tata kerja, Prosedur kerja adalah suatu rangkaian dari tata
kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lain dimana terlihat adanya suatu
urutan tahap demi tahap dan jalan yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan
suatu bidang tugas.
Tata kerja adalah suatu cara dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan dengan
mengingat segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan biaya
yang tersedia seefisien mungkin.
8. Penetapan pola hubungan kerja, Dalam organisasi formal dapat kita bedakan dua
macam manajer sebagai pemimpin, pertama yang mengepalai keseluruhan organisasi;
kedua yang mengepalai satu bagian atau satu unit dari organisasi. Pemimpin yang
mengepalai seluruh organisasi adalah manajer puncak (direktur utama, direktur,
general manajer). Ia juga dapat merupakan seorang wirausaha (entrepreneure),
seseorang yang memulai dan memiliki usahanya sendiri, yang memimpin
perusahaannya sendiri. Pemimpin yang mengepalai suatu unit dalam organisasi
merupakan para manajer madya dan manajer pertama (para penyelia = supervisor).
9. Penyediaan sarana/perlengkapan, Alat dan atau perlengkapan bukanlah harus baik,
karena mempunyai nilai atau harga yang tinggi. Tetapi yang diperlukan adalah alat
yang tepat dipakai, karena sesuai dengan corak pekerjaan.
10. Perwujudan program, Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan
dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk
rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini akan
menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda organisasi.
Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita cita organisasi.
Ada dua alasan pokok mengapa program kerja perlu disusun oleh suatu organisasi :
1) Efisiensi organisasi
Dengan telah dibuatnya suatu program kerja oleh suatu organisasi maka waktu yang
dihabiskan oleh suatu organisasi untuk memikirkan bentuk kegiatan apa saja yang
akan dibuat tidak begitu banyak, sehingga waktu yang lain bisa digunakan untuk
mengimplementasikan program kerja yang telah dibuat.
2) Efektifitas organisasi
Keefektifan Organisasi juga dapat dilihat dari sisi ini, dimana dengan membuat
program kerja oleh suatu organisasi maka selama itu telah direncanakan sinkronisasi
kegiatan organisasi antara bagian kepengurusan yang satu dengan bagian
kepengurusan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian organisasi dapat diartikan menjadi dua arti yaitu, dalam arti dinamis
disebut pengorganisasian dan dalam arti statis disebut organisasi.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama dan ada
tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetap saling
kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Pada dasarnya kegiatan pengorganisasian sebagai proses dapat dikelompokkan ke dalam
3 (tiga) langkah pokok yaitu pemerinci seluruh pekerjaan, pembagian beban pekerjaan
dan pengadaan dan pengembangan
Keberhasialan atau kegagalan organisasi pasti berhubungn dengan peran para
anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yang baik antar para
anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karena adanya factor internal
pengorganisasian tersebut yang bersifat negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Rujukan dari internet:

Tarbiyah(2017).pengorganisasian

https://tarbiyah2017.blogspot.com/2017/03/pengorganisasian.html
baihaqi annizar(2015).pengorganisasian pendidikan

http://baihaqi-annizar.blogspot.com/2015/04/pengorganisasian-pendidikan_6.html
zulfahsmile(2015).pengorganisasian pendidikan
https://zulfahsmile.blogspot.com/2015/05/pengorganisasian-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai