Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar management
Dosen Pengampu : Muhamad Turmudi, S.Ag, M.M

Disusun Oleh :
Sovia Nurfadilah 231410050
Risyad Malik 231410056
Milatul Fitri 231410064
Ahmad Qowy 231410068

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat
kebaikan-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa, tim penyusun atau kelompok tiga ingin mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat Bapak Muhamad Turmudi, S.Ag, M.M sebagai dosen Pengantar management yang
sudah membantu kami dalam proses penggarapannya.
Makalah yang berjudul “Organisasi Dan Budaya Organisasi” disusun oleh kami selaku
kelompok I untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar management.
Semoga hal-hal yang sudah kami dapatkan bisa diwujudkan dan berdampak banyak bagi
lingkungan pendidikan.
Kami pun mengetahui jika makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata sempurna.
Masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan kritiknya kepada kami
agar dikemudian hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih berkualitas.
Terakhir, semoga makalah berikut bisa mempunyai dampak dan manfaat bagi
lingkungan pendidikan di sekitar kita.

Serang, 04 Maret 2024

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. i


Daftar
isi ...................................................................................................................... ii
.........................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 1
BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Pengertian Organisasi ........................................................................ 2
B. Tujuan Organisasi ............................................................................. 3
C. Jenis-Jenis Tujuan Organisasi ............................................................ 4
D. Budaya Organisasi Dan Organisasional .............................................. 5
E. Pengaruh Budaya Organisasi ............................................................ 5
F. Fungsi Budaya Organisasi ................................................................. 6

BAB III: PENUTUP ........................................................................................ 8


A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
Daftar Putaka .................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya organisasi sangat berpengaruh penting dalam kemajuan perusahaan yang
tumbuh melalui proses perkembangan gagasan yang diciptakan oleh pemimpin
perusahaan, kemudian ditanamkan kepada anggota organisasi. Selanjutnya budaya
dikembangkan sesuai dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan organisasi.
Dalam sebuah organisasi, budaya organisasi tidak akan berkembang menjadi organisasi
yang maju tanpa mempertahankan budayanya. Budaya kuat mempunyai pengaruh
terhadap strategi yang dijalankan dalam mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.Perkembangan organisasi dapat ditentukan dengan terciptanya lingkungan
kerja yang kondusif sehingga akan terbuka suatu kesempatan dalam berkembangnya
proses pembelajar dalam bekerja, serta dapat menciptakan semangat dalam
memecahkan semua persoalan yang timbul baik dari internal maupun eksternal
organisasi.
B. Rumusan Masalah :
1. Apa Pengertian Dari Organisasi ?
2. Apa Tujuan Dari Sebuah Organisasi ?
3. Apa Saja Jenis-Jenis Tujuan Organisasi ?
4. Apa Perbedaan Antara Budaya Organisasi Dan Budaya Organisasional ?
5. Bagaimana Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi ?
6. Apa Saja Fungsi Dari Budaya Organisasi?
C. Tujuan
Agar mahasiswa mampu memahami tentang konsep organisasi, termasuk pengertian,
tujuan, jenis-jenis, dan lain sebagainya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam
suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh
periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi,
dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi
(organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis
organisasi (organization analysis). Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan- hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
(Singarimbun dan Efendi, 1976)
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama (Willis, 1996)
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan8 Setyabudi
Indartono, Ph.D suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih (Horton, dan Hunt, 1984)
4. Robbins (1994) menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi
yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan
kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-
anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan
seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan

2
kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap
usaha yang bersangkutan. Menuruth Davis (1962) ada tiga unsur penting partisipasi:
1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan
secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai
tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang
menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa
“sense of belongingness”.

B. Tujuan Organisasi
Pemahaman tentang tujuan organisasi sangat beraneka ragam, hal itu disebabkan adanya
latar belakang dan cara pandang yang berbeda-beda. William F. Glueck memberikan
definisi bahwa tujuan adalah hasil akhir yang dicari atau dicapai organisasi de- ngan
kemampuan dan aktivitas-aktivitasnya. Sedangkan Philip Kotler dan Paul N. Bloom
memahami tujuan sebagai suatu sasaran organisasi yang dibuat khusus sehubungan
dengan besarnya waktu, dan siapa yang bertanggung jawab. Pengertian yang sama juga
diberikan oleh Sukanto Reksohadiprojo, tujuan diartikan sebagai suatu yang ingin dicapai
serta diinginkan untuk dicapai.
Peranan dari penetapan tujuan organisasi dapat memberi- kan beberapa fungsi sekaligus
manfaat yang besar bagi organisasi secara keseluruhan. Pertama, tujuan dapat berfungsi
sebagai lan- dasan operasional bagi kegiatan organisasi. Kedua, berfungsi sebagai tolok
ukur atau pedoman dalam menilai keberhasilan pelaksanaan organisasi. Sedangkan
manfaat-manfaat yang diperoleh dari penetapan tujuan adalah sebagai berikut:
1. Membantu memperkenalkan atau menonjolkan eksistensi organisasi di mata
pemerintah, konsumen, dan masvarakat secara keseluruhan.
2. Membantu koordinasi dan pembuatan keputusan
3. Membantu penilaian keberhasilan organisasi.
4. Memisahkan proses perumusan dan implementasi strategi organisasi.
5. Mendorong parapelaksana untuk berusaha keras agar tujuan itu tercapai.

3
C. Jenis-Jenis Tujuan Organisasi
Ada beberapa tujuan yang biasanya menjadi pedoman/ arah dari hampir semua organisasi.
Jenis-jenis tujuan yang dimaksud bisa berupa finasial ataupun sosial.
1. Profitabilitas
Kemampuan semua organisasi untuk beroperasi dalam jangka panjang bergantung
pada pencapaian tingkat laba yang layak.
2. Produktivitas
Para manajer terus-menerus berusaha meningkatkan produktivitas sistem mereka.
Organisasi yang dapat meningkatkan hubungan masukan-keluaran biasanva
meningkatkan profitabilitas. Jadi, organisasi hampir selalu merumuskan sasaran untuk
produktivitas. Tujuan produktivitas yang umum digunakan adalah jumlah produk yang
dihasilkan atau jumlah lavanan yang diberikan per unit masukan.
3. Posisi bersaing
Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah dominasi relatif di pasar. Organisasi
yang besar biasanya menetapkan suatu tujuan yang menyangkut posisi bersaingnya, sering
kali dengan menggunakan penjualan total atau bagian pasar sebagai ukuran posisi
bersaing.
4. Pengembangan karyawan
Para manajer yakin bahwa produktivitas terkait dengan loyalitas karyawan dan dengan
perhatian manajemen terhadap kesejahteraan karyawan. Oleh karena itu, organisasi
menetapkan tujuan untuk meningkatkan hubungan dengan karyawan.
5. Kepemimpinan teknologi
Organisasi harus memutuskan apakah akan memimpin atau mengikuti pasar.
6. Tanggung jawab sosial
Organisasi menyadari tanggung jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat
pada umumnya.

D. Budaya Organisasi Dan Organisasional


1. Budaya Organisasi
Budaya mempunyai pengertian yang cukup luas dan dapat dilihat dari berbagai aspek.
Budaya organisasi menurut Robbin & Judge (2008)1 adalah sebuah sistem makna bersama
yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-
organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang
dijunjung tinggi oleh organisasi.

4
Budaya (culture) merupakan keseluruhan pola pemikiran, perasaan dan tindakan dari
suatu kelompok sosial, yang membedakan dengan kelompok sosial yang lain. Mental
programs atau budaya suatu kelompok terbentuk oleh lingkungan sosial, (seperti negara,
daerah, tempat kerja, sekolah dan rumah tangga) dan kejadian-kejadian yang dialami
dalam kehidupan para anggota kelompok yang bersangkutan. Kemudian proses
terbentuknya pola fikir, perasaan dan perbuatan tersebut dianalogikan dengan proses
penyusunan program dalam komputer. Budaya dapat dikelompokkan ke dalam berbagai
tingkatan antara lain: nasional, daerah, gender, generasi, kelas sosial, organisasional atau
perusahaan.
2. Budaya Organisasional
Berbicara mengenai ‘budaya’ suatu perusahaan atau organisasi telah menjadi suatu
mode di antara para manajer, konsultan, dan dengan pehatian yang agak berbeda di antara
para akademisi. Dalam terminologi akademis, “Budaya organisasional” merupakan suatu
konstruk, yang merupakan abstraksi dari fenomena yang dapat diamati dari banyak
dimensi. Sehingga banyak ahli ilmu-ilmu sosial dan manajemen belum memiliki
“communal opinio” mengenai definisi budaya organisasional. Meskipun demikian banyak
para ahli sepakat pada karakteristik konstruk budaya organisasional.

E. Pengaruh Budaya Organisasi


Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi. Budaya berperan sebagai penentu
batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu
organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya. Budaya memuat rasa identitas
suatu organisasi. Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih
besar daripada kepentingan individu. Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena
budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara
menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.
Pembentuk sikap dan perilaku.

F. Fungsi Budaya Organisasi


Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi. Pertama, budaya
mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya kerja menciptakan
pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain. Kedua, budaya organisasi
membawa suatu masa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

5
Ketiga, budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu
yang lebih luas daripada kepentingan diri individual. Keempat, budaya organisasi itu
meningkatkan kemantapan sistem sosial (Robbins, 2001).
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya berfungsi sebagai perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat
untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya
berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku para karyawan (Gordon, 1991).
Budaya organisasi yang kohesi atau efektif tercermin pada kepercayaan, keterbukaan
komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan, dan didukung oleh bawahan,
pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi
(Anderson dan Kryprianou, 1994). Nelson dan Qiuck (1997) mengemukakan perasaan
identitas dan menambah komitmen organisasi, alat pengorganisasian anggota,
menguatkan nilai-nilai dalam organisasi, dan mekanisme kontrol atas perilaku.
Budaya yang kuat meletakkan kepercayaan-kepercayaan, tingkah laku, dan cara
melakukan sesuatu, tanpa perlu dipertanyakan lagi. Oleh karena itu, berakar dalam tradisi,
budaya mencerminkan apa yang dilakukan, dan bukan apa yang akan berlaku (Pastin,
1986).
Dengan demikian, fungsi budaya kerja adalah sebagai perekat sosial dalam
mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan-
ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Hal ini
dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku para karyawan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi juga digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional, sistematis, dan terencana, sedangkan Budaya organisasi
mempunyai pengertian yang cukup luas dan dapat dilihat dari berbagai aspek. Seperti
Budaya organisasi menurut Robbin & Judge (2008) adalah sebuah sistem makna bersama
yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-
organisasi lainnya. Sedangkan Budaya merupakan keseluruhan pola pemikiran, perasaan
dan tindakan dari suatu kelompok sosial, yang membedakan dengan kelompok sosial yang
lain. Dan yang dimana Mental programs atau budaya suatu kelompok terbentuk oleh
lingkungan sosial.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dr. R. Agoes Kamaroellah, MSi, Pengantar Budaya Organisasi: Surabaya, Pustaka


Radja, April 2014.
Priyono, Pengantar Manajemen: Taman Sidoarjo, Zifatama Publisher, Anggota IKAPI
No. 149/JTI/2014
Setyabudi Indartono, Ph.D, Pengantar Manajemen: Yogyakarta,Fakutas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai