Anda di halaman 1dari 37

ORGANISASI

Makalah

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut

oleh :

Mahda Kapila P20625021015 Salva Ramni P20625021035


Rahmi Rahmawati P20625021018 Siti Ulfiyatun Hasanah P20625021036
Fadya Rahmadina P20625021023 Dewandi Anugrah Wira P20625021038
Resma Sheilayanti P20625021025 Eva Rania Inzila P20625021039
Intama Dewi Rahayu P20625021034

TINGKAT 1

DIII - Kesehatan Gigi dan Mulut

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

Jl.Tamansari No.210, Kel.Mulyasari, Kec.Tamansari, Kota Tasikmalaya


Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga kami diberikan kemudahan dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami susun dengan tujuan selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Gigi dan Mulut, juga untuk lebih memperdalam lagi ilmu mengenai
organisasi dan mendukung proses pembelajaran pada mata kuliah Manajemen
Gigi dan Mulut.

Dalam penyusunan makalah ini, tentu masih jauh dari harapan. Maka dari itu
kami terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Harapan kami makalah ini dapat memberi wawasan dan pengetahuan
mengenai hal – hal yang berkaitan dengan organisasi dimana mencakup
pengertian, ruang lingkup, dan lain sebagainya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................................ 2

RINGKASAN ............................................................................................................................. 4

BAB 1 ....................................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 5

A. Latar Belakang............................................................................................................. 5

B. Rumusan masalah ....................................................................................................... 6

C. TUJUAN ..................................................................................................................... 6

BAB 2 ....................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 8

A. Definisi Organisasi ....................................................................................................... 8

B. Fungsi Organisasi ........................................................................................................ 9

C. Ruang Lingkup Organisasi ......................................................................................... 10

D. Sejarah Perilaku Organisasi ....................................................................................... 11

E. Pendapat Ahli Mengenai Organisasi ......................................................................... 12

F. Pembagian Organisasi ............................................................................................... 14

G. Hirarki Organisasi ...................................................................................................... 18

H. Keuntungan dan kerugian ......................................................................................... 22

BAB 3 ..................................................................................................................................... 36

PENUTUP ............................................................................................................................... 36

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 36

B. Saran ......................................................................................................................... 36

Daftar Pustaka....................................................................................................................... 37
RINGKASAN

Organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan oleh sekelompok


manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama, organisasi dibentuk
agar para anggota nya dapat sistematis memenuhi tujuan mereka
berkumpul,berkerja sama dengan memenuhi tujuan mereka, berkumpul dengan
rasional terkendali dan terpimpin merupakan sesuatu kesatuan dalam organisasi
Fungsi organisasi adalah :

1) Sebagai penuntun tujuan


2) Mengubah hidup masyarakat
3) Menawarkan carier cagar ilmu pengetahuan
4) Dan memberi motivasi

Ada beberapa jenis organisasi jika ditinjau dari jumlah puncak pimpinan segi
keresmian tujuan,luas wilayah dan bentuk tipe model hierarki dalam organisasi
juga terdiri dari 3 model yaitu :

1) Tradisional manusiawi
2) Dan sumber daya manusia
3) Dan beberapa organisasi kesehatan yang ada yaitu word health

Organization (WHO) kementerian kesehatan,dinas kesehatan dan beberapa


strategi dan kebijakan yang ditetapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan beberapa strategi dan kebijakan kementerian kesehatan adalah
meningkatkan pemberdayaan masyarakat swasta dan masyarakat Madani,dalam
pembangunan kesehatan melalui kerja sama rasional meningkatkan kesehatan
merata,dan terjangkaunya pelayanan mutu dan berkeadilan serta berbasis bukti
dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif, meningkatnya
pembiayaan pembangunan kesehatan terutama,untuk mewujudkan jaminan sosial
kesehatan nasional, meningkatkan pengembangan dan penggunaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
Meningkatkan kesediaan pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan
serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu kesediaan farmasi alat
kesehatan dan makanan,dan meningkatkan manajemen kesehatan yang akan
akuntable, transparan berdaya guna yang bertanggung jawab

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari - hari,kita mengenal berbagai jenis organisasi yang


memengaruhi semua tingkatan kehidupan,fakta menunjukkan bahwa kebanyakan
diantara kita menjalani sebagian besar dalam kehidupan dalam organisasi-
organisasi kita merupakan anggota dari organisasi yang dinamakan keluarga
menjadi anggota dari organisasi tempat kita bekerja, berpatisipasi aktif sebagai
anggota organisasi berpendidikan.sebagai mahasiswa kita merupakan anggota
organisasi yang dinamakan masyarakat pada umumnya dapat dikatakan bahwa
organisasi-organisasi dibentuk oleh manusia, tujuannya untuk mencapai hal-hal
tertentu yang tidak mungkin dilaksanakan secara individual.

Organisasi merupakan elemen yang amat diperlukan didalam kehidupan


manusia, organisasi membantu kita melaksanakan hal - hal yang tidak dapat
dilaksanakan dengan baik sebagai individu di samping itu,dapat dikatakan lagi
bahwa organisasi-organisasi membantu masyarakat berpengetahuan luas.

Organisasi-organisasi dicirikan oleh perilaku yang diarahkan oleh


pencapaian tujuan,mereka berusaha mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan lebih efesien hal itu melalui
tindakan-tindakan individu-individu serta kelompok-kelompok secara terpadu
akan tetapi,perlu diingat bahwa organisasi-organisasi lebih dari hanya alat untuk
menciptakan kerangka yaitu banyak diantara kita yang melaksanakan proses
kehidupan, sehubungan dengan hal itu dapat dikatakan bahwa organisasi-
organisasi menimbulkan pengaruh besar atas perilaku kita.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah Ada

1. Ada definisi organisasi?


2. Apa fungsi organisasi?
3. Apa saja ruang lingkup organisasi?
4. Bagaimana sejarah organisasi?
5. Bagaimana pendapat para ahli mengenai organisasi
6. Apa saja pembagian jenis - jenis organisasi
7. Bagaimana hierarki dalam organisasi
8. Apa keuntungan dalam kerugian berorganisasi?
9. Apa saja jenis-jenis organisasi kesehatan berserta fungsinya?

C. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui definisi dan organisasi


2. Untuk mengetahui fungsi organisasi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam organisasi
4. Untuk mengetahui sejarah organisasi
5. Untuk pengetahui pendapat para ahli organisasi
6. Untuk mengetahui jenis-jenis organisasi dan organisasi kesehatan
7. Untuk mengetahui heararki organisasi
8. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian organisasi.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi Organisasi

Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Pada


dasarnya, organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan oleh
sekelompok manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama.
Organisasi dibentuk agar para anggotanya dapat dengan sistematis
memenuhi tujuan mereka. Berkumpul, bekerjasama dengan rasional,
terkendali, dan terpimpin merupakan satu kesatuan di dalam organisasi.
Cara-cara seperti itu merupakan cara yang dilakukan di dalam organisasi
untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi terbentuk berdasarkan kesatuan visi dan misi dari para


anggotanya. Organisasi bergerak dan bekerja berdasarkan visi dan misi
organisasi itu sendiri. Misalnya organisasi profesi seperti IDI, PGRI dan
lain-lain, merupakan organisasi yang bergerak untuk mempermudah para
anggota profesinya untuk menjalankan profesi itu. Contoh
lainnya,organisasi mahasiswa seperti BEM, Mapala, HMI, adalah
organisasi yang berjalan dengan visi menyatukan mahasiswa di dalam
sebuah wadah,dengan tujuan untuk mengembangkan intelektual para
anggotanya.

Definisi organisasi berlandaskan sejumlah fakta yang merupakan ciri


umum semua organisasi. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sebuah organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang


2. Orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara
3. Interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur
tertentu
4. Masing-masing orang didalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-sasaran
pribadi, beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan yang
dilakukannya.Ia mengekspektasi bahwa keterlibatannya dalam organisasi
tersebut akan membantunya mencapai sasaran- sasarannya.

B. Fungsi Organisasi

1. Sebagai Penuntun Tujuan

Organisasi merupakan perkumpulan dengan orang-orang yang


memiliki tujuan yang sama. Mereka berhimpun menjadi satu agar
mempermudah dalam mencapai tujuan mereka. Namun, apabila
anggota nya ada yang salah jalan,maka organisasi lah yang menjadi
penuntun agar anggota tersebut kembali untuk mencapai tujuannya.

2. Mengubah kehidupan masyarakat

Sebuah organisasi menginginkan sebuah konsistensi dan


kepercayaan dari masyarakat, Hal itulah yang menjadi latar belakang
sebuah organisasi untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat.
Contohnya seperti organisasi kesehatan yang melakukan program
penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Maka diharapkan dengan adanya program ini, masyarakat dapat
semakin mengerti dan peduli terhadap kesehatan mereka.

3. Menawarkan Karier

Di dalam organisasi, proses pembelajaran dapat sangat mudah di


dapatkan. Pembelajaran tersebut dapat menjadi modal sebelum terjun
langsung ke masyarakat. Maka dari itu,organisasi menawarkan
pembelajaran keterampilan dan pengetahuan, agar para anggotanya
siap untuk menjalani kariernya masing-masing.

4. Cagar Ilmu Pengetahuan

Fenomena-fenomena terkait dengan perubahan zaman menuntut


sebuah organisasi untuk berpikir agar konsistensi dan keberadaannya
tetap ada. Maka dibutuhkan sebuah penelitian dan pengembangan
sebgaai dokumentasi, agar suatu saat organisasi tidak mati dimakan
zaman.

5. Pemberi Motivasi

Dalam menjalani tujuan, seringkali para anggota organisasi


kehilangan orientasi dan arah dalam menjalankan tugasnya. Maka dari
itu, sudah menjadi fungsi organisasi untuk menjadi motivator bagi
anggota tersebut.

C. Ruang Lingkup Organisasi

Organisasi memiliki ruang lingkup yang luas dan detail. Berikut ini adalah
beberapa kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup organisasi:

1. Analisis organisasi
2. Komunikasi dalam organisasi
3. Tentang tenaga kerja, prosedur kerja dan system kerja.
4. Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen
5. Pentingnya formulir dari segi Organisasi&Metode
6. Pendayagunaan mesin kantor
7. Pendayagunaan perabotan dan peralatan kantor
8. Pentingnya penulisan laporan
9. Pentingya buku pedoman kerja
10. Pentingnya anggaran belanja
11. Analisis kepegawaian
12. Pentingnya penyederhanaan kerja
13. Organisasi unit
14. Kesimpulan akhir

D. Sejarah Perilaku Organisasi

Teori dalam mempelajari perilaku manusia terbagi dalam tiga periode


diantaranya periode klasik, neo-klasik dan modern. Pada masing- masing periode
telah muncul para pemikir-pemikir yang banyak sedikitnya ikut andil dalam
perkembangan sejarah perilaku organisasi diantaranya Max Weber yang ikut andil
dengan analisis perilaku organisasi lewat konsep struktur birokasinya, Henry
Fayol dengan orientasi pendekatan fungsionalnya dalam perilaku organisasi dan
manajemen yang mendominir banyak pemikiran-pemikiran modern tentang
administrasi, dan Frederick Winslow Taylor yang mengenalkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah. Pemikir lain yaitu Chester Barnard, Mary Parker Follett,
Frederick Herzberg, Abraham Maslow, David McClelland, dan Victor Vroom.

Setelah Perang Dunia 1 , fokus dari studi organisasi bergeser kepada


analisis tentang bagaimana faktor-faktor rmanusia dan psikologi memengaruhi
organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak
Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat padatim, motivasi,
dan aktualisasi tujuan- tujuan individu dalam organisasi.

Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini,


ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan
munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap
studi organisasi. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi
oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada
penelitian kuantitatif.

Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentangN organisasi


dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode
kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan
pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi. Perilaku
organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi
organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun
banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi
industri pula.

Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi
seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik
menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam
ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya
harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga
semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang
etnosentris dan pro-kapitalis.

E. Pendapat Ahli Mengenai Organisasi

Berikut ini adalah beberapa pendapat menurut para ahli mengenai organisasi:

1. Louis Allen, Organisasi adalah proses mengidentifikasi dan


mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, mendefinisikan dan
mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas dan membangun hubungan
untuk tujuan memungkinkan orang-orang bekerja secara efektif bersama -
sama dalam mencapai tujuan. Dalam kata-kata Allen, organisasi adalah
instrumen untuk mencapai tujuan oganisasi. Pekerjaan, wewenang, tanggung
jawab ditetapkan untuk mencapai hal yang sama.
2. Wheeler, Organisasi internal adalah kerangka kerja struktural dari tugas dan
tanggung jawab yang diperlukan personil dalam melakukan berbagai fungsi
dalam perusahaan. Pada dasarnya organisasi adalah sebuah tindakan yang
menghasilkan mekanisme untuk melaksanakan fungsi untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Dalam pandangan Wheeler,
organisasi adalah proses menetapkan tugas dan tanggung jawab orang dalam
suatu perusahaan sehingga tujuan bisnis tercapai.
3. Koontz dan O’Donnell, organisasi adalah pembetukan hubungan otoritas
hubungan ketentuan untuk koordinasi diantara anggotanya,baik secara
vertikal maupun horizontal dalam struktur perusahaan. Mereka memandang
organisasi sebagai titik koordinasi diantara berbagai orang dalam bisnis.
4. Oliver Sheldon, Organisasi adalah proses sehingga menggabungkan
pekerjaan yang harus dilakukan oleh individu atau kelompok dengan fasilitas
yang diperlukan untuk pelaksanaanya, sehingga tugas yang Dilakukan
memberikan sebuah cara terbaik untuk penerapan upaya yang efisien,
sistematis, positif, dan terkoordinasi. Organisasi membantu dalam
pemanfaatan sumber daya secara efisien dengan membagi tugas dari
berbagai orang.
5. Spriegel, Dalam arti yang paling luas ,organisasi mengacu pada hubungan
Antara berbagai faktor yang ada dalam suatu usaha tertentu. Organisasi
pabrik terutama berkepentingan dengan hubungan internal didalam Pabrik
seperti tanggung jawab personel, pengaturan dan pengelompokan mesin
control material. Dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan,
organisasi adalah hubungan structural antara berbagai factor dalam
perusahaan.
6. GeorgeTerry, Organisasi adalah penciptaan hubungan diantara orang orang
yang bekerja sama sehingga dapat pekerjaan dilakukan dengan Cara yang
lebih baik dan efisien.
7. C.H.Northcott ,Organisasi adalah pengaturan dimana yang ditugaskan Untuk
pria dan wanita sehingga upaya masing-masing berkontribusi secara efektif
untuk beberapa tujuan yang didefinisikan dengan lebih jelas dimana mereka
telah disatukan. Menurut Northcott tujuan organisasi adalah untuk
mengkoordinasikan kegiatan berbagai individu yang bekerja diorganisasi
untuk pencapaian tujuan perusahaan.
8. L.H. Haney, Organisasi adalah penyesuaian yang harmonis dari bagian
bagian khusus untuk pencapaian beberapa tujuan umum atau
tujuanOrganisasi adalah penyesuaian berbagai kegiatan untuk pencapaian
tujuan bersama.

F. Pembagian Organisasi

Organisasi terdapat beberapa macam tergantung dari segi


pandangannya, seperti yang dikemukakan Wursanto (2003:61) yang membagi
beberapa macam organisasi yang dilihat dari berbagai segi,yaitu dari:

1. Segi jumlah ujung pimpinan, Organisasi dibedakan menjadi:


1) Organisasi individu (single organization) Dinamakan organisasi
tunggal apabila ujung Pimpinan organisasi itu ada ditangan satu orang.
2) Organisasi Bersama (plural organization atau plural executive
organization) Dinamakan organisasi bersama apabila titik tertinggi
pimpinan organisasi tersebut berada ditangan beberapa orang.
Beberapa orang pimpinan tersebut merupakan suatu kesatuan.
2. Segi keresmian Menurut keresmiannya, organisasi dibedakan menjadi dua
macam,yaitu:
1) Organisasi Formal ( Formal Organization )

Dikatakan organisasi formal apabila kegiatan yang dilakukan oleh


beberapa orang yang tergabung dalam suatu Kelompok secara sadar
dikoordinasikan guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan,
sehingga orang-orang yang tergabung dalam kelompok itu mempunyai
struktur yang jelas. Struktur menunjukkan suatu ahubungan yang
menggambarkan wewenang, kekuasaan ,dan tanggungjawab.
Hubungan formal biasanya telah tergambar dalam bagan organisasi
atau struktur organisasi.

2) Organisasi informal (informal organization)

Organisasi informal adalah organisasi yang disusun cara bebas dan


spontan dan keanggotaannya disusun secara sadar atau Secara tidak
sadar, dimana dan kapan seseorang menjadi anggota sulit ditemukan.
Dalam organisasi informal tidak ada perincian secara tegas tentang
tujuan organisasi. Biasanya organisasi informal bersifat sementara
karena pembentukannya tidak direncanakan atas rencana matang yang
dan jelas.

3. Segi tujuan Dari segi tujuan yang hendak dicapai, organisasi dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1) Organisasi niaga atau organisasi ekonomi

adalah organisasi yang tujuan utamanya mendapatkan keuntungan


yangs ebesar-besarnya. Organisasi niaga dibedakan menjadi organisasi
niaga swasta dan organisasi niaga pemerintah.

2) Organisasi social atau organisasi kemasyarakatan

adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Indonesia


secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama,
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berperan serta
dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional.

4. Segi luas wilayah Menurut luas wilayahnya, organisasi dapat dibedakan


menjadi empat macam, yaitu:
1) Organisasi daerah (local organization)
Organisasi daerah adalah organisasi yang luas Wilayahnya meliputi
suatu wilayah atau daerah tertentu

2) Organisasi nasional (national organization)

Adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi seluruh wilayah


dalam suatu negara

3) Organisasi regional (regional organization)

adakah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara


tertentu saja.

4) Organisasi internasional (international organization)

Organisasi internasional adalah organisasi yang anggota-anggotanya


meliputi negara negara didunia.

5. Segi bentuk Menurut bentuknya, organisasi dibedakan menjadi :


1) Organisasi staf (staff organization)
2) Organisasi garis (line organization)
3) Organisasi fungsional (functional organization)
4) Organisasi staf dan garis (line and staff organization)
5) Organisasi garis dan fungsional (line and functional organization)
6) Organisasi fungsionaldan staf (functional and staff organization)
7) Organisasi garis, fungsional, dan staf (line ,functional, and staff
organization)
8) Organisasi panitia (committee organization)

6. Segi tipe Menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi tiga :


1) Organisasi dengan tipe pyramid mendatar
2) Organisasi dengan tipe pyramid terbalik
3) Organisasi dengan tipe kerucut
Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan macam organisasi,
padahal keduanya berbeda bentuk. organisasi memandang dari segi tata
hubungan, wewenang ,dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.

Dengan demikian, Wursanto (2003:81) menyatakan bahwa terdapat


Berbagai macam bentuk organisasi antara lain:

1. Bentuk organisasi staff (staff organization) Dalam organisasi staf hanya


terdapat pucuk pimpinan dan staf yang memberikan berupa sarana atau
nasihat kepada pucuk pimpinan. Oleh karena itu,dalam organisasi staf
tidak ada garis komando kebawah karena tidak ada pejabat pimpinan lini.
2. Bentuk organisasi lini (line organization) Bentuk organisasi lini adalah
suatu bentuk organisasi dimana pucuk pimpinan Dipandang sebagai
sumber kekuasaan tunggal. Segala ketentuan atau segala kebijaksanaan
ada ditangan satu orang, Yaitu pucuk pimpinan.
3. Bentuk organisasi fungsional (functional organization) Organisasi
Fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi Sesuai
dengan kepentingan organisasi. Tiap-tiap fungsi salingBerhubungan
karena antara satu fungsi dengan lainnya saling bergantung. Dengan
demikian, wewenang dalam organisasi fungsional dilimpahkan oleh pucuk
pimpinan kepada unit-unit ( satuan organisasi) dibawahnya atas dasar
fungsi,dan pimpinan Dari tiap unit berhak untuk memerintah kepada
semua pelaksana Yang ada dibawahnya sepanjang menyangkut tugas
masing masing.
4. Bentuk organisasi staf dan garis (line and staff organization) Bentuk ini
merupakan perpaduan antara dua bentuk organisasi, yaitu organisasi lini
dan organisasi staf. Wewenang diserahkan dari pucuk pimpinan kepada
unit-unit organisasi yang ada dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan
dan dibawah pucuk pimpinan ditempatkan staf. Staf ini tidak mempunyai
wewenang Lini atau garis (wewenang komando) kebawah. Staf berfungsi
Hanya sebagai pemberi nasihat, pemberi pertimbangan sesuai Bidang
keahliannya.
5. Bentuk organisasi garis dan fungsional (line and functional organization)
Merupakan perpaduan antara organisasi fungsional dan organisasi
lini/garis. Wewenang dari pucuk pimpinan Di limpahkan kepada unit-unit
organisasi yang ada dibawahnya dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu
sesuai kebutuhan organisasi. Masing-masing pimpinan dari setiap unit
berhak memerintah semua satuan pelaksana yang ada sepanjang
menyangkut bidang tugas masng-masing. Setiap satuan pelaksana
mempunyai wewenang dalam semua bidang pekerjaan.
6. Bentuk organisasi garis, fungsional, dan staf Bentuk organisasi
garis,fungsional,dan staf adalah suatu organisasi yang merupakan
perpaduan dari tiga bentuk organisasi,yaitu :
Organisasi fungsional, Organisasi Lini ,dan Organisasi staf.
7. Bentuk organisasi lini, fungsional, dan staf adalah organisasi dimana
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit organisasi
yang ada dibawahnya dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu sesuai
kebutuhan organisasi. Masing-masing pimpinan Dari setiap unit berhak
memerintah semua satuan pelaksana sepanjang menyangkuttugas masing-
masing. Setiap satuan pelaksana mempunyai wewenang dalam bidang
pekerjaannya, dan dibawah pucuk pimpinan ditempatkan staf sebagai.

G. Hirarki Organisasi

Suatu organisasi mempunyai pola wewenang yaitu suatu


kekuasaan yang diakui masyarakat yang berbentuk piramida. Dengan
demikian beberapa orang didudukkan dalam posisi yang lebih tinggi dari
anggota lainnya. Sehubungan dengan itu maka peranan mereka pun
berbeda secara menonjol. Suatu organisasi sosial paling sedikit harus
mempunyai tingkatan wewenang.
Berikut ini akan dibahas tiga model struktur organisasi, yaitu: (1)
Model tradisional, (2) Model manusiawi,(3)Model sumber daya manusia
(Reksohadiprodjo, 2001).

a. Model Tradisional. Bentuk umum model struktur tradisional secara


esensial adalah piramida. Masing-masing tingkatan hierarkis
menggambarkan segmen struktur (satuan kerja, departemen, divisi,
bagian, dan sebagainya) dan hubungan-hubungan pekerjaan atasan dan
bawahan.

Struktur bentuk umum berdasar pada anggapan-anggapan model


tradisional. Dalam hal ini dilakukan spesialisasi dan utilitas
pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan secara maksimum.
Lebih lanjut dalam struktur organisasi tradisional, pemegang setiap
posisi hierarki organisasi bertanggung jawab terhadap tindakan-
tindakan bawahannya yang berada di tingkat yang lebih rendah. Hal ini
terjadi di setiap posisi yang mempunyai hubungan hierarki secara
langsung. Oleh karena manajer memikul tanggung jawab segala
tindakan bawahan, maka dia cenderung untuk menetapkan atau
mempertahankan prosedur tentang keharusan mendapatkan
persetujuan pimpinan bagi bawahan yang akan melakukan tindakan
penting. Struktur organisasi tradisional menjadi tidak efisien dalam
lingkungan yang sangat bergejolak, tetapi struktur organisasi akan
efisien dalam kondisi lingkungan yang stabil, bila asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan sikap dan kemampuan para anggota sebagai landasan
bentuk strukturnya adalah akurat.
b. Model Hubungan Manusiawi. Model hubungan manusiawi tidak
mengalami perubahan mendasar dalam struktur formalnya
dibandingkan model tradisional. Anggapan tentang kemampuan
manusia tidak terlalu jauh berbeda dari model tradisional, karena itu
model hubungan manusia juga diterima sebagai konsep spesialisasi
rutinitas. Model hubungan manusia tidak menyarankan struktur
formalnya dimodifikasi, tetapi mengusulkan beberapa penyesuaian,
seperti:
a. Model hubungan manusia mempersilahkan para manajer
mempergunakan kemampuan kepemimpinannya, serta
mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antarpara
anggota organisasi. Manajer dituntut untuk bersikap lugas, selalu
memberi dorongan/semangat, mendengarkan keluhan-keluhan dan
berusaha untuk memecahkan atau menghilangkan sumber konflik.
Manajer harus mengadakan kontak dengan bawahannya untuk
mengenali mereka secara individu, sehingga dapat membuat
penyesuaian-penyesuaian dalam kegiatan rutin, aturan dan
penugasanpenugasan. Selain itu manajer harus mengenali
bawahannya sebagai kelompok dan mengizinkan mereka
mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan masalah-masalah.
b. Model hubungan manusia menyarankan manajer memanfaatkan
organisasi informal, yang menunjukkan bahwa mereka
memberikan tanggapan yang koperatif. Manajer disarankan untuk
mengenal dan menaruh kepercayaan pada pemimpin informal,
memanfaatkan saluran komunikasi informal, serta memelihara
hubungan-hubungan perorangan yang mungkin terbentuk di antara
para bawahannya. Bekerja melalui pemimpin-pemimpin informal
dapat meningkatkan prestise mereka dan membuat mereka merasa
dibutuhkan, dan pada saat yang sama membuat mereka lebih
kooperatif. Hal ini akan mengurangi keluhan-keluhan anggota dan
menyebabkan para anggota lebih tahan terhadap tekanantekanan
dan tuntutan-tuntutan di dalam sistem.
c. Model hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik
atau program di bawah kewenangan personalia yang dirancang
untuk melayani kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota organisasi.
Sebagai contoh, sistem anjuran sering digunakan untuk memberi
kesempatan kepada para anggota untuk merasa berpartisipasi
dalam organisasi.
c. Model Sumber Daya Manusia. Pada hakikatnya, dalam model ini
manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan
pengendalian diri yang lebih kreatif daripada pekerja sekarang.
Manajer mempunyai tugas untuk menciptakan suatu lingkungan di
mana mereka dapat meningkatkan sumbangan kapasitas pada
organisasi. Selain itu manajer harus merancang suatu struktur yang
berlawanan dengan hierarki tradisional. Konsep model sumber daya
manusia mencoba untuk memaksimalkan fleksibilitas baik di dalam
maupun diantara posisi-posisi yang berinteraksi. Hal ini mengharuskan
anggota-anggota organisasi mempunyai: a. Suatu tujuan tingkat
operasional yang telah disetujui bersama, b. Jalur untuk memperoleh
sumber informasi vertikal dan horisontal yang relevan, serta c.
Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan
keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan
efisien. Tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan
bersama oleh manajer dan bawahannya. Hal ini memungkinkan
bawahan memberikan tanggapan terhadap pekerjaannya tidak hanya
sekedar melaksanakan perintah.
H. Keuntungan dan kerugian

Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam


manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi.
Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan,
pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya
kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga
diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-
fungsi setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.

Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur Organisasi


merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap
memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran
organisasi yang ditetapkan.

Dalam organisasi, terdapat keuntungan dan kelemahan pada setiap


bentuk-bentuk organisasi. Berikut ini adalah keuntungan dan kelemahan
dari berbagai macam struktur organisasi yang ada :

Organisasi Lini

Keuntungan:
Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.

1. Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan).


2. Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.
3. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat
berjalan cepat.
4. Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan
langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua
perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
5. Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.
6. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
7. Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan
bakat-bakat pimpinan.
8. Adanya penghematan biaya.
9. Pengawasan berjalan efektif.

Kerugian:

1. Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan


dengan tujuan organisasi.
2. Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang
sendiri.
3. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara
otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4. Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena
sukar untuk mengabil inisiatif sendiri.
5. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
6. Kurang tersedianya staf ahli.

Organisasi Lini dan Staff


Keuntungan:
Asas kesatuan komando tetap ada.Pimpinan tetap dalam satu tangan.
1. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
2. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat
ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
3. Pengembalian keputusan relative mudah,karena mendapat
bantuan/sumbangan pemikiran dari staf.
4. Koordinasi mudah dilakukan,karena ada pembagian tugas yang
jelas.
5. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi,karena tugas sesuai
dengan spesialisasinya.
6. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
7. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.
Kerugian:
1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan
perintah dan bantuan nasihat.
2. Solidaritas pegawai kurang,karena adanya pegawai yang tidak
saling mengenal.
3. Sering terjadi persaingan tidak sehat,karena masing-masing
menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
4. Pimpinan lini mengabaikan advis staf.
5. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara
pelajat garis dan staf tidak tegas,maka akan menimbulkan
kekacauan dalam menjalankan wewenang.
6. Penggunaan staf ahli bias menambah pembebanan biaya yang
besar.
7. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya
sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
8. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang
lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan
sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Organisasi Fungsional
Keuntungan:
1. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
2. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing.
3. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
4. Koordinasi menyeluruh bisa diaksanakan pada eselon
atas,sehingga berjalan lancar dan tertib
5. Solidaritas,loyalitas,dan disiplin karyawan yang menjalankan
fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
6. Pembidangan tugas menjadi jelas

Kerugian:

1. Pekerjaan seringkali sangat membosankan.


2. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian
ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang
spesialisasi sendiri saja.
3. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya
sendiri,sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

Organisasi Lini dan Fungsional

Keuntungan :

1. Solodaritas tinggi.
2. Disiplin tinggi.
3. Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.
4. Pekerjaan–pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.

Kelemahan:

1. Kurang fleksibel dan tour of duty.


2. Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena
dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang.
3. Spesiaisasi memberikan kejenuhan

Organisasi Matrik

Keuntungan:

Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan


masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik
serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu
struktur organisasi yang ada.

Kelemahan:
Manajer proyek tak bisa mengkoor-dinir berbagai bagian yang
berbeda hingga

menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu


dikarenakan

penyimpangan pelaksanaan perintah untuk masing-masing


individu.Untuk

mengatasi kesulitan yang mungkin timbul,maka manajer proyek


biasanya diberi

wewenang khusus yang penting,misalnya:dalam menentukan gaji,


mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.

Organisasi Komite

Keuntungan:

1. Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi


musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
2. Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil.
3. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Kelemahan:

1. Proses decision making sangat lamban.


2. Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3. Kalau ada masalah seringkali terjadi penghindaran siapa yang
bertanggung jawab.

I. Organisasi Kesehatan

1. WHO (World Health Organizatio)

Organisasi Kesehatan Pemerintah Tingkat Internasional yang


paling
Terkenal saat ini adalah WHO (World Health Organization).Markas

Besarnya berada di Switzerland dan didunia terdapat enam kantor


regional.

Meskipun WHO saat ini merupakan organisasi internasional terbesar,

Organisasi tersebut bukan yang tertua.Diantara organisasi-organisasi


(terdata dengan tanggal terbentuknya) yang mendahului WHO adalah :

-International D’Hygiene Publique (1907),yang melebur kedalam


WHO;

-The Health Organization of The League of Nations (1919),yang


menghilang

Saat WHO didirikan;

-The United Nations Relief and Rehabilitation Administration


(UNRAA)

-The United Nations Children’s Fund (UNICEF) (1946),yang


sebelumnya

dikenal sebagai The United Nations Internasional and Children’s


EmergencyFund;

-The Pan American Health Organization (PAHO) (1902),yang


masih menjadi organisasi yang independen tetapi bergabung
dengan WHO dalam sebuah kantor regional.

Pada tahun 1946,dalam Konfrensi Kesehatan


Internasional,perwakilan dari semua negara yang tergabung dalam PBB
berhasil membentuk dan mensahkan konstitusi WHO.Namun,baru pada 7
April 1948,konstitusi tersebut benar-benar berlaku dan organisasi tersebut
secara resmi mulai berfungsi.keanggotaan WHO terbuka bagi negara
manapun yang bersedia mengikuti konstitusi WHO dan menerima suara
terbanyak dalam Dewan Kesehatan Dunia (World Helath Assembly).191
negara terdaftar sebagai anggota.

Tujuan utama WHO seperti yang dinyatakan dalam konstitusi


adalah pencapaian derajat kesehatan yang paling baik oleh semua
orang.WHO memiliki 4 fungsi utama yakni :

1. .Memberikan panduan diseluruh dunia tentang bidang kesehatan.


2. Menetapkan standar global untukkesehatan.
3. Bekerjasama dengan pemerintah dalam memperkuat program
kesehatan nasional.
4. Mengembangkan dan menyalurkan teknologi,informasidan standar
kesehatan yang sesuai.

2. Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan memiliki Visi yaitu “Masyarakat Sehat


Yang

Mandiri dan Berkeadilan”.Oleh karena itu,adapun Misi Kementerian

Kesehatan yaitu:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,melalui


pemberdayaan masyarakat,termasuk swasta dan masyarakat
madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna,merata bermutu dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik

Untuk mencapai Visi dan Misinya beberapa Strategi Kementerian


Kesehatan antara lain:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat,swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional
dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
merata,terjangkau,bermutu
dan berkeadilan,serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada
upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan,terutama
untuk
mewujudkan jaminan social kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan
yang merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan,dan keterjangkauan obat
dan
alat kesehatan serta menjamin keamanan,khasiat,kemanfaatan,dan
mutu sediaan farmasi,alat kesehatan,dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,transparan
berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggungjawab.

Nilai–Nilai dalam Kementerian Kesehatan:

1. ProRakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,Kementerian
Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus
menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu
hak asasi manusia tanpa membedakan suku,golongan,agama dan
statussosial ekonomi.
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua
pihak,karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian,
seluruh komponen masyarakat harus berpartisi pasiaktif,yang meliputi
lintas sektor,organisasi profesi,organisasi masyarakat pengusaha,
masyarakat madani dan masyarakat akarrumput.
3. Responsif
Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan didaerah,situasi
kondisi setempat,social budaya dan kondisi geografis.Faktor-faktor ini
menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-
beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai
target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
5. Bersih
Peyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN),transparan,dan akuntabel.

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan


fungsi:

1) Perumusan kebijakan nasional,kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis

dibidang kesehatan

2) Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya


3) Pengelolaan barangmilik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung
jawabnya
4) Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya
5) Penyampaian laporan hasil evaluasi,saran dan pertimbangan dibidang
tugas dan fungsinya kepada Presiden

Dalam menyelenggarakan fungsi Kementerian Kesehatan RI mempunyai


kewenangan:
1. Penetapan kebijakan nasional dibidang kesehatan untuk mendukung
pembangunan secara makro
2. Penetapan pedoman untuk menetukan standar pelayanan minimal yang
wajib dilaksanakan oleh kabupaten/Kota dibidang Kesehatan
3. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidang kesehatan
4. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi
tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabatan dibidang kesehatan
5. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah
yang meliputi pemberian pedoman,bimbingan,pelatihan,arahan dan
supervisi dibidang kesehatan
6. Pengaturan penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang
disahkan atas nama Negara dibidang kesehatan;
7. Penetapan standar pemberianizin oleh daerah dibidang kesehatan
8. Penanggulangan wabah dan bencana yang berskalan asional dibidang
kesehatan
9. Penetapan kebijakan system informasi nasional dibidang kesehatan
10. Penetapan persyaratan kualifikasi usaha jasa dibidang kesehatan
11. Penyelesaian perselisihan antar Propinsi dibidang kesehatan
12. Penetapan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan
penurunanangka kematian ibu,bayi,dan anak
13. Penetapan kebijakan sistem jaminan pemeliharaankesehatan
masyarakat
14. Penetapan pedoman standar pendidikan dan pendayagunaan tenaga
kesehatan
15. Penetapan pedoman pembiayaan pelayanan kesehatan
16. Penetapan pedoman penapisan,pengembangan dan penerapan teknologi
kesehatan dan standar etika penelitian kesehatan
17. Penetapan standar nilai gizi dan pedoman sertifikasi teknologi
kesehatan dan gizi
18. Penetapan standar akreditasi sarana dan prasarana kesehatan
19. Survei lans epidemiologi serta pengaturan pemberantasan dan
penanggulangan wabah ,penyakit menular dan kejadian luar biasa
20. Penyediaan obat esensial tertentu dan obat untuk pelayanan kesehatan
dasar sangat essential (buffer stock nasional)

Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang


berlaku yaitu:

1. Penempatan dan pemindahan tenaga kesehatan tertentu


2. pemberian izin dan pembinaan produksi dan distribusi alat kesehatan

3. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah unsur pelaksana Otonomi daerah
dalam bidang kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas
(Kadin).Kadin berkedudukan dibawah Bupati serta bertanggung jawab
langsung pada bupati melalui Sekretaris Daerah (Sekda).(Hasanbasri,2013).

Tugas pokok Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusan pemerintah


daerah sesuai dengan asas otonomi serta kewajiban pembantuan dalam bidang
kesehatan dilingkup daerah atau kabupaten. Dalam melaksanakan tugasnya,
Dinkes memiliki beberapa fungsi,di antaranya adalah:

1. Fungsi penyelenggara urusan pemerintah dan layanan umum dalam

bidang medis diruang lingkup kabupaten.


2. Fungsi pelaksanaan dan pembinaan tugas dalam bidang pelayanan,
pencengahan penyakit,dan rujukan,usaha kesehatan masyarakat, serta
sumber daya kesehatan diruang lingkup kabupaten.
3. Fungsi pemantauan,pelaporan,dan evaluasi dalam bidang medis di
ruang lingkup kabupaten.
4. Fungsi pelaksana tugas kesekretariatan dinas.
5. Fungsi pelaksanatugas-tugas dalam bidang kesehatan yang diserahkan
dari Bupati sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya
4.Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional


yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata,
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan
tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat
luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatau wilayah kerja (Depkes, 2007).

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan


masyarakat yang menyelenggarakan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Puskesmas dapat memberikan
pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan, hal ini disepakati oleh puskesmas
dan dinas Kesehatan yang bersangkutan.

Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Indikator
utama yakni:

1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Misi puskesmas, yaitu:


1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
berserta lingkungannya.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan oleh sekelompok
manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi dibentuk agar
para anggotanya dapat dengan sistematis memenuhi tujuan mereka. Beberapa organisasi
kesehatan yang ada yaitu World Health Organization (WHO), Kementerian kesehatan,
DInas Kesehatan dan Puskesmas. Setiap organisasi memiliki kebijakan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja masing-masing organisasi.

B. Saran
Dalam setiap organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sehingga tiap-tiap organisasi kesehatan harus saling berkoordinasi dan bekerjasama
dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Khususnya dalam hal pembuatan
kebijakan maka organisasi yang memiliki wilayah kerja yang lebih luas harus
memperbaiki koordinasinya kebawah sehingga kebijakan yang diterapkan dapat
menyeluruh ke semua lapisan organisasi dan wilayah yang ada.
Daftar Pustaka

Organization: Meaning, Definition, Concepts and Characteristics


http://www.yourarticlelibrary.com/organization/organization-meaning-definition-concepts-and-
characteristics/53217

Kurniadi, Dedi. Struktur Organisasi Departemen Pendidikan Nasional diakses Melalui


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195603221982031-
/MAKALAH/PENGELOLAAN_PENDIDIKAN_ABK/BAB_III.pdf

Satari, A. Organisasi Sosial dan Kepemimpinan diakses melalui


http://repository.ut.ac.id/4454/1/LUHT4327-M1.pdf

http://digilib.unila.ac.id/15607/17/BAB%20II.pdf

McKenzie, James F (2005) An Introduction to Community Health Fifth Edition

Winardi, J. (2017). Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai