Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ORGANISASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Laboratorium Dasar
Dosen Pengajar: H. Akhmad Muntaha, S.Pd., MM

Disusun oleh:
Kelompok 1
Alifa Nur Hasinta (P07134221001)
Dhea Puspa Rismawatie (P07134221010)
Muhammad Rizal (P07134221023)
Rizky Arsyanti (P07134221032)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
BANJARBARU
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul "Organisasi"
ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen
Laboratorium Dasar. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
definisi dan bagaimana sistem organisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya yang terutama kepada
Bapak H. Akhmad Muntaha, S.Pd., MM selaku pengajar Mata Kuliah Manajemen
Laboratorium Dasar. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dengan kemampuan yang sangat terbatas dan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam pengetikan maupun isinya. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Banjarbaru, 10 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................................2

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

A. Definisi Organisasi.......................................................................................................3

B. Fungsi Organisasi.........................................................................................................5

C. Tujuan dan Prinsip Organisasi...................................................................................7

D. Jenis Jenis Organisasi................................................................................................10

E. Karakteristik Organisasi...........................................................................................15

F. Manfaat Organisasi....................................................................................................17

G. Organisasi Kesehatan............................................................................................18

PENUTUP...............................................................................................................................25

A. Kesimpulan.................................................................................................................25

B. Saran...........................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai jenis organisasi
yang memengaruhi semua tingkatan kehidupan. Fakta menunjukkan bahwa
kebanyakan diantara kita menjalani sebagian besar dari kehidupan dalam
organisasi-organisasi. Kita merupakan anggota dari organisasi yang
dinamakan keluarga, menjadi anggota dari organisasi tempat kita bekerja,
berpartisipasi aktif sebagai anggota organisasi pendidikan sebagai murid,
sebagai mahasiswa, kita juga merupakan anggota organisasi yang dinamakan
masyarakat. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa organisasi-organisasi
dibentuk oleh manusia. Tujuannya untuk melaksanakan atau mencapai hal-hal
tertentu yang tidak mungkin dilaksanakan secara individual.
Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan didalam
kehidupan manusia. Organisasi membantu kita melaksanakan hal-hal yang
tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai individu. Di samping itu, dapat
dikatakan lagi bahwa organisasi-organisasi membantu masyarakat dan
membantu kelansungan pengetahuan serta ilmu pengetahuan. Organisasi
merupakan sumber penting aneka macam karier di masyarakat.
Organisasi-organisasi dicirikan oleh perilaku yang diarahkan kearah
pencapaian tujuan. Mereka mengupayakan pencapaian tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran, yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan lebih
efisien. Hal itu melalui tindakan-tindakan individu-individu serta kelompok-
kelompok secara terpadu. Akan tetapi, perlu diingat bahwa organisasi-
organisasi lebih dari hanya alat untuk menciptakan barang-barang dan
menyelenggarakan jasa-jasa. Organisasi-organisasi menciptakan kerangka
yaitu banyak diantara kita yang melaksanakan proses kehidupan. Sehubungan

1
dengan itu dapat dikatakan bahwa organisasi-organisasi menimbulkan
pengaruh besar atas perilaku kita.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa definisi dari organisasi?
2. Apa fungsi dari organisasi?
3. Apa tujuan dan prinsip dari organisasi?
4. Apa saja pembagian jenis-jenis organisasi?
5. Bagaimana karakteristik dari organisasi?
6. Bagaimana prinsip, teknik serta langkah-langkah dalam berorganisasi?
7. Apa saja manfaat dari organisasi?
8. Apa saja jenis-jenis organisasi yang aktif bergerak di bidang kesehatan?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi dari organisasi
2. Untuk mengetahui fungsi dari organisasi
3. Untuk mengetahui tujuan dan prinsip dari oragnisasi
4. Untuk mengetahui pembagian jenis-jenis organisasi
5. Untuk mengetahui karakteristik dari organisasi
6. Untuk mengetahui prinsip, teknik serta langkah-langkah dalam
berorganisasi
7. Untuk mengetahui manfaat dari organisasi
8. Untuk mengetahui jenis-jenis organisasi yang aktif bergerak di bidang
kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Organisasi
Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai organisasi yaitu:
1. Louis Allen: Organisasi adalah proses mengidentifikasi dan
mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, mendefinisikan dan
mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas dan membangun hubungan
untuk tujuan memungkinkan orang-orang bekerja secara efektif bersama-
sama dalam mencapai tujuan. Dalam kata-kata Allen, organisasi adalah
instrumen untuk mencapai tujuan organisasi. Pekerjaan, wewenang,
tanggung jawab ditetapkan untuk mencapai hal yang sama.
2. Wheeler: Organisasi internal adalah kerangka kerja struktural dari tugas
dan tanggung jawab yang diperlukan personil dalam melakukan berbagai
fungsi dalam perusahaan. Pada dasarnya organisasi adalah sebuah
tindakan yang menghasilkan mekanisme untuk melaksanakan fungsi untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Dalam
pandangan Wheeler, organisasi adalah proses menetapkan tugas dan
tanggung jawab orang dalam suatu perusahaan sehingga tujuan bisnis
tercapai.
3. Koontz dan O’Donnell: Organisasi adalah pembentukan hubungan
otoritas dengan ketentuan untuk koordinasi di antara anggotanya, baik
secara vertikal maupun horizontal dalam struktur perusahaan. Mereka
memandang organisasi sebagai titik koordinasi di antara berbagai orang
dalam bisnis.
4. Oliver Sheldon: Organisasi adalah proses sehingga menggabungkan
pekerjaan yang harus dilakukan oleh individu atau kelompok dengan

3
fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaannya, sehingga tugas yang
dilakukan memberikan sebuah cara terbaik untuk penerapan upaya yang
efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasi. Organisasi membantu dalam
pemanfaatan sumber daya secara efisien dengan membagi tugas dari
berbagai orang.
5. Spriegel: Dalam arti yang paling luas, organisasi mengacu pada hubungan
antara berbagai faktor yang ada dalam suatu usaha tertentu. Organisasi
pabrik terutama berkepentingan dengan hubungan internal di dalam pabrik
seperti tanggung jawab personel, pengaturan dan pengelompokan mesin
dan kontrol material. Dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan,
organisasi adalah hubungan struktural antara berbagai faktor dalam
perusahaan.
6. George Terry: Organisasi adalah penciptaan hubungan di antara orang-
orang yang bekerjasama sehingga dapat pekerjaan dilakukan dengan cara
yang lebih baik dan efisien.
7. C.H. Northcott: Organisasi adalah pengaturan di mana tugas ditugaskan
untuk pria dan wanita sehingga upaya masing-masing berkontribusi secara
efektif untuk beberapa tujuan yang didefinisikan dengan lebih jelas di
mana mereka telah disatukan. Menurut Northcott tujuan organisasi adalah
untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai individu yang bekerja di
organisasi untuk pencapaian tujuan perusahaan.
8. L.H. Haney: Organisasi adalah penyesuaian yang harmonis dari bagian-
bagian khusus untuk pencapaian beberapa tujuan umum atau tujuan.
Organisasi adalah penyesuaian berbagai kegiatan untuk pencapaian tujuan
bersama.

Ada banyak pengertian organisasi yang dikemukakan oleh para ahli.


Pada dasarnya, organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan

4
oleh sekelompok manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama.
Organisasi dibentuk agar para anggotanya dapat dengan sistematis memenuhi
tujuan mereka. Berkumpul, bekerja sama dengan rasional, terkendali, dan
terpimpin merupakan satu kesatuan di dalam organisasi. Cara-cara seperti itu
merupakan cara yang dilakukan di dalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Organisasi terbentuk berdasarkan kesatuan visi dan misi dari para
anggotanya. Organisasi bergerak dan bekerja berdasarkan visi dan misi
organisasi itu sendiri. Misalnya organisasi profesi seperti IDI, PGRI, dan lain-
lain, merupakan organisasi yang bergerak untuk mempermudah para anggota
profesinya untuk menjalankan profesi itu. Contoh lainnya, organisasi
mahasiswa seperti BEM, Mapala, HMI, adalah organisasi yang berjalan
dengan visi menyatukan mahasiswa di dalam sebuah wadah, dengan tujuan
untuk mengembangkan intelektual para anggotanya.
Definisi organisasi berlandaskan sejumlah fakta yang merupakan ciri
umum semua organisasi. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebuah organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang
2. Orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara
3. Interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur
tertentu
4. Masing-masing orang di dalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-sasaran
pribadi, beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan
yang dilakukannya. Ia mengekspektasi bahwa keterlibatannya didalam
organisasi tersebut akan membantunya mencapai sasaran-sasarannya.

B. Fungsi Organisasi
1. Sebagai Penuntun Tujuan

5
Organisasi merupakan perkumpulan dengan orang-orang yang
memiliki tujuan yang sama. Mereka berhimpun menjadi satu agar
mempermudah dalam mencapai tujuan mereka. Namun, apabila
anggotanya ada yang salah jalan, maka organisasi lah yang menjadi
penuntun agar anggota tersebut kembali untuk mencapai tujuannya.
2. Mengubah Kehidupan Masyarakat
Sebuah organisasi menginginkan sebuah konsistensi dan kepercayaan
dari masyarakat. Hal itulah yang menjadi latar belakang sebuah organisasi
untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat. Contohnya seperti organisasi
kesehatan yang melakukan program penyuluhan kepada masyarakat
tentang pentingnya menjaga kesehatan. Maka diharapkan dengan adanya
program ini, masyarakat dapat semakin mengerti dan peduli terhadap
kesehatan mereka.
3. Menawarkan Karier
Di dalam organisasi, proses pembelajaran dapat sangat mudah di
dapatkan. Pembelajaran tersebut dapat menjadi modal sebelum terjun
langsung ke masyarakat. Maka dari itu, organisasi menawarkan
pembelajaran keterampilan dan pengetahuan, agar para anggotanya siap
untuk menjalani karier nya masing-masing.
4. Cagar Ilmu Pengetahuan
Fenomena-fenomena terkait dengan perubahan zaman menuntut
sebuah organisasi untuk berpikir agar konsistensi dan keberadaannya tetap
ada. Maka dibutuhkan sebuah penelitian dan pengembangan sebgaai
dokumentasi, agar suatu saat organisasi tidak mati dimakan zaman.
5. Pemberi Motivasi
Dalam menjalani tujuan, seringkali para anggota organisasi kehilangan
orientasi dan arah dalam menjalankan tugasnya. Maka dari itu, sudah
menjadi fungsi organisasi untuk menjadi motivator bagi anggota tersebut.

6
C. Tujuan dan Prinsip Organisasi
1. Tujuan Organisasi
Setiap individu yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama,
menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha
untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab
adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran
yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan organisasi memiliki pengaruh dalam mengembangkan
organisasi baik untuk perekrutan anggota dan pencapaian apa yang akan
atau ingin dilakukan dalam proses berjalannya organisasi tersebut. Tujuan
dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi nerja dari organisasi itu
sendiri ataupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam
pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota.
Organisasi perlu melakukan kaderisasi untuk menjaga keberlangsungan
organisasi dan eksistensi organisasi dalam jangka waktu yang panjang.
Konsep tujuan organisasi mempunyai beberapa fungsi yang
bervariasi menurut waktu dan keadaan, fungsi tersebut adalah
a. Pedoman bagi kegiatan, yaitu sebagai pedoman bagi kegiatan,
pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para
anggota organisasi. Dalam hal ini, fungsi tujuan memberikan arah dan
pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang “harus” dan “harus
tidak” dilakukan.
b. Sumber legitimasi, tujuan merupakan sumber legitimasi bagi suatu
organisasi melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya, disamping
keberadaannya dikalangan kelompok.

7
c. Standar pelaksanaan, bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dapat
dipahami, hal ini akan memberikan standar langsung bagi penilaian
pelaksanaan kegiatan organisasi.
d. Sumber motivasi, tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai sumber
motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya
tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota.
e. Dasar rasional pengorganisasian, dinyatakan secara sederhana, tujuan
organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi. Tujuan
organisasi dan truktur organisasi berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan, pola penggunaan sumber
daya, dan implementasi berbagai unsur perancangan organisasi.

Penetapan tujuan dari organisasi dibutuhkan tahapan- tahapan


perencanaan yang matang serta konsep yang jelas tentang tujuan
organisasi. Tujuan dari organisasi tersebut tentunya dapat pula berfungsi
sebagai pengikat para anggotanya baik di dalam maupun di luar organisasi.
Semua tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh anggota organisasi
haruslah ditujukan untuk tercapainya tujuan dari organisasi tersebut. Untuk
itulah diperlukan anggota organisasi yang mempunyai kapasitas dan
komitmen yang kuat untuk menetapkan dan mencapai tujuan organisasi.

2. Prinsip Organisasi
Dalam melaksanakan suatu kegiatan organisasi sebaiknya prinsip
organisasi yaitu:
a. Pembagian kerja (devision of work)
b. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
c. Disiplin (discipline)
d. Kesatuan komando (unity of command)
e. Kesatuan langkah (unity of direction)

8
f. Subordinasi minat dibawah minat pada umumnya (subordination of
individual interest to general interest)
g. Pemberian hadiah (remuneration)
h. Sentralisasi atau pemusatan (centralization)
i. Jenjang hirarki (line of autority/hierarchie)
j. Ketertiban (order)
k. Kesamarataaan (equity)
l. Stabilitas jabatan pegawai (stability of personel)
m. Inisiatif (iniciative)
n. Kesatuan jiwa korps (esprit de corps) dilaksanakan untuk suatu
proses organisasi yang bermutu.

Dalam bertadang dengan komunitas, organizer harus memegang teguh:


1) Hak Asasi Manusia anggota kelompok. Setiap upaya apapun dalam
rentetan kegiatan pengorganisasian, harus diorientasikan kepada 3
hal, yaitu: penghormatan, perlindungan dan penegakan Hak Asasi
Manusia. HAM harus menjadi perinif dan tidak boleh di langgar oleh
organizer maupun anggota komunitas dalam setiap kegiatan
pengorganisasian.
2) Pembebasan, yaitu pembebasan anggota komunitas dari ketertindasan
struktur seperti kelas, gender, ras dan lain – lain.
3) Kemandirian merupakan perinsif yang di pegang. Baik dalam sikap
pilitik, budaya maupun dalam memenuhi kebutuhan dari sumber
yang ada di sekitarnya.
4) Berkelanjutan, setiap kegiatan pengorganisasian di orientasikan
sebagai suatu yang harus terus menerus dilakukan. Tiap langkah
dalam pengembangan komunitas ditempatkan dalam suatu kerangka
kegiatan yang harus terus menerus.

9
5) Keterbukaan, keterbukaan merupakan suatu perinsip penting. Dengan
perinsip ini, setiap anggota komunitas dirancang untuk mengetahui
masalah – masalah yang akan dilakukan dan sedang di hadapi oleh
komunitas.
6) Partisipasi, setiap anggota komunitas memiliki peluang yang sama
terhadap informasi maupun terhadap proses pengambilan keputusan
yang dibuat oleh komunitas.

D. Jenis Jenis Organisasi


Organisasi terdapat beberapa macam tergantung dari segi
pandangannya, seperti yang dikemukakan Wursanto (2003:61) yang membagi
beberapa macam organisasi yang dilihat dari berbagai segi, yaitu:
1. Segi Jumlah Pucuk Pimpinan
Dari segi jumlah pucuk pimpinan, organisasi dibedakan menjadi:
a. Organisasi tunggal (single organization) Dinamakan
organisasi tunggal apabila pucuk pimpinan organisasi itu ada
di tangan satu orang.
b. Organisasi jamak (plural organization atau plural executive
organization) Dinamakan organisasi jamak apabila pucuk
pimpinan organisasi tersebut berada di tangan beberapa
orang. Beberapa orang pimpinan tersebut merupakan suatu
kesatuan.
2. Segi Keresmian
Menurut keresmiannya, organisasi dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Organisasi formal (formal organization). Dikatakan
organisasi formal apabila kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok secara

10
sadar dikoordinasikan guna tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, sehingga orang-orang yang tergabung dalam
kelompok itu mempunyai struktur yang jelas. Struktur
menunjukkan suatu aliran hubungan yang menggambarkan
wewenang, kekuasaan, dan tanggung jawab. Hubungan
formal biasanya telah tergambar dalam bagan organisasi atau
struktur organisasi.
b. Organisasi informal (informal organization). Organisasi
informal adalah organisasi yang disusun secara bebas dan
spontan dan keanggotaannya disusun secara sadar atau secara
tidak sadar, dimana dan kapan seseorang menjadi anggota
sulit ditemukan. Dalam organisasi informal tidak ada
perincian secara tegas tentang tujuan organisasi. Biasanya
organisasi informal bersifat sementara karena
pembentukannya tidak direncanakan atas rencana matang
yang dan jelas.
3. Segi Tujuan
Dari segi tujuan yang hendak dicapai, organisasi dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
a. Organisasi niaga atau organisasi ekonomi adalah organisasi
yang tujuan utamanya mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Organisasi niaga dibedakan menjadi
organisasi niaga swasta dan organisasi niaga pemerintah.
b. Organisasi sosial atau organisasi kemasyarakatan adalah
organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Indonesia
secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi,
agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

11
untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan nasional.
4. Segi Luas Wilayah
Menurut luas wilayahnya, organisasi dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:
a. Organisasi daerah (local organization). Organisasi daerah
adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi suatu
wilayah atau daerah tertentu.
b. Organisasi nasional (national organization). Organisasi
nasional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi
seluruh wilayah dalam suatu negara.
c. Organisasi regional (regional organization). Organisasi
regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi
beberapa negara tertentu saja.
d. Organisasi internasional (international organization).
Organisasi internasional adalah organisasi yang anggota-
anggotanya meliputi negara-negara di dunia.
5. Segi Bentuk
Menurut bentuknya, organisasi dibedakan menjadi:
a. Organisasi staf (staff organization)
b. Organisasi garis (line organization)
c. Organisasi fungsional (functional organization)
d. Organisasi staf dan garis (line and staff organization)
e. Organisasi garis dan fungsional (line and functional
organization)
f. Organisasi fungsional dan staf (functional and staff
organization)

12
g. Organisasi garis, fungsional, dan staf (line, functional, and
staff organization)
h. Organisasi panitia (committee organization)

6. Segi Tipe
Menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Organisasi dengan tipe piramid mendatar
b. Organisasi dengan tipe piramid terbalik
c. Organisasi dengan tipe kerucut

Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan macam


organisasi, padahal keduanya berbeda. Bentuk organisasi memandang dari
segi tata hubungan, wewenang, dan tanggung jawab yang ada dalam suatu
organisasi. Dengan demikian, Wursanto (2003:81) menyatakan bahwa
terdapat berbagai macam bentuk organisasi antara lain:
1. Bentuk Organisasi Staff (Staff Organization)
Dalam organisasi staf hanya terdapat pucuk pimpinan dan staf
yang memberikan bantua pemikiran berupa saran atau nasihat kepada
pucuk pimpinan. Oleh karena itu, dalam organisasi staf tidak ada garis
komando kebawah karena tidak ada pejabat pimpinan lini.
2. Bentuk Organisasi Lini (Line Organization)
Bentuk organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi dimana
pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal. Segala
ketentuan, keputusan, atau segala kebijaksanaan ada di tangan satu
orang, yaitu pucuk pimpinan.

13
3. Bentuk Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-
macam fungsi sesuai dengan kepentingan organisasi. Tiap-tiap fungsi
saling berhubungan karena antara satu fungsi dengan lainnya saling
bergantung. Dengan demikian, wewenang dalam organisasi
fungsional dilimpahkan oleh pucuk pimpinan kepada unit-unit (satuan
organisasi) dibawahnya atas dasar fungsi, dan pimpinan dari tiap unit
berhak untuk memerintah kepada semua pelaksana yang ada
dibawahnya sepanjang menyangkut tugas masing- masing.
4. Bentuk Organisasi Staf dan Garis (Line And Staff Organization)
Bentuk ini merupakan perpaduan antara dua bentuk organisasi,
yaitu organisasi lini dan organisasi staf. Wewenang diserahkan dari
pucuk pimpinan kepada unit-unit organisasi yang ada dibawahnya
dalam semua bidang pekerjaan dan di bawah pucuk pimpinan
ditempatkan staf. Staf ini tidak mempunyai wewenang lini atau garis
(wewenang komando) ke bawah. Staf berfungsi hanya sebagai
pemberi nasihat, pemberi pertimbangan sesuai bidang keahliannya.
5. Bentuk Organisasi Garis dan Fungsional (Line And Functional
Organization)
Merupakan perpaduan antara organisasi fungsional dan
organisasi lini/garis. Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan
kepada unit-unit organisasi yang ada dibawahnya dalam bidang-
bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan organisasi. Masing-
masing pimpinan dari setiap unit berhak memerintah semua satuan
pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang tugas masng-
masing. Setiap satuan pelaksana mempunyai wewenang dalam semua
bidang pekerjaan.
6. Bentuk Organisasi Garis, Fungsional, dan Staf

14
Bentuk organisasi garis, fungsional, dan staf adalah suatu
organisasi yang merupakan perpaduan dari tiga bentuk organisasi,
yaitu organisasi fungsional, organisasi lini, dan organisasi staf. Bentuk
organisasi lini, fungsional, dan staf adalah organisasi dimana
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit
organisasi yang ada dibawahnya dalam bidang-bidang pekerjaan
tertentu sesuai kebutuhan organisasi. Masing- masing pimpinan dari
setiap unit berhak memerintah semua satuan pelaksana sepanjang
menyangkut tugas masing-masing. Setiap satuan pelaksana
mempunyai wewenang dalam bidang pekerjaannya, dan di bawah
pucuk pimpinan ditempatkan staf sebagai pembantu atau sebagai
penasihat pimpinan. Jadi pada dasarnya sama dengan bentuk
organisasi fungsional dan lini, hanya di bawah pucuk pimpinan
ditempatkan staf sebagai pembantu atau sebagai nasihat.
7. Bentuk Organisasi Panitia (Committee Organization)
Bentuk organisasi panitia yaitu apabila kegiatan itu dilakukan
kelompok sementara yang terdiri daripada orang-orang yang memiliki
keahlian tertentu.

E. Karakteristik Organisasi
Organisasi memiliki beberapa karateristik yaitu:
1. Koordinasi
Koordinasi dari berbagai aktivitas adalah sebuah hal penting
dalam organisasi. Koordinasi akan membantu dalam
mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai kegiatan. Koordinasi
juga menghindari penundaan pekerjaan. Berbagai fungsi dalam
sebuah organisasi bergantung satu sama lain dan juga mempengaruhi
satu sama lain.

15
Di dalam sebuah organisasi pada umumnya akan terdapat
sebuah struktur, dimana apabila koordinasi yang ada tidak berjalan
dengan baik maka akan mempengaruhi pada hasil kerja. Pelajari hal-
hal dasar lainnya mengenai organisasi melalui buku Organisasi:
Struktur, Perilaku, Proses Dan Hasil.

2. Divisi pekerjaan
Organisasi berurusan dengan seluruh tugas. Berbagai aktivitas
ditugaskan kepada para anggota yang berbeda untuk pencapaian
efisien neraka. Namun hal ini bukan berarti bahwa satu anggota tidak
dapat menjalankan banyak fungsi tetapi spesialisasi dalam pekerjaan
yang berbeda sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
seseorang. Organisasi membantu dalam membagi pekerjaan menjadi
aktivitas yang ditugaskan untuk individu berbeda.
Dengan adanya pembagian tugas tersebut, penting bagi sebuah
organisasi untuk memiliki manajemen yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu
seperti halnya yang dibahas pada buku Manajemen Organisasi oleh
Khaerul Umam.
3. Tujuan yang sama
Semua struktur organisasi merupakan sarana menuju
pencapaian tujuan perusahaan yang sama. Struktur organisasi harus
dibangun berdasarkan tujuan yang jelas, hal ini akan membantu
pencapaian organisasi dengan benar.
4. Hubungan Kooperatif
Organisasi yang memiliki struktur yang baik akan menciptakan
hubungan kerjasama di antara berbagai anggota organisasi. Sebuah

16
organisasi tidak dapat dibentuk oleh satu orang, setidaknya
membutuhkan dua orang atau lebih.
Organisasi yang baik akan membantu menciptakan hubungan
yang bermakna, hubungan harus vertikal dan horizontal di antara
anggota dan di berbagai divisi. Struktur organisasi harus dirancang
agar dapat memotivasi anggota untuk melakukan bagian pekerjaan
masing-masing.
5. Hubungan otoritas-tanggung jawab yang ditetapkan dengan baik
Sebuah organisasi terdiri dari berbagai posisi yang diatur
dalam hierarki dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
Tentunya selalu ada otoritas pusat untuk organisasi yang baik.
Hierarki posisi dalam organisasi menentukan garis komunikasi dan
pola hubungan.
Dalam menjaga hubungan tersebut, pentingnya ada budaya
organisasi yang diterapkan dengan baik.

F. Manfaat Organisasi
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai
dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di
ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang
perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab
terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok,
memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat
membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan
kepada masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. Beberapa manfaat lain
yang dapat kita peroleh dari suatu organisasi antara lain:
1) Tercapainya Sebuah Tujuan

17
Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka
pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian
anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang
lebih maksimal dan efektif.
2) Melatih Mental Berbicara Di Depan Publik
Mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh
dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah
organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para
mahasiswa adalah sebuah pengembangan public speaking.
3) Mudah Memecahkan Masalah
Karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat
sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam
segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang
ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan
yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan
majemuk.

Selain hal-hal diatas, masih banyak manfaat organisasi yang bisa


diperoleh, namun disini tidak dijabarkan lebih lanjut, hal lain yang bisa kita
dapatkan antara lain:
1) Melatih Leadership
2) Memperluas pergaulan
3) Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
4) Membentuk karakteristik seseorang
5) Kuat dalam menghadapi tekanan

G. Organisasi Kesehatan
1. WHO (World Health Organization)

18
Organisasi Kesehatan Pemerintah Tingkat Internasional yang paling
terkenal saat ini adalah WHO (World Health Organization). Markas
besarnya berada di Switzerland dan di dunia terdapat enam kantor regional.
Nama Akronim dan Kota, serta tempat kantor regional WHO itu berada
antara lain sebagai berikut: Afrika (AFRO), Harare, Zimbabwe ;
Americas/Pan American Health Organization (AMRO/PAHO),
Washington D.C., Amerika Serikat ; Timur Tengah (SEARO), New Delhi,
India ; Pasifik Barat (WPRO) ; Manila, Filipina.
Walau WHO saat ini merupakan organisasi internasional terbesar,
organisasi tersebut bukan yang tertua. Di antara organisasi – organisasi
(terdata dengan tanggal terbentuknya) yang mendahului WHO yaitu:
a. International D’Hygiene Publique (1907), yang melebur ke dalam
WHO
b. The Health Organization of The League of Nations (1919), yang
menghilang saat WHO didirikan
c. The United Nations Relief and Rehabilitation Administration
(UNRAA)
d. The United Nations Children’s Fund (UNICEF) (1946), yang
sebelumnya dikenal sebagai The United Nations Internasional and
Children’s Emergency Fund
e. The Pan American Health Organization (PAHO) (1902), yang masih
menjadi organisasi yang independen tetapi bergabung dengan WHO
dalam sebuah kantor regional.

Pada tahun 1946, dalam Konfrensi Kesehatan Internasional,


perwakilan dari semua negara yang tergabung dalam PBB berhasil
membentuk dan mensahkan konstitusi WHO. Namun, baru pada 7 April
1948, konstitusi tersebut benar – benar berlaku dan organisasi tersebut

19
secara resmi mulai berfungsi. Keanggotaan WHO terbuka bagi negara
manapun yang bersedia mengikuti konstitusi WHO dan menerima suara
terbanyak dalam Dewan Kesehatan Dunia (World Helath Assembly). 191
negara terdaftar sebagai anggota.
Tujuan utama WHO seperti yang dinyatakan dalam konstitusi
adalah pencapaian derajat kesehatan yang paling baik oleh semua orang.
WHO memiliki 4 fungsi utama yakni:
a. Memberikan panduan di seluruh dunia tentang bidang kesehatan.
b. Menetapkan standar global untuk kesehatan.
c. Bekerja sama dengan pemerintah dalam memperkuat program
kesehatan nasional.
d. Mengembangkan dan menyalurkan teknologi, informasi dan standar
kesehatan yang sesuai.

2. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan memiliki Visi yaitu “Masyarakat Sehat
Yang Mandiri dan Berkeadilan”. Oleh karena itu, adapun Misi
Kementerian Kesehatan yaitu:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat
madani
b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

Untuk mencapai Visi dan Misinya beberapa Strategi


Kementerian Kesehatan antara lain:

20
a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama
nasional dan global.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan
pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
c. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama
untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.
d. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu.
e. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat
dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
f. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan
berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggungjawab.

Nilai – Nilai dalam Kementerian Kesehatan:


a. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian
Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus
menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah
satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama
dan status sosial ekonomi.
b. Inklusif

21
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan
semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian,
seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat
pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
c. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di
daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi
geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi
permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan
penangnganan yang berbeda pula.
d. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai
target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
e. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.
Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan RI
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan
kebijakan teknis di bidang kesehatan
b. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya
c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya
d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

22
e. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di
bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden

3. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah unsur pelaksana
Otonomi daerah dalam bidang kesehatan dan dipimpin langsung oleh
seorang Kepala Dinas (Kadin). Kadin berkedudukan di bawah Bupati
serta bertanggung jawab langsung pada bupati melalui Sekretaris
Daerah (Sekda). (Hasanbasri, 2013).
Tugas pokok Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusan
pemerintah daerah sesuai dengan asas otonomi serta kewajiban
pembantuan dalam bidang kesehatan di lingkup daerah atau
kabupaten. Dalam melaksanakan tugasnya, Dinkes memiliki beberapa
fungsi, di antaranya adalah:
a. Fungsi penyelenggara urusan pemerintah dan layanan umum
dalam bidang medis di ruang lingkup kabupaten.
b. Fungsi pelaksanaan dan pembinaan tugas dalam bidang pelayanan,
pencengahan penyakit, dan rujukan, usaha kesehatan masyarakat,
serta sumber daya kesehatan di ruang lingkup kabupaten.
c. Fungsi pemantauan, pelaporan, dan evaluasi dalam bidang medis
di ruang lingkup kabupaten.
d. Fungsi pelaksana tugas kesekretariatan dinas.
e. Fungsi pelaksana tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang
diserahkan dari Bupati sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya.

4. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang

23
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu
sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di
Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2007).
Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju
Indonesia sehat. Indikator utama yakni:
a. Lingkungan sehat.
b. Perilaku sehat.
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Misi puskesmas, yaitu:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat berserta lingkungannya.

24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan oleh
sekelompok manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama.
Organisasi dibentuk agar para anggotanya dapat dengan sistematis memenuhi
tujuan mereka. Beberapa organisasi kesehatan yang ada yaitu World Health
Organization (WHO), Kementerian kesehatan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Setiap organisasi memiliki kebijakan dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja masing-masing organisasi.
B. Saran
Dalam setiap organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Sehingga tiap-tiap organisasi kesehatan harus saling berkoordinasi dan
bekerjasama dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Khususnya dalam
hal pembuatan kebijakan maka organisasi yang memiliki wilayah kerja yang
lebih luas harus memperbaiki koordinasinya kebawah sehingga kebijakan yang
diterapkan dapat menyeluruh ke semua lapisan organisasi dan wilayah yang ada.

25
26
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, A. (2021). Perilaku dan Teori Organisasi. Media Nusa Creative (MNC
Publishing).

Elliyasa KH Dharwis, Pengorganisasian, Aksi Komunitas dan Kuliah Kerja Nyata,


(direktorat perguruan tinggi agama islam ditjen kelembagaan agama islam
departemen agama RI Jakarta: 2006).

Husin, I. (2022). Teori Organisasi. Jurnal Gerbang STMIK Bani Saleh, 12(2), 56-66.

Syukran, M., Agustang, A., Idkhan, A. M., & Rifdan, R. (2022). Konsep organisasi
dan pengorganisasian dalam perwujudan kepentingan manusia. Publik: Jurnal
Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik, 9(1),
95-103.

Winardi, J. (2017). Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Raja grafindo


Persada

27

Anda mungkin juga menyukai