Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KE-ORGANISASIAN

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD AZHAR

XH

25
SMA TAKHASSUS AL-QUR’AN

25
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang lagi Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Ke Organisasian” untuk melaksanakan Punishment, karena tidak
mengikuti kegiatan MAKESTA tahun pelajaran 2022/2023.

Penulis juga menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, pembuatan makalah
ini tidak mungkin akan terlaksana. Penulis berharap karya ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki karya tulis ini.

25
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................1

DAFTAR ISI ..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4

A.Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
c. Tujuan..............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................6

A.Definisi Organisasi ................................................................................................................6

B.Fungsi Organisasi....................................................................................................................6

C.Ruang Lingkup Dalam Organisasi .........................................................................................7

D.Sejarah Perilaku Organisasi ...................................................................................................8

E..Pendapat para ahli .................................................................................................................9

F.Pembagian Organisasi ............................................................................................................10

G.Keuntungan dan Kerugian .....................................................................................................14

H.Hierarki Organisasi.................................................................................................................18

I.Organisasi Ke NU an................................................................................................................20

J..Karakteristik utama dalam Berorganisasi...............................................................................21

K.Budaya Madzhab Organisasi..................................................................................................22

25
BAB III PENUTUP ................................................................................................24

1.Kesimpulan...........................................................................................................24

2.Saran.....................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................25

25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai jenis organisasi yang
memengaruhi semua tingkatan kehidupan. Fakta menunjukkan bahwa kebanyakan diantara
kita menjalani sebagian besar dari kehidupan dalam organisasi-organisasi. Kita merupakan
anggota dari organisasi yang dinamakan keluarga, menjadi anggota dari organisasi tempat
kita bekerja; berpartisipasi aktif sebagai anggota organisasi pendidikan. Pada umumnya
dapat dikatakan bahwa organisasi-organisasi dibentuk oleh manusia. Tujuannya untuk
melaksanakan atau mencapai hal-hal tertentu yang tidak mungkin dilaksanakan secara
individual.

Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan didalam kehidupan manusia.


Organisasi membantu kita melaksanakan hal-hal yang tidak dapat dilaksanakan dengan
baik sebagai individu. Di samping itu, dapat dikatakan lagi bahwa organisasi-organisasi
membantu masyarakat; membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengetahuan.

Organisasi-organisasi dicirikan oleh perilaku yang diarahkan ke arah pencapaian


tujuan. Mereka mengupayakan pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran, yang dapat
dilaksanakan secara lebih efektif dan lebih efisien. Hal itu melalui tindakan-tindakan
individu-individu serta kelompok-kelompok secara terpadu. Akan tetapi, perlu diingat
bahwa organisasi-organisasi lebih dari hanya alat untuk menciptakan barang-barang dan
menyelenggarakan jasa-jasa. Organisasi-organisasi menciptakan kerangka yaitu banyak
diantara kita yang melaksanakan proses kehidupan. Sehubungan dengan itu dapat
dikatakan bahwa organisasi-organisasi menimbulkan pengaruh besar atas perilaku kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dari organisasi ?
2. Apa saja ruang lingkup dalam organisasi ?
3. Bagaimana sejarah organisasi ?

25
4. Bagaimana pendapat para ahli mengenai organisasi ?
5. Apa saja pembagian organisasi ?
6. Apa keuntungan dan kerugian dari berorganisasi?
7. Bagaimana hierarki dalam organisasi?
8. Berikan salah satu contoh organisasi ke Nu an?
9. Apa saja karakteristik utama dalam organisasi?
10. Jelaskan madzhab budaya organisasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari organisasi
2. Untuk mengetahui fungsi organisasi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam organisasi
4. Untuk mengetahui sejarah organisasi
5. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai organisasi
6. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari berorganisasi
7. Untuk mengetahui hierarki dalam organisasi
8. Untuk mengetahui organisasi ke Nu an
9. Untuk mengetahui karakteristik utama dalam organisasi
10. Untuk mengetahui madzhab budaya organisasi

25
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Organisasi
Organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan oleh sekelompok
manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi dibentuk agar
para anggotanya dapat dengan sistematis memenuhi tujuan mereka. Berkumpul, bekerja
sama dengan rasional, terkendali, dan terpimpin merupakan satu kesatuan di dalam
organisasi. Cara-cara seperti itu merupakan cara yang dilakukan di dalam organisasi
untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi terbentuk berdasarkan kesatuan visi dan misi dari para anggotanya.
Organisasi bergerak dan bekerja berdasarkan visi dan misi organisasi itu sendiri. Definisi
organisasi berlandaskan sejumlah fakta yang merupakan ciri umum semua organisasi.
Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebuah organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang
2. Orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara
3. Interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur tertentu
4. Masing-masing orang di dalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-sasaran pribadi,
beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan yang dilakukannya. Ia
mengekspektasi bahwa keterlibatannya didalam organisasi tersebut akan
membantunya mencapai sasaran-sasarannya.
B. Fungsi Organisasi
1. Sebagai Penuntun Tujuan
Organisasi merupakan perkumpulan dengan orang-orang yang memiliki
tujuan yang sama. Mereka berhimpun menjadi satu agar mempermudah dalam
mencapai tujuan mereka. Namun, apabila anggotanya ada yang salah jalan, maka
organisasi lah yang menjadi penuntun agar anggota tersebut kembali untuk
mencapai tujuannya.
2.  Mengubah Kehidupan Masyarakat
Sebuah organisasi menginginkan sebuah konsistensi dan kepercayaan dari
masyarakat. Hal itulah yang menjadi latar belakang sebuah organisasi untuk
kembali ke tengah-tengah masyarakat.

25
3. Menawarkan Karier
Di dalam organisasi, proses pembelajaran dapat sangat mudah di
dapatkan. Pembelajaran tersebut dapat menjadi modal sebelum terjun langsung ke
masyarakat. Maka dari itu, organisasi menawarkan pembelajaran keterampilan
dan pengetahuan, agar para anggotanya siap untuk menjalani karier nya masing-
masing.
4. Cagar Ilmu Pengetahuan
Fenomena-fenomena terkait dengan perubahan zaman menuntut sebuah
organisasi untuk berpikir agar konsistensi dan keberadaannya tetap ada. Maka
dibutuhkan sebuah penelitian dan pengembangan sebgaai dokumentasi, agar suatu
saat organisasi tidak mati dimakan zaman.
5. Pemberi Motivasi
Dalam menjalani tujuan, seringkali para anggota organisasi kehilangan
orientasi dan arah dalam menjalankan tugasnya. Maka dari itu, sudah menjadi
fungsi organisasi untuk menjadi motivator bagi anggota tersebut.
C. Ruang Lingkup dalam Organisasi
Organisasi memiliki ruang lingkup yang luas dan detail. Berikut ini adalah
beberapa kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup organisasi:
1. Analisis organisasi
2. Komunikasi dalam organisasi
3. Tentang tenaga kerja, prosedur kerja dan sistem kerja
4. Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen
5. Pentingnya formulir dari segi Organisasi
6. Pentingnya penulisan laporan
7. Pentingnya buku pedoman kerja
8. Pentingnya anggaran belanja
9. Organisasi unit
10. Kesimpulan akhir

25
D. Sejarah Perilaku Organisasi
Teori dalam mempelajari perilaku manusia terbagi dalam tiga periode diantaranya
periode klasik, neo-klasik dan modern. Pada masing-masing periode telah muncul
para pemikir-pemikir yang banyak sedikitnya ikut andil dalam perkembangan sejarah
perilaku organisasi diantaranya Max Weber yang ikut andil dengan analisis perilaku
organisasi lewat konsep struktur birokrasinya, Henry Fayol dengan orientasi
pendekatan fungsionalnya dalam perilaku organisasi dan manajemen yang
mendominir banyak pemikiran-pemikiran modern tentang administrasi, dan Frederick
Winslow Taylor yang mengenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah.
Setelah perang dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis
tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi memengaruhi organisasi. Ini
adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang dampak Hawthorne.
Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi
tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Perang Dunia II, menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika
penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya
minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi
organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi
sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan
perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif
dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-
pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

25
E. Pendapat Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai organisasi:
1. Louis Allen, Organisasi adalah proses mengidentifikasi dan mengelompokkan
pekerjaan yang harus dilakukan, mendefinisikan dan mendelegasikan tanggung
jawab dan otoritas dan membangun hubungan untuk tujuan memungkinkan orang-
orang bekerja secara efektif bersama-sama dalam mencapai tujuan. Dalam kata-kata
Allen, organisasi adalah instrumen untuk mencapai tujuan organisasi. Pekerjaan,
wewenang, tanggung jawab ditetapkan untuk mencapai hal yang sama.
2. Wheeler, Organisasi internal adalah kerangka kerja struktural dari tugas dan
tanggung jawab yang diperlukan personil dalam melakukan berbagai fungsi dalam
perusahaan. Pada dasarnya organisasi adalah sebuah tindakan yang menghasilkan
mekanisme untuk melaksanakan fungsi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
manajemen perusahaan. Dalam pandangan Wheeler, organisasi adalah proses
menetapkan tugas dan tanggung jawab orang dalam suatu perusahaan sehingga
tujuan bisnis tercapai.
3. Koontz dan O’Donnell, organisasi adalah pembentukan hubungan otoritas dengan
ketentuan untuk koordinasi di antara anggotanya, baik secara vertikal maupun
horizontal dalam struktur perusahaan. Mereka memandang organisasi sebagai titik
koordinasi di antara berbagai orang dalam bisnis.
4. Oliver Sheldon, Organisasi adalah proses sehingga menggabungkan pekerjaan yang
harus dilakukan oleh individu atau kelompok dengan fasilitas yang diperlukan
untuk pelaksanaannya, sehingga tugas yang dilakukan memberikan sebuah cara
terbaik untuk penerapan upaya yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi.
Organisasi membantu dalam pemanfaatan sumber daya secara efisien dengan
membagi tugas dari berbagai orang.
5. Spriegel, Dalam arti yang paling luas, organisasi mengacu pada hubungan antara
berbagai faktor yang ada dalam suatu usaha tertentu. Dari sudut pandang
perusahaan secara keseluruhan, organisasi adalah hubungan struktural antara
berbagai faktor dalam perusahaan.

25
6. George Terry, Organisasi adalah penciptaan hubungan di antara orang-orang yang
bekerjasama sehingga dapat pekerjaan dilakukan dengan cara yang lebih baik dan
efisien.
7. C.H. Northcott, organisasi adalah pengaturan di mana tugas ditugaskan untuk pria
dan wanita sehingga upaya masing-masing berkontribusi secara efektif untuk
beberapa tujuan yang didefinisikan dengan lebih jelas di mana mereka telah
disatukan. Menurut Northcott tujuan organisasi adalah untuk mengkoordinasikan
kegiatan berbagai individu yang bekerja di organisasi untuk pencapaian tujuan
perusahaan.
8. L.H. Haney, Organisasi adalah penyesuaian yang harmonis dari bagian-bagian
khusus untuk pencapaian beberapa tujuan umum atau tujuan. Organisasi adalah
penyesuaian berbagai kegiatan untuk pencapaian tujuan bersama.

F. Pembagian Organisasi
Organisasi terdapat beberapa macam tergantung dari segi pandangannya,
seperti yang dikemukakan Wursanto (2003:61) yang membagi beberapa macam
organisasi yang dilihat dari berbagai segi, yaitu dari:
1. Segi jumlah pucuk pimpinan dari segi jumlah pucuk pimpinan, organisasi
dibedakan menjadi:
1) Organisasi tunggal (single organization) Dinamakan organisasi tunggal apabila
pucuk pimpinan organisasi itu ada di tangan satu orang.
2) Organisasi jamak (plural organization atau plural executive organization)
Dinamakan organisasi jamak apabila pucuk pimpinan organisasi tersebut berada
di tangan beberapa orang. Beberapa orang pimpinan tersebut merupakan suatu
kesatuan.
2. Segi keresmian Menurut keresmiannya, organisasi dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1) Organisasi formal (formal organization) Dikatakan organisasi formal apabila
kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu
kelompok secara sadar dikoordinasikan guna tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, sehingga orang-orang yang tergabung dalam kelompok itu
mempunyai struktur yang jelas. Struktur menunjukkan suatu aliran hubungan

25
yang menggambarkan wewenang, kekuasaan, dan tanggung jawab. Hubungan
formal biasanya telah tergambar dalam bagan organisasi atau struktur organisasi.
2) Organisasi informal (informal organization) Organisasi informal adalah
organisasi yang disusun secara bebas dan spontan dan keanggotaannya disusun
secara sadar atau secara tidak sadar, dimana dan kapan seseorang menjadi anggota
sulit ditemukan. Dalam organisasi informal tidak ada perincian secara tegas
tentang tujuan organisasi. Biasanya organisasi informal bersifat sementara karena
pembentukannya tidak direncanakan atas rencana matang yang dan jelas.
3. Segi tujuan Dari segi tujuan yang hendak dicapai, organisasi dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
1) Organisasi niaga atau organisasi ekonomi Organisasi niaga atau organisasi
ekonomi adalah organisasi yang tujuan utamanya mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Organisasi niaga dibedakan menjadi organisasi niaga swasta
dan organisasi niaga pemerintah.
2) Organisasi sosial atau organisasi kemasyarakatan Organisasi kemasyarakatan
adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berperan serta dalam pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan nasional.
4. Segi luas wilayah Menurut luas wilayahnya, organisasi dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:
1) Organisasi daerah (local organization) Organisasi daerah adalah organisasi
yang luas wilayahnya meliputi suatu wilayah atau daerah tertentu.
2) Organisasi nasional (national organization) Organisasi nasional adalah
organisasi yang luas wilayahnya meliputi seluruh wilayah dalam suatu negara.
3) Organisasi regional (regional organization) Organisasi regional adakah
organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. 4)
Organisasi internasional (international organization) Organisasi internasional
adalah organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara-negara di dunia.
5. Segi bentuk Menurut bentuknya, organisasi dibedakan menjadi:
1) Organisasi staf (staff organization)

25
2) Organisasi garis (line organization)
3) Organisasi fungsional (functional organization)
4) Organisasi staf dan garis (line and staff organization)
5) Organisasi garis dan fungsional (line and functional organization)
6) Organisasi fungsional dan staf (functional and staff organization)
7) Organisasi garis, fungsional, dan staf (line, functional, and staff organization)
8) Organisasi panitia (committee organization)
6. Segi tipe Menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Organisasi dengan tipe piramid mendatar
2) Organisasi dengan tipe piramid terbalik
3) Organisasi dengan tipe kerucut
Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan macam organisasi,
padahal keduanya berbeda. Bentuk organisasi memandang dari segi tata
hubungan, wewenang, dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.
Dengan demikian, Wursanto (2003:81) menyatakan bahwa terdapat
berbagai macam bentuk organisasi antara lain:
1. Bentuk organisasi staff (staff organization) Dalam organisasi staf hanya terdapat
pucuk pimpinan dan staf yang memberikan bantua pemikiran berupa saran atau
nasihat kepada pucuk pimpinan. Oleh karena itu, dalam organisasi staf tidak ada
garis komando kebawah karena tidak ada pejabat pimpinan lini.
2. Bentuk organisasi lini (line organization) Bentuk organisasi lini adalah suatu
bentuk organisasi dimana pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan
tunggal. Segala ketentuan, keputusan, atau segala kebijaksanaan ada di tangan
satu orang, yaitu pucuk pimpinan.
3. Bentuk organisasi fungsional (functional organization) Organisasi fungsional
disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi sesuai dengan kepentingan
organisasi. Tiap-tiap fungsi saling berhubungan karena antara satu fungsi dengan
lainnya saling bergantung. Dengan demikian, wewenang dalam organisasi
fungsional dilimpahkan oleh pucuk pimpinan kepada unit-unit (satuan organisasi)
dibawahnya atas dasar fungsi, dan pimpinan dari tiap unit berhak untuk

25
memerintah kepada semua pelaksana yang ada dibawahnya sepanjang
menyangkut tugas masing- masing.
4. Bentuk organisasi staf dan garis (line and staff organization) Bentuk ini
merupakan perpaduan antara dua bentuk organisasi, yaitu organisasi lini dan
organisasi staf. Wewenang diserahkan dari pucuk pimpinan kepada unit-unit
organisasi yang ada dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan dan di bawah
pucuk pimpinan ditempatkan staf. Staf ini tidak mempunyai wewenang lini atau
garis (wewenang komando) ke bawah. Staf berfungsi hanya sebagai pemberi
nasihat, pemberi pertimbangan sesuai bidang keahliannya.
5. Bentuk organisasi garis dan fungsional (line and functional organization)
Merupakan perpaduan antara organisasi fungsional dan organisasi lini/garis.
Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit organisasi yang
ada dibawahnya dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan
organisasi. Masing-masing pimpinan dari setiap unit berhak memerintah semua
satuan pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang tugas masng-masing.
Setiap satuan pelaksana mempunyai wewenang dalam semua bidang pekerjaan.
6. Bentuk organisasi garis, fungsional, dan staf Bentuk organisasi garis, fungsional,
dan staf adalah suatu organisasi yang merupakan perpaduan dari tiga bentuk
organisasi, yaitu organisasi fungsional, organisasi lini, dan organisasi staf. Bentuk
organisasi lini, fungsional, dan staf adalah organisasi dimana wewenang dari
pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit organisasi yang ada dibawahnya
dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan organisasi. Masing-
masing pimpinan dari setiap unit berhak memerintah semua satuan pelaksana
sepanjang menyangkut tugas masing-masing. Setiap satuan pelaksana
mempunyai wewenang dalam bidang pekerjaannya, dan di bawah pucuk
pimpinan ditempatkan staf sebagai pembantu atau sebagai penasihat pimpinan.
Jadi pada dasarnya sama dengan bentuk organisasi fungsional dan lini, hanya di
bawah pucuk pimpinan ditempatkan staf sebagai pembantu atau sebagai nasihat.
7. Bentuk organisasi panitia (committee organization) Bentuk organisasi panitia
yaitu apabila kegiatan itu dilakukan kelompok sementara yang terdiri daripada
orang-orang yang memiliki keahlian tertentu.

25
G. Keuntungan dan Kerugian
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi. Pengorganisasian ini berkaitan
dengan pengelompokan kegiatan, pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan
mendelegasikannya kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya
sehingga diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi
setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.
Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur Organisasi merupakan hal
yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut
berskala kecil maupun besar tetap memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk
mencapai sasaran organisasi yang ditetapkan. Dalam organisasi, terdapat keuntungan
dan kelemahan pada setiap bentuk-bentuk organisasi. Berikut ini adalah keuntungan
dan kelemahan dari berbagai macam struktur organisasi yang ada:
 Organisasi Lini
Keuntungan:
Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.
1. Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan).
2. Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
3. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat.
4. Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung
berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan
dilaksanakan
5. Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.
6. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
7. Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat
pimpinan.
8. Adanya penghematan biaya.
9. Pengawasan berjalan efektif.
Kerugian:
1. Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi.

25
2. Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri.
3. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung
bersikap kaku (tidak fleksibel).
4. Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk
mengabil inisiatif sendiri.
5. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
6. Kurang tersedianya staf ahli.
 Organisasi
Keuntungan:
1. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
2. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
3. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada
organisasi besar maupun kecil.
4. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn
pemikiran dari staf.
5. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
6. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan
spesialisasinya.
7. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
8. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.
Kerugian:
1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan
nasihat.
2. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal.
3. Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas
yang dilaksanakannyalah yang penting.
4. Pimpinan lini mengabaikan advis staf.
5. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan
staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan
wewenang.
6. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.

25
7. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga
menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
8. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf
dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan
permasalahan menjadi kompleks.
 Organisasi Fungsional
Keuntungan:
1. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
2. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing.
3. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
4. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan
lancar dan tertib.
5. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama
biasanya cukup tinggi.
6. Pembidangan tugas menjadi jelas.
Kerugian:
1. Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
2. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain
karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
3. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi
menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.
 Organisasi
Keuntungan:
1. Solodaritas tinggi.
2. Disiplin tinggi.
3. Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.
4. Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
Kelemahan:
1. Kurang fleksibel dan tour of duty.
2. Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh
lebih dari satu orang.

25
3. Spesiaisasi memberikan kejenuhan.
 Matrik
Keuntungan:
Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-
masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta
pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur
organisasi yang ada

 Kelemahan:
Manajer proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda
hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu
dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing
individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer
proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam
menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.
Komite
Keuntungan:
1. Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah
dengan pemegang saham maupun dewan.
2. Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil.
3. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.
Kelemahan:
1. Proses decesion making sangat lamban.
2. Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3. Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung
jawab.

25
H. Hierarki Organisasi
Suatu organisasi mempunyai pola wewenang (yaitu suatu kekuasaan yang
diakui masyarakat) yang berbentuk piramida. Dengan demikian beberapa orang
didudukkan dalam posisi yang lebih tinggi dari anggota lainnya. Sehubungan
dengan itu maka peranan mereka pun berbeda secara menonjol. Suatu organisasi
sosial paling sedikit harus mempunyai tingkatan wewenang.
Berikut ini akan dibahas tiga model struktur organisasi, yaitu:
(1) Model tradisional,
(2) Model manusiawi,
(3) Model sumber daya manusia (Reksohadiprodjo, 2001).
a. Model Tradisional. Bentuk umum model struktur tradisional secara esensial adalah
piramida. Masing-masing tingkatan hierarkis menggambarkan segmen struktur
(satuan kerja, departemen, divisi, bagian, dan sebagainya) dan hubungan-hubungan
pekerjaan atasan dan bawahan.

Struktur bentuk umum berdasar pada anggapan-anggapan model tradisional. Dalam


hal ini dilakukan spesialisasi dan utilitas pengambilan keputusan dan kegiatan-
kegiatan secara maksimum. Lebih lanjut dalam struktur organisasi tradisional,
pemegang setiap posisi hierarki organisasi bertanggung jawab terhadap tindakan-
tindakan bawahannya yang berada di tingkat yang lebih rendah. Hal ini terjadi di
setiap posisi yang mempunyai hubungan hierarki secara langsung. Oleh karena
manajer memikul tanggung jawab segala tindakan bawahan, maka dia cenderung
untuk menetapkan atau mempertahankan prosedur tentang keharusan mendapatkan
persetujuan pimpinan bagi bawahan yang akan melakukan tindakan penting. Struktur
organisasi tradisional menjadi tidak efisien dalam lingkungan yang sangat bergejolak,
tetapi struktur organisasi akan efisien dalam kondisi lingkungan yang stabil, bila

25
asumsi-asumsi yang berkaitan dengan sikap dan kemampuan para anggota sebagai
landasan bentuk strukturnya adalah akurat.
b. Model Hubungan Manusiawi. Model hubungan manusiawi tidak mengalami
perubahan mendasar dalam struktur formalnya dibandingkan model tradisional.
Anggapan tentang kemampuan manusia tidak terlalu jauh berbeda dari model
tradisional, karena itu model hubungan manusia juga diterima sebagai konsep
spesialisasi rutinitas. Model hubungan manusia tidak menyarankan struktur
formalnya dimodifikasi, tetapi mengusulkan beberapa penyesuaian, seperti:
a. Model hubungan manusia mempersilakan para manajer mempergunakan
kemampuan kepemimpinannya, serta mengembangkan hubungan kerja sama yang
baik antarpara anggota organisasi. Manajer dituntut untuk bersikap lugas, selalu
memberi dorongan/semangat, mendengarkan keluhan-keluhan dan berusaha untuk
memecahkan atau menghilangkan sumber konflik. Manajer harus mengadakan
kontak dengan bawahannya untuk mengenali mereka secara individu, sehingga
dapat membuat penyesuaian-penyesuaian dalam kegiatan rutin, aturan dan
penugasanpenugasan. Selain itu manajer harus mengenali bawahannya sebagai
kelompok dan mengizinkan mereka mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan
masalah-masalah.
b. Model hubungan manusia menyarankan manajer memanfaatkan organisasi
informal, yang menunjukkan bahwa mereka memberikan tanggapan yang
koperatif. Manajer disarankan untuk mengenal dan menaruh kepercayaan pada
pemimpin informal, memanfaatkan saluran komunikasi informal, serta
memelihara hubungan-hubungan perorangan yang mungkin terbentuk di antara
para bawahannya. Bekerja melalui pemimpin-pemimpin informal dapat
meningkatkan prestise mereka dan membuat mereka merasa dibutuhkan, dan pada
saat yang sama membuat mereka lebih kooperatif. Hal ini akan mengurangi
keluhan-keluhan anggota dan menyebabkan para anggota lebih tahan terhadap
tekanantekanan dan tuntutan-tuntutan di dalam sistem.
c. Model hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik atau program di
bawah kewenangan personalia yang dirancang untuk melayani kebutuhan-
kebutuhan seluruh anggota organisasi. Sebagai contoh, sistem anjuran sering

25
digunakan untuk memberi kesempatan kepada para anggota untuk merasa
berpartisipasi dalam organisasi.
c. Model Sumber Daya Manusia. Pada hakikatnya, dalam model ini manusia
mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri yang
lebih kreatif daripada pekerja sekarang. Manajer mempunyai tugas untuk
menciptakan suatu lingkungan di mana mereka dapat meningkatkan sumbangan
kapasitas pada organisasi. Selain itu manajer harus merancang suatu struktur yang
berlawanan dengan hierarki tradisional. Konsep model sumber daya manusia
mencoba untuk memaksimalkan fleksibilitas baik di dalam maupun diantara posisi-
posisi yang berinteraksi. Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi
mempunyai: a. Suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama, b. Jalur
untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horisontal yang relevan, serta c.
Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan
perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efisien. Tujuan organisasi
model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh manajer dan bawahannya. Hal
ini memungkinkan bawahan memberikan tanggapan terhadap pekerjaannya tidak
hanya sekedar melaksanakan perintah.

I. Organisasi ke Nu an
Organisasi IPNU IPPNU Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran,
pengkaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berfungsi sebagai wadah
perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan, keterpelajaran untuk
mempersiapkan kader-kader penerus NU yang mampu melaksanakan dan
mengembangkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan
nilai-nilai Nahdliyah. Selain itu, juga sebagai wadah pelajar untuk memperkokoh
ukhuwah Nahdliyah, Islamiyah, Insaniyah, dan Wathoniyah. Dalam reverensi lain
dikatakan, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama (IPPNU) adalah organisasi sosial masyarakat yang bergerak di bidang pelajar,
santri dan pemuda yang harapannya berada di sekolah, pesantren serta masyarakat

25
Organisasi IPNU IPPNU memiliki fungsi yang sangat penting, fungsi Organisasi
IPNU IPPNU adalah sebagai berikut:
1) Wadah berhimpun pelajar NU untuk mencetak kader aqidah
2) Wadah berhimpun pelajar NU untuk mencetak kader ilmu
3) Wadah berhimpun pelajar NU untuk mencetak kader organisasi.

J. Karakteristik Utama dalam Organisasi


Pada dasarnya organisasi mempunyai lima karakteristik utama, yakni:

1. Unit/entitas sosial Organisasi adalah rekayasa sosial hasil karya cipta manusia yang
bersifat tidak kasat mata dan abstrak sehingga organisasi sering disebut seperti artificial
being. Karena sifatnya tersebut, organisasi lebih merupakan realitas sosial ketimbang realitas
fisik. Meski bukan realitas fisik, bukan berarti organisasi tidak membutuhkan fasilitas fisik,
seperti gedung, peralatan kantor, maupun mesin-mesin masih tetap dibutuhkan meski tidak
harus dimiliki, karena dengan fasilitas inilah sebuah organisasi bisa melakukan kegiatannya
dan orang akan lebih mudah mengenali adanya entitas sosial.

2. Beranggotakan minimal dua orang Sebagai hasil karya cipta manusia, organisasi
bisa didirikan oleh seseorang, dua orang, atau lebih yang sepakat dan mempunyai ide yang
sama untuk mendirikan organisasi. Manusia dianggap sebagai unsur utama dari organisasi,
sebab tanpa keterlibatan manusia sebuah entitas sosial tidak bisa dikatakan sebagai
organisasi. Istilah populernya organization is by people for people- organisasi didirikan oleh
manusia dan untuk kepentingan manusia.

3. Berpola kerja yang terstruktur Definisi organisasi di atas menunjukkan bahwa


untuk dikatakan sebagai organisasi, sebuah unit sosial harus beranggotakan minimal dua
orang di mana keduannya bekerja secara terkoordinasi dan mempunyai pola kerja yang
terstruktur. Belum dikatakan sebagai organisasi manakala berkumpulnya dua orang atau
lebih tidak terkoordinasi dan tidak mempunyai pola kerja yang terstruktur. Tanpa koordinasi
dan pola kerja terstruktur kumpulan dua orang atau lebih tidak bisa dikatakan sebagai
organisasi, tetapi hanya kumpulan.

25
4. Mempunyai tujuan Tujuan didirikan sebuah organisasi adalah agar sekelompok
manusia yang bekerja dalam satu ikatan lebih mudah mencapai tujuannya daripada yang
bekerja sendiri-sendiri.

5. Mempunyai identitas diri Sebuah mesin dibedakan menjadi mesin lainnya melalui
tampilan fisiknya, sebuah lagu berbeda dengan lagu lainnya melalui nada suaranya, namun
tidak dengan organisasi. Perbedaan satu entitas sosial dengan entitas sosial lainnya sulit
ditengarai karena beberapa alasan. Pertama sifat organisasi yang intagible dan abstrak
menyulitkan seseorang untuk melihat atau menyentuh organisasi. Kedua, organisasi sebagai
subsistem dari sistem sosial yang lebih besar memungkinkan para anggotanya saling
berinteraksi dengan anggota masyarakat di luar organisasi. Ketiga, seseorang menjadi
anggota lebih dari satu organisasi sehingga batasan organisasi seolah-olah menjadi kabur
kalau batasan tersebut hanya dilihat dari keanggotaan seseorang.

K. Budaya Madzhab Organisasi


Secara umum konsep budaya organisasi dibagi menjadi dua school of thought
(mazhab) –ideational dan adaptationist school.

Mazhab pertama, ideational school, lebih melihat budaya sebuah organisasi dari apa
yang dishared (dipahami, dijiwai, dan dianut oleh para organization theorists yang
menggunakan pendekatan antropologi sebagai basisnya.

Mazhab kedua, adaptationist school melihat budaya dari apa yang bisa diobservasi
baik dari bangunan organisasi seperti arsitektur/tata ruang bangunan pola perilaku dan cara
mereka berkomunikasi. Kemudian ada juga gabungan dari kedua mazhab tersebut yaitu,
realist school. Penganut mazhab ini menyadari bahwa budaya organisasi merupakan sesuatu
yang kompleks yang yang tidak bisa dipahami hanya dari pola perilaku orang-orangnya saja
tetapi juga sumber perilaku tersebut.

Menurut ideational thought, budaya organisasi adalah jaringan makna yang bersifat
elusif dan tersembunyi yang pemunculannya keluar hanya bisa dilakukan jika makna tersebut
dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada pihak luar. Secara umum sering dikatakan
bahwa sistem makna yang bersifat elusif dan hidden ini sebagai core of culture. Madzhab
adaptationist sementara itu lebih menekankan pada konsep budaya pada ujud dari budaya itu

25
sendiri yakni pola pikir yang ditunjukkan oleh sekelompok orang sebagai akibat dari
internalisasi keyakinan dan tata nilai yang telah diperoleh pada waktu-waktu sebelumnya.
Dengan kata lain, ia lebih memperhatikan peran pola perilaku sebagai pembentuk budaya
daripada proses terbentuknya budaya itu sendiri.

Sedangkan menurut madzhab realist/integrationist, budaya adalah saling keterkaitan


antara elemen-elemen yang bersifat ideational dan behavioral. Budaya terbentuk semata-mata
karena pengaruh elemen terhadap elemen lain tetapi merupakan interaksi keduannya.

25
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan oleh sekelompok
manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi dibentuk agar
para anggotanya dapat dengan sistematis memenuhi tujuan mereka. Setiap organisasi
memiliki kebijakan dalam upaya meningkatkan pelayanan yang ada di wilayah kerja
masing-masing organisasi.

B. Saran
Dalam setiap organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sehingga tiap-tiap organisasi harus saling berkoordinasi dan bekerjasama dalam upaya
peningkatan pelayanan. Khususnya dalam hal pembuatan kebijakan maka organisasi yang
memiliki wilayah kerja yang lebih luas harus memperbaiki koordinasinya kebawah
sehingga kebijakan yang diterapkan dapat menyeluruh ke semua lapisan organisasi dan
wilayah yang ada.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=MAKALAH+BER+ORGANISASI&rlz=1C1CHWL_enID1040ID1040&oq=MAKALAH
+BER+ORGANISASI&aqs=chrome..69i57j0i13i512l2j0i8i13i30l4.77877j0j15&sourceid=ch
rome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=budaya+madzhab+berorganisasi&rlz=1C1CHWL_enID1040ID1040&ei=MRj-
Y7TlIYbB3LUPtZC24Ag&oq=BUDAYA+MADZHAB+BERORGANISAS&gs_lcp=Cgxnd
3Mtd2l6LXNlcnAQARgAMgcIIRCgARAKMgcIIRCgARAKMgcIIRCgARAKOhYIABDq
AhC0AhCKAxC3AxDUAxDlAhgBOg0IABCPARDqAhC0AhgCOg0ILhCPARDqAhC0Ah
gCOgQIABBDOgsIABCABBCxAxCDAToFCAAQgAQ6CAgAELEDEIMBOgsILhCABB
CxAxCDAToICAAQgAQQsQM6CggAELEDEIMBEEM6CAguELEDEIMBOgcIABCxAx
BDOgcIABCABBAKOgQIIRAVSgQIQRgASgUIQBIBMVClCFiSXWD9dWgBcAF4AIA
BY4gB5A6SAQIyN5gBAKABAbABFMABAdoBBAgBGAfaAQYIAhABGAo&sclient=gws
-wiz-serp

https://www.google.com/search?
q=ORGANISASI+KE+NU+AN&rlz=1C1CHWL_enID1040ID1040&ei=sRj-
Y9WBL5CEz7sPt4a9gAk&ved=0ahUKEwiVnrqiv7j9AhUQwnMBHTdDD5AQ4dUDCA4
&uact=5&oq=ORGANISASI+KE+NU+AN&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQAzoWCAA
Q6gIQtAIQigMQtwMQ1AMQ5QIYAToNCC

25

Anda mungkin juga menyukai